IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS KEARIFAN LOKAL DI SMP NEGERI 1 TAMBAKROMO PATI.

(1)

1

1

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER

BERBASIS KEARIFAN LOKAL

DI SMP NEGERI 1 TAMBAKROMO PATI

TESIS

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan

Oleh:

Nama

: Dwi Susongko Hery Wibisono

NIM

: 0301513008

PROGRAM STUDI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

TAHUN 2015


(2)

i

i

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Tesis dengan judul “Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Lokal di SMP Negeri 1 Tambakromo Pati”. Karya,

Nama : Dwi Susongko Hery Wibisono

NIM : 0301513008

Program Studi : Ilmu Pengetahuan Sosial

telah disetujui pembimbing untuk diajukan ke Panitia Ujian Tesis.

Semarang, Desember 2015

Pembimbing I, Pembimbing II,

Prof. Dr. Masrukhi, M.Pd Dr. Eva Banowati, M.Si NIP 196205081988031002 NIP 196109291989012003


(3)

ii

ii

PENGESAHAN UJIAN TESIS

Tesis dengan judul “Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Lokal di SMP Negeri 1 Tambakromo Pati”, yang di susun oleh:

Nama : Dwi Susongko Hery Wibisono

NIM : 0301513008

Program Studi : Ilmu Pengetahuan Sosial

telah dipertahankan dalam Sidang Panitia Ujian Tesis Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang pada hari Senin tanggal 11 Januari 2016.

Semarang, Januari 2016 Panitia Ujian

Ketua Sekretaris,

Prof. Dr. rer. Nat. Wahyu Hardiyanto, M.Si Prof. Dr. Dewi Liesnoor Setyowati, M.Si

NIP 196011241984031002 NIP. 196208111988032001

Penguji I, Penguji II,

Dr. Martitah, M.Hum Dr. Eva Banowati, M.Si NIP. 196205171986012001 NIP. 196109291989012003

Penguji III,


(4)

iii

iii

NIP. 196205081988031002 PERNYATAAN KEASLIAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Karya tulis saya, tesis ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar akademik (sarjana, magister, dan /atau doctor), baik di Universitas Negeri Semarang maupun di perguruan tinggi lain.

2. Karya tulis ini adalah murni, gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri, tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan Tim Pembimbing dan masukan Tim Penguji.

3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau di publikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebut nama pengarang dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam peryataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah di peroleh karena karya ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma yan berlaku di perguruan tinggi ini.

Semarang Desember 2015 Yang membuat pernyataan,

Dwi Susongko Hery Wibisono NIM. 0301513008


(5)

iv

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO:

1. Allah akan meninggikan orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang berilmu pengetahuan beberapa derajat. (Q.S. Al. Mujadah)

2. Semangat sebetulnya kepingan-kepingan bara kemauan yang kita sisipkan pada setiap celah dalam kerja keras kita, untuk mencegah masuknya kemalasan dan penundaan.

3. Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua. (Aristoteles). 4. Kebaikan tidak bernilai selama diucapkan akan tetapi bernilai sesudah

dikerjakan.

PERSEMBAHAN:

1. Ibundaku, yang senantiasa mengiringi langkah ini dengan do’a, senyum, ridho, dan kasih sayang. 2. Istriku Endang Rukasih.

3. Kedua anakku tersayang: Linda Ayu Puji Lestari dan Virda Zahra Putri Wibisono.


(6)

v

v ABSTRAK

Dwi Susongko Hery Wibisono. 2015. Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Lokal di SMP Negeri 1 Tambakromo Pati. Tesis, Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I. Prof. Dr. Masrukhi, M.Pd. Pembimbing II. Dr. Eva Banowati, M.Si.

Kata Kunci: Implementasi, Pendidikan karakter, Berbasis Kearifan Lokal.

Dampak dari anak yang ditinggal merantau orang tua karena alasan ekonomi mengakibatkan perilaku anak yang kurang berkarakter baik, yaitu siswa melakukan pelanggaran peraturan atau tata tertib sekolah. Tujuan masalah dalam penelitian ini: menganalisis perencanaan dan pelaksanaan pendidikan karakter berbasis kearifan lokal di SMP Negeri 1 Tambakromo Pati.

Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif untuk memperoleh gambaran implementasi pendidikan karakter berbasis kearifan lokal di SMP Negeri 1 Tambakromo Pati. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan studi dokumen. Teknik analisis data dalam penelitian ini yaitu model interaktif dengan langkah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Perencanan implementasi pendidikan karakter berbasis kearifan lokal di SMP Negeri 1 Tambakromo Pati, terorganisir dan teradministarsikan secara jelas dalam setiap kegiatan, sesuai dengan prinsip implementasi manajemen sekolah berkarakter, (2) Implementasi pendidikan karakter berbasis kearifan lokal di SMP Negeri 1 Tambakromo Pati meliputi nilai-nilai religius, jujur, disiplin, peduli lingkungan, tanggung jawab dilakukan dengan pembiasaan dan terintegrasi kedalam seluruh mata pelajaran, kegiatan sehari-hari di sekolah, kegiatan yang diprogramkan atau direncanakan, melibatkan guru dalam pembelajaran di kelas dan setiap efen-efen kegiatan, kerjasama antar sekolah dengan orang tua peserta didik serta instansi lain, (3) Implementasi pendidikan karakter berbasis kearifan lokal di SMP Negeri 1 Tambakromo Pati merupakan upaya penanaman kecerdasan dalam berfikir, penghayatan dalam bentuk sikap, dan pengamalan dalam bentuk perilaku yang sesuai dengan nilai luhur yang menjadi jati dirinya, diwujudkan dalam interaksi dengan Tuhannya, diri sendiri, antar sesama, dan lingkungannya.

Saran, hasil temuan penelitian dapat dijadikan acuan dalam mengambil kebijakan. Bagi sekolah: Menindak tegas bagi warga sekolah khususnya guru atau staf tata usaha dan karyawan apabila dalam berperilaku (melaksanakan tugas) tidak menunjukkan dukungan terhadap pelaksanaan pendidikan karakter.

Bagi Dinas Pendidikan: 1) Meningkatkan kepedulian dan perhatian Dinas Pendidikan terhadap kepala sekolah, terutama menyangkut hal-hal yang erat kaitannya dengan pelaksanaan pendidikan karakter, 2) Melaksanakan program pembinaan yang terus menerus disertai monitoring dan evaluasi program pembinaan kepada semua sekolah, mengenai pelaksanaan pendidikan karakter.


(7)

vi

vi

ABSTRACT

Dwi Susongko Hery Wibisono. 2015. The implementation of Character Education Based the Local Wisdom in SMP Negeri 1 Tambakromo. Thesis, Course of Study Education Social Science, Graduate Program, Semarang State University. Advisor I. Prof. Dr. Masrukhi, M. Pd. Advisor II. Dr.Eva Banowati, M. Si.

Keywords: implementation, character education, based on local wisdom The impact of students of those whose parents earn money in faraway places for economic reasons caused students’ manners characterless, namely students break the school regulations. The purposes of this research are analyze planning and implementation, of a character education based on local wisdom in SMP Negeri 1 Tambakromo Pati

This research includes qualitative research to obtain the image of the implementation of a character education based on local wisdom in SMP Negeri 1 Tambakromo Pati. The Data collection techniques using interviews, observation, and the documents study. Data analysis technique in this research is an interactive model with a data collection, the reduction of data, presentation of data, and the withdrawal of conclusion.

The results of the study showed that: (1) the planning of the implementation of character education based on local wisdom in SMP Negeri 1 Tambakromo Pati, every activity is organized and managed well, in accordance with the principle of the implementation of school character management, (2) the implementations of character education based on local wisdom in SMP Negeri 1 Tambakromo Pati covering religious values , honest , discipline , caring environment, responsibility are done with habitual way and integrated into all subjects, daily activities at school, the programmed activities, involving teachers in their experiences in the class and every daily school activities, cooperation between school and parents and other institutions, (3) Implementation of character education based on local wisdom in SMP Negeri 1 Tambakromo Pati is an effort to plant intelligence in thinking, appreciation in the form of attitude, and practice in the form of behavior in accordance with the noble values who became their true identity, realized in interaction with their Lord, their self, among fellows, and their environment.

Advice, the research findings could be referred to in taking policy. For schools: Take a strict action towards school residents especially teachers or administrative staffs and employees , if they behave ( undertaking the task) of not supporting with the implementation of the education character.

For education department: 1 ) increase the awareness of education department and attention to the principal, especially in connection with issues that were closely related to the implementation of character education, 2 ) implement training programs continuously followed by monitoring and evaluation training program to all schools, on the implementation of character education.


(8)

vii

vii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat-Nya. Berkat karunia-Nya, peneliti dapat menyelesaikan tesis yang berjudul “Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Lokal di SMP Negeri 1 Tambakromo Pati”. Tesis ini disusun sebagai salah satu persyaratan meraih gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan IPS Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang.

Penelitian ini dapat diselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggitingginya kepada pihak-pihak yang telah membantu penyelesaian penelitian ini. Ucapan terima kasih peneliti sampaikan pertama kali kepada para pembimbing: Prof. Dr. Masrukhi, M.Pd. (Pembimbing I) dan Dr. Eva Banowati, M.Si. (Pembimbing II) yang berkenan memberi bimbingan, arahan dan masukan bagi tersusunnya tesis ini.

Ucapan terima kasih peneliti sampaikan juga kepada semua pihak yang telah membantu selama proses penyelesaian studi, di antaranya:


(9)

viii

viii

1. Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan serta arahan selama pendidikan, penelitian, dan penulisan tesis ini.

2. Ketua Program Studi dan Sekretaris Program Studi Pendidikan IPS Program Pascasarjana Unnes yang telah memberikan kesempatan dan arahan dalam penulisan tesis ini.

3. Bapak/Ibu Dosen Pendidikan IPS Program Pascasarjana Unnes yang memberikan bimbingan, pengetahuan, motivasi, dan inspirasi selama saya kuliah.

4. Bapak/Ibu Dosen Tim penguji yang telah memberi masukan dalam penyusunan tesis ini.

5. Bapak Akhmad Syaifuddin, S.Pd. selaku Kepala SMP Negeri 1 Tambakromo yang telah memberikan ijin untuk melaksanakan penelitian.

6. Ibunda tersayang yang selalu mendo’akan untuk kesuksesan anak-anaknya dalam menuntut ilmu.

7. Istriku Endang Rukasih dan anak-anakku Linda Ayu Puji Lestari, Virda Zahra Putri Wibisono yang sangat kucintai, yang senantiasa menjadi inspirasi, memberi doa, dan dukungan selama berlangsungnya masa perkuliahan hingga memasuki masa penyelesaian perkuliahan.

8. Teman-teman guru di SMP Negeri 1 Tambakromo dan teman-teman kuliah serta semua pihak yang telah membantu dalam kegiatan penelitian, atas bantuan yang telah diberikan kepada saya hingga tersusunnya tesis ini.


(10)

ix

ix

Peneliti sadar bahwa dalam tesis ini mungkin masih terdapat kekurangan, baik isi maupun tulisan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak sangat peneliti harapkan. Semoga hasil penelitian ini bermanfaat dan merupakan kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan. Amin.

Semarang, Desember 2015

Dwi Susongko Hery Wibisono NIM 0301513008


(11)

x

x DAFTAR ISI Halaman Judul

Persetujuan Pembimbing ………. i

Pengesahan Ujian Tesis ………... ii

Pernyataan Keaslian ……… iii

Motto dan Persembahan ……….. iv

Abstrak ……… v

Abstract ………... vi

Kata Pengantar ……… vii

Daftar Isi ……….. x

Lampiran ………. xiii

Daftar Tabel ………. xiv

Daftar Gambar ……… xv

BAB I PENDAHULUAN ……….. 1

1.1Latar Belakang Masalah ………. 1

1.2Identifikasi Masalah ………... 8

1.3Cakupan Masalah ………... 8

1.4Rumusan Masalah ……….. 9

1.5Tujuan Penelitian ………... 10


(12)

xi

xi

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA TEORITIS, DAN

KERANGKA BERPIKIR ………. 12

2.1Kajian Pustaka ……… 12

2.2Kerangka Teoritis ………... 17

2.3Kerangka Berpikir ……….. 57

BAB III METODE PENELITIAN ……….. 61

3.1Pendekatan Penelitian ………. 61

3.2Desain Penelitian ……… 61

3.3Fokus Penelitian ………. 63

3.4Data dan Sumber Data Penelitian ……… 63 3.5Teknik Pengumpulan Data ……….. 64

3.6Teknik Keabsahan Data ……….. 66

3.7Teknik Analisis Data ……….. 66

3.8Prosedur Penelitian ………. 68

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……… 70 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ………... 70 4.2 Perencanaan Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Lokal di SMP Negeri 1 Tambakromo ……… 77 4.3 Pelaksanaan Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Lokal di SMP Negeri 1 Tambakromo ………... 89


(13)

xii

xii

BAB V PENUTUP ………... 107

5.1 Kesimpulan ……….. 107

5.2 Saran ………... 108


(14)

xiii

xiii LAMPIRAN

Pengangkatan dosen pembimbing tesis ………... 117

Izin penelitian ………... 118

Rencana pelaksanaan pembelajaran ………. 119

Tata tertib siswa SMP Negeri 1 Tambakromo ………. 130

Angka penilaian pelanggaran siswa SMP Negeri 1 Tambakromo …….. 133

Denah lokasi penelitian ……… 137

Pedoman wawancara ………... 138

Catatan pengamatan ……… 143

Silabus ………. 147


(15)

xiv

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1: Penelitian terdahulu tentang pendidikan karakter………….

15 Tabel 2: Nilai-nilai dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa

21 Tabel 3: Membangun kepedulian nilai-nilai karakter

……….

38 Tabel 4: Niali-nilai pendidikan karakter dalam ekstrakurikuler

…….

84

Tabel 5: Kerja sama dengan instansi lain

………

85 Tabel 6: Rekap dukungan guru dan tenaga kependidikan terhadap

pendidikan karakter ………..

88 Tabel 7: Rekap bentuk pendidikan karakter berbasis kearifan lokal

di SMP Negeri 1 Tambakromo ……….


(16)

xv

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1: Pintu masuk SMP Negeri 1 Tambakromo

……….

70

Gambar 2: Jalan penghubung antar kelas

………...

72

Gambar 3: Saluran air atau selokan air

………

73

Gambar 4: Sekolah dekat jalan raya

………

74 Gambar 5: Wawancara peneliti dengan kepala sekolah

………..

78

Gambar 6: Berdo’a setelah pelajaran berakhir

………....

91

Gambar 7: Tes ulangan akhir semester satu

………...

95

Gambar 8: Kegiatan upacara ……… 98

Gambar 9: Pembiasaan peduli lingkungan

………..

101

Gambar 10: Pembiasaan rasa tanggung jawab

………...


(17)

1

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

Kegiatan pendidikan yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan pemerintah, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan, yang berlangsung di dalam dan luar sekolah sepanjang hayat, untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat memainkan peranan yang memiliki budi pekerti (karakter) dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat di masa yang akan datang.

Dasar pelaksanaan pendidikan karakter mengacu pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31 ayat 3 menyatakan “Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan Undang-Undang”.

Opersional pendidikan karakter perlu adanya rujukan kebijakan nasional, sebagaimana yang tertulis di dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 3 fungsi dan tujuan pendidikan yaitu: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk


(18)

2

2

watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Peranan dan tanggung jawab orang tua dalam meletakkan nilai-nilai moral untuk membangun karakter anak dirasa sangat kurang, karena dengan alasan ekonomi orang tua pergi merantau meninggalkan anak atau keluarga dalam waktu yang panjang sehingga kebersamaan, kedekatan, keakraban, dan komunikasi orang tua dengan anak dalam menanamkan nilai-nilai moral untuk membangun karakter kepada anak tidak pernah dilakukan, anak-anak di kampung halaman tinggal bersama nenek, saudara, kerabat dekat dari ayah atau dari ibu sehingga pengawasan pendidikan moral terhadap anak sangat rendah.

Hal tersebut di atas sesuai dengan pendapat Aqib (2012: 229) yang menyatakan “Pendidikan informal terutama dalam lingkungan keluarga belum memberikan kontribusi berarti dalam mendukung pencapaian kompetensi dan pembentukan karakter peserta didik. Pada umumya orang tua bekerja dengan waktu yang cukup panjang meninggalkan anak di rumah, kurangnya pemahaman orang tua dalam mendidik anak di lingkungan keluarga, bisa mempegaruhi negatif terhadap perkembangan dan pencapaian hasil belajar peserta didik. Orang tua atau keluarga semacam ini tidak pernah sempat menanamkan nilai positif, khususnya nilai budi pekerti yang luhur”.


(19)

3

3

Secara faktual pendidikan karakter dilaksanakan karena sikap perilaku siswa yang memprihatinkan yaitu terjadinya pelanggaran yang sering dilakukan siswa diantaranya tidak melakukan piket, tidak mengerjakan pekerjaan rumah (malas karena orang tua merantau), tidak ikut ekstrakurikuler (bolos tidak masuk ekstrakurikuler), melompat pagar (bolos sekolah), sering keluar jajan di kantin pada saat kegiatan belajar berlangsung, ketemuan dibelakang kelas (kencan), siswa membawa HP, berangkat sekolah mengendarai kendaraan, anak memakai akiq, dan mencontek pada saat ulangan.

Pelanggaran tata tertib yang dilakukan siswa apabila membudaya akan merusak bangsa, sebagaimana pendapat Lickona (1991) dalam Salahudin dan Alkrienciehie (2013: 35) mengungkapkan sepuluh tanda kehancuran bangsa diantaranya “Rendahnya rasa hormat kepada guru dan orang tua, rendahnya rasa tanggung jawab individu dan masyarakat, dan membudayanya ketidak jujuran”.

Penanaman nilai-nilai karkater yang rendah di lingkungan keluarga menjadikan perilaku siswa yang bersifat negatif, maka pendidikan karakter perlu dikembangkan melalui tahapan pengetahuan, pelaksanaan, dan kebiasaan, melalui lingkungan sekolah pembiasan dan keteladanan pendidikan karakter diterapkan agar menghasilkan generasi penerus yang ungul, unggul dalam ilmu, unggul dalam iman dan unggul dalam amal.

Pendidikan karakter sangat penting untuk diberikan pada siswa guna membentuk akhlak yang baik, sebagaimana pendapat Lickona (1991) dalam Haryanto (2012) ada tujuh alasan pentingnya pendidikan karakter bagi siswa untuk


(20)

4

4

menjamin anak-anak (siswa) memiliki kepribadian yang baik dalam kehidupannya: (1) Merupakan cara terbaik untuk menjamin anak-anak (siswa) memiliki kepribadian yang baik dalam kehidupannya, (2) Merupakan cara untuk meningkatkan prestasi akademik, (3) Sebagian siswa tidak dapat membentuk karakter yang kuat bagi dirinya di tempat lain, (4) Mempersiapkan siswa untuk menghormati pihak atau orang lain dan dapat hidup dalam masyarakat yang beragam, (5) Berangkat dari akar masalah yang berkaitan dengan problem moral-sosial, seperti ketidaksopanan, ketidakjujuran, kekerasan, pelanggaran kegiatan seksual, dan etos kerja (belajar) yang rendah, (6) Merupakan persiapan terbaik untuk menyongsong perilaku di tempat kerja, (7) Mengajarkan nilai-nilai budaya merupakan bagian dari kerja peradaban.

Pelaksanaan pendidikan karakter membentuk peribadi anak yang baik, mampu mengatasi permasalahan yang dihadapi, dan secara filosofi menurut pendapat Nurcahyanti (2013) “Perspektif progresivisme, pendidikan bukanlah sekadar memberikan pengetahuan, lebih dari itu pendidikan melatih kemampuan berpikir (aspek kognitif), membuat akal seseorang bersifat kreatif dan dinamis sebagai bekal dalam menghadapi dan menyelesaikan problem yang dihadapi sekarang maupun masa depan. Progresivisme juga menaruh kepercayaan terhadap kebebasan manusia dalam menentukan hidupnya, serta lingkungan hidup yang dapat mempengaruhi kepribadiannnya”.

Pendidikan karakter merupakan penanaman nilai-nilai moral untuk membentuk siswa yang cerdas, berakhlak mulia dan berkualitas, hal ini sesuai


(21)

5

5

pernyataan Sudrajat (2010) dalam Rosalinda (2015) seacara konseptual “Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi insan kamil”.

Nilai-nilai moral yang ditanamkan pada perserta didik di SMP Negeri 1 Tambakromo mengacu pada kearifan lokal masyarakat Desa Kedumulyo, Desa Gadudero, Desa Sukolilo, Desa Baturejo, Desa Sumbersoko, dan Desa Tompe Gunung yang disebut dengan masyarakat Sedulur Sikep atau masyarakat Samin yaitu masyarakat yang memiliki aturan sendiri dalam menata hubungan manusia dengan manusia dan hubungan manusia dengan alam, masyarakat tersebut sangat memengang teguh tradisi atau nilai-nilai sosial, diantaranya pandangan masyarakat Samin terhadap lingkungan sangat positif, mereka memanfaatkan alam (misalnya mengambil kayu) secukupnya saja dan tidak pernah mengeksploitasi. Tanah bagi mereka ibarat ibu sendiri, artinya tanah memberi penghidupan kepada mereka. Sebagai petani tradisional maka tanah mereka perlakukan sebaik-baiknya. Dalam pengolahan lahan (tumbuhan apa yang akan ditanam) mereka hanya berdasarkan musim saja yaitu penghujan dan kemarau. Masyarakat Samin menyadari isi dan kekayaan alam habis atau tidak tergantung pada pemakainya.

Sikap jujur sangat melekat kuat dalam masyarakat Samin, hal ini sesuai pikiran masyarakat Samin yang cukup sederhana, tidak berlebihan dan apa adanya.


(22)

6

6

Sikap kekeluargaan, gotong royong dalam masyarakat Samin juga sangat kuat, hal tersebut digambarkan dengan pemukiman masyarakat Samin biasanya mengelompok dalam satu deretan rumah-rumah agar memudahkan untuk berkomunikasi.

Hal-hal khusus yang menyinggung pandangan hidup, keyakinan mereka pasti akan mendapat perlawanan, biarpun program tersebut baik bagi masyarakat banyak tetapi tidak baik bagi mereka. Beberapa bentuk perlawanannya terhadap pemerintah, antara lain: Menolak bantuan beras untuk orang miskin, karena masyarakat Samin merasa dapat mandiri dalam pengadaan pangan (beras dan palawija) untuk kebutuhan hidup sehar-hari, Sedulur Sikep merasa tidak perlu menerima bantuan karena akan berakibat warganya menjadi malas, menolak bantuan santunan korban kebakaran pengeboran minyak Blok Cepu. Mereka merasa bantuan lebih cocok diberikan kepada yang terkena musibah, kenapa yang terkena korban orang lain kok yang menerima bantuan masyarakat Sedulur Sikep, justru masyarakat Samin harus membantu mereka yang tertimpa musibah.

Sikap positif terhadap lingkungan, sikap jujur, sikap gotong royong, sikap kekeluargaan, dan sikap patriotik adalah statement kelompok masyarakat Desa Kedumulyo, Desa Gadudero, Desa Sukolilo, Desa Baturejo, Desa Sumbersoko, dan Desa Tompe Gunung yang disebut dengan masyarakat Sedulur Sikep atau masyarakat Samin. Sikap tersebut merupakan nilai-nilai kebijakan yang tumbuh dari masyarakat Sedulur Sikep yang dipenggang teguh dan bersifat tradisi.


(23)

7

7

Pendidikan karakter yang dilaksanakan di sekolah berdasarkan nilai-nilai kebijakan yang tumbuh dari masyarakat Sedulur Sikep yang memerlukan semua komponen (stakeholders) harus dilibatkan, termasuk komponen-komponen pendidikan itu sendiri, yaitu isi kurikulum, proses pembelajaran dan penilaian, kualitas hubungan, penanganan atau pengelolaan mata pelajaran, pengelolaan sekolah, pelaksanaan aktivitas atau kegiatan ko-kurikuler, pemberdayaan sarana prasarana, pembiayaan, dan etos kerja seluruh warga dan lingkungan sekolah.

Penelitian ini memfokuskan pada perencanaan dan pelaksanaan pendidikan karakter berbasis kearifan lokal. Perencanaan pendidikan karakter dalam hal ini yang berkaitan dengan manajemen (peraturan) yang dikeluarkan kepala sekolah. Pelaksanaan pendidikan karakter dalam hal ini merupakan penerapan nilai-nilai karakter yang berbasis kearifan lokal yaitu nilai religius, nilai kejujuran, nilai kedisiplinan, nilai peduli lingkungan, dan nilai tanggung jawab. Nilai-nilai karakter tersebut dilaksanakan dengan pembiasaan dan keteladanan dalam aktivitas keseharian di lingkungan sekolah.

Alasan peneliti mengadakan research tentang implementasi pendidikan karakter di SMP Negeri1 Tambakromo:

1. Siswa siswi yang ditinggal merantau orang tua dalam jangka waktu yang lama karena alasan ekonomi, sehingga kompensasi perilaku siswa yang cenderung kearah negatif, yaitu siswa melakukan pelanggaran tata tertib sekolah.


(24)

8

8

3. Jarak dan lokasi SMP Negeri 1 Tambakromo yang mudah dijangkau dari berbagai wilayah.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut dapat di identifikasikan beberapa permasalahan berkaitan dengan pendidikan karakter berbasis kearifan lokal di SMP Negeri 1 Tambakromo, yaitu:

1. Perencanaan pendidikan karakter berbasis kearifan lokal di SMP Negeri 1 Tambakromo Pati.

2. Pelaksanaan pendidikan karakter berbasis kearifan lokal di SMP Negeri 1 Tambakromo Pati.

1.3 Cakupan Masalah

Cakupan masalah diperlukan agar ruang lingkup penelitian menjadi lebih jelas, fokus, dan lebih spesifik. Agar penelitian ini lebih terarah penulis membatasi penelitian pada:

1. Implementasi merupakan sesuatu yang di dapat (hal yang positif) untuk diterapkan atau dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari.

2. Pendidikan karakter merupakan nilai-nilai moral yang di tanamkan pada diri seseorang atau siswa. Dalam pelaksanaan pendidikan karakter yang berbasis kearifan lokal, peneliti hanya mengabil lima dari delapan belas nila-nilai karakter yang ditetapkan oleh pemerintah, kelima nilai-nilai karakter tersebut


(25)

9

9

meliputi: nilai religius, nilai kejujuran, nilai kedisiplinan, nilai peduli lingkungan, dan nilai tanggung jawab. Ke lima nilai-nilai karkater tersebut di laksanakan dengan metode pembiasaan di lingkungan sekolah.

Adapun alasan peneliti mengambil kelima aspek nilai-nilai karakter tersebut: Ke lima nilia-nilai karakter tersebut sering muncul atau sering dibiasakan dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan sekolah.

Ke lima nilai-nilai karakter tersebut sebagai dasar untuk membentuk keperibadian siswa menjadi anak yang berahklak baik.

3. Berbasis, di dalam kamus besar Bahasa Indonesia diartikan berdasarkan pada. 4. Kearifan lokal sebagai karya akal budi, perasaan mendalam, tabiat, bentuk

perangai, dan anjuran untuk kemuliaan manusia. Bentuk kearifan lokal yang bersifat abstrak yaitu aspek nilai lokal.

5. SMP Negeri 1 Tambakromo merupakan lembaga pendidikan sebagai tempat atau obyek penelitian.

1.4 Rumusan Masalah atau Pertanyaan Penelitian

Rumusan masalah atau pertanyaan penelitian tentang implementasi pedidikan karakter berbasis kearifan lokal di SMP Negeri 1 Tambakromo dapat dirinci sebagai beikut:

1. Bagaimana perencanaan pendidikan karakter berbasis kearifan lokal di SMP Negeri 1 Tambakromo?


(26)

10

10

2. Bagaimana pelaksanaan pendidikan karakter berbasis kearifan lokal di SMP Negeri 1 Tambakromo?

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin di capai pada penelitian ini:

1. Menganalisis perencanaan pendidikan karkater berbasis kearifan lokal di SMP Negeri 1 Tambakromo.

2. Menganalisis pelaksanaan pendidikan karakter berbasis kearifan lokal di SMP Negeri 1 Tambakromo.

1.6 Manfaat Penelitian

Harapan pada penelitian ini dapat memberikan informasi dan deskripsi yang sifatnya konkrit tentang implementasi pendidikan karakter berbasis kearifan lokal di SMP Negeri 1 Tambakromo Pati, selain hal tersebut penelitian ini juga diharapkan memberi manfaat secara teoritis maupun secara praktis:

1.6.1 Manfaat secara teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi kalangan akademik dalam pengembangan ilmu pengetahuan khususnya ilmu pengetahuan sosial. Selain itu dapat dijadikan sebagai bahan kajian, untuk penelitian lebih lanjut dengan aspek dan fokus yang lain, misalnya pengaruh kearifan lokal terhadap perilaku siswa dalam pembelajaran. Disamping hal tersebut bahwa nilai-nilai sosial dari masyarakat Sedulur Sikep dapat dijadikan dasar untuk


(27)

11

11

menanamkan nilai-nilai moral pada anak, baik di lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat.

1.6.2 Manfaat secara praktis

Secara praktis harapan penelitian ini dapat menghasilkan suatu temuan yang berguna bagi:

1. SMP Negeri 1 Tambakromo

Hasil penelitian ini dapat dijadikan umpan balik dan landasan bagi kepala sekolah, tenaga pendidik dan tenaga kependidikan untuk menentukan kebijakan dalam perencanaan dan pelaksanaan pendidikan karakter berbasisi kearifan lokal di masa yang akan datang.

2. Bagi pemerintah (Dinas Pendidikan)

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun kebijakan untuk mengembangkan pendidikan karakter berbasis kearifan lokal di semua jenjang pendidikan.


(1)

6

Sikap kekeluargaan, gotong royong dalam masyarakat Samin juga sangat kuat, hal tersebut digambarkan dengan pemukiman masyarakat Samin biasanya mengelompok dalam satu deretan rumah-rumah agar memudahkan untuk berkomunikasi.

Hal-hal khusus yang menyinggung pandangan hidup, keyakinan mereka pasti akan mendapat perlawanan, biarpun program tersebut baik bagi masyarakat banyak tetapi tidak baik bagi mereka. Beberapa bentuk perlawanannya terhadap pemerintah, antara lain: Menolak bantuan beras untuk orang miskin, karena masyarakat Samin merasa dapat mandiri dalam pengadaan pangan (beras dan palawija) untuk kebutuhan hidup sehar-hari, Sedulur Sikep merasa tidak perlu menerima bantuan karena akan berakibat warganya menjadi malas, menolak bantuan santunan korban kebakaran pengeboran minyak Blok Cepu. Mereka merasa bantuan lebih cocok diberikan kepada yang terkena musibah, kenapa yang terkena korban orang lain kok yang menerima bantuan masyarakat Sedulur Sikep, justru masyarakat Samin harus membantu mereka yang tertimpa musibah.

Sikap positif terhadap lingkungan, sikap jujur, sikap gotong royong, sikap kekeluargaan, dan sikap patriotik adalah statement kelompok masyarakat Desa Kedumulyo, Desa Gadudero, Desa Sukolilo, Desa Baturejo, Desa Sumbersoko, dan Desa Tompe Gunung yang disebut dengan masyarakat Sedulur Sikep atau masyarakat Samin. Sikap tersebut merupakan nilai-nilai kebijakan yang tumbuh dari masyarakat Sedulur Sikep yang dipenggang teguh dan bersifat tradisi.


(2)

7

Pendidikan karakter yang dilaksanakan di sekolah berdasarkan nilai-nilai kebijakan yang tumbuh dari masyarakat Sedulur Sikep yang memerlukan semua komponen (stakeholders) harus dilibatkan, termasuk komponen-komponen pendidikan itu sendiri, yaitu isi kurikulum, proses pembelajaran dan penilaian, kualitas hubungan, penanganan atau pengelolaan mata pelajaran, pengelolaan sekolah, pelaksanaan aktivitas atau kegiatan ko-kurikuler, pemberdayaan sarana prasarana, pembiayaan, dan etos kerja seluruh warga dan lingkungan sekolah.

Penelitian ini memfokuskan pada perencanaan dan pelaksanaan pendidikan karakter berbasis kearifan lokal. Perencanaan pendidikan karakter dalam hal ini yang berkaitan dengan manajemen (peraturan) yang dikeluarkan kepala sekolah. Pelaksanaan pendidikan karakter dalam hal ini merupakan penerapan nilai-nilai karakter yang berbasis kearifan lokal yaitu nilai religius, nilai kejujuran, nilai kedisiplinan, nilai peduli lingkungan, dan nilai tanggung jawab. Nilai-nilai karakter tersebut dilaksanakan dengan pembiasaan dan keteladanan dalam aktivitas keseharian di lingkungan sekolah.

Alasan peneliti mengadakan research tentang implementasi pendidikan karakter di SMP Negeri1 Tambakromo:

1. Siswa siswi yang ditinggal merantau orang tua dalam jangka waktu yang lama karena alasan ekonomi, sehingga kompensasi perilaku siswa yang cenderung kearah negatif, yaitu siswa melakukan pelanggaran tata tertib sekolah.


(3)

8

3. Jarak dan lokasi SMP Negeri 1 Tambakromo yang mudah dijangkau dari berbagai wilayah.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut dapat di identifikasikan beberapa permasalahan berkaitan dengan pendidikan karakter berbasis kearifan lokal di SMP Negeri 1 Tambakromo, yaitu:

1. Perencanaan pendidikan karakter berbasis kearifan lokal di SMP Negeri 1 Tambakromo Pati.

2. Pelaksanaan pendidikan karakter berbasis kearifan lokal di SMP Negeri 1 Tambakromo Pati.

1.3 Cakupan Masalah

Cakupan masalah diperlukan agar ruang lingkup penelitian menjadi lebih jelas, fokus, dan lebih spesifik. Agar penelitian ini lebih terarah penulis membatasi penelitian pada:

1. Implementasi merupakan sesuatu yang di dapat (hal yang positif) untuk diterapkan atau dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari.

2. Pendidikan karakter merupakan nilai-nilai moral yang di tanamkan pada diri seseorang atau siswa. Dalam pelaksanaan pendidikan karakter yang berbasis kearifan lokal, peneliti hanya mengabil lima dari delapan belas nila-nilai karakter yang ditetapkan oleh pemerintah, kelima nilai-nilai karakter tersebut


(4)

9

meliputi: nilai religius, nilai kejujuran, nilai kedisiplinan, nilai peduli lingkungan, dan nilai tanggung jawab. Ke lima nilai-nilai karkater tersebut di laksanakan dengan metode pembiasaan di lingkungan sekolah.

Adapun alasan peneliti mengambil kelima aspek nilai-nilai karakter tersebut: Ke lima nilia-nilai karakter tersebut sering muncul atau sering dibiasakan dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan sekolah.

Ke lima nilai-nilai karakter tersebut sebagai dasar untuk membentuk keperibadian siswa menjadi anak yang berahklak baik.

3. Berbasis, di dalam kamus besar Bahasa Indonesia diartikan berdasarkan pada. 4. Kearifan lokal sebagai karya akal budi, perasaan mendalam, tabiat, bentuk

perangai, dan anjuran untuk kemuliaan manusia. Bentuk kearifan lokal yang bersifat abstrak yaitu aspek nilai lokal.

5. SMP Negeri 1 Tambakromo merupakan lembaga pendidikan sebagai tempat atau obyek penelitian.

1.4 Rumusan Masalah atau Pertanyaan Penelitian

Rumusan masalah atau pertanyaan penelitian tentang implementasi pedidikan karakter berbasis kearifan lokal di SMP Negeri 1 Tambakromo dapat dirinci sebagai beikut:

1. Bagaimana perencanaan pendidikan karakter berbasis kearifan lokal di SMP Negeri 1 Tambakromo?


(5)

10

2. Bagaimana pelaksanaan pendidikan karakter berbasis kearifan lokal di SMP Negeri 1 Tambakromo?

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin di capai pada penelitian ini:

1. Menganalisis perencanaan pendidikan karkater berbasis kearifan lokal di SMP Negeri 1 Tambakromo.

2. Menganalisis pelaksanaan pendidikan karakter berbasis kearifan lokal di SMP Negeri 1 Tambakromo.

1.6 Manfaat Penelitian

Harapan pada penelitian ini dapat memberikan informasi dan deskripsi yang sifatnya konkrit tentang implementasi pendidikan karakter berbasis kearifan lokal di SMP Negeri 1 Tambakromo Pati, selain hal tersebut penelitian ini juga diharapkan memberi manfaat secara teoritis maupun secara praktis:

1.6.1 Manfaat secara teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi kalangan akademik dalam pengembangan ilmu pengetahuan khususnya ilmu pengetahuan sosial. Selain itu dapat dijadikan sebagai bahan kajian, untuk penelitian lebih lanjut dengan aspek dan fokus yang lain, misalnya pengaruh kearifan lokal terhadap perilaku siswa dalam pembelajaran. Disamping hal tersebut bahwa nilai-nilai sosial dari masyarakat Sedulur Sikep dapat dijadikan dasar untuk


(6)

11

menanamkan nilai-nilai moral pada anak, baik di lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat.

1.6.2 Manfaat secara praktis

Secara praktis harapan penelitian ini dapat menghasilkan suatu temuan yang berguna bagi:

1. SMP Negeri 1 Tambakromo

Hasil penelitian ini dapat dijadikan umpan balik dan landasan bagi kepala sekolah, tenaga pendidik dan tenaga kependidikan untuk menentukan kebijakan dalam perencanaan dan pelaksanaan pendidikan karakter berbasisi kearifan lokal di masa yang akan datang.

2. Bagi pemerintah (Dinas Pendidikan)

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun kebijakan untuk mengembangkan pendidikan karakter berbasis kearifan lokal di semua jenjang pendidikan.