HUBUNGAN KETERSEDIAAN SAYURAN PADA MENU MAKANAN DENGAN TINGKAT KONSUMSI PANGAN ANAK REMAJA DI KELURAHAN LAU CIMBA KECAMATAN KABANJAHE.

(1)

HUBUNGAN KETERSEDIAAN SAYURAN PADA MENU

MAKANAN DENGAN TINGKAT KONSUMSI PANGAN ANAK

REMAJA DI KELURAHAN LAU CIMBA KECAMATAN

KABANJAHE KABUPATEN KARO

SKRIPSI

Diajukan sebagai Syarat untuk

Mengikuti Ujian Meja HIjau

OLEH:

HOSANNA EMELIA BR SINUKABAN

NIM. 508141019

PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2013


(2)

(3)

(4)

(5)

ABSTRAK

HOSANNA EMELIA BR SINUKABAN (NIM. 508141019), Hubungan Ketersediaan Sayuran Pada Menu Makanan Dengan Tingkat Konsumsi Pangan Anak Remaja di Kelurahan Lau Cimba Kecamatan Kabanjahe. Skripsi. Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan, 2013.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan ketersediaan sayuran pada menu makanan dengan tingkat konsumsi pangan anak remaja di Kelurahan Lau Cimba Kecamatan Kabanjahe.

Masalah dalam penelitian ini adalah ketersediaan sayuran pada menu makanan, tingkat konsumsi pangan anak remaja dan hubungan ketersediaan sayuran pada menu makanan dengan tingkat konsumsi pangan anak remaja di Kelurahan Lau Cimba Kecamatan Kabanjahe. Metode yang digunakan deskritif korelasional. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Lau Cimba Kecamatan Kabanjahe. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh anak remaja yang berumur 15-19 tahun yang berjumlah 790 orang. Sampel dalam penelitian ini merupakan sampel random sehingga sampel berjumlah 79 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan angket untuk ketersediaan sayuran pada menu makanan (X) dan angket untuk tingkat konsumsi pangan anak remaja (Y).

Hasil deskriptif tingkat kecenderungan 79 orang anak remaja terhadap ketersediaan sayuran pada menu makanan termasuk dalam kategori cukup 45 orang (56,9%) dan tingkat konsumsi pangan anak remaja termasuk dalam katagori cukup 67 orang (84,8%). Hasil uji normalitas terhadap ketersediaan sayuran pada menu makanan berdistribusi normal dengan �ℎ� ��2 <�2 �� atau 4,09 < 11,07 dan terhadap tingkat konsumsi pangan juga berdistribusi normal dengan �ℎ� ��2 <

�2 ��

atau 4,11 < 11,07 Hasil uji linieritas menyatakan bahwa persamaan regresi tingkat konsumsi pangan anak remaja (Y) atas ketersediaan sayuran pada menu makanan (X) adalah linier dan signifikan pada taraf signifikan α = 0,05, dimana fh > ft ( 4,05 > 3,96) dan linier fh < ft (-1,96 < 1,74). Hasil penelitian menunjukan terdapat hubungan ketersediaan sayuran pada menu makanan (X) dengan tingkat konsumsi pangan anak remaja (Y) di Kelurahan Lau Cimba Kecamatan Kabanjahe dengan besarnya korelasi rhitung = 0,235 > rtabel = 0,220 pada taraf signifikansi 5%. Dengan demikian dinyatakan bahwa hasil penelitian yang diajukan diterima.


(6)

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas rahmat yang telah memberikan kesehatan, kehidupan serta menurunkan ilmu pengetahuan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penyusunan dan penulisan skripsi ini dengan judul: “Hubungan Keterediaan Sayuran Pada Menu Makanan Dengan Tingkat Konsumsi Pangan Anak Remaja di Kelurahan Lau Cimba Kecamatan Kabanjahe”.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, baik dari segi isi maupun tutur bahasanya, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca guna penyempurnaan skripsi ini, untuk itu dalam kesempatan ini penulis dengan segala ketulusan dan kerendahan hati mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat :

1. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, M.Pd selaku Dekan Fakultas Teknik UNIMED.

2. Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd selaku Pemabantu Dekan I Fakultas Teknik UNIMED.

3. Ibu Dra. Lelly Fridiarty, M.Pd selaku Ketua Jurusan PKK. 4. Ibu Dra. Dina Ampera, M.Si selaku Sekretaris Jurusan PKK. 5. Ibu Dr. Erli Mutiara, M.Si selaku Ketua Prodi Tata Boga.

6. Ibu Dra. Frida Dinar, M.Pd selaku Dosen pembimbing skipsi I yang telah banyak meluangkan waktu, pikiran dan tenaga untuk memberikan arahan dan bimbingan dalam penulisan skripsi ini.

7. Ibu Dra. Marnala Tobing, M.Pd selaku Dosen pembimbing skipsi II yang telah banyak meluangkan waktu, pikiran dan tenaga untuk memberikan arahan dan bimbingan dalam penulisan skripsi ini.

8. Ibu Dra. Sulistiawikarsih, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik serta Dosen Penguji yang telah memberikan motivasi dan bimbingan selama perkuliahan sampai penyusunan skripsi ini.

9. Ibu Dra. Nila Handayani, M.Pd selaku Dosen Penguji yang telah memberikan motivasi dan bimbingan selama perkuliahan sampai penyusunan skripsi ini.


(7)

ii

10.Bapak Japet Bangun, SH Selaku Lurah di Kelurahan Lau Cimba Kecamatan Kabanjahe yang telah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian.

11.Teristimewa kepada orang tua penulis, Bapak Pdt. Yosua Sinukaban dan Ibu Rintei Br Pandia S.Pd tercinta yang senantiasa memberikan perhatian dan doanya, serta memberikan dukungan moril dan materil kepada penulis.

12.Abang tercinta Eliezer Andelta Sinukaban SE dan Alexander Sinukaban SH beserta kakak ipar Rospita Br Sembiring Milala S.Pd yang memberikan dukungan doa kepada penulis terkhusus buat keponakan tersayang Violine Br Sinukaban yang selalu memberi semangat.

13.Sahabat-sahabat penulis Irnawati Tamba, Nilley, Lusi Natalia, Theodora Aruan, SPd, sahabat-sahabat penulis yang luar biasa Putra Suranta Sembiring SE, Lowina Mindasari S.Kom, Octa Selviani, Kesya, Cory Debora S.Pd, Eljan Sembiring, Yenni Christina, Hanna Margareta yang selalu memberikan dukungan, semangat dan doa.

Atas bantuan dan bimbingan yang telah penulis terima selama ini, penulis berdoa semoga Tuhan Yang Maha Kuasa selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi perkembangan pendidikan dan menjadi pengalaman kepada penulis dalam dunia penelitian.

Medan, Agustus 2013

Hosanna Emelia br Sinukaban Nim. 508141019


(8)

DARTAR ISI

Halaman ABSTRAK……….

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI... ii

DAFTAR TABEL... ii

DAFTAR GAMBAR……….……… DAFTAR LAMPIRAN……….……… BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Identifikasi Masalah... 5

C. Pembatasan Masalah... 6

D. Rumusan Masalah... 6

E. Tujuan Penelitian... 6

F. Manfaat Penelitian... 7

BAB II KERANGKA TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN... 8

A. Kerangka Teoritis... 8

1. Pengertian Ketersediaan Sayuran pada Meu Makanan... 8

1.1Ketersediaan Sayuran... 8

1.2Menu Makanan... 25

2. Pengertian Tingkat Konsumsi Pangan Anak Remaja ………... 21

2.1 Pengertian Konsumsi Pangan………... 21

2.2 Pengertian Remaja……… 31


(9)

C. Pengajuan Hipotesis……….... 33

BAB III METODE PENELITIAN... 35

A. Lokasi dan Waktu Penelitian... 35

B. Populasi dan Sampel... 35

C. Metode Penelitian... 36

D. Variabel Penelitian………... 36

E. Defenisi Operasional... 37

F. Teknik Pengumpulan Data... 37

G. Instrumen Penelitian... 38

H. Uji Coba Instrumen Penelitian ... 40

I. Teknik Analisis Data ... 42

BAB VI HASIL PENELITIAN……….……….... 48

A. Deskriptif Data Penelitian……….. 48

B. Uji Persyaratan Analisi……….. 53

C. Temuan dan Hasil Penelitian………. 57

D. Pembahasan Penelitian……….. 57

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……….. 59

A. Kesimpulan……… 59

B. Saran………. 60

DAFTAR PUSTAKA... 61


(10)

i

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Komposisi Kandungan Gizi Sayuran………... 17

Tabel 2. Contoh Menu Makanan ... 27

Tabel 3. Pilihan Jawaban Angket Ketersediaan Sayuran... 39

Tabel 4. Kisi-Kisi Angket Ketersediaan Sayuran ... 39

Tabel 5. Pilihan Jawaban Angket Tingkat Konsumsi Pangan ... 40

Tabel 6. Kisi-Kisi Angket Tingkat Konsumsi Pangan ... 40

Tabel 7. Distribusi Variabel Ketersediaan Sayuran Pada Menu Makanan (X) Tabel 8. Tingkat Kecenderuangan Data Ketersediaan Sayuran Pada Menu Makanan (X)... 51

Tabel 9. Distribusi Variabel Tingkat Konsumsi Pangan Anak Remaja (Y)... 52

Tabel 10. Tingkat Kecenderungan Data Tingkat Konsumsi Pangan Anak Remaja (Y)……….……….……. 53

Tabel 11. Ringkasan Hasil Perhitungan Uji Normalitas Distribusi Data Ketersediaan Sayuran Pada Menu Makanan (X)... 54

Tabel 12. Ringkasan Hasil Perhitungan Uji Normalitas Distribusi Data Tingkat Konsumsi Pangan Anak Remaja(Y)... 54

Tabel 13. Ringkasan Hasil Perhitungan Uji Linearitas Persamaan Regresi Y atau X ………..……….…………. 55


(11)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1. Piramida Makanan………... 2

2. Sayur-sayuran……… 9

3. Sayur Kangkung……… 18

4. Sayur Bayam………. 19

5. Sayur Sawi……… 20

6. Sayur Daun Singkong……… 21

7. Sayur Selada Air……… 21

8. Tumis Kangkung……… 24

9. Histogram Ketersediaan Sayuran pada Menu Makanan… 49 10.Histogram Tingkat Konsumsi Pangan Anak Remaja……. 51


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Angket Ketersediaan Sayuran Pada Menu Makanan………. 62 2. Angket Tingkat Konsumsi Pangan Anak Remaja……….. 65 3. Validitas Angket Ketersediaan Sayuran Pada Menu Makanan………. 68 4. Perhitungan Uji Coba Validitas Angket Ketersediaan Sayuran Pada Menu

Makanan………. 69

5. Perhitungan Uji Reliabilitas Angket Ketersediaan Sayuran Pada Menu

Makanan………. 71

6. Validitas Angket Tingkat Konsumsi Pangan Anak remaja……… 73 7. Perhitungan Uji Validitas Angket Tingkat Konsumsi Pangan Anak Remaja 8. Perhitungan Uji Reliabilitas Angket Tingkat Konsumsi Pangan Anak Remaja 9. Perhitungan Angket Ketersediaan Sayuran Pada Menu Makanan…… 78 10.Perhitungan Angket Tingkat Konsumsi Pangan Anak Remaja………. 81 11.Nilai Koefisien Variabel X dan Y………. 84 12.Perhitungan Harga Rata-Rata (M), Standar Deviasi (SD) dan Distribusi

Frekuensi dari Dua Variabel Penelitian………. 86 13.Identifikasi Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian……….. 90 14.Uji Normalitas Data Masing-masing Variabel Penelitian………. 92 15.Perhitungan Persamaan Regresi Sederhana, Uji Kelinearan Dan Keberartian

Persamaan regresi Tingkat Konsumsi Pangan Anak Remaja (Y) atas

Ketersediaan Sayuran Pada Menu Makanan (X)……….. 95 16.Uji Hipotesis Penelitian……… 101


(13)

(14)

61

61

DAFTAR PUSTAKA

Adriani, Merryana. 2013. Peranan Gizi dalam Siklus Kehidupan. Jakarta: Kharisma Putra Utama

Almatsier, Sunita. 2011. Gizi Seimbang dalam Daur Kehidupan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Arikunto, Suharsini (2009). Dasar-dasar Evaluasi pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta : PT Bumi Aksara

Faralia. 2012. 1001 Khasiat Istimewa Buah-buahan dan Sayuran. Yogyakarta: Aulia Publishing

Karsin, ES. 2004. “Klasifikasi Pangan dan Gizi”. Dalam Yayuk Farida Baliwati, Ali

Khomsan dan C Meti Dwiriani (ed). Pengantar Pangan dan Gizi. Jakarta : Swadaya

Khomsan, Ali, dkk. 2004. Teknik Pengukuran Pengetahuan Gizi. Departemen Gizi Masyarakat dan Sumber Daya Keluarga. Bogor : Fakultas Pertanian IPB Ono, Wh. 2010. Pedoman Keterampilan Memasak. Jakarta : Setia Kawan

Pujimulyani, Dwiyati. 2009. Teknologi Pengolahan Sayur-sayuran dan Buah buahan, Yogyakarta : Graha Ilmu

Puspitasari, Dinar. 2006. Gambaran Prilaku Konsumsi Serat dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi pada Remaja. Skripsi Depok : FKM UI

Restianti, H. 2009. Menerapkan Budaya Hidup Sehat,Pola Makan dan Keseimbangan Gizi. Bandung : Puri Pustaka

Ruwaidah, Amin. 2007. Penyakit Akibat Lalai Mengkonsumsi Buah dan Sayur serta Solusi Penyembuhannya. Diakses pada 15 April 2010 dari www.healindonesia.com/2009/05/15/

Sekarindah, Titi. 2008. Terapi Jus Buah dan Sayur. Jakarta: Puspa Swara. Silalahi, Jansen. 2006. Makanan Fungsional. Yogyakarta: Kanisius.


(15)

62

62

Winarto, WP dan Tim Lentera. 2004. Memanfaatkan Tanaman Sayur untuk Mengatasi Aneka Penyakit. Jakarta : Agromedia Pustaka

Yuliarti, N. 2008. Hidup Sehat dengan Sayuran. Yogyakarta : Cakrawala www. Ketersediaan Sayuran.com diakses 12 April 2013

www. Wikipedia.org/wiki/sayuran diakses 12 April 2013 www. Kandungan Gizi Sayuran.com diakses 23 juli 2013


(16)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan merupakan harta yang sangat berharga dan patut dipelihara. Upaya untuk mencapai hidup sehat dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan mengatur makanan yang dikonsumsi, karena tidak jarang penyakit dapat timbul akibat ketidak seimbangan makanan yang dikonsumsi. Kelebihan atau kekurangan zat gizi yang dibutuhkan tubuh bisa berdampak negatif bagi kesehatan. Selain makanan , beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan yaitu gaya hidup, olahraga, sinar matahari, cara berpikir positif, istirahat dan rekreasi yang cukup (Rusilanti, 2007).

Manusia sebagai makhluk hidup memerlukan makanan untuk melangsungkan kehidupannya agar selalu sehat sehingga dapat melakukan berbagai kegiatan selama hidupnya. Oleh karena itu, dibutuhkan berbagai jenis makanan yang mengandung zat gizi yang cukup dan memilih makanan yang akan dikonsumsi karena akan berpengaruh terhadap kesehatan (Adriani, 2013).

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, tubuh memerlukan makanan sehat dan seimbang yang diperoleh dari beragam bahan makanan, baik bahan makanan hewani maupun bahan makanan nabati.


(17)

2

2

Gambar 1. Piramida Makanan

Jika memperhatikan piramida makanan di atas, tampak sudah menunjukkan pola makanan yang beragam seimbang. Tetapi belum semua penduduk Indonesia menerapkan pola makanan sehat dan seimbang tersebut. Kehadiran makanan cepat saji banyak mempengaruhi pola makan penduduk Indonesia, terutama di perkotaan. Kurangnya keseimbangan makanan tersebut menjadi penyebab terjadinya berbagai penyakit.

Sayur merupakan salah satu kelompok pangan, sayur sangat penting dalam menu makanan seimbang, karena sayuran merupakan sumber vitamin dan


(18)

3

3

mineral. Sayuran lebih banyak mengandung mineral dibandingkan dengan buah (Restianti, 2009).

Kurang mengkonsumsi sayuran dapat mengakibatkan kekurangan salah satu atau lebih vitamin dan mineral penting yang terkandung di dalam sayuran tersebut. Hal ini akan berdampak pada kesehatan. Kekurangan sayur menyebabkan terganggunya kesehatan mata, munculnya gejala anemia serta rasa letih, lesu, malas dan kurang konsentrasi akibat menurunnya kadar sel darah merah (Yuliarti, 2008)

Kelurahan Lau Cimba Kecamatan Kabanjahe berada di dataran tinggi. Luas kelurahan ini adalah 2 Km2 dengan jumlah penduduk 7849 jiwa. Kelurahan ini merupakan kelurahan terpadat penduduknya dibandingkan dengan kelurahan yang lain yang ada di Kecamatan Kabanjahe.

Sebagian besar penduduk yang ada di Kelurahan Lau Cimba bermata pencaharian sebagai pedagang dan petani. Sebagian penduduknya berjualan di Pasar Kabanjahe untuk memasarkan hasil pertanian mereka, sedangkan bagi petani umumnya lahan pertanian mereka (ladang dan sawah) berada di luar kota Kabanjahe, sehingga penyediaan makanan di rumah khususnya sayur jarang tersajikan (menu makanan kurang lengkap).

Berdasarkan hasil observasi yang penulis lakukan di Kelurahan Lau Cimba banyak terdapat jenis-jenis sayuran seperti : sayur paret, daun singkong, daun meranti, pucuk jipang, sayur pahit, terong, labu kuning, kol,kembang kol, brokoli, wortel, kentang dll. Berdasarkan data yang saya peroleh di lapangan ada beberapa Ibu Rumah Tangga dan anak remaja yang jarang menyajikan sayuran pada menu


(19)

4

4

makanan, ada juga yang menyediakan sayuran pada menu makanan tetapi anak remaja yang tidak mau (tidak dibiasakan makan sayur dari anak-anak) dan ada juga sayuran yang disiapkan pada menu makanan tetapi tidak bervariasi sehingga anak remaja menjadi bosan dan tidak mengkonsumsi sayuran, hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan beberapa orang remaja yang ada di kelurahan tersebut.

Beberapa jenis sayuran mampu menurunkan kolesterol darah, menurunkan kadar gula darah, mencegah penyebaran kanker, mempunyai kekuatan sebagai antibiotik, menyembuhkan luka lambung, mengurangi serangan rematik, menghindari karies gigi, mencegah diare, menyembuhkan sakit kepala, dan banyak lagi manfaat lainnya (Faralia, 2012). Kandungan serat kasar dalam sayur berguna untuk melancarkan pencernaan sehingga zat racun yang membahayakan kesehatan dapat langsung keluar dari tubuh.

Salah satu kelompok usia yang paling rentan jika kurang mengkonsumsi sayur yaitu pada usia remaja karena masa remaja merupakan periode yang paling penting pada pertumbuhan dan kematangan manusia. Pada periode ini merupakan saat yang tepat untuk membangun tubuh dan menanam kebiasaan pola makan yang sehat, karena jika sejak remaja pola makan seseorang sudah tidak sehat, maka hal tersebut akan berdampak pada kesehatan di masa yang akan datang. Oleh karena itu, membiasakan pola makan sehat pada remaja menjadi penting sebagai upaya untuk mencegah munculnya masalah-masalah kesehatan pada masa dewasa dan tua nanti (Andri, 2013).


(20)

5

5

Rendahnya konsumsi sayuran erat kaitannya dengan tingkat pengetahuan ibu tentang gizi termasuk teknik mengolah sayuran, Suharjo menyatakan bahwa salah satu penyebab dari gangguan gizi adalah kurangnya pengetahuan ibu tentang gizi atau kemampuan untuk menetapkan informasi yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan hasil observasi, ketersediaan sayur di dalam menu makanan keluarga sangat rendah dan kurang bervariasi ini dikarenakan pengetahuan yang kurang akan pentingnya sayuran dan cara pengolahan sayuran yang bervariasi..

Berdasarkan penjelasan di atas maka penulis ingin melakukan penelitian di Kelurahan tersebut untuk mengetahui bagaimana hubungan ketersediaan sayur pada menu makanan dengan tingkat konsumsi pangan anak terhadap sayur. Dengan demikian penulis melakukan penelitian terhadap anak remaja yang ada di Kelurahan tersebut dengan judul “HUBUNGAN KETERSEDIAAN SAYURAN PADA MENU MAKANAN DENGAN TINGKAT KONSUMSI PANGAN ANAK REMAJA DI KELURAHAN LAU CIMBA KECAMATAN KABANJAHE KABUPATEN KARO.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas dapat diidentifikasi masalah yaitu :

1. Bagaimana ketersediaan sayuran pada menu makanan di Kelurahan Lau Cimba Kecamatan Kabanjahe

2. Bagaimana variasi menu makanan keluarga di Kelurahan Lau Cimba Kecamatan Kabanjahe


(21)

6

6

3. Bagaimana tingkat pemahaman anak remaja tentang manfaat sayuran pada menu makanan

4. Bagaimana tingkat kemampuan anak remaja dalam mengolah sayuran yang bervariasi

5. Bagaimana tingkat konsumsi pangan anak remaja di Kelurahan Lau Cimba Kecamatan Kabanjahe.

6. Hubungan ketersediaan sayur pada menu makanan keluarga dengan tigkat konsumsi pangan anak remaja di Kelurahan Lau cimba Kecamatan Kabanjahe.

C. Batasan Masalah

Mengingat luasnya permasalahan dan terbatasnya waktu, dana dan wawasan yang ada maka perlu adanya pembatasan masalah agar dapat menghindarkan timbulnya penafsiran-penafsiran yang berbeda. Maka dalam penelitian ini penulis membatasi penelitian hanya pada :

 Ketersediaan jenis sayuran daun pada menu makanan (daun singkong, sawi, bayam, kangkung)

 Tingkat konsumsi sayur pada anak remaja (15 - 19 tahun)

D. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah ketersediaan sayuran pada menu makanan? 2. Bagaimanakah tingkat konsumsi sayuran pada anak remaja?

3. Bagaimanakah hubungan ketersediaan sayuran pada menu dengan tingkat konsumsi sayuran pada anak remaja?


(22)

7

7 E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui bagaimana ketersediaan sayur pada menu makanan di

Kelurahan Lau Cimba Kecamatan Kabanjahe.

2. Untuk mengetahui bagaimana tingkat konsumsi pangan anak remaja di Kelurahan Lau Cimba Kecamatan Kabanjahe.

3. Untuk mengetahui apakah ada hubungan ketersediaan sayur pada menu makanan dengan tingkat konsumsi pangan anak remaja di Kelurahan Lau Cimba Kecamatan Kabanjahe.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari hasil penelitian ini adalah :

 Sebagai bahan informasi bagi mahasiswa PKK program studi Tata Boga untuk menambah pengetahuan tentang pentingnya mengkonsumsi sayuran.

 Dapat menambah wawasan terkait prilaku konsumsi sayur pada remaja serta sebagai media pengembangan kompetensi diri sesuai dengan keilmuan yang diperoleh selama perkuliahan.


(23)

59

59 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan ketersediaan sayuran pada menu makanan dengan tingkat konsumsi pangan anak remaja. Setelah melalui proses penelitian dan berdasarkan analisis terhadap dat-data yang ada maka dapat disimpulkan beberapa hal yang merupakan inti dari hasil penelitian ini.

1. Ketersediaan sayuran pada menu makanan di Kelurahan Lau Ciba yang tergolong tinggi 1 orang (1,3%), yang tergolong cukup 45 orang (56,9%), yang tergolong kurang 33 orang (41,8%), dan yang tergolong rendah 0. 2. Tingkat konsumsi pangan anak remaja di Kelurahan Lau Cimba yang

tergolong tinggi 0 orang, yang tergolong cukup 67 orang (84,8%), yang tergolong kurang 12 orang (15,2%), dan yang tergolong rendah 0.

3. Hasil ini dikorelasikan (rxy) yang diperoleh dari analisis korelasi dari variabel ketersediaan sayuran pada menu makanan dengan tingkat konsumsi pangan anak remaja adalah sebesar r = 2,11 interval koefisien yang diperoleh adalah 2,11 > 1,65. Hasil tersebut memberikan kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang positif dan berarti antara ketersediaan sayuran pada menu makanan dengan tingkat konsumi pangan anak remaja di Kelurahan Lau Cimba Kecamatan Kabanjahe atau hipotesis penelitian yang diajukan diterima pada taraf signifikansi α = 0,05


(24)

60

60 B. SARAN

Berdasarkan uraian yang tertuang dalam kesimpulan hasil penelitian di atas maka dapat diajukan beberapa saran antara lain :

1. Untuk meningkatkan ketersediaan sayuran pada menu makanan diharapkan kepada para remaja lebih memperhatikan asupan sayuran agar tingkat konsumsi pangan pada anak remaja menjadi lebih baik.

2. Bagi orang tua agar lebih memperhatikan asupan sayur yang dikonsumsi oleh anak remaja agar tingkat konsumsi pangan anak remaja menjadi lebih baik.

3. Bagi peneliti lainnya untuk mengadakan penelitian lebih lanjut, guna menemukan faktor-faktor lain yang lebih dominan memberikan pengaruh terhadap tingkat konsumsi pangan anak remaja.


(1)

makanan, ada juga yang menyediakan sayuran pada menu makanan tetapi anak remaja yang tidak mau (tidak dibiasakan makan sayur dari anak-anak) dan ada juga sayuran yang disiapkan pada menu makanan tetapi tidak bervariasi sehingga anak remaja menjadi bosan dan tidak mengkonsumsi sayuran, hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan beberapa orang remaja yang ada di kelurahan tersebut.

Beberapa jenis sayuran mampu menurunkan kolesterol darah, menurunkan kadar gula darah, mencegah penyebaran kanker, mempunyai kekuatan sebagai antibiotik, menyembuhkan luka lambung, mengurangi serangan rematik, menghindari karies gigi, mencegah diare, menyembuhkan sakit kepala, dan banyak lagi manfaat lainnya (Faralia, 2012). Kandungan serat kasar dalam sayur berguna untuk melancarkan pencernaan sehingga zat racun yang membahayakan kesehatan dapat langsung keluar dari tubuh.

Salah satu kelompok usia yang paling rentan jika kurang mengkonsumsi sayur yaitu pada usia remaja karena masa remaja merupakan periode yang paling penting pada pertumbuhan dan kematangan manusia. Pada periode ini merupakan saat yang tepat untuk membangun tubuh dan menanam kebiasaan pola makan yang sehat, karena jika sejak remaja pola makan seseorang sudah tidak sehat, maka hal tersebut akan berdampak pada kesehatan di masa yang akan datang. Oleh karena itu, membiasakan pola makan sehat pada remaja menjadi penting sebagai upaya untuk mencegah munculnya masalah-masalah kesehatan pada masa dewasa dan tua nanti (Andri, 2013).


(2)

5

Rendahnya konsumsi sayuran erat kaitannya dengan tingkat pengetahuan ibu tentang gizi termasuk teknik mengolah sayuran, Suharjo menyatakan bahwa salah satu penyebab dari gangguan gizi adalah kurangnya pengetahuan ibu tentang gizi atau kemampuan untuk menetapkan informasi yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan hasil observasi, ketersediaan sayur di dalam menu makanan keluarga sangat rendah dan kurang bervariasi ini dikarenakan pengetahuan yang kurang akan pentingnya sayuran dan cara pengolahan sayuran yang bervariasi..

Berdasarkan penjelasan di atas maka penulis ingin melakukan penelitian di Kelurahan tersebut untuk mengetahui bagaimana hubungan ketersediaan sayur pada menu makanan dengan tingkat konsumsi pangan anak terhadap sayur. Dengan demikian penulis melakukan penelitian terhadap anak remaja yang ada di Kelurahan tersebut dengan judul “HUBUNGAN KETERSEDIAAN SAYURAN PADA MENU MAKANAN DENGAN TINGKAT KONSUMSI PANGAN ANAK REMAJA DI KELURAHAN LAU CIMBA KECAMATAN KABANJAHE KABUPATEN KARO.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas dapat diidentifikasi masalah yaitu :

1. Bagaimana ketersediaan sayuran pada menu makanan di Kelurahan Lau Cimba Kecamatan Kabanjahe

2. Bagaimana variasi menu makanan keluarga di Kelurahan Lau Cimba Kecamatan Kabanjahe


(3)

3. Bagaimana tingkat pemahaman anak remaja tentang manfaat sayuran pada menu makanan

4. Bagaimana tingkat kemampuan anak remaja dalam mengolah sayuran yang bervariasi

5. Bagaimana tingkat konsumsi pangan anak remaja di Kelurahan Lau Cimba Kecamatan Kabanjahe.

6. Hubungan ketersediaan sayur pada menu makanan keluarga dengan tigkat konsumsi pangan anak remaja di Kelurahan Lau cimba Kecamatan Kabanjahe.

C. Batasan Masalah

Mengingat luasnya permasalahan dan terbatasnya waktu, dana dan wawasan yang ada maka perlu adanya pembatasan masalah agar dapat menghindarkan timbulnya penafsiran-penafsiran yang berbeda. Maka dalam penelitian ini penulis membatasi penelitian hanya pada :

 Ketersediaan jenis sayuran daun pada menu makanan (daun singkong, sawi, bayam, kangkung)

 Tingkat konsumsi sayur pada anak remaja (15 - 19 tahun)

D. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah ketersediaan sayuran pada menu makanan? 2. Bagaimanakah tingkat konsumsi sayuran pada anak remaja?

3. Bagaimanakah hubungan ketersediaan sayuran pada menu dengan tingkat konsumsi sayuran pada anak remaja?


(4)

7

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui bagaimana ketersediaan sayur pada menu makanan di

Kelurahan Lau Cimba Kecamatan Kabanjahe.

2. Untuk mengetahui bagaimana tingkat konsumsi pangan anak remaja di Kelurahan Lau Cimba Kecamatan Kabanjahe.

3. Untuk mengetahui apakah ada hubungan ketersediaan sayur pada menu makanan dengan tingkat konsumsi pangan anak remaja di Kelurahan Lau Cimba Kecamatan Kabanjahe.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari hasil penelitian ini adalah :

 Sebagai bahan informasi bagi mahasiswa PKK program studi Tata Boga untuk menambah pengetahuan tentang pentingnya mengkonsumsi sayuran.

 Dapat menambah wawasan terkait prilaku konsumsi sayur pada remaja serta sebagai media pengembangan kompetensi diri sesuai dengan keilmuan yang diperoleh selama perkuliahan.


(5)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan ketersediaan sayuran pada menu makanan dengan tingkat konsumsi pangan anak remaja. Setelah melalui proses penelitian dan berdasarkan analisis terhadap dat-data yang ada maka dapat disimpulkan beberapa hal yang merupakan inti dari hasil penelitian ini.

1. Ketersediaan sayuran pada menu makanan di Kelurahan Lau Ciba yang tergolong tinggi 1 orang (1,3%), yang tergolong cukup 45 orang (56,9%), yang tergolong kurang 33 orang (41,8%), dan yang tergolong rendah 0. 2. Tingkat konsumsi pangan anak remaja di Kelurahan Lau Cimba yang

tergolong tinggi 0 orang, yang tergolong cukup 67 orang (84,8%), yang tergolong kurang 12 orang (15,2%), dan yang tergolong rendah 0.

3. Hasil ini dikorelasikan (rxy) yang diperoleh dari analisis korelasi dari

variabel ketersediaan sayuran pada menu makanan dengan tingkat konsumsi pangan anak remaja adalah sebesar r = 2,11 interval koefisien yang diperoleh adalah 2,11 > 1,65. Hasil tersebut memberikan kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang positif dan berarti antara ketersediaan sayuran pada menu makanan dengan tingkat konsumi pangan anak remaja di Kelurahan Lau Cimba Kecamatan Kabanjahe atau hipotesis penelitian yang diajukan diterima pada taraf signifikansi α = 0,05


(6)

60

B. SARAN

Berdasarkan uraian yang tertuang dalam kesimpulan hasil penelitian di atas maka dapat diajukan beberapa saran antara lain :

1. Untuk meningkatkan ketersediaan sayuran pada menu makanan diharapkan kepada para remaja lebih memperhatikan asupan sayuran agar tingkat konsumsi pangan pada anak remaja menjadi lebih baik.

2. Bagi orang tua agar lebih memperhatikan asupan sayur yang dikonsumsi oleh anak remaja agar tingkat konsumsi pangan anak remaja menjadi lebih baik.

3. Bagi peneliti lainnya untuk mengadakan penelitian lebih lanjut, guna menemukan faktor-faktor lain yang lebih dominan memberikan pengaruh terhadap tingkat konsumsi pangan anak remaja.