Hubungan Antara Kecerdasan Emosi dengan Kinerja Para Prajurit Tamtama - Ubaya Repository
Adhe Cynthia (2005). Hubungan antara Kecerdasan Emosi dengan Kinerja
Para Prajurit Tamtama. Skripsi. Sarjana Strata Satu. Fakultas Psikologi.
Universitas Surabaya
ABSTRAK
Kinerja merupakan faktor penting dalam suatu organisasi atau perusahaan,
karena melalui kinerja dapat diketahui keadaan dan keterampilan seseorang secara
rutin serta mendorong tercapainya hubungan timbal balik yang sehat antara atasan
dan bawahan. Dalam TNI-AD, prajurit tamtama dikatakan memiliki kinerja yang
baik apabila selama bertugas tidak melakukan pelanggaran terhadap peraturan,
sehingga mendapat penilaian yang baik oleh atasannya. Dalam pelaksanaannya
seluruh peraturan akan berhubungan dengan kinerja para prajurit tamtama. Untuk
mewujudkan kinerja yang baik dibutuhkan kecerdasan emosi yang baik pula.
Kecerdasan emosi meliputi kemampuan mengenali emosi diri, mengelola emosi,
kemampuan memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain, dan membina
hubungan (Goleman, 1996). Kecerdasan emosi tersebut akan mempengaruhi
perilaku tiap individu dalam mengatasi permasalahan yang muncul pada diri
orang tersebut, termasuk dalam permasalahan kerja.
Peneliti mengambil subjek penelitian sebanyak 40 orang prajurit tamtama
dari dua peleton. Pengumpulan data variabel kecerdasan emosi diperoleh melalui
angket, sedangkan data variabel kinerja diperoleh melalui metode arsip dari
batalyon. Data yang telah dikumpulkan, dianalisis dengan teknik analisis korelasi
product moment.
Dari hasil uji statistik diperoleh nilai r = 0,631 dengan p = 0.001 yang
menunjukkan bahwa ada hubungan yang sangat signifikan antara kecerdasan
emosi dengan kinerja. Nilai korelasi yang terjadi adalah positif sehingga dapat
disimpulkan bahwa makin tinggi kecerdasan emosi maka makin baik kinerjanya.
Berdasarkan nilai r = 0.631 dapat diketahui sumbangan efektif (R2 = 0.3981) yang
berarti sumbangan kecerdasan emosi terhadap kinerja sebesar 39.81% sedangkan
sisanya 60.19% menunjukkan adanya variabel lain yang mempengaruhi kinerja
diantaranya adalah motivasi, keadaan fisik, pendidikan, pengalaman kerja, dan
faktor situasional yang lain. Besarnya sumbangan kecerdasan emosi terhadap
kinerja menunjukkan bahwa kecerdasan emosi mempunyai peranan penting dalam
kinerja yang dihasilkan oleh para prajurit tamtama sehingga pihak batalyon perlu
memberikan pelatihan keterampilan yang bermanfaat untuk meningkatkan
kecerdasan emosi para prajurit.
Kata Kunci: Kecerdasan Emosi, Kinerja.
XIV
Para Prajurit Tamtama. Skripsi. Sarjana Strata Satu. Fakultas Psikologi.
Universitas Surabaya
ABSTRAK
Kinerja merupakan faktor penting dalam suatu organisasi atau perusahaan,
karena melalui kinerja dapat diketahui keadaan dan keterampilan seseorang secara
rutin serta mendorong tercapainya hubungan timbal balik yang sehat antara atasan
dan bawahan. Dalam TNI-AD, prajurit tamtama dikatakan memiliki kinerja yang
baik apabila selama bertugas tidak melakukan pelanggaran terhadap peraturan,
sehingga mendapat penilaian yang baik oleh atasannya. Dalam pelaksanaannya
seluruh peraturan akan berhubungan dengan kinerja para prajurit tamtama. Untuk
mewujudkan kinerja yang baik dibutuhkan kecerdasan emosi yang baik pula.
Kecerdasan emosi meliputi kemampuan mengenali emosi diri, mengelola emosi,
kemampuan memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain, dan membina
hubungan (Goleman, 1996). Kecerdasan emosi tersebut akan mempengaruhi
perilaku tiap individu dalam mengatasi permasalahan yang muncul pada diri
orang tersebut, termasuk dalam permasalahan kerja.
Peneliti mengambil subjek penelitian sebanyak 40 orang prajurit tamtama
dari dua peleton. Pengumpulan data variabel kecerdasan emosi diperoleh melalui
angket, sedangkan data variabel kinerja diperoleh melalui metode arsip dari
batalyon. Data yang telah dikumpulkan, dianalisis dengan teknik analisis korelasi
product moment.
Dari hasil uji statistik diperoleh nilai r = 0,631 dengan p = 0.001 yang
menunjukkan bahwa ada hubungan yang sangat signifikan antara kecerdasan
emosi dengan kinerja. Nilai korelasi yang terjadi adalah positif sehingga dapat
disimpulkan bahwa makin tinggi kecerdasan emosi maka makin baik kinerjanya.
Berdasarkan nilai r = 0.631 dapat diketahui sumbangan efektif (R2 = 0.3981) yang
berarti sumbangan kecerdasan emosi terhadap kinerja sebesar 39.81% sedangkan
sisanya 60.19% menunjukkan adanya variabel lain yang mempengaruhi kinerja
diantaranya adalah motivasi, keadaan fisik, pendidikan, pengalaman kerja, dan
faktor situasional yang lain. Besarnya sumbangan kecerdasan emosi terhadap
kinerja menunjukkan bahwa kecerdasan emosi mempunyai peranan penting dalam
kinerja yang dihasilkan oleh para prajurit tamtama sehingga pihak batalyon perlu
memberikan pelatihan keterampilan yang bermanfaat untuk meningkatkan
kecerdasan emosi para prajurit.
Kata Kunci: Kecerdasan Emosi, Kinerja.
XIV