PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT MODAL KERJA PADA PT. BANK RAKYAT INDONESI (PERSERO) TBK. KANTOR CABANG TABANAN.

(1)

i

PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT MODAL KERJA PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK.

KANTOR CABANG TABANAN

Diajukan Oleh :

DEWA AYU MADE DARMAYANTI NIM : 1306013043

Tugas Akhir Studi ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan menyelesaikan studi pada Program Studi Diploma III Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana Denpasar


(2)

ii

LEMBAR PENGESAHAN

Tugas Akhir Studi ini telah diuji oleh tim penguji dan disetujui oleh Pembimbing, serta diuji pada tanggal : 2 Juni 2016

Tim Penguji : Tanda Tangan

1. Ketua : Dr. Md Gd Wirakusuma SE.,M.Si.,Ak

2. Sekretaris : Dr. I Gde Ary Wirajaya, SE.,M.Si.,Ak

Mengetahui,

Ketua Program Pembimbing

Drs. Komang Ardana, MM Dr. Md Gd Wirakusuma SE.,M.Si.,Ak NIP. 195610121984031003 NIP. 196511221992031004


(3)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir Studi yang berjudul “Prosedur Pemberian Kredit Modal Kerja pada PT. Bank Rakyat Indonesia (PERSERO) Tbk. Kantor Cabang Tabanan”.

Penulis menyadari bahwa laporan ini tidak akan berhasil tanpa bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak yang telah meluangkan waktunya dalam penyusunan Tugas Akhir Studi ini. Dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. I Nyoman Mahaendra Yasa, SE.,M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

2. Ibu Prof. Dr. Ni Nyoman Kerti Yasa, SE.,MS, selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

3. Bapak Drs. Komang Ardana, MM. selaku Ketua Program Diploma III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

4. Bapak Dr. Made Gede Wirakusuma SE.,M.Si.,Ak., selaku Dosen Pembimbing Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan pengarahan sampai dengan selesainya Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini.


(4)

iv

5. Bapak Dr. I Gde Ary Wirajaya, SE, M.Si, Ak., selaku Pembimbing Akademik (PA) selama penulis menjalankan kuliah pada Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

6. Bapak dan Ibu Dosen yang mengajar dan membimbing penulis selama mengikuti perkuliahan pada Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

7. Bapak Meidri Agung Cahyanto, selaku pimpinan cabang PT. BRI (PERSERO) Tbk. Kantor Cabang Tabanan yang telah memberikan penulis melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL).

8. Seluruh staff karyawan di PT. Bank Rakyak Indonesia (PERSERO) Tbk. Kantor Cabang Tabanan yang telah mendampingi serta memberikan pengarahan pada saat PKL.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan Tugas Akhir Studi ini, masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan yang disebabkan karena keterbatasan kemampuan serta pengalaman penulis. Namun demikian Tugas Akhir Studi ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi yang berkepentingan.

Denpasar, Juni 2016


(5)

v

Judul : Prosedur Pemberian Kredit Modal Kerja pada PT. Bank Rakyat Indonesia (PERSERO) Tbk. Kantor Cabang Tabanan

Nama : Dewa Ayu Made Darmayanti Nim : 1306013043

ABSTRAK

PT. BRI adalah salah satu lembaga keuangan milik pemerintah yang memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam bentuk penerimanaan dana dan pengelolaan dana disamping juga memberikan jasa-jasa lainnya dibidang keuangan. PT. Bank Rakyat Indonesia (PERSERO) Tbk. Kantor Cabang Tabanan adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk kredit guna meningkatkan taraf hidup masyarakat. Dengan menyalurkan dananya ke masyarakat dalam bentuk kredit, masyarakat akan lebih mudah mendapatkan sumber dana, baik dana investasi, dana untuk modal kerja maupun dana konsumtif. Salah satu produk pada PT. Bank Rakyat Indonesia (PERSERO) Tbk. Kantor Cabang Tabanan adalah Kredit Modal Kerja. Kredit Modal Kerja adalah fasilitas kredit yang diberikan untuk membiayai operasional perusahaan yang berhubungan dengan pengadaan barang maupun proses produksi sampai barang tersebut terjual. Namun usaha perkreditan ini juga memiliki resiko kerugian yang cukup besar, maka dari itu dibutuhkan prosedur pemberian kredit yang baik untuk mengurangi risiko pada pemberian kredit.

Dalam penelitian yang dilakukan, jenis data yang digunakan adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Semua data tersebut dikumpulkan dengan menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif komparatif.

Berdasarkan penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa prosedur pemberian kredit modal kerja pada PT. Bank Rakyat Indonesia (PERSERO) Tbk. Kantor Cabang Tabanan meliputi tahap permohonan kredit, analisis dan evaluasi kredit, perhitungan kebutuhan kredit, pengelolaan risiko kredit, negosiasi kredit, rekomendasi keputusan pemberian kredit, dan keputusan permohonan kredit. Kata Kunci : prosedur, pemberian kredit, kredit modal kerja


(6)

vi DAFTAR ISI

Isi Halaman

JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN . ... ii

KATA PENGANTAR . ... iii

ABSTRAK ... v

DAFTAR ISI . ... vi

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR . ... viii

DAFTAR LAMPIRAN . ... ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Tujuan . ... 2

1.3 Kegunaan Penelitian . ... 3

1.4 Sistematika Penulisan ... 3

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori . ... 5

2.2 Pembahasan Hasil Penelitian Sebelumnya . ... 22

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian ... 24

3.2 Obyek Penelitian . ... 24

3.3. Identifikasi Variabel ... 24

3.4 Jenis dan Sumber Data ... 24

3.5 Metode Pengumpulan Data ... 26

3.6 Teknik Analisis Data ... 27

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Daerah/Deskripsi Hasil Penelitian ... 28

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian . ... 38

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan . ... 51

5.2 Saran . ... 53 DAFTAR RUJUKAN


(7)

vii

DAFTAR TABEL

No. Tabel Halaman


(8)

viii

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Halaman

4.1 Struktur Organisasi PT. Bank Rakyat Indonesia

(PERSERO) Tbk. Kantor Cabang Tabanan . ... 36 4.2 Flowchart Prosedur Pemberian Kredit Modal Kerja

pada PT. Bank Rakyat Indonesia (PERSERO) Tbk.

Kantor Cabang Tabanan ... 48 4.3 Flowchart Prosedur Pemberian Kredit Menurut Surat Edaran


(9)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran

1. Surat Keterangan Permohonan Pinjam (SKPP) 2. Formulir Review Dokumen

3. Laporan Kunjungan Nasabah 4. Offering Letter

5. Instruksi Pencairan Kredit 6. Pemberitahuan Putusan Kredit


(10)

(11)

(12)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring dengan berkembangnya perekonomian dan dunia usaha, masyarakat semakin banyak yang ingin memulai usaha baik dalam bidang jasa maupun dagang. Semakin banyak usaha yang berjalan maka semakin banyak pula modal yang dibutuhkan. Modal yang berupa dana merupakan modal yang pengaruhnya sangat besar bagi perusahaan, baik yang baru berdiri maupun yang sudah berjalan. Seringkali masyarakat tidak tahu bagaimana cara memperoleh modal usaha yang cukup besar, sedangkan dana yang mereka miliki tidak cukup untuk menjalankan usaha tersebut. Dengan adanya permasalahan ini, maka solusi yang baik bagi pengusaha ialah dengan meminjam dana pada lembaga keuangan.

Menurut Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, Bank adalah suatu badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya ke masyarakat dalam bentuk kredit guna meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak. PT. Bank Rakyat Indonesia (PERSERO) Tbk. Kantor Cabang Tabanan adalah salah satu bank yang selain menghimpun dana dari masyarakat juga melayani jasa peminjaman modal kerja secara kredit. Salah satu kredit yang dimiliki oleh PT. Bank Rakyat Indonesia (PERSERO) Tbk. Kantor Cabang Tabanan adalah kredit modal kerja. Kredit modal kerja adalah fasilitas kredit yang diberikan untuk membiayai operasional


(13)

2

perusahaan yang berhubungan dengan pengadaan barang maupun proses produksi sampai dengan barang tersebut terjual. Kredit yang diberikan bank kepada nasabah untuk memenuhi kebutuhan modal kerja debitur.

Dengan demikian, debitur yang kekurangan dana untuk memperlancar usahanya dapat memanfaatkan Kredit Modal Kerja dari PT. Bank Rakyat Indonesia (PERSERO) Tbk. Kantor Cabang Tabanan. Agar suatu pemberian kredit dapat disalurkan dengan benar sehingga tidak mempersulit proses pemberian kredit bagi debitur dan mengurangi risiko bagi perusahaan maka pemberian kredit harus sesuai dengan prosedur yang ada. Untuk itu dalam permasalahan yang ada, diperlukan suatu penjabaran tentang prosedur pemberian kredit modal kerja, yang diharapkan dapat mempermudah pemberian kredit untuk membiayai debitur dan mengurangi risiko bagi perusahaan.

Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian dalam menyusun Tugas Akhir Studi dengan judul “Prosedur Pemberian Kredit Modal Kerja pada PT. Bank Rakyat Indonesia (PERSERO) Tbk. Kantor Cabang Tabanan”.

1.2 Tujuan

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah prosedur pemberian kredit modal kerja pada PT. Bank Rakyat Indonesia (PERSERO) Tbk. Kantor Cabang Tabanan telah sesuai dengan teori yang ada.


(14)

3 1.3 Kegunaan Penelitian

1.3.1 Kegunaan Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang prosedur pemberian kredit modal kerja pada PT. Bank Rakyat Indonesia (PERSERO) Tbk. Kantor Cabang Tabanan.

1.3.2 Kegunaan Praktis

Informasi yang diberikan dalam penelitian ini dapat dijadikan sebagai saran maupun acuan dalam pelaksanaan prosedur pemberian kredit modal kerja pada PT. Bank Rakyat Indonesia (PERSERO) Tbk. Kantor Cabang Tabanan.

1.4 Sistematika Penulisan

Penulisan penelitian ini terdiri dari beberapa bab yang disusun secara berurutan dan sistematis sehingga bab yang satu dengan bab yang lainnya mempunyai hubungan yang sistematis. Adapun sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan

Bab ini menguraikan tentang latar belakang yang mengarah pada pokok permasalahan, tujuan dan kegunaan penelitian dan sistematika penulisan.


(15)

4 Bab II Kajian Pustaka

Bab ini menguraikan tentang landasan teori yang digunakan dalam penulisan Tugas Akhir Studi ini dan membahas hasil penelitian sebelumnya.

Bab III Metode Penelitian

Bab ini menguraikan tentang lokasi penelitian, objek penelitian, identifikasi variabel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data serta teknik analisis data.

Bab IV Pembahasan Hasil Penelitian

Bab ini menguraikan tentang gambaran umum daerah/ deskripsi hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian.

Bab V Simpulan dan Saran

Bab ini merupakan bagian penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran yang dihasilkan dari penulisan Tugas Akhir Studi dan pembahasan yang dilakukan terkait dengan Prosedur Pemberian Kredit Modal Kerja pada PT. Bank Rakyat Indonesia (PERSERO) Tbk. Kantor Cabang Tabanan.


(16)

1 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Pengertian prosedur

Prosedur adalah suatu kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu department atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang (Mulyadi, 2010:5). Adapun manfaat prosedur, yaitu:

1. Lebih memudahkan dalam menentukan langkah-langkah kegiatan dimasa yang akan datang.

2. Mengubah pekerjaan yang berulang-ulang menjadi rutin dan terbatas.

3. Adanya suatu petunjuk atau program kerja yang jelas dan harus dipatuhi oleh seluruh pelaksana.

4. Membantu dalam usaha meningkatkan produktifitas kerja yang efektif dan efisien.

5. Mencegah terjadinya penyimpangan dan memudahkan dalam pengawasan.

2.1.2 Pengertian Bank

Bank berasal dari bahasa Italia yaitu banco yang artinya bangku. Bangku inilah yang dipergunakan oleh banker untuk melayani kegiatan operasionalnya


(17)

2

kepada para nasabah. Istilah bangku secara resmi dan populer menjadi bank. Bank termasuk perusahaan industri jasa karena produknya hanya memberikan pelayanan jasa kepada masyarakat. Beberapa definisi atau rumusan mengenai pengertian bank yang dikemukakan sebagai berikut:

1. Definisi Bank menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

2. Menurut Hasibuan (2005:2) pengertian bank adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam bentuk aset keuangan (financial assets) serta bermotif profit juga sosial, jadi bukan hanya mencari keuntungan saja.

3. Menurut Kasmir (2008:2) bank merupakan lembaga keuangan yang kegiatannya menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan kemudian menyalurkan kembali ke masyarakat, serta memberikan jasa-jasa lainnya.

Berdasarkan ketiga pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa bank adalah usaha yang berbentuk lembaga keuangan yang menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki kelebihan dana (surplus of fund) dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat yang kekurangan dana (lack of fund), serta memberikan jasa-jasa bank lainnya untuk motif profit juga sosial demi meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.


(18)

3 2.1.3 Jenis-jenis Bank

Menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998, jenis bank terdiri atas bank umum dan bank perkreditan rakyat (BPR). Selain itu, juga terdapat Bank Sentral yaitu Bank Indonesia.

1. Bank Sentral

Berdasarkan UU No. 23 Tahun 1999, bank sentral merupakan lembaga negara yang independen atau mandiri, bebas dan campur tangan pemerintah dan pihak-pihak lain kecuali untuk hal-hal yang secara tegas diatur dalam undang-undang. Bank Indonesia merupakan bank sentral di Indonesia yang didirikan berdasarkan undang-undang.

2. Bank Umum

Menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998, bank umum berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

3. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Bank Perkreditan Rakyat hanya diperbolehkan menghimpun dana masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka, tabungan dan/atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu. Namun, BPR juga boleh memberikan kredit kepada masyarakat sebagaimana dilakukan oleh bank umum.

2.1.4 Fungsi Bank

Fungsi perbankan Indonesia adalah sebagai penghimpun, penyalur dan pelayan jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang di masyarakat,


(19)

4

yang bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak. Secara ringkas fungsi bank, antara lain:

1. Penghimpun dana untuk menjalankan fungsinya sebagai penghimpun dana. 2. Penyalur atau pemberi kredit bank dalam kegiatannya tidak hanya menyimpan

dana yang diperoleh, akan tetapi untuk pemanfaatnya bank menyalurkan kembali dalam bentuk kredit kepada masyarakat yang memerlukan dana segar untuk usaha.

3. Penyalur dana-dana yang terkumpul oleh bank disalurkan kepada masyarakat dalam bentuk pemberian kredit, pembelian surat-surat berharga, penyertaan dan pemilikan harta tetap.

4. Pelayanan jasa bank dalam mengemban tugas sebagai pelayan lalu lintas pembayaran uang melakukan berbagai aktivitas kegiatan antara lain pengiriman uang, cek wisata, kartu kredit dan pelayanan lainnya.

2.1.5 Pengertian Kredit

Kredit berasal dari bahasa Yunani “Credere” yang berarti “kepercayaan” atau dalam bahasa latin “Creditum” yang berarti “kepercayaan akan kebenaran”. Berdasarkan Undang-undang No. 10 Tahun 1998, kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang diwajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungan.


(20)

5

Kredit dapat berupa uang atau tagihan yang nilainya diukur dengan uang. Kemudian adanya kesepakatan antara bank (kreditur) dengan nasabah penerima kredit (debitur), sesuai dengan perjanjian yang telah dibuat sebelumnya. Dalam perjanjian kredit tercakup hak dan kewajiban masing-masing pihak, termasuk jangka waktu serta bunga yang ditetapkan bersama. Demikian pula dengan masalah sanksi apabila debitur mengingkari perjanjian yang telah dibuat bersama.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kredit adalah penyediaan uang berdasarkan ketentuan atau perjanjian tertentu yang telah disepakati oleh pihak bank dan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk membayar utangnya pada jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.

2.1.6 Unsur-Unsur Kredit

Menurut Kasmir (2012:87) menyebutkan kredit yang diberikan oleh lembaga kredit mempunyai unsur-unsur sebagai berikut:

1. Kepercayaan

Yaitu suatu keyakinan terhadap pemberi kredit bahwa kredit yang diberikan (berupa uang, barang atau jasa) akan benar-benar diterima kembali dimasa tertentu dimasa yang akan datang. Kepercayaan ini diberikan oleh bank, dimana sebelumnya sudah dilakukan penyelidikan tentang nasabah baik secara intern maupun ekstern. Penyelidikan ini dilakukan untuk mengetahui kondisi masa lalu dan sekarang terhadap nasabah pemohon kredit.


(21)

6

Yaitu kesepakatan antara pemberi kredit dengan penerima kredit yang dituangkan dalam suatu perjanjian dimana masing-masing pihak menandatangani hak dan kewajibannya masing-masing.

3. Jangka Waktu

Masa pengembalian kredit yang telah disepakati bersama. Jangka waktu tersebut dapat berupa jangka waktu yang pendek, menengah maupun jangka panjang.

4. Risiko

Adanya suatu tenggang waktu pengembalian akan menyebabkan suatu risiko macet/tidak tertagihnya pemberian kredit. Risiko ini menjadi tanggungan bank, baik risiko yang disengaja oleh nasabah yang lalai, maupun oleh risiko yang tidak disengaja. Misalnya terjadi bencana alam atau bangkrutnya usaha nasabah tanpa ada unsur kesengajaan lainnya.

5. Balas Jasa

Yaitu keuntungan atas pemberian suatu kredit atau pembiayaan yang dikenal sebagai bunga untuk bank konvensional atau bagi hasil untuk bank yang menganut prinsip syariah.

2.1.7 Fungsi Kredit

Kredit mempunyai fungsi bagi dunia usaha termasuk juga usaha kecil yaitu sebagai sumber permodalan untuk menjaga kelangsungan atau meningkatkan usahanya. Menurut Kasmir (2012:89) selain memiliki tujuan pemberian, suatu fasilitas kredit juga memiliki berberapa fungsi, antara lain:


(22)

7 1. Untuk meningkatkan daya guna uang

Dengan adanya kredit dapat meningkatkan daya guna uang, maksudnya jika uang hanya disimpan saja tidak menghasilkan sesuatu yang berguna. Dengan diberikannya kredit uang tersebut menjadi berguna untuk menghasilkan barang atau jasa oleh si penerima kredit.

2. Untuk meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang

Dalam hal ini uang yang disalurkan akan beredar dari suatu wilayah ke wilayah lainnya sehingga suatu daerah yang kekurangan uang dengan memperoleh kredit maka daerah tersebut akan memperoleh tambahan uang dari daerah lainnya.

3. Untuk meningkatkan daya guna barang

Kredit yang diberikan oleh pihak bank akan dapat digunakan oleh debitur untuk mengolah barang yang tidak berguna menjadi berguna atau bermanfaat. 4. Meningkatkan peredaran uang

Kredit dapat pula menambah atau memperlancar arus barang dari suatu wilayah ke wilayah lainnya.

5. Sebagai alat stabilitas ekonomi

Dengan memberikan kredit dapat dikatakan sebagai stabilitas ekonomi karena dengan adanya kredit yang diberikan akan menambah jumlah barang yang diperlukan oleh masyarakat. Kemudian kredit dapat pula membantu dalam mengekspor barang dari dalam negeri ke luar negerisehingga meningkatkan devisa negara.


(23)

8

Bagi penerima kredit tentu akan dapat meningkatkan kegairahan berusaha apalagi bagi nasabah yang memiliki modal yang pas-pasan.

7. Untuk meningkatkan pemerataan pendapatan

Semakin banyak kredit yang disalurkan akan semakin baik terutama dalam hal meningkatkan pendapatan. Jika sebuah kredit diberikan untuk membangun pabrik, maka pabrik tersebut tentu membutuhkan tenaga kerja sehingga dapat pula mengurangi penganggura. Selain itu, masyarakat sekitar pabrik juga akan dapat meningkatkan pendapatannya dengan membuka warung atau menyewa rumah kontrakan atau jasa lainnya.

8. Untuk meningkatkan hubungan internasional

Dalam hal pinjaman internasional akan dapat mempererat hubungan yang saling membutuhkan antara penerima kredit dengan pemberi kredit. Pemberian kredit oleh negara lain akan meningkatkan kerjasama di bidang lainnya.

2.1.8 Jenis-jenis Kredit

Menurut Kasmir (2012:90) jenis-jenis kredit dapat dilihat dari berbagai segi antara lain sebagai berikut:

1. Dilihat dari segi kegunaan 1) Kredit Investasi

Biasanya digunakan untuk keperluan perluasan usaha atau membangun proyek/pabrik baru atau untuk keperluan rehabilitasi. Contoh kredit


(24)

9

invesrasi misalnya untuk membangun pabrik atau membeli mesin-mesin. Masa pemakaiannya untuk periode yang lebih lama.

2) Kredit Modal Kerja

Digunakan untuk keperluan meningkatkan produksi dalam operasionalnya. Sebagai contoh kredit modal kerja diberikan untuk membeli bahan baku, membayar gaji pegawai atau biaya-biaya lainnya yang berkaitan dengan proses produksi perusahaan.

2. Dilihat dari segi tujuan kredit 1) Kredit Produktif

Kredit yang digunakan untuk peningkatan usaha atau produksi atau investasi. Kredit ini diberikan untuk menghasilkan barang atau jasa. 2) Kredit Konsumtif

Kredit yang digunakan untuk dikonsumsi secara pribadi. Dalam kredit ini tidak ada pertambahan barang atau jasa yang dihasilkan, karena memang digunakan oleh konsumen untuk tujuan konsumtif misalnya pembelian kendaraan bermotor, renovasi rumah dan pembelian tanah.

3) Kredit Perdagangan

Kredit yang digunakan untuk perdagangan, biasanya untuk membeli barang dagangan yang pembayarannya diharapkan dari hasil penjualan barang dagangan tersebut.

3. Dilihat dari segi jangka waktu 1) Kredit Jangka Pendek


(25)

10

Merupakan kredit yang memiliki jangka waktu kurang dari 1 tahun atau paling lama 1 tahun, dan biasanya digunakan untuk keperluan modal kerja. Contohnya kredit untuk peternakan ayam.

2) Kredit Jangka Menengah

Merupakan kredit yang memiliki jangka waktu kredit berkisar antara 1 tahun sampai dengan 3 tahun, dan biasanya kredit ini digunakan untuk melakukan investasi.

3) Kredit Jangka Panjang

Merupakan kredit yang masa pengembaliannya paling panjang. Kredit jangka panjang waktu pengembaliannya diatas 3 tahun atau 5 tahun. Misalnya kredit untuk perkebunan karet, manufaktur atau kredit konsumtif seperti pembangunan perumahan.

4. Dilihat dari segi jaminan 1) Kredit dengan Jaminan

Merupakan kredit yang diberikan dengan suatu jaminan. Jaminan tersebut tidak berwujud atau jaminan orang. Artinya setiap kredit yang dikeluarkan akan dilindungi minimal senilai jaminan atau jaminan tersebut harus melebihi jumlah kredit yang diajukan oleh calon debitur. Kredit dengan jaminan antara lain:

(1) Jaminan benda berwujud, yaitu barang-barang yang dapat dijadikan jaminan seperti: Tanah, bangunan, krendaraan bermotor, mesin/peralatan, barang dagangan, tanaman/kebun/sawah.


(26)

11

(2) Jaminan benda tidak berwujud yaitu benda-benda yang merupakan surat-surat yang dijadikan jaminan seperti sertifikat saham, sertifikat obligasi, sertifikat tanah, sertifikat deposito, rekening tabungan yang dibekukan, rekening giro yang dibekukan dan wesel.

(3) Jaminan orang yaitu jaminan yang diberikan oleh seseorang dan apabila kredit tersebut macet, maka orang yang memberikan jaminan itulah yang menanggung risiko.

2) Kredit Tanpa Jaminan

Merupakan kredit yang diberikan tanpa jaminan barang atau orang tertentu. Kredit jenis ini diberikan dengan melihat prospek usaha, karakter, serta loyalitas atau nama baik calon debitur selama berhubungan dengan bank atau pihak lain.

5. Dilihat dari segi sektor usaha

1) Kredit Pertanian yaitu kredit untuk sektor perkebunan atau pertanian rakyat.

2) Kredit Peternakan yaitu kredit jangka pendek misalnya peternakan ayam dan jangka panjang untuk peternakan sapi.

3) Kredit Industri yaitu kredit untuk membiayai industri kecil, menengah atau besar.

4) Kredit Pertambangan yaitu kredit untuk membiayai jenis usaha pertambangan seperti tambang emas, minyak, atau timah yang memiliki jangka waktu panjang.


(27)

12

5) Kredit Pendidikan yaitu kredit untuk membangun sarana dan prasarana pendidikan.

6) Kredit Profesi yaitu kredit yang diberikan untuk para profesional seperti dokter, dosen atau pengacara.

7) Kredit Perumahan yaitu kredit untuk membiayai perumahan.

2.1.9 Pengertian Kredit Modal Kerja

Kredit modal kerja adalah kredit yang diberikan untuk kepentingan kelancaran modal kerja nasabah. Pada umumnya kredit modal kerja digunakan debitur untuk melakukan pengadaan kegiatan operasional perusahaan, seperti untuk membeli bahan dasar atau bahan baku, alat-alat bantu, penggajian karyawan, dan biaya-biaya lainnya yang berkaitan dengan kegiatan produksi perusahaan. Kredit modal kerja ini ditujukan pada calon debitur yang memiliki usaha dalam bidang industri perdagangan dan jasa.

2.1.10 Penilaian Kredit

Sebelum memutuskan pemberian kredit atau melakukan pencairan dana melalui kredit, maka kreditur harus melakukan penilaian terhadap calon debitur. Menurut Fahmi dan Hadi (2010:17) penilaian tersebut dilakukan berdasarkan prinsip 5 C, yaitu:

1. Character (Karakteristik)

Hal ini menyangkut sisi psikologis calon debitur, yaitu karakteristik atau sifat yang dimilikinya, seperti latar belakang keluarga, hobi, cara hidup yang dijalani, kebiasaan-kebiasaannya dan lain-lain. Tujuan memahami


(28)

13

karakteristik ini adalah mengetahui apakah calon debitur tersebut layak untuk memperoleh pinjman kredit dan apakah ia memiliki kejujuran untuk memenuhi kewajibannya.

2. Capacity (Kemampuan)

Hal ini berhubungan dengan kemampuan calon debitur dalam mengelola usahanya, terutama pada masa-masa sulit, sehingga akan diketahui apakah ia memiliki kemampuan membayar atau tidak. Dengan demikian, pihak perbankan akan dapat menentukan apakah permohonan kredit calon debitur tersebut layak untuk dicairkan atau tidak.

3. Capital (Modal)

Hal ini menyangkut kemampuan modal yang dimiliki oleh seseorang pada saat ia melaksanakan bisnisnya tersebut. Modal tersebut dapat dilihat pada neraca perusahaan, laporan laba rugi dan laporan keuangan lainnya. Pihak perbankan dapat menolak peminjaman dana yang melebihi dari kepemilikan modal yang dimiliki karena hal tersebut akan menimbulkan risiko di kemudian hari apalagi bila terjadi persoalan kemacetan dalam aliran kas yang dimilikinya.

4. Collateral (Jaminan)

Yaitu barang atau sesuatu yang dijadikan jaminan pada saat sesorang akan melakukan pinjaman dana dalam bentuk kredit ke sebuah perbankan atau leasing. Misalnya, seorang karyawan tetap di sebuah perusahaan akan memperlihatkan slip gaji yang dimilikinya, Surat Keputusan (SK) pengangkatan dan dokumen pendukung lainnya seperti KTP, KK dan lainnya, dengan alasan dapat dipertanggung jawabkan dikemudian hari.


(29)

14

5. Condition of economy (Kondisi Perekonomian)

Kondisi perekonomian yang tengah berlangsung disuatu negara seperti tingkat pertumbuhan ekonomi, angka inflasi, jumlah pengangguran, daya beli, penerapan kebijakan moneter dan iklim dunia usaha yaitu regulasi pemerintah, serta situasi ekonomi internasional yang tengah berkembang adalah bagian penting untuk dianalisa dan dijadikan bahan pertimbangan. Pihak perbankan dapat mencari informasi terlebih dahulu dari mereka yang telah lama berkecimpung dalam masalah kredit, seperti seorang analis kredit dari sebuah perbankan atau pendapat dari para ahli ekonomi.

2.1.11 Prosedur Pemberian Kredit

Prosedur pemberian dan penilaian kredit oleh dunia perbankan secara umum antar bank yang satu dengan yang lain tidak jauh berbeda. Yang menjadi pembeda hanya terletak pada prosedur dan persyaratan yang ditetapkan. Menurut Kuncoro & Suhardjono (2011:226) Proses pemberian kredit terdiri dari 3 tahap, yaitu tahap kegiatan prakarsa dan analisis kredit, tahap rekomendasi dan tahap putusan kredit. Prosedur pemberian kredit yang sehat adalah upaya bank dalam mengurangi risiko dalam pemberian kredit yang dimulai dengan tahap penyusunan perencanaan perkreditan, dilanjutkan dengan proses pemberian putusan kredit (prakarsa, analisis dan evaluasi, negosiasi, rekomendasi dan pemberian putusan kredit), penyusunan perjanjian kredit, dokumentasi dan administrasi kredit, persetujuan pencairan kredit serta pengawasan dan pembinaan kredit.


(30)

15

Menurut Kasmir (2009:115) prosedur pemberian kredit secara umum oleh badan hukum adalah sebagai berikut:

1. Pengajuan berkas-berkas

Dalam hal ini pemohon kredit mengajukan permohonan kredit yang dituangkan dalam suatu proposal. Kemudian dilampiri dengan berkas-berkas yang dibutuhkan. Pengajuan proposal kredit hendaknya berisi antara lain:

1) Latar belakang perusahaan seperti riwayat hidup singkat perusahaan, jenis bidang usaha, identitas perusahaan, nama pengurus berikut pengetahuan dan pendidikannya, perkembangan perusahaan serta relasinya dengan pihak-pihak pemerintah dan swasta.

2) Maksud dan tujuan

Apakah untuk memperbesar omset penjualan atau meningkatkan kapasitas produksi atau mendirikan pabrik baru, perluasan serta tujuan lainnya.

3) Besarnya kredit dan jangka waktu

4) Cara pemohon mengembalikan kredit, dijelaskan secara rinci cara-cara nasabah dalam pengembalian kreditnya apakah dari hasil penjualan atau yang lainnya.

5) Jaminan kredit

Hal ini merupakan jaminan untuk menutupi segala risiko trhadap kemungkinan macetnya suatu kredit baik dengan unsur kesengajaan atau dengan tanpa unsur kesengajaan.


(31)

16

6) Akte notaris, ini digunakan untuk perusahaan yang berbentuk PT atau yayasan.

7) T.D.P (Tanda Daftar Perusahaan)

Merupakan tanda daftar perusahaan yang dkeluarkan oleh Departemen Perindustrian dan Perdagangan dan biasanya berlaku 5 tahun.

8) NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)

Nomor pokok wajib pajak dimana sekarang ini setiap pemberian kredit harus dipantau oleh Bank Indonesia.

9) Neraca dan laporan laba rugi terakhir 10)Bukti diri dari pimpinan perusahaan 11)Fotocopy sertifikat jaminan

Selanjutnya dilakukan penilaian kuantitatif pada neraca dan laporan laba rugi oleh pihak Account Officer.

2. Penyelidikan berkas pinjaman

Tujuan untuk mengetahui apakah berkas yang diajukan sudah lengkap sesuai dengan persyaratan dan sudah benar agar permohonan kredit dapat segera diproses. Jika menurut pihak bank semua persyaratan telah terpenuhi maka pemberian kredit dapat dilanjutkan dan apabila belum dan setelah pemberitahuan berkas belum juga dilengkapi maka pemberian kredit dibatalkan.

3. Wawancara I

Wawancara ini merupakan kegiatan bank untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan sebenarnya calon nasabah mengajukan kredit.


(32)

17 4. On the Spot

Merupakan kegiatan pemeriksaan langsung ke lapangan dengan meninjau berbagai objek yang akan dijadikan usaha atau jaminan. Kemudian hasil on the spot dicocokkan dengan hasil wawancara I.

5. Wawancara II

Merupakan kegiatan perbaikan berkas, jika mungkin terdapat kekurangan-kekurangan pada saat setelah dilakukan on the spot dilapangan.

6. Keputusan Kredit

Keputusan kredit dalam hal ini adalah menentukan apakah kredit akan diberikan atau ditolak, jika diterima maka dipersiapkan administrasinya, yang mencakup jumlah uang yang diterima, jangka waktu kredit dan biaya-biaya yang harus dibayar. Jika ditolak maka hendaknya dikirim surat penolakan sesuai alasannya masing-masing.

7. Penandatanganan akad kredit/ perjanjian lainnya

Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari diputuskannya kredit, maka sebelum kredit dicairkan maka terlebih dahulu calon nasabah menandatangani akad kredit, mengikat jaminan hipotek dan surat perjanjian atau pernyataan yang dianggap perlu. Penandatanganan dilaksanakan antara bank dengan debitur secara langsung atau dapat pula melalui notaris.

8. Realisasi kredit

Realisasi diberikan setelah penandatanganan surat-surat yang diperlukan dengan membuka rekening giro atau tabungan di bank bersangkutan.


(33)

18

Adalah pencairan atau pengembalian uang dari rekening sebagai realisasi dari pemberian kredit dan dapat diambil sesuai ketentuan dan tujuan kredit yaitu sekaligus atau secara bertahap.

2.2 Pembahasan Hasil Penelitian Sebelumnya

Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Noviana (2011) dengan judul Prosedur Pemberian Kredit Usaha Rakyat pada PT. Bank Rakyat Indonesia (PERSERO) Tbk. Kantor Cabang Gajah Mada Unit Diponogoro. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui prosedur pemberian kredit usaha rakyat pada PT. Bank Rakyat Indonesia (PERSERO) Tbk. Kantor Cabang Gajah Mada Unit Diponogoro. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah pada penelitian ini membahas mengenai prosedur pemberian kredit modal kerja. Perbedaan lainnya terletak pada obyek penelitian pada PT. Bank Rakyat Indonesia (PERSERO) Tbk. Kantor Cabang Tabanan.

Penelitian kedua dilakukan oleh Intan (2015) dengan judul Prosedur Pemberian Kredit Modal Kerja pada PT. Bank Rakyat Indonesia (PERSERO) Tbk. Kantor Cabang Gajah Mada Denpasar. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah teknik analisis yang digunakan pada penelitian sebelumnya adalah teknik analisis deskriptif, sedangkan pada penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif komparatif. Perbedaan lainnya terletak pada obyek penelitian pada PT. Bank Rakyat Indonesia (PERSERO) Tbk. Kantor Cabang Tabanan.


(34)

19 Tabel 2.1 Simbol-simbol Flowchart

No. Simbol Fungsi

1 Untuk memulai dan mengakhiri suatu

program

2 Untuk menunjukkan pemrosesan data

secara manual

3 Input-output, untuk memasukkan setiap

pengolahan yang dilakukan hasil dari suatu proses.

4 Connector, suatu prosedur akan masuk dan

keluar melalui symbol ini dalam lembar yang sama.

5 Arus atau Flow, prosedur yang dapat

dilakukan atas kebawah, bawah keatas, kekanan dan kekiri.

6 Dokumen menyatakan symbol untuk data

yang berbentuk informasi.

7 Simbol untuk output yang digunakan

seperti printer.

8 Untuk suatu kondisi yang menghasilkan

keputusan atau jawaban.


(1)

14

5. Condition of economy (Kondisi Perekonomian)

Kondisi perekonomian yang tengah berlangsung disuatu negara seperti tingkat pertumbuhan ekonomi, angka inflasi, jumlah pengangguran, daya beli, penerapan kebijakan moneter dan iklim dunia usaha yaitu regulasi pemerintah, serta situasi ekonomi internasional yang tengah berkembang adalah bagian penting untuk dianalisa dan dijadikan bahan pertimbangan. Pihak perbankan dapat mencari informasi terlebih dahulu dari mereka yang telah lama berkecimpung dalam masalah kredit, seperti seorang analis kredit dari sebuah perbankan atau pendapat dari para ahli ekonomi.

2.1.11 Prosedur Pemberian Kredit

Prosedur pemberian dan penilaian kredit oleh dunia perbankan secara umum antar bank yang satu dengan yang lain tidak jauh berbeda. Yang menjadi pembeda hanya terletak pada prosedur dan persyaratan yang ditetapkan. Menurut Kuncoro & Suhardjono (2011:226) Proses pemberian kredit terdiri dari 3 tahap, yaitu tahap kegiatan prakarsa dan analisis kredit, tahap rekomendasi dan tahap putusan kredit. Prosedur pemberian kredit yang sehat adalah upaya bank dalam mengurangi risiko dalam pemberian kredit yang dimulai dengan tahap penyusunan perencanaan perkreditan, dilanjutkan dengan proses pemberian putusan kredit (prakarsa, analisis dan evaluasi, negosiasi, rekomendasi dan pemberian putusan kredit), penyusunan perjanjian kredit, dokumentasi dan administrasi kredit, persetujuan pencairan kredit serta pengawasan dan pembinaan kredit.


(2)

15

Menurut Kasmir (2009:115) prosedur pemberian kredit secara umum oleh badan hukum adalah sebagai berikut:

1. Pengajuan berkas-berkas

Dalam hal ini pemohon kredit mengajukan permohonan kredit yang dituangkan dalam suatu proposal. Kemudian dilampiri dengan berkas-berkas yang dibutuhkan. Pengajuan proposal kredit hendaknya berisi antara lain:

1) Latar belakang perusahaan seperti riwayat hidup singkat perusahaan, jenis bidang usaha, identitas perusahaan, nama pengurus berikut pengetahuan dan pendidikannya, perkembangan perusahaan serta relasinya dengan pihak-pihak pemerintah dan swasta.

2) Maksud dan tujuan

Apakah untuk memperbesar omset penjualan atau meningkatkan kapasitas produksi atau mendirikan pabrik baru, perluasan serta tujuan lainnya.

3) Besarnya kredit dan jangka waktu

4) Cara pemohon mengembalikan kredit, dijelaskan secara rinci cara-cara nasabah dalam pengembalian kreditnya apakah dari hasil penjualan atau yang lainnya.

5) Jaminan kredit

Hal ini merupakan jaminan untuk menutupi segala risiko trhadap kemungkinan macetnya suatu kredit baik dengan unsur kesengajaan atau dengan tanpa unsur kesengajaan.


(3)

16

6) Akte notaris, ini digunakan untuk perusahaan yang berbentuk PT atau yayasan.

7) T.D.P (Tanda Daftar Perusahaan)

Merupakan tanda daftar perusahaan yang dkeluarkan oleh Departemen Perindustrian dan Perdagangan dan biasanya berlaku 5 tahun.

8) NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)

Nomor pokok wajib pajak dimana sekarang ini setiap pemberian kredit harus dipantau oleh Bank Indonesia.

9) Neraca dan laporan laba rugi terakhir 10)Bukti diri dari pimpinan perusahaan 11)Fotocopy sertifikat jaminan

Selanjutnya dilakukan penilaian kuantitatif pada neraca dan laporan laba rugi oleh pihak Account Officer.

2. Penyelidikan berkas pinjaman

Tujuan untuk mengetahui apakah berkas yang diajukan sudah lengkap sesuai dengan persyaratan dan sudah benar agar permohonan kredit dapat segera diproses. Jika menurut pihak bank semua persyaratan telah terpenuhi maka pemberian kredit dapat dilanjutkan dan apabila belum dan setelah pemberitahuan berkas belum juga dilengkapi maka pemberian kredit dibatalkan.

3. Wawancara I

Wawancara ini merupakan kegiatan bank untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan sebenarnya calon nasabah mengajukan kredit.


(4)

17 4. On the Spot

Merupakan kegiatan pemeriksaan langsung ke lapangan dengan meninjau berbagai objek yang akan dijadikan usaha atau jaminan. Kemudian hasil on the spot dicocokkan dengan hasil wawancara I.

5. Wawancara II

Merupakan kegiatan perbaikan berkas, jika mungkin terdapat kekurangan-kekurangan pada saat setelah dilakukan on the spot dilapangan.

6. Keputusan Kredit

Keputusan kredit dalam hal ini adalah menentukan apakah kredit akan diberikan atau ditolak, jika diterima maka dipersiapkan administrasinya, yang mencakup jumlah uang yang diterima, jangka waktu kredit dan biaya-biaya yang harus dibayar. Jika ditolak maka hendaknya dikirim surat penolakan sesuai alasannya masing-masing.

7. Penandatanganan akad kredit/ perjanjian lainnya

Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari diputuskannya kredit, maka sebelum kredit dicairkan maka terlebih dahulu calon nasabah menandatangani akad kredit, mengikat jaminan hipotek dan surat perjanjian atau pernyataan yang dianggap perlu. Penandatanganan dilaksanakan antara bank dengan debitur secara langsung atau dapat pula melalui notaris.

8. Realisasi kredit

Realisasi diberikan setelah penandatanganan surat-surat yang diperlukan dengan membuka rekening giro atau tabungan di bank bersangkutan.


(5)

18

Adalah pencairan atau pengembalian uang dari rekening sebagai realisasi dari pemberian kredit dan dapat diambil sesuai ketentuan dan tujuan kredit yaitu sekaligus atau secara bertahap.

2.2 Pembahasan Hasil Penelitian Sebelumnya

Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Noviana (2011) dengan judul Prosedur Pemberian Kredit Usaha Rakyat pada PT. Bank Rakyat Indonesia (PERSERO) Tbk. Kantor Cabang Gajah Mada Unit Diponogoro. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui prosedur pemberian kredit usaha rakyat pada PT. Bank Rakyat Indonesia (PERSERO) Tbk. Kantor Cabang Gajah Mada Unit Diponogoro. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah pada penelitian ini membahas mengenai prosedur pemberian kredit modal kerja. Perbedaan lainnya terletak pada obyek penelitian pada PT. Bank Rakyat Indonesia (PERSERO) Tbk. Kantor Cabang Tabanan.

Penelitian kedua dilakukan oleh Intan (2015) dengan judul Prosedur Pemberian Kredit Modal Kerja pada PT. Bank Rakyat Indonesia (PERSERO) Tbk. Kantor Cabang Gajah Mada Denpasar. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah teknik analisis yang digunakan pada penelitian sebelumnya adalah teknik analisis deskriptif, sedangkan pada penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif komparatif. Perbedaan lainnya terletak pada obyek penelitian pada PT. Bank Rakyat Indonesia (PERSERO) Tbk. Kantor Cabang Tabanan.


(6)

19 Tabel 2.1 Simbol-simbol Flowchart

No. Simbol Fungsi

1 Untuk memulai dan mengakhiri suatu

program

2 Untuk menunjukkan pemrosesan data

secara manual

3 Input-output, untuk memasukkan setiap

pengolahan yang dilakukan hasil dari suatu proses.

4 Connector, suatu prosedur akan masuk dan

keluar melalui symbol ini dalam lembar yang sama.

5 Arus atau Flow, prosedur yang dapat

dilakukan atas kebawah, bawah keatas, kekanan dan kekiri.

6 Dokumen menyatakan symbol untuk data

yang berbentuk informasi.

7 Simbol untuk output yang digunakan

seperti printer.

8 Untuk suatu kondisi yang menghasilkan

keputusan atau jawaban.