ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. D DENGAN GANGGUAN SISTEM HEMATOLOGI : ANEMIA DEFISIENSI BESI DI RUANG MELATI I RSUD dr. MOEWARDI SURAKARTA.

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. D DENGAN GANGGUAN
SISTEM HEMATOLOGI : ANEMIA DEFISIENSI BESI DI
RUANG MELATI I RSUD dr. MOEWARDI SURAKARTA

KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mendapatkan Gelar
Ahli Madya Keperawatan

Disusun Oleh :
ATIK SRI MARYUNI
J 200 050 043

JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2008

i

1


BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kemajuan ilmu dan teknologi di segala bidang dalam kehidupan ini
membawa dampak yang sangat signifikan terhadap peningkatan kualitas hidup
dan status kesehatan. Umur dan harapan hidup merubah komposisi dari kasuskasus penyakit gangguan darah atau hematology. Layaknya tukang pos, darah
juga berperan sebagai pengirim pesan, termasuk mengantarkan ’paket’
hormon dan memberi sinyal kerusakan jaringan. Di samping itu, darah juga
bertugas mengatur Ph tubuh, temperatur tubuh, dan fungsi hydraulic termasuk
ereksi pada pria. Diperkirakan sekitar 30% penduduk dunia menderita anemia,
dan lebih dari setengahnya merupakan anemia defisiensi besi.(Andra, 2007 )
Di Indonesia, masalah gangguan darah yang utama adalah anemia.
anemia merupakan keadaan di mana seseorang memiliki kadar hemoglobin
(Hb) di bawah normal. Hal ini biasanya terjadi karena jumlah sel darah merah
yang kurang. Untuk wanita, kadar Hb yang normal adalah sekitar 11-13 mg,
sedangkan untuk pria adalah 13-17 mg. Walaupun tidak ada angka yang pasti,
namun diperkirakan prevalensi penyakit ini cukup tinggi diIndonesia.( Andra,
2007 )
Perkiraan tersebut didasarkan pada banyak faktor, terutama berkaitan

dengan masalah gizi. Di Indonesia masih banyak dijumpai kasus-kasus

1

2

kekurangan gizi. Padahal anemia sendiri, bisa terjadi akibat kekurangan gizi
terutama besi, di samping juga protein, asam folat, dan vitamin B12. “Besi
diabsorpsi dari makanan maksimal 1 mg per hari. Dan sumber utamanya
adalah daging. Orang bule saja yang makanannya daging melulu, anemia
masih menjadi masalah besar. Apalagi orang Indonesia yang rata-rata jarang
makan daging. (Andra, 2007 )
Di dalam masyarakat kita, anemia defisiensi besi ini sekarang
berkembang menjadi suatu masalah yang cukup besar yang bukan sebab
utama dari suatu penyakit tetapi merupakan akibat sampingan dari keadaan
patologis atau suatu penyakit tertentu anemia defisiensi besi berpengaruh
terhadap daya tahan tubuh. Keadaan ini dapat membawa akibat negative yaitu
rendahnya kemampuan kerja jasmani dan produktivitas kerja, rendahnya
kemampuan intelektual dan pertumbuhan fisik terganggu, rendahnya
kekebalan tubuh sehingga mengakibatkan tingginya angka kesakitan.( Emma,

1999 )
Selain diperlukan kesadaran dan kedisiplinan dari diri sendiri, juga
dibutuhkan peran aktif masyarakat dan dukungan pemerintah terkait dalam
upaya penanggulangan masalah anemia defisiensi besi. Jika permasalahan ini
tidak ditangani secara serius maka masalah anemia defisiensi besi akan
berdampak lebih jauh terhadap kualitas sumber daya manusia Indonesia.(
Emma, 1999 )

3

B. IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan uraian singkat dalam latar belakang masalah maka
masalah yang akan dikaji adalah faktor-faktor penyebab, klasifikasi anemia,
tanda dan gejala, jalannya penyakit, pemeriksaan dan cara penangananya.

C. TUJUAN PENULISAN
Tujuan penulisan karya tulis ilmiah ini adalah
1

Tujuan umum

Tujuan umum penulis ini adalah mahasiswa dapat memberikan asuhan
keperawatan pada pasien anemia defisinsi besi sesuai dengan diagnosa
yang muncul.

2

Tujuan Khusus
Secara khusus penulis ini bertujuan agar mahasiswa dapat :
a. Menegakkan diagnosa keperawatan.
b. Melakukan tindakan keperawatan pada pasien anemia.
c. Mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dalam perawatan pasien
anemia.
d. Melakukan evaluasi dan diit pada pasien anemia.

D. MANFAAT PENULISAN
Hasil penulisan yang penulis diharapkan
a. Dapat menjadi bahan masukan bagi yang terkait khususnya bagi
perawat dalam menentukan strategi perawatan yang diberikan.

4


b. Dapat menambah wawasan bagi pembaca, sehingga dapat mengetahui
cara hidup sehat.

c. Untuk menambah pengetahuan pemahaman dan pendalaman peneliti
tentang pasien dengan anemia defisiensi besi.

Dokumen yang terkait

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. Z DENGAN GANGGUAN SISTEM PENGLIHATAN: RETINOBLASTOMA DI RUANG MELATI II Asuhan Keperawatan Pada An. Z Dengan Gangguan Sistem Penglihatan: Retinoblastoma Di Ruang Melati Ii Rsud Dr. Moewardi Surakarta.

0 3 18

PENDAHULUAN Asuhan Keperawatan Pada An. Z Dengan Gangguan Sistem Penglihatan: Retinoblastoma Di Ruang Melati Ii Rsud Dr. Moewardi Surakarta.

0 2 5

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. Z DENGAN GANGGUAN SISTEM PENGLIHATAN: RETINOBLASTOMA DI RUANG MELATI II Asuhan Keperawatan Pada An. Z Dengan Gangguan Sistem Penglihatan: Retinoblastoma Di Ruang Melati Ii Rsud Dr. Moewardi Surakarta.

0 2 15

ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN. D DENGAN GANGGUAN SISTEM HEMATOLOGI: THALASEMIA DI RUANG MELATI 2 RSUD DR. MOEWARDI Asuhan Keperawatan Pada An. D Dengan Gangguan Sistem Hematologi : Thalasemia Di Ruang Melati 2 Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta.

0 3 14

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. A DENGAN GANGGUAN SISTEM ENDOKRIN : DIABETES MELITUS TIPE II DENGAN ULKUS DI BANGSAL MELATI I RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA.

0 1 5

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. H DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN: POST APPENDIKTOMY DI RUANG MELATI I RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA.

0 0 7

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. K DENGAN GANGGUAN SISTEM PERNAFASAN: PNEUMONIA DI RUANG ANGGREK RSUD dr. MOEWARDI SURAKARTA.

0 0 4

PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S DENGAN GANGGUAN SISTEM PERNAPASAN: PNEUMONIA DI RUANG MELATI 1 RSUD Dr MOEWARDI SURAKARTA.

0 0 5

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. Y DENGAN ”GAGAL GINJAL KRONIS” DI RUANG MELATI I ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. Y DENGAN ”GAGAL GINJAL KRONIS” DI RUANG MELATI I RSUD Dr MOEWARDI SURAKARTA.

0 2 12

PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. Y DENGAN ”GAGAL GINJAL KRONIS” DI RUANG MELATI I RSUD Dr MOEWARDI SURAKARTA.

0 2 4