PENGARUH PENGENALAN BERMAIN GITAR TERHADAP MINAT SISWA BERMAIN GITAR DI SMP NEGERI 1 SEKADAU HILIR.

(1)

TERHADAP MINAT SISWA BERMAIN GITAR DI SMP NEGERI 1 SEKADAU HILIR

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Seni

Oleh:

Hata Nugraha NIM. 08208241025

JURUSAN PENDIDIKAN SENI MUSIK FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA


(2)

(3)

(4)

(5)

v

Motto :

Tidak ada sesuatu yang tidak mungkin untuk diraih jika kita melakukannya dengan bersungguh-sungguh”

Persembahan :

Kupersembahkan skripsi ini untuk Ayahanda Abang Bustami, Ibunda Hajijah, Kak Wida Ranggani, Adikku Dita Anjani, dan Adiyatma Nugraha tercinta

Keluarga besar di Sekadau, Kalimanntan Barat Orang terdekatku Risda Faridah Teman seperjuangan Pendidikan Seni Musik

Jurusan Pendidikan Seni Musik Universitas Negeri Yogyakarta


(6)

vi

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah Swt berkat rahmat dan

hidayah-nya, akhirnya saya dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang

berjudul “Pengaruh Pengenalan Bermain Gitar Terhadap Minat Siswa Bermain

Gitar di SMP Negeri 1 Sekadau Hilir” untuk memenuhi sebagian persyaratan

guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada jurusan Pendidikan Seni Musik,

Universitas Negeri Yogyakarta.

Penulisan skripsi ini dapat terselesaikan karena bantuan dan dukungan dari

berbagai pihak. Untuk itu, saya menyampaikan terima kasih kepada ;

1. Dr. Ayu Niza Machfauzia, M.Pd., sebagai pembimbing I yang telah

meluangkan waktu dengan sungguh-sungguh, sabar dan teliti dalam

membimbing, mengarahkan, mengoreksi serta memberikan semangat

dan dorongan mental kepada saya untuk menyelesaikan skripsi ini;

2. Dr. Hanna Sri Mudjilah, M.Pd., sebagai pembimbing II yang telah

meluangkan waktu, mengarahkan dengan sabar, serta memberi

semangat dan dorongan mental untuk menyelesaikan skripsi ini;

3. Albinus, S.Pd., selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Sekadau Hilir yang telah memberikan ijin dan tempat untuk melakukan penelitian;

4. Siswa-siswa kelas VII SMP Negeri 1 Sekadau Hilir yang bersedia

menjadi sampel penelitian in;

5. Drs. Herwin Yogo Wicaksono, M.Pd dan Drs. Suwarta Zebua, M Pd.,


(7)

(8)

viii ……… ………... ……… ……… ……….. ………... ………. ……….. ……….. ……… ……….. ………. ………. ……….. ……… ………... ……… ………... ………... ……… ……….……….. ……….……… ………... ...……….. ………... ………... HALAMAN JUDUL HALAMAN PERSETUJUAN HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang B. Identifikasi Masalah C. Batasan Masalah D. Rumusan Masalah E. Tujuan Penelitian F. Manfaat Penelitian

BAB II KAJIAN TEORI

A. Deskripsi Teoritik 1. Minat

2. Belajar

3. Unsur-Unsur Minat dan Fungsi Minat dalam Belajar a. Unsur-unsur Minat

1) Perhatian 2) Perasaan i ii iii iv v vi viii xi xii xiii xiv 1 1 5 5 6 6 6 7 7 7 10 12 12 13 15


(9)

ix ….………... ………... ……….……… ……… …..………... .……… ………. ……… ……..……….. ……….………. ……… ……..……… ………..………. ……… ………... ………... …... ………...….………... ………... ……..……… ……….……… ……….……… ……….………... ……….….………. ………... ...………... ………... ...……… ………..………... b. Fungsi Minat Dalam Belajar

4. Teknik Dasar Bermain Gitar a. Posisi Bermain

b. Posisi Tangan

1) Posisi Tangan Kanan 2) Posisi Tangan Kiri c. Penjarian

1) Penjarian Pada Tangan Kanan 2) Penjarian Pada Tangan Kiri B. Kerangka Berpikir

C. Hiopotesis Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian B. Variabel Penelitian C. Tahap Penelitian

1)Pre-test

2)Treatment

3)Post-test

D. Tempat dan Waktu Penelitian E. Populasi

F. Sampel

G. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 1. Teknik Pengumpulan Data

2. Instrumen Penelitian a. Validitas

1) Validitas Isi 2) Validitas konstruk b. Reabilitas Instrumen

17 21 21 22 22 23 24 24 25 25 26 27 27 28 28 28 28 29 29 30 30 30 30 31 32 32 33 34


(10)

x ………. ………. Gitar ……….. ….……….. ……… ………….………. ………..……… ………...……… ……….. …..……… ………..……… ..………….……….. ………. 1. Prasyarat Analisis

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Minat Siswa Terhadap Alat Musik

1. Minat Awal Siswa Terhadap Alat Musik Gitar 2. Minat Akhir Siswa Terhadap Alat Musik Gitar B. Pengujian Hipotesis

C. Pembahasan

BAB V PENUTUP

A. Simpulan

B. Implikasi Penelitian

C. Saran DAFTAR PUSTAKA DAFTAR LAMPIRAN 35 37 37 37 41 44 45 47 47 47 47 49 52


(11)

xi

Tabel 1 Kisi-Kisi Kuesioner... 31

Tabel 2 Deskripsi Minat Awal Siswa Terhadap Alat Musik Gitar ... 37

Tabel 3 Distribusi Minat Awal Siswa Terhadap Gitar... 37

Tabel 4 Kategorisasi Sekor Minat Terhadap Alat Musik Gitar ... 39

Tabel 5 Sebaran Minat Awal Siswa Terhadap Alat Musik Gitar... 39

Tabel 6 Deskripsi Minat Awal Siswa Terhadap Alat Musik Gitar ... 41

Tabel 7 Distribusi Minat Akhir Siswa Terhadap Gitar ... 41

Tabel 8 Kategorisasi Sekor Minat Terhadap Alat Musik Gitar ... 42

Tabel 9 Sebaran Minat Akhir Siswa Terhadap Gitar ... 43


(12)

xii

Gambar I Posisi Duduk Dalam Bermain Gitar... 22

Gambar II Posisi Tangan Kanan... 23

Gambar III Posisi Ibu Jari Pada Tangan Kiri... 23

Gambar IV Nama-Nama Jari Pada Tangan Kanan ... 24

Gambar V Nomor-Nomor Jari Pada Tangan Kiri... 25

Gambar VI Histogram Minat Awal Siswa ... 38

Gambar VII Histogram Kategori Minat Awal Siswa ... 40

Gambar VIII Sumbangan Indikator Terhadap Minat Awal Siswa ... 40

Gambar IX Histogram Minat Akhir Siswa ... 42

Gambar X Histogram Kategori Minat Akhir Siswa ... 43


(13)

xiii

……… ..……….

………..… ……….. ……….. ……….. ……….

………. Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian dan Surat Keterangan

Lampiran 2. Angket Penelitian

Lampiran 3. Kelompok Pembelajaran dan Jadwal Pembelajaran Lampiran 4. Data Uji Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 5. DataPre-Testdan DataPost-Test

Lampiran 6. Deskripsi Data Lampiran 7. Uji Wilcoxon

Lampiran 8. Foto Sekolah dan Kegiatan Pembelajaran

53 56 62 65 70 78 80 82


(14)

xiv

TERHADAP MINAT SISWA BERMAIN GITAR DI SMP NEGERI 1 SEKADAU HILIR

Oleh Hata Nugraha

NIM. 08208241025

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendiskripsikan pengaruh pengenalan bermain gitar terhadap minat siswa bermain gitar di SMP Negeri 1 Sekadau Hilir.

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain pre-test post-test one group. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi kelas VII SMP Negeri 1 Sekadau hilir yang mengambil kegiatan ekstrakurikuler gitar, yang berjumlah 30 siswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik

purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Instrumen penelitian berupa kuesioner dengan pensekoran menggunakan skala likert. Data dianalisis menggunakan uji wilcoxon untuk menganalisis hasil-hasil pengamatan yang berpasangan dari dua data apakah berbeda atau tidak. Validitas terhadap instrumen atau alat ukur ini dilakukan dengan mengkonsultasikan intrumen kepada expert.

Hasil penelitian yang dilakukan diketahui bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dalam pengenalan bermain gitar terhadap minat siswa bermain gitar di SMP Negeri 1 Sekadau hilir.Hal ini dibuktikan dengan nilai pre-test dan post-test yang mengalami peningkatan sebesar 12,62%.


(15)

1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada kurikulum pendidikan nasional terdapat sejumlah mata

pelajaran, yang salah satunya adalah mata pelajaran Seni dan Budaya. Jika

diamati uraian bahasannya, mata pelajaran Seni dan Budaya ini terdiri atas

bahan ajaran pendidikan seni rupa, seni musik, seni tari dan seni teater. Mata

pelajaran ini disajikan mulai dari kelas 1 SD sampai dengan kelas III SMA,

dengan alokasi waktu sekitar 2 jam pelajaran. Dengan alokasi waktu yang

disediakan dan bahan ajar yang beragam, pada umumnya para guru tidak dapat

menyelenggarakan pembelajaran sebagaimana mestinya. Apalagi kalau di

sekolah tersebut hanya terdapat guru pendidikan seni musik saja, maka

kemungkinan pelajaran seni yang lain akan ditinggalkan dan sebaliknya. Di

samping itu, ada di antara mereka yang berpendapat bahwa pendidikan musik

merupakan pelajaran yang tidak penting, karena mata pelajaran pendidikan seni

musik tidak disertakan dalam ujian nasional.

Menurut Wicaksono (2009: 1), pada dasarnya tujuan pendidikan

musik pada semua jenjang pendidikan sama. Pembelajaran musik di sekolah

mempunyai tujuan untuk:

1) Memupuk rasa seni pada tingkat tertentu dalam diri tiap anak melalui perkembangan kesadaran musik, tanggapan terhadap musik, kemampuan mengungkapkan dirinya melalui musik, sehingga memungkinkan anak mengembangkan kepekaan terhadap dunia sekelilingnya.


(16)

2) Mengembangkan kemampuan menilai musik melalui intelektual dan artistik sesuai dengan budaya bangsanya.

3) Dapat dijadikan bekal untuk melanjutkan studi ke pendidikan musik yang lebih tinggi.

Menurut Ali (2006: 3), seni merupakan ekspresi jiwa, ide dan

perasaan manusia. Dikatakan juga, seni terwujud melalui keterampilan atau

daya kreativitas manusia dalam bentuk karya-karya yang bersifat indah dan

simbolis. Dari uraian tersebut, dapat dikatakan bahwa seni memiliki fungsi

sebagai sarana ekspresi jiwa, sarana ritual, sarana hiburan, maupun sebagai

sarana ekonomi. Seni dapat dikatakan pada apa saja yang telah dibuat oleh

manusia, yakni segala hasil karya tangan manusia yang mempunyai nilai

keindahan.

Secara umum musik memang berfungsi sebagai media hiburan untuk

menghilangkan segala macam kepenatan dan keletihan dalam aktivitas

sehari-hari. Pada seni musik media yang digunakan adalah suara. Suara tersebut bisa

berasal dari vokal (nyanyian) maupun alat musik. Musik adalah suatu bunyi

yang ditangkap oleh indera pendengar. Seni musik dapat diartikan sebagai

suatu wujud karya dalam bentuk nada, serta tempo yang dapat diikuti oleh

pendengarnya. Pada intinya, bunyi merupakan unsur utama dalam seni musik.

Menurut Ali (2006: 5), seni musik adalah ungkapan gagasan atau

perasaan yang estetis dan bermakna yang diwujudkan melaui media nada

(suara manusia/vokal ataupun alat-alat musik) yang ditata dengan

prinsip-prinsip tertentu. Hal senada dikatakan Jamalus (1988: 15) yaitu :

”Musik adalah suatu hasil karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi musik, yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penciptanya melalui unsur-unsur musik, yaitu irama, melodi,


(17)

harmoni, bentuk atau struktur lagu dan ekspresi sebagai satu kesatuan susunan tinggi-rendahnya nada yang berjalan dalam waktu. Hal ini dapat dilihat dari notasi musik yang menggambarkan besarnya waktu dalam arah horisontal dan tinggi-rendahnya nada dalam vertikal”

Musik sebagai suatu seni merupakan salah satu kebutuhan batiniah

manusia yang universal dan menjadi bagian yang perlu dilengkapi dalam

kehidupan manusia. Musik menjadi suatu kebutuhan karena musik mempunyai

peranan dan fungsi bagi manusia. Efek yang didapatkan dalam mendengarkan

musik sangat berbeda–beda, tergantung pada usia, contoh apabila musik

diterapkan pada anak usia dini akan menghasilkan kemampuan berkreatifitas

yang lebih baik, sedangkan pada anak remaja, musik dapat memberikan dan

memperkuat model untuk identitas diri ataupun kelompok. Musik ataupun

bermusik juga dapat meningkatkan sensitivitas dan kemampuan mereka untuk

mengekspresikan diri, biasanya menjadikan mereka sebagai seorang pendengar

yang baik. Contoh lain seperti musik dapat membantu untuk mengembangkan

bakat dan keterampilan dalam bersosialisasi.

Kegiatan belajar seni musik di kelas tidaklah semudah yang

dibayangkan siswa. Hal ini karena kegiatan belajar tidak hanya secara teori,

tetapi juga diperlukan praktik secara langsung. Kegiatan yang berupa materi

hanya memerlukan waktu sedikit. Kegiatan berupa praktik memerlukan lebih

banyak waktu dan siswa diharapkan tidak hanya berlatih pada saat pelajaran

berlangsung saja, tetapi siswa perlu berlatih secara mandiri di rumah atau di


(18)

Seperti yang diungkapkan oleh Wicaksono (2009: 2) :

“Dalam proses belajar mengajar musik di sekolah, siswa harus memperoleh pengalaman bermusik, yaitu melalui kegiatan mendengarkan, bermain musik, bernyanyi, membaca musik, dan bergerak mengikuti musik, sehingga siswa dapat memperoleh gambaran yang utuh dan menyeluruh tentang ungkapan lagu tersebut”.

Dari uraian-uraian yang diterangkan dapat dikatakan bahwa musik

mempunyai peranan yang sangat besar dalam kehidupan manusia, baik secara

internal maupun secara eksternal. Peran secara internal seperti musik berguna

sebagai sarana mengekspresikan emosi manusia dan pengalaman-pengalaman

manusia. Musik juga dapat membantu watak dan tabiat manusia. Peranan

secara eksternal adalah musik dapat berfungsi bagi orang lain bukan hanya

bagi penciptanya. Selain itu musik juga digunakan dalam kehidupan

sehari-hari, memenuhi kebutuhan ekonomi dan mengekspresikan peradaban suatu

bangsa.

Setelah diadakan observasi pendahuluan terhadap pembelajaran

ekstrakurikuler di SMP Negeri 1 Sekadau Hilir, diketahui bahwa para siswa

belum pernah diberikan pengenalan serta pembelajaran tentang alat musik

gitar. Hal ini karena SMP Negeri 1 Sekadau Hilir belum pernah mengadakan

ekstrakurikuler gitar serta kurangnya sosialisasi tentang pembelajaran gitar

terhadap siswa yang menyebabkan siswa beranggapan gitar merupakan

instrumen yang sulit dimainkan, sehingga anak-anak yang mempunyai

kemampuan untuk memainkan alat musik gitar dapat dikatakan lebih sedikit

dibandingkan dengan anak-anak yang mempunyai kemampuan dalam


(19)

Berdasarkan uraian latar belakang dan hasil studi pendahuluan yang

dilakukan, maka peneliti merasa tertarik untuk dikaji lebih lanjut tentang

bagaimana pengaruh pengenalan bermain gitar terhadap minat siswa bermain

gitar di SMP Negeri 1 Sekadau Hilir.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan tersebut, maka dapat di

identifikasi masalah sebagai berikut:

1. Belum pernah ada ekstrakurikuler gitar sehingga siswa belum

pernah mendapatkan pembelajaran alat musik gitar.

2. Belum diketahui besar kecilnya minat siswa dalam bermain gitar.

3. Kurangnya sosialisasi tentang pembelajaran gitar terhadap siswa.

4. Siswa masih beranggapan gitar merupakan instrumen yang sulit

untuk dimainkan.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, maka permasalahan

penelitian ini dibatasi pada belum adanya ekstrakurikuler gitar di SMP Negeri

1 Sekadau Hilir. Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan siswa akan

memiliki minat dalam mempelajari instrumen gitar.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian tersebut, maka permasalahan yang dirumuskan

adalah “Adakah pengaruh pengenalan bermain gitar terhadap minat siswa


(20)

E. Tujuan Penelitian

Penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah, sehingga harus memiliki

tujuan yang akan dicapai dalam penelitian. Adapun tujuan dari penelitian ini

adalah untuk mengetahui Untuk mengetahui “ada tidaknya pengaruh

pengenalan bermain gitar terhadap minta siswa bermaingitar?”.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara

teoretis maupun praktis.

1. Secara Teoretis

Penelitian ini diharapkan menjadi acuan atau referensi bagi

penelitian selanjutnya tentang pentingnya pengenalan bermain gitar

terhadap minat siswa belajar bermain gitar terutama di Kabupaten

Sekadau.

2. Secara Praktis

Bagi SMP Negeri 1 Sekadau Hilir diharapkan sebagai langkah

awal untuk menumbuhkan minat siswa mempelajari gitar dan juga sebagai

masukan untuk sekolah guna menyelenggarakan pembelajaran gitar lebih


(21)

7

KAJIAN TEORI

A. Deskripsi Teoretik

1. Minat

Minat adalah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau

keinginan yang besar terhadap sesuatu (Syah, 2006: 151). Minat sebagai

salah satu syarat utama dalam mempelajari suatu hal atau objek, karena

setiap individu mempunyai kecenderungan yang tinggi terhadap segala

sesuatu yang berkaitan dengan keinginannya. Ketertarikan yang tinggi

tersebut membuat seseorang bersungguh-sungguh dalam mengenal dalam

mempelajari suatu hal atau objek. Disampaikan juga oleh Wicaksono

(2009: 3) bahwa minat adalah suatu keadaan ketika seseorang mempunyai

perhatian terhadap sesuatu dan disertai keinginan untuk mengetahui dan

mempelajari maupun membuktikan lebih lanjut.

Selanjutnya Wicaksono (2009: 3) menjelaskan bahwa:

“pengertian tersebut secara tidak langsung memberikan indikasi bahwa di dalam unsur minat terdapat perhatian yang mendalam terhadap suatu objek. Minat mempunyai unsur perhatian, keinginan, dan kecenderungan untuk berhubungan lebih aktif terhadap suatu objek. Minat yang timbul pada diri seseorang terhadap suatu objek menjadikan orang tersebut akan lebih dekat dan aktif berhubungan dengan objek yang dimaksud”.

Pengertian minat secara istilah telah banyak dikemukakan oleh para

ahli, di antaranya yang dikemukakan Sardiman (1988: 76) bahwa minat


(22)

ciri-ciri atau arti sementara situasi yang dihubungkan dengan

keinginan-keinginan atau kebutuhannya sendiri”, sedangkan menurut Pasaribu dan

Simanjuntak (1983: 52), minat sebagai suatu motif yang menyebabkan

individu berhubungan secara aktif dengan sesuatu yang menariknya.

Sementara itu Sabri (1995: 84) menjelaskan minat adalah:

“kecenderungan untuk selalu memperhatikan dan mengingat sesuatu secara terus menerus, minat ini erat kaitannya dengan perasaan senang, karena itu dapat dikatakan minat itu terjadi karena sikap senang kepada sesuatu, orang yang berminat kepada sesuatu berarti ia sikapnya senang kepada sesuatu”.

Minat siswa merupakan faktor yang cukup menentukan keaktifan

siswa dalam proses belajar-mengajar, karena minat merupakan dorongan

yang timbul dari dalam diri siswa yang menjadikan siswa menyenangi

pelajarannya. Timbul rasa senang dikarenakan siswa mempunyai tujuan.

Siswa yang menyenangi pelajarannya nampak dari usaha keras siswa dalam

belajarnya.

Menurut Wicaksono (2009: 3) minat mempunyai ciri-ciri seperti

adanya perasaan senang pada suatu objek, adanya perhatian terhadap suatu

objek dan hal yang berkaitan dengan objek tersebut, dan adanya kemauan

untuk berbuat atau dorongan untuk belajar dan mempelajari hal-hal yang

berkaitan dengan objek.

Dari beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli tersebut

dapat disimpulkan bahwa minat adalah gejala psikologis yang

mengakibatkan kecenderungan seseorang terhadap objek atau sesuatu


(23)

dan keaktifan berbuat karena adanya ketertarikan terhadap suatu hal yang

baru. Minat bukan hanya sekedar perhatian seseorang terhadap suatu objek

melainkan disertai dengan keinginan untuk mengetahui lebih jauh tentang

objek tersebut terhadap kecenderungan untuk berhubungan lebih aktif

terhadap objek tersebut. Dapat dikatakan juga karena adanya perasaan

senang terhadap objek yang menjadi sasaran. Minat merupakan dorongan

seseorang untuk mencapai objek tertentu, dorongan tersebut berasal dari

dalam diri dan dari luar diri individu. Disimpulkan bahwa minat adalah

gejala psikologis yang menunjukan bahwa minat adanya pengertian subyek

terhadap obyek yang menjadi sasaran karena obyek tersebut menarik

perhatian dan menimbulkan perasaan senang sehingga cenderung kepada

obyek tersebut.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi minat ( Crow, 1973:22),

faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut:

1) The Factor Inner Urge : Rangsangan yang datang dari lingkungan atau ruang lingkup yang sesuai dengan keinginan atau kebutuhan seseorang akan mudah menimbulkan minat. Misalnya kecenderungan terhadap belajar, dalam hal ini seseorang mempunyai hasrat ingin tahu terhadap ilmu pengetahuan.

2) The Factor Of Social Motive : Minat seseorang terhadap obyek atau sesuatuhal. Disamping itu juga dipengaruhi oleh faktor dari dalam diri manusia dan oleh motif sosial, misal seseorang berminat pada prestasi tinggi agar dapat status social yang tinggi pula.

3) Emosional Factor: Faktor perasaan dan emosi ini mempunyai pengaruh terhadap obyek misalnya perjalanan sukses yang dipakai individu dalam suatu kegiatan tertentu dapat pula membangkitkan perasaan senang dan dapat menambah semangat atau kuatnya minat dalam kegiatan tersebut. Sebaliknya kegagalan yang dialami akan menyebabkan minat seseorang berkembang.


(24)

2. Belajar

Belajar merupakan kebutuhan bagi setiap orang, maka tidaklah heran

bila semua orang merasa berkepentingan untuk mempersoalkan apa itu

berlajar. Banyak pendapat mengulas tentang belajar, hingga dari hasil

pemikiran para ahli muncul paham dan teori-teori belajar. Belajar

merupakan suatu proses perubahan, yaitu perubahan tingkah laku sebagai

hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan

hidup.

Menurut Suryabrata (2011: 230) apa yang disebut perbuatan belajar itu

adalah bermacam-macam. Dikatakan juga, banyak aktivitas-aktivitas yang

oleh hampir setiap orang dapat disetujui kalau disebut perbuatan belajar,

seperti misalnya mendapat perbendaharaan kata-kata baru, menghafal syair

dan menghafal nyanyian.

Belajar menurut bahasa adalah “usaha (berlatih) dan sebagai upaya

mendapatkan kepandaian” (Poerwadarminta, 1976: 965), sedangkan

menurut istilah yang dipaparkan oleh beberapa ahli, di antaranya oleh Fauzi

(2004: 44) belajar adalah suatu proses di mana suatu tingkah laku

ditimbulkan atau diperbaiki melalui serentetan reaksi atas situasi (rangsang)

yang terjadi

Hal lain yang dikemukakan oleh Anni (2004: 2), bahwa belajar

merupakan suatu kegiatan yang tak terpisahkan dari suatu kehidupan


(25)

dalam kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara. Jadi proses belajar

itu dilakukuan baik sadar maupun tidak sadar”.

Belajar merupakan proses pembentukan yang terjadi dalam pikiran

manusia dan upaya pemecahan masalah yang terjadi dalam diri manusia

sehingga mengakibatkan terjadinya perubahan perilaku. Belajar merupakan

pembinaan dan pertukaran keterkaitan antar pikiran manusia dan antar

pikiran yang bermakna, perubahan kemampuan yang diperoleh manusia

bukan karena pertumbuhan fisik. Selain itu, belajar merupakan perubahan,

pandangan, harapan atau pola pikir manusia.

Faktor-faktor penting yang sangat erat hubungannya dengan proses

belajar adalah kematangan, penyesuaian atau adaptasi, menghapal atau

mengingat, pengertian berpikir dan latihan. Faktor-faktor lain yang dapat

mendorong seseorang untuk belajar seperti yang dikemukakan oleh Arden

N. Fransen dalam Suryabrata (2011: 236) adalah sebagai berikut :

1) Adanya sifat ingin tahu dan menyelidiki dunia yang lebih luas. 2) Adanya sifat yang kreatif yang ada pada manusia dan keinginan

untuk selalu maju.

3) Adanya keinginan untuk mendapatkan simpati dari orang tua, guru, dan teman-teman.

4) Adanya keinginan untuk memperbaiki kegagalan yang lalu dengan usaha yang baru, baik denga koperasi maupun dengan kompetis.

5) Adanya keinginan untuk mendapatkan rasa aman bila menguasai pelajaran.

6) Adanya ganjaran atau hukuman sebagai akhir daripada belajar.

Dari beberapa pengertian belajar yang telah dikemukakan oleh para

ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu perubahan


(26)

Perubahan tingkah laku tersebut, menekankan adanya perubahan secara

keseluruhan, baik dalam aspek pengetahuannya (kognitif), keterampilannya

(psikomotor), maupun sikapnya (afektif). Proses belajar dipengaruhi oleh

banyak sekali faktor-faktor. Pendidik harus mengatur faktor-faktor tersebut

supaya berpengaruh dan menguntungkan bagi belajarnya anak didik.

Dari pengertian minat dan pengertian belajar seperti yang telah

diuraikan, maka dapat disimpulkan bahwa minat belajar adalah sesuatu

keinginan atau kemauan yang disertai perhatian dan keaktifan yang

disengaja yang akhirnya melahirkan rasa senang dalam perubahan tingkah

laku, baik berupa pengetahuan, sikap dan keterampilan.

3. Unsur-Unsur Minat dan Fungsi Minat dalam Belajar

a. Unsur-unsur minat

Menurut Suryabrata (2010:14) perhatian adalah banyak sedikitnya

kesadaran yang menyertai suatu aktivitas yang dilakukan. Orang yang

menaruh minat pada suatu aktivitas kana memberikan perhatian yang

besar. Perasaan menurut Winkel (2004:273) merupakan aktivitas psikis

yang didalamnya menghayati nilai-nilai dari suatu objek. Perasaan senang

akan menimbulkan minat, hal tersebut diperkuat dengan sikap yang

positif. Sedangkan perasaan tidak senang akan menghambat dalam belajar,

karena tidak adanya sikap yang positif sehingga tidak menunjang minat

dalam belajar. Seseorang melakukan aktifitas belajar karena ada yang

mendorongnya, dimana motivasi adalah perasaan atau fikiran yang


(27)

terutama dalam berperilaku (Nursalam, 2002:93). Secara garis besar

motivasi merupakan dasar penggerak yang mendorong aktivitas belajar

seseorang sehingga ia berminat terhadap suatu objek, karena minat adalah

alat motivasi dalam belajar. Maka dapat disimpulkan unsur-unsur minat

meliputi perhatian, perasaan dan motivasi.

1) Perhatian

Adanya perhatian juga menjadi salah satu indikator minat.

Perhatian merupakan konsentrasi atau aktifitas jiwa terhadap

pengamatan, pengertian, dan sebagainya dengan mengesampingkan

hal yang lain. Seseorang yang memiliki minat pada objek tertentu

maka dengan sendirinya dia akan memperhatikan objek tersebut.

Misalnya, seorang siswa menaruh minat terhadap pelajaran seni

musik, maka ia berusaha untuk memperhatikan penjelasan dari

gurunya.

Perhatian sangatlah penting dalam mengikuti kegiatan dengan

baik, dan hal ini akan berpengaruh pula terhadap minat siswa dalam

belajar. Menurut Suryabrata (2011: 14), perhatian adalah pemusatan

tenaga psikis tertuju kepada suatu objek, banyak sedikitnya kesadaran

yang menyertai sesuatu aktivitas yang dilakukan. Kemudian Sumanto

(1984: 32) berpendapat bahwa, perhatian adalah pemusatan tenaga

atau kekuatan jiwa tertentu kepada suatu objek, atau pendayagunaan


(28)

Semakin banyak kesadaran yang menyertai sesuatu aktivitas

atau pengalaman batin berarti semakin intensiflah perhatiannya.

Aktivitas yang disertai dengan perhatian intensif akan lebih sukses

dan prestasinya pun akan lebih tinggi. Oleh karena itu sebagai seorang

guru harus selalu berusaha untuk menarik perhatian anak didiknya

sehingga mereka mempunyai minat terhadap pelajaran yang

diajarkannya.

Menurut Suryabrata (2011: 15), atas dasar cara munculnya,

perhatian dibedakan menjadi :

1) Perhatian spontan (perhatian tak-sekehendak, perhatian tak disengaja). Perhatian ini datang begitu saja seakan-akan tanpa usaha dan tanpa disengaja.

2) Perhatian sekehendak (perhatian disengaja, perhatian refleksif). Perhatian yang datng karena usaha ataupun dengan kehendak.

Perhatian spontan atau perhatian tak disengaja cenderung untuk

berlangsung lebih lama dan lebih intesif dari pada perhatian yang

disengaja (Suryabrata, 2011: 18). Alangkah baiknya apabila

pelajaran-pelajaran dapat diterima oleh peserta didik dengan perhatian

yang spontan.

Orang yang menaruh minat pada suatu aktivitas akan

memberikan perhatian yang besar. Ia tidak segan mengorbankan

waktu dan tenaga demi aktivitas tersebut. Oleh karena itu seorang

siswa yang mempunyai perhatian terhadap suatu pelajaran, ia pasti

akan berusaha keras untuk memperoleh nilai yang bagus yaitu dengan


(29)

2) Perasaan

Unsur yang tak kalah pentingnya adalah perasaan dari anak

didik terhadap pelajaran yang diajarkan oleh gurunya. Menurut

Suryabrata (2011: 66), perasaan didefinisikan sebagai gejala psikis

yang bersifat subjektif yang umumnya berhubungan dengan

gejala-gejala mengenal, dan dialami dalam kualitas senang atau tidak dalam

berbagai taraf. Tiap aktivitas dan pengalaman yang dilakukan akan

selalu diliputi oleh suatu perasaan, baik perasaan senang maupun

perasaan tidak senang. Perasaan umumnya bersangkutan dengan

fungsi mengenal, artinya perasaan dapat timbul karena mengamati,

menganggap, mengingat-ingat atau memikirkan sesuatu,yang

dimaksud dengan perasaan di sini adalah perasaan senang dan

perasaan tertarik. Menurut Winkell (1983: 30), perasaan merupakan

aktivitas psikis yang di dalamnya subjek menghayati nilai-nilai dari

suatu objek. Perasaan sebagai faktor psikis non intelektual, yang

khusus berpengaruh terhadap semangat belajar. Jika seorang siswa

mengadakan penilaian yang agak spontan melalui perasaannya

tentang pengalaman belajar di sekolah, dan penilaian itu

menghasilkan penilaian yang positif maka akan timbul perasaan

senang di hatinya akan tetapi jika penilaiannya negatif maka timbul

perasaan tidak senang.

Perasaan melatarbelakangi dan mendasari aktivitas-aktivitas


(30)

saat remaja. Perasaan senang akan menimbulkan minat, yang

diperkuat dengan sikap yang positif, sedangkan perasaan tidak senang

akan menghambat dalam mengajar, karena tidak adanya sikap yang

positif sehingga tidak menunjang minat dalam belajar.

3) Motivasi

Menurut Sardiman (2007 : 73), motivasi dapat dikatakan

sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk

melakukan kreativitas tertentu demi mencapai suatu tujuan,

sedangkan menurut Suryabrata (2011: 70), motivasi adalah keadaan

dalam pribadi orang yang mendorong individu untuk melakukan

aktivitas-aktivitas tertentu guna mencari suatu tujuan.

Berdasarkan atas munculnya suatu motivasi, maka motivasi

oleh Suryabrata (2011: 72) dibedakan menjadi dua macam antara lain:

1) Motivasi ekstrinsik, yaitu motivasi yang berfungsi karena adanya perangsangan dari luar, misalnya orang belajar giat karena diberi tahu bahwa sebentar lagi akan ada ujian.

2) Motivasi intrinsik, yaitu motivasi yang tidak usah dirangsang dari luar. Memang dalam diri individu sendiri telah ada dorongan itu. Misalnya orang yang gemar membaca tidak usah ada yang mendorongnya telah mencari sendiri buku-buku untuk dibacanya.

Dari keterangan tersebut menurut Suryabrata (2011: 74),

aktivitas yang didorong oleh motivasi intrinsik ternyata lebih sukses

daripada yang didorong oleh motif ekstrinsik, karena itu alangkah

baiknya kalau dapat ditimbulkan seluas mungkin motif intrinsik itu


(31)

b. Fungsi minat dalam belajar

Keberhasilan dalam belajar tidak lepas dari adanya minat. Dengan

adanya minat akan membuat konsentrasi lebih mudah dilakukan sehingga

materi yang dipelajari akan mudah dipahami. Dilihat dari pengertiannya,

dapat dikatakan minat datang dari dalam diri sendiri dan dari luar dirinya.

Minat yang timbul dari dalam diri muncul berdasarkan bakat atau potensi

yang dimiliki. Dengan kata lain seseorang yang mempunyai bakat tertentu,

maka minatnya akan menyesuaikan. Minat yang datang dari luar dirinya,

muncul karena adanya pengaruh dari lingkungan di sekitarnya, bisa dari

teman pergaulan, keluarga dan karena kebutuhan.

Minat merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi usaha

yang dilakukan seseorang. Minat yang kuat akan menimbulkan usaha yang

gigih serius dan tidak mudah putus asa dalam menghadapi tantangan. Jika

seorang siswa memiliki rasa ingin belajar, ia akan cepat dapat mengerti

dan mengingatnya.

Wahid (1998: 109 – 110) menulis tentang fungsi minat bagi

kehidupan anak sebagai berikut:

1) Minat mempengaruhi bentuk intensitas cita-cita.

Sebagai contoh anak yang berminat pada olah raga maka cita-citanya adalah menjadi olahragawan yang berprestasi, sedang anak yang berminat pada kesehatan fisiknya maka cita-citanya menjadi dokter.

2) Minat sebagai tenaga pendorong yang kuat.

Minat anak untuk menguasai pelajaran bisa mendorongnya untuk belajar kelompok di tempat temannya meskipun suasana sedang hujan.

3) Prestasi selalu dipengaruhi oleh jenis dan intensitas.

Minat seseorang meskipun diajar oleh guru yang sama dan diberi pelajaran tapi antara satu anak dan yang lain


(32)

mendapatkan jumlah pengetahuan yang berbeda. Hal ini terjadi karena berbedanya daya serap mereka dan daya serap ini dipengaruhi oleh intensitas minat mereka.

4) Minat yang terbentuk sejak kecil/masa kanak-kanak sering terbawa seumur hidup karena minat membawa kepuasan.

Minat menjadi guru yang telah terbentuk sejak kecil akan terus

terbawa sampai hal ini menjadi kenyataan. Apabila ini terwujud maka

semua suka duka menjadi guru tidak akan dirasa karena semua tugas

dikerjakan dengan penuh sukarela, dan apabila minat ini tidak terwujud

maka bisa menjadi obsesi yang akan dibawa seumur hidup.

Minat adalah suatu keadaan ketika seseorang mempunyai

perhatian terhadap sesuatu dan disertai keinginan untuk mengetahui dan

mempelajari maupun membuktikan lebih lanjut (Walgito, 1997: 38).

Pengertian tersebut secara tidak langsung memberikan indikasi bahwa di

dalam unsur minat terdapat perhatian yang mendalam terhadap suatu

objek. Minat mempunyai unsur perhatian, keinginan, dan kecenderungan

untuk berhubungan lebih aktif terhadap suatu objek. Minat yang timbul

pada diri seseorang terhadap suatu objek menjadikan orang tersebut akan

lebih dekat dan aktif berhubungan dengan objek yang dimaksud. Dalam

dunia pendidikan, minat dapat diartikan sebagai kecenderungan yang

timbul apabila individu tertarik terhadap sesuatu yang akan dipelajari dan

bermakna bagi dirinya.

Hal ini menunjukkan bahwa minat sangat berkaitan dengan


(33)

dapat dilihat melalui seberapa keras usahanya dalam memenuhi kebutuhan

yang berkaitan dengan objek yang menjadi perhatiannya.

Pada dasarnya minat adalah penerimaan akan suatu hubungan

antara diri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan

tersebut, semakin besar minat yang timbul. Siswa yang berminat terhadap

objek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar

terhadap objek tersebut. Hal ini diperkuat oleh Marimba (1980: 79) yang

mengatakan minat adalah kecenderungan jiwa kepada sesuatu, karena kita

merasa ada kepentingan dengan sesuatu itu, pada umumnya disertai

dengan perasaan senang akan sesuatu itu.

Apabila seorang siswa mempunyai minat pada pelajaran tertentu

dia akan memperhatikannya. Namun sebaliknya jika siswa tidak berminat,

maka perhatian pada mata pelajaran yang sedang diajarkan biasanya akan

malas untuk dikerjakan. Demikian juga dengan siswa yang tidak menaruh

perhatian yang pada mata pelajaran yang diajarkan, maka sudah dapat

dipastikan siswa tersebut tidak akan dapat belajar dengan baik.

Ketiadaan minat terhadap suatu mata pelajaran menjadi penyebab

kenapa anak didik tidak mempunyai keinginan untuk mencatat apa-apa

yang telah disampaikan oleh guru. Itulah sebagai pertanda bahwa anak

didik tidak mempunyai motivasi untuk belajar. Oleh karena itu, guru harus

bisa membangkitkan minat anak didik, sehingga anak didik yang pada

mulanya tidak ada hasrat untuk belajar, tetapi karena ada sesuatu yang


(34)

sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam

belajar, tak akan mungkin melakukan aktivitas belajar. Hal ini merupakan

pertanda bahwa sesuatu yang akan dikerjakan itu tidak menyentuh

kebutuhannya, dan segala sesuatu yang menarik minat orang tertentu

selama sesuatu itu tidak bersentuhan dengan kebutuhannya. Oleh karena

itu, apa yang seseorang lihat sudah tentu membangkitkan minatnya sejauh

apa yang di lihat itu mempunyai hubungan dengan kepentingannya sendiri.

Jadi motivasi merupakan dasar penggerak yang mendorong aktivitas

belajar seseorang sehingga ia berminat terhadap sesuatu objek, karena

minat adalah alat motivasi dalam belajar.

Fungsi minat dalam belajar lebih besar sebagai kekuatan motivasi

yaitu sebagai kekuatan yang mendorong siswa untuk belajar. Siswa yang

berminat kepada pelajaran akan tampak terdorong terus untuk tekun

belajar, berbeda dengan siswa yang sikapnya hanya menerima pelajaran.

mereka hanya tergerak untuk mau belajar tetapi sulit untuk terus tekun

karena tidak ada pendorongnya. Oleh sebab itu untuk memperoleh hasil

yang baik dalam belajar seorang siswa harus mempunyai minat terhadap

pelajaran sehingga akan mendorong ia untuk terus belajar.

Dalam hal ini minat merupakan landasan penting bagi seseorang

untuk melakukan kegiatan dengan baik. Sebagai suatu aspek kejiwaan

minat bukan saja dapat mempengaruhi tingkah laku seseorang, tapi juga

dapat mendorong orang untuk tetap melakukan dan memperoleh sesuatu.


(35)

pelajaran akan berjalan lancar apabila ada minat. Anak-anak malas, tidak

belajar, gagal karena tidak ada minat.

2. Teknik Dasar Bermain Gitar

Gitar merupakan alat musik yang mudah untuk dipelajari, baik

dengan mengikuti kursus gitar maupun secara otodidak. Dengan mengikuti

kursus siswa diberi pembekalan ilmu yang tepat sasaran sesuai dengan

kemampuan. Berbeda dengan belajar secara otodidak dimana pembelajar

mencari dan mempelajari materi sendiri, sehingga apa yang dipelajari

kurang tepat sasaran

Beberapa hal penting yang harus diperhatikan ketika mempelajari

instrumen gitar meliputi:

a. Posisi Bermain

Posisi duduk pada saat bermain gitar perlu diperhatikan. Posisi

duduk yang benar adalah selalu tegak, sedangkan posisi yang salah

dalam bermain gitar dapat mengakibatkan lekas pegal dan berakhir

dengan permainan yang kurang bagus karena tangan dan jari akan


(36)

Gambar I. Posisi duduk dalam bermain gitar

(Hakim, T, 2004:15)

b. Posisi tangan

Posisi tangan dalam bermain gitar terdiri atas 2 bagian, yaitu

posisi tangan kanan dan posisi tangan kiri.

1) Posisi Tangan Kanan

Ibu jari dan tiga jari lainnya pada tangan kanan digunakan

untuk memetik senar, dan posisi yang baik dan benar adalah

seperti saat memegang bola secara leluasa dengan pergelangan

tangan sedikit melengkung. Sementara itu, lengan bawah

bersanda pada gitar bagian atas, dan jari-jari dekat dengan senar


(37)

Gambar II. Posisi tangan kanan

(Hakim, T, 2004:16)

2) Posisi Tangan Kiri

Hal ini merupakan salah satu faktor yang penting untuk

mendukung suatu permainan gitar menjadi baik. Ibu jari di

tempatkan di belakang jari 2 dan di posisikan pada sekitar 1/3

jarak antara bawah dan atas dari fretboard. Hal ini seperti terlihat pada gambar III.

Gambar III. Posisi ibu jari pada tangan kiri


(38)

c. Penjarian

Sama halnya seperti pada posisi tangan, perjarin dalam bermain

gitar juga terdiri dari 2 bagian, aitu penjarian pada tangan kanan dan

penjarian pada tangan kiri

1) Penjarian Pada Tangan Kanan

Dalam permainan gitar, jari-jari pada tangan kanan dan

tangan kiri memiliki nama atau kode yang berbeda. Adapun

nama-nama jari tersebut dapat dilihat pada gambar IV.

Gambar IV. Nama-nama jari pada tangan kanan

(Hakim, T, 2004:12)

Pengkodean jari pada tangan kanan dalam bahasa Spanyol

anatar lain :

a) Kode untuk ibu jari →→ p (pulgar) : jempol b) Kode untuk telunjuk →→ i (indice) : jari telunjuk c) Kode untuk jari tengah →→ m (medio) : jari tengah d) Kode untuk jari manis →→ a (anular) : jari manis e) Kode untuk kelingking →→ ch (chico) : jari kelingking


(39)

2) Penjarian Pada Tangan Kiri

Jari-jari pada tangan kiri diberi simbol dengan angka.

Adapun nomor-nomor jari tersebut dapat dilihat pada gambar V.

Gambar V. Nomer-nomer jari pada tangan kiri

(Hakim, T, 2004:13)

Sebelum mempelajari instrumen gitar dengan benar maka perlu

dikenalkan pengkodean jari dalam gitar. Hal ini dimaksudkan agar

mempermudah proses pembelajaran tersebut. Pengkodean jari sangat

membantu pada saat memaninkan lagu karena pengkodean

menjelaskan dengan jari apa seseorang harus memetik atau menekan

senar – senar gitar tersebut.Pengkodean jari baik tangan kiri maupun

tangan kanan sebisa mungkin dihafal untuk memperlancar teknik

bermain gitar, teknik yang benar akan menetukan hasil akhirnya.

B. Kerangka Pikir

Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan

beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus


(40)

belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat,

siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik

baginya.

Pembelajaran merupakan suatu kegiatan guru sedemikian rupa

sehingga tingkah laku siswa berubah ke arah yang lebih baik. Dalam

pembelajaran terdapat beberapa komponen yang sangat berpengaruh terhadap

proses pembelajaran, yaitu: tujuan pembelajaran, materi pembelajaran,

metode pembelajaran dan evaluasi pembelajaran. Pembelajaran gitar

merupakan proses belajar mengajar, di mana guru mengajarkan pada

siswanya tentang bermain alat musik gitar.

Khususnya dalam pembelajaran gitar dasar meliputi beberapa tahap

yaitu mengenal alat musik gitar, latihan penjarian, latihan melodi dalam

tangganada natural, dan latihan memainkan lagu. Pembelajaran gitar akan

bermanfaat bagi minat siswa untuk bermain gitar, karena dengan

pembelajaran gitar siswa akan mengenal cara memainkannya dan sekaligus

sebagai rangsangan keinginan untuk mempelajarinya lebih lanjut.

C. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kajian teori yang diungkapkan, maka dalam penelitian ini

diajukan hipotesis bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan

pengenalan alat musik gitar terhadap minat siswa dalam bermain gitar.

Dengan uji hipotesis :

Ho : tidak ada perbedaan diantara dua perlakuan yang diberikan Ha : ada perbedaan diantara dua perlakuan yang diberikan


(41)

27

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jenis eksperimen.

Di dalam desain ini observasi dilakukan sebanyak dua kali yaitu sebelum

eksperimen dan sesudah eksperimen (Suharsimi, 2010:124). Adapun desain

penelitian ini adalah pre-test and post-test one group design. dan digambarkan rancangan penelitian ini sebagai berikut :

Keterangan:

01 :Pre-testkondisi awal minat siswa terhadap alat musik gitar

X : Pengenalan alat musik gitar

02 :Post-testkondisi akhir minat siswa terhadap alat musik gitar

Pre-test menurut Suharsimi (2010: 124) adalah observasi atau tes yang dilakukan sebelum penelitian dimulai. Tes ini dimaksudkan untuk

mengetahui kemampuan awal siswa, sehingga guru dapat mengawali

pelajaran dengan materi yang tepat, sedangkan post-test menurut Suharsimi (2010: 124) adalah observasi atau tes yang dilakukan setelah penelitian

selesai, tujuannya untuk mengetahui seberapa jauh siswa menyerap materi

pelajaran yang telah diajarkan.


(42)

B. Variabel Penelitian

Variabel menurut Suharsimi (2006: 118) merupakan “objek penelitian

atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Variabel sering dikenal

dengan ubahan-ubahan”. Variabel dibedakan menjadi dua yakni variabel

bebas dan variabel terikat. Variabel dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel bebas : pembelajaran alat musik gitar

2. Variabel terikat : minat belajar siswa bermain gitar

C. Tahap Peneltian

Penelitian ini dibagi ke dalam tiga tahapan yang terdiri dari tahap pre-test yang berguna untuk mengetahui kondisi awal pandangan siswa terhadap alat musik gitar, tahap pelaksanaan merupakan proses berlangsungnya

pengenalan dan pembinaan, dan evaluasi berguna mengetahui hasil dari

penelitian. Adapun tahapan-tahapan tersebut dapat diperinci sebagai berikut :

1. Pre-test

Setelah hasil observasi diketahui, yaitu mendapatkan tiga puluh

orang siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler gitar. Sebelum

dilakukannya pembinaan akan dilakukan pre-test terlebih dahulu. Siswa yang telah dipilih tersebut diberikan kuesioner minat yang berguna untuk

mengetahui kondisi awal persepsi mereka terhadap alat musik gitar.

2. Treatment

Setelah hasil pengumpulan data diperoleh, selanjutnya diberikan

pengenalan berupa pembinaan serta pembelajaran terhadap siswa tentang


(43)

Langkah-langkah pembelajaran alat musik gitar antara lain adalah :

a. Pengenalan instrumen gitar

b. Pengenalan Tangganada

c. Teknik Memainkan Gitar

1) Latihan Penjarian

2) Membaca Notasi dan Akor

3) Memainkan Lagu

3. Post-test

Evaluasi akhir berupa post-test dilakukan dengan cara memberikan kouesioner minat yang berguna untuk mengetahui kondisi akhir persepsi

mereka terhadap alat musik gitar. Hal tersebut bertujuan untuk mengetahui

apakah dari pengenalan yang telah diberikan, siswa mempunyai minat

untuk memainkan alat musik gitar atau tidak.

D. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini telah dilakukan di SMP Negeri 1 Sekadau Hilir.

Adapun alasan dilakukannya penelitian ini di sekolah tersebut dikarenakan

belum pernah ada ekstrakurikuler gitar sehingga siswa belum pernah

mendapatkan pembelajaran alat musik gitar, belum diketahui besar kecilnya

minat siswa dalam bermain gitar dan kurangnya sosialisasi tentang

pembelajaran gitar terhadap siswa, sehingga siswa masih beranggapan gitar

merupakan instrumen yang sulit untuk dimainkan. Penelitian ini telah


(44)

E. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau

subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008: 61).

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi kelas VII SMP

Negeri 1 Sekadau Hilir yang berjumlah 320 siswa

F. Sampel

Suharsimi (2002: 109) menyebutkan bahwa sampel adalah sebagian

atau wakil dari populasi yang diteliti. Teknik pengambilan sampel dalam

penelitian ini adalahpurposive sampling.Teknik purposive sampling menurut Suharsimi (2002: 117) adalah pengambilan sampel yang didasarkan pada

tujuan atau pertimbangan tertentu.

Kriteria sampel yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah siswa

SMP N 1 Sekadau Hilir yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler gitar.

Berdasarkan kriteria sampel tersebut diperoleh sampel sebanyak tiga puluh

orang.

G. Teknik dan Intrumen Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis

dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan

data, tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan

mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan (Sugiyono,


(45)

yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Tujuan yang

diungkapkan dalam bentuk hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap

pertanyaan penelitian, jawaban tersebut masih perlu diuji secara empiris.

Teknik pengambilan data pada penleitian ini adalah angket atau kuesioener

2. Intrumen

Intrumen penelitian berupa kuesioner, dengan skala minat terdiri atas

pernyataan dengan alternatif jawaban yaitu : sangat setuju, setuju, ragu-ragu,

tidak setuju, sangat tidak setuju.

Adapun ketentuan skor sebagai berikut.

a. Pernyataan positif diberi skor : Sangat Setuju = 5, Setuju = 4, Ragu-ragu

= 3, Tidak Setuju = 2 dan Sangat Tidak Setuju = 1

b. Pernyataan negatif diberi skor : Sangat Setuju = 1, Setuju = 2, Ragu-ragu

= 3, Tidak Setuju = 4 dan Sangat Tidak Setuju = 5

Tabel 1:Kisi-kisi Kuesioner

Variabel Indikator Deskriptor No. Butir Jumlah

1 2 3 4 5

Minat Belajar

Perhatian - Kerja keras

- Kesadaran - Fokus

- Pemusatan tenaga dan pikiran 1,2 3,4,5 6,7,8 9,10,11 11

Perasaan - Mengamati

- Menganggap - Mengingat - Memikirkan 12,13,14 15,16,17 18,19,20 21,22,23 12

Motif - Tujuan yang ingin

dicapai

- Dasar penggerak

24,25,26

27,28,29, 30


(46)

Sebelum kuesioner digunakan untuk penelitian, yang perlu dilakukan

adalah menguji kesahihan tiap soal dan menguji tingkat keajegan kuesioner

dengan melakukan validitas dan reliabiltas. Validitas dan reliabilitas

dilaksanakan di SMP Negeri I Sekadau hilir terhadap 30 siswa kelas VII yang

mengikuti ekstrakurikuler gitar.

a. Validitas

Validitas menurut Suharsimi (2002: 100) adalah suatu ukuran yang

menunjukkan tingkatan-tingkatan kevalidan dan reabilitas suatu instrumen.

Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang

diinginkan serta dapat mengungkapkan data dan variabel yang diteliti

secara tepat (Suharsimi, 2002: 146).

1) Validitas isi

Dalam penelitian ini digunakan kuesioner sebagai instrumen

utama untuk mengumpulkan data. Validitas isi dilakukan dengan

mengoreksi secara cermat, kritis dan teliti terhadap butir-butir

pernyataan, karena setiap butir pernyataaan berkaitan dengan variabel

yang bersangkutan yang disesuaikan dengan indikator yang terdapat

dalam variabel tersebut. Validitas isi terhadap instrumen atau alat ukur

ini dilakukan dengan mengkonsultasikan intrumen kepada expert.

Terkait penelitian ini ahli yang dimaksud yaitu ahli dibidang


(47)

instrument penelitian ini adalah Drs. Herwin Yogo Wicaksono, M.Pd.,

dan Drs. Suwarta Zebua, M.Pd.

2) Validitas konstruk

Validitas ini dilakukan untuk mengetahui kesahihan butir-butir

pertanyaan pernyataan dalam kuisioner. Menurut Sugiyono (2010:

348), instrumen yang valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan

untuk mendapatkan data secara benar dan teliti.

Teknik yang digunakan untuk validasi konstruk pada penelitian

ini menggunakan korelasi Product Moment (Suharsimi, 2010:213) dengan rumus :

rxy=

Keterangan :

rxy: koefisien korelasi antar varibel X dan Y

N : jumlah subjek

: produk dari X dan Y : jumlah nilai X : jumlah Y

2

: jumlah X kuadrat

2

: jumlah Y kuadrat

Ketentuan pertanyaan kuesioner yang dinyatakan valid menurut

Syarifudin (2010: 56) jika nilai r hitung > r tabel, dan nilai p<0,05.

Selanjutnya hasil penelitian diuji validitas dengan bantuan SPSS versi

15.00. Pertanyaan yang gugur tersebut di drop out sehingga tidak diikutsertakan dalam penelitian.



2   2

2 



2

       

XY

X

Y

X

Y


(48)

Dari hasil analisis validitas diperoleh total keseluruhan butir

Valid sebanyak 28 butir pernyataan dan invalid sebanyak 2 butir

pernyataan dari 30 butir pernyataan

b. Reliabilitas Instrumen

Menurut Suharsimi (2006: 178) reliabilitas menunjuk pada suatu

pengertian bahwa suatu isntrumen dapat dipercaya untuk digunakan

sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik.

Dijelaskan juga oleh Astuti (2005: 49) bahwa instrumen yang reliabel

berarti instrumen atau alat ukur tersebut terpercaya. Reliabel artinya

ketetapan, keajegan, kestabilan, konsistensi, kepercayaan, atau

keterandalan. Seberapa besar reliabilitas suatu tes, tergantung pada

kemampuannya untuk mengukur obyek yang sama pada saat dan tempat

yang berbeda dengan hasil yang sama. Suatu alat ukur dikatakan reliabel

apabila dapat menghasilkan suatu hasil yang relatif sama walaupun

dilakukan oleh orang yang berbeda dan di tempat serta waktu yang

berbeda (Astuti, 2005: 10).

Untuk menguji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini

menggunakan teknik Alpha Cronbach (Suharsimi, 2010:239) dengan rumus:





2

1

1

11

2



k

k

r


(49)

Keterangan :

R11 = Reliabilitas Instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

2

= jumlah varians butir 2

 = Varians total

Angket atau kuesioner dinyatakan reliabel jika nilai alpha

minimal 0,7 (Syarifudin, 2010: 56).

H. Teknik Analisis Data

1. Prasyarat Analisis

Prasyarat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji

Wilcoxon. Uji wilcoxon digunakan untuk menganalisis hasil-hasil pengamatan

yang berpasangan dari dua data apakah berbeda atau tidak.Wilcoxon Signed Rank Test ini digunakan hanya untuk data bertipe interval atau ratio, namun datanya tidak mengikuti distribusi normal.

Uji hipotesis :

H0 : d = 0 ( tidak ada perbedaan diantara dua perlakuan yang diberikan)

H1 : d ≠ 0 ( ada perbedaan diantara dua perlakuan yang diberikan)

Dengan d menunjukkan selisih nilai antara kedua perlakuan. Adapun rumus uji wilcoxon adalah sebagai berikut :


(50)

Dimana :

N : banyak data yang berubah setelah diberi perlakuan berbeda

T : jumlah ranking dari nilai selisih yang negatif (apabila banyaknya selisih yang positif lebih banyak dari banyaknya selisih negatif)

: jumlah rangking dari nilai selisih yang positif (apabila banyaknya selisih yang negatif > banyaknya selisih yang positif )


(51)

37

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Minat Siswa Terhadap Alat Musik Gitar 1. Minat Awal Siswa Terhadap Alat Musik Gitar

Berdasarkan hasil analisis data diperoleh sekor statistik deskriptif

pretes minat siswa terhadap alat musik gitar sebagai berikut: sekor rata-rata

[฀ = 97.767, sekor simpangan baku sd = 8.516, sekor tertinggi = 109, dan sekor terendah sebesar 70.

Tabel 2. Deskripsi Minat Awal Siswa Terhadap Gitar

Parameter Sekor Keterangan

Mean 97.767

Skala pengukuran : 1 – 5 Jumlah Pertanyaan : 30 Mean Weight 3.492

Std. Deviation 8.516

Minimum 70

Maximum 109

Sumber : Hasil pengujian data primer

Berdasarkan aturan dari sturges maka dapat diketahui sekor k (banyak kelas interval) sebesar 1 + 3.3 x log (30) = 5,876, interval sebesar i = R/k = (sekor maksimum – sekor minimum) / kelas interval = 39 / 6 =

6.5, sehingga dapat dibuat tabel distribusi frekuensi sebagai berikut :

Tabel 3. Distribusi Minat Awal Siswa Terhadap Gitar

Kelas Interval Frekuensi % Frekuensi % Kumulatif

70.0 – 76.5 2 6.67 6.67

> 76.5 – 83.0 0 0.00 6.67

> 83.0 – 89.5 1 3.33 10.00

> 89.5 – 96.0 5 16.67 26.67

> 96.0 – 102.5 15 50.00 76.67

> 102.5 – 109 7 23.33 100.00

30 100.00


(52)

Gambar VI. Histogram Minat Awal Siswa Terhadap Alat Musik Gitar

Karakteristik minat awal siswa terhadap alat musik gitar dapat

digambarkan lebih lanjut melalui kategori sekor jawaban. Sekor tinggi

menandakan siswa sangat berminat, dan sekor rendah menggambarkan

sebaliknya; tidak berminat. Sekor jawaban dikategorisasi menjadi lima

kelompok untuk menafsirkannya, yaitu; Sangat Rendah, Rendah, Sedang,

Tinggi dan Sangat Tinggi. Masing-masing kategori memiliki rentang

interval sebesar : Sekor tertinggi hipotesis – Skor terendah hipotesis / 5.

Minat siswa terhadap alat musik gitar diukur menggunakan

instrumen berupa angket berisi 28 pertanyaan skala jawaban 1 – 5.

Instrumen ini secara hipotesis mampu menghasilkan sekor pengukuran

terendah = 28, tertinggi = 140 dan rata-rata = 84. Kategorisasinya dalam

lima kelompok menghasilkan interval 22.4 dengan batas interval seperti


(53)

Tabel 4. Kategorisasi Sekor Minat Terhadap Alat Musik Gitar

Kategori Batas Interval Sekor Interval

Sangat Rendah Min s/d Min + k 28.0 – 50.4

Rendah > Min + k s/d Min + 2k > 50.4 – 72.8 Sedang > Min + 2k s/d Min + 3k > 72.8 – 95.2 Tinggi > Min + 3k s/d Min + 4k > 95.2 – 117.6 Sangat Tinggi > Min + 4k s/d Min + 5k > 117.6 – 140 Sumber : Hasil pengolahan data primer

Mengacu tabel 4 di atas, maka rata-rata minat terhadap alat musik

gitar sebesar 97.767 yang diperlihatkan pada tabel 2 terkategori tinggi.

Menginterpretasikan bahwa siswa pada umumnya sudah memiliki minat

terhadap alat musik gitar. Siswa secara individu menunjukan, jumlah siswa

yang memiliki minat terkategori tinggi sebanyak 80%, memiliki minat

terkategori sedang sebanyak 13.3%, dan terkategori rendah sebanyak 6.7%.

Tabel 5. Sebaran Minat Awal Siswa Terhadap Alat Musik Gitar

Kategori Frekuensi % Frekuensi % Kumulatif

Sangat Rendah 0 0.00 0.00

Rendah 2 6.7 6.67

Sedang 4 13.3 20.00

Tinggi 24 80.0 100.00

Sangat Tinggi 0 0.00 100.00

30 100.00


(54)

Gambar VII. Histogram Kategori Minat Awal Siswa Terhadap Alat Musik Gitar

Minat terhadap alat musik gitar diukur melalui tiga indikator, yaitu:

perhatian, perasaan dan motif. Secara statistik ketiganya memberi sumbangan relatif sama besar terhadap minat, yaitu sebesar 30.76% oleh indikator perasaan, sebesar 34.23% oleh indikator perhatian, dan sebesar

35.01% oleh indikator perasaan.


(55)

2. Minat Akhir Siswa Terhadap Alat Musik Gitar

Berdasarkan hasil analisis data diperoleh sekor statistik deskriptif

postes minat siswa terhadap alat musik gitar sebagai berikut: sekor rata-rata

[฀= 110.100, sekor simpangan baku sd = 3.305, sekor tertinggi = 115, dan sekor terendah sebesar 102.

Tabel 6. Deskripsi Minat Akhir Siswa Terhadap Alat Musik Gitar

Parameter Sekor Keterangan

Mean 110.100

Skala pengukuran : 1 – 5 Jumlah Pertanyaan : 30 Mean Weight 3.932

Std. Deviation 3.305

Minimum 102

Maximum 115

Sumber : Hasil pengujian data primer

Mengacu aturan dari sturges yang telah diuraikan sebelumnya pada intervalisasi data minat awal siswa terhadap gitar. Dapat dibuat tabel

distribusi frekuensi minat siswa terhadap gitar setelah mendapat perlakuan.

Tabel 7. Distribusi Minat Akhir Siswa Terhadap Gitar

Kelas Interval Frekuensi % Frekuensi % Kumulatif

102.0 – 104.1 2 6.67 6.67

> 104.1 – 106.3 2 6.67 13.33

> 106.3 – 108.5 2 6.67 20.00

> 108.5 – 110.6 6 20.00 40.00

> 110.6 – 112.8 12 40.00 80.00

> 112.8 – 115 6 20.00 100.00

30 100.00


(56)

Gambar IX. Histogram Minat Akhir Siswa Terhadap Alat Musik Gitar

Karakteristik minat akhir siswa terhadap alat musik gitar dapat

digambarkan lebih lanjut melalui kategori sekor jawaban seperti

penggambaran minat awal sebelumnya. Sekor tinggi menandakan siswa

sangat berminat, dan sekor rendah menggambarkan sebaliknya; tidak

berminat. Minat siswa terhadap alat musik gitar diukur menggunakan

instrumen berupa angket berisi 28 pertanyaan skala jawaban 1 – 5.

Kategorisasinya dalam lima kelompok memiliki batas interval seperti dalam

tabel di bawah.

Tabel 8. Kategorisasi Sekor Minat Terhadap Alat Musik Gitar

Kategori Batas Interval Sekor Interval

Sangat Rendah Min s/d Min + k 28.0 – 50.4

Rendah > Min + k s/d Min + 2k > 50.4 – 72.8 Sedang > Min + 2k s/d Min + 3k > 72.8 – 95.2 Tinggi > Min + 3k s/d Min + 4k > 95.2 – 117.6 Sangat Tinggi > Min + 4k s/d Min + 5k > 117.6 – 140


(57)

Mengacu tabel 8 di atas, maka rata-rata minat akhir terhadap alat

musik gitar sebesar 110.100 yang diperlihatkan pada tabel 4.5 terkategori

tinggi. Menginterpretasikan bahwa siswa pada umumnya memiliki minat

akhir tinggi terhadap alat musik gitar. Siswa secara individu menunjukan

seluruhnya (100%) memiliki minat tinggi.

Tabel 9. Sebaran Minat Akhir Siswa Terhadap Gitar

Kategori Frekuensi % Frekuensi % Kumulatif

Sangat Rendah 0 0.00 0.00

Rendah 0 0.00 0.00

Sedang 0 0.00 0.00

Tinggi 30 100.00 100.00

Sangat Tinggi 0 0.00 100.00

30 100.00

Sumber : Hasil pengolahan data primer

Gambar X. Histogram Kategori Minat Akhir Siswa Terhadap Alat Musik Gitar

Minat akhir terhadap alat musik gitar juga diukur melalui tiga indikator, yaitu: perhatian, perasaan dan motif. Secara statistik ketiganya memberi sumbangan relatif sama besar terhadap minat, yaitu sebesar


(58)

32.19% oleh indikator perasaan, sebesar 34.02% oleh indikator perhatian,

dan sebesar 33.79% oleh indikator perasaan.

Gambar XI. Sumbangan Indikator terhadap Minat Akhir Siswa

B. Pengujian Hipotesis

Hasil pengukuran minat siswa terhadap alat musik gitar sebelum perlakuan

(pretes) sebesar 97.77, kemudian pengukuran setelah perlakuan sebesar 110.10.

Terjadi peningkatan sebesar 110.10 – 97.77 = 12.33 atau 12.62 %. Hasil uji

Wilcoxon untuk mengevaluasi kebermaknaanya diperoleh Z-value= -4.786 dengan

p < 0.05, menandakan signifikan.

Tabel 10. Hasil Uji WilcoxonPre-testdibandingPost-test

Minat

siswa Rerata Sd Peningkatan Zvalue pvalue

Post test 110.10 3.305 12.33

(12.62%) -4.786 < 0.0001

Pre test 97.77 8.516


(59)

Temuan signifikan tersebut mendukung hipotesis yang menyatakan ;

pengenalan bermain gitar dapat mempengaruhi minat siswa untuk bermain gitar

secara benar pada siswa SMP Negeri 1 Sekadau Hilir tahun pelajaran 2014/

2015. Dengan demikian hipotesis dinyatakan diterima.

C. Pembahasan

Pengenalan bermain gitar terbukti dapat menumbuhkan minat siswa SMP

Negeri 1 Sekadau Hilir tahun pelajaran 2014/ 2015 terhadap alat musik gitar.

Fakta ini mendukung hipotesis yang pengenalan bermain gitar dapat

mempengaruhi minat siswa untuk bermain gitar.

Secara Statistik terungkap bahwa minat siswa untuk bermain gitar sebelum

diberikan perlakuan [฀ sebesar 97.77, kemudian setelah mendapat perlakuan

EHUXSDSHQJHQDODQPHQMDGL[฀ sebesar 110.10. Mengalami peningkatan sebesar 12.33 atau 12.62 %. Hasil uji Wilcoxon membuktikan perubahan ini dengan

signifikan p < 0.05.

Pengenalan bermain gitar dapat dikatakan suatu sosialisasi, sehingga siswa

menjadi mengetahui gitar secara langsung, Termasuk memegang, mencoba, dan

interaksi fisik lainnya. Hal yang baru dilaksanakan ini memberikan persepsi baru

kepada siswa. Pengenalan instrumen gitar, pengenalan mengenai bagian –

bagian gitar , urutan nama nada pada senar gitar, pejarian dan tuning, pengenalan

tangganada dan membaca not balok. Menarik perhatian siswa pada gitar. Siswa

kemudian mencoba langsung memainkan gitar, melakukan penjarian sambil

berdasarkan notasi dan akor semakin membawa siswa dekat dengan gitar. Dari


(60)

pada akhirnya meberikan motif tertentu pada siswa, dan membangkitkan minat


(61)

47

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Temuan hasil uji Wilcoxon menunjukkan Pengenalan bermain gitar dapat

mempengaruhi minat siswa untuk bermain gitar. Hal ini dibuktikan dengan nilai

pre-test dan post-test yang mengalami peningkatan sebesar 12,62 %. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan pengenalan bermain gitar terhadap minat siswa untuk bermain gitar di

SMP Negeri 1 Sekadau Hilir.

B. Implikasi Penelitian

Hasil penelitian tentang pengaruh pengenalan bermain gitar terhadap minat

siswa bermain gitar merupakan bukti ilmiah akan pentingnya pengenalan

bermain gitar secara langsung untuk meningkatkan minat siswa dalam

memainkan alat musik.

C. Saran

Kesimpulan memberikan pesan penting terhadap pengenalan langsung

kepada siswa. Penelitian ini menguatkan kembali pentingnya praktek agar siswa

dapat langsung mencoba. Berdasarkan hal ini peneliti menyarankan kepada pihak

sekolah agar melakukan pengenalan bermain alat musik secara langsung untuk

menumbuhkan minat siswa terhadap alat musik yang bersangkutan.

Penelitian ini meskipun dilakukan terhadap alat musik gitar, bukan berarti


(62)

untuk alat musik lain untuk menumbuhkan minat siswa terhadap alat musik


(63)

49

Ali, M. 2006.Seni Musik SMA Untuk Kelas X. Jakarta: Erlangga

Anni, T.C., dkk, 2004.Psikologi Belajar. Semarang: UPT MKK UNNES.

Astuti, K.S. 2005. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar. Yogyakarta: Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta

Darsono, 2000.Belajar dan Pembelajaran. Semarang: CV IKIP Semarang Press. Djarwanto. 2003.Statistik Non Parametrik. Yogyakarta: BPFE – Yogyakarta. Drajat dkk. 1995.Psikologi Pendidikan.Jakarta: Bumi Aksara.

Effendi. 1985.Pengantar Psikologi Umum.Bandung: Angkasa

Fauzi. 2004.Psikologi Umum. Bandung: CV Pustaka Setia.

Gie, The Liang. 2004. Cara Belajar Yang Baik Bagi Mahasiswa. Yogyakarta: Gajah Mada Press.

Hakim, T. 2004. Teknik Paling Praktis Belajar Memainkan Biola & Gitar.

Depok: Kawan Pustaka

Hamdju dan Windawati. 1984.Pengetahuan Musik. Jakarta: Mutiara.

Jamalus. 1988. Pengajaran Musik Melalui Pengalaman Musik. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Pendidikan Tinggi Proyek, Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.

Marimba, Ahmad D. 1980. Pengantar Filsafat Pendidikan Islam. Bandung: PT. Alma.arif.

Nasution, S. 1998.Didaktik Azas-Azas Mengajar. Bandung: Jemmars. Nursalam. 2002.Manajemen keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

Pasaribu dan Simanjuntak. 1983.Proses Belajar Mengajar. Bandung: Tarsito. Poerwadarminta. 1976.Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Sabri, M.A. 1995.Psikologi Pendidikan. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya.


(64)

Sardiman. 1988.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: CV. Rajawali. Shalahuddin, M. 1990.Pengantar Psikologi Pendidikan. Surabaya: Bina Ilmu. Sudjana, N. 1987. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Balai

Pustaka.

Sugiyono. 2008.Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta. ________.2010.Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta

Suharsimi, A. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

_______ 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

_______ 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (edisi revisi). Jakarta:Rineka Cipta

Surya, M. 1981.Pengantar Psikologi Pendidikan. Bandung: FIP-IKIP Bandung.

Suryabrata, S. 2010.Metodologi Penelitian.Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

__________ 2011.Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Sumanto. 1984.Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bina Aksara.

_______ 2004.Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bina Aksara.

Syah, M. 2006. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Syarifudin. 2010. Statistik Ilmu Keperawatan dan Kebidanan dan Olah Data SPSS. Yogyakarta: Gravindo Litera Media.

Wahid. 1998. Menumbuhkan Minat dan Bakat Anak-anak.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.


(65)

Wicaksono, H.Y. 2009. Kreativitas Dalam Pembelajaran Musik. Cakrawala Pendidikan. Jurnal Ilmiah Pendidikan. Yogyakarta: Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia DIY.LPM.UNY

Httpp://lpm.uny.ac.id/downloadcenter/CP_FEBRUARI_2009.pdf. diunduh tanggal 22 April 2015

Winkell. 1983.Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: Gramedia. _______ 2004.Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi


(66)

(67)

LAMPIRAN 1

SURAT IJIN

&


(68)

(69)

(70)

LAMPIRAN 2


(71)

(72)

(73)

ANGKET PENELITIAN

MINAT SISWA BERMAIN GITAR PADA KELAS VII

DI SMP NEGERI 1 SEKADAU HILIR

Dalam rangka menyelesaikan tugas akhir, saya bermaksud mengadakan penelitian di SMP Negeri 1 Sekadau hilir. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pembelajaran alat musik gitar terhadap minat siswa bermain gitar pada kelas VII di SMP Negeri 1 Sekadau Hilir.

Berkaitan dengan itu, saya mohon bantuan anda untuk menjawab pertanyaan atau pernyataan dalam angket penelitian ini dengan sebaik-baiknya.

Angket ini bukan tes, sehingga tidak ada jawaban benar atau salah. Jawaban yang paling baik adalah yang sesuai dengan keadaan diri Anda yang sebenarnya. Jawaban yang Anda berikan tidak akan mempengaruhi nilai anda atau nama baik anda di sekolah.

Atas bantuan Anda saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

Sekadau, 18 Juni 2015 Hormat saya,

Hata Nugraha NIM 08208241025


(74)

ANGKET PENELITIAN

Identitas Siswa

Nama :

NIS :

Kelas :

PETUNJUK PENGISIAN ANGKET

1. Isilah identitas saudara dengan lengkap dan benar 2. Bacalah dengan seksama butir pernyataannya

3. Jawablah semua pernyataan dengan memilih jawaban yang paling sesuai dengan pilihan anda dengan cara memberi tanda contreng ( ) pada kolom jawaban.

4. Ketarangan:

SS : Sangat Setuju S : Setuju

RR : Ragu – ragu TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

5. Jika terdapat tanda silang ( X ) pada kolom, menunjukan kolom tersebut tidak untuk di contreng. contreng salah satu kolom kosong yg tidak terdapat tandang silang (X) pada tiap butir pernyataan.

No PERNYATAAN

Jawaban

SS S RR TS STS

Perhatian

1. Saya berusaha dengan keras bisa belajar gitar X X

2. Saya tidak tertarik untuk belajar gitar X X

3. Saya tertarik belajar gitar atas kemauan sendiri

X X X

4. Saya tertarik belajar gitar karena alat musik gitar menyenangkan

X X X

5. Saya belajar gitar karena keinginan guru X X X

6. Saya akan berkonsentrasi saat belajar gitar X X

7. Saya akan sering memikirkan hal lain ketika belajar gitar


(75)

8. Saya tekun jika ada pembelajaran alat musik gitar

9. Saya selalu siap untuk belajar gitar

10. Saya tidak ada waktu untuk belajar gitar X X X

11. Saya mempersiakan diri dengan baik jika ada pembelajaran alat musik gitar

X X

Perasaan

12. Saya selalu mengamati dengan seksama jika ada orang bermain gitar

X X

13. Saya selalu memperhatikan jika ada orang yang sedang bermain gitar

14. Saya tidak tertarik melihat orang memainkan alat musik gitar

X X

15. Alat musik gitar bagi saya merupakan alat musik yang penting dalam suatu pertunjukan musik

X X

16. Gitar merupakan alat musik yang tidak terlalu dibutuhkan dalam suatu grup musik

X X

17. Saya menganggap bahwa bermain gitar sangat menyenangkan

18. Saya selalu teringat jika ada orang yang memainkan gitar

X X

19. Ketika saya melihat orang bermain gitar saya ingin menjadi orang tersebut

X X

20. Saya tidak pernah berharap menjadi pemain gitar

X X X

21. Saya memikirkan untuk bisa bermain gitar X X

22. Saya tidak tertarik bisa bermain gitar X X X

23. Saya ingin memiliki alat musik gitar X X X

Motif

24. Saya ingin menjadi pemain gitar yang professional

X X

25. Saya ingin menjadi guru musik gitar X X

26. Saya tidak tertarik menjadi pemain gitar X X

27. Saya ingin terkenal sebagai musisi gitar 28. Saya ingin tampil di pentas musik sebagai

pemain gitar

X X

29. Saya ingin menguasai permain gitar X X


(76)

LAMPIRAN 3

KELOMPOK

PEMBELAJARAN

&


(77)

(78)

(79)

LAMPIRAN 4

UJI VALIDITAS

&


(80)

Reliability

Case Processing Summary

N % Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0 Total 30 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items .813 11


(81)

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted Pre1.1 Perhatian 35.37 12.171 .445 .801 Pre1.2 35.10 11.541 .526 .793 Pre1.3 34.83 10.489 .657 .777 Pre1.4 34.70 11.114 .750 .774 Pre1.5 35.17 10.075 .501 .806 Pre1.6 35.50 14.052 -.109 .829 Pre1.7 35.43 11.357 .578 .788 Pre1.8 34.90 11.955 .520 .795 Pre1.9 35.07 11.582 .451 .801 Pre1.10 34.63 12.309 .572 .795 Pre1.11 34.97 12.171 .361 .808

Reliability

Case Processing Summary

N % Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0 Total 30 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.


(82)

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items .784 12

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted Pre2.12 Perasaan 39.30 11.321 .462 .765 Pre2.13 39.30 11.459 .423 .769 Pre2.14 39.37 11.068 .384 .776 Pre2.15 38.90 11.748 .529 .763 Pre2.16 39.40 11.214 .456 .765 Pre2.17 38.70 11.666 .488 .764 Pre2.18 39.93 14.064 -.246 .825 Pre2.19 39.23 11.082 .457 .765 Pre2.20 38.97 10.585 .517 .758 Pre2.21 38.87 11.775 .566 .761 Pre2.22 38.90 10.162 .734 .732 Pre2.23 38.83 11.523 .467 .765


(83)

Reliability

Case Processing Summary

N % Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0 Total 30 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items .777 7

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted Pre3.24 Motif 18.87 4.947 .424 .764 Pre3.25 19.77 4.116 .747 .695 Pre3.26 18.80 4.786 .419 .767 Pre3.27 19.10 5.128 .435 .762 Pre3.28 18.93 4.685 .475 .755 Pre3.29 18.77 4.254 .587 .731 Pre3.30 19.77 4.944 .430 .763


(84)

LAMPIRAN 5

DATA PRE-TEST

&


(85)

Minat Belajar Siswa Bermain Gitar - Pre Test

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Rendah (> 50.4 – 72.8) 2 6.7 6.7 6.7

Sedang (> 72.8 – 95.2) 4 13.3 13.3 20.0 Tinggi (> 95.2 – 117.6) 24 80.0 80.0 100.0 Total 30 100.0 100.0

Minat Belajar Siswa Bermain Gitar - Post Test

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Tinggi (> 90.80 - 104.40) 30 100.0 100.0 100.0


(86)

(87)

(88)

(89)

(90)

(91)

(92)

LAMPIRAN 6

DESKRIPSI DATA


(93)

Statistics

Perhatian - Pre Test

Perasaan - Pre

Test Motif - Pre Test

Minat Belajar Siswa Bermain Gitar - Pre Test N Valid 30 30 30 30

Missing 0 0 0 0 Mean 35.500 39.933 22.333 97.767 Mean Weight 3.550 3.630 3.191 3.492 Median 35.50 40.50 23.00 99.50

Mode 35 40 24 99

Std. Deviation 3.749 3.750 2.482 8.516 Minimum 23 28 18 70 Maximum 40 44 27 109 Sum 1065 1198 670 2933

Statistics

Perhatian - Post Test

Perasaan - Post

Test Motif - Post Test

Minat Belajar Siswa Bermain Gitar - Post Test N Valid 30 30 30 30

Missing 0 0 0 0 Mean 39.967 43.667 26.467 110.100 Mean Weight 3.997 3.970 3.781 3.932 Std. Deviation 1.847 1.626 1.008 3.305 Minimum 36 40 24 102 Maximum 42 46 28 115 Sum 1199 1310 794 3303


(94)

LAMPIRAN 7

UJI WILCOXON


(95)

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks Minat Belajar Siswa Bermain

Gitar - Post Test - Minat Belajar Siswa Bermain Gitar -Pre Test

Negative Ranks 0a .00 .00 Positive Ranks 30b 15.50 465.00 Ties 0c

Total 30

a. Minat Belajar Siswa Bermain Gitar - Post Test < Minat Belajar Siswa Bermain Gitar - Pre Test b. Minat Belajar Siswa Bermain Gitar - Post Test > Minat Belajar Siswa Bermain Gitar - Pre Test c. Minat Belajar Siswa Bermain Gitar - Post Test = Minat Belajar Siswa Bermain Gitar - Pre Test

Test Statisticsb

Minat Belajar Siswa Bermain Gitar - Post Test Minat Belajar Siswa Bermain Gitar

-Pre Test

Z -4.786a

Asymp. Sig. (2-tailed) .000 a. Based on negative ranks.


(96)

LAMPIRAN 8

FOTO SEKOLAH

&


(97)

(1)

LAMPIRAN 6

DESKRIPSI DATA


(2)

79

Statistics

Perhatian - Pre Test

Perasaan - Pre

Test Motif - Pre Test

Minat Belajar Siswa Bermain Gitar - Pre Test

N Valid 30 30 30 30

Missing 0 0 0 0

Mean 35.500 39.933 22.333 97.767

Mean Weight 3.550 3.630 3.191 3.492

Median 35.50 40.50 23.00 99.50

Mode 35 40 24 99

Std. Deviation 3.749 3.750 2.482 8.516

Minimum 23 28 18 70

Maximum 40 44 27 109

Sum 1065 1198 670 2933

Statistics

Perhatian - Post Test

Perasaan - Post

Test Motif - Post Test

Minat Belajar Siswa Bermain Gitar - Post Test

N Valid 30 30 30 30

Missing 0 0 0 0

Mean 39.967 43.667 26.467 110.100

Mean Weight 3.997 3.970 3.781 3.932

Std. Deviation 1.847 1.626 1.008 3.305

Minimum 36 40 24 102

Maximum 42 46 28 115


(3)

LAMPIRAN 7

UJI WILCOXON


(4)

81

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

Minat Belajar Siswa Bermain Gitar - Post Test - Minat Belajar Siswa Bermain Gitar -Pre Test

Negative Ranks 0a .00 .00

Positive Ranks 30b 15.50 465.00

Ties 0c

Total 30

a. Minat Belajar Siswa Bermain Gitar - Post Test < Minat Belajar Siswa Bermain Gitar - Pre Test b. Minat Belajar Siswa Bermain Gitar - Post Test > Minat Belajar Siswa Bermain Gitar - Pre Test c. Minat Belajar Siswa Bermain Gitar - Post Test = Minat Belajar Siswa Bermain Gitar - Pre Test

Test Statisticsb

Minat Belajar Siswa Bermain Gitar - Post Test Minat Belajar Siswa Bermain Gitar

-Pre Test

Z -4.786a

Asymp. Sig. (2-tailed) .000

a. Based on negative ranks. b. Wilcoxon Signed Ranks Test


(5)

LAMPIRAN 8

FOTO SEKOLAH

&


(6)