Pemanfaatan Rumah Belajar Garis Inspirasi Di Daerah 3t Sebagai Solusi Mengatasi Ketertinggalan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi Pada Siswa Siswi Smpn 5 Sambi Rampas

(1)

PEMANFAATAN RUMAH BELAJAR GARIS INSPIRASI DI DAERAH 3T SEBAGAI SOLUSI MENGATASI KETERTINGGALAN ILMU

PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI PADA SISWA-SISWI SMP NEGERI 5 SAMBI RAMPAS

NASKAH SIMPOSIUM GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN TAHUN 2016

TOPIK SIMPOSIUM

MENINGKATKAN MUTU DAN AKSES DI DAERAH 3T

OLEH :

KHAMDAN MUHAIMIN, S.Pd, Gr.

SMP NEGERI 5 SAMBI RAMPAS KABUPATEN MANGGARAI TIMUR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR


(2)

A. PENGANTAR

Setiap anak berhak untuk mengembangkan potensinya yang ada dalam dirinya. Sekolah merupakan salah satu tempat untuk mengembangkan kemampuan anak. Tidak dipungkiri lagi bahwa tanpa adanya pendidikan kehidupan tidak mempunyai arti. Pendidikan merupakan salah satu prioritas utama dalam agenda pembangunan nasional.

Pemerintah dengan berbagai upaya senantiasa meningkatkan pendidikan diseluruh pelosok penjuru tanah air tanpa pandang bulu. Pemerintah melalui UU No 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal 5 ayat 1 menyebutkan bahwa setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan bermutu. Sedangkan diayat ke 3 menyebutkan bahwa warga negara di daerah terpencil atau terbelakang serta masyarakat adat yang terpencil berhak memperoleh pendidikan layanan khusus.

Pemerintah mempunyai peran yang penting dalam upaya meiningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia khususnya di daerah terpencil dalam rangkan menuju masyarakat yang sejahtera seperti yang tertuang dalam UUD 1945 pasal 28c ayat 1 berbunyi setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapatkan pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetauan dan teknologi, seni dan demi kesejahteraan umat manusia.

Salah satu pemenuhan kebutuhan dasar yang belum dirasakan betul oleh sebagian umat manusia yang tinggal di daerah terpencil adalah belum merasakan kemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi disebabkan belum meratanya pembangunan infrastruktur dalam mendukung kegiatan belajar di daerah 3T. Hal ini berbeda dengan pemenuhan kebutuhan dasar di kota-kota besar di daerah 3T memerlukan


(3)

semangat dan ide kreatif dalam mencari solusi dalam menyelesaikan permasalahan pendidikan.

Sebagai seorang pendidik di daerah terpencil tidak boleh mengharapkan segala sesuatu kepada pemerintah, namun ada hal yang bisa kita lakukan untuk meningkatkan pendidikan di daerah 3T dengan berbagai keterbatasan. Semangat pengabdian dan pengorbanan tanpa batas yang terpatri dalam diri seorang pendidik akan mampu membawa harapan menuju pendidikan yang bermartabat menuju masyarakat sejahtera.

B. MASALAH

Program prioritas Presiden Republik Indonesia mengenai nawa cita ke 3 yaitu membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan dan dalam upaya mewujudkan nawa cita ke 5 yaitu meingkatkan kualitas hidup manusia Indonesia, kualitas pendidikan anak-anak Indonesia termasuk di daerah terpencil atau terbelakang.

Pemerintah sudah berusaha memberikan perhatian khusus melalui berbagai program dalam bidang pendidikan yang diharapkan dapat mendukung program nawa cita. Namun masih ada beberapa daerah terpencil masih belum tersentuh akses transportasi dan akses pendidikan yang belum memadai. Salah satu desa yang belum tersentuh oleh akses tersebut adalah desa rana mese.

Desa Rana Mese merupakan daerah tertinggal atau terbelakang . infrastruktur masih menjadi perhatian serius pemerintah. Akses jalan yang rusak, belum ada listrik, topografi yang sulit , dan adat istiadat yang masih kuat. Hal ini berpengaruh terhadap kemajuan pendidikan suatu daerah.


(4)

Salah satu lembaga pendidikan yang ada di Desa Rana Mese adalah SMPN 5 Sambi Rampas yang terletak di daerah 3T. Pengabdian yang penuh tantangan, infrastruktur yang belum memadai, akses jalan rusak, listrik belum ada, laboratorium belum ada, gedung sekolah belum ada, perpustakaan belum ada, sumber belajar minim dan kekurangan guru.

Hal yang sangat menjadi perhatian dalam era globalisasi sekarang ini adalah kemampuan teknologi yaitu menguasai komputer akan tetapi siswa-siswi di SMPN 5 Sambi Rampas tidak bisa mengoperasikan laptop karena berbagai keterbatasan salah satunya adalah sarana dan prasarana yang tidak mendukung.

Melihat kondisi diatas dengan berbagai keterbatasan diantaranya adalah tidak adanya komputer di sekolah, permasalahan yang dibahas dalam artikel ini adalah :

1. Siswa-siswi SMPN 5 Sambi Rampas mengalami ketertinggalan teknologi yaitu belum bisa menggunakan komputer atau laptop. 2. Siswa-siswi SMPN 5 Sambi Rampas mengalami ketertinggalan

teknologi yaitu belum bisa mengakses internet.

3. Siswa-siswi SMPN 5 Sambi Rampas mempunyai minat baca yang rendah karena tidak adanya perpustakaan.


(5)

C. PEMBAHASAN DAN SOLUSI

Anak-anak yang sekolah di SMP Negeri 5 Sambi Rampas terdiri dari 8 kampung yaitu Pembe, Ngkolong, Nao, Nggako, Longe, Liur, Moeng dan Wangkar. Masing-masing kampung mempunyai jarak tempuh dan akses jalan yang berbeda-beda mereka datang berjalan kaki bersama-sama menuju sekolah.

Dari 77 siswa-siswi SMPN 5 Sambi Rampas semuanya mengalami gaptek (gagap teknologi) anak-anak sangat memerlukan fasilitas untuk dapat menggunakan laptop atau komputer sehingga tidak lagi tertinggal.

Salah satu solusi untuk menghadapi permasalahan diatas adalah melalui rumah belajar garis inspirasi sebagai tempat untuk belajar laptop, mengakses internet gratis dan membaca buku umum. Apabila siswa-siswi tidak diberikan fasilitas untuk menggunakan laptop, akses internet dan buku bacaan maka anak-anak akan mengalami ketertinggalan jauh dan akan berakibat kepada rendahnya kualitas manusia karena tidak bisa bersaing di era sekarang ini yang serba canggih.

1. Mengenal Rumah Belajar Garis Inspirasi a. Visi

“ Menjadi tempat belajar dan menginspirasi anak-anak di daerah 3T dalam rangka mengejar ketertinggalan IPTEK ”

b. Manfaat

1. Siswa-siswi SMPN 5 Sambi Rampas dapat mengoperasikan laptop dengan materi dasar.

2. Mempermudah siswa-siswi SMPN 5 Sambi Rampas mengakses internet di daerah 3T

3. Menambah wawasan dan pengetahuan siswa-siswi SMPN 5 Sambi Rampas melalui perpustakaan di daerah 3T


(6)

c. Sasaran

Sasaran rumah belajar garis inspirasi adalah siswa-siswi SMP Negeri 5 Sambi Rampas

d. Lokasi Rumah Belajar Garis Inspirasi

Rumah belajar garis inspirasi terletak di Kampung Longe, Desa Rana Mese Kecamatan Sambi Rampas Kabupaten Manggarai Timur Provinsi NTT.


(7)

2. Konsep Kegiatan Rumah Belajar Garis Inspirasi a. Belajar Mengoperasikan Laptop

Di daerah 3T khususnya di SMPN 5 Sambi Rampas siswa-siswi belum mengenal laptop atau komputer. Minimnya sarana dan prasarana sekolah membuat siswa-siswi tidak mengenal sama sekali apalagi menjalankan program.

Rumah belajar garis inspirasi yang terletak 600 meter dari sekolah memebrikan kesempatan kepada siswa – siswi untuk belajar ilmu komputer dan praktik menggunakan komputer mulai dari dasar sampai menjalankan program. Jumlah laptop yang


(8)

digunakan di rumah belajar untuk belajar laptop ada 2 unit sedangkan jumlah siswa di SMPN 5 Sambi Rampas 77 siswa sehingga untuk memudahkan maka dibuat jadwal belajar laptop yaitu dimulai pada hari senin sampai minggu. Setiap hari anak-anak dating berkelompok sejumlah 4 orang. Anak-anak datang sesuai dengan lokasi kampung sehingga dapat berangkat dan pulang bersama-sama. Kegiatan belajar laptop di mulai dari pukul 17.00 – 18.30 wita


(9)

b. AKSES INTERNET GRATIS

Di kota-kota besar internet adalah suatu yang biasa-biasa saja karena memang mudah dan dapat diakses kapanpun, dimananpun dan siapapun. Berbeda halnya dengan di daerah 3T, internet merupakan suatu yang baru dan tabu. Siswa-siswi hanya mengandalkan informasi dari Bapak atau Ibu guru saja melalui kegiatan KBM. Internet mempunyai peranan penting dalam pendidikan dengan internet kita bisa mengakses informasi dengan cepat.


(10)

Rumah belajar garis inspirasi memberikan kesempatan secara terbuka dan gratis kepada siswa-siswi untuk belajar menggunakan internet sehingga memudahkan bagi anak-anak untuk menambah ilmu pengetahuan, mencari atau mendapatkan informasi dan memudahkan siswa dalam menyelesaikan tugas-tugas sekolah.

Kegiatan internet gratis dilaksanakan pada hari Senin-Sabtu setiap siswa diperbolehkan akses internet yang berkaitan dengan pendidikan dimulai pukul 18.30 – 19.30 Wita. Setiap siswa yang membutuhkan informasi dan membutuhkan data maka dapat datang ke rumah belajar garis inspirasi . Internet yang di gunakan di rumah belajar garis inspirasi adalah internet mengunakan hotspot seluler dan dihubungkan langsung dengan laptop.


(11)

c. PERPUSTAKAAN

Perpustakaan merupakan tempat menyediakan buku bacaan dengan harapan pembaca mendapatkan informasi.

Perpustakaan mempunyai peran sangat penting dalam membantu siswa – siswi menambah ilmu pengetahuan. SMPN 5 Sambi Rampas belum mempunyai gedung perpustakaan, sedangkan buku bacaan lebih banyak buku paket mapel.

Oleh karena itu rumah belajar garis inspirasi hadir untuk anak-anak daerah 3T dengan menyediakan buku bacaan umum untuk menambah ilmu pengetahuan dan menumbuhkan budaya membaca. Kegiatan membaca di rumah belajar garis inspirasi dimulai pukul 15.30 – 16.30 Wita karena mereka harus kekebun dulu untuk mencari kayu bakar dan sayur untuk makan malam dan pagi harinya. Buku bacaan di perpustakaan di rumah belajar garis inspirasi masih tergolong minim,saat ini masih menunggu hasil pengajuan bantuan proposal keperpustakaan RI, KPAD Yogyakarta, Diva Press dan Komunitas lainya yang bergerak di bidang bantuan buku untuk daerah 3T. Mengingat tempat yang sempit maka jadwal berkunjung ke perpustakaan rumah belajar garis inspirasi adalah Senin-Selasa kelas VII, Rabu-Kamis kelas VIII dan Jumat-Sabtu kelas IX.


(12)

3. Dampak atau pengaruh Rumah Belajar Garis Inspirasi Terhadap siswa-siswi SMP Negeri 5 Sambi Rampas

Rumah belajar Garis Inspirasi adalah tempat untuk memfasilitasi anak-anak di daerah 3T yang mengalami ketertinggalan dengan tujuan dapat belajar tentang IT dan ilmu pengetahuan lainya. Anak-anak di daerah 3T memerlukan perhatian dan layanan khusus.

Rumah belajar garis inspirasi sangat efektif bagi anak-anak untuk belajar laptop mulai dari mengoperasikan program dasar


(13)

seperti Microsof Word, excel dan power point. Selain itu rumah belajar juga dapat membantu siswa untuk dapat mengakses internet gratis dan cepat untuk mendapatkan informasi umum maupun berkaitan dengan pendidikan ketika ada tugas sekolah, anak-anak dapat menggunakan layanan internet gratis untuk membantu menyelesaikan tugas dari Bapak atau Ibu guru.

Jika tidak ada tempat yang dapat memfasilitasi anak-anak seperti di rumah belajar garis inspirasi maka selamanya akan tertinggal mengingat perkembangan teknologi semakin pesat dan persaingan sangat ketat.

Mereka tidak ada tempat lagi untuk belajar IT dan pengetahuan lainya mengingat di sekolah tidak ada listrik, tidak ada komputer, tidak ada perpustakaan bahkan tidak ada ruang kelas (miminjam ruang SD) untuk proses KBM.

Rumah belajar garis inspirasi sangat penting dalam memberantas gaptek pada siswa-siswi SMPN 5 Sambi Rampas.

D. KESIMPULAN DAN HARAPAN PENULIS 1. KESIMPULAN

a. Rumah belajar garis inspirasi adalah salah satu tempat untuk menginspirasi anak negeri di daerah 3T dan tempat untuk belajar mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

b. Dengan adanya rumah belajar garis inspirasi siswa-siswi yang gagp teknologi (gaptek) perlahan akan menguasai dan mengejar ketertinggalan

c. Ketika menghadadpi masalah dengan berbagai keterbatasan jika ada niat dan kemauan pasti ada jalan untuk berkarya dalam rangka meinigkatkan mutu pendidikan di daerah 3 T

d. Rumah belajar garis inspirasi memberikan kesempatan anak-anak di daerah 3T untuk meningkatkan minat membaca melalui perpustakaan.


(14)

2. HARAPAN PENULIS

a. Sebagai seorang guru yang ditugaskan di daerah 3T hendaknya dapat memberikan inspirasi bagi anak-anak , memberi kemudahan dalam mengakses ilmu pengetehuan dan teknologi sehingga dapat mengejar ketertinggalan di daerah 3T.

b. Guru adalah agen of change . Ditugaskan dimanapun termasuk di daerah 3T hendaknya selalu bekerja dan berkontribusi demi perubahan ke arah yang lebih maju.

c. Anak adalah harapan bangsa. Sebagai guru hendaknya mendidik dengan sungguh-sungguh mempersiapkan anak didik semaksimal mungkin untuk mengejar ketertinggalan,

d. Dengan adanya rumah belajar garis inspirasi diharapkan dapat membantu siswa-siswi SMPN 5 Sambi rampas menjadi siswa yang percaya diri dengan bekal yang dimiliki. Ketika siswa lulus dari SMPN 5 Sambi Rampas siswa sudah mempunyai keterampilan komputer sehingga saat melanjutkan ke SLTA di manapun, karena sudah dibekali dengan salah satu keterampilan yaitu keterampilan komputer.


(15)

E. DAFTAR PUSTAKA

Basuki, Sulistyo (1991). Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

Uno, Hamzah B dan Nina Lanatenggo (2010). Teknologi Komunikasi dan Informasi Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara.

http://nasional.kompas.com/read/2014/05/21/0754454/.nawa.cita.9.a genda.prioritas.jokowi-JK

http://www.academia.edu/9752965/pendidikan_di_daerah_terpencil ...by_Prischa_Haning.com

http://sospolinaction.blogspot.co.id/2012/10/upaya-peningkatan-kualitas-pendidikan.html?m=1


(16)

(17)

(1)

3. Dampak atau pengaruh Rumah Belajar Garis Inspirasi Terhadap siswa-siswi SMP Negeri 5 Sambi Rampas

Rumah belajar Garis Inspirasi adalah tempat untuk memfasilitasi anak-anak di daerah 3T yang mengalami ketertinggalan dengan tujuan dapat belajar tentang IT dan ilmu pengetahuan lainya. Anak-anak di daerah 3T memerlukan perhatian dan layanan khusus.

Rumah belajar garis inspirasi sangat efektif bagi anak-anak untuk belajar laptop mulai dari mengoperasikan program dasar


(2)

seperti Microsof Word, excel dan power point. Selain itu rumah belajar juga dapat membantu siswa untuk dapat mengakses internet gratis dan cepat untuk mendapatkan informasi umum maupun berkaitan dengan pendidikan ketika ada tugas sekolah, anak-anak dapat menggunakan layanan internet gratis untuk membantu menyelesaikan tugas dari Bapak atau Ibu guru.

Jika tidak ada tempat yang dapat memfasilitasi anak-anak seperti di rumah belajar garis inspirasi maka selamanya akan tertinggal mengingat perkembangan teknologi semakin pesat dan persaingan sangat ketat.

Mereka tidak ada tempat lagi untuk belajar IT dan pengetahuan lainya mengingat di sekolah tidak ada listrik, tidak ada komputer, tidak ada perpustakaan bahkan tidak ada ruang kelas (miminjam ruang SD) untuk proses KBM.

Rumah belajar garis inspirasi sangat penting dalam memberantas gaptek pada siswa-siswi SMPN 5 Sambi Rampas.

D. KESIMPULAN DAN HARAPAN PENULIS 1. KESIMPULAN

a. Rumah belajar garis inspirasi adalah salah satu tempat untuk menginspirasi anak negeri di daerah 3T dan tempat untuk belajar mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

b. Dengan adanya rumah belajar garis inspirasi siswa-siswi yang gagp teknologi (gaptek) perlahan akan menguasai dan mengejar ketertinggalan

c. Ketika menghadadpi masalah dengan berbagai keterbatasan jika ada niat dan kemauan pasti ada jalan untuk berkarya dalam rangka meinigkatkan mutu pendidikan di daerah 3 T

d. Rumah belajar garis inspirasi memberikan kesempatan anak-anak di daerah 3T untuk meningkatkan minat membaca melalui perpustakaan.


(3)

2. HARAPAN PENULIS

a. Sebagai seorang guru yang ditugaskan di daerah 3T hendaknya dapat memberikan inspirasi bagi anak-anak , memberi kemudahan dalam mengakses ilmu pengetehuan dan teknologi sehingga dapat mengejar ketertinggalan di daerah 3T.

b. Guru adalah agen of change . Ditugaskan dimanapun termasuk di daerah 3T hendaknya selalu bekerja dan berkontribusi demi perubahan ke arah yang lebih maju.

c. Anak adalah harapan bangsa. Sebagai guru hendaknya mendidik dengan sungguh-sungguh mempersiapkan anak didik semaksimal mungkin untuk mengejar ketertinggalan,

d. Dengan adanya rumah belajar garis inspirasi diharapkan dapat membantu siswa-siswi SMPN 5 Sambi rampas menjadi siswa yang percaya diri dengan bekal yang dimiliki. Ketika siswa lulus dari SMPN 5 Sambi Rampas siswa sudah mempunyai keterampilan komputer sehingga saat melanjutkan ke SLTA di manapun, karena sudah dibekali dengan salah satu keterampilan yaitu keterampilan komputer.


(4)

E. DAFTAR PUSTAKA

Basuki, Sulistyo (1991). Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

Uno, Hamzah B dan Nina Lanatenggo (2010). Teknologi Komunikasi dan Informasi Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara.

http://nasional.kompas.com/read/2014/05/21/0754454/.nawa.cita.9.a genda.prioritas.jokowi-JK

http://www.academia.edu/9752965/pendidikan_di_daerah_terpencil ...by_Prischa_Haning.com

http://sospolinaction.blogspot.co.id/2012/10/upaya-peningkatan-kualitas-pendidikan.html?m=1


(5)

(6)