TINDAKAN HUKUM YANG DAPAT DILAKUKAN OLEH KPK DALAM HAL PENYIDIKAN DUGAAN TINDAK PIDANA KORUPSI YANG DILAKUKAN OLEH DJOKO SUSILO.
TINDAKAN HUKUM YANG DAPAT DILAKUKAN OLEH KOMISI
PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI DALAM HAL PENYIDIKAN
DUGAAN TINDAK PIDANA KORUPSI YANG DILAKUKAN OLEH DJOKO
SUSILO
ABSTRAK
Menurut hukum positif Indonesia dalam proses penyelidikan dan
penyidikan tindak pidana korupsi dapat dilakukan oleh institusi POLRI
maupun institusi KPK. Kewenangan yang sama tersebut dalam praktinya
dapat menyebabkan konflik mengenai kewenangan penyelidikan dan
penyidikan yang dapat menyebabkan adanya pelanggaran terhadap hak-hak
tersangka. Oleh karena itu terdapat dua masalah yaitu: (1) Bagaimana
kewenangan penyidikan perkara tindak pidana korupsi yang dilakukan KPK
dikaitkan dengan Undang-Undang No. 30 Tahun 2002 tentang KPK? (2)
Bagaimana tindakan yang dapat dilakukan oleh KPK dalam penyidikan
dugaan tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh Djoko Susilo?
Penelitian ini bersifat deskriptif untuk memperoleh gambaran yang
menyeluruh dan sistematis mengenai permasalahan yang diteliti
dihubungkan dengan peraturan hukum positif, dengan menggunakan
pendekatan yuridis normatif yaitu menitikberatkan pada data-data sekunder
dan wawancara lapangan untuk mempelajari data primer, data sekunder, dan
data tersier yang terkumpul berupa bahan-bahan hukum yang berkaitan
dengan masalah yang akan diteliti yang selanjutnya akan dianalisis secara
yuridis kualitatif.
Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Kewenangan penyidikan
yang dimiliki oleh KPK terhadap Djoko Susilo walaupun dibatasi oleh
kewenangan POLRI yang masih memiliki kewenangan penyidikan yang
berpedoman kepada KUHAP. (2) Penyidikan yang dilakukan secara berlarutlarut oleh KPK membuat status Djoko Susilo menjadi gantung. Sehingga
bentuk perlindungan hukum terhadap hak –hak tersangka yaitu dengan
mengajukan rehabilitasi dan kompensasi akibat kerugian dari penyidikan
yang dilakukan oleh Institusi KPK.
iv
PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI DALAM HAL PENYIDIKAN
DUGAAN TINDAK PIDANA KORUPSI YANG DILAKUKAN OLEH DJOKO
SUSILO
ABSTRAK
Menurut hukum positif Indonesia dalam proses penyelidikan dan
penyidikan tindak pidana korupsi dapat dilakukan oleh institusi POLRI
maupun institusi KPK. Kewenangan yang sama tersebut dalam praktinya
dapat menyebabkan konflik mengenai kewenangan penyelidikan dan
penyidikan yang dapat menyebabkan adanya pelanggaran terhadap hak-hak
tersangka. Oleh karena itu terdapat dua masalah yaitu: (1) Bagaimana
kewenangan penyidikan perkara tindak pidana korupsi yang dilakukan KPK
dikaitkan dengan Undang-Undang No. 30 Tahun 2002 tentang KPK? (2)
Bagaimana tindakan yang dapat dilakukan oleh KPK dalam penyidikan
dugaan tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh Djoko Susilo?
Penelitian ini bersifat deskriptif untuk memperoleh gambaran yang
menyeluruh dan sistematis mengenai permasalahan yang diteliti
dihubungkan dengan peraturan hukum positif, dengan menggunakan
pendekatan yuridis normatif yaitu menitikberatkan pada data-data sekunder
dan wawancara lapangan untuk mempelajari data primer, data sekunder, dan
data tersier yang terkumpul berupa bahan-bahan hukum yang berkaitan
dengan masalah yang akan diteliti yang selanjutnya akan dianalisis secara
yuridis kualitatif.
Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Kewenangan penyidikan
yang dimiliki oleh KPK terhadap Djoko Susilo walaupun dibatasi oleh
kewenangan POLRI yang masih memiliki kewenangan penyidikan yang
berpedoman kepada KUHAP. (2) Penyidikan yang dilakukan secara berlarutlarut oleh KPK membuat status Djoko Susilo menjadi gantung. Sehingga
bentuk perlindungan hukum terhadap hak –hak tersangka yaitu dengan
mengajukan rehabilitasi dan kompensasi akibat kerugian dari penyidikan
yang dilakukan oleh Institusi KPK.
iv