ANALISIS PERBANDINGAN METODE PERHITUNGAN BUNGA TABUNGAN PADA PT.BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. KANTOR CABANG TABANAN.
ANALISIS PERBANDINGAN METODE PERHITUNGAN BUNGA TABUNGAN PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK.
KANTOR CABANG TABANAN
Oleh :
NI MADE PARAMITA ASTIKA DEWI NIM : 1306013033
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR
(2)
i
ANALISIS PERBANDINGAN METODE PERHITUNGAN BUNGA TABUNGAN PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK.
KANTOR CABANG TABANAN
Oleh :
NI MADE PARAMITA ASTIKA DEWI NIM : 1306013033
Tugas Akhir Studi ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan menyelesaikan studi pada Program Studi Diploma III Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana Denpasar
(3)
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Tugas Akhir Studi ini telah diuji oleh tim penguji dan disetujui oleh Pembimbing, serta diuji pada tanggal : ………..
Tim Penguji : Tanda Tangan
1. Ketua : Dr.Made Gede Wirakusuma,SE.,MSi.,Ak ……….
2. Sekretaris : I Ketut Jati,SE.,MSi.,Ak ……….
Mengetahui,
Ketua Program Pembimbing
(Drs. Komang Ardana, MM) (Dr. Made Gede Wirakusuma,SE.,MSi.,Ak) NIP. 19561012 198403 1 003 NIP. 19651122 199203 1 004
(4)
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir Studi yang berjudul “Analisis Perbandingan Metode Perhitungan Bunga Tabungan pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Tabanan”.
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir Studi ini tidak akan berhasil tanpa bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak yang telah meluangkan waktunya dalam penyusunan Tugas Akhir Studi ini. Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan ucapan terimakasih kepada :
1. Bapak Dr. I Nyoman Mahaendra Yasa, SE., MSi. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.
2. Ibu Prof. Dr. Ni Nyoman Kerti Yasa, SE., M.S. selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.
3. Bapak Drs. Komang Ardana, MM. selaku Ketua Program Diploma III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.
4. Bapak Dr. Made Gede Wirakusuma, SE., M.Si., Ak selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan pengarahan selama Praktik Kerja Lapangan berlangsung sehingga dapat menyelesaikan laporan praktik kerja lapangan.
5. Bapak I Ketut Jati, SE., MSi., Ak selaku Pembimbing Akademik selama penulis menjalankan kuliah pada Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.
(5)
iv
6. Bapak dan Ibu Dosen yang mengajar dan membimbing penulis selama mengikuti perkuliahan pada Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.
7. Bapak Meidri Agung Cahyanto selaku Pimpinan Cabang pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Tabanan yang telah memberikan penulis melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL).
8. Ibu Fitri, Ibu Puspa, Bapak Windu, Ibu Nila, Ibu Indra, Ibu Kadek Ari, Ibu Hepi, Mbak Lely, Mbak Lidya, Bli Komang, Bli Ngurah, Pak Agus, Mbok Ayu, Mbok Desak, Mbak Eka. Mbok Ming, Mbok Diah dan Mbok Manik, serta seluruh staf karyawan di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Tabanan yang telah mendampingi serta memberikan pengarahan pada saat PKL.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan Tugas Akhir Studi ini, masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan yang disebabkan karena keterbatasan kemampuan serta pengalaman penulis. Namun demikian Tugas Akhir Studi ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi yang berkepentingan.
Denpasar, 03 Mei 2016
(6)
v
Judul : Analisis Perbandingan Metode Perhitungan Bunga Tabungan pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Tabanan
Nama : Ni Made Paramita Astika Dewi NIM : 1306013033
ABSTRAK
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. merupakan salah satu bank umum milik pemerintah yang memiliki kegiatan menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa simpanan tabungan, simpanan deposito dan simpanan giro. PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. selain menghimpun dana berupa simpanan, juga memiliki kegiatan menyalurkan dana berupa kredit serta jasa-jasa lainnya. Aktivitas menabung dipengaruhi oleh faktor seperti tingkat suku bunga. Tingkat suku bunga ditentukan oleh penawaran dan permintaan akan uang yang terjadi di dalam pasar uang. Tingkat suku bunga merupakan harga dari penggunaan uang atau bisa juga dipandang sebagai sewa atas penggunaan uang untuk jangka waktu tertentu seperti halnya dengan barang-barang lain.
Dalam penelitian yang dilakukan, jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif dan kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Semua data tersebut dikumpulkan dengan menggunakan metode observasi dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif.
Berdasarkan penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa analisis perbandingan metode perhitungan bunga tabungan pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Tabanan ada 3 yaitu yang pertama menggunakan metode Saldo Terendah yaitu bunga dalam satu bulan dihitung berdasarkan saldo terendah dalam bulan tersebut, yang kedua menggunakan metode perhitungan bunga berdasarkan metode rata-rata yaitu bunga dalam satu bulan dihitung berdasarkan saldo rata-rata dalam bulan berjalan. Saldo rata-rata dihitung berdasarkan jumlah saldo akhir tabungan setiap hari dalam bulan berjalan, dibagi dengan junlah hari dalam bulan tersebut. Terakhir dengan menggunakan metode perhitungan bunga berdasarkan saldo harian. Pada metode ini bunga dihitung dari saldo harian. Bunga tabungan dalam bulan berjalan dihitung dengan menjumlahkan hasil perhitungan bunga setiap harinya.
(7)
vi DAFTAR ISI
Isi Halaman
JUDUL .………. i
HALAMAN PENGESAHAN . ……… ii
KATA PENGANTAR . ……… iii
ABSTRAK .………... v
DAFTAR ISI .………... vi
DAFTAR TABEL .………... viii
DAFTAR GAMBAR . …….………. ix
DAFTAR LAMPIRAN . ……….. x
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah .………. 1
1.2Tujuan .………. 3
1.3Kegunaan Penelitian .………... 3
1.4Sistematika Penulisan .………. 3
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori .………... 5
2.2 Pembahasan Hasil Penelitian Sebelumnya .………. 16
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian . ……… 17
3.2 Obyek Penelitian . ……… 17
3.3 Jenis dan Sumber Data . ………... 17
3.4 Metode Pengumpulan Data . ……… 18
(8)
vii
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Kantor Cabang Tabanan .………. 20 4.2 Pembahasan Hasil Penelitian . ………. 37 BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan .………. 45 5.2 Saran .………... 46 DAFTAR RUJUKAN
Lampiran
(9)
viii
DAFTAR TABEL
No. Tabel Halaman
4.1 Suku Bunga Simpanan Tabungan PT. Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk. Kantor Cabang Tabanan .……….. 38 4.2 Tabel Saldo Minimum Tabungan pada PT. Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk. Kantor Cabang Tabanan agar Bunga Bank
dapat Menutup Biaya Administrasi Bulan .………... 39 4.3 Tabel Ilustrasi Rekening Tabungan . ………... 40
(10)
ix
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Halaman
4.1 Struktur Organisasi PT. Bank Rakyat Indonesia
(11)
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Tingkat Suku Bunga yang Wajar Lembaga Penjamin Simpanan Lampiran 2 Formulir Aplikasi Rekening Perorangan
Lampiran 3 Formulir Permohonan Penambahan dan Pengurangan Fasilitas Rekening
(12)
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan dunia saat ini telah membawa para pelaku perbankan kepersaingan yang sangat ketat untuk memperoleh konsumen. Hal yang cukup variatif dalam dunia perbankan yaitu menawarkan berbagai layanan maupun undian untuk menarik perhatian khalayak. Bagaimana cara untuk menarik nasabah baru menjadi nasabah tetap maupun mempertahankan setiap nasabah melalui produk tabungannya.
Seperti kita ketahui bahwa tabungan adalah simpanan berupa uang dari salah satu bentuk simpanan yang diperlukan oleh masyarakat untuk menyimpan uangnya dan jenis simpanan yang dapat dibuka dengan persyaratan yang sangat mudah dan sederhana. Tabungan juga merupakan simpanan masyarakat yang penarikannya dapat dilakukan sewaktu-waktu pada saat diperlukan dan menurut persyaratan tertentu yang telah ditetapkan oleh bank penyelenggara.
Aktivitas menabung dipengaruhi oleh faktor seperti tingkat suku bunga. Tingkat suku bunga ditentukan oleh penawaran dan permintaan akan uang yang terjadi di dalam pasar uang. Tingkat suku bunga merupakan harga dari penggunaan uang atau bisa juga dipandang sebagai sewa atas penggunaan uang untuk jangka waktu tertentu seperti halnya dengan barang-barang lain. Apabila dana yang ditawarkan kreditur lebih kecil dari dana yang diminta debitur, maka tingkat suku bunga cenderung naik, demikian pula sebaliknya istilah tersebut adalah dana yang
(13)
2
tersedia untuk dipinjamkan artinya sebagian anggota masyarakat yang menabung, maka dari seluruh tabungan mereka akan membentuk supply atau penawaran. Di lain pihak dalam periode yang sama anggota masyarakat yang membutuhkan dana untuk membuka dan memperluas usaha mereka dari seluruh kebutuhan mereka akan membentuk permintaan akan uang. Selanjutnya para penabung dan investor ini bertemu di pasar uang dan tawar menawar antara mereka dan akhirnya akan menghasilkan tingkat bunga kesepakatan.
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. merupakan salah satu bank umum milik pemerintah yang memiliki kegiatan menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa simpanan tabungan, simpanan deposito dan simpanan giro. PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Tabanan selain menghimpun dana berupa simpanan, juga memiliki kegiatan menyalurkan dana berupa kredit serta jasa-jasa lainnya.
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dalam melaksanakan kegiatan perbankan sebagai lembaga keuangan tidak pernah lepas dari kebijakan moneter terutama kebijakan mengenai kenaikan maupun penurunan tingkat suku bunga. Kebijakan moneter yang ditetapkan oleh Bank Indonesia sebagai bank sentral dilaksanakan untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah, pengendalian suku bunga dan jumlah uang yang beredar.
Berdasarkan uraian di atas, maka yang menjadi pokok permasalahan dalam penulisan ini adalah “Bagaimana Perbandingan Metode Perhitungan Bunga Tabungan pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Tabanan?”.
(14)
3 1.2 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis Perbandingan Metode Perhitungan Bunga Tabungan pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Tabanan.
1.3 Kegunaan Penelitian 1) Kegunaan Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan dan menambah wawasan khususnya tentang perhitungan bunga tabungan pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Tabanan.
2) Kegunaan Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi pihak manjemen baik itu perusahaan atau organisasi sebagai bahan pertimbangan dalam pelaksanaan perhitungan bunga tabungan pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Tabanan.
1.4 Sistematika Penulisan
Penulisan penelitian ini terdiri dari lima bab yang saling berhubungan satu sama lain dan disusun secara terperinci serta sistematis untuk memberikan gambaran dan mempermudah pembahasan penelitian ini.
Bab I : Pendahuluan
Bab ini menguraikan latar belakang masalah beserta pokok permasalahan, tujuan dan kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan.
(15)
4 Bab II : Kajian Pustaka
Bab ini menguraikan dasar-dasar teoritis yang mendasari dan berhubungan dengan pembahasan dalam penelitian tugas akhir ini yang meliputi landasan teori yang terdiri dari pengertian bank, jenis-jenis bank, sumber-sumber dana bank, pengertian suku buga, jenis suku bunga bank, faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat suku bunga, pengertian tabungan, perhitungan bunga tabungan serta pembahasan hasil penelitian sebelumnya.
Bab III : Metode Penelitian
Bab ini memuat cara pemecahan masalah yang digunakan dalam penelitian ini. Bab ini memaparkan lokasi penelitian, obyek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data dan teknik analisis data.
Bab IV : Pembahasan Hasil Penelitian
Bab ini menjelaskan pembahasan mengenai beberapa materi seperti gambaran umum lokasi penelitian maupun deskripsi hasil penelitian yang terkait dan mengacu pada pokok pembahasan penelitian.
Bab V : Simpulan dan Saran
Bab ini merupakan penutup yang memuat kesimpulan yang mencakup seluruh hasil penelitian, dan berisi saran yang dipandang perlu atas kesimpulan yang dikemukakan.
(16)
5 BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Bank
Bank merupakan suatu lembaga keuangan yang memiliki peranan yang sangat penting dalam sebuah kegiatan ekonomi. Menurut Ismail (2010: 10) menyebutkan bahwa bank merupakan lembaga keuangan yang fungsi utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat, menyalurkan dana kepada masyarakat, dan juga memberikan pelayanan dalam bentuk jasa-jasa perbankan. Sedangkan pengertian bank menurut Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 mendefinisikan bank sebagai suatu badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Berdasarkan pengertian yang telah diuraikan diatas, dapat disimpulkan bahwa bank memiliki tiga kegiatan utama diantaranya :
1) Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, kegiatan menghimpun dana dari masyarakat dikenal dengan istilah funding, yang merupakan kegiatan membeli dana dari masyarakat.
2) Menyalurkan dana kepada masyarakat dalam bentuk kredit, kegiatan menyalurkan dana kepada masyarakat dikenal dengan istilah lending, yang merupakan kegiatan menjual dana yang berhasil dihimpun dari masyarakat.
(17)
6
3) Memberikan jasa-jasa bank lainnya, memberikan jasa-jasa bank lain dikenal dengan istilah services, yang merupakan kegiatan penunjang untuk mendukung kelancaran kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana.
2.1.2 Jenis-Jenis Bank
Menurut Kasmir (2012: 20) menyatakan jenis-jenis bank dapat ditinjau dari berbagai segi, antara lain :
1) Dilihat dari segi fungsinya, berdasarkan Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 jenis bank terdiri dari :
(1) Bank Umum
Bank umum adalah bank yang melakukan kegiatan usaha secara konvensionaldan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Sifat jasa yang diberikan adalah umum, dalam arti dapat memberikan seluruh jasa perbankan yang ada. Begitu pula wilayah operasinya dapat dilakukan diseluruh wilayah Indonesia, bahkan ke luar negeri. Bank umum sering disebut bank komersial.
(2) Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah. Dalam kegiatannya BPR tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran, artinya jasa-jasa perbankan yang ditawarkan BPR jauh lebih sempit jika dibandingkan dengan kegiatan atau jasa bank umum.
(18)
7
2) Dilihat dari segi kepemilikannya terdiri dari : (1) Bank Milik Pemerintah
Bank yang akte pendiriannya maupun modal bank ini sepenuhnya dimiliki oleh pemerintah, sehingga seluruh keuntungan bank ini dimiliki oleh pemerintah pula.
(2) Bank Milik Swasta
Bank yang seluruh atau sebagian besar sahamnya dimiliki oleh swasta nasional. Kemudian akte pendiriannya pun didirikan oleh pihak swasta, begitu pula dengan pembagian keuntungannya untuk keuntungan swasta pula.
(3) Bank Milik Koperasi
Bank yang kepemilikan saham-sahamnya dimiliki oleh perusahaan yang berbadan hukum koperasi.
(4) Bank Milik Asing
Bank jenis ini merupakan jenis bank yang ada di luar negeri, baik milik swasta asing atau pemerintah asing. Kepemilikannya pun jelas dimiliki oleh pihak asing (luar negeri).
(5) Bank Milik Campuran
Kepemilikan saham bank campuran dimiliki oleh pihak asing dan pihak swasta nasional. Kepemilikan sahamnya secara mayoritas dipegang oleh warga Negara Indonesia.
(19)
8 3) Dilihat dari segi status terdiri dari :
(1) Bank Devisa
Bank yang dapat melaksanakan transaksi ke luar negeri atau yang berhubungan dengan mata uang asing secara keseluruhan.
(2) Bank Non Devisa
Bank yang belum mempunyai izin untuk melaksanakan transaksi sebagai bank devisa, sehingga tidak dapat melaksanakan transaksi seperti halnya bank devisa.
4) Dilihat dari segi cara menentukan harga terdiri dari : (1) Bank yang berdasarkan Prinsip Konvensional
Mayoritas bank yang berkembang di Indonesia adalah bank yang berorientasi pada prinsip konvensional. Dalam mencari keuntungan dan menentukan harga kepada para nasabahnya, bank yang berdasarkan prinsip konvensional menggunakan metode penetapan bunga sebagai harga untuk produk simpanan dan pinjaman serta untuk jasa-jasa bank lainnya menerapkan biaya-biaya dalam nominal atau persentase tertentu. (2) Bank yang berdasarkan Prinsip syariah
Bank yang berdasarkan prinsip syariah dalam penentuan harga produknya sangat berbeda dengan bank berdasarkan prinsip konvensional. Bank berdasarkan prinsip syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dengan pihak lain untuk menyimpan dana atau pembiayaan usaha atau kegiatan perbankan lainnya.
(20)
9 2.1.3 Sumber-Sumber Dana Bank
Sumber-sumber dana bank adalah usaha bank dalam memperoleh dana dalam rangka membiayai kegiatan operasinya (Kasmir, 2012: 68). Sumber dana bank adalah sebagai berikut :
1) Dana yang Bersumber dari Bank itu Sendiri
Sumber dana ini merupakan sumber dana dari modal sendiri yaitu modal setoran dari para pemegang sahamnya. Pencairan dana yang bersumber dari bank itu sendiri terdiri dari :
(1) Setoran modal dari pemegang saham
Dalam hal ini pemegang saham lama dapat menyetor dana tambahan atau membeli saham yang dikeluarkan oleh perusahaan.
(2) Cadangan-cadangan bank
Cadangan-cadangan laba tahun lalu yang tidak dibagikan kepada para pemegang sahamnya. Cadangan ini sengaja disediakan untuk mengantisipasi laba tahun yang akan datang.
(3) Laba yang belum dibagi
Laba yang belum dibagikan pada tahun yang bersangkutan, sehingga dimanfaatkan sebagai modal untuk sementara waktu.
2) Dana yang Berasal dari Masyarakat Luas
Sumber dana ini merupakan sumber dana terpenting bagi kegiatan operasi bank dan merupakan ukuran keberhasilan bank jika mampu membiayai operasinya dari sumber dana ini. Pencairan dana dari sumber dana ini paling dominan dan relatif lebih mahal, jika dibandingkan dengan dana sendiri.
(21)
10
Sumber penghimpunan dana dari masyarakat luas dapat dilakukan dalam bentuk :
(1) Simpanan Giro
Simpanan Giro adalah simpanan yang penarikannyadapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan.
(2) Simpanan Tabungan
Simpanan tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dpaat ditarik dengan cek, bilyet giro, atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.
(3) Simpanan Deposito
Simpanan deposito adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bank.
3) Dana yang Bersumber dari Lembaga Lainnya
Sumber dana ini merupakan sumber dana tambahan jika bank mengalami kesulitan dalam pencairan sumber dana. Pencairan dari sumber dana ini relatif lebih mahal dan sifatnya hanya sementara waktu saja. Dana yang bersumber dari lembaga lainnya dapat diperoleh antara lain :
(1) Kredit likuiditas dari bank Indonesia
Kredit yang diberikan Bank Indonesia kepada bank-bank yang mengalami kesulitan likuiditasnya.
(22)
11 (2) Pinjaman antarbank
Pinjaman antarbank biasanya diberikan kepada bank-bank yang mengalami kalah kliring di dalam lembaga kliring.
(3) Pinjaman dari bank-bank luar negeri
Pinjaman yang diperoleh oleh perbankan dari pihak luar negeri. (4) Surat Bergharga Pasar Uang (SPBU)
Dalam hal ini pihak perbankan menerbitkan SPBU kemudian diperjualbelikan kepada pihak yang berminat, baik perusahaan keuangan maupun non keuangan
2.1.4 Pengertian Suku Bunga
Bunga bank dapat diartikan sebagai balas jasa yang diberikan oleh bank berdasarkan prinsip konvensional kepada nasabah yang membeli atau menjual produknya. Faktor utama yang mempengaruhi besar kecilnya penetapan suku bunga adalah kebutuhan dana, persaingan, kebijakan pemerintah, target laba yang diinginkan, kualitas jaminan dan lain-lain.
2.1.5 Jenis Suku Bunga
Dalam kegiatan perbankan sehari-hari ada 2 macam bunga yang diberikan kepada nasabahnya yaitu :
1) Bunga Simpanan, merupakan harga beli yang harus dibayar bank kepada nasabah pemilik simpanan.
(23)
12
2) Bunga Pinjaman (Suku bunga kredit) merupakan bunga yang dibebankan kepada para peminjam (debitur) atau harga jual yang harus dibayar oleh nasabah peminjam kepada bank. Disebut juga bunga kredit.
Kedua macam bunga ini merupakan komponen utama faktor biaya dan pendapatan bagi bank. Bunga simpanan merupakan biaya dana yang harus dikeluarkan kepada nasabah sedangkan bunga pinjaman merupakan pendapatan yang diterima dari nasabah. Baik bunga simpanan maupun bunga pinjaman masing-masing saling mempengaruhi satu sama lainnya. Sebagai contoh seandainya bunga simpanan tinggi, maka secara otomatis bunga pinjaman juga terpengaruh ikut naik dan demikian pula sebaliknya.
2.1.6 Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Suku Bunga
Seperti dijelaskan diatas bahwa untuk menentukan besar suku bunga simpanan dan pinjaman sangat dipengaruhi oleh keduanya, artinya baik bunga simpanan maupun pinjaman saling mempengaruhi faktor-faktor lainnya.
1) Kebutuhan Dana
Apabila bank kekurangan dana, sementara permohonan pinjaman meningkat, maka yang dilakukan oleh bank agar dana tersebut cepat terpenuhi dengan meningkatkan suku bunga simpanan. Peningkatan bunga simpanan secara otomatis akan pula meningkatkan bunga pinjaman. Namun apabila dana yang ada simpanan banyak sementara permohonan simpanan sedikit maka bunga simpanan akan turun.
(24)
13 2) Persaingan
Dalam memperebutkan dana simpanan, maka disamping faktor promosi, yang paling utama, pihak perbankan harus memperhatikan pesaing, dalam arti jika bunga simpanan rata-rata 16%, jika hendak membutuhkan dana cepat, maka sebaiknya bunga pinjaman kita naikkan diatas bunga pesaing misalnya 16%. Namun sebaliknya untuk bunga pinjaman kita harus berada di bawah bunga pesaing.
3) Kebijaksanaan Pemerintah
Dalam arti baik untuk bunga simpanan maupun bunga pinjaman kita tidak boleh melebihi yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.
4) Target Laba yang Diinginkan
Sesuai dengan target laba yang diinginkan, jika laba yang diinginkan besar maka bunga pinjaman ikut besar dan sebaliknya.
5) Jangka Waktu
Semakin panjang jangka waktu pinjaman, maka akan semakin tinggi bunganya, hal ini disebabkan besarnya kemungkinan resiko di masa mendatang. Demikian pula sebaliknya jika pinjaman berjangka pendek, maka bunganya relatif lebih rendah.
6) Kualitas Jaminan
Semakin likuid jaminan yang diberikan, maka semakin rendah bunga kredit yang dibebankan dan sebaliknya. Sebagai contoh jaminan sertifikat deposito berbeda dengan jaminan sertifikat tanah. Alasan utama perbedaan ini adalah dalam pencairan jaminan apabila kredit yang
(25)
14
diberikan bermasalah. Bagi jaminan yang likuid seperti sertifikat deposito atau rekening giro yang dibekukan akan lebih mudah untuk dicairkan jika dibandingkan dengan jaminan tanah.
7) Reputasi Perusahaan
Bonafiditas suatu perusahaan yang akan memperoleh kredit sangat menentukan tingkat suku bunga yang akan dibebankan nantinya, karena biasanya perusahaan yang bonafid kemungkinan resiko kredit macet di masa mendatang relatif kecil dan sebaliknya.
8) Produk yang Kompetitif
Maksudnya adalah produk yang dibiayai tersebut laku di pasaran. Untuk produk yang kompetitif, bunga kredit yang diberikan relatif rendah jika dibandingkan dengan produk yang kurang kompetitif.
9) Hubungan Baik
Biasanya bank menggolongkan nasabahnya antara nasabah utama (primer) dan nasabah biasa (sekunder). Penggolongan ini didasarkan kepada keaktifan serta loyalitas nasabah yang bersangkutan terhadap bank. Nasabah utama biasanya mempunyai hubungan yang baik dengan pihak bank, sehingga dalam penentuan suku bunganya pun berbeda dengan nasabah biasa.
10)Jaminan Pihak Ketiga
Dalam hal ini pihak yang memberikan jaminan kepada penerima kredit. Biasanya jika pihak yang memberikan jaminan bonafid, baik dari segi kemampuan membayar, nama baik maupun loyalitasnya terhadap bank,
(26)
15
maka bunga yang dibebankan pun juga berbeda. Demikian pula sebaliknya jika penjamin pihak ketiganya kurang bonafid atau tidak dapat dipercaya, maka mungkin tidak dapat digunakan sebagai jaminan pihak ketiga oleh pihak perbankan.
2.1.7 Pengertian Tabungan
Menurut Undang-undang No. 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan, Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan/atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu. Tujuan menabung di bank adalah :
1) Penyisihan sebagian hasil pendapatan nasabah untuk dikumpulkan sebagai cadangan hari depan
2) Sebagai alat untuk melakukan transaksi bisnis atau usaha individu/kelompok.
(27)
16
2.2 Pembahasan Hasil Penelitian Sebelumnya
Penelitian mengenai mekanisme transaksi dan perhitungan bunga deposito pada BPR Kanti yang di lakukan oleh Alit, yang menjadi pokok penelitian ini adalah Bagaimanakah Mekanisme Transaksi dan Perhitungan Bunga Deposito pada BPR Kanti?. Teknik Analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif yaitu membuat gambaran secara sistematis dan urut dari data faktual yang berkaitan dengan penelitian ini. Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah mengenai mekanisme transaksi deposito berjangka pada BPR Kanti telah berjalan sesuai dengan prosedur-prosedur yang telah ada dari mulai pembukaan rekening deposito hingga pencairan deposito. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah pada penelitian ini membahas analisis perbandingan metode perhitungan bunga tabungan sedangkan penelitian sebelumnya membahas tentang mekanisme transaksi dan perhitungan bunga deposito.
(1)
(2) Pinjaman antarbank
Pinjaman antarbank biasanya diberikan kepada bank-bank yang mengalami kalah kliring di dalam lembaga kliring.
(3) Pinjaman dari bank-bank luar negeri
Pinjaman yang diperoleh oleh perbankan dari pihak luar negeri. (4) Surat Bergharga Pasar Uang (SPBU)
Dalam hal ini pihak perbankan menerbitkan SPBU kemudian diperjualbelikan kepada pihak yang berminat, baik perusahaan keuangan maupun non keuangan
2.1.4 Pengertian Suku Bunga
Bunga bank dapat diartikan sebagai balas jasa yang diberikan oleh bank berdasarkan prinsip konvensional kepada nasabah yang membeli atau menjual produknya. Faktor utama yang mempengaruhi besar kecilnya penetapan suku bunga adalah kebutuhan dana, persaingan, kebijakan pemerintah, target laba yang diinginkan, kualitas jaminan dan lain-lain.
2.1.5 Jenis Suku Bunga
Dalam kegiatan perbankan sehari-hari ada 2 macam bunga yang diberikan kepada nasabahnya yaitu :
1) Bunga Simpanan, merupakan harga beli yang harus dibayar bank kepada nasabah pemilik simpanan.
(2)
2) Bunga Pinjaman (Suku bunga kredit) merupakan bunga yang dibebankan kepada para peminjam (debitur) atau harga jual yang harus dibayar oleh nasabah peminjam kepada bank. Disebut juga bunga kredit.
Kedua macam bunga ini merupakan komponen utama faktor biaya dan pendapatan bagi bank. Bunga simpanan merupakan biaya dana yang harus dikeluarkan kepada nasabah sedangkan bunga pinjaman merupakan pendapatan yang diterima dari nasabah. Baik bunga simpanan maupun bunga pinjaman masing-masing saling mempengaruhi satu sama lainnya. Sebagai contoh seandainya bunga simpanan tinggi, maka secara otomatis bunga pinjaman juga terpengaruh ikut naik dan demikian pula sebaliknya.
2.1.6 Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Suku Bunga
Seperti dijelaskan diatas bahwa untuk menentukan besar suku bunga simpanan dan pinjaman sangat dipengaruhi oleh keduanya, artinya baik bunga simpanan maupun pinjaman saling mempengaruhi faktor-faktor lainnya.
1) Kebutuhan Dana
Apabila bank kekurangan dana, sementara permohonan pinjaman meningkat, maka yang dilakukan oleh bank agar dana tersebut cepat terpenuhi dengan meningkatkan suku bunga simpanan. Peningkatan bunga simpanan secara otomatis akan pula meningkatkan bunga pinjaman. Namun apabila dana yang ada simpanan banyak sementara permohonan simpanan sedikit maka bunga simpanan akan turun.
(3)
2) Persaingan
Dalam memperebutkan dana simpanan, maka disamping faktor promosi, yang paling utama, pihak perbankan harus memperhatikan pesaing, dalam arti jika bunga simpanan rata-rata 16%, jika hendak membutuhkan dana cepat, maka sebaiknya bunga pinjaman kita naikkan diatas bunga pesaing misalnya 16%. Namun sebaliknya untuk bunga pinjaman kita harus berada di bawah bunga pesaing.
3) Kebijaksanaan Pemerintah
Dalam arti baik untuk bunga simpanan maupun bunga pinjaman kita tidak boleh melebihi yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.
4) Target Laba yang Diinginkan
Sesuai dengan target laba yang diinginkan, jika laba yang diinginkan besar maka bunga pinjaman ikut besar dan sebaliknya.
5) Jangka Waktu
Semakin panjang jangka waktu pinjaman, maka akan semakin tinggi bunganya, hal ini disebabkan besarnya kemungkinan resiko di masa mendatang. Demikian pula sebaliknya jika pinjaman berjangka pendek, maka bunganya relatif lebih rendah.
6) Kualitas Jaminan
Semakin likuid jaminan yang diberikan, maka semakin rendah bunga kredit yang dibebankan dan sebaliknya. Sebagai contoh jaminan sertifikat deposito berbeda dengan jaminan sertifikat tanah. Alasan utama perbedaan ini adalah dalam pencairan jaminan apabila kredit yang
(4)
diberikan bermasalah. Bagi jaminan yang likuid seperti sertifikat deposito atau rekening giro yang dibekukan akan lebih mudah untuk dicairkan jika dibandingkan dengan jaminan tanah.
7) Reputasi Perusahaan
Bonafiditas suatu perusahaan yang akan memperoleh kredit sangat menentukan tingkat suku bunga yang akan dibebankan nantinya, karena biasanya perusahaan yang bonafid kemungkinan resiko kredit macet di masa mendatang relatif kecil dan sebaliknya.
8) Produk yang Kompetitif
Maksudnya adalah produk yang dibiayai tersebut laku di pasaran. Untuk produk yang kompetitif, bunga kredit yang diberikan relatif rendah jika dibandingkan dengan produk yang kurang kompetitif.
9) Hubungan Baik
Biasanya bank menggolongkan nasabahnya antara nasabah utama (primer) dan nasabah biasa (sekunder). Penggolongan ini didasarkan kepada keaktifan serta loyalitas nasabah yang bersangkutan terhadap bank. Nasabah utama biasanya mempunyai hubungan yang baik dengan pihak bank, sehingga dalam penentuan suku bunganya pun berbeda dengan nasabah biasa.
10)Jaminan Pihak Ketiga
Dalam hal ini pihak yang memberikan jaminan kepada penerima kredit. Biasanya jika pihak yang memberikan jaminan bonafid, baik dari segi kemampuan membayar, nama baik maupun loyalitasnya terhadap bank,
(5)
maka bunga yang dibebankan pun juga berbeda. Demikian pula sebaliknya jika penjamin pihak ketiganya kurang bonafid atau tidak dapat dipercaya, maka mungkin tidak dapat digunakan sebagai jaminan pihak ketiga oleh pihak perbankan.
2.1.7 Pengertian Tabungan
Menurut Undang-undang No. 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan, Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan/atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu. Tujuan menabung di bank adalah :
1) Penyisihan sebagian hasil pendapatan nasabah untuk dikumpulkan sebagai cadangan hari depan
2) Sebagai alat untuk melakukan transaksi bisnis atau usaha individu/kelompok.
(6)
2.2 Pembahasan Hasil Penelitian Sebelumnya
Penelitian mengenai mekanisme transaksi dan perhitungan bunga deposito pada BPR Kanti yang di lakukan oleh Alit, yang menjadi pokok penelitian ini adalah Bagaimanakah Mekanisme Transaksi dan Perhitungan Bunga Deposito pada BPR Kanti?. Teknik Analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif yaitu membuat gambaran secara sistematis dan urut dari data faktual yang berkaitan dengan penelitian ini. Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah mengenai mekanisme transaksi deposito berjangka pada BPR Kanti telah berjalan sesuai dengan prosedur-prosedur yang telah ada dari mulai pembukaan rekening deposito hingga pencairan deposito. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah pada penelitian ini membahas analisis perbandingan metode perhitungan bunga tabungan sedangkan penelitian sebelumnya membahas tentang mekanisme transaksi dan perhitungan bunga deposito.