Perkawinan Seorang Pria Dengan Dua Orang Wanita Menurut Adat Bali Ditinjau Dari Undang Undang Nomor 1 Tahun 1974 - Ubaya Repository

Bahwa UU No. 1 Tahun 1974 rnenElanut asas nonoElani,
nanun hal

diperkenankan

dalan

nutlak,

tidaklah

tersebut

lebih

seorang suani beristeri

hukun aElananya dan kepercayaannya

asalkan


UU No. 1 Tahun 1974. OIeh karena itu

nenurut

dilangsungkan

seoranEl suari

antara

atau poliEiani
pasal

hukun agananya dan keper-

selain

aElamanya dan kepercayaannya
untuk


harus di-

Nikah'

denElan lebih
dari

nenperkenankan

seorang isteri

dari

pengadilan,

naka nenurut

Pemerintah Nomor I Tahun 1975 tentang

PP No. I Tahun 1975) ditentukan


dalan

arti

dihukun dengan hukunan denda setingi-tingElinva
Potigani

nenurut

seoranEl pria

hukun adat Bali

seorang
tanpa iiin
Rp.

terjadi


Bali. di.perkenankan untuk nelangsung-

kan perkawinan dengan dua orang isteri
cara perkawinan.

Perkawinan antara

dua orang isteri

berarti

tersebut

disingkat

bahwa apabila

nelanglElar laranElan untuk poligani

Poligani


iuga

Perkawinan

Pelaksanaan UU No. 1 Tahun 1974 (selanjutnva

antara

hukun

iadi

keabsahan perkawinan.

tanpa seijin

45 Peraturan

75.000,00.


3

pasaL 2 UU

nenurut

pada Kantor Pegawai Pencatat

harus dicatatkan

neuperkenankan

Perkawinan tersebut

eayaannya nasing-masing.
catatkan

seorang


dari

bahwa perkawinan adalah sah

No. 1 Tahun 1974 ditentukan
apabila

nasih

PenEladilan sebagainana pasal

dari

ijin

dan nenperoleh

arti

nenurut


dalan

satu upa-

seoranEl suani denElan

yan€l terjadi

adalah PoIiElani'

hukun agana yaitu

agaua Hindu

pasal

1UU No. 1 Tahun 1974 adalah sah. Namun

2 ayat


poligani

agar nenjadi

dengan ijin

disertai

tidak

tersebut

terang.
belakang di

Berdasarkan Iatar

pihak


oranE!. Nanun dilain

desa. HaL ini

lebih

dari

se-

tanpa nenda-

tersebut

kepala adat atau kepala

untuk dibahas dalan skripsi

nenarik


nenEtanbil judul:

poligani
oleh

hanya disaksikan

ijin

atas nanpak adanya

hukun agana dan kepercayaan

kesenjanElan antara

nenperkenankan seorang suami beristeri

pat

pengadilan

kepada adat atau kepala desa

oleh

nanun cukup disaksikan

suatu

dan nenurut

diperkenankan

adalah

dan hukun adat Bali

dengan

"PERKA}|INANSEORANGPRIA DENGANDUA

ORANGTANITA HENURTUTADAT BALI DITINJAU DARI UNDANGSedangkan peruasalahan

UNDANGNOI{OR1 TAHUN 1S74".
disaj ikan adalah:
pria

dengan dua oranEl wanita

winan nenurut
t974

BaElainanakah perkawinan antara

adat Bali

seoran€l

dalan suatu uPacara perkadari

ditinjau

UU No- 1 Tahun

?
Tujuan dilakukannya

skripsi

ini

inplenentasi
adat BaIi
antara
dalan

vanE!

penelj.tian

untuk nengetahui

lebih

dalan penyusunan

laniut

menElenai

UU No. 1 Tahun 1974 pada nasyarakat

yanll hingEla saat

seoranEi Pria

ini

nasih

teriadi

dengan dua orang wanita

hukun

perkawinan
sekaliEfus

satu upacara perkawinan '
l , l e n E l e n a ij a d w a l

penelitian

dilakukan

secara ber-

tahap yaitu

persiapan

data I ninggu,

penelitian

pengolahan dan analisis

Pendekatan nasalah

pengunpulan

data 6 minggu.

dalam skripsi

ini

naksudnya penbahasannya

metode deduktif,
atas peraturan

6 ninggu,

p e r u n d a n E l - u n d a n E l a nd a l a n

EenElglunakan
didasarkan

hal

UU No. 1

ini

Tahun 1974 dan PP No. I Tahun 1975. Sunber data berupa
data sekunder yang diperoleh
tediri

bahan hukun priurer dan bahan hukun sekunder.

dari

Bahan hukun priner
nengikat

bahan pustaka yanE!

dari

yaitu

merupakan bahan hukun yangl bersifat

UU No. 1 Tahun 1974 dan PP No. I Tahun

1975. Data sqkunder yang diperoleh
dikunpulhan

nelalui

bahan pustaka

dari

uenbaea, nenpelajari,

kasi

d a n k e n u d i a n m e n g kl a s i f i k a s i k a n n y a ,

oleh

data

dibahas.

yang ada kai.tan
Kenudian diolah

data didasarkan
Iiteratur

langsung

disinpulkan

nenjadi

dan runtun

pengolahan

sehingga diperoleh

khusus,

Selanjutnya

naksudnya nenganalisis

secara kualitatif,

nasalahan didasarkan

yaitu

yanEl

perundang-undanglan dan

jawaban atas nasalah yanEl dibahas.
sis

sehingga diper-

denElan nasalah

secara deduksi

atas peraturan

mengidentifi-

atas penikiran

dianalisuatu per-

yang 1oEis,
peraturan

dengan nenelaah sistenatika

runtut
pe!-

undang-undanElan .
Hasil

penelitian

pada nasyarakat

nenunjukkan bahwa perkawinan

hukun adat BaIi

antara

dengan seoranEl suani. sekaliElus dalan

dua or&nEl isteri

satu upaeara di-

sehindga berdasarkan pasal

perkenankan,

1 Tahun 1974 adalah diperkenankan
dalan pelaksanaannya disertai
ritual

atau sah, asalkan

perkawinan antara

seoranEl suani dengan dua oranEl isteri

harus neninta

ijin

dari

pengadilan,

tidak

UU No. 1
sehingga

cukup hanya

oleh kepala adat atau kepala desa yang hanya

disaksikan
nenbuktikan

perkawinan tersebut

gelap dalan

arti

adalah teranEl atau tidak

hukun adat nengakuinya.

adat atau kepala desa ini
saja

nenulut

sebaElai poligani,

Tahun 1974 dikualifikasikan

1 UU No.

denElanupacara-upacara

I'leskipun denikian

tertentu.

2 ayat

hanya bersifat

agar perkawinan tersebut

terang

Jadi

kepala

nenyaksikan

dan tidak

geLap.

Perkawinan antara

seorang suani denglan dua oranEl isteri

harus dieatatkan,

sehingga ijin

dari

penEladilan merupa-

kan suatu hal yang mutlak dengan disertai
sebagainana pasal
ayat

40 PP No. I Tahun 1975 jo

pasal

45

1 PP No. I Tahun 1975.
Perkawinan antara

isteri

suatu sanksi

dalan

adat Bali

suatu upacara perkawinan berdasarkan

dan agama Hindu adalah diperkenankan

harus disertai
hadapan klien
dan klien

seoranEl suani dengan dua orang

upacara ritual
adat yaitu

dinas.

tertentu

hukun

asalkan

dan dilakukan

di

kepala adat atau kepala desa

Perkawinan antara

dua orang isteri

dengan seoranEf suani d i kua I i f i kas i kan sebagai poIigani,
sehingga pelaksanaannya harus neninta

ijin

pengadilan

sebaEiainana pasaL 3 UU No. 1 Tahun 1974 dan apabila
nelanElgar dikenakan

sanksi

sebagainana pasal

PP No. 9 Tahun 1975. Dengan denikian
seorang suami dengan dua oranEl isteri
apabila
sah,

ditinjau

karena tidak

Nikah.

dari

45 ayat

1

perkawinan antara
dalan satu upacara

UU No. 1 Tahun 1974 adalah tidak

dilakukan

di

hadapan Pegawai Pencatat