WINRIP DOC TPM Laporan Pelatihan Pembekalan TPM Paket 06 dan 19 20150604 00265
ANTI CORRUPTION ACTION PLAN (ACAP)
RENCANA TINDAK ANTI KORUPSI (RTAK)
LAPORAN PELATIHAN PEMBEKALAN THIRD PARTY MONITORING (TPM)
Paket 06 (Ps. Pedati
Kerkap) dan Paket 19 (Lais
Report No: 14-06/29
BENGKULU, 4
5 JUNI 2015
Bintunan)
Laporan Pelaksanaan Training Pembekalan TPM
Paket 06 (Ps. Pedati Kerkap) dan Paket 19 (Lais Bintunan), Provinsi Bengkulu
4 5 Juni 2015
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
I.
II.
III.
IV.
V.
VI.
PENDAHULUAN
MAKSUD DAN TUJUAN PELATIHAN
TARGET GROUP
PELAKSANAAN PELATIHAN PEMBEKALAN
MATERI DAN FASILITATOR
PENUTUP
DAFTAR LAMPIRAN
Western Indonesia National Roads Improvement Project
i
1
2
2
2
3
3
ii
i
201
0 (
. ) 1 (
),
I.
PENDAHULUAN
Pemerintah Indonesia dengan Bank Dunia telah menandatangani Naskah Perjanjian Pinjaman (Loan
Agreamnet) untuk Western Indonesia National Roads Improvement Project (WINRIP) IBRD Loan No.
8043-ID pada tanggal 14 Desember 2011. Loan efektif 12 Maret 2012 dan akan berakhir (Closing Date)
pada tanggal 31 Desember 2017. Porsi sharing Loan dan GOI adalah 70 : 30, dengan nilai pinjaman USD
250 juta dan Pemerintah Indonesia menyediakan Dana USD 100 juta, sehingga total nilai proyek adalah
USD 350 juta. Pinjaman tersebut akan digunakan untuk mendukung penguatan berkelanjutan Sistem
Jaringan Jalan Nasional di wilayah Indonesia Barat atau Western Indonesia National Roads
Improvement Project (WINRIP), yaitu untuk pekerjaan pelebaran dan peningkatan status jalan dan
jembatan di koridor pantai barat Sumatera sepanjang 715,91 KM yang sebelumnya berfungsi sebagai
jalan provinsi atau jalan non status agar sesuai dengan standar yang baru yaitu jalan nasional.
Sesuai dengan Schedule 2 Section IC Naskah Perjanjian Pinjaman WINRIP, dan Bab 11 Project
Management Manual (PMM) WINRIP, Pemerintah Indonesia dan Bank Dunia menyepakati pelaksanaan
Anti-Corruption Action Plan (ACAP) atau Rencana Tindak Anti Korupsi (RTAK) dalam pelaksanaan
proyek.
Ruang Lingkup pelaksanaan Anti-Corruption Action Plan (ACAP) atau Rencana Tindak Anti Korupsi
(RTAK) meliputi komponen-komponen berikut :
1. Pelibatan Wakil Pengamat dari Masyarakat (WPM)/Community Representaive Observers (CROs)
untuk memantau proses lelang
2. Keterbukaan Informasi Kepada Publik
3. Penanganan Pengaduan Masyarakat dan Pengelolaannya
4. Pelibatan Pemantau Pihak Ketiga (PP3)/Third Party Monitoring (TPM) untuk tahap konstruksi
Paket 06 (Ps. Pedati Kerkap) dan Paket 19 (Lais Bintunan) merupakan paket WINRIP yang telah
terkontrak sejak Maret 2015. Oleh karenanya Pemantau dari Pihak Ketiga atau Third Party Monitoring
(TPM) untuk kedua paket tersebut sudah dipilih pada tanggal 5 Mei 2015. Adapun daftar TPM tersebut
seperti terlihat pada tabel berikut:
No
No.
Paket
1
06
2
19
Nama Paket
Provinsi
Nama TPM
1. Dr. Muhammad Fauzi, ST.,MT
Bengkulu 2. Hesti Aulia Sari, ST
3. Anggi Nidya Sari, ST., M.Eng
1. Dr. Khairul Amri, ST., MT
Lais Bintunan Bengkulu 2. Nanda Pratama, ST
3. Desti Eka Putri, ST
Ps. Pedati Kerkap
Okupasi/Jabatan/Pekerjaan
Dosen Univ. Bengkulu
Asisten Dosen Univ. Bengkulu
Dosen Univ. Bengkulu
Dosen Univ. Bengkulu
Asisten Dosen Univ. Bengkulu
Asisten Dosen Univ. Bengkulu
Tgl. Pemilihan
5 Mei 2015
5 Mei 2015
Sesuai dengan ketentuan di dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) Pemilihan TPM, maka dilaksanakan
Pelatihan Pembekalan/Preparatory Training untuk Tim TPM terpilih guna mempersiapkan mereka
dalam pemantauan pelaksanaan pekerjaan konstruksi pada paket-paket terkait.
o
it l"osp
romn
t#$ro%t(WINRIP)
ts rnn
n
ois ! n
vm
1
&'()*'+ ,-.'/0'+''+ 1*'2+2+3 ,-45-/'.'+ 1,6 ? @ A=+2 201@
,'/-7 08 (,0. ,-9'72 :-*/'() 9'+ ,'/-7 1; (&'20
&
___.
.', to
~
I.!)
,I,.-
flD
=--
\'
,
~,
[.
3,8?,(,), -+*@3,13 >.,40?/?
3. Seluruh SE meminta agar difasilitasi sebuah kamera dengan GPS.
Tanggapan: CTC hanya dapat menyampaikan usul tersebut ke PMU.
4. DSC meminta akses ke DMS dan FMIS untuk memudahkan menyimpan dan mengelola
dokumen dan surat.
Tanggapan: Untuk hal ini, DSC sebaiknya mengirimkan surat formal ke CTC perihal
permintaan akun/akses ke DMS dan FMIS.
5. Di dalam kontrak, seringkali K3 tidak termuat, sementara Kontraktor harus memenuhi K3
tersebut. Bagaimana solusinya?
Jawab: K3 sudah termasuk dalam Peraturan Menteri, kemudian di Specifation juga ada jadi
sudah seharusnya Kontraktor memenuhi K3 tersebut. Kalau tidak termasuk dalam dokumen
penawaran, maka panitia POKJA yang harus lebih teliti lagi dalam mengevaluasi dokumen
penawaran.
6. Pada Paket 19, lahan belum semua dibebaskan sementara SPMK paling lambat 14 hari sejak
tanda tangan kontrak. Bagaimana juga kaitannya nanti terhadap keterlambatan pekerjaan?
Jawab: Kontraktor bias mengajukan Peringatan Dini terhadap keterlambatan pekerjaan.
7. Pada Paket 19, PCM sudah dilaksanakan tetapi Berita Acara belum diterima oleh peserta,
schedule kerja juga belum ditanda tangani. Bagaimana?
Jawab: Satker/PPK yang bersangkutan harus bertanggung jawab menyelesaikan Berita
Acara, karena selanjutnya hasil dari PCM tersebut menjadi salah satu acuan kerja di
lapangan.
8. Apakah helm proyek termasuk ke dalam APD yang harus dilengkapi di jalan (proses
konstruksi di jalan raya)?
Jawab: Helm termasuk ke dalam satu set perlengkapan APD.
9. Bagaimana kalau SPMK sudah terbit baru kemudian uang muka cair sedangkan seharusnya
salah satu syarat terbit SPMK adalah Kontraktor sudah menerima uang muka?
Jawab: Telusuri kronologis penyebab pengurusan uang muka terlambat, langkah selanjutnya
tergantung dari penyebab terlambatnya uang muka.
DEFGEHI JIKLIEFMN ONGMLINP QLNKF JRSHLvEREItTHLUEVt(DJOQJT)
WXYZ[X\ ]^_X`aX\XX\ b[Xc\c\d ]^ef^`X_X\ b]g q k r so\c 201r
]X`^h 0i (]a. ]^jXhc k l^[`XY) jX\ ]X`^h 1m (WXca knc\ho\X\), ][Zpc\ac n^\d`o_o
DOKUMENTASI
Lokasi
Tanggal
: Kantor Satker P2JN Provinsi Bengkulu
: 4 – 5 Juni 2015
tuvwxuy z{|u}~uyuuy xuyy z{{}u|uy z y 201
zu}{ 0 (z~. z{u {x}uv) uy zu}{ 1 (tu~ y yuy), zxwy~ {y}|
RENCANA TINDAK ANTI KORUPSI (RTAK)
LAPORAN PELATIHAN PEMBEKALAN THIRD PARTY MONITORING (TPM)
Paket 06 (Ps. Pedati
Kerkap) dan Paket 19 (Lais
Report No: 14-06/29
BENGKULU, 4
5 JUNI 2015
Bintunan)
Laporan Pelaksanaan Training Pembekalan TPM
Paket 06 (Ps. Pedati Kerkap) dan Paket 19 (Lais Bintunan), Provinsi Bengkulu
4 5 Juni 2015
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
I.
II.
III.
IV.
V.
VI.
PENDAHULUAN
MAKSUD DAN TUJUAN PELATIHAN
TARGET GROUP
PELAKSANAAN PELATIHAN PEMBEKALAN
MATERI DAN FASILITATOR
PENUTUP
DAFTAR LAMPIRAN
Western Indonesia National Roads Improvement Project
i
1
2
2
2
3
3
ii
i
201
0 (
. ) 1 (
),
I.
PENDAHULUAN
Pemerintah Indonesia dengan Bank Dunia telah menandatangani Naskah Perjanjian Pinjaman (Loan
Agreamnet) untuk Western Indonesia National Roads Improvement Project (WINRIP) IBRD Loan No.
8043-ID pada tanggal 14 Desember 2011. Loan efektif 12 Maret 2012 dan akan berakhir (Closing Date)
pada tanggal 31 Desember 2017. Porsi sharing Loan dan GOI adalah 70 : 30, dengan nilai pinjaman USD
250 juta dan Pemerintah Indonesia menyediakan Dana USD 100 juta, sehingga total nilai proyek adalah
USD 350 juta. Pinjaman tersebut akan digunakan untuk mendukung penguatan berkelanjutan Sistem
Jaringan Jalan Nasional di wilayah Indonesia Barat atau Western Indonesia National Roads
Improvement Project (WINRIP), yaitu untuk pekerjaan pelebaran dan peningkatan status jalan dan
jembatan di koridor pantai barat Sumatera sepanjang 715,91 KM yang sebelumnya berfungsi sebagai
jalan provinsi atau jalan non status agar sesuai dengan standar yang baru yaitu jalan nasional.
Sesuai dengan Schedule 2 Section IC Naskah Perjanjian Pinjaman WINRIP, dan Bab 11 Project
Management Manual (PMM) WINRIP, Pemerintah Indonesia dan Bank Dunia menyepakati pelaksanaan
Anti-Corruption Action Plan (ACAP) atau Rencana Tindak Anti Korupsi (RTAK) dalam pelaksanaan
proyek.
Ruang Lingkup pelaksanaan Anti-Corruption Action Plan (ACAP) atau Rencana Tindak Anti Korupsi
(RTAK) meliputi komponen-komponen berikut :
1. Pelibatan Wakil Pengamat dari Masyarakat (WPM)/Community Representaive Observers (CROs)
untuk memantau proses lelang
2. Keterbukaan Informasi Kepada Publik
3. Penanganan Pengaduan Masyarakat dan Pengelolaannya
4. Pelibatan Pemantau Pihak Ketiga (PP3)/Third Party Monitoring (TPM) untuk tahap konstruksi
Paket 06 (Ps. Pedati Kerkap) dan Paket 19 (Lais Bintunan) merupakan paket WINRIP yang telah
terkontrak sejak Maret 2015. Oleh karenanya Pemantau dari Pihak Ketiga atau Third Party Monitoring
(TPM) untuk kedua paket tersebut sudah dipilih pada tanggal 5 Mei 2015. Adapun daftar TPM tersebut
seperti terlihat pada tabel berikut:
No
No.
Paket
1
06
2
19
Nama Paket
Provinsi
Nama TPM
1. Dr. Muhammad Fauzi, ST.,MT
Bengkulu 2. Hesti Aulia Sari, ST
3. Anggi Nidya Sari, ST., M.Eng
1. Dr. Khairul Amri, ST., MT
Lais Bintunan Bengkulu 2. Nanda Pratama, ST
3. Desti Eka Putri, ST
Ps. Pedati Kerkap
Okupasi/Jabatan/Pekerjaan
Dosen Univ. Bengkulu
Asisten Dosen Univ. Bengkulu
Dosen Univ. Bengkulu
Dosen Univ. Bengkulu
Asisten Dosen Univ. Bengkulu
Asisten Dosen Univ. Bengkulu
Tgl. Pemilihan
5 Mei 2015
5 Mei 2015
Sesuai dengan ketentuan di dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) Pemilihan TPM, maka dilaksanakan
Pelatihan Pembekalan/Preparatory Training untuk Tim TPM terpilih guna mempersiapkan mereka
dalam pemantauan pelaksanaan pekerjaan konstruksi pada paket-paket terkait.
o
it l"osp
romn
t#$ro%t(WINRIP)
ts rnn
n
ois ! n
vm
1
&'()*'+ ,-.'/0'+''+ 1*'2+2+3 ,-45-/'.'+ 1,6 ? @ A=+2 201@
,'/-7 08 (,0. ,-9'72 :-*/'() 9'+ ,'/-7 1; (&'20
&
___.
.', to
~
I.!)
,I,.-
flD
=--
\'
,
~,
[.
3,8?,(,), -+*@3,13 >.,40?/?
3. Seluruh SE meminta agar difasilitasi sebuah kamera dengan GPS.
Tanggapan: CTC hanya dapat menyampaikan usul tersebut ke PMU.
4. DSC meminta akses ke DMS dan FMIS untuk memudahkan menyimpan dan mengelola
dokumen dan surat.
Tanggapan: Untuk hal ini, DSC sebaiknya mengirimkan surat formal ke CTC perihal
permintaan akun/akses ke DMS dan FMIS.
5. Di dalam kontrak, seringkali K3 tidak termuat, sementara Kontraktor harus memenuhi K3
tersebut. Bagaimana solusinya?
Jawab: K3 sudah termasuk dalam Peraturan Menteri, kemudian di Specifation juga ada jadi
sudah seharusnya Kontraktor memenuhi K3 tersebut. Kalau tidak termasuk dalam dokumen
penawaran, maka panitia POKJA yang harus lebih teliti lagi dalam mengevaluasi dokumen
penawaran.
6. Pada Paket 19, lahan belum semua dibebaskan sementara SPMK paling lambat 14 hari sejak
tanda tangan kontrak. Bagaimana juga kaitannya nanti terhadap keterlambatan pekerjaan?
Jawab: Kontraktor bias mengajukan Peringatan Dini terhadap keterlambatan pekerjaan.
7. Pada Paket 19, PCM sudah dilaksanakan tetapi Berita Acara belum diterima oleh peserta,
schedule kerja juga belum ditanda tangani. Bagaimana?
Jawab: Satker/PPK yang bersangkutan harus bertanggung jawab menyelesaikan Berita
Acara, karena selanjutnya hasil dari PCM tersebut menjadi salah satu acuan kerja di
lapangan.
8. Apakah helm proyek termasuk ke dalam APD yang harus dilengkapi di jalan (proses
konstruksi di jalan raya)?
Jawab: Helm termasuk ke dalam satu set perlengkapan APD.
9. Bagaimana kalau SPMK sudah terbit baru kemudian uang muka cair sedangkan seharusnya
salah satu syarat terbit SPMK adalah Kontraktor sudah menerima uang muka?
Jawab: Telusuri kronologis penyebab pengurusan uang muka terlambat, langkah selanjutnya
tergantung dari penyebab terlambatnya uang muka.
DEFGEHI JIKLIEFMN ONGMLINP QLNKF JRSHLvEREItTHLUEVt(DJOQJT)
WXYZ[X\ ]^_X`aX\XX\ b[Xc\c\d ]^ef^`X_X\ b]g q k r so\c 201r
]X`^h 0i (]a. ]^jXhc k l^[`XY) jX\ ]X`^h 1m (WXca knc\ho\X\), ][Zpc\ac n^\d`o_o
DOKUMENTASI
Lokasi
Tanggal
: Kantor Satker P2JN Provinsi Bengkulu
: 4 – 5 Juni 2015
tuvwxuy z{|u}~uyuuy xuyy z{{}u|uy z y 201
zu}{ 0 (z~. z{u {x}uv) uy zu}{ 1 (tu~ y yuy), zxwy~ {y}|