BENTUK DAN PENYAJIAN MUSIK KARO KONTEMPORER PADA ACARA GELIAT DI BALE MAROJAHAN JALAN SAUDARA NO. 50 MEDAN (STUDI KASUS : KARYA MUSIK SIMELUNGEN RAYAT.
BENTUK DAN PENYAJIAN MUSIK KARO KONTEMPORER
PADA ACARA GELIAT DI BALE MAROJAHAN
JALAN SAUDARA NO. 50 MEDAN
(STUDI KASUS : KARYA MUSIK SIMELUNGEN RAYAT)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
FRANSISKUS XAVERIUS TARIGAN
NIM.2103340028
JURUSAN SENDRATASIK
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2015
ABSTRAK
FRANSISKUS XAVERIUS TARIGAN, NIM.2103340028, Bentuk Dan
Penyajian Musik Karo Kontemporer Pada Acara Geliat Di Bale Marojahan
Jalan Saudara No.50 Medan (Studi Kasus: Karya Musik Simelungen Rayat),
Jurusan Sendratasik, Program Studi Pendidikan Musik, Universitas Negeri
Medan 2015.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang bentuk dan penyajian musik
Karo kontemporer Simelungen Rayat pada acara Geliat di Bale Marojahan jalan
Saudara no.50 Medan.
Dalam pembahasan penelitian ini digunakan teori-teori yang berhubungan dengan
topik penelitian seperti, pengertian bentuk, pengertian penyajian, pengertian
musik, pengertian musik tradisional Karo, pengertian musik kontemporer,
pengertian Geliat, dan pengertian Simelungen Rayat.
Metode yang digunakan untuk membahas bentuk dan penyajian musik Karo
kontemporer pada acara Geliat di Bale Marojahan jalan Saudara no.50 Medan
(studi kasus: karya musik Simelungen Rayat) adalah metode deskriptif kualitatif.
Populasi pada penelitian ini sekaligus menjadi sampel penelitian yaitu pimpinan
Bale Marojahan 1 orang, Tim produksi 2 orang, 1 orang penggual (pemusik tradisi
Karo), salah satu kontributor pada acara Geliat yaitu group musik Simalem Art
yang terdiri dari 7 orang, dan satu karya musik Simelungen Rayat yang dimainkan
oleh Simalem Art pada acara Geliat di Bale Marojahan Jalan Saudara No.50
Medan. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, dokumentasi,
dan studi kepustakaan.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat diketahui bahwa Geliat adalah
sebuah nama acara seni pertunjukan yang mewadahi seluruh kegiatan kesenian,
seperti: pertunjukan seni musik, tari, dan teater, bahkan ada juga sebuah wacana
berupa diskusi, workshop, dan seminar. Musik Karo kontemporer Simelungen
Rayat pada acara Geliat adalah musik Simelungen Rayat yang sudah mengalami
sebuah pembaharuan-pembaharuan didalam musiknya, baik itu dari
penggabungan alat musiknya, metode penyajiaannya, konsep musiknya, adanya
harmonisasi akord, namum tanpa merubah struktur bentuk melodi dan pola ritme
Simelungen Rayat pada dasarnya dan fungsinya pada acara Geliat sebagai hiburan
atau seni pertunjukan, agar musik Simelungen Rayat tersebut dapat dinikmati dan
dikenal oleh semua orang.
Kata Kunci : Bentuk dan Penyajian, Musik Kontemporer, Simelungen Rayat.
i
KATA PENGANTAR
Dengan segala kerendahan hati dan rasa syukur penulis persembahkan kepada
Tuhan Yesus Kristus yang telah melimpahkan berkat dan karunia-Nya kepada penulis,
sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Skripsi dengan judul “Bentuk Dan
Penyajian Musik Karo Kontemporer Pada Acara Geliat Di Bale Marojahan Jalan
Saudara No.50 Medan(Studi Kasus: Karya Musik Simelungen Rayat). Sebagai manusia
memiliki keterbatasan pengetahuan, penulis menyadari Skripsi ini masih jauh dari
sempurna, baik dari segi penulisan maupun dari segi penyampaian ide penulis. Untuk itu
penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun untuk
perbaikan dimasa yang akan datang.
Dalam proses penulisan Skripsi ini, penulis juga mengalami berbagai kesulitan.
Namun berkat doa dan bantuan dari berbagai pihak, akhirnya penulis dapat
menyelesaikan Skripsi ini. Untuk itu dengan sepenuh hati penulis mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1.
Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
2.
Dr. Isda Pramuniati, M.Hum selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Medan.
3.
Uyuni Widiastuti, M.Pd selaku Ketua Jurusan Sendratasik Fakultas Bahasa
dan Seni Universitas Negeri Medan.
4.
Dra. Pita HD Silitonga M.Pd selaku Sekretaris Jurusan Sendratasik Fakultas
Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.
5.
Panji Suroso, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Musik.
6.
Dra. Theodora Sinaga, M.Pd selaku Dosen Pembimbing I.
7.
Lamhot Basani Sihombing, M.Pd selaku Dosen Pembimbing II.
8.
Seluruh Dosen Jurusan Sendratasik yang selama ini telah mendidik penulis
selama perkuliahan.
9.
Teristimewa buat kedua Orang Tua penulis tercinta, Alm. Pt.Drs. Inganta
Tarigan, M.Th dan Pt.Dra. Mariani Meha, M.Th yang selalu luar biasa
memberikan doa, dukungan, kasih sayang, semangat, bahkan materi yang
ii
tidak terhitung jumlahnya kepada penulis, begitu juga dengan kakak penulis
Fridella Grace Natalia Tarigan, S.Kep, Ners dan adik penulis Furnita Giovani
Tarigan juga selalu memberikan motivasi dan mendoakan penulis dalam
penyelesaian Skripsi ini.
10. Friska Ekagia Ginting yang selalu memberikan motivasi, kasih sayang, dan
mendoakan penulis dalam penyelesaian Skripsi ini.
11. Teman-teman Permata GBKP runggun pasar VI Deli Tua yang selalu
memberikan dukungan dan mendoakan penulis.
12. Mateus Suwarsono, Sorensen Tarigan, Brevin Tarigan, Togi Marudut Sirait
dan Gempur Sentosa sebagai narasumber yang selalu bersedia membantu dan
memberikan informasi kepada penulis.
13. Handoko Situmorang, Rocky Sihotang, Simalem Art, Abdon Purba, Well
Sianturi, Justianus Tarigan, Patar Banjarnahor, dan Octa Sihombing yang
selalu memberi arahan dan dukungan dalam penyelesaian Skripsi ini.
14. Seluruh teman-teman Pendidikan Musik Stambuk 2010 dalam suka dan duka
selama proses perkuliahan, terkhusus buat teman-teman yang sedang
menyusun Skripsi, Febri, Putri, Ica, Narita, Yose, Suci, Sintia, Friskila, Wais.
15. Teman-teman PPL-T SMA Bersama Berastagi 2013 yang telah memberikan
doa dan dukungan kepada penulis.
Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang turut serta mendukung dan membantu penyelesaian Skripsi ini. Semoga Tuhan
memberikan berkat yang melimpah kepada seluruh pihak yang telah memberikan
bantuan kepada penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini. Semoga Skripsi ini
bermanfaat bagi kita semua.
Medan,
2015
Penulis
Fransiskus Xaverius Tarigan
Nim. 2103340028
iii
DAFTAR ISI
ABSTRAK. .................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR ..................................................................... viii
DAFTAR TABEL.......................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ....................................................................... 5
C. Pembatasan Masalah ...................................................................... 6
D. Rumusan Masalah .......................................................................... 6
E. Tujuan Penelitian ........................................................................... 7
F. Manfaat Penenlitian ....................................................................... 8
BAB II LANDASAN TEORITIS .............................................. 10
A. Landasan Teoritis ........................................................................... 10
1. Bentuk Penyajian ....................................................................... 11
a. Pengertian Bentuk ................................................................. 11
b. Pengertian Penyajian ............................................................. 12
2. Pengertian Musik ....................................................................... 13
a. Melodi ................................................................................... 14
b. Ritme atau Irama ................................................................... 14
c. Harmoni................................................................................. 15
iv
3. Pengertian Musik Tradisional Karo ........................................... 17
4. Pengertian Musik Kontemporer................................................. 18
5. Pengertian Geliat. ...................................................................... 19
6. Pengertian Simelungen Rayat .................................................... 20
B. Kerangka Konseptual ..................................................................... 21
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metodologi Penelitian .................................................................... 24
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ......................................................... 25
1. Lokasi Penelitian ....................................................................... 25
2. Waktu Penelitian........................................................................ 25
C. Populasi dan Sampel ...................................................................... 25
1. Populasi ..................................................................................... 25
2. Sampel ....................................................................................... 26
D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 26
1. Observasi ................................................................................... 27
2. Wawancara ................................................................................ 28
3. Dokumentasi .............................................................................. 30
4. Studi Kepustakaan ..................................................................... 31
E. Teknik Analisis Data ...................................................................... 32
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Bale Marojahan Di Jalan Saudara No.50 Medan ......................... 35
1. Bale Marojahan.......................................................................... 35
v
2. Acara Geliat Di Bale Marojahan. .............................................. 37
3. Struktur Organisasi Bale Marojahan ......................................... 39
4. Profil Pendiri Bale Marojahan ................................................... 40
5. Acara Yang Pernah Diselenggarakan Oleh Bapak Mateus
Suwarsono ................................................................................. 41
B. Karya Musik Karo Kontemporer Simelungen Rayat Oleh Simalem Art
Pada Acara Geliat. ................................................................................ 42
1. Simelungen Rayat ...................................................................... 42
2. Musik Kontemporer ................................................................... 46
C. Bentuk Karya Musik Karo Kontemporer Simelungen Rayat Pada Acara
Geliat Di Bale Marojahan .................................................................... 48
1. Bentuk Musik Karo Kontemporer Simelungen Rayat Pada Acara
Geliat ......................................................................................... 50
2. Instrumen Yang Di Pakai Dalam Musik Karo Kontemporer
Simelungen Rayat Pada Acara Geliat Di Bale Marojahan ........ 101
D. Bemtuk Penyajian Musik Karo KontemporerSimelungen Rayat Pada
Acara Geliat Di Bale Marojahan .......................................................... 107
1. Tahap Pembukaan Acara Geliat ................................................ 107
2. Tahap Penyajian Musik Karo Kontemporer Simelungen Rayat Oleh
Grup Musik Simalem Art .......................................................... 109
3. Profil Grup Musik Simalem Art ................................................ 113
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan. ......................................................................................... 115
vi
B. Saran. .................................................................................................... 117
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 119
DAFTAR INFORMAN
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1. Struktur organisasi bale Marojahan ................................................ 39
Tabel 4.2. Nama0nama badan pengurus harian Bale Marojahan..................... 40
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Contoh Melodi ............................................................................ 14
Gambar 2.2. Contoh Irama ............................................................................... 15
Gambar 2.3. Contoh Harmoni .......................................................................... 16
Gambar 4.1 Foto Bale Marojahan di jalan Saudara no.50 Medan ................... 35
Gambar 4.2. Foto Bale Marojahan di jalan Saudara no.50 Medan .................. 35
Gambar 4.3. Foto Acara Geliat di Bale Marojahan ......................................... 37
Gambar 4.4. Foto Acara Geliat di Bale Marojahan ......................................... 38
Gambar 4.5. Foto Keteng-keteng ..................................................................... 103
Gambar 4.6. Foto Kulcapi ................................................................................ 104
Gambar 4.7. Foto Surdam ................................................................................ 104
Gambar 4.8. Foto Penganak dan Gung ............................................................ 105
Gambar 4.9. Foto Kacapi(Sunda) .................................................................... 106
Gambar 4.10. Foto Dol .................................................................................... 107
Gambar 4.11. Foto Taganing ........................................................................... 107
Gambar 4.12. Foto Keyboard ........................................................................... 108
Gambar 4.13. Foto Ucapan salam pembuka oleh MC(Juhendri Chaniago) .... 109
Gambar 4.14. Foto Kata sambutan dari pimpinan Bale Marojahan ................. 109
Gambar 4.15. Foto Persiapan Simalem Art sebelum penampilan dimulai ...... 110
Gambar 4.16. Foto Bagian pertama Solo Kacapi(Sunda) ................................ 111
Gambar 4.17. Foto Grup Musik Simalem Art.................................................. 114
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Contoh Melodi ............................................................................ 14
Gambar 2.2. Contoh Irama ............................................................................... 15
Gambar 2.3. Contoh Harmoni .......................................................................... 16
Gambar 4.1 Foto Bale Marojahan di jalan Saudara no.50 Medan ................... 35
Gambar 4.2. Foto Bale Marojahan di jalan Saudara no.50 Medan .................. 35
Gambar 4.3. Foto Acara Geliat di Bale Marojahan ......................................... 37
Gambar 4.4. Foto Acara Geliat di Bale Marojahan ......................................... 38
Gambar 4.5. Foto Keteng-keteng ..................................................................... 103
Gambar 4.6. Foto Kulcapi ................................................................................ 104
Gambar 4.7. Foto Surdam ................................................................................ 104
Gambar 4.8. Foto Penganak dan Gung ............................................................ 105
Gambar 4.9. Foto Kacapi(Sunda) .................................................................... 106
Gambar 4.10. Foto Dol .................................................................................... 107
Gambar 4.11. Foto Taganing ........................................................................... 107
Gambar 4.12. Foto Keyboard ........................................................................... 108
Gambar 4.13. Foto Ucapan salam pembuka oleh MC(Juhendri Chaniago) .... 109
Gambar 4.14. Foto Kata sambutan dari pimpinan Bale Marojahan ................. 109
Gambar 4.15. Foto Persiapan Simalem Art sebelum penampilan dimulai ...... 110
Gambar 4.16. Foto Bagian pertama Solo Kacapi(Sunda) ................................ 111
Gambar 4.17. Foto Grup Musik Simalem Art.................................................. 114
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1. Struktur organisasi bale Marojahan ................................................ 39
Tabel 4.2. Nama0nama badan pengurus harian Bale Marojahan..................... 40
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sumatera Utara merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang terkenal
dengan kemajemukan sukunya. Di provinsi ini, terdapat 8 etnis asli Sumatra Utara
yaitu: Melayu, Batak Karo, Batak Toba, Batak Pakpak, Batak Simalungun, Batak
Mandailing, Batak Angkola, dan Nias. Dan terdapat juga etnis pendatang seperti:
Jawa, Minang, Tionghoa, Aceh. Kedelapan etnis asli Sumatra Utara tersebut
memiliki persamaan dan perbedaan kebudayaan masing-masing. Persamaan dan
perbedaan ini memiliki keunikan tersendiri. Keunikan dari segi musiknya dapat
dilihat dari teknik permainannya, penyajiaannya, maupun bentuk/organologi
instrumen musiknya. Dengan demikian, setidaknya ada delapan jenis musik
tradisional yang ada di Sumatera Utara.
Karo adalah salah satu suku yang ada di Sumatra Utara yang
mendiami dataran tinggi Karo. Nama suku ini dijadikan salah satu nama
kabupaten di Sumatera Utara. Kabupaten inilah salah satu wilayah yang mereka
diami, yakni Kabupaten Karo. Suku ini memiliki bahasa sendiri yang
disebut Bahasa Karo atau Cakap Karo. Pakaian adat suku Karo didominasi
dengan warna merah, hitam, dan penuh dengan perhiasan emas. Masyarakat Karo
juga mengenal adanya musik, yakni musik tradisional Karo. Salah satu bagian dari
kebudayaan yang sangat berperan adalah musik daerahnya masing-masing. Musik
merupakan simponi kehidupan, musik menjadi bagian yang mewarnai kehidupan
1
2
manusia sehari-hari. Musik tidak sekedar memberikan hiburan, tetapi mampu
memberikan makna untuk membangkitkan gairah dan semangat hidup untuk
memaknai kehidupan. Mendengarkan musik, menghayati, dan menikmatinya
merupakan aktivitas yang menyenangkan dan dapat membuat kenyamanan bagi
pendengarnya.
Musik tradisional Karo terdiri dari musik vokal dan instrumental. Musik
vokal pada masyarakat Karo adalah Ende-enden atau nyanyian dalam kebudayaan
Karo terdiri dari beberapa jenis, seperti: Katonang-katonang, Tangis-tangis, Io-io,
Didong-doah, dan nyanyian percintaan bagi para muda-mudi. Musik tradisional
Karo yang umum disajikan hanya tiga jenis musik tradisional Karo, yaitu:
Simelungen Rayat, Odak-odak, dan Patam-patam. Bukan hanya itu saja, suku
Karo juga memiliki alat musik tersendiri, yaitu: Sarunai, Gendang Singindungi,
Gendang Singanaki, Penganak, Gung. Kelima alat musik tradisional Karo
tersebut di gabungkan ke dalam satu ansambel musik Karo yang disebut sebagai
Gendang Telu Sendalanen Lima Sada Perarih. Gendang Telu Sendalanen Lima
Sada Perarih dimainkan oleh lima orang pemusik yang disebut sebagai
Sierjabaten/pemusik yaitu Satu Penarune, dua Penggual, dan dua Simalu Gung.
Gendang Telu Sendalanen Lima Sada Perarih memiliki arti yang sebagian
masyarakat suku Karo mungkin tidak mengetahuinya. Dahulu di dalam satu desa
harus ada simalu Gung ( pemukul Gung ) dan simalu Penganak ( pemukul
Penganak) kemudian satu Penarune (pemain Sarunai) dan dua Penggual
(pemukul Gendang Singindungi dan Gendang Singanaki), yang ketiga inilah yang
disebut Telu Sendalanen (tiga orang pemain musik yang selalu bersama-sama)
3
dan digabungkan dengan satu orang Simalu Gung dan satu orang Simalu
Penganak yang ada di desa itu maka disebut Gendang Telu Sendalanen Lima
Sada Perarih. Penggunaan ansambel musik dan alat musik tradisional Karo ini
berkaitan dengan berbagai upacara ritual, perkawinan, mengiringi tarian,
memanggil roh leluhur maupun mengusir roh jahat dan hiburan.
Geliat hanyalah nama dari sebuah acara seni pertunjukan yang
dilaksanakan per-tiga bulan di Bale Marojahan, disini tidak hanya pertunjukan
seni musik, tari, dan teater, bahkan juga sebuah wacana berupa diskusi, workshop,
dan seminar. Simalem Art adalah salah satu grup musik yang menjadi kontributor
dalam acara Geliat ini, Simalem Art adalah grup musik tradisi Karo yang di
bungkus dengan modernisasi yang berasal dari kota Medan. Dalam Acara Geliat
mereka menampilkan satu jenis musik Karo yaitu “Simelungen Rayat” yang
sudah mereka aransemen dengan konsep „kekinian‟ atau sesuai dengan zaman
seperti: harmonisasi akord, rittem-rittem, tempo, dan sebagainya. Bahkan adanya
sebuah penggabungan antara alat musik tradisional Karo dengan alat musik
tradisional dari suku Toba (Taganing), Bengkulu (Dol) dan Sunda (Kacapi) dan
juga alat musik Barat (keyboard) dengan tetap memainkan ritme-ritme gendang
Karo.
Simelungen Rayat adalah salah satu jenis musik tradisional suku Karo
yang pada dasarnya dimainkan oleh ansambel musik Karo yaitu Gendang Telu
Sendalanen Lima Sada Perarih atau yang umum disebut Gendang Lima
Sendalanen yang terdiri dari beberapa alat musik tradisional Karo, seperti:
Sarunai, Gendang Singindungi, Gendang Singanaki, Penganak, dan Gung. Dan
4
umumnya digunakan pada acara-acara adat suku Karo, seperti: Simate-mate
(kematian), Nereh Empo (perkawinan), Mengket rumah mbaru (masuk rumah
baru). Namun Simelungen Rayat yang disajikan oleh Simalem Art pada acara
Geliat di Bale Marojahan sudah berfungsi sebagai hiburan atau sebagai seni
pertunjukan.
Masuknya istilah baru di Indonesia khususnya pada masyarakat Karo
dalam konteks seni musik yaitu Musik Kontemporer. Istilah Musik kontemporer
berasal dari kata “Tempo” artinya bahwa segala sesuatu yang terlihat dengan
“masa”. Dalam konteks seni musik, Musik Kontemporer itu terlihat dengan
“pembaharuan pada masanya atau zamannya. Jadi, seiring dengan kebutuhan
masyarakatnya dan menurunnya peminat musik tradisi, seni tradisi juga ikut
berkembang kembali secara pesat dengan memunculkan sebuah pembaharuanpembaharuan dari konsep musiknya dengan menggandeng atau menggabungkan
beberapa alat musik dari nusantara bahkan yang ada di mancanegara, namun harus
dibatasi dengan pakem-pakem atau aturan-aturan dari struktur musik tradisi
tersebut khususnya pada musik tradisional Karo dapat terus terjaga dan dapat
mempertahankan identitasnya. Contohnya, musik Simelungen Rayat yang
ditampilkan oleh grup musik Simalem Art pada acara Geliat di Bale Marojahan
Jalan Saudara No.50 Medan.
Berdasarkan keterangan-keterangan di atas penulis tertarik untuk
mengangkat judul tentang “Bentuk Dan Penyajian Musik Karo Kontemporer
Pada Acara Geliat Di Bale Marojahan Jalan Saudara No.50 Medan (Studi
Kasus: Karya Musik Simelungen Rayat)”
5
B. Identifikasi Masalah
Penelitian perlu dilakukan identifikasi masalah. Hal ini dilakukan agar
penelitian menjadi terarah serta dapat mencakup masalah yang dibahas tidak
terlalu luas. Riduan (2010:21) mengatakan bahwa: “Identifikasi masalah pada
umumnya mendeteksi, melacak, menjelaskan aspek permasalahan yang muncul
dan berkaitan dari judul penelitian atau variabel yang akan diteliti”.
Uraian latar belakang di atas telah mengemukakan permasalahan dalam
penelitian ini, sehingga dapat diketahui identifikasi masalah menjadi beberapa hal,
yakni berikut ini :
1.
Bagaimana sejarah terbentuknya acara Geliat di Bale Marojahan jalan
Saudara No.50 Medan ?
2.
Bagaimana karya musik Karo kontemporer Simelungen Rayat pada acara
Geliat di Bale Marojahan jalan Saudara No.50 Medan ?
3.
Instrument apa sajakah yang dipakai dalam bentuk penyajian musik Karo
kontemporer Simelungen Rayat pada acara Geliat di Bale Marojahan jalan
Saudara No.50 Medan ?
4.
Bagaimana bentuk karya musik Karo kontemporer Simelungen Rayat pada
acara Geliat di Bale Marojahan jalan Saudara No.50 Medan ?
5.
Bagaimana penyajian musik Karo kontemporer pada acara Geliat di Bale
Marojahan jalan Saudara No.50 Medan(Studi Kasus: Karya Musik
Simelungen Rayat) ?
6.
Bagaimana pergeseran dan perkembangan yang terjadi dalam karya musik
Simelungen Rayat dari yang lama dengan yang disajikan oleh grup musik
6
Simalem Art pada acara geliat di Bale Marojahan jalan Saudara No.50
Medan ?
C. Pembatasan Masalah
Peneliti melakukan pembatasan masalah untuk mempermudah pemecahan
masalah yang dihadapi dalam penelitian ini. Hal ini dilakukan mengingat luasnya
cakupan-cakupan masalah dan untuk mempersingkat cakupan, keterbatasan
waktu, dana, kemampuan penulis. Pembatasan masalah tersebut sesuai dengan
pendapat Nani dan Nurul (2008:30) mengatakan bahwa : “Pembatasan masalah
merujuk kepada masalah-masalah yang dikemukakan dalam latar belakang”.
Berdasarkan pendapat tersebut, peneliti membatasi masalah penelitian,
yakni berikut ini :
1.
Bagaimana sejarah terbentuknya acara Geliat di Bale Marojahan jalan
Saudara No.50 Medan ?
2.
Bagaimana karya musik Karo kontemporer Simelungen Rayat pada acara
Geliat di Bale Marojahan jalan Saudara No.50 Medan ?
3.
Bagaimana bentuk karya musik Karo kontemporer Simelungen Rayat pada
acara Geliat di Bale Marojahan jalan Saudara No.50 Medan ?
4.
Bagaimana penyajian musik Karo kontemporer pada acara Geliat di Bale
Marojahan jalan Saudara No.50 Medan (Studi Kasus: Karya Musik
Simelungen Rayat) ?
D. Rumusan Masalah
Perumusan masalah merupakan suatu titik fokus sebuah penelitian yang
hendak dilakukan. Sebuah penelitian merupakan upaya untuk menemukan
7
jawaban pertanyaan. Maka dari itu, rumusan masalah perlu dirumuskan dengan
baik agar dapat mendukung untuk menemukan jawaban.
Hal ini sejalan dengan pendapat Kaelan (2012:69) mengatakan bahwa :
“Berdasarkan fokus masalah penelitian tersebut kemudian
dijabarkan rumusan masalah penelitian yang akan digali dan
dibuktikan dalam suatu penelitian. Rumusan masalah ini membuat
suatu pertanyaan singkat yang harus dijawab dalam penelitian,
dengan merinci aspek-aspek apa saja yang akan dideskripsikan
dalam suatu penelitian”.
Berdasarkan pendapat tersebut serta uraian yang terdapat pada latar
belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah, maka
permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: “Bagaimana
Bentuk Dan Penyajian Musik Karo Kontemporer Pada Acara Geliat Di Bale
Marojahan Jalan Saudara No.50 Medan (Studi Kasus: Karya Musik Simelungen
Rayat) ?”
E. Tujuan Penelitian
Setiap kegiatan penelitian senantiasa berorientasi pada tujuan. Tujuan yang
jelas merupakan suatu keberhasilan penelitian. Tanpa adanya tujuan yang jelas,
maka arah tujuan yang akan dilakukan tidak terarah karena tidak tahu apa yang
akan dicapai dalam kegiatan tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapat Ali (2000:
18) yang mengatakan bahwa: “Tujuan tersebut merupakan pertanyaan yang
mengungkapkan hal yang akan diperoleh pada akhir penelitian, sehingga dapat
dikatakan bahwa tujuan adalah jawaban yang diharapkan oleh peneliti”.
8
Tujuan yang hendak dicapai oleh peneliti dalam penelitian ini adalah
berikut ini :
1.
Untuk mengetahui sejarah terbentuknya acara Geliat di Bale Marojahan
Jalan Saudara No.50 Medan.
2.
Untuk mengetahui bagaimana karya musik Karo kontemporer Simelungen
Rayat pada acara Geliat di Bale Marojahan jalan Saudara No.50 Medan.
3.
Untuk mengetahui bagaimana bentuk karya musik Karo kontemporer
Simelungen Rayat pada acara Geliat di Bale Marojahan jalan Saudara
No.50 Medan.
4.
Untuk mengetahui bagaimana penyajian musik Karo kontemporer pada
acara Geliat di Bale Marojahan Jalan Saudara No.50 Medan(Studi Kasus:
Karya Musik Simelungen Rayat).
F.
Manfaat Penelitian
Setiap penelitian harus memiliki manfaat agar penelitian tersebut tidak
hanya teori semata, tetapi dapat dipakai oleh pihak-pihak yang membutuhkan.
Menurut Hariwijaya (2008:50) yang mengatakan bahwa : “Manfaat penelitian
adalah apa yang diharapkan dari hasil penelitian tersebut, dalam hal ini mencakup
dua hal yakni kegunaan dalam pengembangan ilmu dan manfaat di bidang
praktik”.
Berdasarkan hal di atas, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat,
yakni berikut ini :
1.
Hasil penelitian ini akan sangat bermanfaat apabila grup musik tradisi
ingin mengetahui tentang perkembangan musik Karo di Medan.
9
2.
Memperluas wawasan peneliti tentang musik Karo kontemporer.
3.
Untuk mendeskripsikan bentuk dan penyajian musik Karo kontemporer
pada acara Geliat di Bale Marojahan Jalan Saudara No.50 Medan(Studi
Kasus: Karya Musik Simelungen Rayat).
4.
Untuk mengetahui karya musik Simelungen Rayat pada acara Geliat di
Bale Marojahan Jalan Saudara No.50 Medan
5.
Sebagai bahan referensi untuk menjadi acuan penelitian yang relevan di
kemudian hari.
6.
Sebagai penambah perbendaharaan perpustakaan Unimed, khususnya
Fakultas Bahasa dan Seni.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di Bale Marojahan jalan
Saudara No.50 Medan, maka dapat diambil kesimpulan dan saran sebagai berikut:
1. Bale marojahan adalah sebuah wadah atau tempat yang bertujuan
untuk tempat latihan, seperti: Tari, Teater, Musik dan kegiatankegiatan lainnya yang berkaitan dengan kesenianDidirikan oleh
Mateus Suwarsono dan diresmikan pada tanggal 09 Maret 2012 di
jalan Saudara No.50 Medan. Geliat adalah sebuah nama acara seni
pertunjukan yang mewadahi seluruh kegiatan kesenian, Seperti:
pertunjukan seni musik, tari, dan teater, bahkan ada juga sebuah
wacana berupa diskusi, workshop, dan seminar. Geliat dilaksanakan
per-tiga bulan di Bale Marojahan, yang bertujuan untuk melestarikan
budaya-budaya yang ada di Indonesia khususnya Sumatra Utara.
2. Musik Karo kontemporer Simelungen Rayat pada acara Geliat adalah
musik Simelungen Rayat yang sudah mengalami sebuah pembaharuanpembaharuan didalam musiknya, baik itu dari penggabungan alat
musiknya,
metode
penyajiannya,
konsep
musiknya,
adanya
harmonisasi akord, namun tanpa merubah struktur bentuk melodi dan
pola ritme Simelungen Rayat pada dasarnya dan fungsinya pada acara
115
116
Geliat sebagai hiburan atau seni pertunjukan, agar musik Simelungen
Rayat tersebut dapat dinikmati dan dikenal oleh semua orang.
3. Secara keseluruhan bentuk musik Karo kontemporer Simelungen Rayat
pada acara Geliat di Bale Marojahan terdiri dari bentuk musik tiga
bagian(A-B-C), Pada musik Simelungen Rayat, pada birama 1- 16
pembawa melodi oleh Kacapi(Sunda) dengan nada dasar C=Do, pada
birama 17- 63 pembawa melodi oleh Surdam dengan nada Gmin=La,
pada birama 64- 96 pembawa melodi oleh Kulcapi dengan nada dasar
F=Do, pada birama 97- 129 pembawa melodi oleh Kulcapi dengan
nada dasar Gmin=La. Keteng-keteng, penganak dan Gung sama-sama
masuk pada birama ke-64, pada birama ke-68 Keteng-keteng, Dol,
Penganak, dan Gung sama-sama masuk, pada birama ke-97 Ketengketeng, Taganing, Dol, Penganak, dan Gung sama-sama masuk sampai
akhir.
4. Untuk tahap penyajian, grup musik Simalem Art tampil pada no urut
ke-10. Pertama tahap persiapan, personil grup musik Simalem Art
mempersiapkan semua alat musik yang dimainkan serta sound cek,
Pada penyajian musik Karo kontemporer Simelungen Rayat memiliki
tiga bagian bentuk/kalimat musik, Birama 1-16 permainan solo oleh
pemain Kacapi. Dia memainkan melodi dari nada-nada pentatonik(1-23-5-6-1) dengan teknik arpeggio. Kemudian pada bagian kedua birama
17-63 keyboard/string masuk ddengan menekan akord Gmin dan
bersamaan dengan masuknya melodi Surdam dari birama 19-61.
117
Dengan bersamaan juga mengucapkan kalimat permohonan atau
permisi kepada para penonton untuk memainkan musik mereka dan
meminta kepada Tuhan agar acara Geliat tersebut berjalan dengan baik
dari awal hingga ahir acara. Kemudian pada birama 67-88, Kulcapi
menjadi pembawa melodi dan memainkan struktur melodi Simelungen
Rayat dan pada birama 68 bersamaan dengan Keteng-keteng, Dol,
Penganak, dan Gung yang menjadi pembawa ritmenya. Kemudian
pada bagian ketiga birama 97, ritmenya berubah menjadi ritme Patampatam Karo, dengan tempo Allegro/MM=115. Pada bagian ini yang
membawa melodi adalah Kulcapi yang memainkan melodi Patampatam Karo. Pada bagian ini semua alat musik ikut bermain bersamasama, inilah yang menandakan bahwa musik akan segera berakhir.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat
diajukan saran-saran sebagai berikut :
1. Berdasarkan hasil penelitian, acara Geliat harus tetap dilakukan dan
dikembangkan lagi, karna acara Geliat adalah tempat untuk berproses
kesenian dan juga sebagai tempat Seni Pertunjukan agar seni tradisi
khususnya di Sumatra Utara tetap terus terjaga.
2. Dalam pembahasan ini penulis sangat sulit untuk mendapatkan buku
tentang musik tradisional Karo khususnya musik Simelungen Rayat
sebagai bahan refrensi, oleh karena itu sangat diharapkan kepada para
seniman karo
khususnya
(akademisi
musik tradisi
karo) untuk
118
menuangkan ilmunya tentang musik tradisional Karo khususnya musik
Simelungen Rayat kedalam tulisan, agar tidak punah begitu saja, bahkan
adanya pencurian kebudayaan seiring berjalannya waktu.
3. Penulis berharap hasil penelitian ini bermanfaat dan dapat menjadi
pedoman untuk penulis selanjudnya.
119
DAFTAR PUSTAKA
Aziz Alimut Hidayat. 2007. Metode Penulisan Kebinaan dan Teknik Analisa
Data. Surabaya: Salemba Media.
Ali, Muhammad.2000. Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung :
Aksara
Banoe, Pono.2003. Kamus Musik. Kanisius : Yogyakarta.
Bungin, Burhan. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rajagrafinds
Persada
Bungin, Burhan. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rajagrafinds
Persada
Banoe, Pono.2007. Pengantar Pengetahuan Harmoni. Kanisius : Yogyakrta
Djelantik. A.A.M.2002. Estetika sebuah pengantar. Bandung : Masyarakat Seni
Pertunjukan Indonesia.
Hariwijaya, M dan Trinton. 2008. Pedoman Penulisan Ilmiah Proposal dan
Skripsi. Yogyakarta. Oryza
Hardjana, Suka. 2003. Corat-Coret Musik Kontemporer Dulu dan Kini. Jakarta:
Ford Fondation
Idrus, F. 2007. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Greissinda Press
Karya , John. 1993. “Deskripsi Gendang Simelungen Rayat dalam Upacara
Perkawinan Karo”,Skripsi sarjana Etnomusikologi USU, tidak diterbitkan.
Kaelan.2012.Metode Penelitian Kualitatif Interdisipliner Bidang Sosial, Budaya,
Filsafat, Seni, Agama, dan Humaniora. Paradigma : Yogyakarta
Maryaeni.2005. Metode Penelitian Kebudayaan. Jakarta : Rineka Cipta
Mack Dieter.2001. Musik Kontemporer & Persoalan Interkultural, Yogyakarta:
Art Line
Nani dan Nurul.2008.Metode Penelitian Deskriptif. Pustaka Pelajar : Yogyakarta
Prier, karl.Edmund. 2009. Kamus musik, yogyakarta: pusat musik liturgi
120
Pusat Pembinaan Bahasa, 2005. Kamus Basar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai
Pustaka
Prinst Darwan. 2004, Adat Karo. Medan : Bina Media Perintis
Panggabean, Ferri Erison. 2010. Metode Pengajaran Hasapi dan Sulim dalam
Dunia Akademis.
Rien Safrina. 1999. Pendidikan Seni Musik. Jakarta: Debdikbud
Riduan. 2010. Belajar Mudah Penelitian.Catatan ke-6.Bandung: Alfabeta
Sebayang, Sepakat.1992. PeralatanMusikTradisionalKaro.Medan: Depdikbud
Solfegio II, 2010. Buku Diktat FBS Unimed
Sugiono, 2008. Metode penelitian pendidikan, Bandung Alfabeta
Sugiono, 2009. Metode penelitian pendidikan, Bandung Alfabeta
Sugiono, 2011. Metode penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Suhastjarja, 2002.“Defenisi Musik”. Jakarta: musikisi.
Suharto, M. 1992. Kamus Musik. Gramedia Widi asarana Indonesia
Tarigan Hendrix. 2013 Judul Skripsi : Kajian Organologi Gendang Singindungi
Dan Gendang Singanaki Di desa Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang :
Skripsi Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan
Tarigan Perikuten. 2004. Pluralitas Musik Etnik. Medan: Pusat dokumentasi dan
pengkajian kebudayaan Batak Universitas HKBP Nommensen
Yandianto. 2009. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Surabaya : Palanta
id.m.identifikasimusik.com (2009)
(http://edukasi.kompasiana.com/2010/10/29/unsur-unsur-musik-irama-danmelodi)
http://www.google.com/search?q=kesenian+menurut+william+A.Haviland)
PADA ACARA GELIAT DI BALE MAROJAHAN
JALAN SAUDARA NO. 50 MEDAN
(STUDI KASUS : KARYA MUSIK SIMELUNGEN RAYAT)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
FRANSISKUS XAVERIUS TARIGAN
NIM.2103340028
JURUSAN SENDRATASIK
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2015
ABSTRAK
FRANSISKUS XAVERIUS TARIGAN, NIM.2103340028, Bentuk Dan
Penyajian Musik Karo Kontemporer Pada Acara Geliat Di Bale Marojahan
Jalan Saudara No.50 Medan (Studi Kasus: Karya Musik Simelungen Rayat),
Jurusan Sendratasik, Program Studi Pendidikan Musik, Universitas Negeri
Medan 2015.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang bentuk dan penyajian musik
Karo kontemporer Simelungen Rayat pada acara Geliat di Bale Marojahan jalan
Saudara no.50 Medan.
Dalam pembahasan penelitian ini digunakan teori-teori yang berhubungan dengan
topik penelitian seperti, pengertian bentuk, pengertian penyajian, pengertian
musik, pengertian musik tradisional Karo, pengertian musik kontemporer,
pengertian Geliat, dan pengertian Simelungen Rayat.
Metode yang digunakan untuk membahas bentuk dan penyajian musik Karo
kontemporer pada acara Geliat di Bale Marojahan jalan Saudara no.50 Medan
(studi kasus: karya musik Simelungen Rayat) adalah metode deskriptif kualitatif.
Populasi pada penelitian ini sekaligus menjadi sampel penelitian yaitu pimpinan
Bale Marojahan 1 orang, Tim produksi 2 orang, 1 orang penggual (pemusik tradisi
Karo), salah satu kontributor pada acara Geliat yaitu group musik Simalem Art
yang terdiri dari 7 orang, dan satu karya musik Simelungen Rayat yang dimainkan
oleh Simalem Art pada acara Geliat di Bale Marojahan Jalan Saudara No.50
Medan. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, dokumentasi,
dan studi kepustakaan.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat diketahui bahwa Geliat adalah
sebuah nama acara seni pertunjukan yang mewadahi seluruh kegiatan kesenian,
seperti: pertunjukan seni musik, tari, dan teater, bahkan ada juga sebuah wacana
berupa diskusi, workshop, dan seminar. Musik Karo kontemporer Simelungen
Rayat pada acara Geliat adalah musik Simelungen Rayat yang sudah mengalami
sebuah pembaharuan-pembaharuan didalam musiknya, baik itu dari
penggabungan alat musiknya, metode penyajiaannya, konsep musiknya, adanya
harmonisasi akord, namum tanpa merubah struktur bentuk melodi dan pola ritme
Simelungen Rayat pada dasarnya dan fungsinya pada acara Geliat sebagai hiburan
atau seni pertunjukan, agar musik Simelungen Rayat tersebut dapat dinikmati dan
dikenal oleh semua orang.
Kata Kunci : Bentuk dan Penyajian, Musik Kontemporer, Simelungen Rayat.
i
KATA PENGANTAR
Dengan segala kerendahan hati dan rasa syukur penulis persembahkan kepada
Tuhan Yesus Kristus yang telah melimpahkan berkat dan karunia-Nya kepada penulis,
sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Skripsi dengan judul “Bentuk Dan
Penyajian Musik Karo Kontemporer Pada Acara Geliat Di Bale Marojahan Jalan
Saudara No.50 Medan(Studi Kasus: Karya Musik Simelungen Rayat). Sebagai manusia
memiliki keterbatasan pengetahuan, penulis menyadari Skripsi ini masih jauh dari
sempurna, baik dari segi penulisan maupun dari segi penyampaian ide penulis. Untuk itu
penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun untuk
perbaikan dimasa yang akan datang.
Dalam proses penulisan Skripsi ini, penulis juga mengalami berbagai kesulitan.
Namun berkat doa dan bantuan dari berbagai pihak, akhirnya penulis dapat
menyelesaikan Skripsi ini. Untuk itu dengan sepenuh hati penulis mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1.
Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
2.
Dr. Isda Pramuniati, M.Hum selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Medan.
3.
Uyuni Widiastuti, M.Pd selaku Ketua Jurusan Sendratasik Fakultas Bahasa
dan Seni Universitas Negeri Medan.
4.
Dra. Pita HD Silitonga M.Pd selaku Sekretaris Jurusan Sendratasik Fakultas
Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.
5.
Panji Suroso, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Musik.
6.
Dra. Theodora Sinaga, M.Pd selaku Dosen Pembimbing I.
7.
Lamhot Basani Sihombing, M.Pd selaku Dosen Pembimbing II.
8.
Seluruh Dosen Jurusan Sendratasik yang selama ini telah mendidik penulis
selama perkuliahan.
9.
Teristimewa buat kedua Orang Tua penulis tercinta, Alm. Pt.Drs. Inganta
Tarigan, M.Th dan Pt.Dra. Mariani Meha, M.Th yang selalu luar biasa
memberikan doa, dukungan, kasih sayang, semangat, bahkan materi yang
ii
tidak terhitung jumlahnya kepada penulis, begitu juga dengan kakak penulis
Fridella Grace Natalia Tarigan, S.Kep, Ners dan adik penulis Furnita Giovani
Tarigan juga selalu memberikan motivasi dan mendoakan penulis dalam
penyelesaian Skripsi ini.
10. Friska Ekagia Ginting yang selalu memberikan motivasi, kasih sayang, dan
mendoakan penulis dalam penyelesaian Skripsi ini.
11. Teman-teman Permata GBKP runggun pasar VI Deli Tua yang selalu
memberikan dukungan dan mendoakan penulis.
12. Mateus Suwarsono, Sorensen Tarigan, Brevin Tarigan, Togi Marudut Sirait
dan Gempur Sentosa sebagai narasumber yang selalu bersedia membantu dan
memberikan informasi kepada penulis.
13. Handoko Situmorang, Rocky Sihotang, Simalem Art, Abdon Purba, Well
Sianturi, Justianus Tarigan, Patar Banjarnahor, dan Octa Sihombing yang
selalu memberi arahan dan dukungan dalam penyelesaian Skripsi ini.
14. Seluruh teman-teman Pendidikan Musik Stambuk 2010 dalam suka dan duka
selama proses perkuliahan, terkhusus buat teman-teman yang sedang
menyusun Skripsi, Febri, Putri, Ica, Narita, Yose, Suci, Sintia, Friskila, Wais.
15. Teman-teman PPL-T SMA Bersama Berastagi 2013 yang telah memberikan
doa dan dukungan kepada penulis.
Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang turut serta mendukung dan membantu penyelesaian Skripsi ini. Semoga Tuhan
memberikan berkat yang melimpah kepada seluruh pihak yang telah memberikan
bantuan kepada penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini. Semoga Skripsi ini
bermanfaat bagi kita semua.
Medan,
2015
Penulis
Fransiskus Xaverius Tarigan
Nim. 2103340028
iii
DAFTAR ISI
ABSTRAK. .................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR ..................................................................... viii
DAFTAR TABEL.......................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ....................................................................... 5
C. Pembatasan Masalah ...................................................................... 6
D. Rumusan Masalah .......................................................................... 6
E. Tujuan Penelitian ........................................................................... 7
F. Manfaat Penenlitian ....................................................................... 8
BAB II LANDASAN TEORITIS .............................................. 10
A. Landasan Teoritis ........................................................................... 10
1. Bentuk Penyajian ....................................................................... 11
a. Pengertian Bentuk ................................................................. 11
b. Pengertian Penyajian ............................................................. 12
2. Pengertian Musik ....................................................................... 13
a. Melodi ................................................................................... 14
b. Ritme atau Irama ................................................................... 14
c. Harmoni................................................................................. 15
iv
3. Pengertian Musik Tradisional Karo ........................................... 17
4. Pengertian Musik Kontemporer................................................. 18
5. Pengertian Geliat. ...................................................................... 19
6. Pengertian Simelungen Rayat .................................................... 20
B. Kerangka Konseptual ..................................................................... 21
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metodologi Penelitian .................................................................... 24
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ......................................................... 25
1. Lokasi Penelitian ....................................................................... 25
2. Waktu Penelitian........................................................................ 25
C. Populasi dan Sampel ...................................................................... 25
1. Populasi ..................................................................................... 25
2. Sampel ....................................................................................... 26
D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 26
1. Observasi ................................................................................... 27
2. Wawancara ................................................................................ 28
3. Dokumentasi .............................................................................. 30
4. Studi Kepustakaan ..................................................................... 31
E. Teknik Analisis Data ...................................................................... 32
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Bale Marojahan Di Jalan Saudara No.50 Medan ......................... 35
1. Bale Marojahan.......................................................................... 35
v
2. Acara Geliat Di Bale Marojahan. .............................................. 37
3. Struktur Organisasi Bale Marojahan ......................................... 39
4. Profil Pendiri Bale Marojahan ................................................... 40
5. Acara Yang Pernah Diselenggarakan Oleh Bapak Mateus
Suwarsono ................................................................................. 41
B. Karya Musik Karo Kontemporer Simelungen Rayat Oleh Simalem Art
Pada Acara Geliat. ................................................................................ 42
1. Simelungen Rayat ...................................................................... 42
2. Musik Kontemporer ................................................................... 46
C. Bentuk Karya Musik Karo Kontemporer Simelungen Rayat Pada Acara
Geliat Di Bale Marojahan .................................................................... 48
1. Bentuk Musik Karo Kontemporer Simelungen Rayat Pada Acara
Geliat ......................................................................................... 50
2. Instrumen Yang Di Pakai Dalam Musik Karo Kontemporer
Simelungen Rayat Pada Acara Geliat Di Bale Marojahan ........ 101
D. Bemtuk Penyajian Musik Karo KontemporerSimelungen Rayat Pada
Acara Geliat Di Bale Marojahan .......................................................... 107
1. Tahap Pembukaan Acara Geliat ................................................ 107
2. Tahap Penyajian Musik Karo Kontemporer Simelungen Rayat Oleh
Grup Musik Simalem Art .......................................................... 109
3. Profil Grup Musik Simalem Art ................................................ 113
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan. ......................................................................................... 115
vi
B. Saran. .................................................................................................... 117
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 119
DAFTAR INFORMAN
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1. Struktur organisasi bale Marojahan ................................................ 39
Tabel 4.2. Nama0nama badan pengurus harian Bale Marojahan..................... 40
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Contoh Melodi ............................................................................ 14
Gambar 2.2. Contoh Irama ............................................................................... 15
Gambar 2.3. Contoh Harmoni .......................................................................... 16
Gambar 4.1 Foto Bale Marojahan di jalan Saudara no.50 Medan ................... 35
Gambar 4.2. Foto Bale Marojahan di jalan Saudara no.50 Medan .................. 35
Gambar 4.3. Foto Acara Geliat di Bale Marojahan ......................................... 37
Gambar 4.4. Foto Acara Geliat di Bale Marojahan ......................................... 38
Gambar 4.5. Foto Keteng-keteng ..................................................................... 103
Gambar 4.6. Foto Kulcapi ................................................................................ 104
Gambar 4.7. Foto Surdam ................................................................................ 104
Gambar 4.8. Foto Penganak dan Gung ............................................................ 105
Gambar 4.9. Foto Kacapi(Sunda) .................................................................... 106
Gambar 4.10. Foto Dol .................................................................................... 107
Gambar 4.11. Foto Taganing ........................................................................... 107
Gambar 4.12. Foto Keyboard ........................................................................... 108
Gambar 4.13. Foto Ucapan salam pembuka oleh MC(Juhendri Chaniago) .... 109
Gambar 4.14. Foto Kata sambutan dari pimpinan Bale Marojahan ................. 109
Gambar 4.15. Foto Persiapan Simalem Art sebelum penampilan dimulai ...... 110
Gambar 4.16. Foto Bagian pertama Solo Kacapi(Sunda) ................................ 111
Gambar 4.17. Foto Grup Musik Simalem Art.................................................. 114
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Contoh Melodi ............................................................................ 14
Gambar 2.2. Contoh Irama ............................................................................... 15
Gambar 2.3. Contoh Harmoni .......................................................................... 16
Gambar 4.1 Foto Bale Marojahan di jalan Saudara no.50 Medan ................... 35
Gambar 4.2. Foto Bale Marojahan di jalan Saudara no.50 Medan .................. 35
Gambar 4.3. Foto Acara Geliat di Bale Marojahan ......................................... 37
Gambar 4.4. Foto Acara Geliat di Bale Marojahan ......................................... 38
Gambar 4.5. Foto Keteng-keteng ..................................................................... 103
Gambar 4.6. Foto Kulcapi ................................................................................ 104
Gambar 4.7. Foto Surdam ................................................................................ 104
Gambar 4.8. Foto Penganak dan Gung ............................................................ 105
Gambar 4.9. Foto Kacapi(Sunda) .................................................................... 106
Gambar 4.10. Foto Dol .................................................................................... 107
Gambar 4.11. Foto Taganing ........................................................................... 107
Gambar 4.12. Foto Keyboard ........................................................................... 108
Gambar 4.13. Foto Ucapan salam pembuka oleh MC(Juhendri Chaniago) .... 109
Gambar 4.14. Foto Kata sambutan dari pimpinan Bale Marojahan ................. 109
Gambar 4.15. Foto Persiapan Simalem Art sebelum penampilan dimulai ...... 110
Gambar 4.16. Foto Bagian pertama Solo Kacapi(Sunda) ................................ 111
Gambar 4.17. Foto Grup Musik Simalem Art.................................................. 114
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1. Struktur organisasi bale Marojahan ................................................ 39
Tabel 4.2. Nama0nama badan pengurus harian Bale Marojahan..................... 40
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sumatera Utara merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang terkenal
dengan kemajemukan sukunya. Di provinsi ini, terdapat 8 etnis asli Sumatra Utara
yaitu: Melayu, Batak Karo, Batak Toba, Batak Pakpak, Batak Simalungun, Batak
Mandailing, Batak Angkola, dan Nias. Dan terdapat juga etnis pendatang seperti:
Jawa, Minang, Tionghoa, Aceh. Kedelapan etnis asli Sumatra Utara tersebut
memiliki persamaan dan perbedaan kebudayaan masing-masing. Persamaan dan
perbedaan ini memiliki keunikan tersendiri. Keunikan dari segi musiknya dapat
dilihat dari teknik permainannya, penyajiaannya, maupun bentuk/organologi
instrumen musiknya. Dengan demikian, setidaknya ada delapan jenis musik
tradisional yang ada di Sumatera Utara.
Karo adalah salah satu suku yang ada di Sumatra Utara yang
mendiami dataran tinggi Karo. Nama suku ini dijadikan salah satu nama
kabupaten di Sumatera Utara. Kabupaten inilah salah satu wilayah yang mereka
diami, yakni Kabupaten Karo. Suku ini memiliki bahasa sendiri yang
disebut Bahasa Karo atau Cakap Karo. Pakaian adat suku Karo didominasi
dengan warna merah, hitam, dan penuh dengan perhiasan emas. Masyarakat Karo
juga mengenal adanya musik, yakni musik tradisional Karo. Salah satu bagian dari
kebudayaan yang sangat berperan adalah musik daerahnya masing-masing. Musik
merupakan simponi kehidupan, musik menjadi bagian yang mewarnai kehidupan
1
2
manusia sehari-hari. Musik tidak sekedar memberikan hiburan, tetapi mampu
memberikan makna untuk membangkitkan gairah dan semangat hidup untuk
memaknai kehidupan. Mendengarkan musik, menghayati, dan menikmatinya
merupakan aktivitas yang menyenangkan dan dapat membuat kenyamanan bagi
pendengarnya.
Musik tradisional Karo terdiri dari musik vokal dan instrumental. Musik
vokal pada masyarakat Karo adalah Ende-enden atau nyanyian dalam kebudayaan
Karo terdiri dari beberapa jenis, seperti: Katonang-katonang, Tangis-tangis, Io-io,
Didong-doah, dan nyanyian percintaan bagi para muda-mudi. Musik tradisional
Karo yang umum disajikan hanya tiga jenis musik tradisional Karo, yaitu:
Simelungen Rayat, Odak-odak, dan Patam-patam. Bukan hanya itu saja, suku
Karo juga memiliki alat musik tersendiri, yaitu: Sarunai, Gendang Singindungi,
Gendang Singanaki, Penganak, Gung. Kelima alat musik tradisional Karo
tersebut di gabungkan ke dalam satu ansambel musik Karo yang disebut sebagai
Gendang Telu Sendalanen Lima Sada Perarih. Gendang Telu Sendalanen Lima
Sada Perarih dimainkan oleh lima orang pemusik yang disebut sebagai
Sierjabaten/pemusik yaitu Satu Penarune, dua Penggual, dan dua Simalu Gung.
Gendang Telu Sendalanen Lima Sada Perarih memiliki arti yang sebagian
masyarakat suku Karo mungkin tidak mengetahuinya. Dahulu di dalam satu desa
harus ada simalu Gung ( pemukul Gung ) dan simalu Penganak ( pemukul
Penganak) kemudian satu Penarune (pemain Sarunai) dan dua Penggual
(pemukul Gendang Singindungi dan Gendang Singanaki), yang ketiga inilah yang
disebut Telu Sendalanen (tiga orang pemain musik yang selalu bersama-sama)
3
dan digabungkan dengan satu orang Simalu Gung dan satu orang Simalu
Penganak yang ada di desa itu maka disebut Gendang Telu Sendalanen Lima
Sada Perarih. Penggunaan ansambel musik dan alat musik tradisional Karo ini
berkaitan dengan berbagai upacara ritual, perkawinan, mengiringi tarian,
memanggil roh leluhur maupun mengusir roh jahat dan hiburan.
Geliat hanyalah nama dari sebuah acara seni pertunjukan yang
dilaksanakan per-tiga bulan di Bale Marojahan, disini tidak hanya pertunjukan
seni musik, tari, dan teater, bahkan juga sebuah wacana berupa diskusi, workshop,
dan seminar. Simalem Art adalah salah satu grup musik yang menjadi kontributor
dalam acara Geliat ini, Simalem Art adalah grup musik tradisi Karo yang di
bungkus dengan modernisasi yang berasal dari kota Medan. Dalam Acara Geliat
mereka menampilkan satu jenis musik Karo yaitu “Simelungen Rayat” yang
sudah mereka aransemen dengan konsep „kekinian‟ atau sesuai dengan zaman
seperti: harmonisasi akord, rittem-rittem, tempo, dan sebagainya. Bahkan adanya
sebuah penggabungan antara alat musik tradisional Karo dengan alat musik
tradisional dari suku Toba (Taganing), Bengkulu (Dol) dan Sunda (Kacapi) dan
juga alat musik Barat (keyboard) dengan tetap memainkan ritme-ritme gendang
Karo.
Simelungen Rayat adalah salah satu jenis musik tradisional suku Karo
yang pada dasarnya dimainkan oleh ansambel musik Karo yaitu Gendang Telu
Sendalanen Lima Sada Perarih atau yang umum disebut Gendang Lima
Sendalanen yang terdiri dari beberapa alat musik tradisional Karo, seperti:
Sarunai, Gendang Singindungi, Gendang Singanaki, Penganak, dan Gung. Dan
4
umumnya digunakan pada acara-acara adat suku Karo, seperti: Simate-mate
(kematian), Nereh Empo (perkawinan), Mengket rumah mbaru (masuk rumah
baru). Namun Simelungen Rayat yang disajikan oleh Simalem Art pada acara
Geliat di Bale Marojahan sudah berfungsi sebagai hiburan atau sebagai seni
pertunjukan.
Masuknya istilah baru di Indonesia khususnya pada masyarakat Karo
dalam konteks seni musik yaitu Musik Kontemporer. Istilah Musik kontemporer
berasal dari kata “Tempo” artinya bahwa segala sesuatu yang terlihat dengan
“masa”. Dalam konteks seni musik, Musik Kontemporer itu terlihat dengan
“pembaharuan pada masanya atau zamannya. Jadi, seiring dengan kebutuhan
masyarakatnya dan menurunnya peminat musik tradisi, seni tradisi juga ikut
berkembang kembali secara pesat dengan memunculkan sebuah pembaharuanpembaharuan dari konsep musiknya dengan menggandeng atau menggabungkan
beberapa alat musik dari nusantara bahkan yang ada di mancanegara, namun harus
dibatasi dengan pakem-pakem atau aturan-aturan dari struktur musik tradisi
tersebut khususnya pada musik tradisional Karo dapat terus terjaga dan dapat
mempertahankan identitasnya. Contohnya, musik Simelungen Rayat yang
ditampilkan oleh grup musik Simalem Art pada acara Geliat di Bale Marojahan
Jalan Saudara No.50 Medan.
Berdasarkan keterangan-keterangan di atas penulis tertarik untuk
mengangkat judul tentang “Bentuk Dan Penyajian Musik Karo Kontemporer
Pada Acara Geliat Di Bale Marojahan Jalan Saudara No.50 Medan (Studi
Kasus: Karya Musik Simelungen Rayat)”
5
B. Identifikasi Masalah
Penelitian perlu dilakukan identifikasi masalah. Hal ini dilakukan agar
penelitian menjadi terarah serta dapat mencakup masalah yang dibahas tidak
terlalu luas. Riduan (2010:21) mengatakan bahwa: “Identifikasi masalah pada
umumnya mendeteksi, melacak, menjelaskan aspek permasalahan yang muncul
dan berkaitan dari judul penelitian atau variabel yang akan diteliti”.
Uraian latar belakang di atas telah mengemukakan permasalahan dalam
penelitian ini, sehingga dapat diketahui identifikasi masalah menjadi beberapa hal,
yakni berikut ini :
1.
Bagaimana sejarah terbentuknya acara Geliat di Bale Marojahan jalan
Saudara No.50 Medan ?
2.
Bagaimana karya musik Karo kontemporer Simelungen Rayat pada acara
Geliat di Bale Marojahan jalan Saudara No.50 Medan ?
3.
Instrument apa sajakah yang dipakai dalam bentuk penyajian musik Karo
kontemporer Simelungen Rayat pada acara Geliat di Bale Marojahan jalan
Saudara No.50 Medan ?
4.
Bagaimana bentuk karya musik Karo kontemporer Simelungen Rayat pada
acara Geliat di Bale Marojahan jalan Saudara No.50 Medan ?
5.
Bagaimana penyajian musik Karo kontemporer pada acara Geliat di Bale
Marojahan jalan Saudara No.50 Medan(Studi Kasus: Karya Musik
Simelungen Rayat) ?
6.
Bagaimana pergeseran dan perkembangan yang terjadi dalam karya musik
Simelungen Rayat dari yang lama dengan yang disajikan oleh grup musik
6
Simalem Art pada acara geliat di Bale Marojahan jalan Saudara No.50
Medan ?
C. Pembatasan Masalah
Peneliti melakukan pembatasan masalah untuk mempermudah pemecahan
masalah yang dihadapi dalam penelitian ini. Hal ini dilakukan mengingat luasnya
cakupan-cakupan masalah dan untuk mempersingkat cakupan, keterbatasan
waktu, dana, kemampuan penulis. Pembatasan masalah tersebut sesuai dengan
pendapat Nani dan Nurul (2008:30) mengatakan bahwa : “Pembatasan masalah
merujuk kepada masalah-masalah yang dikemukakan dalam latar belakang”.
Berdasarkan pendapat tersebut, peneliti membatasi masalah penelitian,
yakni berikut ini :
1.
Bagaimana sejarah terbentuknya acara Geliat di Bale Marojahan jalan
Saudara No.50 Medan ?
2.
Bagaimana karya musik Karo kontemporer Simelungen Rayat pada acara
Geliat di Bale Marojahan jalan Saudara No.50 Medan ?
3.
Bagaimana bentuk karya musik Karo kontemporer Simelungen Rayat pada
acara Geliat di Bale Marojahan jalan Saudara No.50 Medan ?
4.
Bagaimana penyajian musik Karo kontemporer pada acara Geliat di Bale
Marojahan jalan Saudara No.50 Medan (Studi Kasus: Karya Musik
Simelungen Rayat) ?
D. Rumusan Masalah
Perumusan masalah merupakan suatu titik fokus sebuah penelitian yang
hendak dilakukan. Sebuah penelitian merupakan upaya untuk menemukan
7
jawaban pertanyaan. Maka dari itu, rumusan masalah perlu dirumuskan dengan
baik agar dapat mendukung untuk menemukan jawaban.
Hal ini sejalan dengan pendapat Kaelan (2012:69) mengatakan bahwa :
“Berdasarkan fokus masalah penelitian tersebut kemudian
dijabarkan rumusan masalah penelitian yang akan digali dan
dibuktikan dalam suatu penelitian. Rumusan masalah ini membuat
suatu pertanyaan singkat yang harus dijawab dalam penelitian,
dengan merinci aspek-aspek apa saja yang akan dideskripsikan
dalam suatu penelitian”.
Berdasarkan pendapat tersebut serta uraian yang terdapat pada latar
belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah, maka
permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: “Bagaimana
Bentuk Dan Penyajian Musik Karo Kontemporer Pada Acara Geliat Di Bale
Marojahan Jalan Saudara No.50 Medan (Studi Kasus: Karya Musik Simelungen
Rayat) ?”
E. Tujuan Penelitian
Setiap kegiatan penelitian senantiasa berorientasi pada tujuan. Tujuan yang
jelas merupakan suatu keberhasilan penelitian. Tanpa adanya tujuan yang jelas,
maka arah tujuan yang akan dilakukan tidak terarah karena tidak tahu apa yang
akan dicapai dalam kegiatan tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapat Ali (2000:
18) yang mengatakan bahwa: “Tujuan tersebut merupakan pertanyaan yang
mengungkapkan hal yang akan diperoleh pada akhir penelitian, sehingga dapat
dikatakan bahwa tujuan adalah jawaban yang diharapkan oleh peneliti”.
8
Tujuan yang hendak dicapai oleh peneliti dalam penelitian ini adalah
berikut ini :
1.
Untuk mengetahui sejarah terbentuknya acara Geliat di Bale Marojahan
Jalan Saudara No.50 Medan.
2.
Untuk mengetahui bagaimana karya musik Karo kontemporer Simelungen
Rayat pada acara Geliat di Bale Marojahan jalan Saudara No.50 Medan.
3.
Untuk mengetahui bagaimana bentuk karya musik Karo kontemporer
Simelungen Rayat pada acara Geliat di Bale Marojahan jalan Saudara
No.50 Medan.
4.
Untuk mengetahui bagaimana penyajian musik Karo kontemporer pada
acara Geliat di Bale Marojahan Jalan Saudara No.50 Medan(Studi Kasus:
Karya Musik Simelungen Rayat).
F.
Manfaat Penelitian
Setiap penelitian harus memiliki manfaat agar penelitian tersebut tidak
hanya teori semata, tetapi dapat dipakai oleh pihak-pihak yang membutuhkan.
Menurut Hariwijaya (2008:50) yang mengatakan bahwa : “Manfaat penelitian
adalah apa yang diharapkan dari hasil penelitian tersebut, dalam hal ini mencakup
dua hal yakni kegunaan dalam pengembangan ilmu dan manfaat di bidang
praktik”.
Berdasarkan hal di atas, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat,
yakni berikut ini :
1.
Hasil penelitian ini akan sangat bermanfaat apabila grup musik tradisi
ingin mengetahui tentang perkembangan musik Karo di Medan.
9
2.
Memperluas wawasan peneliti tentang musik Karo kontemporer.
3.
Untuk mendeskripsikan bentuk dan penyajian musik Karo kontemporer
pada acara Geliat di Bale Marojahan Jalan Saudara No.50 Medan(Studi
Kasus: Karya Musik Simelungen Rayat).
4.
Untuk mengetahui karya musik Simelungen Rayat pada acara Geliat di
Bale Marojahan Jalan Saudara No.50 Medan
5.
Sebagai bahan referensi untuk menjadi acuan penelitian yang relevan di
kemudian hari.
6.
Sebagai penambah perbendaharaan perpustakaan Unimed, khususnya
Fakultas Bahasa dan Seni.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di Bale Marojahan jalan
Saudara No.50 Medan, maka dapat diambil kesimpulan dan saran sebagai berikut:
1. Bale marojahan adalah sebuah wadah atau tempat yang bertujuan
untuk tempat latihan, seperti: Tari, Teater, Musik dan kegiatankegiatan lainnya yang berkaitan dengan kesenianDidirikan oleh
Mateus Suwarsono dan diresmikan pada tanggal 09 Maret 2012 di
jalan Saudara No.50 Medan. Geliat adalah sebuah nama acara seni
pertunjukan yang mewadahi seluruh kegiatan kesenian, Seperti:
pertunjukan seni musik, tari, dan teater, bahkan ada juga sebuah
wacana berupa diskusi, workshop, dan seminar. Geliat dilaksanakan
per-tiga bulan di Bale Marojahan, yang bertujuan untuk melestarikan
budaya-budaya yang ada di Indonesia khususnya Sumatra Utara.
2. Musik Karo kontemporer Simelungen Rayat pada acara Geliat adalah
musik Simelungen Rayat yang sudah mengalami sebuah pembaharuanpembaharuan didalam musiknya, baik itu dari penggabungan alat
musiknya,
metode
penyajiannya,
konsep
musiknya,
adanya
harmonisasi akord, namun tanpa merubah struktur bentuk melodi dan
pola ritme Simelungen Rayat pada dasarnya dan fungsinya pada acara
115
116
Geliat sebagai hiburan atau seni pertunjukan, agar musik Simelungen
Rayat tersebut dapat dinikmati dan dikenal oleh semua orang.
3. Secara keseluruhan bentuk musik Karo kontemporer Simelungen Rayat
pada acara Geliat di Bale Marojahan terdiri dari bentuk musik tiga
bagian(A-B-C), Pada musik Simelungen Rayat, pada birama 1- 16
pembawa melodi oleh Kacapi(Sunda) dengan nada dasar C=Do, pada
birama 17- 63 pembawa melodi oleh Surdam dengan nada Gmin=La,
pada birama 64- 96 pembawa melodi oleh Kulcapi dengan nada dasar
F=Do, pada birama 97- 129 pembawa melodi oleh Kulcapi dengan
nada dasar Gmin=La. Keteng-keteng, penganak dan Gung sama-sama
masuk pada birama ke-64, pada birama ke-68 Keteng-keteng, Dol,
Penganak, dan Gung sama-sama masuk, pada birama ke-97 Ketengketeng, Taganing, Dol, Penganak, dan Gung sama-sama masuk sampai
akhir.
4. Untuk tahap penyajian, grup musik Simalem Art tampil pada no urut
ke-10. Pertama tahap persiapan, personil grup musik Simalem Art
mempersiapkan semua alat musik yang dimainkan serta sound cek,
Pada penyajian musik Karo kontemporer Simelungen Rayat memiliki
tiga bagian bentuk/kalimat musik, Birama 1-16 permainan solo oleh
pemain Kacapi. Dia memainkan melodi dari nada-nada pentatonik(1-23-5-6-1) dengan teknik arpeggio. Kemudian pada bagian kedua birama
17-63 keyboard/string masuk ddengan menekan akord Gmin dan
bersamaan dengan masuknya melodi Surdam dari birama 19-61.
117
Dengan bersamaan juga mengucapkan kalimat permohonan atau
permisi kepada para penonton untuk memainkan musik mereka dan
meminta kepada Tuhan agar acara Geliat tersebut berjalan dengan baik
dari awal hingga ahir acara. Kemudian pada birama 67-88, Kulcapi
menjadi pembawa melodi dan memainkan struktur melodi Simelungen
Rayat dan pada birama 68 bersamaan dengan Keteng-keteng, Dol,
Penganak, dan Gung yang menjadi pembawa ritmenya. Kemudian
pada bagian ketiga birama 97, ritmenya berubah menjadi ritme Patampatam Karo, dengan tempo Allegro/MM=115. Pada bagian ini yang
membawa melodi adalah Kulcapi yang memainkan melodi Patampatam Karo. Pada bagian ini semua alat musik ikut bermain bersamasama, inilah yang menandakan bahwa musik akan segera berakhir.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat
diajukan saran-saran sebagai berikut :
1. Berdasarkan hasil penelitian, acara Geliat harus tetap dilakukan dan
dikembangkan lagi, karna acara Geliat adalah tempat untuk berproses
kesenian dan juga sebagai tempat Seni Pertunjukan agar seni tradisi
khususnya di Sumatra Utara tetap terus terjaga.
2. Dalam pembahasan ini penulis sangat sulit untuk mendapatkan buku
tentang musik tradisional Karo khususnya musik Simelungen Rayat
sebagai bahan refrensi, oleh karena itu sangat diharapkan kepada para
seniman karo
khususnya
(akademisi
musik tradisi
karo) untuk
118
menuangkan ilmunya tentang musik tradisional Karo khususnya musik
Simelungen Rayat kedalam tulisan, agar tidak punah begitu saja, bahkan
adanya pencurian kebudayaan seiring berjalannya waktu.
3. Penulis berharap hasil penelitian ini bermanfaat dan dapat menjadi
pedoman untuk penulis selanjudnya.
119
DAFTAR PUSTAKA
Aziz Alimut Hidayat. 2007. Metode Penulisan Kebinaan dan Teknik Analisa
Data. Surabaya: Salemba Media.
Ali, Muhammad.2000. Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung :
Aksara
Banoe, Pono.2003. Kamus Musik. Kanisius : Yogyakarta.
Bungin, Burhan. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rajagrafinds
Persada
Bungin, Burhan. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rajagrafinds
Persada
Banoe, Pono.2007. Pengantar Pengetahuan Harmoni. Kanisius : Yogyakrta
Djelantik. A.A.M.2002. Estetika sebuah pengantar. Bandung : Masyarakat Seni
Pertunjukan Indonesia.
Hariwijaya, M dan Trinton. 2008. Pedoman Penulisan Ilmiah Proposal dan
Skripsi. Yogyakarta. Oryza
Hardjana, Suka. 2003. Corat-Coret Musik Kontemporer Dulu dan Kini. Jakarta:
Ford Fondation
Idrus, F. 2007. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Greissinda Press
Karya , John. 1993. “Deskripsi Gendang Simelungen Rayat dalam Upacara
Perkawinan Karo”,Skripsi sarjana Etnomusikologi USU, tidak diterbitkan.
Kaelan.2012.Metode Penelitian Kualitatif Interdisipliner Bidang Sosial, Budaya,
Filsafat, Seni, Agama, dan Humaniora. Paradigma : Yogyakarta
Maryaeni.2005. Metode Penelitian Kebudayaan. Jakarta : Rineka Cipta
Mack Dieter.2001. Musik Kontemporer & Persoalan Interkultural, Yogyakarta:
Art Line
Nani dan Nurul.2008.Metode Penelitian Deskriptif. Pustaka Pelajar : Yogyakarta
Prier, karl.Edmund. 2009. Kamus musik, yogyakarta: pusat musik liturgi
120
Pusat Pembinaan Bahasa, 2005. Kamus Basar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai
Pustaka
Prinst Darwan. 2004, Adat Karo. Medan : Bina Media Perintis
Panggabean, Ferri Erison. 2010. Metode Pengajaran Hasapi dan Sulim dalam
Dunia Akademis.
Rien Safrina. 1999. Pendidikan Seni Musik. Jakarta: Debdikbud
Riduan. 2010. Belajar Mudah Penelitian.Catatan ke-6.Bandung: Alfabeta
Sebayang, Sepakat.1992. PeralatanMusikTradisionalKaro.Medan: Depdikbud
Solfegio II, 2010. Buku Diktat FBS Unimed
Sugiono, 2008. Metode penelitian pendidikan, Bandung Alfabeta
Sugiono, 2009. Metode penelitian pendidikan, Bandung Alfabeta
Sugiono, 2011. Metode penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Suhastjarja, 2002.“Defenisi Musik”. Jakarta: musikisi.
Suharto, M. 1992. Kamus Musik. Gramedia Widi asarana Indonesia
Tarigan Hendrix. 2013 Judul Skripsi : Kajian Organologi Gendang Singindungi
Dan Gendang Singanaki Di desa Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang :
Skripsi Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan
Tarigan Perikuten. 2004. Pluralitas Musik Etnik. Medan: Pusat dokumentasi dan
pengkajian kebudayaan Batak Universitas HKBP Nommensen
Yandianto. 2009. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Surabaya : Palanta
id.m.identifikasimusik.com (2009)
(http://edukasi.kompasiana.com/2010/10/29/unsur-unsur-musik-irama-danmelodi)
http://www.google.com/search?q=kesenian+menurut+william+A.Haviland)