TINDAKAN HUKUM YANG DAPAT DILAKUKAN OLEH TONY SELAKU PENGELOLA ARENA PERMAINAN KETANGKASAN DI LUCKY SQUARE BANDUNG ATAS PENANGKAPAN DAN PENAHANAN YANG DILAKUKAN OLEH KEPOLISIAN RESORT KOTA BESAR BANDUNG KARENA SANGKAAN TINDAK PIDANA PERJUDIAN.
TINDAKAN HUKUM YANG DAPAT DILAKUKAN OLEH TONY SELAKU
PENGELOLA ARENA PERMAINAN KETANGKASAN DI LUCKY SQUARE
BANDUNG ATAS PENANGKAPAN DAN PENAHANAN YANG DILAKUKAN OLEH
KEPOLISIAN RESORT KOTA BESAR BANDUNG KARENA SANGKAAN TINDAK
PIDANA PERJUDIAN
ABSTRAK
THOMSON SIAHAAN
A10050136
Pada tanggal 17 Februari 2012 pukul 17.00, Kepolisian Resort Kota Besar Bandung
melakukan penangkapan terhadap Tony, pengelola arena ketangkasan yang terletak di
Lucky Square lantai 7 Jalan Jakarta No.2 Bandung atas dugaan bahwa arena
ketangkasan tersebut merupakan arena perjudian. Pasal yang dikenakan kepada Tony
adalah Pasal Pasal 303 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana mengenai tindak pidana
perjudian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis apakah pelaksanaan
usaha dengan mesin ketangkasan yang dengan menukarkan tiket dapat dikategorikan
sebagai tindak pidana perjudian dan tindakan hukum apakah yang dilakukan oleh Tony
atas penangkapan dan penahanan yang dilakukan oleh Kepolisian Resort Kota Besar
Bandung.
Metode penelitian dalam Memorandum Hukum ini bersifat deskriptif analitis yaitu
penelitian yang menggambarkan situasi atau peristiwa yang sedang diteliti untuk
kemudian dianalisa berdasarkan fakta-fakta berupa data sekunder yang diperoleh dari
bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan hukum tersier. Metode
pendekatan yang digunakan adalah yuridis normatif dengan berusaha meneliti
ketentuan dan data-data yang berkaitan dengan permasalahan hukum. Teknik
pengumpulan data dari penelitian ini dilakukan dengan cara studi literatur/dokumen
untuk memperoleh data sekunder.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan usaha
dengan mesin ketangkasan yang dengan menukarkan tiket yang terletak di di Lucky
Square lantai 7 Jalan Jakarta No.2 Bandung bukanlah perjudian sebagaimana yang
diatur dalam Pasal 303 KUHPidana karena Tony telah mendapatkan Surat Ijin Usaha
Kepariwisataan (SIUK) yang diberikan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota
Bandung. Dengan tidak terpenuhinya unsur “tanpa ijin” dalam usaha dengan mesin
ketangkasan di di Lucky Square lantai 7 Jalan Jakarta No.2 Bandung, maka perbuatan
Tony bukanlah tindak pidana perjudian. Oleh karena itu, tindakan Kepolisian Resort
Kota Besar Bandung yang melakukan penahanan terhadap Tony tidaklah beralasan.
Oleh karenanya Tony dapat mengajukan Pra Peradilan untuk memeriksa sah atau
tidaknya penahanan tersebut serta mengajukan tuntutan ganti rugi atas penahanan
tersebut.
v
PENGELOLA ARENA PERMAINAN KETANGKASAN DI LUCKY SQUARE
BANDUNG ATAS PENANGKAPAN DAN PENAHANAN YANG DILAKUKAN OLEH
KEPOLISIAN RESORT KOTA BESAR BANDUNG KARENA SANGKAAN TINDAK
PIDANA PERJUDIAN
ABSTRAK
THOMSON SIAHAAN
A10050136
Pada tanggal 17 Februari 2012 pukul 17.00, Kepolisian Resort Kota Besar Bandung
melakukan penangkapan terhadap Tony, pengelola arena ketangkasan yang terletak di
Lucky Square lantai 7 Jalan Jakarta No.2 Bandung atas dugaan bahwa arena
ketangkasan tersebut merupakan arena perjudian. Pasal yang dikenakan kepada Tony
adalah Pasal Pasal 303 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana mengenai tindak pidana
perjudian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis apakah pelaksanaan
usaha dengan mesin ketangkasan yang dengan menukarkan tiket dapat dikategorikan
sebagai tindak pidana perjudian dan tindakan hukum apakah yang dilakukan oleh Tony
atas penangkapan dan penahanan yang dilakukan oleh Kepolisian Resort Kota Besar
Bandung.
Metode penelitian dalam Memorandum Hukum ini bersifat deskriptif analitis yaitu
penelitian yang menggambarkan situasi atau peristiwa yang sedang diteliti untuk
kemudian dianalisa berdasarkan fakta-fakta berupa data sekunder yang diperoleh dari
bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan hukum tersier. Metode
pendekatan yang digunakan adalah yuridis normatif dengan berusaha meneliti
ketentuan dan data-data yang berkaitan dengan permasalahan hukum. Teknik
pengumpulan data dari penelitian ini dilakukan dengan cara studi literatur/dokumen
untuk memperoleh data sekunder.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan usaha
dengan mesin ketangkasan yang dengan menukarkan tiket yang terletak di di Lucky
Square lantai 7 Jalan Jakarta No.2 Bandung bukanlah perjudian sebagaimana yang
diatur dalam Pasal 303 KUHPidana karena Tony telah mendapatkan Surat Ijin Usaha
Kepariwisataan (SIUK) yang diberikan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota
Bandung. Dengan tidak terpenuhinya unsur “tanpa ijin” dalam usaha dengan mesin
ketangkasan di di Lucky Square lantai 7 Jalan Jakarta No.2 Bandung, maka perbuatan
Tony bukanlah tindak pidana perjudian. Oleh karena itu, tindakan Kepolisian Resort
Kota Besar Bandung yang melakukan penahanan terhadap Tony tidaklah beralasan.
Oleh karenanya Tony dapat mengajukan Pra Peradilan untuk memeriksa sah atau
tidaknya penahanan tersebut serta mengajukan tuntutan ganti rugi atas penahanan
tersebut.
v