Jamur Tiram (Pleurotus ostreatus spp.)

TINJAUAN BIOLOGI JAMUR TIRAM (Pl e urotus spp.)*)
Oleh:
Dr. Nuniek Ina Ratnaningtyas, M.S.

**)

A. PENDAHT'LUAI\T
Jamur telah dikenal orang sejak jaman dahulu kala.

Menurut

aktivitasnya" jamur ada yang merugikan bagi manusi4 namun tidak sedikit
pula yang menguntungkan. Contoh jamur yang merigukan adalah jamur-jamur
yang tergolong ke dalam penyebab penyakit baik untuk manusi4 hewan dan

tumbuhan. Adapun jamur yang menguntungkan adalah jamur yang dapat
dimanfaatkan dalam membantu proses fermenfasi bahan makanano jamur yang

berperan dalam bioremidiasi dan jamur yang bersimbiosis dengan akar
tanaman (mikorhiza) serta jamur yang dapat langsung digunakan sebagai
bahan makanan.


Jamur yang dimakan adalah jamur-jamur makroskopis,

biasanya

tergolong ke dalam kelas Basidiomycetes. Jamur ini dapat tumbuh di alam

pada substrat kuyu, jerami dan bahan selulosa lain. Apabila ingin
memanfaatkannya sebagai bahan makanan maka harus menanamnya pada

medium buatan sehingga dapat diproduksi dalam jumlah memadai. Tentu
diperlukan serangkaian uji atau kegiatan terlebih dahulu yaitu uji kandungan
zat toksik apakah jamur yang dimaksud beracun atau tidak, uji pertumbuhan
dan analisis ekonomi bila akan dipasarkan. Guna mendapatkan hasil yang

bio.unsoed.ac.id

maksimal maka pengetahuan mengenai biologi jamur itu sendiri menjadi

*)


Makalah disampaikan pada Penyuluhan di desa Tanggeran, Kecamatan Somagede,
Kabupaten Banyumas, Agustus 2014.
**) Dosen tekp Fakultas Biologi, Unsoed, Purwokerto.

sangat penting karena akan menjadi dasar dalam mernanfaatkan atau
membudidayakan.

B. MORFOLOGI

JAMTJR TIRAM

Jamur tiram (Pleurotus spp) merupakan salah satu jenis jamur kayu,

yailg termasuk dalam famili

Agaricaceaeo

ordo Agaricaleq


kelas

Basidiomycetes. Tumbuh secara alami melekat pada pohon yang masih hidup
maupun mati di daerah tropis, sedang dan dingin.

Istilah pleurotus berasal dari bahasa Yunani yang terdiri atas dua suku
kata, yaitu pleuran yang berarti 'samping' dan ous yang berarti 'telinga'.
Nama ini menggambarkan bentuk tubuh buah jamur yang menyerupai telinga
dan tumbuh menyamping, seperti cangkang tiram atau kipas.

Ditinjau dari segi morfologi, tubuh buah jamur tiram terdiri atas tudung
(cap) yang dapat berwarna putih (iamur tiram putih
coklat/abu-abu (famur tiram coklat

I P.abalonus)

/

Pleurotus ostreatus),


dan merah (iamur tiram

merah (P.fabellatus). Tubuh buah berukuran sedang, diameter 5

-

20 cm,

tumbuh saling tumpang tindih (aver lapping), lunak dan mudah membusuk.
Tangkai jamur (stipes) tumbuh eksentris, yang berarti menyamping atau tidak
tepat

di tengah tudung. Diameter tangkai 3 - 5 cm, pada permukaan

bawah

tudung tersusun insang (amella atau gills) yang berisi basidiospora. Bentuk
perlekatan insang memanjang sampai ke tangkai atau disebut deccurent. Jejak
spora menampakan warna putih sampai kuning suram.


bio.unsoed.ac.id

SIKLUS HIDUP JAMI.TR TIRAM
jamur
Siklus hidup jamur tiram tersaji mengikuti pola umum siklus
Basidiomycetes, tersaji pada gambar di bawah ini'

primer'
Dimulai dari basidiospora yang berkecambah, membentuk hifa

Hifa primer ini kemudian berkelompok membentuk miselium primer' Untuk
antara miselium
terjadinya reproduksi secara seksual, maka diperlukan pertemuan

yang

berbe

dz mating type-nya, biasa disebut


* dan -. Setelah itu terbentuklah

tersier'
miselium sekunder, yang kemudian terdeferensiasi membentuk miselium
buah'
Miselium tersier inilah yang terdeferensiasi lagi membentuk tubuh

Pemhent*kanBnsitliospora

perpindahaninti
Perbesaran himenium

Basidiospora

Ls.ri6;u,r,

til

Bilah


ujung hifa i!'f
II

binukleat

\
Miseiium

.i
/i\'

Pembebasan
basidiospora

-+

\
Basidiospora
berkecarnbah


Basidiokarp muda

Miseliumprimer
Miselium sekunder

Miselium sekunder

Miselium primer

Gambar 2. Daur hidup khas Basidiomycetes (Brown, 1997)

(Figure 2. Typicat lfe cycle of Basidiomycetes (Brown, 1997)

bio.unsoed.ac.id

NILAI GIZI JAMUR TIRAM
kalori, terdiri atas
Jamur tiram segar 100 gram akan menghasilkan 45,65

(dalammiligram):8,9kalsiurn(Ca);1,9besi(Fe);170'0fosfor(P);0'15

Jamur tiram' di
vitamin Br; 0,75 vitamin Bzdan 12,40 vitamin C (FAO' lgSZ)'

sampingmemilikinilaigiziyangtinggi,jugaberkhasiatobatfterb),dapat
proteinnya dua kali
membantu problem malnutrisi dan penyakit. Kandungan

(Ca P' dan Fe) dua
lipat legum (kacang-kacangan), garam-garam mineralnya

kalilipatdagingsapi,babidanayam;vitaminBldan82tinggi.Niacin
jumlahnya 5 hingga 10 kali lipat sayuran lain, serta adanya asam folat dapat
mencegah dan mengobati

anemia' Rendahnya kandungan pati' lemak

dan

kalori sesuai/cocok untuk orang yang sedang dalam program menurunkan
juga mengandung

berat badan (diet) diabetes dan hipertensi. Jamur tiram
pinggang, penyakit
sedikit sodium (K), ini tepat untuk penderita radang buah
ringan hati dan hiPertensi.

Nilai gizi jamur tergantung dari beberapa hal, antara lain yang utama
tumbuh
adalah kualitas bibit yang digunakan serta medium tanam tempat

jamur serta penanganan panen dan pasca panen. Kualitas bibit akan sangat
berhubungan dengan asal isolat, bagaimana penyediaan kultur mumi'
pembuatan bibit induk dan bibit siap tanam'

Berbeda dengan dunia tumbuhan, jamur adalah organisme heterotrod
artinya,

jika tanaman mampu membuat makanannya sendiri, maka jamur

hanya dapat mengambil makanan yang sudah


jadi dengan cara menyerap

bio.unsoed.ac.id

penting
nutrien dari medium menggunakan hifanya. Berdasarkan hal ini' maka

jamur'
bagaimana membuat medium tanam yang kaya akan nutrien bagi

E. PENUTUPIKESIMPI JLAI{
Pengetahuan mengenai biologi jamur tiram sanagat penting dipunyai oleh

petani atau calon pembudidaya jamur jenis ini. Hal yang sangat penting untuk
diketahui adalah tentang gambaran bagaimana tubuh buah jamur tiram terbentuk.

Bila pengetahuan ini dimiliki oleh petani jamur, maka akan menyumbang
pemikiran bagaimana menjaga kualitas jamur, bahkan meningkatkannya. Jika
kualitas dapat dijaga" maka produksi secara kuantitas terjaga pula.

E.

PUSTAKA ACUAI\

Alexopoulos, C.J. dan C.W. Mims. 1979. Mycotogt. Mo Graw Hill, New York.
Browno

I. L997. Fungi with Septate Hyphal and A Dikaryophase. .Ilz Brown, J.F.
and H.J. Ogle. Plant Pathogens and Plant Disease. p: 60 - 85. APS
Press Melbourne.

Food and Agricultural Organization, 1982. Growing Oyster Mushroo,nr. Bangkok.
Thailand.

lngold, C.T. dan H.J. Hudson, 1993. The Biologt of Furcgi. Sixth edition.
Chapman & Hall. London.

bio.unsoed.ac.id