NASKAH PUBLIKASI ILMIAHKOMPETENSI GURU DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB Kompetensi Guru Dalam Pembelajaran Bahasa Arab Kelas Vii Smp Muhammadiyah 2 Godean Kabupaten Sleman Yogyakarta Tahun Pelajaran 2012/2013.
NASKAH PUBLIKASI ILMIAH
KOMPETENSI GURU DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB
KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 2 GODEAN KABUPATEN SLEMAN
YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Tugas dan Syarat Guna
Memperoeh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.)
Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah)
Disusun Oleh :
RISA NOER ASTUTI
NIM: G 000 080 125
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012
ABSTRAK
Bahasa Arab merupakan alat yang dapat membantu seorang muslim dalam
merealisasikan kebahagiaan dunia dan akhirat, karena dengannya seorang muslim dapat
memahami Al-Qur an dan As-Sunnah yang di dalamnya terdapat berbagai aturan hidup
dan ibadah yang sempurna. Fakta yang ada, Bahasa Arab merupakan salah satu deretan
mata pelajaran yang kurang diminati oleh siswa, sebagaimana yang terjadi di SMP
Muhammadiyah 2 Godean. Salah satu faktor yang mempengaruhi tinggi dan rendahnya
tingkat pemahaman dan minat siswa dalam pembelajaran Bahasa Arab adalah kompetensi
guru, di mana guru yang berkompeten akan dapat memicu minat dan semangat belajar
siswa serta dapat membantu mempermudah siswa dalam memahami materi dan
mengembangkan potensi dan bakatnya.
Kompetensi guru adalah seluruh kemampuan, pengetahuan, dan perilaku yang
dimiliki oleh seorang guru sebagai penunjang dalam melaksanakan tugas
keprofesionalannya. Macam-macam kompetensi guru meliputi kompetensi kepribadian,
kompetensi sosial, kompetensi pedagogik, dan kompetensi profesional. Permasalahan
dalam penelitian ini adalah bagaimana kompetensi guru dalam pembelajaran Bahasa
Arab kelas VII di SMP Muhammadiyah 2 Godean.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kompetensi guru dalam
pembelajaran Bahasa Arab di SMP Muhammadiyah 2 Godean. Data-data yang ada
dikumpulkan dengan metode dokumentasi, observasi, dan wawancara semi terstruktur
yang kemudian penulis susun dalam skripsi ini. Adapun tehnik analisis data yang
digunakan adalah deskriptif kualitatif, yang meliputi reduction/merangkum data, data
display/penyajian data, dan verivication/penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa guru yang bersangkutan belum dapat memenuhi standar kompetensi
dengan baik secara keseluruhan, baik kompetensi kepribadian, pedagogik, sosial, maupun
profesional. Guru baru dapat memenuhi sebagia/beberapa indikator yang mendukung
terwujudnya keempat kompetensi tersebut dan belum memenuhi beberapa/sebagian
indikator yang lain.
Kata kunci: Kompetensi Guru Bahasa Arab
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Al-Qur an adalah kitab umat muslim yang menggunakan Bahasa Arab. Oleh
karena itu mempelajari dan menguasai Bahasa Arab menjadi kebutuhan bagi umat
muslim. Penguasaan terhadap Bahasa Arab akan mempermudah umat muslim dalam
memahami Al-Qur an, sehingga dapat menjalankan ibadahnya dengan lebih
sempurna. Oleh karena itu sudah seharusnya bagi seorang muslim untuk berusaha
memahami dan menguasai Bahasa Arab. Namun faktanya di dunia pendidikan
khususnya di Indonesia, Bahasa Arab merupakan salah satu dari deretan mata
pelajaran yang sedikit peminatnya. Hal tersebut juga terjadi di Sekolah Menengah
Pertama (SMP) Muhammadiyah 2 Godean kelas IX. Ketika penulis melakukan
praktek pengalaman lapangan (PPL) di lokasi tersebut, ditemukan permasalahan
pendidikan, yaitu rendahnya prestasi dan minat siswa pada bidang studi Bahasa Arab.
Berdasarkan wawancara dengan Kepala Sekolah dan beberapa guru di
sekolah tersebut, faktor-faktor penyebab rendahnya prestasi dan minat belajar siswa
tampaknya adalah kurangnya fasilitas/sarana penunjang, keberagaman tingkat
kemampuan siswa, dan kompetensi guru. Dalam penelitian ini, penulis akan
memfokuskan salah satu faktor penyebab permasalahan pendidikan tersebut, yaitu
kompetensi guru.
Seorang guru yang berkompeten adalah guru yang memiliki seni dan
kecerdasan dalam menguasai materi, menyajikan dan menyampaikannya kepada
siswa dengan pemilihan metode yang tepat, sehingga memudahkan pemahaman
siswa. Selain itu guru yang berkompeten akan mampu memanfaatkan fasilitas/sarana
yang ada, dan menciptakan media pembelajaran secara mandiri, serta dapat
membantu menumbuhkan semangat dan minat siswa dalam mempelajari materi,
dalam hal ini adalah materi Bahasa Arab.
Pemilihan SMP Muhammadiyah 2 Godean dalam penelitian ini dilatar
belakangi oleh letak sekolah tersebut yang berada di tengah-tengah daerah perbauran
umat atau keberagaman penganut agama, yaitu agama Islam dan Kristen. SMP ini
terletak di sebelah Barat SMP BOPKRI dan gereja Kristen Rewulu yang hanya
berjarak kurang lebih tiga puluh meter. SMP Muhammadiyah 2 Godean merupakan
salah satu dari dua lembaga pendidikan menengah Muhammadiyah yang terdapat di
Kecamatan Godean Kabupaten Sleman Yogyakarta, yang memiliki keterbatasan
fasilitas pendidikan. Namun demikian masyarakat masih berharap sekolah ini mampu
mengembangkan pendidikan Islam di tengah-tengah masyarakat. Hal ini dapat
ditandai dari banyaknya orang tua yang menyekolahkan anak-anaknya di sekolah
tersebut. Oleh karena itu, sangat diperlukan adanya guru yang berkompeten untuk
mewujudkan harapan tersebut terutama guru mata pelajaran Agama Islam dan Bahasa
Arab, karena guru merupakan salah satu kunci keberhasilan siswa.
Dari uraian latar belakang di atas, penulis terdorong untuk meneliti
kompetensi guru dalam pembelajaran Bahasa Arab. Adapun judul penelitian yang
diambil penulis adalah Kompetensi Guru dalam Pembelajaran Bahasa Arab
Kelas VII SMP Muhammadiyah 2 Godean Kabupaten Sleman Yogyakarta
Tahun Pelajaran 2012/2013.
B. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas,
penelitian ini dilakukan dengan tujuan,
untuk mendiskripsikan kompetensi guru
Bahasa Arab kelas VII SMP Muhammadiyah 2 Godean.
C. Landasan Teori/Kajian Pustaka
Penelitian ini merupakan kajian tentang
Kompetensi Guru dalam
Pembelajaran Bahasa Arab Kelas VII SMP Muhammadiyah 2 Godean Sleman
Yogyakartan Tahun Pelajaran 2012/2013. Untuk menghindari adanya kesamaan
dengan hasil penelitian terdahulu, maka penulis memaparkan hasil penelitian
terdahulu yang pembahasannya relevan dengan penulisan ini, adalah sebagai berikut:
1. Nisrokhah (UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2005) dalam skripsinya yang
berjudul Kompetensi Profesionalisme Guru dalam Pembelajaran PAI di MTsN
Wonokromo Bantul, menyimpulkan bahwa guru PAI di MTsN Wonokromo
Bantul adalah guru yang memiliki kompetensi. Hal ini didasarkan pada pertama,
kemampuan penguasaan materi bidang studi yang menjadi tugasnya serta materi
pendalaman atau pengayaan.
Kedua,
kemampuan dalam
merencanakan
pembelajaran
Ketiga,
kemampuan
melaksanakan
serta
evaluasi.
dalam
administrasi, yaitu administrasi guru.
2. Agus Susilo (STAIN Surakarta, 2007) dalam skripsinya yang berjudul
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan Menggunakan Bahasa Arab
(Studi Kelas KMI Putra di Pondok Pesantren Ta mirul Islam Tegalsari
Surakarta), menyimpulkan bahwa faktor yang mendukung pembelajaran adalah:
a. Terbentuknya lingkungan Bahasa Arab yang sudah berjalan dalam kehidupan
sehari-hari, b. Adanya pengajar-pengajar atau para ustadz yang ahli bahasa,
profesional, dan memiliki dedikasi tinggi, c. Adanya usaha dari pihak sekolah
dengan adanya berbagai fasilitas, yaitu buku-buku berbahasa Arab yang memadai
dan, d. Metode yang dipakai adalah konvensional (kuno), yaitu metode diskusi,
tanya jawab, ceramah, demonstrasi, dan lain-lain. Hal ini dijalankan dengan
maksud agar para santri mendapatkan pemahaman ilmu agama yang lebih
mendalam.
3. Chairul Wardati (UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2007) dalam skripsinya yang
berjudul Profesionalisme Guru dalam Menumbuhkan Minat Belajar Bahasa Arab
Siswa MTsN Prambanan Sleman, menyimpulkan bahwa profesionalisme guru
Bahasa Arab kelas IX mempunyai tingkat baik, dan profesionalisme guru Bahasa
Arab kelas VIII mempunyai tingkat cukup. Indikator profesional yaitu: menguasai
bahan, mengelola program belajar mengajar, mengelola kelas, menggunakan
media atau sumber, menguasai landasan pendidikan, mengelola interaksi belajar
mengajar, menilai prestasi anak didik untuk kepentingan pengajaran, mengenal
fungsi
dan
program
layanan
bimbingan
penyuluhan,
mengenal
dan
menyelenggarakan administrasi sekolah, memakai prinsip-prinsip dan hasil
penelitian pendidikan guna keperluan pengajaran.
4. Nurul Fasekhah (UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2007) dalam skripsinya yang
berjudul Profesionalisme Guru dalam Pembelajaran Bahasa Arab Di MTs LB/A
Yaketunis Yogyakarta, menyimpulkan bahwa guru Bahasa Arab, guru Qawa id
dan Imla
di MTs LB/A Yaketunis Yogyakarta cukup profesional dalam
menjalankan tugasnya sebagai guru. Hal tersebut dapat dilihat dari empat
kompetensi guru: a. Kompetensi pedagogik, keempat guru tersebut dalam
mengajar peserta didiknya cukup baik, walaupun salah seorang di antara mereka
berlatar pendidikan non keguruan, b. Kompetensi profesional, keempat guru
tersebut telah menguasai materi yang akan diajukan, hal ini berdasarkan latar
belakang pendidikan yang mereka peroleh, c. Secara garis besar guru Bahasa
Arab, Qawa id dan Imla memiliki kepribadian sebagai sosok guru yang dapat
dijadikan panutan bagi siswa-siswi didiknya, dan d. Rasa sosial dan solidaritas
mereka cukup tinggi, hal ini didasarkan karena sesama tuna netra memiliki
perasaan yang sama sehingga mereka saling bantu membantu.
5. Hamidah (UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2002) dalam skripsinya yang berjudul
Profesionalisme Guru Agama Islam dan Hasil Belajar Anak Didik di SMU
Penawaja Tegalarum Adiwerna Tegal, menyimpulkan bahwa profesionalisme
guru Agama Islam di SMU Wanareja Tegalarum sangat berkaitan dengan tingkat
keberhasilan belajar anak didik di SMU Penawaja Tegalarum. Hal ini dapat
dilihat dari: a. Kemampuan mayoritas anak didik dalam pengetahuan Agama
Islam (kognitif) termasuk kategori lebih dari cukup. b. Kemampuan mayoritas
anak didik di SMU Penawaja Tegalarum dalam menjalankan syariat agama Islam
(afektif dan psikomotorik) termasuk dalam kategori baik, dan c. Adanya
kedisiplinan anak didik terhadap peraturan sekolah yang berarti secara amaliyah
telah mampu menjalankan Pendidikan Agama Islam, khususnya di sekolah.
Berdasarkan temuan-temuan penelitian yang telah disebutkan di atas, dapat
diketahui bahwa belum ada yang meneliti tentang kompetensi guru dalam
pembelajaran Bahasa Arab, khususnya di SMP Muhammadiah 2 Godean Sleman,
Yogyakarta. Oleh karena itu, penelitian ini memenuhi unsur kebaruan.
D. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, di mana temuan-temuannya
tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya (Afifudin
dan Saebani, 2009: 56). Adapun lokasi penelitian ini berada di SMP
Muhammadiyah 2 Godean, Kecamatan Godean Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
2. Sumber Data
Data-data yang akan diambil berasal dari objek penelitian itu sendiri, yaitu
SMP Muhammadiyah 2 Godean yang berada di Kecamatan Godean, Kabupaten
Sleman, Yogyakarta. Sedangkan sumber data dalam penelitian ini adalah guru dan
Kepala Sekolah di sekolah tersebut.
3. Tehnik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah:
a. Metode interview
Adapun jenis interview atau wawancara yang penulis gunakan adalah
wawancara semi terstruktur, yang ditujukan kepada kepala sekolah, salah
seorang guru, dan salah seorang karyawan sekolah untuk memperoleh
informasi tentang kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial guru Bahasa
Arab di SMP Muhammadiyah 2 Godean Sleman.
b. Metode observasi
Adapun data-data yang diambil melalui observasi adalah: 1)
Kompetensi pedagogik guru, yaitu dalam pelaksanaan pembelajaran Bahasa
Arab di kelas VII SMP Muhammadiyah 2 Godean; yang meliputi: a) Kegiatan
membuka pelajaran dan review, b) Media pembelajaran c) Motivasi terhadap
siswa, d) Manajemen waktu, e) Pengelolaan kelas, f) Penyampaian materi, g)
Metode pembelajaran, h) Penilaian/evaluasi, dan i) Cara menutup pelajaran;
dan 2) Fasilitas/sarana dan prasarana sekolah, yang meliputi: keadaan tanah
dan bangunan.
c. Metode dokumentasi
Dalam penelitian ini dokumen yang diteliti adalah sejarah berdirinya
sekolah, tujuan pendidikan, struktur organisasi, keadaan guru dan karyawan,
sarana dan prasarana, visi dan misi sekolah, sumber dan media pembelajaran
Bahasa Arab, kompetensi profesional guru melalui profil guru mata pelajaran
Bahasa Arab dan persiapan mengajar (RPP dan Silabi), dan data siswa kelas
VII.
4.
Tehnik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif
kualitatif. Adapun langkah-langkahnya yaitu:
a. Penyajian data/merangkum data
b. Reduksi data, dalam penelitian ini data akan disajikan dalam
bentuk teks yang bersifat naratif.
c. Menarik kesimpulan.
E. Hasil Penelitian/Kesimpulan
Guru Bahasa Arab SMP Muhammadiyah 2 Godean baru dapat memenuhi
sebagian indikator dari macam-macam kompetensi guru dan belum memenuhi
sebagian indikator yang lain, dengan rincian sebagai berikut:
1. Kompetensi Kepribadian
Guru telah memiliki kemampuan dalam memahami dan mengamalkan
ajaran agama yang dianutnya, kemampuan untuk menghormati dan menghargai
antar umat beragama, berperilaku sesuai norma yang berlaku di masyarakat,
mengembangkan sifat-sifat terpuji, serta bersikap demokratis dan terbuka
terhadap pembaruan dan kritik. Namun guru belum dapat memahami siswa,
belum dapat memperlakukan siswa secara individual, dan belum dapat menjaga
komitmennya dengan baik.
2. Kompetensi Pedagogik
Guru belum dapat memenuhi kompetensi pedagogik dengan baik, di mana
guru baru membuat silabus dan RPP saja tanpa membuat program tahunan,
semesteran, ataupun bulanan, belum dapat memahami sejauh mana tingkat
penguasaan siswa terhadap materi yang disampaikan dan bagaimana model
pembelajaran yang sesuai dengan karakter siswa. Terdapat ketidaksesuaian antara
penyusunan RPP guru dengan silabus guru sendiri, dengan kurikulum dari PWM,
dengan sistematika penyusunan rancangan pembelajaran dalam Undang-Undang,
dan dengan pelaksanaan pembelajaran dikelas. Selain itu usaha yang dilakukan
guru dalam mengembangkan potensi siswa belum dapat dilaksanakan secara
maksimal, yaitu baru dalam tahap memberi motivasi belajar dan mengamati
belajar siswa saja.
3. Kompetensi Sosial
Guru telah memenuhi sebagian kompetensi yang berhubungan dengan
kompetensi sosial, di mana guru telah memenuhi kompetensi/kemampuan dalam
menjalin komunikasi dan bergaul dengan baik bersama kepala sekolah, rekan
mengajar, tenaga kependidikan, siswa, dan tetangga dengan baik. Namun
terkadang guru sering meninggalkan jam mengajar di kelas, belum dapat menjalin
komunikasi/bergaul
bersama
orang
tua/wali
siswa,
serta
belum
dapat
memanfaatkan teknologi komunikasi dengan baik sebagai sarana penghubung
dengan pihak sekolah.
4. Kompetensi Profesional
Guru telah memenuhi kompetensi profesional, di mana guru dapat
menguasai materi yang diajarkan, serta memilih dan menggunakan metode
mengajar dalam proses belajar mengajar yang diselenggarakan. Namun dalam
pemilihan dan penggunaan metode mengajar, guru belum dapat menyesuaikan
dengan kondisi siswa dan materi yang akan disampaikan. dengan baik.
F. Saran-saran
Berpijak pada hasil temuan penelitian di atas, peneliti memberikan saran
sebagai berikut:
1. Kepada Kepala Sekolah:
a. Agar proses pembelajaran berlangsung dengan efektif, seyogyanya lebih
meningkatkan kegiatan pemantauan/monitoring kualitas pembelajaran guru.
b. Untuk mendukung terpenuhinya beberapa standar kompetensi guru,
seyogyanya mengadakan program bimbingan atau workshop bagi guru dengan
mengangkat tema standar kompetensi guru .
c. Untuk meningkatkan etos kerja dan kedisiplinan guru, seyogyanya melakukan
sosialisasi tata tertib guru yang telah ditetapkan dan memberlakukannya
dalam kegiatan kependidikan di sekolah.
d. Untuk mendukung kelancaran proses pembelajaran, seyogyanya memperkaya
media pembelajaran, yang meliputi buku pegangan, alat peraga dan lain
sebagainya.
e. Untuk memajukan kualitas pendidikan Sekolah Menengah Muhammadiyah
berbasis
ilmu
dan
iman,
seyogyanya
mengaplikasikan
ciri
khas
Muhammadiyah ke dalam visi, misi dan tujuan sekolah, serta mengadakan
program inovasi pendidikan.
2. Kepada guru Bahasa Arab:
a. Untuk mengoptimalkan potensi dan bakat siswa, seyogyanya meningkatkan
usaha pemahaman terhadap siswa dan pengembangan potensi serta bakat
siswa.
b. Agar pembelajaran di kelas berlangsung secara efektif, seyogyanya
meningkatkan kemampuan dalam menyusun rancangan pembelajaran sesuai
dengan kebutuhan dan kondisi siswa, serta kurikulum yang telah ditetapkan.
c. Agar dapat membuat/mendesain rancangan pembelajaran secara tepat,
seyogyanya guru berupaya untuk menambah wawasan tentang landasan
kependidikan, Undang-Undang guru, dan ketentuan/prosedur dalam membuat
dan mengembangkan rancangan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan
dan kondisi siswa, serta kurikulum yang ditetapkan.
d. Agar pembelajaran berlangsung secara sistematis, seyogyanya melaksanakan
pembelajaran dengan mengacu pada rencana/rancangan pembelajaran yang
telah dibuat.
e. Agar dapat mengelola kelas/mengkondisikan siswa secara maksimal,
seyogyanya memilih dan menggunakan metode yang variatif, menarik dan
sesuai dengan materi dan kondisi siswa dalam pembelajaran.
f. Untuk memaksimalkan pemahaman siswa terhadap materi, seyogyanya
memanfaatkan semua fasilitas/media pembelajaran yang ada secara maksimal.
g. Untuk dapat menyajikan materi secara lancar dan sistematis, seyogyanya
menambah khasanah keilmuwan yang berkaitan dengan Bahasa Arab dan
kompetensi guru.
h. Agar materi pembelajaran dapat dikuasai siswa sesuai dengan waktu yang
telah dijadwalkan, seyogyanya meningkatkan kedisiplinan dan kualitas
pembelajaran di kelas.
i.
Agar dapat mengikuti perkembangan informasi, baik tentang masalah
kependidikan
maupun sosial di sekolah,
seyogyanya
meningkatkan
kemampuan dalam mengoperasikan dan memanfaatkan teknologi, baik
teknologi pendidikan maupun teknologi komunikasi.
j.
Agar membantu siswa dalam memahami materi dan mengembangkan potensi
dan bakatnya, seyogyanya menambah jam pembelajaran Bahasa Arab,
memberi tugas tambahan atau mengadakan kegiatan ekstra Bahasa Arab.
3. Kepada Majelis Dikdasmen Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Sleman
Untuk
merealisasikan
tujuan
didirikannya
lembaga
pendidikan
Muhammadiyah, serta terbentuknya generasi penerus/kader Muhammadiyah yang
berkualitas di segala bidang, seyogyanya melakukan monitoring/pemantauan
pelaksanaan kurikulum ISMUBA (Pendidikan AL-Islam, Kemuhammadiyahan
dan Bahasa Arab), dan pelaksanaan program pendidikan di sekolah-sekolah
Muhammadiyah.
G. Daftar Pustaka
Afifuddin dan Saebeni, Ahmad. 2009. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Pustaka
Setia.
Alwi, dkk. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai pustaka.
Departemen Agama RI. 2003. Basik Kompetensi Guru. Jawa Barat.
Dikdasmen PWM DIY, http://dikdasmenpwmdiy.or.id/component/content/article/229bangun-kurikulum-ismuba-yang-lebih-integratif. Dikutip/diakses pada tanggal 18
September 2012.
Fasekhah, Nurul. 2007. Profesionlisme Guru dalam Pembelajaran Bahasa Arab di MTs
B/A Yaketunis Yogyakarta. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga.
Hamalik, Oemar. 2010. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Syakur, Nazri. 2010. Revolusi Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab dari Pendekatan
Komunikatif ke Komunikatif Kambiumi. Yogyakarta: Pedagogia.
Hamidah. 2002. Profesionalisme Guru Agama Islam dan Hasil Belajar Anak Didik di
SMU Penawaja Tegalarum Adiwerna Tegal. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga.
Hermawan, Acep. 2011. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya Offset.
Kartini.
http://altajdidstain.blogspot.com/2011/02/pendekatan-komunikatif-al-madhalal_08.html
Mujib, Fathul. 2010. Rekonstruksi Pendidikan Bahasa Arab dari Pendekatan
Konvensional ke Integratif Humanis. Yogyakarta: Pedagogia.
Mulyasa. 2005. Implementasi Kurikulum 2004 Panduan Pembelajaran KBK. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
__________, 2009. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Nisrokhah. 2005. Kompetensi Profesionalisme Guru dalam Pembelajaran PAI di MTsN
Wonokromo Bantul. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga.
Nurjanah.
http://www.scribd.com/doc/57115839/Peraturan-Menteri-Agama-RepublikIndonesia. dikutip/diakses pada 11 Juni 2012.
Roqib, Moh, dan Nurfuadi, 2009. Kepribadian Guru. Yogyakarta: Grafindo Litera
Media.
Sanjaya, Wina. 2008. Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis
Kompetensi. Jakarta: Prenada Media Group.
Shobahiya, Mahasri, dkk. 2005. Studi Kemuhammadiyahan Kajian Historis, ideologi dan
Organisasi. Surakarta: LPID UMS.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Susilo, Agus. 2007. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan Menggunakan
Bahasa Arab (Studi Kelas KMI Putra di Pondok Pesantren Ta mirul Islam
Tegalsari Surkarta). Surakarta: STAIN.
Thohir, Muhammad Shahib. 2009. Al-qur an dan Terjemahannya. Tangerang: PT Riels
Grafika.
Undang-Undang RI. 2010. tentang Guru dan Dosen. Bandung: Citra Umbara.
Uno, Hamzah B. 2008. Profesi Kependidikan Problema, Solusi dan Reformasi
Pendidikan di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.
Wardati, Chairul. 2007. Profesionalisme Guru dalam Menambahkan Minat Belajar
Bahasa Arab Siswa MTsN Prambanan Sleman. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga.
KOMPETENSI GURU DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB
KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 2 GODEAN KABUPATEN SLEMAN
YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Tugas dan Syarat Guna
Memperoeh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.)
Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah)
Disusun Oleh :
RISA NOER ASTUTI
NIM: G 000 080 125
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012
ABSTRAK
Bahasa Arab merupakan alat yang dapat membantu seorang muslim dalam
merealisasikan kebahagiaan dunia dan akhirat, karena dengannya seorang muslim dapat
memahami Al-Qur an dan As-Sunnah yang di dalamnya terdapat berbagai aturan hidup
dan ibadah yang sempurna. Fakta yang ada, Bahasa Arab merupakan salah satu deretan
mata pelajaran yang kurang diminati oleh siswa, sebagaimana yang terjadi di SMP
Muhammadiyah 2 Godean. Salah satu faktor yang mempengaruhi tinggi dan rendahnya
tingkat pemahaman dan minat siswa dalam pembelajaran Bahasa Arab adalah kompetensi
guru, di mana guru yang berkompeten akan dapat memicu minat dan semangat belajar
siswa serta dapat membantu mempermudah siswa dalam memahami materi dan
mengembangkan potensi dan bakatnya.
Kompetensi guru adalah seluruh kemampuan, pengetahuan, dan perilaku yang
dimiliki oleh seorang guru sebagai penunjang dalam melaksanakan tugas
keprofesionalannya. Macam-macam kompetensi guru meliputi kompetensi kepribadian,
kompetensi sosial, kompetensi pedagogik, dan kompetensi profesional. Permasalahan
dalam penelitian ini adalah bagaimana kompetensi guru dalam pembelajaran Bahasa
Arab kelas VII di SMP Muhammadiyah 2 Godean.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kompetensi guru dalam
pembelajaran Bahasa Arab di SMP Muhammadiyah 2 Godean. Data-data yang ada
dikumpulkan dengan metode dokumentasi, observasi, dan wawancara semi terstruktur
yang kemudian penulis susun dalam skripsi ini. Adapun tehnik analisis data yang
digunakan adalah deskriptif kualitatif, yang meliputi reduction/merangkum data, data
display/penyajian data, dan verivication/penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa guru yang bersangkutan belum dapat memenuhi standar kompetensi
dengan baik secara keseluruhan, baik kompetensi kepribadian, pedagogik, sosial, maupun
profesional. Guru baru dapat memenuhi sebagia/beberapa indikator yang mendukung
terwujudnya keempat kompetensi tersebut dan belum memenuhi beberapa/sebagian
indikator yang lain.
Kata kunci: Kompetensi Guru Bahasa Arab
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Al-Qur an adalah kitab umat muslim yang menggunakan Bahasa Arab. Oleh
karena itu mempelajari dan menguasai Bahasa Arab menjadi kebutuhan bagi umat
muslim. Penguasaan terhadap Bahasa Arab akan mempermudah umat muslim dalam
memahami Al-Qur an, sehingga dapat menjalankan ibadahnya dengan lebih
sempurna. Oleh karena itu sudah seharusnya bagi seorang muslim untuk berusaha
memahami dan menguasai Bahasa Arab. Namun faktanya di dunia pendidikan
khususnya di Indonesia, Bahasa Arab merupakan salah satu dari deretan mata
pelajaran yang sedikit peminatnya. Hal tersebut juga terjadi di Sekolah Menengah
Pertama (SMP) Muhammadiyah 2 Godean kelas IX. Ketika penulis melakukan
praktek pengalaman lapangan (PPL) di lokasi tersebut, ditemukan permasalahan
pendidikan, yaitu rendahnya prestasi dan minat siswa pada bidang studi Bahasa Arab.
Berdasarkan wawancara dengan Kepala Sekolah dan beberapa guru di
sekolah tersebut, faktor-faktor penyebab rendahnya prestasi dan minat belajar siswa
tampaknya adalah kurangnya fasilitas/sarana penunjang, keberagaman tingkat
kemampuan siswa, dan kompetensi guru. Dalam penelitian ini, penulis akan
memfokuskan salah satu faktor penyebab permasalahan pendidikan tersebut, yaitu
kompetensi guru.
Seorang guru yang berkompeten adalah guru yang memiliki seni dan
kecerdasan dalam menguasai materi, menyajikan dan menyampaikannya kepada
siswa dengan pemilihan metode yang tepat, sehingga memudahkan pemahaman
siswa. Selain itu guru yang berkompeten akan mampu memanfaatkan fasilitas/sarana
yang ada, dan menciptakan media pembelajaran secara mandiri, serta dapat
membantu menumbuhkan semangat dan minat siswa dalam mempelajari materi,
dalam hal ini adalah materi Bahasa Arab.
Pemilihan SMP Muhammadiyah 2 Godean dalam penelitian ini dilatar
belakangi oleh letak sekolah tersebut yang berada di tengah-tengah daerah perbauran
umat atau keberagaman penganut agama, yaitu agama Islam dan Kristen. SMP ini
terletak di sebelah Barat SMP BOPKRI dan gereja Kristen Rewulu yang hanya
berjarak kurang lebih tiga puluh meter. SMP Muhammadiyah 2 Godean merupakan
salah satu dari dua lembaga pendidikan menengah Muhammadiyah yang terdapat di
Kecamatan Godean Kabupaten Sleman Yogyakarta, yang memiliki keterbatasan
fasilitas pendidikan. Namun demikian masyarakat masih berharap sekolah ini mampu
mengembangkan pendidikan Islam di tengah-tengah masyarakat. Hal ini dapat
ditandai dari banyaknya orang tua yang menyekolahkan anak-anaknya di sekolah
tersebut. Oleh karena itu, sangat diperlukan adanya guru yang berkompeten untuk
mewujudkan harapan tersebut terutama guru mata pelajaran Agama Islam dan Bahasa
Arab, karena guru merupakan salah satu kunci keberhasilan siswa.
Dari uraian latar belakang di atas, penulis terdorong untuk meneliti
kompetensi guru dalam pembelajaran Bahasa Arab. Adapun judul penelitian yang
diambil penulis adalah Kompetensi Guru dalam Pembelajaran Bahasa Arab
Kelas VII SMP Muhammadiyah 2 Godean Kabupaten Sleman Yogyakarta
Tahun Pelajaran 2012/2013.
B. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas,
penelitian ini dilakukan dengan tujuan,
untuk mendiskripsikan kompetensi guru
Bahasa Arab kelas VII SMP Muhammadiyah 2 Godean.
C. Landasan Teori/Kajian Pustaka
Penelitian ini merupakan kajian tentang
Kompetensi Guru dalam
Pembelajaran Bahasa Arab Kelas VII SMP Muhammadiyah 2 Godean Sleman
Yogyakartan Tahun Pelajaran 2012/2013. Untuk menghindari adanya kesamaan
dengan hasil penelitian terdahulu, maka penulis memaparkan hasil penelitian
terdahulu yang pembahasannya relevan dengan penulisan ini, adalah sebagai berikut:
1. Nisrokhah (UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2005) dalam skripsinya yang
berjudul Kompetensi Profesionalisme Guru dalam Pembelajaran PAI di MTsN
Wonokromo Bantul, menyimpulkan bahwa guru PAI di MTsN Wonokromo
Bantul adalah guru yang memiliki kompetensi. Hal ini didasarkan pada pertama,
kemampuan penguasaan materi bidang studi yang menjadi tugasnya serta materi
pendalaman atau pengayaan.
Kedua,
kemampuan dalam
merencanakan
pembelajaran
Ketiga,
kemampuan
melaksanakan
serta
evaluasi.
dalam
administrasi, yaitu administrasi guru.
2. Agus Susilo (STAIN Surakarta, 2007) dalam skripsinya yang berjudul
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan Menggunakan Bahasa Arab
(Studi Kelas KMI Putra di Pondok Pesantren Ta mirul Islam Tegalsari
Surakarta), menyimpulkan bahwa faktor yang mendukung pembelajaran adalah:
a. Terbentuknya lingkungan Bahasa Arab yang sudah berjalan dalam kehidupan
sehari-hari, b. Adanya pengajar-pengajar atau para ustadz yang ahli bahasa,
profesional, dan memiliki dedikasi tinggi, c. Adanya usaha dari pihak sekolah
dengan adanya berbagai fasilitas, yaitu buku-buku berbahasa Arab yang memadai
dan, d. Metode yang dipakai adalah konvensional (kuno), yaitu metode diskusi,
tanya jawab, ceramah, demonstrasi, dan lain-lain. Hal ini dijalankan dengan
maksud agar para santri mendapatkan pemahaman ilmu agama yang lebih
mendalam.
3. Chairul Wardati (UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2007) dalam skripsinya yang
berjudul Profesionalisme Guru dalam Menumbuhkan Minat Belajar Bahasa Arab
Siswa MTsN Prambanan Sleman, menyimpulkan bahwa profesionalisme guru
Bahasa Arab kelas IX mempunyai tingkat baik, dan profesionalisme guru Bahasa
Arab kelas VIII mempunyai tingkat cukup. Indikator profesional yaitu: menguasai
bahan, mengelola program belajar mengajar, mengelola kelas, menggunakan
media atau sumber, menguasai landasan pendidikan, mengelola interaksi belajar
mengajar, menilai prestasi anak didik untuk kepentingan pengajaran, mengenal
fungsi
dan
program
layanan
bimbingan
penyuluhan,
mengenal
dan
menyelenggarakan administrasi sekolah, memakai prinsip-prinsip dan hasil
penelitian pendidikan guna keperluan pengajaran.
4. Nurul Fasekhah (UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2007) dalam skripsinya yang
berjudul Profesionalisme Guru dalam Pembelajaran Bahasa Arab Di MTs LB/A
Yaketunis Yogyakarta, menyimpulkan bahwa guru Bahasa Arab, guru Qawa id
dan Imla
di MTs LB/A Yaketunis Yogyakarta cukup profesional dalam
menjalankan tugasnya sebagai guru. Hal tersebut dapat dilihat dari empat
kompetensi guru: a. Kompetensi pedagogik, keempat guru tersebut dalam
mengajar peserta didiknya cukup baik, walaupun salah seorang di antara mereka
berlatar pendidikan non keguruan, b. Kompetensi profesional, keempat guru
tersebut telah menguasai materi yang akan diajukan, hal ini berdasarkan latar
belakang pendidikan yang mereka peroleh, c. Secara garis besar guru Bahasa
Arab, Qawa id dan Imla memiliki kepribadian sebagai sosok guru yang dapat
dijadikan panutan bagi siswa-siswi didiknya, dan d. Rasa sosial dan solidaritas
mereka cukup tinggi, hal ini didasarkan karena sesama tuna netra memiliki
perasaan yang sama sehingga mereka saling bantu membantu.
5. Hamidah (UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2002) dalam skripsinya yang berjudul
Profesionalisme Guru Agama Islam dan Hasil Belajar Anak Didik di SMU
Penawaja Tegalarum Adiwerna Tegal, menyimpulkan bahwa profesionalisme
guru Agama Islam di SMU Wanareja Tegalarum sangat berkaitan dengan tingkat
keberhasilan belajar anak didik di SMU Penawaja Tegalarum. Hal ini dapat
dilihat dari: a. Kemampuan mayoritas anak didik dalam pengetahuan Agama
Islam (kognitif) termasuk kategori lebih dari cukup. b. Kemampuan mayoritas
anak didik di SMU Penawaja Tegalarum dalam menjalankan syariat agama Islam
(afektif dan psikomotorik) termasuk dalam kategori baik, dan c. Adanya
kedisiplinan anak didik terhadap peraturan sekolah yang berarti secara amaliyah
telah mampu menjalankan Pendidikan Agama Islam, khususnya di sekolah.
Berdasarkan temuan-temuan penelitian yang telah disebutkan di atas, dapat
diketahui bahwa belum ada yang meneliti tentang kompetensi guru dalam
pembelajaran Bahasa Arab, khususnya di SMP Muhammadiah 2 Godean Sleman,
Yogyakarta. Oleh karena itu, penelitian ini memenuhi unsur kebaruan.
D. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, di mana temuan-temuannya
tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya (Afifudin
dan Saebani, 2009: 56). Adapun lokasi penelitian ini berada di SMP
Muhammadiyah 2 Godean, Kecamatan Godean Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
2. Sumber Data
Data-data yang akan diambil berasal dari objek penelitian itu sendiri, yaitu
SMP Muhammadiyah 2 Godean yang berada di Kecamatan Godean, Kabupaten
Sleman, Yogyakarta. Sedangkan sumber data dalam penelitian ini adalah guru dan
Kepala Sekolah di sekolah tersebut.
3. Tehnik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah:
a. Metode interview
Adapun jenis interview atau wawancara yang penulis gunakan adalah
wawancara semi terstruktur, yang ditujukan kepada kepala sekolah, salah
seorang guru, dan salah seorang karyawan sekolah untuk memperoleh
informasi tentang kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial guru Bahasa
Arab di SMP Muhammadiyah 2 Godean Sleman.
b. Metode observasi
Adapun data-data yang diambil melalui observasi adalah: 1)
Kompetensi pedagogik guru, yaitu dalam pelaksanaan pembelajaran Bahasa
Arab di kelas VII SMP Muhammadiyah 2 Godean; yang meliputi: a) Kegiatan
membuka pelajaran dan review, b) Media pembelajaran c) Motivasi terhadap
siswa, d) Manajemen waktu, e) Pengelolaan kelas, f) Penyampaian materi, g)
Metode pembelajaran, h) Penilaian/evaluasi, dan i) Cara menutup pelajaran;
dan 2) Fasilitas/sarana dan prasarana sekolah, yang meliputi: keadaan tanah
dan bangunan.
c. Metode dokumentasi
Dalam penelitian ini dokumen yang diteliti adalah sejarah berdirinya
sekolah, tujuan pendidikan, struktur organisasi, keadaan guru dan karyawan,
sarana dan prasarana, visi dan misi sekolah, sumber dan media pembelajaran
Bahasa Arab, kompetensi profesional guru melalui profil guru mata pelajaran
Bahasa Arab dan persiapan mengajar (RPP dan Silabi), dan data siswa kelas
VII.
4.
Tehnik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif
kualitatif. Adapun langkah-langkahnya yaitu:
a. Penyajian data/merangkum data
b. Reduksi data, dalam penelitian ini data akan disajikan dalam
bentuk teks yang bersifat naratif.
c. Menarik kesimpulan.
E. Hasil Penelitian/Kesimpulan
Guru Bahasa Arab SMP Muhammadiyah 2 Godean baru dapat memenuhi
sebagian indikator dari macam-macam kompetensi guru dan belum memenuhi
sebagian indikator yang lain, dengan rincian sebagai berikut:
1. Kompetensi Kepribadian
Guru telah memiliki kemampuan dalam memahami dan mengamalkan
ajaran agama yang dianutnya, kemampuan untuk menghormati dan menghargai
antar umat beragama, berperilaku sesuai norma yang berlaku di masyarakat,
mengembangkan sifat-sifat terpuji, serta bersikap demokratis dan terbuka
terhadap pembaruan dan kritik. Namun guru belum dapat memahami siswa,
belum dapat memperlakukan siswa secara individual, dan belum dapat menjaga
komitmennya dengan baik.
2. Kompetensi Pedagogik
Guru belum dapat memenuhi kompetensi pedagogik dengan baik, di mana
guru baru membuat silabus dan RPP saja tanpa membuat program tahunan,
semesteran, ataupun bulanan, belum dapat memahami sejauh mana tingkat
penguasaan siswa terhadap materi yang disampaikan dan bagaimana model
pembelajaran yang sesuai dengan karakter siswa. Terdapat ketidaksesuaian antara
penyusunan RPP guru dengan silabus guru sendiri, dengan kurikulum dari PWM,
dengan sistematika penyusunan rancangan pembelajaran dalam Undang-Undang,
dan dengan pelaksanaan pembelajaran dikelas. Selain itu usaha yang dilakukan
guru dalam mengembangkan potensi siswa belum dapat dilaksanakan secara
maksimal, yaitu baru dalam tahap memberi motivasi belajar dan mengamati
belajar siswa saja.
3. Kompetensi Sosial
Guru telah memenuhi sebagian kompetensi yang berhubungan dengan
kompetensi sosial, di mana guru telah memenuhi kompetensi/kemampuan dalam
menjalin komunikasi dan bergaul dengan baik bersama kepala sekolah, rekan
mengajar, tenaga kependidikan, siswa, dan tetangga dengan baik. Namun
terkadang guru sering meninggalkan jam mengajar di kelas, belum dapat menjalin
komunikasi/bergaul
bersama
orang
tua/wali
siswa,
serta
belum
dapat
memanfaatkan teknologi komunikasi dengan baik sebagai sarana penghubung
dengan pihak sekolah.
4. Kompetensi Profesional
Guru telah memenuhi kompetensi profesional, di mana guru dapat
menguasai materi yang diajarkan, serta memilih dan menggunakan metode
mengajar dalam proses belajar mengajar yang diselenggarakan. Namun dalam
pemilihan dan penggunaan metode mengajar, guru belum dapat menyesuaikan
dengan kondisi siswa dan materi yang akan disampaikan. dengan baik.
F. Saran-saran
Berpijak pada hasil temuan penelitian di atas, peneliti memberikan saran
sebagai berikut:
1. Kepada Kepala Sekolah:
a. Agar proses pembelajaran berlangsung dengan efektif, seyogyanya lebih
meningkatkan kegiatan pemantauan/monitoring kualitas pembelajaran guru.
b. Untuk mendukung terpenuhinya beberapa standar kompetensi guru,
seyogyanya mengadakan program bimbingan atau workshop bagi guru dengan
mengangkat tema standar kompetensi guru .
c. Untuk meningkatkan etos kerja dan kedisiplinan guru, seyogyanya melakukan
sosialisasi tata tertib guru yang telah ditetapkan dan memberlakukannya
dalam kegiatan kependidikan di sekolah.
d. Untuk mendukung kelancaran proses pembelajaran, seyogyanya memperkaya
media pembelajaran, yang meliputi buku pegangan, alat peraga dan lain
sebagainya.
e. Untuk memajukan kualitas pendidikan Sekolah Menengah Muhammadiyah
berbasis
ilmu
dan
iman,
seyogyanya
mengaplikasikan
ciri
khas
Muhammadiyah ke dalam visi, misi dan tujuan sekolah, serta mengadakan
program inovasi pendidikan.
2. Kepada guru Bahasa Arab:
a. Untuk mengoptimalkan potensi dan bakat siswa, seyogyanya meningkatkan
usaha pemahaman terhadap siswa dan pengembangan potensi serta bakat
siswa.
b. Agar pembelajaran di kelas berlangsung secara efektif, seyogyanya
meningkatkan kemampuan dalam menyusun rancangan pembelajaran sesuai
dengan kebutuhan dan kondisi siswa, serta kurikulum yang telah ditetapkan.
c. Agar dapat membuat/mendesain rancangan pembelajaran secara tepat,
seyogyanya guru berupaya untuk menambah wawasan tentang landasan
kependidikan, Undang-Undang guru, dan ketentuan/prosedur dalam membuat
dan mengembangkan rancangan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan
dan kondisi siswa, serta kurikulum yang ditetapkan.
d. Agar pembelajaran berlangsung secara sistematis, seyogyanya melaksanakan
pembelajaran dengan mengacu pada rencana/rancangan pembelajaran yang
telah dibuat.
e. Agar dapat mengelola kelas/mengkondisikan siswa secara maksimal,
seyogyanya memilih dan menggunakan metode yang variatif, menarik dan
sesuai dengan materi dan kondisi siswa dalam pembelajaran.
f. Untuk memaksimalkan pemahaman siswa terhadap materi, seyogyanya
memanfaatkan semua fasilitas/media pembelajaran yang ada secara maksimal.
g. Untuk dapat menyajikan materi secara lancar dan sistematis, seyogyanya
menambah khasanah keilmuwan yang berkaitan dengan Bahasa Arab dan
kompetensi guru.
h. Agar materi pembelajaran dapat dikuasai siswa sesuai dengan waktu yang
telah dijadwalkan, seyogyanya meningkatkan kedisiplinan dan kualitas
pembelajaran di kelas.
i.
Agar dapat mengikuti perkembangan informasi, baik tentang masalah
kependidikan
maupun sosial di sekolah,
seyogyanya
meningkatkan
kemampuan dalam mengoperasikan dan memanfaatkan teknologi, baik
teknologi pendidikan maupun teknologi komunikasi.
j.
Agar membantu siswa dalam memahami materi dan mengembangkan potensi
dan bakatnya, seyogyanya menambah jam pembelajaran Bahasa Arab,
memberi tugas tambahan atau mengadakan kegiatan ekstra Bahasa Arab.
3. Kepada Majelis Dikdasmen Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Sleman
Untuk
merealisasikan
tujuan
didirikannya
lembaga
pendidikan
Muhammadiyah, serta terbentuknya generasi penerus/kader Muhammadiyah yang
berkualitas di segala bidang, seyogyanya melakukan monitoring/pemantauan
pelaksanaan kurikulum ISMUBA (Pendidikan AL-Islam, Kemuhammadiyahan
dan Bahasa Arab), dan pelaksanaan program pendidikan di sekolah-sekolah
Muhammadiyah.
G. Daftar Pustaka
Afifuddin dan Saebeni, Ahmad. 2009. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Pustaka
Setia.
Alwi, dkk. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai pustaka.
Departemen Agama RI. 2003. Basik Kompetensi Guru. Jawa Barat.
Dikdasmen PWM DIY, http://dikdasmenpwmdiy.or.id/component/content/article/229bangun-kurikulum-ismuba-yang-lebih-integratif. Dikutip/diakses pada tanggal 18
September 2012.
Fasekhah, Nurul. 2007. Profesionlisme Guru dalam Pembelajaran Bahasa Arab di MTs
B/A Yaketunis Yogyakarta. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga.
Hamalik, Oemar. 2010. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Syakur, Nazri. 2010. Revolusi Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab dari Pendekatan
Komunikatif ke Komunikatif Kambiumi. Yogyakarta: Pedagogia.
Hamidah. 2002. Profesionalisme Guru Agama Islam dan Hasil Belajar Anak Didik di
SMU Penawaja Tegalarum Adiwerna Tegal. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga.
Hermawan, Acep. 2011. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya Offset.
Kartini.
http://altajdidstain.blogspot.com/2011/02/pendekatan-komunikatif-al-madhalal_08.html
Mujib, Fathul. 2010. Rekonstruksi Pendidikan Bahasa Arab dari Pendekatan
Konvensional ke Integratif Humanis. Yogyakarta: Pedagogia.
Mulyasa. 2005. Implementasi Kurikulum 2004 Panduan Pembelajaran KBK. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
__________, 2009. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Nisrokhah. 2005. Kompetensi Profesionalisme Guru dalam Pembelajaran PAI di MTsN
Wonokromo Bantul. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga.
Nurjanah.
http://www.scribd.com/doc/57115839/Peraturan-Menteri-Agama-RepublikIndonesia. dikutip/diakses pada 11 Juni 2012.
Roqib, Moh, dan Nurfuadi, 2009. Kepribadian Guru. Yogyakarta: Grafindo Litera
Media.
Sanjaya, Wina. 2008. Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis
Kompetensi. Jakarta: Prenada Media Group.
Shobahiya, Mahasri, dkk. 2005. Studi Kemuhammadiyahan Kajian Historis, ideologi dan
Organisasi. Surakarta: LPID UMS.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Susilo, Agus. 2007. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan Menggunakan
Bahasa Arab (Studi Kelas KMI Putra di Pondok Pesantren Ta mirul Islam
Tegalsari Surkarta). Surakarta: STAIN.
Thohir, Muhammad Shahib. 2009. Al-qur an dan Terjemahannya. Tangerang: PT Riels
Grafika.
Undang-Undang RI. 2010. tentang Guru dan Dosen. Bandung: Citra Umbara.
Uno, Hamzah B. 2008. Profesi Kependidikan Problema, Solusi dan Reformasi
Pendidikan di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.
Wardati, Chairul. 2007. Profesionalisme Guru dalam Menambahkan Minat Belajar
Bahasa Arab Siswa MTsN Prambanan Sleman. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga.