NILAI KEARIFAN LOKAL DALAM SYAIR LAGU DOLANAN JAWA(KAJIAN SEMANTIK).

NILAI KEARIFAN LOKAL DALAM SYAIR LAGU DOLANAN JAWA
(KAJIAN SEMANTIK)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Sastra

Oleh

YULIANI
NIM 2102210008

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2014

KATA PENGANTAR


Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya
sehingga skripsi yang berjudul “Nilai Kearifan Lokal dalam Syair Lagu Dolanan
Jawa (Kajian Semantik)” dapat diselesaikan dengan baik. Alhamdulillah.
Penulis dalam menyelesaikan skripsi ini banyak mendapat bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan penuh kebahagiaan dan
rasa syukur yang tidak terkira pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Ibnu Hajar, M. Si., sebagai Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Dr. Isda Pramuniati, M. Hum., sebagai Dekan Fakultas Bahasa dan Seni
beserta Pembantu Dekan dan seluruh Staf Pegawai dan Administrasi.
3. Drs. Syamsul Arif, M. Pd., sebagai Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra
Indonesia.
4. Muhammad Surif, S. Pd., M. Si., sebagai Ketua Program Studi Bahasa dan
Sastra Indonesia.
5. Dra. Rosmaini, M.Pd., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi (Membimbing,
mengarahkan, memotivasi, menasehati, menyarankan, menolong dan
membantu dalam menyelesaikan masalah).
6. Drs. Tingkos Sinurat, M.Pd., sebagai Dosen Pembimbing Akademik
(Membimbing, mengarahkan, memotivasi, menasehati, menyarankan,
menolong dan membantu dalam menyelesaikan masalah).

7. Seluruh Bapak dan Ibu dosen yang tidak dapat disebutkan namanya satu
persatu, ilmu yang kalian berikan adalah bekal paling berharga.

8. Teristimewa Ayahanda (Alm. Samid), Ibunda (Tumini), Abang dan Kakak
terkhusus (Abangda Deni Susanto) juga seluruh keluarga besar saya yang
selalu memberikan doa, semangat, dukungan dalam segala hal.
9. Seseorang teman yang istimewa Kanda (Dicki Parianto).
10. Sahabat terbaik seperjuangan (Rusyda Nazhira dan Sartika Sari).
11. Teman-teman Sastra Indonesia 2010 yang telah memberikan bantuan,
dukungan dan semangat terkhusus (Novriani dan Laila Nadira) dan teman
kos (Silvia Renova).
12. Kakak-kakak senior yang telah memberikan informasi, dukungan dan
semangat .
13. Keluarga di Kontan (Komunitas Tanpa Nama)
14. Semua orang yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis tidak dapat membalas semua yang telah diberikan dalam bentuk
apapun dan sekecil apapun, tapi Tuhan mengetahui itu dan membalas semuanya.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi perkembangan dan kemajuan dunia
pendidikan di Indonesia.
Terima Kasih


Medan,
Penulis,

Yuliani

Juli 2014

ABSTRAK

Yuliani. NIM 2102210008. Nilai Kearifan Lokal dalam Syair Lagu
Dolanan Jawa (Kajian Semantik). Skripsi Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia.
Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Medan, 2014.
Penelitian ini membahas nilai kearifan lokal dalam syair lagu dolanan Jawa
yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana makna dan nilai yang terkandung dalam
syair lagu dolanan Jawa. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah
pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif analisis. Sumber data dalam penelitian
ini diperoleh berdasarkan sumber data primer berasal dari anak-anak sebagai
pengguna dan sumber data sekunder berasal dari teks syair lagu dolanan Jawa. Dan
teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan teknik pustaka (content

analysis). Adapun kajian yang digunakan adalah kajian semantik sebagai teori yang
membahas tentang makna.
Dari hasil analisis yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa makna yang
terkandung dalam syair lagu dolanan Jawa mengungkapkan nilai kearifan lokal yang
sangat mendukung dalam pembentukan sikap, pandangan juga memotivasi anak-anak
untuk selalu melakukan yang terbaik dan bermanfaat, baik bagi diri sendiri maupun
orang lain. Begitu juga nilai yang terdapat dalam syair lagu dolanan Jawa
mengandung beberapa nilai yaitu nilai percaya diri, kejujuran, kerja keras, religius,
tanggungjawab, santun, menghargai, kreatif, kasih sayang, patuh dan mandiri.

DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK........................................................................................................ i
KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL............................................................................................ v
BAB

I


PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................. 7
C. Batasan Masalah ................................................................... 8
D. Rumusan Masalah ................................................................ 8
E. Tujuan Penelitian .................................................................. 9
F. Manfaat Penelitian ................................................................ 9

BAB

II LANDASAN TEORI, KERANGKA KONSEPTUAL DAN
PERTANYAAN PENELITIAN
A. Landasan Teori ....................................................................... 11
1. Pengertian Semantik ......................................... 11
2. Semantik sebagai Ilmu Makna .......................... 14
3. Nilai Kearifan Lokal ......................................... 20
4. Kearifan Lokal Budaya Jawa ............................. 26
5. Syair Lagu Dolanan Jawa .................................. 28
B. Kerangka Konseptual................................................................. 34
C. Pertanyaan Penelitian................................................................. 37


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian .............................................. 38
B. Sumber Data ........................................................................ 38
iii

C. Metode Penelitian ............................................................... 38
D. Teknik Pengumpulan Data ................................................. 39
E. Teknik Analisis Data .......................................................... 39
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian.................................................................................. 41
B. Pembahasan........................................................................................ 44
1. Analisis dan Deskripsi Syair Lagu Cublak-cublak Suweng ..... 44
2. Analisis dan Deskripsi Syair Lagu Dhondong Opo Salak.......... 49
3. Analisis dan Deskripsi Syair Gundhul Pacul.............................. 53

4. Analisis dan Deskripsi Syair Lagu Jamuran............................... 56
5. Analisis dan Deskripsi Syair Lagu Jaranan................................. 59
6. Analisis dan Deskripsi Syair Lagu Lir Ilir................................... 62
7. Analisis dan Deskripsi Syair Lagu Menthok-menthok............... 65
8. Analisis dan Deskripsi Syair Lagu Pitik Tukung ........................ 69
9. Analisis dan Deskripsi Syair Lagu Sluku-sluku Bathok............. 72
10. Analisis dan Deskripsi Syair Lagu Suwe Ora Jamu.................. 76
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan................................................................................. 81
2. Saran........................................................................................... 82
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 83

iv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 ............................................................................................................... 23
Tabel 3.1 ............................................................................................................... 40
Tabel 4.1 ............................................................................................................... 41


v

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia memiliki keragaman budaya yang merupakan tradisi warisan
nenek moyang turun temurun dan menjadi milik bersama baik dalam bentuk lisan
maupun tulisan. Keragaman budaya yang ada menunjukkan kekayaan tradisi
nenek moyang yang sangat berharga dalam membangun dan membentuk
masyarakat dalam bertindak dan bersikap. Dalam pembahasan ini berfokus pada
sastra lisan yaitu lagu dolanan Jawa.
Lagu dolanan Jawa adalah sastra lisan yang penyebarannya disampaikan
dari mulut ke mulut secara turun temurun dan mempunyai nilai-nilai luhur yang
perlu dikembangkan serta dimanfaatkan. Lagu dolanan Jawa juga bagian dari lagu
rakyat tradisional yang mencakup aspek kearifan lokal yang selayaknya patut
untuk dilestarikan.
Lagu dolanan atau dalam bahasa Indonesia disebut lagu permainan

merupakan lagu yang sejak dulu dinyanyikan oleh anak-anak untuk mengiringi
permainan tanpa diiringi oleh alat musik. Ada juga beberapa lagu dolanan Jawa
yang hanya dinyanyikan tanpa diikuti gerakan-gerakan permainan. Namun,
dengan kreativitas masyarakat, lagu dolanan Jawa dapat dipadukan dengan
gerakan tari-tarian tradisional yang ditujukan untuk anak-anak bermain sambil
belajar. Memberikan pelajaran kepada anak bukan hanya melalui pendidikan
formal saja melainkan dari hal yang sederhana seperti permainan dapat lebih cepat
membantu pengembangan pola pikirnya dan membentuk sikap.
1

2

Dahulu lagu dolanan Jawa sangat terkenal dan sangat digemari oleh anakanak. Mereka riang gembira menyanyikan dan bermain dengan penuh semangat.
Hampir disetiap sudut kampung tampak sekelompok anak dengan suka cita
bermain dakon, engrang, patok lele, gobaksodor, pasaran, congklak, jamuran,
cublak-cublak suweng, sampai delikan (bersembunyi) ini adalah sebagian dari
dolanan anak Jawa yang sebagian diiringi dengan nyanyian maupun tarian.
Semua hal itu membawa kebahagiaan dan memberikan pelajaran.
Anak-anak menyanyikan lagu dolanan Jawa dan bermain dahulu masih
banyak yang mendukung seperti beberapa faktor. Pertama, tanah lapang atau

lahan yang masih luas, memudahkan anak-anak untuk bermain bersama. Kedua,
hubungan sosial yang sangat erat membuat mereka saling memiliki dan sadar
saling membutuhkan untuk berinteraksi satu sama lain, sebagai makhluk sosial,
anak pasti membutuhkan kehadiran orang lain. Namun, pesatnya perkembangan
zaman

dengan

munculnya

alat-alat

elektronik

yang

semakin

canggih


mengakibatkan melemahnya hubungan antarindividu dan mulai terkikisnya nilainilai kearifan lokal yang telah diwariskan nenek moyang dalam berinteraksi dan
bersosialisasi dengan lingkungannya. Oleh karena itu, sangat penting lagu
dolanan Jawa dan dolanan tradisional diajarkan atau diperkenalkan kepada anakanak sejak dini.
Salah satu lagu dolanan Jawa yang sudah pernah dibedah oleh Achmad
(2012: 41), dalam mengungkapkan nilai-nilai kearifan lokal orang Jawa untuk
memahami simbol-simbol yang terdapat pada syair lagu dolanan Jawa Padhang
Bulan.

3

Syair lagu dolanan Padhang Bulan yang tertulis sebagai berikut :
Padhang –padhang bulan

(Malam terang bulan)

Ayo gage dha dolanan

(Lekaslah untuk bermain)

Dolanane na ing latar

(Bermain di halaman)

Ngalap berkah gilar-gilar

(Menikmati sinarnya yang benderang)

Nundhung begog hangethikar

(Mengusir gelap hingga lari terbirit-birit).

Lagu dolanan Padhang bulan ini menggunakan simbolik yang
mengungkap makna bahwa setiap manusia yang dapat mensyukuri atas karunia
kegembiraan hati dari Tuhan, niscaya hidupnya akan mampu mengusir kedukaan.
Suatu kegelapan yang bersemayam di dalam hati itu sendiri. Dengan terusirnya
kedukaan, maka manusia tidak hanya mendapatkan kebahagiaan yang
terefleksikan pada wajah, namun akan mendapatkan kesehatan raga.
Begitulah makna dibalik simbol-simbol yang digunakan dalam salah satu
syair lagu dolanan Jawa, bukan hanya sekedar menjadi hiburan, namun memuat
pesan-pesan moral yang dapat memberikan pencerahan bagi manusia sejak anakanak hingga dewasa, juga mengandung nilai-nilai budaya, etika dan sopan santun
di dalam rumah maupun sopan santun di lingkungannya.
Kurangnya perhatian dan kepedulian lingkungan, terutama yang paling
dekat dengan anak adalah rumah atau keluarga. Di mana orangtualah yang paling
dekat dengan anak dan selalu berkomunikasi kepada anak. Kalau sejak anak-anak
tidak diperkenalkan dengan warisan nenek moyang yang berisi petuah, nilai-nilai
moral, nilai budaya, nilai luhur dan budi pekerti, seperti lagu dolanan Jawa.
Anak-anak akan kehilangan pegangan dan pedoman kelak jika sudah dewasa,

4

mereka juga tidak akan mengetahui tradisi budaya dan tidak akan tertanam nilai
kearifan lokal dalam diri mereka, baik nilai kebaikan, nasehat-nasehat, maupun
ajaran bersikap dan berperilaku santun kepada semua orang. Oleh karena itu,
perlu pengarahan dan bimbingan dari orangtua. Jika orangtua terlalu sibuk dan
tidak peduli untuk memperkenalkan atau menanamkan nilai-nilai kearifan lokal
sebagai nilai kebaikan kepada anak-anaknya, hal ini yang mengakibatkan anak
kehilangan identitas dirinya dan budaya warisan nenek moyangnya sehingga
berperilaku tidak baik.
Begitu juga dengan lingkungan sekitar sebagai pendukung perkembangan
anak jika kurang memperhatikan bahkan mengabaikan tradisi budaya seperti
adanya lagu dolanan Jawa, Hal ini membuktikan tidak adanya kepedulian
masyarakat untuk ikut melestarikan lagu dolanan Jawa. Ketidakpedulian
masyarakat dapat terlihat jika tidak adanya sosialisasi baik secara langsung
maupun tidak langsung.
Pihak-pihak tertentu juga memiliki peranan sangat penting seperti
pemerintah yang harus memperhatikan melalui program di televisi. Televisi sering
menayangkan ’lomba menyanyi anak-anak’ tetapi acara tersebut didominasi
dengan ’lagu-lagu dewasa’. Hal tersebut sebenarnya tidak relevan dengan
perkembangan anak, seandainya lagu anak-anak yang dinyanyikan kemudian ada
acara atau program yang menayangkan lagu-lagu tradisional (anak-anak) sehingga
lagu dolanan anak tradisional dikenal dan diketahui masyarakat terutama anakanak.

5

Anak-anak sebagai pemegang tongkat perjalanan kehidupan berbangsa
dan bernegara. Sangat disayangkan jika kurang pemahaman dan pengalaman
tentang budaya dan warisan nenek moyang, dikhawatirkan kelak bangsa ini akan
kehilangan jati diri dan karakter yang berbudi luhur. Anak-anak juga merupakan
generasi penerus pembangunan bangsa hendaknya memiliki sikap ikut memiliki,
mencintai dan harus bangga kepada budayanya sendiri. Jika kebanggaan anakanak luntur

terhadap budayanya sendiri akan mengakibatkan terputusnya

pewarisan nilai-nilai kearifan lokal kepada generasi penerusnya. Hal ini
merupakan masalah besar yang tidak boleh dibiarkan. Sangat ironis keadaan
zaman sekarang, ketika masyarakat luas diserbu oleh derasnya globalisasi dan
kemajuan teknologi, tetapi tidak mempunyai pegangan yang kuat terhadap budaya
maka salah satu dampak globalisasi adalah banyaknya permainan elektronik untuk
anak-anak dalam bentuk game. Inilah yang membuat anak-anak tidak akrab lagi
dengan tradisi budaya lagu dolanan Jawa.
Berdasarkan fakta di lapangan, lagu dolanan Jawa memang masih
diketahui oleh anak-anak, tetapi sudah jarang digunakan mereka. Pada zaman
sekarang sudah sangat sedikit masyarakat yang mengetahui lagu dolanan Jawa,
apalagi nilai kearifan yang terkandung dalam lagu tersebut. Sehingga, masyarakat
tidak mengetahui warisan budaya nenek moyang.
Begitu
dipertahankan

juga

dengan

dengan

cara

dolanan

tradisional

diadakannya

yang

berusaha

untuk

perlombaan-perlombaan.

Tetapi

ketidaktahuan anak-anak seperti ini pelan-pelan mengakibatkan punahnya lagu
dolanan Jawa dan dolanan tradisional. Padahal lagu dolanan Jawa mengandung

6

makna yang mampu mempengaruhi pembentukan karakter dan perilaku anakanak.
Banyak manfaat yang didapat anak-anak dari warisan budaya nenek
moyang, apalagi yang terdapat pada lagu dolanan Jawa. Lagu dolanan Jawa
mengandung nilai-nilai kehidupan yang menunjukkan nilai kebaikan melalui nilai
kearifan lokal dan dapat dilakukan dengan cara menyenangkan juga sederhana
sehingga anak-anak dapat cepat menerima nilai kearifan lokal warisan nenek
moyang. Padahal lagu dolanan Jawa ini sudah ada sejak nenek moyang dulu
sekitar tahun 1400-an. Sejak tahun itu, lagu dolanan Jawa terus dilestarikan dan
dikembangkan oleh para penerusnya, tidak seperti zaman sekarang yang tidak
mau tahu lagi masalah warisan nenek moyang dan mengabaikannya akibat
perkembangan zaman.
Kenyataan yang ada di tengah masyarakat sekarang dapat digambarkan
dalam sebuah ilustrasi. Alasan orangtua ingin menyenangkan anak, ketika anak
ingin mainan orangtua cenderung membelikan perangkat permainan modern
(game) yang kini makin banyak diperjual belikan di pasaran. Tanpa disadari oleh
orangtua, bahwa game yang dimainkan secara individu, secara psikologi dapat
menanamkan sifat egois pada diri anak. Akibatnya anak tumbuh menjadi pribadi
yang egois tidak peduli dengan orang lain dan bersikap sesuka hati.
Semua

ini

menunjukkan

ketidaksiapan

masyarakat

ketika

harus

berhadapan dengan era global dengan perkembangan yang semakin kompleks.
Seharusnya orangtua dapat menyeimbangkan antara perkembangan budaya lokal
dengan budaya luar. Dalam hal ini, kerjasama yang harmonis antara orangtua,

7

pemerintah, masyarakat dan lingkungan yang terkait sangat dibutuhkan dalam
melestarikan budaya lokal yang merupakan sumber kekayaan budaya bangsa.
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional
membentuk kerjasama dalam menangani masalah kearifan lokal yang saat ini
perlu ditingkatkan agar mendapatkan upaya dan solusi yang dapat berguna untuk
mempertahankan kearifan lokal warisan nenek moyang.
Salah satu penelitian yang sudah pernah dilakukan oleh Ni Wayan Sartini
dalam jurnalnya tahun 2009 yang berjudul “Menggali Nilai Kearifan Lokal
Budaya Jawa Lewat Ungkapan (Bebasan, Saloka dan Paribasa)”. Berdasarkan
latar belakang inilah peneliti mengambil judul penelitian “Nilai Kearifan Lokal
dalam Syair Lagu Dolanan Jawa” menggunakan kajian semantik.

B. Identifikasi Masalah
Terkait dengan masalah yang diungkapkan pada latar belakang masalah,
maka terdapat sejumlah permasalahan yang muncul untuk diidentifikasi. Masalahmasalah itu secara langsung berhubungan dengan perkembangan zaman yang
semakin melupakan budaya. Pada lagu dolanan Jawa diciptakan syair yang
menggandung makna-makna penting dalam kehidupan dan nasehat untuk para
generasi muda (anak-anak) dalam menyaring perkembangan zaman. Beberapa
masalah yang teridentifikasi sebagai berikut:
1. Kurangnya perhatian dan kepedulian terhadap nilai kearifan lokal.
2. Masyarakat kurang mengetahui nilai-nilai kearifan lokal yang
terkandung dalam syair lagu dolanan Jawa.

8

3. Masyarakat tidak mengetahui manfaat nilai-nilai kearifan lokal yang
terkandung dalam syair lagu dolanan Jawa.

C. Batasan Masalah
Batasan masalah diperlukan bukan hanya untuk memudahkan atau
menyederhanakan masalah bagi penelitian tetapi juga untuk menetapkan terlebih
dahulu segala sesuatu yang menjadi masalah untuk mendapatkan pemecahannya.
Maka peneliti membatasi masalah yang akan diteliti secara khusus pada analisis
makna syair lagu dolanan Jawa untuk mengetahui nilai-nilai kearifan lokal yang
terkandung dalam syair lagu dolanan Jawa. Hal inilah yang membuat peneliti
menggunakan pendekatan semantik. Sebab pendekatan semantik adalah
pendekatan yang mengkaji tentang lambang-lambang dan tanda-tanda yang
menyatakan makna.

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang penelitian, maka pokok masalah yang
diangkat dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana makna yang terkandung dalam syair lagu dolanan Jawa?
2. Bagaimana nilai kearifan lokal yang terkandung dalam syair lagu
dolanan Jawa, (Cublak-cublak Suweng, Dhondong Opo Salak,
Gundhul Pacul, Jamuran, Jaranan, Lir Ilir, Menthok-menthok, Pitik
Tukung, Sluku-sluku Bathok, Suwe Ora Jamu)?

9

E. Tujuan Penelitian
Setiap penelitian mempunyai tujuan yang ingin dicapai. Sebagaimana
penelitian yang akan dilakukan bertujuan :
1. Mendeskripsikan makna syair lagu dolanan Jawa.
2. Mengetahui nilai kearifan lokal yang terkandung dalam lagu dolanan
Jawa, (Cublak-cublak Suweng, Dhondong Opo Salak, Gundhul Pacul,
Jamuran, Jaranan, Lir Ilir, Menthok-menthok, Pitik Tukung, Slukusluku Bathok, Suwe Ora Jamu.

F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini antara lain:
1. Manfaat Teoretis
Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka diperlukan manfaat dari
penelitian tersebut, maka adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai
berikut :
a.

Menambah pengetahuan khususnya Mahasiswa Bahasa dan Sastra
Indonesia dalam bidang kajian semantik dan secara umum
memberikan manfaat bagi pemerhati kelestarian budaya, khususnya
budaya Jawa.

b.

Membuka kesadaran akan manfaat lagu dolanan Jawa dalam
meningkatkan

nilai-nilai

kearifan

mempengaruhi perilaku generasi muda.

lokal

sehingga

dapat

10

c.

Memberikan sumbangan untuk perkembangan dan penerapan lagu
dolanan Jawa sebagai ilmu pengetahuan yang mampu menunjang
nilai positif dalam kehidupan.

2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat membuka cakrawala dan
pemahaman masyarakat pada umumnya untuk dapat memahami dan
menghayati pesan-pesan yang terdapat pada syair lagu dolanan Jawa dan
diharapkan juga dapat memberikan informasi dan gambaran tentang
pentingnya warisan nenek moyang untuk dipertahankan, dilestarikan dan
dikembangkan.

83

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, Sri Wintala. 2012. Wisdom Van Java. Bantul: In Azna Books.
Basrowi dan Suwandi. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka
Cipta.
Endraswara, Suwardi. 2010. Folklor Jawa Macam, Bentuk, dan Nilainya. Jakarta:
Penaku.
Endraswara, Suwardi. 2013. Pendidikan Karakter dalam Folklor. Yogyakarta :
Pustaka Rumah Suluh.
Fitri, Agus Zaenal. 2012. Pendidikan Karakter Berbasis Nilai & Etika di Sekolah.
Jogyakarta : Ar-Ruzz Media.
Haryanto, Sindung. 2013. Dunia Simbol Orang Jawa. Yogyakarta : Amara Books.
Ismullah, Sarah dan Ibrahim Ismullah. 2012. Kumpulan Lagu Daerah Nusantara
Terpopuler. Jakarta: Cerdas Interaktif.
Koentjaningrat. 1974. Kebudayaan Mentalitet dan Pembangunan. Jakarta: PT
Gramedia.
Moleong, J Lexi. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung :
PT Remaja Rosdakarya.
Mursini. 2011. Apresiasi dan Pembelajaran Sastra Anak-anak. Bandung:
Citapustaka Media Perintis.
Pateda, Mansoer. 1986. Semantik Leksikal. Jakarta : Rineka Cipta.
Rahardjo, Turnomo. dkk. 2012. Literasi Media dan Kearifan Lokal: Konsep dan
Aplikasi. - :Mata Padi Pressindo.
Ratna, Nyoman Kutha. 2011. Antropologi Sastra Peranan Unsur-unsur
Kebudayaan dalam Proses Kreatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sartini, Ni Wayan. 2009. “Menggali Nilai Kearifan Lokal Budaya Jawa lewat
Ungkapan (Bebasan, Saloka, dan Paribasa)”, (Jurnal: Universitas
Airlangga).
Setiadi, M. Elly. dkk. 2012. Ilmu Sosial & Budaya Dasar. Jakarta : Kencana.

84

Sinar, Tengku Silvana. 2003. Teori & Analisis Wacana. Medan : Pustaka Bangsa
Press.
Suwandi, Sarwiji. 2008. Semantik Pengantar Kajian Makna. Yogyakarta : Media
Perkasa.
http://sastraindonesiaoke.blogspot.com/2012/09/pengertian/makna/ragamhtml/4/2
014/20//..
http://suryana77.wordpress.com/2011/02/04/nilai-nilai-karakter
kearifan lokal/.

sebagai

http://tintatualangilmu.blogspot.com/2012/06/teori-segi-tiga-semantik.html

nilai