KEPUASAN PENGGUNA LULUSAN SMK.
DISERTASI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Doktor Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
oleh :
Elih Mulyana 1004757
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI KEJURUAN SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
(2)
Promotor
Prof. DR.H. Sumarto,IR., MSIE NIP.19550705 198103 1005
Kopromotor
Prof. DR.H. Bachtiar Hasan, IR., MSIE NIP. 19551204 198103 1002
Anggota
DR. Wowo Sunaryo Kuswana, M.Pd NIP.19570304 199302 1001
Mengetahui
Ketua Program Studi Pendidikan Teknologi Kejuruan
Prof. DR. MS. Barliana, M.Pd.,MT. NIP.19630204 198803 1002
(3)
(4)
i Elih Mulyana, 2014
KEPUASAN PENGGUNA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
Elih Mulyana : Kepuasan Pengguna Lulusan SMK
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) mempunyai tujuan agar lulusannya dapat bekerja dan melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Untuk mencapai tujuan tersebut, Pemerintah telah melakukan usaha : (1) Perubahan kurikulum dari tahun 1964 sampai 2013; (2) mebuat standar dalam proses pembelajaran ; (3) memberikan rujukan model pembelajaran (teaching factory,
teaching industry, CBT, pembelajaran berbasis projek dll).
Usaha pemerintah tersebut, tidak sesuai dengan kondisi lapangan, ditemukan pada beberapa SMK: (1) fasilitas praktik tidak sesuai dengan yang dibutuhkan oleh Industri; (2) Mayoritas guru belum mempunyai pengalaman kerja di Indutri; (3) Supervisi masih terbatas pada pelaksaan kurikum dan ujian. Kondisi tersebut mengakibatkan telah lulusan SMK tidak siap kerja.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kepuasan pengguna oleh layanan kerja lulusan SMK, tujuan secara spesifik : (1) Untuk mengetahui pengaruh kesesuaian, kesiapan, motivasi, komitmen masing-masing individu variabel terhadap kepuasan pengguna; (2) Untuk mengetahui pengaruh variabel total terhadap kepuasan pengguna.
Metoda penelitian menggunakan Explanatory Survey, sampel sebanyak 200 kontraktor yang terhimpun pada AKLI (Asosiasi Kontraktor Listrik Indonesia) di Jawa Barat. Sampel tersebut tersebar pada 20 Pengurus Cabang AKLI. Data dikumpulkan melalui instrument yang disusun berdasarkan 5 skala likert, jumlah item setiap varibel kepuasan, kesesuaian, kesiapan, motivasi dan komitmen masing-masing 15 item. Analisis data menggunakan pendekatan statistik kuantitatif.
Hasil analisis data diperoleh : (1) Unjuk kerja kesesuaian, kesiapan dan motivasi yang ditampilkan oleh karyawan masing-masing variabel cukup memuaskan, sedangkan komitmen kurang memuaskan bagi pengguna; (2) Unjuk kerja memuaskan, namun belum memenuhi harapan ( sangat memuaskan) pengguna.
Hasil penelitian adalah model pembelajaran hipotetik, model ini perlu dilakukan validasi model (expert judgement) dan pada akhirnya diharapkan dapat diterapkan pada proses pembelajaran mata diklat produktif di SMK, sebagai upaya untuk meningkatkan kepuasan pengguna.
(5)
ii Elih Mulyana, 2014
KEPUASAN PENGGUNA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu ABSTRACT
Elih Mulyana : Statisfaction User VHS Graduates
Vocational High School (VHS) has a goal that graduates are able to work and continue to pursue higher education. To achieve these objectives, the Government has made efforts: (1) Changes in the curriculum from 1964 through 2013; (2) Constructing a standard in the learning process; (3) provides a reference model of learning (teaching factory, teaching industry, CBT, project-based learning, etc.).
The government's efforts, didn’t in accordance with the conditions of the field, found in some VHS: (1) the facility is not in accordance with the practices required by the industry; (2) The mayority of teachers have not yet a work experience in industry; (3) Supervision is still limited to the implementation of curriculum and exams. These conditions have resulted in vocational school graduates are not ready to work.
The purpose of this research to determine user satisfaction by vocational graduate employment services, the specific objectives: (1) To determine the influence suitability, readiness, motivation, commitment of each individual variable on user satisfaction; (2) To determine the total variable influence on user satisfaction.
Method of the research used explanatory survey, a sample of 200 contractors who gathered at ECAI (Electrical Contractors Association of Indonesia) in West Java. The sample is spread on 20 Branch Board ECAI. Data were collected through an instrument which is based on 5 likert scale, the number of items each variable of satisfaction, suitability, readiness, motivation and commitment of each of 15 items. Data analysis by using quantitative statistical approach.
Results of data analysis obtained: (1) Performance of suitability, readiness and motivation shown by the employees of each variable was satisfactory, while the commitment is less satisfactory for the users; (2) The performance is satisfactory, but has not met expectations (very satisfactory) user.
Results of the research are hypothetical learning model, this model needs to be validated models (expert judgment) and ultimately is expected to be applied to the learning process in vocational training eye productive, as attempts to increase user satisfaction.
(6)
vii Elih Mulyana, 2014
KEPUASAN PENGGUNA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
Halaman
Abstrak ... i
Pernyataan ... iii
Kata Pengantar ... iv
Ucapan Terima Kasih ... v
Daftar Isi ... vii
Daftar Gambar ... xi
Daftar Tabel ... xii
BAB I : PENDAHULUAN... 1
A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Identifikasi Masalah ... 9
C. Rumusan Masalah ... 11
D. Tujuan Penelitian ... 11
E. Manfaat Penelitian ... 11
1. Toritis... 11
2. Praktis... 12
BAB II : KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 13
A. Kepuasan Pelanggan Jasa Lulusan SMK ... 13
1. Pengertian Kepuasan ... 13
2. Ruang Lingkup Kepuasan Pengguna ... 16
B. Kesesuaian... 22
C. Kesiapan... 29
1. Pengertian Kesiapan ... 29
2. Kesiapan Kerja ... 30
D. Motivasi (X3) ... 38
(7)
viii Elih Mulyana, 2014
KEPUASAN PENGGUNA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
2. Teori Motivasi ... 40
3. Motivasi Kerja ... 51
E. Komitmen ... 56
F. Pendidikan Kejuruan ... 60
1. Pengertian Pendidikan Kejuruan ... 60
2. Pola Kelembagaan Penyelenggaraan Pendidikan ... 61
3. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ... 63
4. Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)... 68
G. Tinjauan Lapangan Pekerjaan... 72
1. Pengertian Lapangan Pekerjaan ... 72
2. Klasifikasi Pekerjaan... 72
3. Lapangan Kerja Bidang Tenaga Listrik... 74
4. Tenaga Kerjadan dan Jabatan Pekerjaan... 75
H. Model Evaluasi Karyawan ... 78
1. Kriteria Pendidikan Kejuruan Sebagai Dasar Evaluasi... 78
2. Goal Free Evaluation ... 80
I. Kerangka Fikirdan Hipotesis Kenelitian ... 81
1. Kerangka Fikir... 81
2. Hipotesis ... 83
BAB III : METODE PENELITIAN ... 85
A. Lokasi, Populasi Teknik Sampling dan Sampel Penelitian ... 85
1. Lokasi ... 85
2. Populasi Penelitian... 85
3. Teknik Sampling... 86
4. Sampel Penelitian ... 87
B. Jenis dan Desain Penelitian ... 88
1. Jenis Penelitian ... 88
2. Desain Penelitian ... 88
(8)
ix Elih Mulyana, 2014
KEPUASAN PENGGUNA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
D. Variabel dan Definisi Operasional ... 93
1. Kepuasan Pengguna (Y) ... 93
2. Kesesuaian(X1)... 94
3. Kesiapan (X2) ... 94
4. Motivasi(X3)... 95
5. Komitmen (X4) ... 96
E. Teknik Pengumpulan Data ... 98
F. Instrumen Penelitian ... 99
G. Uji Keandalan Instrumen... 103
1. Uji Validitas ... 103
2. Uji Reabilitas ... 104
H. Teknik Analisis Data ... 107
1. Tabulasi Data ... 107
2. Uji Normalitas ... 109
3. Uji Multikolinier Variabel Endogen... 110
4. Perhitungan Skor rata-rata data Penelitian ... 111
I. Pengujian Hipotesis ... 111
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN... 114
A. Deskripsi Data ... 114
1. Variabel Kepuasan (Y) ... 114
2. Variabel Kesesuaian (X1) ... 115
3. Variabel Kesiapan(X2) ... 115
4. Variabel Motivasi (X3) ... 115
5. Variabel Komitmen (X4) ... 116
B. Hasil Pengujian Hipotesis ... 116
1. Pengujian Hipotesis Setiap Satu Variabel Indipenden Terhadap Variabel dipenden... 116
2. Pengujian empat variabel Indipenden Terhadap Variabel dipenden ... 123
(9)
x Elih Mulyana, 2014
KEPUASAN PENGGUNA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
C. Pembahasan Hasil Penelitian... 126
1. Pembahasan Hasil Penelitian 1... 126
2. Pembahasan Hasil Penelitian 2... 127
3. Pembahasan Hasil Penelitian 3... 127
4. Pembahasan Hasil Penelitian 4... 128
5. Pembahasan Hasil Penelitian 5... 128
D. Analisis Model Pembelajaran sebagai Out Come penelitian... 128
1. Analisis Konsep Model Regresi Variabel Tunggal ... 129
2. Analisis Konsep Model Regresi Variabel Total... 131
E. Model Hipotetik Pembelajaran di SMK... 131
BAB V : SIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 135
A. Simpulan ... 135
B. Implikasi ... 135
C. Rekomendasi ... 136
DAFTAR PUSTAKA ... 138
RIWAYAT HIDUP... 146
(10)
xi Elih Mulyana, 2014
KEPUASAN PENGGUNA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Paradigma Diskonfirmasi Patterson...17
Gambar 2.2 Pengaruh Harapan Terhadap Kepuasan ...18
Gambar 2.3 Contoh bagian Peta Kompetensi Keahlian Ketenagalistrikan ...26
Gambar 2.4 Piramida Hierarki Kebutuhan Maslow ...41
Gambar 2.5 Dua Pandangan Kepuasan dan Ketidakpuasan ...46
Gambar 2.6 Model Motivasi ERG...49
Gambar 2.7 Proses Motivasi...52
Gambar 2.8 Garis Besar Struktur Kelembagaan Penyelenggaraan Pendidikan Nasional ...62
Gambar 2.9 Kerangka Fikir Penelitian ...83
Gambar 3.1 Desain Penelitian ...89
Gambar 3.2 Paradigma Penelitian ...97
Gambar 4.1 Pengaruh Kesesuaian (X1) TerhadapKepuasan (Y)...119
Gambar 4.2 Pengaruh Kesiapan (X2) Terhadap Kepuasan (Y) ...120
Gambar 4.3 Pengaruh Motivasi (X3) Terhadap Kepuasan (Y) ...121
Gambar 4.4 Pengaruh Komitmen (X4)Terhadap Kepuasan (Y) ...122
Gambar 4.5 Pengaruh Kesesuaian (X1), Kesiapan (X2), Motivasi (X3) dan Komitmen (X4) terhadap Kepuasan (Y) ...125
(11)
xii Elih Mulyana, 2014
KEPUASAN PENGGUNA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Capaian Kompetensi Teknisi Pemasangan APP Tegangan Rendah ...26
Tabel 2.2 Perbandingan Antara Teori Maslow dan Herzberg ...48
Tabel 2.3 Kesamaan Antara Kategori dan Golongan Pokok KBLUI 2005...73
Tabel 2.4 Klasifikasi Baku Jenis Pekerjaan (KBJPI) Tahun 2002 ...76
Tabel 3.1 Kontraktor Listrik di Kota Bandung...85
Tabel 3.2 Sebaran Populasi Sampel Penelitian ...87
Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Variabel Kepuasan...100
Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Kesesuaian ...100
Tabel 3.5 Kisi-kisi Intrumen Kesiapan...101
Tabel 3.6 Kisi-kisi Instrumen Motivasi ...102
Tabel 3.7 Kisi-kisi Instrumen Komitmen ...102
Tabel 3.8 Interpretasi Koefesien Kolerasi ...104
Tabel 3.9 Hasil Uji Validitas dan Reabilitas Instrumen Kesesuaian ...105
Tabel 3.10 Hasil Uji Validitas dan Reabilitas Instrumen Kesiapan ...105
Tabel 3.11 Hasil Uji Validitas dan Reabilitas Instrumen Motivasi ...106
Tabel 3.12 Hasil Uji Validitas dan Reabilitas Instrumen Komitmen ...106
Tabel 3.13 Hasil Uji Validitas dan Reabilitas Instrumen Kepuasan ...107
Tabel 3.14 Bobot Penilaian Skala Likert...108
Tabel 3.15 Metoda Pengujian Data Penelitian ...108
Tabel 3.16 Hasil Uji Normalitas...109
Tabel 3.17 Konstanta Uji Multikolinier Variabel Independen ...110
Tabel 3.18 Rata – Rata Penilaian Berdasarkan Skala Likert ...111
Tabel 3.19 Metode Pengujian Hipotesis...112
Tabel 4.1 Pengujian Model hubungan Variabel ...117
Tabel 4.2 Model Regresi Variabel Tunggal ...117
Tabel 4.3 HasilUji Hipotesis ...118
Tabel 4.4 Pengujian Model hubungan Total Variabel Indipenden Terhadap Variabel Dipenden. ...123
(12)
xiii Elih Mulyana, 2014
KEPUASAN PENGGUNA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Tabel 4.5 Model Regresi Total Variabel Indipenden Terhadap Variabel
Dipenden ...124
Tabel 4.6 Hasil Uji Hipotesis hubungan Total Variabel Indipenden Terhadap
Variabel Dipenden...124
(13)
Elih Mulyana, 2014
KEPUASAN PENGGUNA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
1
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Upaya pemerintah untuk mengembangkan SDM (Sumber Daya Manusia) di Indonesia telah dilakukan melalui pengembangan pendidikan. Kurikulum terus dikembangkan sejak kurikulum tahun 1964 sampai kurikulum tahun 2013. Pengembangan tersebut tidak merubah substansi tujuan pendidikan
yang tercantum UUD ’45 yakni mencerdaskan kehidupan bangsa.
Penjabaran tentang tujuan pendidikan pada prinsipnya untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mempunyai ilmu, akhlak dan sikap yang cakap kreatif dan bertanggung jawab pada dirinya serta masyarakat dan negara (Undang - Undang Nomor 20 Tahun 2003).
Tujuan pendidikan nasional mempunyai arah yang jelas dan sesuai dengan amanat undang-undang, maka perlu standar yang harus dilaksanakan oleh sekolah. Pemerintah telah membuat arahan pelaksanaan pendidikan nasional yang dimuat dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, arahan tersebut ditetapkan dalam delapan standar nasional pendidikan, yaitu: standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.
Pendidikan kejuruan di Indonesia merupakan bagian dari sistem pendidikan nasional, tentu saja tujuan, serta arahan harus mengacu pada ketentuan yang ditetapkan dalam pendidikan nasional. Pendidikan kejuruan bertujuan menyiapkan lulusan untuk masuk pada dunia kerja dan memiliki kompetensi untuk bekerja pada bidang tertentu (Permen.No 23 tahun 2006). Selain itu pendidikan kejuruan yang dirancang harus mengembangkan keterampilan
hard skill dan soft skill agar lulusan mampu bekerja di lapangan dan berwira
(14)
Elih Mulyana, 2014
KEPUASAN PENGGUNA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Secara makro dan secara meso tujuan pendidikan di Indonesia telah dimuat dalam Undang-undang dan peraturan pemerintah, Tujuan pendidikan negara kita pada dasarnya untuk mencerdaskan bangsa yang berdasarkan Pancasila dan bisa memasuki dunia kerja maupun dunia industri.
Lulusan SMK diharapkan mempunyai kompetensi umum dan kompetensi khusus yang dapat dipersiapkan untuk memasuki dunia kerja. Profil kompetensi lulusan SMK secara umum merupakan kompetensi yang dimiliki oleh seluruh siswa SMK secara menyeluruh, mempunyai kepribadian yang baik, maupun bekerja, berwirausaha dan mampu melanjutkan ke perguruan tinggi vokasi, sedangkan kompetensi khusus lulusan SMK merupakan kompetensi yang dimiliki berdasarkan bidang keahlian yang ditekuni, mampu mengkomunikasikan gagasan keahliannya (Wowo Sunaryo K 2013). Ketercapaian kompetensi khusus harus mengacu pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). (Naskah kajian SMK 3+1, Direktorat PSMK, 2012)
Untuk mencapai tujuan pendidikan kejuruan tersebut, proses pembelajaran di SMK telah digunakan pendekatan pembelajaran berbasis kompetensi menganut prinsip pembelajaran tuntas (mastery learning), sehingga diharapkan siswa mempunyai kemampuan menguasai sikap (attitude), ilmu pengetahuan (knowledge),dan keterampilan (skills) agar dapat bekerja sesuai dengan profesinya seperti yang dituntut oleh suatu kompetensi (Putu Sudira 2006)
Pendekatan pembelajaran berbasis kompetensi sebenarnya sudah dilaksanakan di sekolah, pendekatan pemebelajaran termasuk teaching factory, teaching industry, CBT, pembelajaran berbasis projek (Nicky Perry & David Sherlock 2008)
Pendidikan kejuruan pada prinsipnya mengarah pada kompetensi siswa, agar siswa mempunyai keterampilan, pengetahuan dan sikap yang dibutuhkan oleh Dunia Industri maupun Dunia Usaha. Untuk mencapai tujuan tersebut proses pembelajaran di sekolah dapat dilaksanakan menggunakan beberapa
(15)
Elih Mulyana, 2014
KEPUASAN PENGGUNA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
pendekatan pembelajaran teaching factory, teaching industry, CBT,
pembelajaran berbasis projek.
Acuan pelaksanaan pembelajaran di SMK telah dimuat dalam kurikulum KTSP dan standar kompetensi yang diharapakan dimuat (SKKNI), namun dalam pelaksanaannya masih menemukan beberapa kendala, misalnya fasilitas yang sesuai dengan tuntutan SKKNI, dan ada beberapa kompetensi guru yang belum memenuhi tuntutan kurikulum tersebut. Tuntutan dalam proses belajar di Sekolah sebenarnya dipengaruhi beberapa faktor antara lain kurikulum, tenaga pendidik, proses pembelajaran, sarana dan prasarana, alat bantu dan bahan, manajemen sekolah, lingkungan sekolah, serta lapangan untuk latihan kerja siswa (Suhartanta et.al 2010).
Secara ideal penyelenggaran pendidikan kejuruan dengan cara on-the-job
training dimana tempat kerja juga untuk pengajaran, demikian juga dengan
Jerman yang menggunakan dual system, TAFE di Australia menerapkan work-place-learning untuk mendekatkan pendidikan vokasi dengan dunia kerja. Di Amerika Serikat work-based-learning berkembang dengan baik dengan skil terstandar (Prosser dan Allen 1949).
Sedangkan penyelenggaran pendidikan SMK khususnya di Jawa Barat belum sepenuhnya terintegrasi dengan industri, praktikum siswa masih dilaksanakan pada umumnya di Lab. Praktikum di workshop dan BLPT (Balai Latihan Pendidikan Teknologi) hanya dilakukan oleh beberapa SMK, karena tempat praktikum tersebut jumlahnya masih terbatas. Selain itu tempat ketiga tempat praktikum tersebut belum menggambarkan pekerjaan utuh di industri. Siswa untuk memperoleh pengalaman di indurti masih terbatas pada praktek kerja industri dengan waktu 1 samapai 2 bulan. Selain itu Unit Produksi sebagai model Industri di sekolah belum diberdayakan secara maksimal (Observasi di SMK kota Bandung 2013).
Sekolah telah berusaha untuk meningkatkan agar lulusanya dapat bekerja di Dunia Usaha maupun Dunia Indutri, namun dengan keterbatasan yang dimiliki dengan tuntutan SKKNI sekolah baru bisa memberikan gambaran hasil ujian mata diklat produktif Jurusan Listrik mempunyai nilai rata-rata 8, dan
(16)
Elih Mulyana, 2014
KEPUASAN PENGGUNA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
beberapa kompetensi yang diuji oleh sekolah dengan melibatkan asesor dari luar (Observasi di SMK Kota Bandung dan Kotif Cimahi 2013).
Prestasi lulusan SMK tersebut belum memberikan gambaran yang nyata untuk dipersiapakan memasuki dunia kerja, hal ini terjadi karena dalam proses pembelajaran di SMK jumlah sarana dan kelengkapan praktik yang sesuai dengan tuntutan SKKNI dan DUDI dinilai masih rendah (Tim Penyelarasan Pendidikan dengan Dunia Kerja, 2010). Selain itu kurikulum sekolah vokasi/kejuruan umumnya tidak didesain sesuai kebutuhan pasar kerja dan Para pengajar mayoritas belum memiliki pengalaman di dunia usaha/industri (Hartoto Basuki, 2010).
Menurut hasil obsrvasi dan beberpa pendapat tersebut diatas, memberikan gambaran nyata bahwa kondisi tersebut merupakan salah satu penyebab adanya ketidak sesuaian antara kompetensi lulusan SMK dengan kompetensi yang diharapkan di industri.
Lulusan SMK belum mempunyai kemampuan atau keahlian yang diminta oleh pasar kerja (mismatch), (Direktur Tenaga Kerja dan Pengembangan Kesempatan Kerja, 2010). Di Indonesia pada umumnya masih terjadi kesenjangan antara sekolah sebagai suplay tenaga kerja dan demand dari Dunia Usaha maupun Industri, (Endang S. Soesilowati 2009).
Kesenjangan Pendidikan Kejuran dengan Industri, tidak hanya terjadi di Indonesia, di Negara China sebelum menjadi negara yang berkembang dalam bidang industri, sistem pendidikan kejuruan di negara tersebut mempunyai kesenjangan yang sangat tinggi dengan industri, perusahaan mempunyai penilaian yang rendah terhadap siswa yang baru lulus dari sekolah pendidikan kejuruan (Velde 2009).
Informasi tersebut memberikan gambaran, bahwa pada pendidikan kejuruan mempunyai permasalahan ketidak sesuaian anatara kompetensi lulusan Sekolah Menengah Kejuaran dengan kompetensi kerja yang dibutuhkan pada dunia Industri.
Kesenjangan sekolah kejuruan dengan industri masih berlangsung, namun proses pendidikan tetap berjalan, sekolah tetap menghasilkan lulusan setiap
(17)
Elih Mulyana, 2014
KEPUASAN PENGGUNA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
tahunnya. Keberlangsungan pendidikan di SMK diperoleh melalui hasil Survey lapangan di beberapa sekolah, ditemukan beberapa kondisi, kinerja penataan admistratif sumber daya pendidikan, supervisi yang dilakukan pengawas hanya berfokus pada pelaksanaan kurikulum dan ujian, kepuasan sekolah hanya berpedoman pada ketercapaian kompetensi siswa dan Kompetensi siswa belum memberikan ukuran kebutuhan tenaga kerja, selain itu refleksi hasil pengukuran kepuasan pengguna lulusan belum dijadikan acuan utama bagi SMK.(Bambang Darmawan 2014).
Kesenjangan antara Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Dunia usaha atau Dunia Industri masih tidak dapat dihindari dan proses penyelenggaraan pendidikan berlangsung secara normatif sesuai dengan pedoman yang diberikan oleh pemerintah, sementara lulusan SMK pada umumnya bekerja di Dunia Industri maupun Dunia Usaha.
Berdasarkan kenyataan lulusan SMK bekerja di dunia Usaha, Industri dan Kontraktor Listrik. Lulusan yang bekerja di Kontraktor Listrik diperlakukan layaknya seperti karyawan lain yang bekerja pada perusahaan tersebut. Lulusan SMK Jurusan Listrik dituntut untuk mengerjakan pekerjaan pemasangan listrik pemakaian dari jaringan tegangan menengah 20 kilo Volt sampai tegangan Rendah 220 Volt. Anatara bekal kemampuan yang diperoleh dari sekolah dengan tuntutan kerja di lapangan belum menunjukan keselarasan (Observasi pada kontraktor listrik di Bandung 2013).
Keterlibatan lulusan SMK dalam pekerjaan di perusahaan merupakan layanan kinerja sebagai karyawan terhadap perusahaan tersebut. Layanan kerja lulusan SMK apakah bisa memenuhi harapan perusahaan, bila layanan memenuhi harapan maka perusahaan merasa puas, bila sebaliknya maka perusahaan tidak puas. Kepuasan perusahaan kontraktor listrik atas layanan kerja lulusan SMK Jurusan Listrik belum memberikan gambaran yang nyata bagi peneliti, sehingga kepuasan perusahaan atas layanan kerja lulusan SMK menjadi fokus utama dalam penelitian ini.
Kepuasan perusahaan merupakan layanan karyawan yang diterima dengan harapan yang diinginkan, hubungan layanan yang diterima dengan harapan
(18)
Elih Mulyana, 2014
KEPUASAN PENGGUNA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
yang diinginkan merupakan fungsi kepuasan (Alma, B. 2005). Layanan kerja oleh karyawan termasuk didalamnya kesiapan, kesesuaian, komitmen dan motivasi kerja (Parasuraman, A., Zeithaml, V. & Berry,L 2005).
Kajian kepuasan atas layanan kerja yang dilakukan oleh lulusan SMK Jurusan Listrik ditilik berdasarkan penilaian variabel kesiapan, kesesuaian, komitmen dan motivasi yang dilakukan oleh pemilik perusahaan atau direktur Kontraktor Listrik. Kajian kepuasan selanjutnya akan ditinjau berdasarkan beberapa penelitian yang telah dilakukan terdahulu.
Berkaitan dengan kepuasan pengguna lulusan, berikut hasil penelitian di SMK Muhammadiyah 2 Kota Malang, memberikan gambaran bahwa Industri atau Dunia Usaha masih belum puas atas layanan kerja lulusan SMK, Ketidak puasan ini lebih mengrah pada soft skill (Sri Triananingsih, 2001).
Penelitian lain yang berkaiatan dengan kepuasan dilakukan di perusahaan produksi subsektor industri pengolahan kayu di Jawa Timur, hasilnya bahwa kepuasan perusahaan dipengaruhi oleh perilaku karyawan yang bekerja dalam melakukan pekerjaan mempunyai pengaruh terhadap kepuasaan perusahaan (H. Teman Koesmono 2005)
Paparan kepuasan tersebut di atas masih mengkaji soft skill dan prilaku yang berpengaruh pada kepuasan pengguna, namun belum memberikan gambaran yang spesifik seperti yang diungkapkan teori di atas, dengan demikian masih dirasakan perlu pengkajian kepuasan lebih lanjut.
Penelitian yang berkaiatan dengan kesiapan dilakukan pada lulusan perawat di Victoria, Australia, penelitian kesiapan kerja di kaji menurut kecerdasan organisasi, kompetensi klinis dan kecerdasan sosial, hasil penelitian menunjukan bahwa kesiapan mempunyai hubungan dengan kecerdasan organisasi dan niat untuk tetap, dan kesiapan kerja dapat untuk memprediksi kepuasan kerja dan hasil kerja (Walker & Campbell 2013).
Penelitian kesiapan tersebut belum menunjukan pengaruh secara khusus dengan kepuasan, kesiapan mempunyai hubungan dengan dua dimensi kepuasan kerja dan kesiapan kerja.
(19)
Elih Mulyana, 2014
KEPUASAN PENGGUNA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Menilik kesesuaian berikut hasil penelitian pada pekerja sosial, kesesuian profesional diidentifikasi berdasarkan lima faktor kesesuaian kesadaran sosial , kesesuaian etis , kesesuaian praktek , dan kesesuaian pribadi. Hasil penelitian memberikan gambaran faktor-faktor kesesuaian profesional dapat dijadikan untuk menilai kinerja dalam pekerjaan sosial dan berlatih kerja sosial (Tam et al. 2012)
Penelitian tersebut merupakan bagian dari penelitian kepuasan, dimana kepuasan merupakan penilaian oleh pengguna tentang performa kerja karyawannya, hasil penilaian bila sesuai dengan harapan maka perusahaan akan merasa puas dan bila sebaliknya maka perusahaan tidak puas atas kinerja karyawanya.
Kaitanya dengan kesiapan dan kesesuaian, peneliti melakukan observasi pelaksanaan Uji Kompetensi SR-APP (Saluran Rumah - Alat Pengukur dan Pembatas) yang dilaksanakan oleh APEI (Asosiasi Profesionalis Elektrikal-Mekanikal Indonesia) Jawa Barat. Sebanyak 70 peserta Uji, hasil pengamatan diperoleh gambaran sebagai berikut :
(a) Hasil uji tertulis, pada penilaian skala 100 diperoleh sebanyak 80% peserta mendapat nilai 40, sebanyak 10% mendapat nilai 50 dan 10 % peserta mendapat nilai 60.
(b) Pengamatan pelaksaan praktik : Peserta mampu menggunakan peralatan K3 sebanyak 60 %; Mampu menggunakan alat sesuai fungsinya 70%; kemampuan kerjasama 90%; kemampuan mengkonstruk pekerjaan 60% dan kemampuan kecepatan kerja sesuai waktu yang ditetapkan 50%. (c) Hasil Wawancara : Mampu menggambar 50%; mampu membaca gambar
instalasi 50% dan kemampuan menganalisis 30% (Observasi Lapangan di Asosiasi Profesionalis Elektrikal Mekanikal Jawa Barat, tahun 2013). Hasil uji tersebut menunjukan bahwa calon tenaga kerja lulusan SMK jurusan listrik belum mempunyai bekal kesiapan dan kesesuaian pengetahuan serta keterampilan kerja yang akan diterapkan pada pekerjaan listrik yang dibutuhkan kontraktor listrik.
(20)
Elih Mulyana, 2014
KEPUASAN PENGGUNA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Hal lain yang menyangkut kesiapan berhubungan sumber daya manusia di Indonesia yakni masih tingginya pengangguran tenaga kerja terdidik, kondisi ini menunjukan bahwa pendidikan di negara Indonesia masih belum memenuhi tuntutan yang dibutuhkan di dunia usaha maupun industri. Menurut data tentang indikator makro Jawa Barat tahun 2012, jumlah angkatan kerja pada tahun 2012 adalah 20,15 juta jiwa serta data tentang keadaan tingkat pengangguran terbuka adalah sebesar 9,08%.(Badan Pusat Statistik Jawa Barat, 2014).
Paparan tersebut memberikan indikasi bahwa tingginya pengangguran terdidik merupakan gambaran dari lulusan sekolah belum dipersiapkan untuk memasuki pasar kerja.
Kepuasan juga dipengaruhi oleh motivasi kerja karyawan (Sri Triananingsih 2001). Studi kasus pada PT. Pei Hai International Wiratama Indonesia, memberikan gambaran bahwa motivasi kerja secara bersamaan dengan faktor kepemimpinan dan budaya organisasi mempunyai hubungan signifikan dengan kepuasan kerja karyawan (Ida Ayu Brahmasari & Agus Suprayetno 2008), dan hasil penelitian kepuasan kerja dipengaruhi oleh motivasi kerja, Studi Kasus pada Karyawan Restoran di Pakuwon Food Festival.
Hasil penelitian tersebut memberikan keyakinan bahwa kepuasan pengguna dan kepuasan kerja dipengaruhi oleh motivasi karyawan, sehinggga gambaran tersebut akan memberikan arahan kajian kepuasan Kontraktor Listrik kaitannya dengan motivasi lulusan SMK Jurusan Listrik yang bekerja pada perusahaan tersebut.
Selain itu kepuasan juga dipengaruhi oleh komitmen organisasi (Sri Triananingsih 2001), Komitmen merupakan hasrat yang kuat untuk melakukan sesuatu (De Janasz, Dowd & Schneider, 2002).
Komitmen menurut beberapa para ahli, merupakan kesetiaan, keterikatan, loyalitas, keterlibatan, keberpihakan pada suatu organisasi. Karyawan yang berasal lulusan SMK Jurusan Listrik yang diterima pada perusahaan kontraktor listrik, pada praktiknya sudah pasti terlibat dalam pekerjaan
(21)
Elih Mulyana, 2014
KEPUASAN PENGGUNA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
perusahaan, terikat sebagai karyawan, mendukung keberhasilan perusahaan merupakan bentuk dari keberpihakan pada perusahaan tersebut, komitmen karyawan lulusan SMK merupakan kontribusi yang diharapkan memuaskan perusahaan sebagai tempat karyawan bekerja.
Menurut beberapa pendapat yang diuraikan diatas, penelitian kepuasan Kontraktor Listrik di Jawa Barat atas layanan karyawan yang berasal dari SMK Jurusan Listrik diadaptasi berdasarkan penilaian kesiapan, kesesuaian, motivasi dan komitmen. Berkaitan dengan permasalahan tersebut penulis membuat penelitian tentang “Kepuasan pengguna lulusan SMK”, pendekatan penelitian kepuasan perusahaan dilakukan melalui survey dan unit analisis adalah Lulusan SMK Jurusan Listrik yang bekerja pada Perusahaan Jasa konstruksi (Kontraktor Listrik) di Wilayah Jawa barat.
B. Identifikasi Masalah
Penelitian Kepuasan penguna lulusan SMK diidentifikasi dari layanan karyawan yang berasal dari lulusan SMK Jurusan Listrik pada saat bekerja pada perusahaan Kontraktor listrik di Jawa barat. Layanan kerja adalah keseluruhan penampilan kerja yang ditunjukan oleh karyawan lulusan SMK Jurusan Listrik pada saat mengerjakan pekerjaan jasa pemasangan instalasi pemanfaatan listrik yang diselenggarakan oleh Kontraktor Listrik. Kontarktor listrik dalam penelitian ini adalah sebagai pengguna jasa tenaga kerja lulusan SMK Jurusan Listrik. Adapun identifikasi permasalahan penelitian ini adalah : (a) Kepuasan pengguna menurut paparan para ahli yang dikemukakan
sebelumnya berkaitan dengan harapan dan layanan. Bila layanan sesuai harapan maka pengguna merasa puas. Karyawan yang berasal dari SMK Jurusan Listrik dalam memberikan layanan kerja pada kontraktor listrik dapat memuaskan atau tidaknya terggantung pada layanan kerja karyawan itu sendiri. Memuaskan atau tidak memuaskan layanan karyawan merupakan hasil penilaian dari perusahaan.
(b) Kesiapan lulusan SMK Jurusan Listrik pada saat bekerja merupakan bekal yang dimiliki yang meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap yang
(22)
Elih Mulyana, 2014
KEPUASAN PENGGUNA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
diperoleh dari sekolah dan pengalaman sebelumnya. Selanjutnya bekal kesiapan dipraktikan pada pekerjaan di Kontarktor Listrik.
(c) Karyawan yang berasal dari SMK Jurusan Listrik telah dibekali pengetahuan, keterampilan, sikap yang diharapkan dapat diterapkan pada saat bekerja di Kontraktor Listrik, kesesuaian bekal pengetahuan, keterampilan, sikap yang dimilki lulusan SMK Jurusan Listrik merupakan harapan dari Kontraktor Listrik. Jika Pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan tuntutan pekerjaan di lapangan, maka akan mempermudah pekerjaan di Kontraktor Listrik, dan pada gilirannya memeberikan kepuasan pada perusahaan tersebut.
(d) Hasil penelitian sebelumnya menunjukan bahwa motivasi kerja karyawan mempunyai hubungan yang nyata terhadap kepuasan perusahaan. Motivasi kerja tinggi dalam bekerja yang ditunjukan oleh karyawan lulusan SMK akan memepercepat penyelesaian pekerjaan. Sehingga dengan motivasi kerja yang tinggi akan kepuasan pada Kontraktor.
(e) Komitmen karyawan merupakan kesetiaan, keterikatan, loyalitas, keterlibatan, keberpihakan pada perusahaan tempat bekerja. Komitmen karyawan yang berasal dari SMK Jurusan Listrik merupakan sikap yang diperlukan oleh perusahaan. Kontraktor listrik akan diuntungkan bila karyawannya mempunyai komitmen, misalnya karyawan tetap bekerja pada perusahaan, bila sebaliknya perusahaan akan mencari karyawan yang baru lulus dan harus memberikan kesempatan berlatih kerja sambil mengerjakan pekerjaan jasa tenaga listrik.
(f) Karyawan lulusan SMK jurusan Listrik yang diterima pada perusahaan Kontraktor Listrik, pada praktiknya sudah pasti terlibat dalam pekerajaan perusahaan, terikat sebagai karyawan, mendukung keberhasilan perusahaan merupakan bentuk dari keberpihakan. Manurut hasil diskusi dan observasi lapangan pada kontraktor listrik di Kota Bandung (2013), karyawan lulusan SMK Jurusan Listrik masih ada yang berpindah kerja ke perusahaan lain, dengan alasan perusahaan lain memberikan tawaran yang lebih tinggi. Gambaran tersebut merupakan suatu potret bahwa masih ada
(23)
Elih Mulyana, 2014
KEPUASAN PENGGUNA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
karyawan yang berasal dari SMK komitmen memiliki komitmen yang rendah.
(g) Kesiapan, kesesuain, motivasi dan komitmen sebagai bentuk tampilan layanan kerja karyawan yang berasal dari SMK. Ukuran kepuasan tergantung pada perusahaan yang memberikan penilaian. Hasil penilaian Kepuasan kontraktor listrik, atas layanan kerja karyawan merupakan pengaruh dari empat variabel tersebut di atas. Pengaruhnya bisa terjadi secara individu variabel dan empat variabel secara bersamaan.
C. Rumusan Masalah.
Berdasarkan identifikasi yang dikemukakan di atas, permasalahan penelitian secara operasional dirumuskan sebagai berikut :
(a) Bagaimana pengaruh kesesuaian, kesiapan, motivasi, komitmen secara individu variabel terhadap kepuasan pengguna?
(b) Bagaimana pengaruh kesesuaian, kesiapan, motivasi, komitmen secara keselurahan variabel terhadap kepuasan pengguna?
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis layanan kerja lulusan SMK yang bekerja diperusahaan kontraktor listrik di Jawa Barat. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk :
(a) Memperoleh gambaran pengaruh kesesuaian, kesiapan, motivasi, komitmen secara individu terhadap kepuasan pengguna.
(b) Memperoleh gambaran kesesuaian, kesiapan,motivasi, komitmen secara keselurahan variabel terhadap kepuasan pengguna.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat dari hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun praktis.
1. Teoritis
Secara teoritis penelitian ini bermanfaaat untuk :
(a) Menghasilkan prinsip-prinsip yang terkait dengan kepuasan pengguna atas pelayanan kerja oleh lulusan SMK Jurusan Listrik.
(24)
Elih Mulyana, 2014
KEPUASAN PENGGUNA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
(b) Menghasilkan prinsip-prinsip layanan calon karyawan (lulusan SMK jurusan Listrik) yang berkaitan dengan kesiapan, kesesuaian, motivasi dan komitmen.
(c) Menghasilkan prinsip-prinsip kepuasan pengguna, atas layanan kerja karyawan yang berkaitan dengan kesiapan, kesesuaian, motivasi dan komitmen, kemudian dapat diterapkan pembelajaran Diklat Produktif di SMK, dan dikembangkan lebih lanjut menjadi sebuah teori ilmu pengetahuan di bidang Pendidikan Teknologi dan Kejuruan.
2. Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
(a) Temuan konsep kepuasan pengguna atas pelayanan kerja oleh lulusan SMK Jurusan Listrik diharapkan memberikan kontribusi terhadap pengembangan kurikulum pembelajaran di SMK.
(b) Model hipotetik pembelajaran yang berkaitan kesiapan, kesesuaian, motivasi dan komitmen. Diharapkan dapat menjadi rujukan yang dapat dikembangkan pada program pembelajaran mata Diklat Produktif di SMK.
(c) Hasil penelitian ini dapat dijadikan salah satu alternatif pilihan bagi peneliti yang akan mengembangkan pembelajaran khususnya di SMK. (d) Sebagai bahan masukan bagai pengelola SMK dalam upaya
meningkatkan kompetensi siswa dalam memepersiapkan lulusannya memasuki lapangan kerja.
(e) Masukan bagi Dinas Pendidikan Nasional dalam menentukan kebijakan yang berkaitan dengan kualitas pembelajaran untuk mempersiapkan siswa SMK dalam memasuki lapangan kerja.
(25)
85 Elih Mulyana, 2014
KEPUASAN PENGGUNA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi, Populasi dan Teknik Sampling dan Sampel Penelitian 1. Lokasi
Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh kontraktor listrik yang ada di Jawa Barat. Kontraktor listrik ini sebagai pelaksana pekerjaan jasa konstruksi yang berkaitan dengan pekerjaan jaringan dan instalasi tenaga listrik. Data kontraktor listrik dihimpun dari Asosaiasi Menurut data Pengurus daerah Asosiasi Kontraktor Listrik Indonesia Jawa Barat (DPD AKLI Jawa Barat).
2. Populasi Penelitian
Populasi merupakan wilayah objek penelitian yang memberikan gambaran karakteristik yang diperlukan dalam penelitian.
Populasi dibedakan menjadi tiga pengertian yaitu populasi umum, populasi target dan populasi terukur. Populasi umum adalah populasi menyeluruh, populasi target adalah populasi yang menjadi sasaran keberlakuan kesimpulan penelitian, sedangkan populasi terukur adalah pupulasi yang secara riil dijadikan dasar dalam penentuan sampel. Populasi target merupakan populasi yang dengan alasan yang kuat memiliki kesamaan karakteristik dengan populasi terukur.
Populasi umum pada penelitian ini adalah kontraktor listrik di Provinsi Jawa Barat, Populasi targetnya adalah Kontraktor listrik yaang tergabung dalam Asosiasi Kontarktor Listrik Indonesia (AKLI). Jumlah populasi dan sampel yang tergabung dalam AKLI yang berada di wilayah Provinsi Jawa Barat ditunjukan pada table 3.1.
Tabel 3.1 Kontraktor Listrik di Kota Bandung
No Dewan Pengurus Cabang
Jumlah Kontraktor
lIstrik
(26)
Elih Mulyana, 2014
KEPUASAN PENGGUNA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
2 Banjar 1
3 Bekasi 40
4 Bogor 45
5 Ciamis 15
6 Cianjur 16
7 Cimahi 15
8 Cirebon 20
9 Depok 17
10 Garut 10
11 Indramayu 9
12 Karawang 15
13 Kuningan 6
14 Majalengka 16
15 Purwakarta 10
16 Subang 8
17 Sukabumi 15
18 Sumedang 14
19 Tasikmalaya 15
Jumlah 400
(sumber : DPD AKLI Jawa Barat tahun 2014)
3. Teknik Sampling
Berkaiatan dengan penelitian ini, agar data yang diperoleh melalui sampel dapat memberikan gambaran dari populasi, maka harus menggunakan teknik sampling yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Populasi yang tergabung dalam Asosiaaasi Kontraktor Listrik di Jawa barat jumlahnya 400 kontraktor, Pengambilan sampel diperhitungkan dengan mengunakan rumus : (Sugiyono 2006)
; dimana S = Sampel; P = Populasi
Hasil perhitungan sampel menurut rumus tersebut diperoleh . Sebaran sampel berdasarkan keterwakilan kontraktor listrik setiap pengurus cabang kota di Jawa Barat ditunjukan pada tabel berikut.
(27)
Elih Mulyana, 2014
KEPUASAN PENGGUNA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 4. Sampel Penelitian
Berkaiatan dengan penelitian ini, agar data yang diperoleh melalui sampel dapat memberikan gambaran dari populasi, maka harus menggunakan teknik sampling yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Sampel yang diambil berdasarkan perhitungan didapat 200 Kontraktor Listrik, sebaran sampel diperhitungkan berdasarkan keterwakilan kontraktor listrik setiap Pengurus Cabang AKLI Kabupaten/Kota di Jawa Barat, sebaran sampel sebagai subjek pengambilan data disajikan pada tabel 3.1.
Sebagai unit analisis yang menjadi fokus perhatian dalam penelitian ini adalah karyawan lulusan SMK yang bekerja pada Kontraktor Listrik tersebut.
Tabel 3.2 Sebaran Populasi Sampel Penelitian
No Dewan Pengurus
Cabang AKLI Jumlah
Populasi Sampel
1 Bandung 113 61
2 Banjar 1 1
3 Bekasi 40 18
4 Bogor 45 22
5 Ciamis 15 4
6 Cianjur 16 6
7 Cimahi 15 8
8 Cirebon 20 9
9 Depok 17 8
10 Garut 10 7
11 Indramayu 9 3
12 Karawang 15 8
13 Kuningan 6 3
14 Majalengka 16 9
15 Purwakarta 10 8
16 Subang 8 4
17 Sukabumi 15 6
18 Sumedang 14 7
19 Tasikmalaya 15 8
Jumlah 400 200
(28)
Elih Mulyana, 2014
KEPUASAN PENGGUNA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu B.Jenis dan Desain Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian evaluasi dengan menggunakan model Goal Free Evaluation, yakni kegitan penelitian merupakan evaluasi program dan peneliti tidak memperhatikan apa yang menjadi tujuan program, namun yang menjadi perhatian dalam evaluasi adalah bagaimana kerjanya (kinerja) suatu program, dengan jalan mengidentifikasi penampilan-penampilan yang terjadi (pengaruh) baik hal-hal yang positif (yaitu hal yang diharapkan) maupun hal-hal yang negatif (yang tidak diharapkan) ( Scriven, M. 1972).
Penelitian yang dilakukan adalah mengevaluasi unjuk kerja lulusan SMK Jurusan Listrik yang bekerja pada Kontraktor listrik. Tampilan kerja karyawan lulusan SMK dievaluasi berdasarakan variabel keseuaian, kesiapan, motivasi dan komitmen, selanjutnya dicari pengaruhnya terhadap kepuasan.
2. Desain Penelitian
Disain dalam penelitian ini diawali dengan penyusunan rencana penelitian, melakukan survey dan observasi lapangan kepada beberapa kontraktor listrik berkaitan dengan permasalahan penelitian. Selanjutnya melakukan pencarian teori pendukung yang terkait dengan variable penelitian. Setelah data lapangan diperoleh serta literatur pendukung terpenuhi, selanjutnya menetapkan variabel yang akan diteliti. Untuk menjaring data atas varibel yang ditetapkan dalam penelitian maka digunakan instrument penelitian. Langkah awal penyusunan instrument peneltian adalah membuat kisi-kisi instrumen penelitian, selanjutnya membuat instrumen penelitian.
Instrumen sebelum disebarkan pada responden dilakukan Expert
Judgement oleh ahli, setelah instrumen dilakukan uji validasi oleh expert,
kemudian dilakukan uji coba instrumen penelitian kepada beberapa kontrktor listrik, pada penelitian ini uji coba instrument dilakukan pada 30 kontrktor
(29)
Elih Mulyana, 2014
KEPUASAN PENGGUNA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
listrik yang ada di kota Bandung. Hasil uji coba instrument diumpulkan, selanjutnya dilakukan pengujian dengan uji validitas, uji reliabilitas.
Kemudian diperoleh instrument valid dan reliable, langkah selanjutnya pengambilan data penelitian kepada beberapa kontraktor listrik yang ada di Jawa Barat. Data yang terkumpul diseleksi dan dilakukan skoring, pengolahan data, uji hipotesis, analisis data, interpretasi data dan membahas hasil penelitian, menarik kesimpulan dan membuat saran-saran. Gambaran desain penelitian secara secara terstruktur pada penelitian ini ditunjukan pada gambar 3.1
Desain Penelitian
Perencanaan Penelitian
Survey dan observasi kepada kontraktor listrik dan SMK
Studi literatur, pencarian teori dan konsep terkait penelitian
Menentapkan variable
Pelaksanaan
Menentukan lokasi
Penyebaran instrument awal
Pengumpulan data
Uji instrument (Oleh pakar dan statistik) 1
(30)
Elih Mulyana, 2014
KEPUASAN PENGGUNA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Valid
Reliabel? Hapus/drop item
Uji multicolinier 1
VIF < 5 ?
Tlerance <1 Path Analisis
Uji Normalitas,
Normal? Uji non parametik
2
T
Y Y
T
Penyebaran instrumen
Pengumpulan data
Tabulasi dan sekoring
(31)
Elih Mulyana, 2014
KEPUASAN PENGGUNA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.1 Desain Penelitian Uji F (Linieritas)
2
F hit > F
tabel ? Cari Model Lain
Uji t (Uji Hipotesis)
t hit > t tabel
Terima H0
Terima H1
Pembahasan
Kesimpulan dan Rekomendasi T
(32)
Elih Mulyana, 2014
KEPUASAN PENGGUNA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu C.Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode Explanatory Survey dengan pengumpulan data lapangan. Metode Explanatory survey merupakan metode penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang yang dipelajari merupakan sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relative, distribusi, dan hubungan variabel-variabel sosiologis maupun psikologis. Metoda Explanatory Survey tidak hanya terbatas pada penyusunan dan pengumpulan data, namun harus dilakukan langkah-langkah selanjutnya yakni melakukan interpretasi data dan anlisis data untuk memaknai data yang diperoleh melalui instrument (Paul D., Leedy and Jeane E. Ormrod 2005)
Dipilihnya metode Explanatory Survey ini sebagai pendekatan terhadap masalah yang diteliti melalui kajian-kajian teori yang dikemukakan oleh para ahli. Metoda Explanatory Survey dalam penelitian ini sesuai dengan permasalahan yang diteliti, karena memvariasikan hubungan variabel-variabel sosiologis maupun psikologis.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan cara mengukur indikator-indikator variabel sehingga diperoleh gambaran umum dan kesimpulan masalah penelitian. Pendekatan kuantitatif merupakan metode pemecahan masalah yang terencana dan cermat dengan disain yang terukur ketat, pengumpulan data secara sistematis, terkontrol dan tertuju pada penyusunan teori, kemudian disimpulkan secara induktif dalam rangka pembuktian hipotesis secara empiris. Pendekatan kuantitatif ini mampu mendeskripsikan hubungan kasualitas antara variabel-variabel yang diteliti dan untuk menunjukan uji hipotesis dan melahirkan dukungan atau sanggahan terhadap teori.
Penelitian kuantitatif didasarkan kepada paradigma positivisme
berdasarkan asumsi mengenai objek empiris, asumsi tersebut adalah : 1) objek/fenomena dapat diklasifikasikan menurut sifat, jenis, struktur, bentuk,
(33)
Elih Mulyana, 2014
KEPUASAN PENGGUNA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
warna, dan sebagainya. Berdasarkan asumsi ini maka penelitian dapat meilih variabel sebagai objek penelitian; 2) determinisme (hubungan sebab akibat) dokumen ini diharapkan akan turut mendukung dalam menganalisa dan memecahkan masalah yang diteliti.
D.Variabel dan Definisi Operasional
Definisi operasional dimaksudkan adalah untuk menjelaskan variabel yang diteliti, dan merupakan penjelasan indikator untuk mengukur variabel penelitian. Pelaksanan dilapangan pengukuran atau penilaian variabel-variabel penelitian dilakukan oleh perusahaan atau pemilik perusahaan. Perusahaan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kontraktor listrik, sedangkan karyawan yang dinilai adalah Karyawan yang berasal dari SMK Jurusan Listrik.
. Untuk memberikan pemahaman indikator variabel yang dimaksud dalam penelitian ini, berikut diuaraikan definisi operasional tiap variabel penelitian :
1. Kepuasan Pengguna (Y)
Kepuasan pengguna lulusan SMK adalah sikap kontraktor listrik atau pengguna yang memberikan penilaian terhadap kinerja lulusan SMK yang bekerja pada perusahaanya. Penilaiannya tersebut merupakan sikap penilaian antara harapan dengan pelayanan kinerja karyawannya. Bila persepsi hasil penilaian kinerja karyawan sesuai harapan pengguna, maka pengguna akan merasa puas, jika sebaliknya maka pengguna tidak merasa puas. Untuk mengukur kepuasan pengguna, atas kinerja karyawan diukur berdasarkan lima dimensi, yaitu : 1) Keandalan, indikatornya : ketepatan kompetensi dengan sikap kerja, kemampuan memeberikan pelayan kerja; 2) Daya tanggap, indikatornya :kemampuan karyawan dalam merespon keinginan perusahaan, kemampuan karyawan untuk cepat tanggap daalam menghadapi masalah persusaahaan; 3) Kepastian, indikatornya : pelayanan yang diberikan karyawan dengan informasi yang diterima; 4) Empati, indikatornya : memberikan perhatian kepada perusahaan, taanggungjawab terhadap keamanan kenyamanan, mengantisipasi dan memenuhi kebutuhan
(34)
Elih Mulyana, 2014
KEPUASAN PENGGUNA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
perusahaan; 5) Berwujud, indikatornya : kelengkapan kerja sebelum melakukan pekerjaan.
2. Kesesuaian (X1)
Kesesuaian menyangkut jenis pekerjaan, dan kemampuan apa yang dibutuhkan dalam pekerjaan tersebut. Pada perusahaan jika kemampuan kerja karyawan sesuai dengan kebtuhan jenis pekerjaan yang akan dikerjakan, maka perusahaan akan mempunyai penilaian cocok atau sesuai.
Kesesuaian atau kecocokan kemampuan, kondisi, pontensi seorang karyawan yang ditinjau dari sisi perusahaan, meliputi kesesuaian kesadaran sosial, kesesuaian etika, kesesuaian praktek dan kesesuaian pribadi. Kesesuaian karyawan merupakan kinerja karyawan yang dinilai oleh pimpinan atau pemilik perusahaan, aspek yang dinilai mencakup meliputi kesesuaian kesadaran sosial, kesesuaian etika, kesesuaian praktek dan kesesuaian pribadi.
Persepsi pemilik atau pimpinan perusahaan terhadap hasil penilaian karyawannya bisa positif atau negatif. Bila aspek yang dinilai sesuai dengan harapan perusahaan, maka karyawan akan mempunyai penilaian positif, jika sebaliknya maka karyawan akan mempunyai penilaian negatif.
Penilaian oleh perusahan sebagai pengguna karyawan yang berasal dari lulusan SMK, dijaring dengan instrumen dengan dimensi penilaian : 1) kesesuaian kesadaran sosial( hubungan harmonis antara individu, kelompok dan antara sistem); 2) kesesuaian etika,( sikap atau prilaku, sopan santun, disiplin); 3) kesesuaian praktek ( aktifitas penerapan ilmu pengetahuan dan praktik); 4) kesesuaian pribadi (mempunyai wawasan, berprilaku sesuai norma-norma yang berlaku, mapu bekerja di lapangan dan mempunyai landasan yang kuat dalam beradaptasi terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di lapangan).
3. Kesiapan (X2)
Kesiapan adalah keseluruhan kondisi yang membuatnya siap untuk memberi respon atau jawaban didalam cara tertentu terhadap suatu kecenderungan untuk memberi respon. Kondisi kesiapan setidak-tidaknya
(35)
Elih Mulyana, 2014
KEPUASAN PENGGUNA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
mecakup tiga aspek yaitu : 1) Pengetahuan dan keterampilan; 2) Sikap dan kepribadian; 3) Kesiapan sosial; 4) Fisik dan kesehatan.
Kesiapan kerja adalah kondisi seseorang yang telah memiliki bekal pengetahuan, keterampilan, kepribadian, sosial, fisik dan kesehatan untuk memasuki atau melakukan pekerjaan di Dunia Usaha maupun Industri.
Kesiapan kerja karyawan yang berasal dari SMK dapat ditunjukan pada tampilan kerja yang dilakukan oleh karyawan tersebut dalam mengerjakan pekerjaan Jasa konstruksi. Penilaian kesiapan kerja karyawan oleh kontraktor listrik dapat diadaptasi dengan menggunakan dimensi kesiapan kerja yang meliputi: Kemampuan intelektual; Ketegasan dalam menganalisis dan mengambil keputusan; Semangat dalam bekerja, berorientasi pada hasil dan penyelesaian kerja, kedewasan sikap dan perilaku yang pantas merupakan kemampuan dalam melakukan pengendalian emosi dan disiplin diri yang tinggi.; Inisiatif kemampuan mengambil alih pekerjaan; keterampilan interpersonal, kemampuan penyelesaian masalah kerja yang rumit secara objektif cepat, dan kritis.; produktif, kemampuan melakukan kerja secara mandiri dan penuh tanggung jawab; keterbukaan, kemampuan untuk berhubungan dengan orang laian; Pemberdayaan kemampuan, merupakan sikap percaya diri; Kemampuan Teknis, kemampuan yang berkaitan pengetahuan, keterampilan, keputusan, perilaku, tanggung jawab.
4. Motivasi (X3)
Motivasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah motivasi kerja. Motivasi kerja merupakan dorongan yang kompleks yang terjadi pada diri karyawan karenan adanya keinginan atau kebutuhan. Dorongan keinginan atau kebutuhan karyawan akan melakukan kerja. Motivasi kerja yang kuat, karyawan akan melakukan kerja dengan penuh semangat, pekerjaan akan cepat diselesaikan dan pada gilirannya dengan percepatan pekerjaan pada suatu bidang atau jenis pekerjaan akan menguntungkan perusahaan. Apabila motivasi karyawan memenuhi harapan perusahaan, maka perusahaan akan merasa puas, jika sebaliknya, maka perusahaan tidak puas.
(36)
Elih Mulyana, 2014
KEPUASAN PENGGUNA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Motivasi kerja karyawan merupakan motivasi yang tampak pada saat melakukan kerja di perusahaan, sehingga perusahaan dapat menilai motivasi kerja karyawannya. Hasil peneilaian motivasi kerja karyawan bisa mempunyai nilai positif atau negatif, bila motivasi kerja karyawan sesuai dengan harapan pemimpin atau pemilik perusahaan maka penilaiannya akan positif, dan perusahaan akan puas. Jika sebaliknya maka motivasi karyawan yang mempunyai nilai negatif, dan perusahaan akan merasa tidak puas.
Penilaian motivasi kerja karyawan oleh pimpinan atau pemilik perusahaan didasarkan atas dimensi motivasi : (1) Keinginan untuk hidup; (2) keinginan untuk mendapat suatu posisi; (3) Keinginan akan kekuasaan; (4) Keinginan akan pengakuan.
5. Komitmen (X4)
Komitmen karyawan pada perusahan merupakan prilaku karyawan berupa loyalitas, kesetiaan, kemampuan bekerja keras untuk mencapai visi, misi, tujuan organisasi atau perusahaan. Perilaku komitmen karyawan terhadap perusahaan tempat bekerja dapat dinilai oleh pimpinan atau pemilik perusahaan. Hasil penilaian komitmen karyawan bisa positif atau negatif, jika hasil penilaian komitmen karyawan sesuai harapan pimpinan atau pemilik perusahaan maka komitmen karyawan akan bernilai positif, jika sebaliknya maka akan bernilai negatif.
Pada penelitian ini untuk menjaring komitmen karyawan pada perusahaan menggunakan dimensi komitmen berikut :
(a) Ciri-ciri komitmen pada pekerjaan, indikatornya: menyatakan pekerjaan tidak pernah melihat jam untuk segera bersiap-siap pulang, mampu berkonsentrasi pada pekerjaannya, tetap memikirkan pekerjaan walaupun tidak sedang bekerja.
(b) Ciri-ciri Komitmen pada kelompok, indikatornya: sangat memperhatikan bagaimana orang lain bekerja, selalu menolong teman kerjanya, selalu berupaya untuk berinteraksi dengan teman kerjanya, memperlakukan teman sebagai keluarganya, selalu terbuka pada kehadiran temannya.
(37)
Elih Mulyana, 2014
KEPUASAN PENGGUNA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
(c) Ciri-ciri komitmen pada organisasi, indikatornya: 1) selalu berupaya untuk mensukseskan organisasi; 2) selalu mencari informasi tentang kondisi organisasi; 3) selalu mencoba mencari komplementari antara sasaran organisasi dengan sasaran pribadinya; 4) selalu berupaya untuk memaksimalkan kontribusi kerjanya sebagai bagian dari usaha organisasi secara keseluruhan; 5) menaruh perhatian pada hubungan kerja antar unit organisasi; 6) berfikir positif pada kritik dari teman-temannya ; 7) tidak melihat organisasi lain sebagai bagian yang lebih menarik; 8) memiliki keyakinan bahawa organisasinya memiliki harapan untuk berkembang; 9) berfikir positif pada pimpinan puncak organisasinya.
Pola dasar hubungan variabel-variabel penelitian tersebut diatas bersumber pada kerangka teoritis yang dijadikan landasan penyusunan konsep berfikir yang memberikan gambaran abstrak suatu fenomena sosial. Variabel (X1,
X2,X3 dan X4merupakanvariabel independen dan variabel Y merupakan
variabel dependen. Paradigma penelitian variabel independen dan dependen ditunjukan pada gambar 3.2.
Gambar 3.2 Paradigma Penelitian
E
(Y)
Kepuasan
(X1)
Kesesuaian
(X2)
Kesiapan
(X3)
Motivasi
(X4)
(38)
Elih Mulyana, 2014
KEPUASAN PENGGUNA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Pola hubungan variabel digambarkan dengan anak panah, variabel independen satu sama lain dihubungkan dengan sesama variabel independen, dan variabel independen secara individu maupun secara bersama dihubungkan dengan variabel dependen. Masing-masing hubungan tersebut selanjutnya akan diuji dengan menggunakan pendekatan statistik.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data mengacu pada permasalahan penelitian dan cara bagaimana yang dilakukan agar diperoleh data yang diperlukan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara kombinasi, secara langsung maupun tidak langsung. Pengumpulan data menggunakan teknik sebagai berikut :
1. Studi Kepustakaan dan Dokumentasi,
Suatu teknik untuk medapatkan data teoritik dari para ahli melalui sumber bacaan (jurnal dan buku teks) yang berkaitan dengan variabel-variabel penelitian. Sumber-sumber bacaan tersebut berkaitan dengan teori-teori kesesuaian, kesiapan, motivasi, komitmen dan kepuasan. Sedangkan dokumentasi merupakan pengumpulan informasi faktual untuk memperoleh data pendukung yang berkaitan dengan penelitian, menyangkut surat menyurat, keberadaan karyawan di perusahaan, serta informasi jumlah perusahaan serta informasi pngetahuan direktur perusahaan yang berkaitan dengan pendidikan SMK kompetensi ketenagalistrikan.
2. Observasi,
Peneliti melakukan pengamatan langsung terhadap objek penelitian di lapangan, yakni perusahan-perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa kontraktor listrik di Jawa Barat.
3. Angket atau Instrumen, .
Untuk memperoleh data yang berkaitan dengan penelitian ini, maka digunakan teknik pengumpulan data tidak secara langsung, teknik ini
(39)
Elih Mulyana, 2014
KEPUASAN PENGGUNA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
menggunakan komunikasi dengan subjek penelitian melalui perantara instrumen atau angket dengan skala likert (1-5).
Angket atau instrumen berisi seperangkat daftar pertanyaan maupun pernyataan tertulis yang diberikan kepada responden sebagai sampel penelitian.Daftar pertanyaan maupun pernyataan yang diberikan untuk mengukur atau menilai Variabel Y, X1, X2,X3 dan X4. Responden diminta
menjawab angket dengan membubuhkan tanda “check” (√) yang cocok menurut persepsi responden.
Jenis angket atau instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup, yaitu responden diberi sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang menggambarkan hal-hal yang ingin diungkap dari variabel-variabel penelitian. Ada beberapa alasan pada penelitian ini menggunakan jenis angket tertutup :
(a) Permasalahan yang akan diteliti bersifat kuantitatif
(b) Responden diberikan keleluasaan dalam memberikan jawaban (c) Waktu yang diperlukan relatif singkat dalam menghimpun data
Pengumpulan data dapat efektif dan efisien.
F. Instrumen Penelitian
Penyusunan Instrumen sebagai alat pengumpul data penulis berpedoman pada variabel-variabel yang terkait dengan permasalahan penelitian. Instrumen berupa angket yang mencakup variabel: Kepuasan, Kesesuaian, Motivasi, Kesiapan, Komitmen. Perusahaan yang dimaksud adalah perusahaan Kontraktor Listrik yang ada di lingkungan Asosiasi Kontraktor Listrik Jawa Barat.
Dimensi dan Indikator variabel yang digunakan untuk mengembangkan angket ditunjukkan pada tabel 3.3; 3.4; 3.5; 3.6; dan 3.7.
(40)
Elih Mulyana, 2014
KEPUASAN PENGGUNA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Variabel Kepuasan
Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Kesesuaian VARIABEL KEPUASAN (Y)
No Dimensi Indikator No.Item
1 Keandalan Tepat waktu dalam bekerja 1
Tepat dalam langkah kerja 2
Menguasai bidang kerja 3
2 Tanggap
(Responsivenes)
Respon positif 4
Cepat dan tepat dalam pelayanan 5 Layanan informasi yang jelas 6 3 Bukti fisik
(Tangible)
Penggunaan peralatan kerja 7
Hasil kerja 8
4 Jaminan dan Kepastian
(assurance)
Kerja sama 9
Jujur 10
Sopan dan santun 11
Kompeten 12
5 Empati (Empathy) Perhatian yang tulus 13
Rasa memiliki 14
Peka terhadap kebutuhan
perusahaan 15
VARIABEL KESESUAIAN (X1)
No Dimensi Indikator No.Item
1 Kesesuiaian pengetahuan dan keterampilan
Keterampilan untuk lapangan 1,9 Kemampuan atau kecakapan 2, Mengkonstruk pengetahuan
dalam praktik 11
Kompetensi didemonstrasikan
secara nyata. 12
Pemahaman 3
Pengalaman 6
2 Kesesuaian, Pribadi.
Sikap Kerja 4
Attitude 7
Sanggup bertindak 10
3 Kesesuaian, Etika, Membuat kemajuan dalam
pekerjaan 5
Apresiasi siswa SMK
memasuki dunia kerja 8
(41)
Elih Mulyana, 2014
KEPUASAN PENGGUNA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.5 Kisi-kisi Instrumen Kesiapan
kesadaran Sosial Keharmonisan hubungan 14
dukungan pengetahuan
terhadap perubahan teknologi 15
KESIAPAN (X2)
No Indikator Dimensi No.Item
1 Kemampuan
inteluaktual
Berpikir logis, praktis dan mengungkapkan secara jelas.
1 2 Ketegasan, Kemampuan untuk mengalisis
secara tepat dan singkat. 2
3 Semangat (antusias)
Bekerja secara aktif dan tak
kenal lelah. 3
4 Berorientasi pada hasil
Memiliki komitmen untuk
menyelesaikan pekerjaannya. 4 5 Kedewasan
sikap dan perilaku
Melakukan pengendalian emosional, disiplin diri yang tinggi.
5 Kedewasaan fisik dan mental 6 Kedewasaan fisik dan mental 7 6 Inisiatif Kemampuan untuk mengambil
(42)
Elih Mulyana, 2014
KEPUASAN PENGGUNA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.6 Kisi-kisi Instrumen Motivasi 7 Keterampilan
interpersonal,
Melakukan usaha – usaha solusi yang rumit secara objektif dan cepat serta menilai sesuatu secara kritis.
9
8 Produktif, Melakukan inisiatif
mengantisipasi permasalahan
10 Menerima tanggung jawab
pekerjaan. 11
10 Keterbukaan, Kemampuan untuk
mengungkapkan pendapat dan secara langsung dan apa adanya.
12
Kerjasama dengan orang lain 13 11 Kemapuan,
Teknis
sikap percaya diri untuk
melaksanakan tugas 14
Pengetahuan, keterampilan, Keputusan dan perilaku,
14 15
(43)
Elih Mulyana, 2014
KEPUASAN PENGGUNA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.7 Kisi-kisi Instrumen Komitmen
G. Uji Keandalan Instrumen
No Indikator Dimensi No.Item
1 Keinginan untuk hidup Pemenuhan kebutuhan 1
2 Keinginan menempati posisi
Prestasi kerja 2
Tanggung jawab 3
Pengerahan mental dan fisik 4
Komitmen terhadap waktu 5
Melatih kecerdasan dan
keterampilan 6
Penggunaan intelktual 7
3 Keinginan Kekuasaan Kemajuan dalam jabatan 8
Kemampuan untuk
berkembang 9
Kemampuan berhubungan
dengan orang lain 10
Keamanan 11
4 Keinginan Pengakuan Keberhasilan 12
Penghargaan 13
Kepuasan hasil kerja 14
Harapan 15
KOMITMEN (X4)
No Indikator Dimensi No.Item
1 Komitmen pada pekerjaan
Tidak mengenal waktu 1
Konsentrasi pada pekerjaan 2
Memikirkan pekerjaan diluar jam
pekerjaan 3
2 Komitmen pada kelompok
Perhatian pada pekerjaan orang lain 4
Menolong teman kerja 5
Berinteraksi pada temankerja 6
Perlakuan sebagai keluarga pada teman
kerja 7
Terbuka pada kehadiran teman 8
3 Komitmen
pada organisasi atau
perusahaan
Berupaya untuk mensukseskan
perusahaan 9
Mencari informasi tentang kondisi
perusahaan 10
Melihat tujuan perusahaan danpribadi 11
Kontribusi kerja pada perusahaan 12
Perhatian pada hubungan kerja 13
Berpikir positif 14
Yakin terhadap perkembangan
(44)
Elih Mulyana, 2014
KEPUASAN PENGGUNA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 1. Uji Validitas.
Uji validitas item intrumen dilakukan dengan dua cara: pertama, uji validitas isi atau konten dan kedua, uji validitas konstruk. Uji validitas konten dilakukan dengan pembuatan kisi-kisi item dan expert judgement oleh ahli. Setelah dilakukan expert judgement selanjutnya dilakukan uji validitas konstruk. Untuk melakukan uji validitas konstruk dapat dilakukan perhitungan secara manual dan menggunakan osftware SPSS. Perhitungan secara menggunakan persamaan pearson product moment :
rxy =
2 2
2
2
N XY X Y
N X X N Y Y
Keterangan :
N = Jumlah responden ; X = skor tiap item ;
Y = Jumlah tiap skor responden;
rxy= koefisien korelasi antara Variabel X dan Y
Validitas konstruk berkaitan dengan the moment of finding yang terletak pada kata-kata. Validitas konstruk menyatu dengan validitas ilmiah yang menyangkut interpretasi yang diajukan dalam teori atau konseptual dengan empirik (Cronbach 1988)
Variabel konstruk menunjukan butir instrumen berkorelasi dengan variabel itu sendiri. Dalam teknik statistik pengujian validitas menggunakan rumus
Korelasi Product Moment Pearson antara skor butir soal dengan skor variabel.
Pengujian validitas instrumen dilakukan penghitungan korelasi Product
Moment Pearson, nilai korelasi tiap item instrumen dibandingkan dengan
angka kritis korelasi (nilai korelasi Product Moment tabel), apabila kurang dari nilai kritis maka instrumen dinyatakan tidak valid, bila sebaliknya maka dinyatakan valid. batasan nilai kritis koefisien korelasi adalah 0,3. Interpretasi koefisien korelasi produk momen ditunjukkan pada tabel berikut (Kaplan dan Succuzo 1983).
(45)
Elih Mulyana, 2014
KEPUASAN PENGGUNA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
R Kriteria
0,800 r1,00 Sangat tinggi 0,600 r< 0,800 Tinggi 0,400 r< 0,600 Cukup 0,200 r < 0,400 Rendah
0,00r< 0,200 Sangat rendah (sumber : Kaplan dan Succuzo 1983)
2. Uji Reliabilitas.
Uji reabilitas item instrumen digunakan langkah- langkah sebagai berikut : a) Menentukan besar varian total, dengan data sebagai berikut :
N N Y Y S 2 2 2
b) Menghitung reliabilitas instrumen
c) Banyaknya responden (K) , Jumlah perkalian antara proporsi responden yang menjawab dengan benar dan dengan salah
pq, maka :r =
2 2 1 S pq S K KHasil uji validitas dan reliabilitas intrumen penelitian dengan menggunakan SPSS, ditunjukan pada tabel 3.9; 3.10; 3.11; 3.12; 3.13.
(1)
Elih Mulyana, 2014
KEPUASAN PENGGUNA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Finch, Curtis R, and John R. Crunkilton, . (1984).Curriculum Development in Vocational and Technical Education, Fifth Edition. Boston :Allin and Bacon,.
Flinck, Heino, Raisa (2009), Customer Statisfaction-Fact and Measuring Case : Takamaki Group, Laurea University Of Applied Sciences Hyving AA Unit.
Gibson et.all (2003). Organization: Behavior, Structure, Processes. Texas:Business Publication.
Gibson, James L. (editor), Ivancevich, John M., dan Donnelly, James H. (1997) Organization: Behavior, Structure, Processes. McGraw-Hill College Goleman, Daniel. (2001). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:Andi
Offset.
H. Teman Koesmono, 2005. Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Motivasi Dan Kepuasan Kerja Serta Kinerja Karyawan Pada Sub Sektor Industri Pengolahan Kayu Skala Menengah Di Jawa Timur.Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan,7,pp.pp.171–188.Availableat:
http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/index.php/man/article/view/16362. Harjono (1990) kesiapan memasuki dunia kerja.[online] tersedia:
http://wakhinuddin.wordpress.com/2010/page/5/ [ 1 juli 2014]
Hartoto Basuki .2010 . Dialog Nasional : Percepatan Komptensi Sumber Daya Manusia Indonesia.Jakarta.
Hasibuan, M.S.P. (2001). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Gunung Agung
Hersey Paul and Blanchard Kenneth (1990) Manajemen Prilaku Organisasi: Pendayagunaan Sumber Daya Manusia, terjemahan Agus. Jakarta: Erlangga.
Hodge, B.J,.Anthony, W.F and Gales (1996 ) Organization strategi,5th edition, Pentice Hall.New Jersey
Hoy, Wayne K & Miskel, Cecil G (2008). Educational Management Theory Research and Practice. 8th edInternational edition. Singapore: McGraw-Hill Co.
Ida Ayu Brahmasari & Agus Suprayetno, 2008. Pengaruh Motivasi Kerja, Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan serta Dampaknya pada Kinerja Perusahaan (Studi kasus pada PT. Pei Hai International Wiratama Indonesia). Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan,
(2)
Elih Mulyana, 2014
KEPUASAN PENGGUNA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Igalens, J. & Roussel, P., 1999. A study of the relationship between
compensation package, work motivation and job satisfaction. JOURNAL OF ORGANIZATIONAL BEHAVIOR, 20(7), pp.1003–1025.
International Labour Organization (2008). International Standard Classification Of Occupations (2008), United Nations Department Of Economic And Social Affairsstatistics Division.
Ivancevich Konopaske dan Matteson (2006).Perilaku dan Manajemen Organisasi. Jakarta:Erlangga.
Journal, K., Global, I. & Blau, G.和 B.K., 1989. Using Job Involvement And
Organizational Commitment Interac. Journal of Management, 15, p.115. Kartini (1991) Menyiapkan dan Memandu Karier. Jakarta: CV Rajawali
Kartono, Kartini dan Daligulo (2000).Pimpinan dan Kepemimpinan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Keim, J. & Strauser, D.R., 2000. Job readiness, self-efficacy and work
personality: A comparison of trainee and instructor perceptions. Journal of Vocational Rehabilitation, 14(1), pp.13–21. Available at:
http://iospress.metapress.com/index/8FYCE01RA4Q3QLW4.pdf. Ki hajar Dewanatara , 1962. Pendidikan, Majelis Luhur Taman Siswa;
Jogyakarta.
Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLUI) 2005 Cetakan III. Jakarta: Badan Pusat Statistik.
Klasifikasi Baku Jabatan Pekerjaan Indonesia (KBJPI) 2002.kla Cetakan III. Jakarta: Badan Pusat Statisti.
Kotler.(2006).Marketing An Introduction.Third. New Jesrey: Prentice-Hall, inc Lamb, et. al (1997). Essensial Marketing. Cincinnati, Ohio: South Western
College Publishing
Luthans, Fred (2000). Organizational Behavior, Ninth Edition. New York: Irwin & McGraw-Hill.
Mangunhardyana (1988) Seni komunikasi bagi para pemimpin. Yogyakarta: Kanisius
(3)
Elih Mulyana, 2014
KEPUASAN PENGGUNA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Maslow, Abraham H. (1970). Motavtion and Personality. New York : Harper &Row Publisher.
Michael, T.R. dan Larson (1998)People and Organization: An Introduction Organization Behavior. Singapore: McGraw Hill Inc
Miriam.L., Lacey and R.K., Suri. (2007). Intenational Encyclopaedia of Organisational Behaviour. New Delhi : Pentagon Press.
Moh.As`ad (2003.)Psikologi Industri. Yogyakarta: Galia Indonesia. Nasution (2004). Manajemen Jasa Terpadu.Bogor:Ghalia Indonesia
National Council for Research into Vocational Education (NCRVE). (1981). Towards a theory of vocational educational. Columbus, Ohio: NCRVE Publication
Niti Semito (1996). Manajemen Personalia( Manajemen SDM) Jakarta: Ghalia Indonesia
Nicky Perry & David Sherlock. (2008). Improvement in Adult Vocational Education and TrainingTransforming Skills for the Global Economy. London : London and Philadelphia
Oemar Hamalik (2008).Manajemen Belajar di Perguruan Tinggi.Bandung: Sinar Baru Algesindo
Parasuraman, A., Zeithaml, V. & Berry,L (2005). A conceptual model of service quality and the implications for future reseach. Journal of Marketing Management, 49, 41-51.
Parasuraman, A., Zeithaml, V.A. & Berry, L.L., 1985. A Conceptual Model of Service Quality and Its Implications for Future Research. Journal of Marketing, 49(4), pp.41–50.
Patterson, P.G. & Johnson, L.W., (1993). Disconfirmation of Expectations and the Gap Model of Service Quality: An Integrated Paradigm. Journal of Consumer Satisfaction, Dissatisfaction and Complaining Behavior, 6, pp.90–99.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Standar Kompetensi Kejuruansekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK).
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia (PP), Nomor 28 Tahun 2000, Tentang, Usaha Dan Peran Masyarakat Jasa Konstruksi.
(4)
Elih Mulyana, 2014
KEPUASAN PENGGUNA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan
Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan SMK.
Prosser, C. A. & Quigley, T. H. (1949). “Vocational Education in a Democracy” American Technical Society, Chicago, Illinois.
Putu sudira(2011) Praktis Ideologi Tri Hita Karana dalam Pembudayaan Kompetensi Pada SMK di Bali. Disertasi: Pendidikan Teknologi dan Kejuruan UNY.
Putu Sudira. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMK, Departemen Pendidikan Nasional. Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan, Dasar dan Menengah, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Subdit Pembelajaran.
Razik & Swanson, (2005). Fundamental Concept Of Educational Leadership Management. New Jersey : Prentice Hall
Ricard M. Steers dan Lyman W.Poter ( 1996) Motivation and Work Behavior. New New York : McGraw-Hill, - McGraw-Hill.
Robert Slavin (2009) Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media
Robins, Stepen P. (2003). Prilaku Organisasi. PT. Indeks.
Robins, Stepen P. (2005). Organizational Behavior, Eleven Edition, International Edition. NewJersey : Prentice-Hall/Pearson.
Robins, Stepen P. & Coulter, Mary. (2005) Management, Seventh Editions, International Edition. New Jersey:Prentice-Hall/Pearson.
Santrock (2007),Educational Psychology. McGraw Hill Company Inc Schemerhorn,et .al (2005) Managing Organization Behavior, Fourth Edition.
John Wiley & Sons. Inc, New York
Scriven, M. (1972). Prose and cons about goal-free evaluation. Evaluation
Comment:The Journal of Educational Evaluation, 3(4), 1-7. UCLA,
Center for the Study of Evaluation. .
Slameto (2010)Belajar dan Faktor – faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta
(5)
Elih Mulyana, 2014
KEPUASAN PENGGUNA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Sri Triananingsih. (2001). Pengaruh Komitmen terhadap Kepuasan Kerja. Tesis. SPS, Universitas Dipenegoro.
Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta Suhartanta, et.al (2010). Model Networking Sekolah Sebagai Basis
Peningkatan Kualitas Pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan, Posiding Hasil- Hasil Peneltian MIPA dan Pendidika Vokasi, Joyakarta :LIPI UNY.
Sukmadinata (2003). Landasan Psikologis ProsesPendidikan.Bandung: Remaja Rosdakarya
Suryabrata (1986) Psikologi Pendidikan. Bandung: Rosdakarya
Sweeny, Paul D & Mc. Farlin, Dean B (2002) Organizational Behavior, Solution for Management, International Edition, New York: McGraw-Hill/Irwin. Tam, D.M.Y., Coleman, H. & Boey, K.-W., 2012. Professional Suitability for
Social Work Practice: A Factor Analysis. Research on Social Work Practice, 22(2), pp.227–239.
Thompson. (1973). Foundation of Vocational Educatiion. New HallInc.
Tilaar, H.A.R (1998). Manajemen Pendidikan Nasiona; Kajian Pendidikan Masa Depan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN)
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999, tentang Jasa Konstruksi Universitas Pendidikan Indonesia.(2013). Pedoman Penulisan Karya
Ilmiah.Bandung: UPI.
Velde, C., (2009). Employers’ perceptions of graduate competencies and future trends in higher vocational education in China. Journal of Vocational Education & Training, 61(1), pp.35–51.
Vranesevic &Vignali (2003).Marketing planning: analysis, tactics and strategy. Italia: Foxwell & Davies
(6)
Elih Mulyana, 2014
KEPUASAN PENGGUNA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Walker, A. & Campbell, K., (2013). Work readiness of graduate nurses and the impact on job satisfaction, work engagement and intention to remain. Nurse Education Today, 33(12), pp.1490–1495.
Walker, A. et al., (2013). Work readiness of graduate health professionals. Nurse Education Today, 33(2), pp.116–122.
Wardiman Djoyonegoro (1998).Pengembangan Sumber Daya Manusia Melalui Sekolah Menengah Kejuruan. Jakarta:PT Jayakarta Agung Offset
Winardi.(2002). Motivasi dan Permotivasian dalam Manajemen. Jakarta: Raja Grasindo Persada
Winkel (2009) Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi
Wowo Sunaryo K, (2013) Filsafat Teknologi, Vokasi dan Kejuruan..Bandung: Alfabeta
Yayat Djatmiko. (2004). Prilaku Organisasi. Bandung : Alfabeta
Yu Wei (2009),Improving Customer Statisfaction Case, Compass Foregn Lenguage Tarining Center, Cina