PEMBINAAN KREATIVITAS ANAK YATIM PIATU MELALUI PROGRAM KESENIAN GAMELAN.

No. Daftar FIP : 066 / S / PLS / V / 2015

PEMBINAAN KREATIVITAS ANAK YATIM PIATU MELALUI
PROGRAM KESENIAN GAMELAN
(Studi Deskriptif di Panti Sosial Asuh Anak Tambatan Hati Kota Bandung)

SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi sebagian dari Syarat memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Departemen Pendidikan Luar Sekolah
Konsentrasi Pendidikan Dasar dan Berkelanjutan (Pendas)

Oleh:
AULIYA MABRURROH
(1101033)

DEPARTEMEN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2015


PEMBINAAN KREATIVITAS ANAK YATIM PIATU MELALUI
PROGRAM KESENIAN GAMELAN
(Studi Deskriptif di Panti Sosial Asuh Anak Tambatan Hati Kota Bandung)

Oleh
Auliya Mabrurroh

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Auliyamabrurroh 2015
Universitas Pendidikan Indonesia
Oktober 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.

ABSTRAK
Pembinaan kreativitas diperlulakan agar anak tumbuh secara optimal,

pendidikan seni berperan penting sebagai sarana yang dapat menfasilitasi anak
dalam mengespresikan pikiran dan jiwa mereka, terlebih anak-anak yatim piatu di
panti sosial asuhan anak Tambatan Hati memerlukan stimulus dalam kegiatan di
bidang kesenian gamelan. Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan
proses pembinaan kreativitas, mengetahui kreativitas anak setelah mengikuti
program kesenian gamelan, serta mengetahui faktor pendukung dan penghambat
dari pembinaan krativitas anak yatim piatu melalui program kesenian gamelan
tersebut. Landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsep
pendidikan luar sekolah, konsep pembinaan, konsep kreativitas, konsep
kecakapan hidup (lifeskill) serta konsep program kesenian gamelan. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data observasi,
wawancara dan studi dokumetasi. Pembahasan penelitian ini berdasarkan data
hasil wawancara terdiri dari satu orang pengelola, satu orang instuktur/tutor serta
dua orang peserta didik program kesenian gamelan tersebut. Berdasarkan hasil
penelitian yang dilakukan mengenai proses pembinaan tersebut dalam tahapan
persiapan dan pelaksanaannya sesuai dengan latar belakang dan tujuan yang ingin
dicapai. Kreativitas peserta didik setelah mengikuti program tersebut sangat baik
dilihat dari pribadi, proses, pendorong serta produk dari kreativitas. Faktor
pendukung dari sarana serta pengelola panti asuhan tersebut yang dapat
membantu berjalannya program kesenian gamelan, faktor pengambat kurangnya

motivasi dari sebagain peserta didik dan kurang informasi berkaitan dengan event
kesenian gamelan.

Auliya Mabrorroh, 2015
PEMBINAAN KREATIVITAS ANAK YATIM PIATU MELALUI PROGRAM KESENIAN GAMELAN: (Studi
D eskriptif di Panti Sosial Asuh Anak Tambatan Hati Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT
Creativity coaching is required so that the children can grow up optimally.
Particularly, art education has an important role as the medium to fasilitate the
children in apreciating their mind and soul. The orphans in Tambatan Hati
children social orphanage need a stimulus for the activity in art scope, particularly
in gamelan art. The aims of this study are to describe the process of creativity
coaching for orphan through gamelan art program, to discover the creativity of
orphan after attending gamelan art program, and to find out the enabling and
inhibiting factors of creativity coaching for orphans through the gamelan art
program. Theoretical background usees in this study is non-formal education
concept, coaching concept, creativity concept, lifeskill concept, and gamelan art
program concept. This present study used qualitative approach with the data

collection technique of observation, interview, documentation study. The
discussions of this study are based on interview result data consisting of one
administrator, one tutor, and two learners in gamelan art program. Based on the
result which is implicated concerning in coaching process, which in the
preparation stage were suitable with the background and the aims to be achieved,
the implication goes well which can be seen from the tutor that shows the role
toward the learners, good participation from the learners, and the onset of climate
between the learners and the tutor. After attending the program, creativity of the
learners are very good that can be seen from personal, process, support, and the
product of their creativity itself. Enabling factors are showed from the medium
and support from the orphans administrator who helps the gamelan art program,
while the inhibiting factors are the less of motivation from other learners and the
information relating to the gamelan art event.

Auliya Mabrorroh, 2015
PEMBINAAN KREATIVITAS ANAK YATIM PIATU MELALUI PROGRAM KESENIAN GAMELAN: (Studi
D eskriptif di Panti Sosial Asuh Anak Tambatan Hati Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
petunjuk dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan
judul “Pembinaan Kreativitas Anak Yatim Piatu Melalui Program Kesenian Gamelan
(Studi Deskriptif Di Panti Sosial Asuhan Anak Tambatan Hati Kota Bandung)” ini.
Atas berkat rahmat dan karunia-Nya serta bantuan dari berbagai pihak pada
akhirnya

skripsi ini dapat

terwujud

dan

selesai.

Oleh karena itu,

penulis

menyampaikan terima kasih dengan hormat kepada semua pihak yang telah banyak

membantu menyalurkan sumbangannya baik berupa bantuan moril maupun materil.
Semoga Allah SWT memberikan balasan atas segala kebaikan dengan sesuatu
yang lebih baik. Amin. Akhir kata, harapan penulis semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi pembaca umumnya, dan bagi penulis khususnya, dan kemudian
skripsi ini dapat menambah sumbangan ilmu bagi yang membutuhkan.

Bandung, Oktober 2015
Penulis,

Auliya Mabrurroh
NIM. 1101033

Auliya Mabrorroh, 2015
PEMBINAAN KREATIVITAS ANAK YATIM PIATU MELALUI PROGRAM KESENIAN GAMELAN: (Studi
D eskriptif di Panti Sosial Asuh Anak Tambatan Hati Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

UCAPAN TERIMAKASIH

Subhanalloh walhamdulillah walailahaillallah wallohuakbar, segala piji hanya

bagi Alloh tuhan semesta alam. Alhamdulillah hirobil’alamin terima kasih ya Alloh
yang telah memberikan kenikmatan, kekuatan dan kesabaran kepada penulis hingga
mampu

menjalani

kuliah

dan

menyelesaikan

skripsi

ini.

Selama

melakukan


penelitian, penulis menyadari begitu banyak keterlibatan berbagai pihak baik secara
langsung maupun tidak langsung. Maka, pada kesempatan ini penulis berkenan
mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak dibawah ini:
1. Bapak Dr. Jajat S. Ardiwinata, M. Pd selaku Ketua Departemen Pendidikan Luar
Sekolah.
2. Bapak Ade Cahyana, M.Sc selaku Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan
waktu dan tenaga untuk selalu memberikan bantuan, pengarahan, masukan, dan
saran selama proses penyusunan skripsi ini.
3. Bapak Dr. Asep Saepudin, M.Pd selaku Dosen Pembimbing II yang telah
meluangkan waktu dan tenaga untuk selalu memberikan bantuan, pengarahan,
masukan, dan saran selama proses penyusunan skripsi ini.
4. Bapak Dr. Sardin, M.Si selaku Dosen pembimbing akademik atas segala,
bantuan, nasehat, dukungan dan motivasinya selama menempuh perkuliahan.
5. Seluruh Dosen FIP UPI khususnya Departemen Pendidikan Luar Sekolah,
didikan, bimbingan dan segala yang telah diberikan selama ini. Dan tak lupa juga
kepada Bapak Teguh Raharjo sebagai staff di Departemen Pendidikan Luar
Sekolah yang tak kenal lelah membantu dalam urusan administrasi selam ini.
6. Abah Komar Hidayat dan Umi Nurhayati yang telah mendukung baik moral,
material serta doa yang tak henti-henti telah dicurahkan bagi penulis.
7. Kakak serta Adik saya, A Faruq, Teh Soffy, A Zaka, Ardian dan Yasin yang

selalu memberikan dukungan penulis, terima kasih telah memberikan dukungan
serta motivasi untuk bisa menyelesaikan perkuliahan dan skripsi ini.
8. Teman-teman terdekat, Fitri Pertiwi, Arinda Rahmawati, Asri Novianti, Nadia
Fitri Ideawati, Cindy Permatasari Surya, Triana Sofira, Rahmati Aini, Devi Cahya
Auliya Mabrorroh, 2015
PEMBINAAN KREATIVITAS ANAK YATIM PIATU MELALUI PROGRAM KESENIAN GAMELAN: (Studi
D eskriptif di Panti Sosial Asuh Anak Tambatan Hati Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Permata, Juni Yusnita, terimakasih persahabat, serta sepupu saya Salbiyyah
Harirah terimakasih dukungan serta motivasinya.
9. Aditta Oksa Yustisiawan S.Si yang telah memberikan dukungan dan semangat
bagi penulis hingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
10. Seluruh Informan pengelola, instuktur dan anak-anak panti asuhan Tambatan Hati
yang selama proses penelitian dari tahap persipan hingga pelaksanaan dibantu
penuh oleh mereka baik dari pemikiran, wawasan, pemahaman, keilmuan,
pendapat, dan juga bantuan berupa moril dan materil bagi penulis.
11. Teman-teman seperjuangan Departemen Pendidikan Luar Sekolah angkatan 2011
yang sama-sama berjuang demi mencapai cita-cita, semoga kita dapat sama-sama
sukses dan mencapai cita-cita yang diharapakan. Amiin

12. Teman-teman organisasi, HIMA KMJ PLS, UKM WOODBALL, PPL, KKN
yang selalu mendorong penulis agar cepat menyelsaikan skripsi ini.
13. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terimakasih atas
semua yang telah diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi
ini. Semoga Allah membalas segala kebaikannya. Amiin

Auliya Mabrorroh, 2015
PEMBINAAN KREATIVITAS ANAK YATIM PIATU MELALUI PROGRAM KESENIAN GAMELAN: (Studi
D eskriptif di Panti Sosial Asuh Anak Tambatan Hati Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK
Pembinaan kreativitas diperlulakan agar anak tumbuh secara optimal, pendidikan
seni berperan penting sebagai sarana yang dapat menfasilitasi anak dalam
mengespresikan pikiran dan jiwa mereka, terlebih anak-anak yatim piatu di panti
sosial asuhan anak Tambatan Hati memerlukan stimulus dalam kegiatan di bidang
kesenian gamelan. Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan proses
pembinaan kreativitas, mengetahui kreativitas anak setelah mengikuti program
kesenian gamelan, serta mengetahui faktor pendukung dan penghambat dari
pembinaan krativitas anak yatim piatu melalui program kesenian gamelan tersebut.

Landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsep pendidikan luar
sekolah, konsep pembinaan, konsep kreativitas, konsep kecakapan hidup (lifeskill)
serta konsep program kesenian gamelan. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara dan studi
dokumetasi. Pembahasan penelitian ini berdasarkan data hasil wawancara terdiri dari
satu orang pengelola, satu orang instuktur/tutor serta dua orang peserta didik program
kesenian gamelan tersebut. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai
proses pembinaan tersebut dalam tahapan persiapan dan pelaksanaannya sesuai
dengan latar belakang dan tujuan yang ingin dicapai. Kreativitas peserta didik setelah
mengikuti program tersebut sangat baik dilihat dari pribadi, proses, pendorong serta
produk dari kreativitas. Faktor pendukung dari sarana serta pengelola panti asuhan
tersebut yang dapat membantu berjalannya program kesenian gamelan, faktor
pengambat kurangnya motivasi dari sebagain peserta didik dan kurang informasi
berkaitan dengan event kesenian gamelan.

Auliya Mabrorroh, 2015
PEMBINAAN KREATIVITAS ANAK YATIM PIATU MELALUI PROGRAM KESENIAN GAMELAN: (Studi
D eskriptif di Panti Sosial Asuh Anak Tambatan Hati Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT
Creativity coaching is required so that the children can grow up optimally.
Particularly, art education has an important role as the medium to fasilitate the
children in apreciating their mind and soul. The orphans in Tambatan Hati children
social orphanage need a stimulus for the activity in art scope, particularly in gamelan
art. The aims of this study are to describe the process of creativity coaching for
orphan through gamelan art program, to discover the creativity of orphan after
attending gamelan art program, and to find out the enabling and inhibiting factors of
creativity coaching for orphans through the gamelan art program. Theoretical
background usees in this study is non-formal education concept, coaching concept,
creativity concept, lifeskill concept, and gamelan art program concept. This present
study used qualitative approach with the data collection technique of observation,
interview, documentation study. The discussions of this study are based on interview
result data consisting of one administrator, one tutor, and two learners in gamelan art
program. Based on the result which is implicated concerning in coaching process,
which in the preparation stage were suitable with the background and the aims to be
achieved, the implication goes well which can be seen from the tutor that shows the
role toward the learners, good participation from the learners, and the onset of climate
between the learners and the tutor. After attending the program, creativity of the
learners are very good that can be seen from personal, process, support, and the
product of their creativity itself. Enabling factors are showed from the medium and
support from the orphans administrator who helps the gamelan art program, while the
inhibiting factors are the less of motivation from other learners and the information
relating to the gamelan art event.

Auliya Mabrorroh, 2015
PEMBINAAN KREATIVITAS ANAK YATIM PIATU MELALUI PROGRAM KESENIAN GAMELAN: (Studi
D eskriptif di Panti Sosial Asuh Anak Tambatan Hati Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

Hal
LEMBAR PENGESAHAN
PERNYATAAN
KATA PENGANTAR ................................................................................................i
UCAPAN TERIMAKASIH .....................................................................................ii
ABSTRAK ................................................................................................................iv
ABSTRACT ...............................................................................................................v
DAFTAR ISI.............................................................................................................vi
DAFTAR TABEL ....................................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................x
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................1
A. Latar Belakang .................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................4
C. Tujuan Penelitian .............................................................................................5
D. Manfaat Penelitian ...........................................................................................6
E.

Struktur Organisasi Skripsi ..............................................................................6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ...................................................................................8
A. Konsep Pendidikan Luar Sekolah ....................................................................8
1.

Konsep dan Ruang Lingkup.........................................................................8

2.

Karakteristik Pendidikan Luar Sekolah .......................................................9

3.

Komponen, Proses dan Tujuan Pendidikan Luar Sekolah .........................11

B. Konsep Pembinaan (Confoming) ..................................................................13
1.

Ruang Lingkup Pembinaan ........................................................................14

2.

Prosedur Pembinaan...................................................................................15

3.

Pendekatan Pembinaan ..............................................................................15

C. Konsep Kreativitas .........................................................................................16
1.

Pengertian Kreativitas ................................................................................16

Auliya Mabrorroh, 2015
PEMBINAAN KREATIVITAS ANAK YATIM PIATU MELALUI PROGRAM KESENIAN GAMELAN: (Studi
D eskriptif di Panti Sosial Asuh Anak Tambatan Hati Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.

Ciri – Ciri Kepribadian Kreatif ..................................................................17

3.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kreativitas........................................19

D. Konsep Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skills) .......................................20
1.

Pengertian Kecakapan Hidup (Life Skills) .................................................24

2.

Tujuan Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skills) ....................................24

3.

Kriteria, Sasaran, Dan Bidang Program Pendidikan Kecakapan Hidup (Life
Skills)..........................................................................................................25

4.

Ciri-Ciri Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skills)...........27

5.

Indikator Pendidikan Kecakapan Hidup ....................................................27

E.

Konsep Kesenian Gamelan ............................................................................28

BAB III METODE PENELITIAN .......................................................................30
A. Desain Penelitian............................................................................................30
B. Partisipan dan Tempat Penelitian...................................................................32
C. Pengumpulan Data .........................................................................................33
D. Analisis Data ..................................................................................................38
BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN ..........................................................40
A. Gambaran Umum ...........................................................................................40
1.

Lokasi Penelitian........................................................................................40

2.

Profil Lembaga...........................................................................................40

3.

Visi dan Misi ..............................................................................................41

4.

Program .....................................................................................................42

5.

Struktur Organisasi ....................................................................................44

6.

Sarana Prasarana ........................................................................................45

7.

Data Anak Asuh Di Panti Sosial Asuhan Anak Tambatan Hati ................47

8.

Profil Pembinaan........................................................................................49

B. Hasil Penelitian ..............................................................................................51
1.

Identitas Subjek Penelitian.........................................................................51

2.

Deskripsi Hasil Penelitian ..........................................................................53

C. Pembahasan Hasil Penelitian .........................................................................71

Auliya Mabrorroh, 2015
PEMBINAAN KREATIVITAS ANAK YATIM PIATU MELALUI PROGRAM KESENIAN GAMELAN: (Studi
D eskriptif di Panti Sosial Asuh Anak Tambatan Hati Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI .............................84
A. Simpulan ........................................................................................................84
B. Implikasi.........................................................................................................90
C. Rekomendasi ..................................................................................................91
DAFTAR RUJUKAN .............................................................................................93
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP

Auliya Mabrorroh, 2015
PEMBINAAN KREATIVITAS ANAK YATIM PIATU MELALUI PROGRAM KESENIAN GAMELAN: (Studi
D eskriptif di Panti Sosial Asuh Anak Tambatan Hati Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL
TABEL

Hal

4.1

Sarana Prasarana .......................................................................................... 45

4.2

Data Anak Asuh ........................................................................................... 47

4.3

Data Peserta Pembinaan ............................................................................... 50

4.4

Identitas Responden ..................................................................................... 51

Auliya Mabrorroh, 2015
PEMBINAAN KREATIVITAS ANAK YATIM PIATU MELALUI PROGRAM KESENIAN GAMELAN: (Studi
D eskriptif di Panti Sosial Asuh Anak Tambatan Hati Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR
4.1

Hal

Struktur Organisasi ....................................................................................... 45

Auliya Mabrorroh, 2015
PEMBINAAN KREATIVITAS ANAK YATIM PIATU MELALUI PROGRAM KESENIAN GAMELAN: (Studi
D eskriptif di Panti Sosial Asuh Anak Tambatan Hati Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN
Lampiran 1 Kisi-kisi Penelitian
Lampiran 2 Pedoman Wawancara Pengelola
Lampiran 3 Pedoman Wawancara Intuktur/Tutor
Lampiran 4 Pedoman Wawancara Peserta Didik
Lampiran 5 Pedoman Observasi
Lampiran 6 SK Pembimbing
Lampiran 7 Surat Permohonan Izin Penelitian
Lampiran 8 Surat Keterangan Penelitian
Lampiran 9 Surat telah Melakukan Observasi dan Penelitian di Panti Sosial Asuhan
Anak Tambatan Hati
Lampiran 10 Surat Uji Plagiat
Lampiran 11 Frekuensi Bimbingan Skripsi
Lampiran 12 Dokumentasi Penelitian
Lampiran 13 Riwayat Hidup

Auliya Mabrorroh, 2015
PEMBINAAN KREATIVITAS ANAK YATIM PIATU MELALUI PROGRAM KESENIAN GAMELAN: (Studi
D eskriptif di Panti Sosial Asuh Anak Tambatan Hati Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian
Anak merupakan aset sumberdaya manusia bagi masa depan pembangunan
suatu bangsa. Anak-anak sangat membutuhkan orang tua untuk membuat mereka
tumbuh dan berkembang secara baik. Sebelum anak hidup dan berkembang di
tengah masyarakat, anak terlebih dulu mengenal kehidupan dalam lingkungan
yang terkecil dimasyarakat yaitu keluarga,

dimana kondisi keluarga akan

mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak karena kepribadian anak
akan terbentuk dengan kebiasaan dan tradisi yang diajarkan keluarganya.
Kondisi diatas akan berbeda dengan anak yang tidak memiliki keluarga,
mereka yang tidak memiliki orang tua tidak akan memiliki rasa aman, nyaman,
serta terlindungi layaknnya anak yang memiliki orang tua. Berdasarkan masalahmasalah yang terjadi pada anak, sebagai anak berhak mendapatkan hak-hak untuk
meningkatkan

mutu

dan

kemampuannya

dalam pendidikan.

Semakin baik

kepribadian dan pendidikan yang dimilikinya, maka akan semakin baik anak
berkembang menjadi dewasa. Proses perkembangan dari anak-anak menjadi
dewasa merupakan proses yang sangat panjang serta memerlukan pengawasan
yang cukup ketat, tentunya hal ini bertujuan agar anak mampu tumbuh dan
berkembang dengan fisik dan psikis terbaik dan dapat terlindung dari berbagai
masalah dari pihak lain.
Permasalahan pada anak sudah menjadi komitmen bangsa, dengan kata lain,
permasalahan anak mengenai kemerdekaan dan memenuhi kebutuhan anak adalah
tanggung jawab pemerintah, masyarakat, keluarga dan terutama perlindungan dari
orang tua.
Berkaitan dengan ini menunjukan bahwa anak adalah masalah yang mudah
terabaikan dengan keterpenuhan akan hak-haknya. Dalam kenyataannya banyak
anak yang terabaikan secara sengaja ataupun tidak sengaja oleh orang tua,
keluarga, dan masyarakat. Banyak anak yang hidup tanpa dengan orang tua, oleh
karena itu negara melakukan upaya perlindungan bagi anak terlantar dalam

Auliya Mabrorroh, 2015
PEMBINAAN KREATIVITAS ANAK YATIM PIATU MELALUI PROGRAM KESENIAN GAMELAN: (Studi
D eskriptif di Panti Sosial Asuh Anak Tambatan Hati Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2

membangun lembaga-lembaga sosial seperti panti sosial asuhan anak. Santoso
(Agnatasia, 2011, hlm.1) mengemukakan bahwa:
“Panti asuhan merupakan satu lembaga yang sangat popular untuk
membentuk perkembangan anak-anak yang tidak memiliki keluarga ataupun
yang tidak tinggal bersama dengan keluarga. Anak-anak panti asuhan diasuh
oleh pengasuh yang menggantikan peran orang tua dalam mengasuh, menjaga
dan memberikan bimbingan kepada anak agar anak menjadi manusia dewasa
yang berguna dan bertanggung jawab atas dirinya dan terhadap masyarakat di
kemudian hari”
Dengan kata lain, PSAA adalah satu lembaga yang melindungi hak-hak anak
sebagai penganti keluaga untuk memberikan layanan baik secara fisik maupun
mental sosial. Diketahui bahwa keluarga, masyarakat dan pemerintah berhak
memberikan pemeliharaan dan perawatan terhadap anak terlantar mencakup
beberapa aspek dalam kehidupan yang salah satunya adalah aspek pendidikan.
Panti sosial asuhan anak Tambatan Hati didirikan sejak tahun 1949 dibentuk
dari perkumpulan wanita Budi Istri Pusat Bandung. Latar belakang berdirinya
Panti asuhan Tambatan Hati ialah karena pada masa itu banyak anak-anak yang
kehilangan orang tuanya akibat terjadinya revolusi, anak asuh di panti asuhan ini
datang dari berbagai latar belakang masalah, antara lain : anak yatim, piatu, yatim
piatu terlantar dan anak terlantar. Jumlah anak yang ada di panti asuhan pada saat
ini sebanyak 50 orang.
Adapun pelayanan yang diberikan panti kepada anak-anak adalah meliputi
asuhan anak, pendidikan formal, pembinaan keterampilan, pembinaan rohani,
pembinaan sosial mental, kegiatan olahraga dan kegiatan kesenian.Keseluruhan
pelayanan

ini

secara

umum

ditujukan

untuk

membantu

meningkatkan

kesejahteraan anak dengan sasaran membina dan mendidik anak-anak asuh agar
mampu mandiri dan dapat berkembang serta tumbuh dengan baik sehingga dapat
menjalankan fungsi sosial sebagai anggota masyarakat.
Pembinaan yang dilakukan dipanti asuhan merupakan bagian kecil setelah
dewasa agar dimasyarakat mendiri dan kreatif. Pembinaan di yang dilakukan di
panti asuhan melalui program pelatihan untuk anak yatim piatu dalam aspek
pendidikan, dengan melalui pendidikan hal tersebut dapat terbangun dengan baik
seperti yang tertera dalam undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun

Auliya Mabrorroh, 2015
PEMBINAAN KREATIVITAS ANAK YATIM PIATU MELALUI PROGRAM KESENIAN GAMELAN: (Studi
D eskriptif di Panti Sosial Asuh Anak Tambatan Hati Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3

2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional secara umum (UU sisdiknas 2003 hlm.
3) sebagai berikut :
“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara”
Berdasarkan

pernyataan

diatas

pendidikan

merupakan

investasi jangka

panjang yang sangat bermakna bagi keberlangsungan dan kemajuan suatu bangsa,
dimana pendidikan akan mempunyai makna apabila proses pendidikan mampu
meberikan bekal bagi peserta didik dengan berbagai kompetensi yang akan
dijadikan

dasar

agar

mampu

memecahkan

problematika

hidup

sehingga

pendidikan yang bermakna merupakan upaya dalam membantu peserta didik
untuk

memberdayakan

potensi yang dimiliki sebagai bekal hidup

dimasa

depannya.
Berkaitan dengan hal ini menunjukan bahwa pendidikan yang terencana dan
terarah tersebut diselenggarakan pada tiga jalur layanan pendidikan yang telah
diatur sedemikian rupa, sesuai dengan UU Sisdiknas, dalam Bab 1 Pasal 1,
tentang pembagian jalur pendidikan di Indonesia yaitu :
“Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstuktur dan
berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan
pendidikan tinggi, sedangkan pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan
pendidikan diluar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstuktur
dan berjenjang, dan yang ketiga pendidikan informal adalah jalur pendidikan
keluarga dan lingkungan”
Dalam penyelenggaraannya pendidikan tidak hanya terjadi disuatu lembaga
pendidikan seperti sekolah, namun terjadi pula diluar sekolah, salah satunya
adalah pembinaan anak yatim piatu dipanti asuhan yang termasuk kedalam
layanan pendidikan Nonformal.
Program pembinaan dipanti asuhan ini, secara umum di fokuskan pada dua
aspek

pertama aspek pembinaan kepribadian, yaitu pembinaan melalui sikap dan

agama, dimana dalam aspek kepribadian ini menekankan pada mental dan
kerohanian yang mendatangkan pendidik dari luar untuk mengajarkan mengaji
dan lainya. Dan yang kedua aspek kemandirian, yaitubimbingan dalam mata
pelajaran

seperti

bahasa

inggris,

matematika,

keterampilan,

kesenian

dan

Auliya Mabrorroh, 2015
PEMBINAAN KREATIVITAS ANAK YATIM PIATU MELALUI PROGRAM KESENIAN GAMELAN: (Studi
D eskriptif di Panti Sosial Asuh Anak Tambatan Hati Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4

olahraga. Dalam pembinaan ini diharapkan menghasilkan anak-anak yatim piatu
mandiri dan kreatif dan mampu bersaing di dunia kerja terlebih memilki bakat
setelah mengikuti kegiatan di panti sosial asuhan anak Tambatan Hati.
Panti asuhan Tambatan Hati saat ini melakukan kegiatan pembinaan untuk
meningkatkan

kreativitas

anak-anak

yatim piatu melalui kesenian gamelan,

memberikan kesenian gamelan ini selain untuk melestariakan kesenian asli
Indonesia juga untuk menggali potensi dan bakat anak-anak serta menunjang
perkembangan kreativitas anak agar tumbuh optimal, karena pendidikan seni
memegang peranan yang sangat penting yaitu sebagai sarana yang dapat
memfasilitasi anak dalam mengespersikan pikiran dan jiwa mereka, terlebih anakanak yatim piatu dipanti asuhan ini memerlukan stimulus dalam sebuah kegiatan
di bidang kesenian. Program kesenian gamelan ini juga dilatarbelakangi oleh
status dan keadaan sosial anak yang berbeda-beda sehingga bakat kreativitas anak
di dalam PSAA (panti sosial asuhan anak) perlu dikembangkan. Dari hasil
observasi serta wawancara ke panti asuhan Tambatan Hati dari wawancara yang
dilakukan kepada salah satu pengasuh PSAA (panti sosial asuhan anak) yang
merupakan pengagas kegiatan pembinaan program kesenian gamelan, diperoleh
bahwa tujuan kegiatan tersebut tidak lain untuk memberikan suatu yang berbeda
kepada anak-anak dengan mengenalkannya kesenian tradisional. Adapun tujuan
lainnya yaitu untuk meningkatkan kreativitas melalui program kesenian gamelan.
Berasarkan hal tesebut, peneliti merasa tertarik dalam mengkaji lebih dalam
mengenaikegiatan pembinaan untuk meningkatkan kreativitas anak yatim piatu
melalui kesenian gamelan dipanti sosial asuhan anak Tambatan Hati Kota
bandung.

B. Rumusan Masalah Penelitian
Dari hasil data-data yang telah penulis peroleh dan studi pendahuluan maka
terdapat beberapa masalah yang didapat dianatarnya adalah:
1. Anak-anak yatim piatu memiliki kreativitas yang tinggi dibidang kesenian
2. Adanya bentuk perhatian pengurus panti asuhan dalam mendidikan anak-anak
yatim piatu

Auliya Mabrorroh, 2015
PEMBINAAN KREATIVITAS ANAK YATIM PIATU MELALUI PROGRAM KESENIAN GAMELAN: (Studi
D eskriptif di Panti Sosial Asuh Anak Tambatan Hati Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5

3. Kemapuan anak-anak

yatim piatu dalam aspek kemandirian khususnya

dibidang kesenian gamelan meningkat.
4. Ketekunan instuktur/tutor kesenian gamelan di Panti sosial asuhan anak
asuhan Tambatan Hati dalam mendidik anak sangat baik
Penulis membatasi permasalahan, penelitian terkait dengan pembinan program
kesenian

gamelan.

Untuk

menjelaskan

lingkup

penelitian

maka

penulis

menerusukan kebeberapa bentuk pertanyaan menajadi rumusan masalah dalam
penelitian ini yaitu ;
1. Bagaimana proses pembinaan untuk peningkatan kreativitas anak yatim piatu
di Panti sosial asuhan anak Tambatan Hati melalui program kesenian gamelan
tersebut?
2. Bagaimana kreativitas anak yatim piatu setelah mengikuti pembinaan melalui
program kesenian gamelan di Panti sosial asuhan anak Tambatan Hati?
3. Apa saja yang menjadi faktor pendukung dan penghambat dalam pembinaan
program kesenian gamelan di Panti sosial asuhan anak Tambatan Hati?

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan hasil rumusan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka
dalam penelitian ini bertujuan yaitu :
1. Untuk mendeskripsikan proses pembinaan dalam meningkatkan kreativitas
anak yatim piatu di Panti sosial asuhan anak Tambatan Hati, meliputi antara
lain persiapan dan pelaksanaan.
2. Untuk

mendeskripsikan

kreativitas

anak

yatim piatu

setelah mengikuti

pembinaan melalui program kesenian gamelan di Panti sosial asuhan anak
Tambatan Hati, terutama dalam: pribadi, proses, pendorong (press), dan
produk.
3. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam pembinaan
program kesenian gamelan di Panti sosial asuhan anak Tambatan Hati,
terutama yang terkait dengan faktor pendukung dan penghambat warga belajar
maupun lembaga.

Auliya Mabrorroh, 2015
PEMBINAAN KREATIVITAS ANAK YATIM PIATU MELALUI PROGRAM KESENIAN GAMELAN: (Studi
D eskriptif di Panti Sosial Asuh Anak Tambatan Hati Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6

D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan diatas,

penelitian ini diharapkan dapat memberikan

manfaat sebagai berikut :
1. Secara teoritis
a. Hasil dari penelitian yang dilakukan penulis diharapkan dapat memberikan
konsep-konsep baru untuk menunjang ilmu pengetahuan dalam kaitan
dengan kreativitas khusus nya pada anak yatim piatu.
b. Hasil

penelitian

ini

diharapkan

dapat

menjadi

masukan

bagi

pengembangan dan penerapan ilmu pendidikan luar sekolah secara umum.
c. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi perbandingan dan referensi
untuk penelitian selajutnya di bidang yang sama.
2. Secara praktis
a. Diharapkan penelitian ini sebagai pengalaman bagi peneliti jika nanti
menjadi seorang pembina.
b. Diharapakan dapat menjadi inspirasi bagi pembina untuk meningkatkan
kreativitas bagi anak yatim piatu.
c. Sebagai bahan informasi dan referensi bagi peneliti lain yang melakukan
penelitian di bidang yang sama.

E. Stukutur Organisasi Skripsi
Dalam penyusiunan skripsi ini, peneliti menyajikan sistematika penulisan
skripsi sebagai berikut :
BAB I

: Pendahuluan,
identifikasi

membahas
dan

tentang latar belakang penelitian,

perumusan

masalah

penelitian,

tujuan

penelitian, manfaat penelitian serta struktur organisasi skripsi.
BAB II

: Kajian Pustaka, sebagai landasan konsep penelitian, teori dan
gambaran umum mengenai dasar dan teori penelitian.

BAB III

: Metode Penelitian, membahas mengenai lokasi dan subjek
penelitian,

desain

penelitian,

instrumen

penelitian,

teknik

pengumpulan data, triangulasi dan analisis data.
BAB IV

: Deskripsi hasil penelitian dan pembehasan hasil penelitian.

Auliya Mabrorroh, 2015
PEMBINAAN KREATIVITAS ANAK YATIM PIATU MELALUI PROGRAM KESENIAN GAMELAN: (Studi
D eskriptif di Panti Sosial Asuh Anak Tambatan Hati Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7

BAB V

: Kesimpulan dan Rekomendasi, membahas kesimpulan hasil
penelitian dan beberapa saran yang dapat direkomendasikan
segala temuan penelitian yang didapat.

Auliya Mabrorroh, 2015
PEMBINAAN KREATIVITAS ANAK YATIM PIATU MELALUI PROGRAM KESENIAN GAMELAN: (Studi
D eskriptif di Panti Sosial Asuh Anak Tambatan Hati Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

30
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian
Desain

penelitian studi ini menggunakan pendekatan kualitatif,

menurut

Moleong (2012 hlm 6) bahwa:
“penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami
fenomena tentang apa dialami oleh subjek penelitian misalnya prilaku, persepsi,
motivasi, tindakan dll, secara holistik dan dengan deskripsi dalam bentuk katakata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan meman
faatkan metode alamiah”.
Desain penelitian yang dimaksud disini adalah tahapan aktivitas yang
dilakukan secara beruntun dari awal sampai akhir penelitian yang nantinya
memberikan

gambaran

tentang

keseluruhan

perencanaan,

pelaksanaan,

pengumpulan data, analisis dan penafsiran data, sampai pada penulisan laporan.
Secara umum tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini ada empat tahapan,
sesuai dengan yang dikemukakan oleh Moleong (2007, hlm. 127) yaitu :
1. Tahap pralapangan
Pada kegiatan penulisan melakukan observasi langsung ke lokasi penelitian
berlokasi panti sosial asuhan anak Tambatan Hati. Hal ini dilakukan supaya
peneliti sendiri mendapatkan pandangan awal tentang pokok permasalahan
yang ada dilokasi yang akan dijadikan lokasi penelitian. Pada tahapan ini
peneliti melakukan perizinan kepada berbagi pihak yang terkait, Selanjutnya
melakukan wawancara awal terhadap pihak lembaga dan pengelola program.
Pada tahap ini juga menulis menganalisis apakah fokus permasalahan yang
akan dikaji.
2. Tahapan Rancangan dan Pelaksanaan Lapangan
Pada tahapan ini, peneliti akan mempertimbangkan fokus kajian serta metode
dan pendekatan pada pemilihan narasumber. Apa yang akan dilakukan dalam
penelitian serta siapa saja yang akan menjadi subjek penelitian ini. setelah
rancangan penelitian dibuat maka pada tahap pelaksanaan penelitian, peneliti
menyusun instrument penelitian, mengumpulkan data dilapangan, menganalisi
data, mengadakan penyimpulan hasil temuan penelitian dilapangan.
Auliya Mabrorroh, 2015
PEMBINAAN KREATIVITAS ANAK YATIM PIATU MELALUI PROGRAM KESENIAN GAMELAN: (Studi
D eskriptif di Panti Sosial Asuh Anak Tambatan Hati Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

31
3. Tahapan Analisis Data
Data yang telah diperoleh baik data primer dan data sekunder diolah dan
dianalisi berdasarkan

rumusan masalah yang telah diterapkan sehingga

diharapkan dapat diperoleh gambaran yang jelas tentang simpulan atau hasil
penelitian

yang

dicapai.

Kemudian

disajikan

secara

deskritif,

yaitu

mejelaskan, menguraikan, dan menggambarkan sesuai dengan permasalahan
yang erat kaitannya dengan penelitian ini guna memberikan pemahaman yang
jelas dan terarah yang diperoleh dari hasil penelitian nantinya. Model analisis
yang dipakai adalah teknik analisa deskriptif karena sasaran penelitiaan ini
adalah fenomena yang terus berlangsung. Kegiatan analisis data dilakukan
dari awal sampai akhir penelitian. Proses analisi data dimulai dengan
menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu dari
wawancara, pengamatan, dokumen pribadi, dokumen resmi. Data yang telah
terkumpul tersebut diolah sesuai dengan kaidah pengolahan data yang relevan
dengan pendekatan penelitian kualitatif.
4. Tahapan Penulisan Laporan
Penulisan laporan hasil penelitian tidak terlepas dari keseluruhan, tahapan
kegiatan dan unsur-unsur penelitian. Pada tahap ini mengadakan pengumpulan
data, analisa data dilakukan secara terus menerus selama proses penelitian
sampai data yang dilakukan terkumpul, pengolahan data berupa laporan awal
setelah membandingkan data empirik dengan teoritik, dan pengolahan data
sebagai laporan akhir yang dilakukan setelah data yang diperlukan lengkap
terkumpul. Tahap ini merupakan tahapan akhir penyusunan hasil penelitian,
setelah berkonsultasi dengan pembimbingan dan disetujui untuk diujikan,
serta laporan pun dibuat sesuai dengan outline

yang dilakukan dilingkungan

Universitas.

Auliya Mabrorroh, 2015
PEMBINAAN KREATIVITAS ANAK YATIM PIATU MELALUI PROGRAM KESENIAN GAMELAN: (Studi
D eskriptif di Panti Sosial Asuh Anak Tambatan Hati Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

32
B. Partisipan dan Tempat Penelitian
1. Partisipan
Partisipan penelitian merupakan pihak yang dijadikan sampel dalam
sebuah penelitian. Subjek penelitian adalah sesuatu baik orang, benda atau
lembaga

(organisasi)

akan

diteliti,

dengan

kata lain subjek

penelitian

merupakan sesuatu yang di dalam dirinya melekat suatu objek penelitian.
Sumber utama untuk informasi yang diperlukan, yaitu dua orang anak panti
asuhan yang telah mengikuti program kesenian gamelan. Kemudian peneliti
mengadakan triangulasi dengan dua orang yaitu subjek pengelola lembaga
panti asuhan dan instuktur/tutor kegiatan kesenian gamelan. Alasan peneliti
memilih

empat

orang

subjek

penelitian

didasarkan

pada

apa

yang

dikemukakan oleh Nasution (2003, hlm 27), bahwa dalam penelitian kulitatif
tidak menggunakan populasi, karena penelitian kualitatif berangkat dari kasus
tertentu yang ada pada situasi sosial tertentu dan hasil kajiannya tidak akan
diberlakukan ke populasi, tetapi ditransferkan ke tempat lain pada situasi
sosial yang memiliki kesamaan dengan situasi sosial pada kasus yang
dipelajari. Dalam penelitian kualitatif peneliti sebagai human instrument harus
berinteraksi dengan sumber data, dengan demikian peneliti kualitatif harus
mengenal betul orang yang memberikan data. Jumlah subyek penelitian tidak
ditentukan secara ketat, tetapi tergantung pada tercapainya redundancy, yaitu
ketuntasan

atau

kejenuhan

data,

artinya

bahwa

dengan

menggunakan

informasi selanjutnya boleh dikatakan tidak lagi diperoleh tambahan informasi
baru yang berati (Nasution, 2003 hlm 33).
Di dalam prinsip penelitian ini, subyek penelitian diminta menunjukan
informasi lain sampai pada akhirnya peneliti tidak menemukan lagi informasi
baru yang berkaitan dengan data yang diperlukan. Penelitian subyek pada
penelitian ini, ditentukan berdasarkan teknik purposivie sample atau sampel
bertujuan sesuai dengan tujuan penelitian yaitu subjek penelitian dipilih
dengan maksud tertentu dan lebih bersifat selektif, informan yang diambil
oleh

peneliti karena informan tersebut dianggap dapat lebih dipercaya oleh

peneliti sendiri dan berdasarkan maksud untuk menemukan jawaban tentang
pembinaan dalam program kesenian gamelan yang dirasakan anak-anak panti
Auliya Mabrorroh, 2015
PEMBINAAN KREATIVITAS ANAK YATIM PIATU MELALUI PROGRAM KESENIAN GAMELAN: (Studi
D eskriptif di Panti Sosial Asuh Anak Tambatan Hati Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

33
asuhan. Demikian halnya dengan informan pengelola penyelenggara program,
dimana

merupakan

pengelola

lembaga

panti asuhan dan penyelengara

program kesenian gamelan. Peneliti ini akan menggali data dan informasi
tentang

pemahaman dan pengetahuannya pada saat sesudah mengikuti

program kesenian gamelan. Dari penyelenggara data yang akan digali yaitu
berhubungan dengan profil lembaga, pelaksanaan program kesenian gamelan,
dan bagiamana kreativitas peserta didik

setelah mengikuti pelaksanaan

program kesenian gamelandan faktor pendukung dan penghamabat dari
program kesenian gamelan ini.
2. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Jl. Galunggung No. 23 Bandung. Pertimbangan
mengenai dipilihnya lokasi penelitian ini yaitu dengan melakukan penelitian
di lokasi ini penulis dapat memperoleh data yang lengkap, akurat dan
memadai sehingga dapat, memperoleh hasil penelitian yang objektif berkaitan
dengan objek penelitian.

C. Pengumpulan Data
Penelitian memiliki tujuan untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan
dalam penelitian tersebut. Teknik pengumpulan data merupakansatu langkah
penting yang harus dilakukan oleh peneliti. Pengumpulan data dapat dilakukan
dengan berbagai setting, berbagai sumber dan berbagai cara. Dilihat dari settingnya, data dikumpulkan melalui metode ilmiah dan metode eksperimen. Dilihat
dari sumbernya, data dikumpulkan melalui sumber primer dan sumber sekunder.
Dilihat

dari

wawancara

caranya,
(interview),

data

dikumpulkan

kuesioner

dengan

(angket),

observasi

dokumentasi

(pengamatan),
dan

gabungan

keempatnya.(Sugiyono, 2011, hlm. 225).
Metode

penelitian

yang

digunakan

adalah

metode

penelitian

kualitatif

deskriptif. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berdasarkan
pada filsafat positivism, karena digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang
alamiah, dimana peneliti sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data
dilakukan secara triangulasi/gabungan,

analisis data bersifat induktif/kualitatif,

dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi
Auliya Mabrorroh, 2015
PEMBINAAN KREATIVITAS ANAK YATIM PIATU MELALUI PROGRAM KESENIAN GAMELAN: (Studi
D eskriptif di Panti Sosial Asuh Anak Tambatan Hati Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

34
(Sugiyono, 2011, hlm. 9). Tujuan dari metode penelitian kualitatif diantaranya
menemukan

pola

hubungan

yang

bersifat

interaktif,

menemukan

teori,

menggambarkan realitas yang kompleks dan memperoleh pemahaman makna.
Menurut Zuariah (2006, hlm. 47) Penelitian deskriptif adalah penelitian yang
diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta-fakta atau kejadian-kejadian
secara sistematis dan akurat mengenai sifat-sifat populasi atau daerah tertentu.
Penelitian dengan menggunakan metode ini dilakukan untuk menggambarkan
situasi keadaan secara objektif. Data yang terkumpul berupa kata-kata atau
gambar, sehingga tidak menekankan pada angka. Tahap-tahap yang dilakukan
dalam penelitian kualitatif deskriptif terbagi menjadi 3 tahap, yaitu tahap orientasi
atau deskripsi yang mendeskripsikan apa yang dilihat, dirasa, didengar dan
ditanyakan sebagai awal informasi yang diperoleh, tahap reduksi/fokus dengan
memfokuskan masalah yang diteliti dengan cara memilih data yang menarik,
penting dan berguna, tahap seleksi dengan menguraikan fokus yang telah
ditetapkan dengan lebih rinci dan melakukan analisis data yang mendalam
terhadap informasi dan data yang diperoleh.
Hasil dari penelitian kualitatif,

bukan sekedar menghasilkan data atau

informasi yang sulit dicari melalui metode kuantitatif, tetapi juga harus mampu
menghasilkan informasi yang bermakna atau ilmu baru yang dapat digunakan
untuk mengatasi masalah manusia.
Dalam penelitian kualitatif ini, teknik pengumpulan data yang digunakan
berupa observasi partisipatif, wawancara, dokumentasi dan triangulasi.
1. Observasi
Peneliti menggunakan observasi partisipatif dalam penelitian ini.dalam
proses observasi, peneliti mengikuti proses kegitan pembinaan tersebut.
Sehingga peneliti dapat mengamati proses secara berlangsung. Observasi
partisipatif yang diikuti oleh penliti yaitu observasi partisipasif pasif,
dimana

peneliti hanya

berperan

sebagai pengamat,

tidak

mengikut

sertakan dalam kegiatan yang dilakukan oleh partisipan.
Palton dalam Nasution yang ditulis (dalam Sugiyono. 2014, hlm 313)
mengemukakan sebagai berikut:

Auliya Mabrorroh, 2015
PEMBINAAN KREATIVITAS ANAK YATIM PIATU MELALUI PROGRAM KESENIAN GAMELAN: (Studi
D eskriptif di Panti Sosial Asuh Anak Tambatan Hati Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

35
a. Dengan observasi di lapangan penelitian lebih mampu memahami
konten data dalam keseluruhan situasi sosial, jadi akan dapat
diperloleh pandangan yang holistik atau menyeluruh.
b. Dengan
sehingga

observasi

maka

akan

diperoleh

pengalaman

langsung,

memungkinkan peneliti menggunakan pendekata induktif,

jadi tidak dipengaruhi oleh konsep atau pandangan sebelumnnya.
Pendekatan induktif membuka kemungkinan melakukan penemuan
atau discovery.
c. Dengan observasi, peneliti dapat melihat hal-hal yang kurang atau
tidak diamati oleh orang lain, khususnya orang yang berbeda dalam
lingkungan itu, karena telah dianggap “biasa” dan karena itu tidak
akan terungkap dalam wawancara.
d. Dengan observasi, peneliti dapat menemukan hal-hal yang sedianya
tidak akan terungkap oleh responden dalam wawancara karena bersifat
sensitif atau ingin ditutupi karena dapat merugikan nama lembaga.
e. Dengan observasi, peneliti dapat menemukan hal-hal yang di luar
persepsi responden, sehingga peneliti memperoleh gambaran yang
lebih komprehensif.
f.

Melalui pengamatan dilapangan, peneliti tidak hanya mengumpukan
data yang kaya, tetapi juga memperoleh kesan pribadi dan merasakan
suasana situasi yang diteliti.

2. Wawancara
Menurut Esterberg (dalam Sugiyono, 2011, hlm. 231) wawancara adalah
pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab,
sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Wawancara
pada dasarnya merupakan suatu percakapan, digunakan untuk mendalami
suatu kejadian atau kegiatan subjek penelitian. Wawancara dilakukan sebagai
pelengkap penelitian yang tidak bisa dilakukan melalui observasi lang