Sistem Pengendalian Akuarium dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS.

(1)

SKRIPSI

Disusun Oleh : NURIFI FAJRIYAH

NPM. 0634010055

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

JAWA TIMUR


(2)

i

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Proyek Tugas Akhir ini.

Tugas akhir yang dikerjakan ini adalah Sistem Pengendalian Akuarium dan Pemberian Pakan Ikan secara Otomatis Berbasis SMS. Karena semakin banyaknya orang yang hobi memelihara ikan khawatir dengan ikannya saat ditinggal pergi maka dengan sistem pengendalian ruang budidaya dan pemberian pakan ikan secara otomatis berbasis sms ini orang yang hobi memelihara ikan tidak perlu khawatir lagi, karena dengan sistem ini orang yang hobi memelihara ikan dapat melakukan pemberian makan, pergantian air, dan memperoleh informasi suhu dengan cara mengirim perintah melalui SMS.

Proyek Tugas Akhir ini merupakan mata kuliah yang wajib ditempuh di Fakultas Teknologi Industri Jurusan Teknik Informatika Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.


(3)

UCAPAN TERIMA KASIH

Dalam pembuat laporan ini, penulis telah mendapatkan bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak yang terkait, baik secara moril maupun materiil oleh karena itu pada kesempatan kali ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP selaku Rektor Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

2. Bapak Sutiyono, MT selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri UPN “Veteran” Jawa Timur.

3. Bapak Basuki Rahmat, S.Si, MT selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika UPN “Veteran” Jawa Timur dan Dosen Pembimbing utama yang telah dengan sabar membimbing dengan segala kerendahan hati dan selalu memberikan kemudahan dan kesempatan bagi saya untuk berkreasi.

4. Bapak Wahyu Syaifullah J.SI, S.Kom selaku dosen pembimbing pendamping Proyek Tugas Akhir ini di UPN “Veteran” Jawa Timur yang telah banyak memberikan petunjuk, masukan, bimbingan, dorongan serta kritik yang bermanfaat sejak awal hingga terselesainya Skripsi ini.

5. Ibu Kartini, IR.MT selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan, tambahan, serta kritik dan saran yang bermanfaat sebagai motivasi untuk menyelesaikan proyek tugas akhir ini.

6. Bapak Delta Ardy Prima, S.ST selaku dosen penguji yang telah memberikan kritik dan saran yang bermanfaat sebagai motivasi untuk menyelesaikan proyek tugas akhir ini.


(4)

7. Bapak Barry Nuqoba, S.Si, M.Kom selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan, kritik dan saran yang bermanfaat sebagai motivasi untuk menyelesaikan proyek tugas akhir ini.

8. Bapak Ir. Kemal Wijaya, MT selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan, tambahan, serta kritik dan saran yang bermanfaat sebagai motivasi untuk menyelesaikan proyek tugas akhir ini.

9. Kedua Orang Tua tercinta dan adik-adik yang telah memberi dukungan dan motivasi serta harapan-harapanya pada saat menyelesaikan tugas akhir ini. 10. Sahabat saya Desta yang telah membantu dan memberi dukungan dalam

menyelesaikan tugas akhir ini.

11. Teman-teman saya Bobi, Asrofi, Aziz, Dapit, Hanif, Adit, Yogi, Renda, Norman, Fenty, dan Sena yang selalu memberikan dukungan dan semangat. 12. Teman-teman di jurusan Teknik Informatika UPN “Veteran” Jawa Timur


(5)

(6)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PENGESAHAN DAN PERSETUJUAN ABSTRAK

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL ... x

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 2

1.3. Batasan Masalah ... 2

1.4. Tujuan Tugas Akhir ... 3

1.5. Manfaat Tugas Akhir ... 3

1.6. Metodologi Penelitian ... 4

1.7. Sistematika Penulisan... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1. Mikrokontroler AT89S52 ... 7

2.2. Sensor suhu LM35 ... 9

2.3. RTC DS1307 ... 11

2.4. Heater ... 13

2.5. Bahasa Assembly ... 15

2.6. Bahasa AT Command ... 17

2.7. Siemens C55 ... 18

2.8. Sensor Ketinggian ... 19

2.9. LCD Dot Matrik... 19

2.10. IC LM358 ... 20

2.11. Auto Feeder ... 21


(7)

2.12. Motor DC ... 21

2.13. ADC ADS 7822 ... 23

2.14. Air Pump ... 24

2.15. Relay ... 25

2.16. RS 232 MAX 232 ... 26

BAB III PERANCANGAN ... 27

3.1. Perancangan Sistem Pengendalian Ruang Budidaya dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS ... 27

3.2. Flowchart Dari Mikrokontroller AT89S52 Ke HP Siemens C55 .. ... 30

3.3. Blok Diagram ... 37

3.4. Kebutuhan Perancangan Hardware Sistem Pengendalian Ruang Budidaya dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS ... 39

3.5. Cara Merancang Sistem Pengendalian Ruang Budidaya dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS... 39

3.6. Analisa Perancangan Koneksi HP Siemens C55 ke Mikrokontroler AT89S52 ... 41

3.7. Rancangan dan Analisis Sistem Pengendalian Ruang Budidaya dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS... 42

3.7.1. Rancangan Sensor Suhu ... 42

3.7.2. Rancangan Pompa Pengurasan Air dan Pompa Pengisian Air …… ... 43

3.7.3. Rancangan Feeding... 43

3.7.4. Rancangan Koneksi Mikrokontroller ke Hand Phone ... 44

3.8. Rancangan Komponen Sistem Pengendalian Ruang Budidaya dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS ... 44

3.8.1. Mikrokontroler AT89S52 ... 45

3.8.2. ADC ADS 7288 ... 45


(8)

3.8.4. Sensor Suhu IC LM358... 46

3.8.5. Sensor Suhu LM35... 46

3.8.6. RS 232 MAX 232 ... 46

3.8.7. HP Siemens C55 ... 46

3.8.8. RTC DS1307... 46

3.8.9. LCD 16 x 2... 47

3.8.10. Level Sensor Atas ... 47

3.8.11. Level Sensor Bawah... 47

3.8.12. Relay ... 47

3.8.13. Heater 100W ... 47

3.8.14. Food Feeder... 47

3.8.15. Pompa Kuras Air... 48

3.8.16. Pompa Isi Air ... 48

3.8.16. Air Pump ... 48

BAB IV IMPLEMENTASI ... 49

4.1. Kebutuhan Sistem ... 49

4.2. Prosedur Pemasangan ... 49

4.3. Implementasi ... 53

4.3.1. Implementasi Perangkat Keras... 54

4.3.2. Implementasi Program ... 55

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS... 65

5.1. Pendahuluan ... 65

5.2. Pengujian Alat ... 65

5.2.1. Pengujian Mikrokontroler AT89S52 ... 65

5.2.2. Pengujian Suhu LM35 dan Sensor Suhu IC LM358... 66

5.2.3. Pengujian Sensor Ketinggian ... 66

5.2.4. Pengujian Auto Feeder... 67

5.2.5. Pengujian Alat Secara Keseluruhan ... 67

5.3. Pengujian Sistem Pengendalian Ruang Budidaya dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS... 68


(9)

BAB VI PENUTUP ... 79

6.1. Kesimpulan ... 79 6.2. Saran ... 79


(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Susunan Pin Mikrokontroler AT89S52 ... 7

Gambar 2.2 Karakteristik LM35 ... 10

Gambar 2.3 RTC DS1307 ... 11

Gambar 2.4 Diagram Pin DS1307 ... 12

Gambar 2.5 Dasar Pengaturan Arah Putar Motor... 22

Gambar 2.6 Pengaturan Arah Dengan Menggunakan Saklar... 22

Gambar 3.1 Flowchart Sistem Pengendalian Ruang Budidaya dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS ... 30

Gambar 3.2 Flowchart SMS ... 34

Gambar 3.3 Hardware Sistem Pengendalian Ruang Budidaya dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS... 37

Gambar 3.4 Sensor Suhu LM35 ... 43

Gambar 3.5 Sensor Suhu IC LM358 ... 43

Gambar 3.6 Rancangan Komponen PCB ... 45

Gambar 4.1 Pembuatan Program pada Easy Assembler Versi 1.0…... 50

Gambar 4.2 Check Program ... 51

Gambar 4.3 Error Program ... 52

Gambar 4.4 Rangkaian Pada PCB ... 53

Gambar 4.5 Sistem Pengendalian Ruang Budidaya dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS Sistem Pengikut Cahaya Tampak Dari Depan ……… ... 54

Gambar 4.6 Sistem Pengendalian Ruang Budidaya dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS Sistem Pengikut Cahaya Tampak Dari Belakang ……….. .... 55

Gambar 5.1 Perintah Untuk Mengatur Berapa Lama Auto Feeder Berputar ... 68

Gambar 5.2 Informasi Suhu dan Feeding telah dilakukan ... 69

Gambar 5.3 Perintah Untuk Mengatur Pengurasan dan Pengisian Air ... 69

Gambar 5.4 Informasi Suhu dan PUMP telah dilakukan ... 70

Gambar 5.5 Perintah Untuk Menjalankan Feed ... 70


(11)

Gambar 5.6 Pengaturan PUMP ... 71

Gambar 5.7 Pengaturan Suhu ... 71

Gambar 5.8 Pengaturan Feed... 72

Gambar 5.9 Auto Feeder Berputar ... 72

Gambar 5.10 Heater ON ... 73

Gambar 5.11 Sebelum dilakukan Pengurasan Air Pada Akuarium... 74

Gambar 5.12 Saat Pengurasan Berlangsung... 74

Gambar 5.13 Mulai Dilakukan Pengisian Air ... 75


(12)

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perintah-perintah AT Command... 17 Tabel 5.1 Uji Coba Kalibrasi antara Sensor Suhu LM35 dan

Termometer Air ... 76 Tabel 5.2 Percobaan Sistem Berbasis Mikrokontroller ... 77 Tabel 5.3 Percobaan Sistem Berbasis SMS ... 78


(13)

NURIFI FAJRIYAH

SISTEM PENGENDALIAN AKUARIUM DAN PEMBERIAN PAKAN IKAN SECARA OTOMATIS BERBASIS SMS

DOSEN PEMBIMBING I : BASUKI RAHMAT, S.Si, MT

DOSEN PEMBIMBING II : WAHYU SYAIFULLAH J.S., S.KOM

ABSTRAK

Sistem pengendalian ruang budidaya dan pemberian pakan ikan dari jarak jauh merupakan suatu kebutuhan tambahan bagi orang yang hobi memelihara ikan. Sistem pengendalian ruang budidaya dan pemberian pakan ikan saat ini telah berkembang seiring dengan adanya perkembangan teknologi yang canggih. Seperti adanya sistem pengendalian ruang budidaya dan pemberian pakan ikan secara otomatis berbasis mikrokontroler.

Saat ini banyak orang yang hobi memelihara ikan kebingungan saat bepergian jauh, karena tidak ada yang memberi pakan ikan dan mengganti air pada akuarium saat airnya keruh dan kondisi ikan juga tidak dapat terkontrol. Dengan bantuan media elektronik handphone yang teknologinya bisa digunakan untuk mengirim perintah SMS dan menerima informasi dalam bentuk SMS, maka user dapat memberi pakan ikan, melakukan pergantian air, dan memperoleh informasi suhu..

Dengan adanya permasalahan diatas dibuatlah Sistem Pengendalian Akuarium dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS sebagai proses control diperlukan HP siemens C55 untuk mengirim perintah ke mikrokontroler AT89S52 dan menerima informasi dari mikrokontroler AT89S5. Dan bahasa pemrogaman yang digunakan untuk Sistem Pengendalian Akuarium dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS yaitu Assembly untuk memprogram Mikrokontroler AT89S52 dan AT Command untuk memprogram HP siemens C55.

Kata Kunci : Mikrokontroler AT89S52, HP Siemens C55, Assembly, AT Command


(14)

(15)

1

1.1 Latar Belakang

Pada saat ini banyak orang yang hobi memelihara ikan kebingungan jika mereka akan bepergian jauh. Karena tidak ada yang memelihara ikannya dengan baik. Kebanyakan mereka mengkhawatirkan pemberian makanan yang harus dilakukan setiap hari, penggantian air yang berkala dikarenakan semakin lama air dalam aquarium maka kejernihannya akan berkurang. Suhu air yang cenderung turun ketika hujan sehingga diperlukan penghangat air, dan juga terjadinya penguapan air yang mengakibatkan berkurangnya air dalam aquarium sedangkan mereka tidak ada di rumah.

Faktor penting pemeliharaan ikan pada aquarium adalah ketepatan waktu pemberian pakan ikan, suhu air, kejernihan air, dan ketinggian air dalam aquarium. Sensor suhu air yang digunakan untuk menetralkan suhu yang ada dalam aquarium, sensor kejernihan air digunakan untuk mengetahui kejernihan air yang pada aquarium sehingga jika aquarium kotor maka akan dilakukan penggantian air secara otomatis. Sedangkan sensor ketinggian air digunakan untuk mengukur tinggi air dalam aquarium.

Apabila tetap dibiarkan maka dapat menghambat pertumbuhan ikan. Selain itu, juga dapat membahayakan keadaan ikan karena tidak terkontrol. Oleh karena itu, penulis membuat Sistem Pengendalian Akuarium dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS.


(16)

Dengan adanya Sistem Pengendalian Akuarium dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS ini orang yang hobi memelihara ikan tidak perlu khawatir lagi dengan ikan peliharaannya. Karena mereka dapat memberikan pakan ikan, mengetahui informasi suhu, dan melakukan pergantian air pada akuarium dengan cara mengirim perintah SMS.

Dengan menggunakan Sistem Pengendalian Akuarium dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS, orang yang hobi memelihara ikan dapat memelihara ikan dengan lebih mudah. Hal itu karena sistem ini dapat diakses kapanpun dan dimanapun. Dengan adanya aplikasi ini user dapat mengatur dan menerima informasi langsung dari mikrokontroler.

1.2 Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang di atas maka permasalahan yang dapat dirumuskan adalah : “Bagaimana cara mengendalikan ruang budidaya dan pemberian pakan ikan secara otomatis berbasis SMS?”.

1.3 Batasan Masalah

Batasan - batasan masalah yang diberikan sesuai dengan permasalahan yang telah diterangkan diatas, antara lain:

1. Heater mulai bekerja jika suhu di bawah 26° C.

2. Informasi suhu dapat diketahui setelah feeding bekerja.

3. Alat ini bisa menerima perintah dari semua nomer handphone. 4. Ruang budidaya menggunakan akuarium.


(17)

5. Alat ini menggunakan mikrokontroler AT89S52.

6. Suhu air diukur dengan menggunakan sensor suhu tipe LM35. 7. Sensor suhu bekerja ketika suhu minimum 260C.

8. Ketinggian air diukur dengan menggunakan 2 (dua) sensor ketinggian air, yaitu ketinggian air dalam keadaan minimum dan ketinggian air dalam keadaan maksimum.

9. Auto Feeder akan bekerja setiap 8 jam sekali dan akan berputar selama 5 detik

untuk memberi pakan ikan.

10.Terdapat 2 pompa air, yaitu pompa air in (mengisi air) dan pompa air out (membuang air).

11.Pembuangan air dilakukan setiap 3 hari sekali. 12.Pada pergantian air, air tidak diganti sepenuhnya.

1.4 Tujuan

Tujuan pembuatan Tugas Akhir ini adalah merancang dan membangun sistem pemeliharaaan ikan hias berbasis SMS.

1.5 Manfaat

Adapun manfaat yang dapat diambil dari pembuatan sistem pengendalian ruang budidaya ikan hias dan pemberian pakan ikan hias air tawar secara otomatis berbasis mikrokontroler adalah :


(18)

2. Dapat menggantikan air yang berkala dikarenakan semakin lama air dalam akuarium maka kejernihan air akan berkurang setiap 3 hari sekali.

3. Dapat mengetahui suhu air yang cenderung turun ketika musim hujan.

4. Dan juga dapat mengisi air ketika terjadinya penguapan air yang mengakibatkan berkurangnya air dalam akuarium.

5. User dapat mengatur dan menerima informasi dari mikrokontroler kapan pun dan dimana pun karena aplikasi ini berbasis SMS.

1.6 Metodologi Penelitian

Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Merancang dan menyusun akuarium dan pelengkap pendukungnya. 2. Merancang dan membuat perangkat keras Real Time Clock System.

3. Merancang dan membuat perangkat keras sistem pengontrol peralatan akuarium. 4. Merancang dan membuat perangkat lunak sistem pemeliharaan ikan hias air tawar

berbasis mikrokontroler.

5. Merancang serta menguji pemberian pakan dan pengurasan air pada aquarium melalui SMS.

6. Merancang perangkat lunak yang berfungsi untuk mengatur dan mengendalikan pemberian pakan ikan keseluruhan.

7. Menguji kinerja sistem secara keseluruhan serta mengambil data dari hasil perancangan.


(19)

1.7 Sistematika penulisan

Penulisan yang digunakan dalam laporan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang permasalahan, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan, manfaat dan sistematika penulisan laporan tugas akhir.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini akan dijelaskan tentang teori-teori serta penjelasan-penjelasan yang dibutuhkan dalam pembuatan Sistem Pengendalian Akuarium dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS.

BAB III PERANCANGAN

Bab ini berisi tentang analisa dan perancangan sistem dalam pembuatan Tugas Akhir Sistem Pengendalian Akuarium dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS.

BAB IV IMPLEMENTASI

Bab ini berisi penjelasan hasil Tugas Akhir serta pembahasan suorce

code dari Sistem Pengendalian Akuarium dan Pemberian Pakan Ikan


(20)

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISA

Bab ini berisi pengujian program Tugas Akhir.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan dan saran untuk proses pengembangan

selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Bab ini berisi tentang literatur sebagai teori pendukung pembahasan pada laporan tugas akhir ini.


(21)

2.1.Mikrokontroler AT89S52

Mikrokontroler adalah mikroprosessor yang dirancang khusus untuk aplikasi kontrol, dan dilengkapi dengan ROM, RAM dan fasilitas I/O pada satu chip. AT89S52 adalah salah satu anggota dari keluarga MCS-51/52 yang dilengkapi dengan internal 8 Kbyte Flash PEROM (Programmable and Erasable

Read Only Memory), yang memungkinkan memori program untuk dapat

diprogram kembali. AT89S52 dirancang oleh Atmel sesuai dengan instruksi satndar dan sesuai pin 80C5.

Mikrokontroler AT89S52 mempunyai 40 pin dengan catu daya tunggal 5

Volt. Ke-40 pin tersebut digambarkan pada Gambar 2.1 :

Gambar 2.1 Susunan Pin Mikrokontroler AT89S52

Fungsi dari masing-masing pin AT89S52 adalah :

1. Pin 1 – 8 (Port 1) merupakan port paralel 8 bit dua arah (bidirectional)


(22)

2. Pin 9 merupakan pin reset. Reset aktif jika mendapat catuan daya.

3. Pin 10 – 17 (Port 3) adalah port paralel 8 bit dua arah yang memiliki fungsi pengganti sebagai berikut :

a. P3.0 (10) : RXD (port serial penerima data) b. P3.1 (11) : TXD (port serial pengirim data)

c. P3.2 (12) : INT0 (input interupsi eksternal 0, aktif low) d. P3.3 (13) : INT1 (input interupsi eksternal 1, aktif low) e. P3.4 (14) : T0 (eksternal input timer/counter 0)

f. P3.5 (15) : T1 (eksternal input timer/counter 1)

g. P3.6 (16) : WR (write, aktif low). Sinyal kontrol penulisan data dari port 0 ke memori data dan input-output eksternal

h. P3.7 (17) : RD (read, aktif low). Sinyal kontrol pembacaan data

input-output eksternal ke port 0

4. Pin 18 sebagai XTAL 2, keluaran osilator yang terhubung pada kristal 5. Pin 19 sebagai XTAL 1, masukan ke osilator berpenguatan tinggi,

terhubung pada kristal

6. Pin 20 sebagai Vss, terhubung ke 0 atau ground pada rangkaian

7. Pin 21 – 28 (Port 2) adalah port paralel 8 bit dua arah. Port ini mengirim

byte alamat bila pengaksesan dilakukan pada memori eksternal

8. Pin 29 sebagai PSEN (Program Store Enable) adalah sinyal yang digunakan untuk membaca, memindahkan program memori eksternal (ROM/EPROM) ke mikrokontroler (aktif low)

9. Pin 30 sebagai ALE (Address Latch Enable) untuk menahan alamat bawah selama mengakses memori eksternal. Pin ini juga berfungsi sebagai PROG


(23)

(aktif low) yang diaktifkan saat memprogram internal flash memori pada mikrokontroler (on chip)

10.Pin 31 sebagai EA (External Accesss) untuk memilih memori yang akan digunakan, memori program internal (EA = Vcc) atau memori program eksternal (EA = Vss), juga berfungsi sebagai Vpp (programming supply

voltage) pada saat memprogram internal flash memori pada

mikrokontroler

11.Pin 32 sampai 39 (Port 0) merupakan port pararel 8 bit dua arah. Berfungsi sebagai alamat bawah yang dimultipleks dengan data untuk mengakses program dan data memori eksternal

12.Pin 40 sebagai Vcc, terhubung ke +5 V sebagai catuan untuk mikrokontroler. [ 3 ]

2.2.Sensor Suhu LM35

Sensor suhu LM35 berfungsi untuk mengkonversi besaran panas yang ditangkap menjadi besaran tegangan. Jenis sensor suhu yang digunakan dalam sistem ini adalah IC LM35, sensor ini memiliki presisi tinggi. Sensor ini sangat sederhana dengan hanya memiliki buah 3 kaki. Kaki pertama IC LM35 dihubungkan ke sumber daya, kaki kedua sebagai output dan kaki ketiga dihubungkan ke ground.


(24)

Adapun gambar dari IC LM35 dapat dilihat pada Gambar 2.2 :

Gambar 2.2 Karakteristik LM35

Karakteristik dari IC LM35 adalah sebagai berikut : 1. Dapat dikalibrasi langsung ke dalam besaran Celcius. 2. Faktor skala linier +10mV/0C.

3. Tingkat akurasi 0,50C. Saat suhu kamat (260C). 4. Jangkauan suhu antara -550C sampai 1500C. 5. Bekerja pada tegangan 4 Volt hingga 30 Volt. 6. Arus kerja kurang dari 60μA.

7. Impedansi keluaran rendah 0,1Ω untuk beban 1 mA.

Sensor LM35 bekerja dengan mengubah besaran suhu menjadi besaran tegangan. Tegangan ideal yang keluar dari LM35 mempunyai perbandingan 1000C setara dengan 1 Volt. Sensor ini mempunyai pemanasan diri (self heating)

kurang dari 0,10C, dapat dioperasikan dengan menggunakan power supply tunggal dan dapat dihubungkan antar muka (interface) rangkaian control yang sangat mudah. [ 13 ]


(25)

2.3.RTC DS1307

Real Time Clock (RTC) merupakan suatu chip (IC) yang memiliki fungsi

sebagai penyimpan waktu dan tanggal. RTC DS1307 merupakan Real Time Clock

(RTC) menggunakan jalur paralel yang dapat menyimpan data-data detik, menit, jam, tanggal, bulan, hari dalam seminggu, dan tahun valid hingga 2100.

RTC DS1307 merupakan Real Time Clock (RTC) menggunakan jalur paralel yang memiliki antarmuka serial Two-wire (I2C), sinyal luaran gelombang kotak terprogram (Programmable Squarewave), deteksi otomatis kegagalannya

(power-fail) dan rangkaian switch, konsumsi daya kurang dari 500nA

menggunakan mode baterai cadangan dengan operasional osilator. Tersedia fitur industri dengan ketahanan suhu -400C hingga +850C. Tersedia dalam kemasan 8 pin DIP atau SOIC. Seperti pada Gambar 2.3 :

Gambar 2.3 RTC DS1307

Sedangkan daftar pin DS1307 adalah sebagai berikut :

1. VCC : Primary Power Supply

2. X1, X2 : 32.768kHz Crystal Connection

3. VBAT : +3V baterai input


(26)

5. SDA : Serial Data

6. SCL : Serial Clock

7. SQW/Out : Square Wave/Output Drive

Diagram pin DS1307 dapat dilihat pada :

Gambar 2.4 Diagram PIN DS1307

Untuk masing-masing pin akan dijelaskan sebagai berikut : 1. X1 merupakan pin yang digunakan untuk dihubungkan dengan X2.

2. X2 berfungsi sebagai keluaran/output dari crystal yang digunakan. Terhubung juga dengan X1.

3. VBAT merupakan backup supply serial RTC dalam menjalankan fungsi waktu

dan tanggal. Besarnya adalah 3V dengan menggunakan jenis Lithium Cell atau sumber energi lain. Jika pin ini tidak digunakan maka harus terhubung dengan

Ground. Sumber tegangan dengan 48mAH atau lebih besar dapat digunakan

sebagai cadangan energi sampai lebih dari 10 tahun, namun dengan persyaratan untuk pengoperasian dalam suhu 260C.


(27)

4. GND berfungsi sebagai Ground.

5. SDA berfungsi sebagai masukan/keluaran (I/O) untuk I2C serial interface. Pin ini bersifat open drain, oleh sebab ini membutuhkan external pull up resistor.

6. SCL berfungsi sebagai clock untuk input ke I2C dan digunakan untuk mensinkronisasi pergerakan data dalam serial interface. Bersifat open drain, oleh sebab itu membutuhkan external pull up resistor.

7. SWQ/OUT sebagai squafe wave/output driver. Jika diaktifkan, maka akan menjadi 4 frekuensi gelombang kotak yaitu 1kHz, 4kHz, 8kHz, 32kHz. Sifat dari pin ini sama dengan sifat pin SDA dan SCL sehingga membutuhkan

external pull up resistor. Dapat dioperasikan dengan VCC maupun dengan

VBAT.

8. VCC merupakan sumber tegangan utama. Jika sumber tegangan terhubung

dengan baik, maka pengaksesan data dan pembacaan data dapat dilakukan dengan baik. Namun jika backup supply terhubung juga dengan VCC, namun

besar VCC di bawah VTP, maka pengaksesan data tidak dapat dilakukan. [ 3 ]

2.4.Heater

Secara umum ikan telah beradaptasi untuk hidup pada kisaran suhu tertentu. Kisaran ini bervariasi dari satu spesies ke spesies lainnya. Meskipun beberapa spesies dapat memahami perbedaan lintang tertentu. Sehingga, misalnya, memungkinkan ikan-ikan daerah tropis yang memiliki persyaratan hidup berbeda digabungkan dalam satu akuarium, akan tetapi pengawasan ekstra


(28)

hati-hati tetap diperlukan. Suhu rendah dibawah normal dapat menyebabkan ikan mengalami lethargi, kehilangan nafsu makan, dan menjadi lebih rentan terhadap penyakit. Ikan jangan dibiarkan berada dalam suhu yang terlalu dingin hanya karena alasan untuk menghemat listrik. Sebaliknya pada suhu yang terlalu tinggi ikan dapat mengalami stress pernapasan dan bahkan dapat menyebabkan kerusakan insang permanen.

Peningkatan suhu kadang-kadang diperlukan untuk meningkatkan laju metabolisma ikan sehingga perlakuan tersebut diharapkan dapat menolong mempercepat proses penyembuhan suatu penyakit, dan atau mempercepat siklus hidup suatu parasit sehingga parasit tersebut dapat segera dienyahkan. Meskipun demikian, perlu diperhatikan bahwa semakin hangat air maka oksigen terlarut akan semakin sedikit. Oleh karena itu, intensitas aerasi perlu ditingkatkan.

Perubahan suhu mendadak dapat menyebabkan ikan mengalami “shock”. Hal ini kerap terjadi terutama pada saat memasukan ikan baru kedalam suatu akuarium dimana usaha penyesuaian suhu tidak dilakukan dengan baik, atau pada saat menambahkan air baru yang memiliki temperatur tidak sama.

Penurunan suhu secara perlahan, seperti terjadi apabila heater tidak berfungsi, jarang menimbulkan shock, meskipun demikian temperatur hendaknya dikembalikan ke kondisi semula secara perlahan-lahan dalam waktu satu jam atau lebih.

Dalam kasus temperatur terlalu panas, seperti akibat termostat yang tidak berfungsi dengan baik, maka intensitas aerasi hendaknya ditingkatkan untuk mengkompensasi kadar oksigen terlarut yang rendah, dan biarkan temperatur akuarium dingin secara alami. Apabila suhu meningkat sampai melebihi 320 C,


(29)

dan apabila ikan masih bertahan hidup, maka penggantian air sebanyak 20% dengan air dingin bisa dilakukan. Pengembalian air hendakanya dilakukan secara perlahan dengan cara disiphon plus peningkatan aerasi.

Suhu dapat diturunkan atau ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan dengan menggunakan perangkat tertentu. Untuk meningkatkan suhu dapat digunakan

heater yang telah dirancang secara khusus untuk akuarium. Heater hendaknya

selalu terendam air, heater yang ter-ekspos ke udara terbuka secara tidak sengaja seperti pada saat penggantian air dapat menyebabkan kerusakan fatal pada heater

tersebut, dan bahkan bisa menimbulkan shock listrik. Untuk itu matikan heater

sebelum melakukan penggantian air atau sebelum melakukan kegiatan apapun yang menyebabkan terjadinya penurunan ketinggian air akuarium.

Untuk menurunkan suhu air dan mempertahankannya pada suhu rendah, seperti untuk keperluan akuarium tanaman dan koral, dapat digunakan chiller.

Chiller merupakan alat yang akan menyerap panas dari air dan membebaskannya

ke udara. Prinsip kerjanya kurang lebih sama dengan prinsip kerja alat pendingin ruangan atau lemari pendingin. [ 4 ]

2.5.Bahasa Assembly

Bahasa Assembly adalah bahasa pemrogaman tingkat rendah karena dapat berinteraksi langsung dengan hardware komputer. Dengan cara kerja CPU yang menggunakan biner, maka bahasa assembly dapat bekerja sangat cepat. Sebuah program yang terdiri atas 0 dan 1 disebut machine language. Saat ini kita kita dapat menggunakan bahasa C, Basic, Pascal, atau bahasa lainnya untuk


(30)

berinteraksi dengan komputer. Bahasa-bahasa tersebut disebut bahasa high level

karena kita tidak perlu mengetahui detail dari internal arsitektur CPU.

Program bahasa assembly terdiri dari tiga segmen, yaitu segmen kode, data, dan stack. Segmen kode berisi intruksi yang melakukan tugas yang telah di

desain. Segmen data digunakan untuk menyimpan informasi yang harus diproses

oleh intruksi di segmen kode. Sedangkan segmen stack dipakai untuk menyimpan informasi temporer.

Pada pemrogaman assembly CPU hanya dapat bekerja pada bilangan biner yang dikenal oleh hardware komputer sehingga kecepatannya sangat tinggi. Meskipun heksadesimal sudah digunakan dan lebih efisien untuk mewakili bilangan biner, proses bekerja pada kode mesin masih menyulitkan manusia. Pada akhirnya bahasa assembly berkembang, dan menyediakan mnemonic untuk intruksi kode mesin dan dengan perlengkapan yang lainnya yang membuat program lebih cepat dan jauh dari kesalahan (error).

Mnemonic adalah istilah dibidang ilmu komputer untuk menamakan suatu

perintah didalam bahasa assembly. Bahasa assembly adalah bahasa tingkat rendah

(Low-Level language) karena sesuai dengan struktur internal pada CPU.

Sedangkan assembler digunakan untuk menerjemahkan bahasa pemrogaman

assembly kedalam kode mesin (kadang disebut juga dengan kode objek). Bahasa

tingkat tinggi menerjemahkan kedalam kode mesin dan disebut dengan program

compiler. Operand adalah suatu item data yang dimanipulasi dan mnemonic

memberikan perintah pada CPU, yang mengatakan apa yang akan dilakukan pada sebuah item tersebut. [ 6 ]


(31)

2.6.AT Command

AT Command adalah perintah-perintah yang digunakan dalam komunikasi

dengan serial port. Dengan AT Command kita dapat mengetahui vendor dari

Handphone yang digunakan, kekuatan sinyal, membaca pesan yang ada pada SIM

Card, megirim pesan, mendeteksi pesan SMS baru yang masuk secara otomatis, menghapus pesan pada SIM Card dan masih banyak lagi.

Dalam program SMS Server yang akan kita buat nanti, tidak semua perintah AT digunakan. Kita hanya menggunakan beberapa perintah AT yang ada hubungannya dengan sistem kerja dari program SMS Server. Adapun perintah yang akan digunakan, dapat dilihat pada tabel 2.1:

Tabel 2.1 Perintah-perintah AT Command

AT Command Keterangan

AT Mengecek apakah Handphone telah terhubung

AT+CMGF Untuk menetapkan format mode dari terminal

AT+CSCS Untuk menetapkan jenis encoding

AT+CNMI Untuk mendeteksi pesan SMS baru masuk secara otomatis

AT+CMGL Membuka daftar SMS yang ada pada SIM Card

AT+CMGS Mengirim pesan SMS

AT+CMGR Membaca pesan SMS

AT+CMGD Menghapus pasan SMS

ATE1 Mengatur ECHO

ATV1 Mengatur input dan output berupa naskah

AT+CGMI Mengecek Merek HP

AT+CGMM Mengecek Seri HP

AT+CGMR Mengecek Versi Keluaran HP


(32)

AT Command Keterangan

AT+CSQ Mengecek Kualitas Sinyal

AT+CCLK? Mengecek Jam (waktu) pada HP

AT+CALM=<n> Mengecek Suara/dering HP saat di Telepon (ada Telepon Masuk)

‘n’ adalah adalah angka yang menunjukkan jenis dering

0 = berdering

1 dan 2 = Silent (Diam)

AT^SCID Mengecek ID SIM CARD

AT+CGSN Mengecek Nomor IMEI

AT+CLIP=1 Menampilkan nomor telepon pemanggil

AT+CLCC Menampilkan nomor telepon yang sedang

memanggil

AT+COPN Menampilkan Nama Sumua Operator di dunia

AT+COPS? Menampilkan nama operator dari SIM yang

digunakan

AT+CPBR=<n> Membaca nomor telepon yang disimpan pada buku telepon (SIM CARD)

‘n’ adalah nomor urut penyimpanan AT+CPMS=<md> Mengatur Memori dari HP

‘md’ adalah memori yang digunakan ME = Memori HP

SM = Memori SIM CARD [ 3 ]

2.7.Siemens C55

Dalam sistem ini diperlukan HP Siemens C55 yang digunakan sebagai alat pendukung untuk memerintahkan suatu perintah ke dalam mikrokontroler. HP Siemens C55 ini berfungsi menerima perintah dari nomor HP lain yang ingin mengendalikan akuarium. Selain itu, HP siemens C55 ini juga berfungsi untuk mengirimkan informasi setelah melakukan suatu perintah. Cara pengiriman


(33)

perintah dan penerimaan perintah dilakukan melalui SMS (Service Message Sending). [ 5 ]

2.8.Sensor Ketinggian Air

Pada akuarium diperlukan suatu mekanisme untuk mengetahui ketinggian permukaan air. Seringkali mekanisme tersebut masih berupa cara-cara manual, semisal dengan melihat dan melakukan pengukuran secara langsung pada air yang ada pada akuarium tersebut. Mungkin cara tersebut merupakan cara yang paling sederhana dan gampang, tetapi akan sedikit repot jika untuk mengetahui ketinggian air harus di ukur terlebih dahulu.

Maka dari itu diperlukan suatu mekanisme pengukur ketinggian permukaan air secara otomatis, salah satunya dengan membuat semacam sensor pengukur ketinggian air. Sensor ini kemudian dipasangkan pada penampung air teresebut. Tampilan untuk melihat hasil pengukuran sensor tersebut tidak perlu dekat dengan sensor, dapat ditempatkan di tempat lain sesuai kebutuhan, sehingga hasil pengukuran dapat dilihat setiap saat dengan mudah. [ 12 ]

2.9.LCD Dot Matrik

LCD adalah sebuah display dot matrix yang digunakan untuk menampilkan tulisan berupa angka atau huruf sesuai dengan yang diinginkan (sesuai dengan program yang digunakan untuk mengontrolnya). LCD yang


(34)

digunakan adalah LCD dot matrix dengan karakter 2x16, sehingga kaki-kakinya berjumlah 16 pin.

LCD sebagaimana output yang dapat menampilkan tulisan sehingga lebih mudah dimengerti, dibanding jika menggunakan LED saja. Tampilan LCD terdiri dari dua bagian, yakni bagian panel LCD yang terdiri dari banyak “titik”. LCD dan sebuah mikrokontroler yang menempel dipanel dan berfungsi mengatur “titik-titik” LCD tadi menjadi huruf atau angka yang terbaca.

Huruf atau angka yang akan ditampilkan dilirim ke LCD dalam bentuk kode ASCII, kode ASCII ini diterima oleh mikrokontroler di dalam LCD menjadi “titik-titik” LCD yang terbaca sebagai huruf satu angka. Dengan demikian tugas mikrokontroler pemakai LCD hanyalah mengirimkan kode-kode ASCII untuk ditampilkan. [ 14 ]

2.10. IC LM 358

Pada rangkaian sensor infra merah digunakan IC LM 358 yang merupakan IC penguat operasi (Op-Amp) yang difungsikan sebagai sebuah pembanding (komparator). IC ini akan dibandingkan tegangan reverse pada photodiode yang di umpamakan pada masukan tak membalik (non-inverting) dengan tegangan referensi yang diumpankan pada masukan membalik (inverying) IC tersebut, saat terhalang maupun pada saat tak terhalang. Pada rangkaian sensor infra merah digunakan IC LM 358 yang merupakan IC penguat operasi (Op-Amp) yang difungsikan sebagai sebuah pembanding (komparator). [ 9 ]


(35)

2.11. Auto Feeder

Auto Feeder merupakan alat pemberi makan pada ikan secara otomatis

untuk akuarium. Alat ini sangat cocok untuk seseorang yang tidak bisa memberi makan secara tepat waktu. Selain itu alat ini juga tergolong murah harganya, alat ini juga dapat membantu meringankan pekerjaan kita dalam pemberian pakan pada ikan. Pada Auto Feeder ini juga terdapat palet yang cukup bagus dan penggunaan interval waktu yang cukup baik. Banyak sedikit pemberian pakan dapat kita tentukan sendiri dengan mengatur waktu pemberian pakan dan menentukan banyak sedikitnya porsi pakan yang akan diberikan. Cara mengatur banyak sedikitnya porsi makan dapat kita tentukan pada besar bukaan. [ 2 ]

2.12. Motor DC

Motor DC adalah alat yang mengubah pulsa listrik menjadi gerak,

mempunyai prinsip dasar yang sama dengan motor stepper namun gerakannya bersifat kontinyu atau berkelanjutan. Motor DC dibagi menjadi 2 jenis yaitu : 1. Motor DC dengan sikat (mekanis komutasi), yaitu motor yang memiliki sifat

karbon berfungsi sebagai pengubah arus pada kumparan sedemikian rupa sehingga arah tenaga putaran motor akan selalu sama.

2. Motor DC tanpa sikat, menggunakan semi konduktor untuk merubah maupum membalik arus sehingga layaknya pulsa yang menggerakkan motor tersebut. Biasa digunakan pada sistem servo, karena mempunyai efisiensi tinggi, umur pemakaian lama, tingkat kebisingan suara listrik rendah, karena putarannya halus seperti stepper namun putarannya terus menerus tanpa adanya step.


(36)

Dalam aplikasinya seringkali sebuah motor digunakan untuk arah yang searah dengan jarum jam maupun sebaliknya. Untuk mengubah putaran dari sebuah motor dapat dilakukan dengan mengubah arah arus yang mengalir melalui motor tersebut. Hal ini dapat dilakukan hanya dengan mengubah polaritas tegangan motor, dapat dilihat pada Gambar 2.5 :

Gambar 2.5 Dasar Pengaturan Arah Putar Motor

Agar pengubahan polaritas tegangan motor dapat dilakukan dengan mudah, maka hal ini dilakukan dengan menggunakan dua buah saklar seperti pada Gambar 2.6. di mana kedua saklar tersebut harus berada pada posisi yang saling berlawanan. Apabila S1 berada di posisi kiri (terhubung dengan positif) maka S2 harus berada di posisi kanan (terhubung dengan negatif) dan demikian pula sebaliknya dengan perubahan yang serempak.

Gambar 2.6 Pengaturan Arah Dengan Menggunakan Saklar [14]


(37)

2.13. ADC ADS 7822

Merupakan sebuah piranti yang dirancang untuk mengubah sinyal-sinyal analog menjadi sinyal – sinyal digital. Hal-hal yang juga perlu diperhatikan dalam penggunaan ADC ini adalah tegangan maksimum yang dapat dikonversikan oleh ADC dari rangkaian pengkondisi sinyal, resolusi, pewaktu eksternal ADC, tipe keluaran, ketepatan dan waktu konversinya.

Beberapa karakteristik penting ADC :

1. Waktu konversi 2. Resolusi

3. Bukan Linier 4. Akurasi

Ada banyak cara yang dapat digunakan untuk mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital yang nilainya proposional. Jenis ADC yang biasa digunakan dalam perancangan adalah jenis successive approximation convertion atau pendekatan bertingkat yang memiliki waktu konversi jauh lebih singkat dan tidak tergantung pada nilai masukan analognya atau sinyal yang akan diubah.

Secara singkat prinsip kerja dari konverter A/D adalah semua bit-bit diset kemudian diuji, dan bilamana perlu sesuai dengan kondisi yang telah ditentukan. Dengan rangkaian yang paling cepat, konversi akan diselesaikan sesudah 8 clock, dan keluaran D/A merupakan nilai analog yang ekivalen dengan nilai register SAR.


(38)

Apabila konversi telah dilaksanakan, rangkaian kembali mengirim sinyal selesai konversi yang berlogika rendah. Sisi turun sinyal ini akan menghasilkan data digital yang ekivalen ke dalam register buffer. Dengan demikian, keluaran digital akan tetap tersimpan sekalipun akan di mulai siklus konversi yang baru. [6]

2.14. Air Pump

Pompa udara (air pump) yang sering juga disebut blower atau aerator

sebenarnya merupakan salah satu alat yang sangat vital peranannya dalam pemeliharaan ikan dalam akuarium. Ikan memerlukan oksigen untuk melangsungkan kehidupannya, sehingga kandungan oksigen dalam air menjadi hal yang begitu penting.

Besar kecilnya konsumsi oksigen dalam komunitas air ditentukan oleh banyak sedikitnya mahluk hidup dalam air tersebut. Dalam hal ini tidak hanya binatang atau hewan peliharaan kita saja yang mengkonsumsi oksigen tetapi semua atau seluruh mahluk hidup yang hidup didalam komunitas tersebut. Sebagai contoh dalam kolam koi, yang mengkonsumsi oksigen tidak hanya ikan koi, ada berbagai jenis bakteri yang juga mengkonsumsi oksigen, terutama berbagai macam bakteri pengurai yang tumbuh di dalam system filter biologi, dan juga berbagai jazat renik lainya, termasuk beberapa parasite, baik yang menguntungkan atau merugikan.

Jadi perhitungan penggunaan kapasitas pompa udara memang bersifat lebih komplek dari pada perhitungan penggunaan kapasitas pompa air. Sebagai


(39)

salah satu elemen dasar dalam perhitungan penggunaan pompa udara, yaitu dari segi konsumsi udara saja sudah cukup rumit dan sangat sulit untuk dapat diperhitungkan secara matematis.

Selain dari faktor konsumsi udara ada beberapa elemen lain yang sangat mempengaruhi pemilihan kapasitas pompa udara yang sesuai.Sama halnya dengan perhitungan kapasitas pompa air, jalur distribusi udara dari pompa sampai pada pelepasan akhir juga sangat berpengaruh, termasuk pemilihan air stone ( batu aerasi, bubble makers, batu pemberat selang udara ) yang ideal dan berkualitas.

Air stone yang baik adalah air stone yang mampu melepas udara dalam air dengan tekanan udara yang rendah agar dapat menjaga pompa udara dapat bekerja secara maksimal, serta mempunyai bidang pelepasan udara yang luas sehingga dapat memberikan asupan oksigen yang maksimal pada air mengingat adanya batasan kemampuan penyerapan oksigen dalam air. [ 7 ]

2.15. Relay

Relay sebagai salah satu onderdil elekronik, sering dipakai dalam kontrol switching beberapa alat, Relay itu sendiri terdiri dari coil dan dan beberapa kaki elektroda yang menjadi obyek kontrol jalannya arus listrik. Diujing coil ada plat konduktor yang berfungsi untuk mengatur jalur arus listrik terhadap keperluan kontrol tsb. Plat konduktor ini bekerja sebagai switching tadi karena ada nya efek


(40)

elektromagnet yang terjadi pada coil karena adanya tegangan kontrolyang bekerja pada coil. [ 10 ]

2.16. RS 232 MAX 232

RS-232 mempunyai standar tegangan yang berbeda dengan serial port

mikrokontroler, sehingga agar sesuai dengan RS-232 maka di butuhkan suatu rangkaian level converter, IC yang digunakan bermacam-macam, tetapi yang paling mudah dan sering digunakan ialah IC MAX232/HIN232. [ 11 ]


(41)

Pada Bab ini akan dibahas mengenai beberapa hal dasar tentang bagaimana perancangan Sistem Pengendalian Akuarium dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS ini dirancang, komponen - komponen apa saja yang dibutuhkan dalam perancangan Sistem Pengendalian Akuarium dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS ini, bagaimana cara merancang Sistem Pengendalian Akuarium dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS ini, Flowchart Sistem Pengendalian Akuarium dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS, Blok Diagram Hardware Sistem Pengendalian Akuarium dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS dan Analisis setelah Sistem Pengendalian Akuarium dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS itu dibuat.

3.1 Perancangan Sistem Pengendalian Akuarium dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS

Dalam pembuatan Sistem Pengendalian Akuarium dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS ini penulis memperhatikan beberapa aspek yang dibutuhkan, yaitu :

1. Sistem Pengendalian Akuarium dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS ini dirancang untuk dapat berjalan secara otomatis dengan kemampuan program yang telah diinputkan di dalam Sistem Pengendalian Akuarium dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS


(42)

tersebut. Serta Sistem Pengendalian Akuarium dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS ini dapat dapat digunakan dimana saja, karena untuk mengendalikannya cukup dengan SMS ke no HP yang digunakan pada mikrokontroler.

2. Sistem Pengendalian Akuarium dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS ini digunakan pada ruang budidaya tertentu yaitu akuarium. 3. Sistem Pengendalian Akuarium dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis

Berbasis SMS ini dirancang dengan kemampuan hanya dapat mengendalikan suhu, ketinggian air, pengurasan air, dan auto feeder. Tidak dapat melakukan hal berat lainnya seperti mengendalikan kejernihan air dan PH air.

4. Sistem Pengendalian Akuarium dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS ini dirancang dengan menggunakan sensor suhu LM35 dan sensor ketinggian air dengan Mikrokontroler AT89S52 sebagai pengendali utama pada Sistem Pengendalian Akuarium dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS.

5. Sistem Pengendalian Akuarium dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS ini menggunakan IC LM358 sebagai sensor suhu.

6. Sistem Pengendalian Akuarium dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS ini menggunakan RTC DS1307 yang digunakan untuk mengendalikan waktu.

7. Sistem Pengendalian Akuarium dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS ini menggunakan Heater yang digunakan untuk menetralkan suhu.


(43)

8. Sistem Pengendalian Akuarium dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS ini menggunakan HP Siemens tipe C55 yang digunakan untuk menghubungkan perintah ke mikrokokntroller.

9. Sistem Pengendalian Akuarium dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS ini menggunakan sensor ketinggian air untuk mengetahui tinggi rendahnya air yang ada pada akuarium.

10. Sistem Pengendalian Akuarium dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS ini menggunakan LCD Dot Matrik untuk menampilkan tulisan berupa angka atau huruf sesuai dengan yang diinginkan (sesuai dengan program yang digunakan untuk mengontrolnya).

11. Sistem Pengendalian Akuarium dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS ini menggunakan Auto Feeder untuk memberikan pakan ikan secara otomatis pada akuarium.


(44)

3.2 Flowchart Dari mikrokontroler AT89S52 ke HP Siemens C55

Start

Inisialisasi : Timer, Serial, Memory

Inisialisasi : LCD Inisialisasi : Setting HP Inisialisasi : RTC (DS1307) Tampilan Awal Baca suhu dari ADC Baca Feed Timer dan Pump Timer dari RTC

Feed Time = Feed Time ?

Pump Time = Pump Time ?

Tekan Tombol 1

Tekan Tombol 2

Tekan Tombol 3

Data dari HP

Suhu > Set Temp Relay Heater OFF Relay Heater ON T T T T T T T Y Tampilan :

1. Feed, Pump Timer 2. Temp, Heater 3. Setting Time

Y Relay Pump

Out ON

Y LS UP = OFF

Dan LS Down = OFF

Relay Pump In ON, Relay Pump Out

OFF Y

LS UP = ON Dan LS Down = ON

Relay Pump In OFF

Y

Pump Timer = Ø

Kirim SMS Temp dan Pump OK

Relay Feed Time ON Selama Time Relay Feed

Feed Timer = Ø

Kirim SMS Temp dan Feed OK Y Y Command ‘FT’ Command ‘PT’ Command ‘VT’ Command ‘ST’ Command ‘SF’ Command ‘SP’ Command ‘Feed’ Command ‘Pump’ Set Temp Threshold Set Relay Feed Time Set Pump

Time Set Feed Time T T T T Y Y Y Y T

T T T

Set Feed Timer Set Pump Timer Y Y Y T Y Y Y T T

Gambar 3.1 Flowchart Sistem Pengendalian Akuarium dan Pemberian


(45)

Pada Gambar 3.1 Flowchart Sistem Pengendalian Akuarium dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS :

1. Pertama dimulai akan memproses inisialisasi timer, serial dan memory, memproses inisialisasi LCD, memproses inisialisasi pengaturan HP, memproses inisialisasi RTC (DS1307).

2. Lalu ke data tampilan awal, membaca suhu dari ADC dan membaca feed timer dan pump timer dari RTC.

3. Kemudian jika feed timer = feed time maka relay feed time akan on selama

relay feed time dan diproses dimana feed time = Ø dan mengirim SMS Temp

dan Pump OK ke pump timer. Jika tidak maka ke pilihan selanjutnya yaitu

pump timer = pump time.

4. Jika pump timer = pump time maka relay pump out on dan jika tidak ke pilihan selanjutnya tekan tombol 1.

5. Dari relay pump out on ke pilihan LS UP = Off dan LS Down = Off, jika ya maka ke relay pump in on dan relay pump out off dan jika tidak kembali ke

relay pump out on.

6. Dari relay pump in on dan relay pump out off ke pilihan LS UP = On dan LS

Down = On, jika ya maka relay pump in off lalu diproses pump timer = Ø dan

mengirim data SMS Temp dan Pump OK ke pump time = pump timer. Dan jika tidak kembali ke pump in on dan relay pump out off.

7. Jika tombol 1 ditekan maka akan keluar data yang berisi 3 tampilan yaitu feed dan pump timer, temp dan heater dan setting time. Dan tampilan tersebut menuju ke tombol 2. Dan jika tidak menekan tombol 1 maka akan ke pilihan selanjutnya yaitu tombol 2.


(46)

8. Jika tombol 2 ditekan maka relay feed on selama relay feed time dan diproses dimana feed time = Ø dan mengirim SMS Temp dan Pump OK ke pump timer. Jika tidak maka ke pilihan selanjutnya yaitu tekan tombol 3.

9. Jika tombol 3 ditekan maka relay pump out on dan jika tidak ke pilihan selanjutnya yaitu data dari HP.

10.Dari relay pump out on ke pilihan LS UP = Off dan LS Down = Off, jika ya maka ke relay pump in on dan relay pump out off dan jika tidak kembali ke

relay pump out on.

11.Dari relay pump in on dan relay pump out off ke pilihan LS UP = On dan LS

Down = On, jika ya maka relay pump in off lalu diproses pump timer = Ø dan

mengirim data SMS Temp dan Pump OK ke pump time = pump timer. Dan jika tidak kembali ke pump in on dan relay pump out off.

12.Jika memilih data dari HP maka akan langsung ke command FT, jika tidak maka akan ke pilihan selanjutnya yaitu suhu > set temp.

13.Jika memilih command ‘FT’ akan langsung diproses ke set feed time kemudian menuju command ‘PT’, jika tidak maka langsung menuju command ‘PT’.

14.Jika memilih command ‘PT’ maka akan langsung diproses ke set pump time kemudian menuju command ‘VT’, jika tidak maka akan langsung menuju

command ‘VT’.

15.Jika memilih command ‘VT’ maka akan langsung diproses ke set relay feed

time kemudian menuju ke command ‘ST’, jika tidak maka akan langsung


(47)

16.Jika memilih command ‘ST’ maka akan langsung diproses ke set time

threshold kemudian menuju command ‘SF’, jika tidak maka akan langsung

menuju command ‘SF’.

17.Jika memilih command ‘SF’ maka akan langsung diproses ke set feed timer kemudian menuju command ‘SP’, jika tidak maka akan langsung menuju

command ‘SP’.

18. Jika memilih command ‘SP’ maka akan langsung diproses ke set pump timer

kemudian menuju command ‘Feed’, jika tidak maka akan langsung menuju

command ‘Feed’.

19.Jika memilih command ‘Feed’ maka akan menuju relay feed on selama relay

feed time dan langsung di proses dimana feed timer = Ø, kemudian mengirim

data Temp dan Pump OK melalui SMS ke pump timer = pump time. Jika tidak maka akan langsung menuju command ‘Pump’.

20.Jika memilih command ‘Pump’ maka akan menuju relay pump out on, jika tidak maka akan ke pilihan selanjutnya yaitu suhu > set temp.

21. Dari relay pump out on ke pilihan LS UP = Off dan LS Down = Off, jika ya maka ke relay pump in on dan relay pump out off dan jika tidak kembali ke

relay pump out on.

22.Dari relay pump in on dan relay pump out off ke pilihan LS UP = On dan LS

Down = On, jika ya maka relay pump in off lalu diproses pump timer = Ø dan

mengirim data SMS Temp dan Pump OK ke pump time = pump timer. Dan jika tidak kembali ke pump in on dan relay pump out off.

23.Jika suhu > set temp maka relay heater on setelah itu relay heater akan off dan jika tidak maka relay heater off dan kembali membaca suhu dari ADC.


(48)

Flowchart SMS

Start

Mengirim data ke HP Siemen C55

Menerima Data

Data dari HP

T Command ‘FT’ Command ‘PT’ Command ‘VT’ Command ‘ST’ Command ‘SP’ Command ‘Feed’ Command ‘Pump’ Set Temp Threshold Set Relay

Feed Time Set Pump Time

Set Feed Time T T T T Y Y Y Y T T T Set Feed Timer Set Pump Timer Y Command ‘SF’ Y T

Relay Feed Time ON Selama Time Relay

Feed Feed Timer = Ø

Kirim SMS Temp dan Feed OK

Y

Suhu > Set Temp Relay Heater OFF T Y Baca suhu dari ADC

Baca Feed Timer dan Pump Timer dari RTC

Relay Heater ON

Relay Pump Out ON

LS UP = OFF Dan LS Down = OFF

Relay Pump In ON, Relay Pump Out

OFF Y

LS UP = ON Dan LS Down = ON

Relay Pump In OFF

Y

Pump Timer = Ø

Kirim SMS Temp dan Pump OK T T End


(49)

Pada Gambar 3.2 Flowchart SMS :

1. Pertama dimulai memproses pengiriman data HP siemens C55. 2. Memproses penerimaan data di HP siemens C55 dari HP lain. 3. Membaca suhu dari ADC.

4. Lalu membaca Feed Timer dan Pump Timer dari RTC.

5. Setelah itu dilanjutkan ke pilihan data dari HP, jika ya maka lanjut ke

command FT, jika tidak ke suhu > set temp.

6. Jika memilih data dari HP maka akan langsung ke command FT, jika tidak maka akan ke pilihan selanjutnya yaitu suhu > set temp.

7. Jika memilih command ‘FT’ akan langsung diproses ke set feed time kemudian menuju command ‘PT’, jika tidak maka langsung menuju command ‘PT’.

8. Jika memilih command ‘PT’ maka akan langsung diproses ke set pump time kemudian menuju command ‘VT’, jika tidak maka akan langsung menuju

command ‘VT’.

9. Jika memilih command ‘VT’ maka akan langsung diproses ke set relay feed

time kemudian menuju ke command ‘ST’, jika tidak maka akan langsung

menuju command ‘ST’.

10.Jika memilih command ‘ST’ maka akan langsung diproses ke set time

threshold kemudian menuju command ‘SF’, jika tidak maka akan langsung

menuju command ‘SF’.

11.Jika memilih command ‘SF’ maka akan langsung diproses ke set feed timer kemudian menuju command ‘SP’, jika tidak maka akan langsung menuju


(50)

12.Jika memilih command ‘SP’ maka akan langsung diproses ke set pump timer kemudian menuju command ‘Feed’, jika tidak maka akan langsung menuju

command ‘Feed’.

13.Jika memilih command ‘Feed’ maka akan menuju relay feed on selama relay

feed time dan langsung di proses dimana feed timer = Ø, kemudian mengirim

data SMS jika Temp dan Pump OK lalu selesai.

14.Jika memilih command ‘Pump’ maka akan menuju relay pump out on, jika tidak maka akan ke pilihan selanjutnya yaitu suhu > set temp.

15. Dari relay pump out on ke pilihan LS UP = Off dan LS Down = Off, jika ya maka ke relay pump in on dan relay pump out off dan jika tidak kembali ke

relay pump out on.

16.Dari relay pump in on dan relay pump out off ke pilihan LS UP = On dan LS

Down = On, jika ya maka relay pump in off lalu diproses pump timer = Ø dan

mengirim data SMS jika Temp dan Pump OK lalu selesai.

17.Jika suhu > set temp maka relay heater on setelah itu relay heater akan off dan jika tidak maka relay heater off dan kembali membaca suhu dari ADC.


(51)

3.3 Blok Diagram

Gambar 3.3 Hardware Sistem Pengendalian Akuarium dan Pemberian

Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS

Perencanaan perangkat keras pada proyek akhir ini mempergunakan mikrokontroler AT89S52 sebagai sistem kontrol utama pada Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS. Dimana LCD yang digunakan untuk membaca informasi yang berupa huruf maupun angka. Level Sensor Atas (Sensor Ketinggian Air Batas Atas) digunakan untuk mengukur tinggi air pada akuarium dan Level Sensor Bawah (Sensor Ketinggian Air Batas Bawah ) digunakan untuk mengukur kerendahan air pada akuarium. Dalam pemakaian heater 100 W dibutuhkan suatu penghubung ke mikrokontroler AT89S52 yaitu Relay. Heater ini digunakan untuk menetralkan suhu pada akuarium. Pada pemakaian Food


(52)

Feeder dibutuhkan suatu penghubung ke mikrokontroler AT89S52 yaitu Relay, Food Feeder ini merupakan alat pemberian pakan ikan secara otomatis. Pada

pemakaian Pompa kuras air dan Pompa isi air dibutuhkan suatu penghubung ke mikrokontroler AT89S52 yaitu relay, pompa kuras air dan pompa isi air ini digunakan untuk menguras dan mengisi air yang ada pada akuarium.

Dan untuk mengetahui informasi suhu digunakan sensor suhu LM35 yang kemudian dikuatkan 10x oleh sensor suhu IC LM358 dan dihubungkan dengan ADC ADS 7822 yang menggunakan battery litium 3V CR 2032 dan langsung terhubung ke mikrokontroler AT89S52. Sistem ini juga menggunakan HP Siemens tipe C55 yang dihubungkan ke RS 232 MAX 232 yang kemudian langsung terhubung ke mikrokontroler AT89S52. Dimana HP Siemens tipe C55 ini digunakan sebagai alat untuk memberikan perintah kepada mikrokontroler AT89S52 dan memberikan informasi dari mikrokontroler AT89S52 ke nomor HP tertentu yang telah ditetapkan untuk menerima informasi dari mikrokontroler AT89S52 tersebut. Pada sistem ini terdapat serial port komputer yang dihubungkan ke RS 232 MAX 232 yang langsung terhubung ke mikrokontroler AT89S52. Rangkaian RTC pada sistem ini langsung terhubung pada mikrokontroler AT89S52. Untuk PSU 12V harus dihubungkan dengan V Reg 5V L7805 dulu baru setelah itu terhubung dengan mikrokontroler AT89S52. Dan untuk rangkaian Air Pump langsung terhubung dengan mikrokontroler AT89S52.


(53)

3.4Kebutuhan Perancangan Hardware Sistem Pengendalian Akuarium dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS

Dalam pembuatan robot ini komponen-komponen yang dibutuhkan adalah sebagi berikut:

1. Akuarium

2. Mikrokontroler AT89S52

3. LCD Dot Matrik 4. Sensor Suhu LM35 5. Sensor Ketinggian Air 6. Heater

7. Auto Feeder

8. HP Siemens tipe C55 9. RTC DS1307

10.IC LM358 11.Motor DC

12.Baterry Lithium 3V CR 2032

13.ADC ADS 7822

3.5Cara Merancang Sistem Pengendalian Akuarium dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS

Merancang Sistem Pengendalian Akuarium dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS bukanlah suatu hal yang mudah dan tidak dapat dilakukan oleh banyak kalangan. Dalam menjalani Tugas Akhir ini penulis ingin


(54)

memaparkan bagaimana cara merancang Sistem Pengendalian Akuarium dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS ini.

Pertama, membeli semua komponen-komponen yang diperlukan dalam

pembuatan Sistem Pengendalian Akuarium dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS ini. Setelah membeli semua komponennya, kemudian mendesign Sistem Pengendalian Akuarium dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS nya sesuai dengan keperluan dan kebutuhan user.

Kedua, setelah mendesign Sistem Pengendalian Akuarium dan Pemberian

Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS, kemudian merakit komponen-komponen yang sudah ada ke PCB (Printed Circuit Board). Setelah itu untuk menyatukan rangkaian komponen dan akuarium.

Ketiga, untuk menyalakan Sistem Pengendalian Akuarium dan Pemberian

Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS ini diperlukan listrik dan sebuah battery litium 3V CR 3020 yang digunakan oleh ADC ADC 7288 untuk membaca suhu.

Keempat, untuk mengubah perintah dapat dilakukan dengan cara

mengirim perintah melalui SMS ke nomor HP siemens tipe C55. Maka perintah akan langsung dikirim ke mikrokontroler AT89S52 melalui RS 232 MAX 232. lalu perintah akan langsung dikerjakan. Lalu informasi hasil dari pengerjaan perintah tersebut di kirim ke mikrokontroler AT89S52 dan dilanjukan di kirim ke HP siemens tipe C55 melalui RS 232 MAX 232. Kemudian informasi tersebut dikirim melalui SMS ke no HP tertentu.


(55)

Kelimat, untuk menghubungkan CPU ke Sistem Pengendalian Akuarium

dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS maka digunakan

pararel port.

3.6Analisis Perancangan koneksi HP Siemens Tipe C55 Ke Mikrokontroler AT89S52

HP siemens tipe C55 merupakan satu bagian terpenting dalam merancang sebuah Sistem Pengendalian Akuarium dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS. HP siemens tipe C55 ini mempunyai peran yang penting, disamping sebagai alat untuk menerima perintah melalui SMS, HP siemens tipe C55 ini juga digunakan sebagai alat untuk mengirim informasi ke nomor HP tertentu. Maka dari hasil dan analisis, sistem ini dapat di kendalikan dari jarak jauh. Karena untuk mengendalikannya cukup dilakukan melalui SMS. Jadi jika ingin mengubah pengaturan cukup dengan memberikan perintah yang di kirim melalui SMS ke nomor HP siemens tipe C55, maka perintah tersebut akan langsung dihubungkan ke mikrokontroler AT89S52 dengan bantuan RS 232 Max 232. Kemudian perintah tersebut langsung dikerjakan, hasil dari pengerjaan tersebut dikirim mikrokontroler AT89S52 ke HP siemens tipe C55 lalu informasi tersebut akan dikirim ke nomor HP tertentu yang telah ditetapkan untuk menerima informasi tersebut.

Macam-macam perintah SMS ke HP siemens tipe C55 :

1. Set feeding period : FTXX

XX = dalam jam, misal FT08 (pemberian makan tiap 8jam sekali)


(56)

XXX = dalam jam, misal PT072 (Pengurasan tiap 72 jam sekali)

3. Set valve open delay : VTXX

XX = dalam detik, misal VT20 (valve makanan membuka selama 20 detik)

4. Set feeding timer : SFhhmmss

hh = dalam jam mm = dalam menit ss = dalam detik

Untuk mengeset timer pumping sekarang, misal SP033000 (timer pumping sudah berjalan selama 3 jam 30 menit).

5. Do feeding now : FEED

Melakukan proses feeding sekarang.

6. Do pumping now : PUMP

Melakukan proses pumping sekarang. Semua command ditulis dalam huruf besar.

3.7Rancangan dan Analisis Sistem Pengendalian Akuarium dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS

Berikut ini adalah cara kerja mekanik yang terdapat pada robot saat dijalankan.

3.7.1 Rancangan Sensor Suhu

Pada pembuatan Sistem Pengendalian Akuarium dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS ini digunakan sensor suhu LM35 yang


(57)

diperkuat dengan sensor suhu IC LM358 yang digunakan untuk mengetahui informasi suhu yang pada akuarium.

Gambar 3.4 Sensor suhu LM35

Gambar 3.5 Sensor suhu IC LM 358

3.7.2 Rancangan Pompa pengurasan Air dan Pompa Pengisian Air

Pada pembuatan Sistem Pengendalian Akuarium dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS ini digunakan pompa pengurasan air dan pompa pengisian air untuk menjaga kejernian air yang ada pada akuarium. Pengurasan dan pengisian air pada akuarium ini dapat dilakukan 3 hari sekali.

3.7.3 Rancangan Feeding

Rancangan feeding ini dibuat untuk memudahkan kita dalam memberi Pakan pada ikan. Dengan alat pemberi Pakan pada ikan secara otomatis untuk akuarium ini kita tidak perlu takut lupa memberikan Pakan pada ikan peliharaan kita. Karena pada alat ini kita dapat menentukan sendiri berapa kali kita akan


(58)

memberi Pakan dan berapa banyak porsi yang akan di berikan pada ikan peliharaan kita. Cara untuk mengatur banyak sedikitnya porsi Pakan dapat kita tentukan pada besar bukaan. Alat ini sangat cocok untuk seseorang yang tidak bisa memberi Pakan secara tepat waktu.

3.7.4 Rancangan koneksi mikrokontroler ke Hand Phone

Untuk mengoneksikan mikrokontroler AT89S52 ke hand phone dibutuhkan suatu hand phone. HP yang digunakan adalah Siemens tipe C55, HP ini tidak dapat langsung terkoneksi ke mikrokontroler. Untuk itu dibutuhkan RS 232 Max 232 yang digunakan untuk menghubungkan HP ke mikrokontroler.

3.8Rancangan Komponen Sistem Pengendalian Akuarium dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS

Perencanaan perangkat keras pada proyek akhir ini mempergunakan mikrokontroler AT89S52 sebagai sistem kontrol utama pada Sistem Pengendalian Akuarium dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS. Dan dihubungkan dengan perangkat luar antara lain rangkaian sensor suhu LM35 yang dikuatkan dengan sensor suhu IC LM358 yang digunakan untuk mengetahui informasi suhu yang ada dalam akuarium. Sensor ketinggian yang digunakan untuk mengetahui tinggi rendahnya air yang ada pada akuarium, dan juga digunakan untuk menguras dan mengisi air pada akuarium. Dan auto feeder yang digunakan untuk memberikan Pakan pada ikan secara otomatis.


(59)

Gambar 3.6 Rancangan Komponen PCB

3.8.1 Mikrokontroler AT89S52

Mikrokontroler itu sendiri merupakan chip yang berfungsi sebagai control utama pada Sistem Pengendalian Akuarium dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS yang saya buat.

3.8.2 ADC ADS 7822

Suatu rangkaian yang digunakan untuk menghubungkan sensor suhu LM35 yang di perkuat dengan sensor suhu IC LM358 ke mikrokontroler AT89S52 dan digunakan untuk membaca suhu yang ada pada akuarium.

3.8.3 Battery Litium 3V CR 2032

Diperlukan sebuah battery litium 3V CR 2032 sebagai pendukung ADC ADS 7288 untuk membaca suhu yang ada pada akuarium.


(60)

3.8.4 Sensor Suhu IC LM358

Merupakan alat yang digunakan sebagai penguat sensor suhu LM35 dalam mengukur tinggi rendahnya suhu yang ada pada akuarium

3.8.5 Sensor Suhu LM35

Merupakan alat yang digunakan untuk mengukur tinggi rendahnya suhu yang ada pada akuarium.

3.8.6 RS 232 MAX 232

Merupakan suatu rangkaian yang digunakan untuk menghubungkan HP siemens C55 ke mikrokontroll AT89S52.

3.8.7 HP Siemens C55

HP siemens C55 ini digunakan untuk memberikan perintah ke mikrokontroler dan menerima informasi dari mikrokontroler.

3.8.8 RTC DS 1307

merupakan suatu chip (IC) yang memiliki fungsi sebagai penyimpan waktu dan tanggal. RTC DS1307 merupakan Real Time Clock (RTC) menggunakan jalur paralel yang dapat menyimpan data-data detik, menit, jam, tanggal, bulan, hari dalam seminggu, dan tahun.


(61)

3.8.9 LCD 16 x 2

LCD ini merupakan suatu alat yang digunakan untuk membaca huruf atau angka sesuai dengan kebutuhan. Pada sistem ini LCD dot matrik ini digunakan untuk membaca informasi suhu, pump, auto feeder dan heater.

3.8.10 Level Sensor Atas

Level sensor atas digunakan untuk mengetahui batas atas air yang ada pada akuarium.

3.8.11 Level Sensor Bawah

Level sensor atas digunakan untuk mengetahui batas bawah air yang ada pada akuarium.

3.8.12 Relay

Suatu rangkaian yang digunakan sebagai penghubung dari mikrkontroller dan ke mikrokontroler.

3.8.13 Heater 100W

Digunakan untuk menetralkan suhu air pada akuarium.

3.8.14 Food Feeder


(62)

3.8.15 Pompa Kuras Air

Digunakan untuk menguras air yang ada pada akuarium, dan biasanya dilakukan selama 3 kali sehari.

3.8.16 Pompa Isi Air

Digunakan untuk mengisi air ke akuarium setelah dilakukan pengurasan pada akuarium.

3.8.17 Air Pump

Ikan memerlukan oksigen untuk melangsungkan kehidupannya, sehingga kandungan oksigen dalam air menjadi hal yang begitu penting.


(63)

4.1 Kebutuhan Sistem

Ada beberapa hal dalam pengembangan sistem yang harus diperhatikan sebelum akhirnya sampai pada langkah menjalankan program, antara lain perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software) serta bagaimana akhirnya sistem dapat berjalan sesuai dengan program yang telah dibuat.

Perangkat yang dibutuhkan dalam pembuatan robot pengikut cahaya dengan menggunakan sensor LDR (Light Dependent Resistor) ini termasuk dalam pembuatan laporan adalah perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).

Adapun perangkat keras yang digunakan dalam pengembangan sistem ini adalah: 1. Laptop intel pentium dual-core 2.0 Ghz

2. RAM 512 Mb 3. Hard Disk 80 Gb

Sedangkan perangkat lunak yang digunakan adalah Eassy Assembler Versi 1.0.

4.2 Prosedur Pemasangan

Ada beberapa cara yang harus dilakukan sebelum program dibuat dan dimasukkan kedalam chip sistem, yaitu :

1. Instal terlebih dahulu aplikasi Easy Assembler Versi 1.0 pada computer atau laptop.


(64)

2. Setelah selesai menginstal maka tahap selanjutnya adalah pembuatan program yang akan dimasukkan ke dalam chip Sistem.

Gambar 4.1 Pembuatan Program pada Easy Assembler Versi 1.0

3. Setelah program di buat terlebih dahulu kita check syntax program dengan cara memilih menu yang terdapat pada aplikasi Easy Assembler Versi 1.0 atau dengan cara menekan tombol F9 yang terdapat pada keybord untuk mengetahui apakah program yang di buat terdapat error atau tidak.


(65)

Gambar 4.2 Check Program

4. Setelah melakukan pengecekan, kita dapat mengetahui apakah program yang kita buat teradapat error atau tidak. Berikut ini akan ditunjukkan gambar dimana jika program yang kita buat terdapat error.


(66)

Gambar 4.3 Error Program

5. Jika dalam program tidak terdapat kesalahan atau error terlebih kita compile program sebelum kita masukkan kedalam chip sistem, kita dapat memilih menu yang sudah ada pada aplikasi tersebut untuk meng-compile.

6. Tahap terakhir dalam pembuatan program setelah di-compile yaitu memasukkan program kedalam chip sistem.


(67)

4.3 Implementasi

Pada tahapan ini akan dibahas mengenai implementasi sistem dari perancangan sistem yang telah dibahas sebelumya.

Berikut adalah gambar kompenen-komponen yang telah di rakit pada PCB.

Gambar 4.4 Rangkaian Pada PCB

Setelah merangkai komponen-komponen pada PCB, tahap implementasi yang terakhir adalah menggabungkan rangkaian PCB dengan motor DC dan juga akuarium. Maka dari itu sistem ini membutuhkan beberapa perangkat tambahan agar Sistem Pengendalian Akuarium dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS dapat digunakan. Perangkat tambahan yang dibutuhkan antara lain baterai, Motor DC, akuarium, HP Siemens C55, colokan listrik.


(68)

4.3.1 Implementasi Perangkat Keras

Merupakan suatu tampilan perangkat keras dari sistem ini, berikut ini adalah gambar Sistem Pengendalian Akuarium dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS yang telah dirangkai dan disatukan dengan motor DC.

Gambar 4.5 Sistem Pengendalian Akuarium dan Pemberian Pakan Ikan Secara


(69)

Gambar 4.6 Sistem Pengendalian Akuarium dan Pemberian Pakan Ikan Secara

Otomatis Berbasis SMS Sistem Pengikut Cahaya Tampak Dari Belakang

4.3.2. Implementasi Program

Merupakan perintah yang digunakan pada sebuah program, macam-macam perintah tersebut :

1. Untuk mengatur waktu pemberian pakan ikan dalam hitungan jam TFeedDef_C EQU 8

2. Untuk mengatur waktu pergantian air dalam hitungan jam TPumpDef_C EQU 72

3. Untuk mengatur berapa lama auto feeder berputar dalam hitungan detik TValveDef_C EQU 03

4. Pengaturan suhu dalam derajat celcius SPTempDef_C EQU 26


(70)

5. Menerima serial UART dari HP

Serial

CLR ri

PUSH a

PUSH psw

PUSH 0

MOV r0,#SrBuff_M

MOV a,SrCtr_M

ADD a,r0

MOV r0,a

MOV @r0,sbuf

INC SrCtr_M

MOV a,SrCtr_M

CJNE a,#SrCtrMax_C+1,SrJ1

MOV SrCtr_M,#SrCtrMax_C

SETB TooLong_F

SrJ1 MOV SrTOTick_M,#0

SETB SrTO_F

POP 0

POP psw

POP a

RETI

6. Menuliskan intruksi pada LCD menggunakan interface 4 bit LCD_Write_Inst

PUSH psw

CLR LCDRS_P

SETB LCDCS_P

MOV c,a.4

MOV LCDData4_P,c

MOV c,a.5

MOV LCDData5_P,c

MOV c,a.6

MOV LCDData6_P,c

MOV c,a.7

MOV LCDData7_P,c

CLR LCDCS_P


(71)

SETB LCDCS_P

MOV c,a.0

MOV LCDData4_P,c

MOV c,a.1

MOV LCDData5_P,c MOV c,a.2

MOV LCDData6_P,c

MOV c,a.3

MOV LCDData7_P,c

CLR LCDCS_P

LCALL LCD_Delay_Inst

POP psw

RET

7. Menuliskan data pada LCD menggunakan interface 4 bit LCD_Write_Data

PUSH psw

SETB LCDRS_P

SETB LCDCS_P

MOV c,a.4

MOV LCDData4_P,c

MOV c,a.5

MOV LCDData5_P,c

MOV c,a.6

MOV LCDData6_P,c

MOV c,a.7

MOV LCDData7_P,c

CLR LCDCS_P

LCALL LCD_Delay_Data

SETB LCDCS_P

MOV c,a.0

MOV LCDData4_P,c

MOV c,a.1

MOV LCDData5_P,c

MOV c,a.2

MOV LCDData6_P,c

MOV c,a.3

MOV LCDData7_P,c

CLR LCDCS_P

LCALL LCD_Delay_Data

POP psw


(72)

8. Melakukan inisialisasi LCD dengan interface 4 bit Init_LCD

CLR LCDData4_P

SETB LCDData5_P

CLR LCDData6_P

CLR LCDData7_P

CLR LCDRS_P

CLR LCDCS_P LCALL LCD_Delay_Inst

MOV a,#28h

LCALL LCD_Write_Inst

LCALL LCD_Delay_Inst

LCALL LCD_Delay_Inst

MOV a,#1

LCALL LCD_Write_Inst

MOV a,#2

LCALL LCD_Write_Inst

MOV a,#6

LCALL LCD_Write_Inst

MOV a,#0Ch

LCALL LCD_Write_Inst

RET

9. Melakukan delay setelah pengiriman data ke LCD LCD_Delay_Data

PUSH 7

MOV r7,#50

DJNZ r7,$

POP 7

RET

10.Melakukan delay setelah pengiriman intruksi ke LCD LCD_Delay_Inst

PUSH 7

PUSH 6

MOV r6,#10

D2_J1 MOV r7,#100

DJNZ r7,$


(73)

Pop 6 Pop 7 RET

11.Menampilkan text pada LCD dari posisi kursor terakhir Write_Text

PUSH a

WT_J1 CLR a

MOVC a,@a+dptr

JNZ WT_J2

SJMP WT_J3

WT_J2 LCALL LCD_Write_Data

INC dptr

SJMP WT_J1

WT_J3 POP a

RET

12.Menghapus seluruh tampilan pada LCD Clr_Screen

PUSH a

MOV a,#1

ACALL LCD_Write_Inst

POP a

RET

13.Mengecek serial buffer apakah sama dengan SIM command Check_SIM_Cmd

MOV r0,#SrBuff_M

Check_SIM_Cmd_r0

MOV r7,SrCtr_M

CLR f0

CSIMCmdJ4 PUSH dph

PUSH dpl

PUSH 0

CSIMCmdJ1 MOV b,@r0

CLR a

MOVC a,@a+dptr


(74)

SETB f0

POP a

POP dpl

POP dph

RET

CSIMCmdJ2 CJNE a,b,CSIMCmdJ3

INC dptr

INC r0

SJMP CSIMCmdJ1

CSIMCmdJ3 POP 0

POP dpl

POP dph

INC r0

DJNZ r7,CSIMCmdJ4

RET

14.Menganalisis status HP Init_HP

MOV dptr,#INitHP_T

LCALL Write_Text

MOV a,#0C0h

LCALL LCD_Write_Inst

MOV dptr,#Wait_T

LCALL Write_Text

CLR LED_P

MOV dptr,#SetEchoOff_T

ACALL Send_text_TX

MOV dptr,#EchoOff_C

ACALL Send_Text_SIM

JNB SrValid_F,$

CLR SrValid_F

ACALL Send_Buffer

MOV SrCtr_M,#0

CPL LED_P

MOV dptr,#SetSMSMode_T

ACALL Send_Text_TX

MOV dptr,#SMSMode_C ; set command syntax GSM 3.4x + phase 2+


(75)

JNB SrValid_F,$ CLR SrValid_F ACALL Send_Buffer MOV SrCtr_M,#0 CPL LED_P MOV dptr,#SetSMSFormat_T ACALL Send_Text_TX

MOV dptr,#SMSFormat_C ; set SMS format = PDU

mode ACALL Send_Text_SIM JNB SrValid_F,$ CLR SrValid_F ACALL Send_Buffer MOV SrCtr_M,#0 CPL LED_P MOV dptr,#SetSMSAlert_T ACALL Send_Text_TX

MOV dptr,#SMSAlert_C ;set SMS alert = PDU mode

ACALL Send_Text_SIM JNB SrValid_F,$

CLR SrValid_F ACALL Send_Buffer MOV SrCtr_M,#0

CPL LED_P

MOV dptr,#SetKeylock_T

ACALL Send_Text_TX

MOV dptr,#KeyLock_C ; set key

locked

ACALL Send_Text_SIM

JNB SrValid_F,$

CLR SrValid_F

ACALL Send_Buffer

MOV SrCtr_M,#0

CPL LED_P

MOV dptr,#SetMute_T

ACALL Send_Text_TX

MOV dptr,#Mute_C ; set mute

ACALL Send_Text_SIM

JNB SrValid_F,$


(76)

ACALL Send_Buffer

MOV SrCtr_M,#0

CPL LED_P

MOV dptr,#PCReady_T

ACALL Send_Text_TX

MOV SrCtr_M,#0

SETB LED_P

LCALL CLr_Screen

RET

15.Memberi pakan pada ikan Do_Feeding

MOV FeedHour_M,#0

MOV FeedMin_M,#0

MOV FeedSec_M,#0

LCALL Save_Feed_Time

SETB Feeding_F

CLR Feeder_P

MOV FTick_M,#0

MOV FSec_M,#0

RET

16.Melakukan pergantian air Do_Pumping

MOV PumpHour_M,#0

MOV PumpMin_M,#0

MOV PumpSec_M,#0

LCALL Save_Pump_Time

SETB Pumping_F

SETB Pump1_P

CLR Pump2_P

MOV PumpState_M,#0


(77)

17.Menentukan panjang karakter untuk no HP

Phone_C DB 13

18. Penulisan no HP, tidak boleh menggunakan tanda “+” DB '6285730515185'

19.Penerimaan pesan baru

SMSAlert_C DB 'AT+CNMI=1,2,0,0,1',13,10,0

20.Proses pengiriman pesan dan pembacaan pesan SendSMS_C DB 'AT+CMGS=',0

21.Mengontrol panggilan masuk HangUp_C DB 'ATH',13,10,0

22.Mengirim informasi setelah melakukan feeding FeedingOK_SMS DB 17,'Feeding OK, T: C',0

23.Mengirim informasi setelah melakukan pumping PumpingOK_SMS DB 17,'Pumping OK, T: C',0

24.Untuk mengatur berapa lama auto feeder akan berputar SetVT_Cmd DB 'VT',0

25.Mengatur Suhu

SetST_Cmd DB 'ST',0

26.Mengatur waktu pemberian pakan ikan SetSF_Cmd DB 'SF',0

27.Mengatur waktu pergantian air SetSP_Cmd DB 'SP',0


(78)

28.Memberikan pakan ikan sekarang Feed_Cmd DB 'FEED',0

29.Mengganti air sekarang Pump_CMd DB 'PUMP',0


(79)

5.1 Pendahuluan

Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian dan analisis pada hardware yang telah dirancang. Tujuan dari pengujian dan analisis ini adalah untuk mengetahui apakah hardware tersebut telah berfungsi dengan benar dan sesuai rencana atau tidak. Pengujian dan analisis ini ditujukan pada pengujian komponen-komponen yang terdapat pada Sistem Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS serta pengujian Sistem Pengendalian Akuarium dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS itu sendiri.

5.2 Pengujian Alat

Berikut ini adalah pengujian alat atau komponen yang terdapat Sistem Pengendalian Akuarium dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS.

5.2.1 Pengujian Mikrokontroller AT89S52

Untuk menguji mikrokontroller AT89S52 yang telah berisi sebuah program yaitu dengan cara meletakkan AT89S52 tersebut pada socket yang telah dipasang pada PCB. Setelah itu diberi tegangan pada hardware sebesar + 4V sampai dengan +5V.


(1)

74

Gambar 5.11 Sebelum dilakukan Pengurasan Air Pada Akuarium

Pengurasan air mulai dilakukan untuk diganti dengan air yang lebih jernih dan lebih bersih. Pengurasan ini dilakukan selama 72 jam sekali, waktu pengurasan ini dapat di ubah dengan cara mengirim SMS nomor HP siemens C55.


(2)

75

Saat pengurasan berlangsung air yang ada dalam akuarium di buang sedikit demi sedikit, dan akan berhenti sampai batas bawah air pada akuarium yang telah ditentukan oleh sensor ketinggian.

Gambar 5.13 Mulai Dilakukan Pengisian Air

Saat pengisian air berlangsung, air yang ada dalam akuarium di isi sedikit demi sedikit, dan akan berhenti sampai batas atas air pada akuarium yang telah ditentukan oleh sensor ketinggian.


(3)

76

Tabel 5.1 Uji Coba Kalibrasi antara Sensor Suhu LM35 dan Termometer Air

Uji Coba Ke- Sensor Suhu Termometer Air

1 230C 240C

2 250C 260C

3 260C 270C

4 270C 280C

5 280C 290C

Pada Tabel 5.1 menjelaskan tentang uji coba kalibrasi antara sensor suhu LM35 dan termometer air di dalam akuarium. Untuk mengetahui suhu dalam air pada akuarium menggunakan sensor suhu LM35 sebagai alat ukur suhu. Sedangkan untuk membandingkan suhu air pada akuarium digunakan termometer air sebagai alat bantu untuk mengukur suhu pada uji coba ini. Alat ukur pada uji coba untuk membandingkan antara sensor suhu LM35 dan termometer air ini menghasilkan perbedaan 10C. Pengukuran suhu yang dilakukan dengan termometer air memperoleh hasil lebih tinggi daripada pengukuran suhu yang dilakukan dengan sensor suhu LM35.


(4)

79 BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Dari hasil uraian yang telah digambarkan, baik secara teori maupun berdasarkan hasil-hasil pengujian yang telah dilakukan pada Tugas Akhir ini, maka dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Dapat memberikan pakan pada ikan dengan perintah SMS. 2. Dapat mengukur suhu pada akuarium dengan perintah SMS.

3. Dapat melakukan pergantian air pada akuarium dengan perintah SMS. 4. Dapat mengendalikan auto feeder dan valve dengan perintah SMS.

6.2 Saran

Dengan adanya kekurangan dalam kinerja dari Sistem Pengendalian Akuarium dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS banyak hal – hal yang perlu dilakukan untuk mendapatkan sistem yang lebih baik:

1. Sistem Pengendalian Akuarium dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS dapat dikembangkan dengan cara menambahkan sensor PH dan sensor kejernihan.

2. Dalam pengujian perangkat lunak dan perangkat keras harus diperhatikan dengan seksama hasilnya, karena jika ada kesalahan dalam pengujian maka sistem tidak akan berjalan sesuai rencana.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arifin., Pengertian Sensor Suhu IC LM358.

http://staff.undip.ac.id/fisika/zaenalarifin/file/2009/12/bab-ii.doc. Diakses pada tanggal 5 november 2010.

Auto Feeder. http://saltaqurium.about.com/od/tppict/tp/TPautofeeders.htm. Diakses pada tanggal 7 november 2010.

Budiharti, W. (2005) Elektronika Digital + Mikroprosesor. PT. Andi. Yogyakarta.

Heater.

http://mawaraquarium.handysurya.com/new/article/memajang_maa nvis_3.html. Diakses pada tanggal 6 november 2010.

HP Siemens.

http://HP/Bedah%20Bisnis%20Server%20Pulsa%20ElektrikAll%2 0Operator%20GSM%20dan%20CDMA%20%C2%AB%20Kumpu lan%20murottal,%20aplikasi%20dan%20game%20ponsel%20grati s.htm. Diakses pada tanggal 7 november 2010.

Pengertian ADC ADS. http://bobbyfiles.wordpress.com/2008/11/23/adc-analog-to-digital-converter. Diakses pada tanggal 5 november 2010. Pengertian Air Pump.

http://www.terminalartikel.com/index.php/hobby/36-hobby/61-kapasitas-pompa-udara-air-pump. Diakses pada 5 november 2010.

Pengertian AT Command. http://www.raufoke.co.cc/2010/03/apa-itu-at-command.html. Diakses pada tanggal 6 november 2010.


(6)

Pengertian IC LM358.

http://mikrokontroller/pengukur-suhu-berbasis-mikrokontroller.html . Di akses pada tanggal 7 november 2010. Relay. http://www.forumotomotif.com/index.php?topic=191.0. Diakses pada

tanggal 6 november 2010.

RS 232 MAX 232. http://www.toko-elektronika.com/tutorial/serialC.html. Diakses pada tanggal 6 november 2010.

Sensor Ketinggian. http://telinks.wordpress.com/2010/04/24/perancangan-sensor-ketinggian-air-tandon. Diakses pada tanggal 5 november 2010.

Sensor Suhu LM35. http://blog.ub.ac.id/radika/2010/04/25/sensor-suhu-lm35-adc. Diakses pada tanggal 5 november 2010.

Willa, L. (2007) Teknik Digital, Mikroprosessor, dan Mikrokomputer, PT. Informatika, Bandung.