Handout DPI 304 contoh laporan KP

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Kerja Praktek
Istilah arsitektur merupakan istilah yang holistik, penuh makna dan banyak lapisan.
Kata “arsitektur” berasal dari bahasa Yunani “Arch” yang berarti berdiri untuk memulai,
mengusaha,

dan

membimbing,

sedangkan

“Teknon”

berarti

menciptakan,

mengembangkan, dan membangun.
Tiap orang dan masyarakat yang membangun akan bertanggung jawab atas mutu

arsitektur bangunan yang didirikan. Namun, mutu arsitektur (estetika, fungsi, dsb) tidak
dapat diatur secara keseluruhan tetap tergantung pada keinginan si pembangun dan
kemampuan arsitek. Sehingga dalam mewujudkan suatu ide ke dalam rencana sampai
pelaksanaannya, seorang arsitek memerlukan kerjasama dengan berbagai disiplin ilmu.
Untuk itu sebuah konsultan pengawas mempunyai ahli-ahli yang berasal dari berbagai
disiplin ilmu dalam menangani sebuah proyek. Untuk menghadapi sebuah pekerjaan
proyek seorang konsultan pengawas tidak hanya mengandalkan ilmu pengetahuan
yang diperolehnya selama pendidikan, tetapi juga harus mampu bekerja sama dengan
orang lain yang berasal dari berbagai disiplin ilmu yang berbeda dalam sebuah team
(team work). Oleh karena itu, pengalaman dan kemampuan kerja sama dalam sebuah
kelompok merupakan hal penting yang harus dimiliki oleh konsultan pengawas.
Menyadari hal tersebut di atas, maka mahasiswa jurusan Arsitektur yang kelak akan
menjadi seorang konsultan pengawas yang disiplin, sehingga tidak merasa canggung
dan kaku jika terlibat dalam pekerjaan pengawasan dalam sebuah kelompok pengawas
(team pengawas).

B.

Tujuan Dan Manfaat Kerja Praktek Profesi
Adapun tujuan dari pelaksanaan kerja praktek profesi adalah:

1. Mengetahui proses kerja atau kegiatan suatu instansi tempat melakukan kerja praktek
profesi dalam mengelola suatu proyek.
2. Mengetahui tahapan-tahapan dalam pelaksanaan suatu proyek.

3. Mempelajari mekanisme kerja suatu instansi dengan melihat dan mempelajari secara
Iangsung tentang prinsip–prinsip kerjanya.
4. Untuk memenuhi persyaratan kurikulum mata kuliah Jurusan Arsitektur.
Adapun manfaat dari pelaksanaan Kerja Praktek adalah:
1. Untuk melihat dan membandingkan antara teori yang didapat dalam proses perkuliahan
dengan teknis pelaksanaan di lapangan.
2. Agar mahasiswa dapat secara langsung mengamati serta perbandingan yang lebih
jelas dalam bidang pelaksanaan dan perencanaan di lapangan pada suatu proyek.
3. Meningkatkan profesionalisme mahasiswa ketika terjun dalam dunia kerja
4. Meningkatkan wawasan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa.
C. Mekanisme Kegiatan Kerja Praktek
Adapun mekanisme Kerja Praktek adalah sebagai berikut :
1. Tahap persiapan
Sebelum

melakukan


Kerja

Praktek

(KP)

mahasiswa

terlebih

dahulu

mengisi/merencanakan untuk mengambil mata kuliah Kerja Praktek (KP) pada saat
mengisi Kartu Rencana Studi (KRS). Hal ini penting karena merupakan syarat yang
harus dilakukan sebelum melakukan Kerja Praktek (KP).
2. Tahap Pemilihan Instansi
Dalam mengaplikasikan teori yang diperoleh oleh mahasiswa teknik Arsitektur,
maka diperlukan media pengaplikasian berupa sebuah instansi atau perusahaan.
Instansi atau perusahaan yang dipilih adalah instansi atau perusahaan yang bergerak di

bidang

perencanaan

maupun

pembangunan. Instansi

tersebut dapat

bersifat

pemerintahan maupun swasta.
3. Tahap Persuratan Akademik-Instansi/Perusahaan Kerja Praktek
Tahap ini mencakup urusan perizinan karena Kerja Praktek (KP) adalah kegiatan
yang bersifat resmi atau legal. Pertama-tama yang dilakukan adalah mengurus
persuratan dari pihak jurusan untuk disampaikan ke pihak instansi atau perusahaan
yang ingin dijadikan tempat melakukan Kerja Praktek (KP), surat ini harus disetujui oleh
pihak fakultas. Setelah urusan persuratan di fakultas selesai, kemudian membawanya
ke pihak instansi atau perusahaan kemudian akan direspon kembali oleh pihak instansi

atau perusahaan mengenai persetujuan mereka menerima mahasiswa untuk
melakukan Kerja Praktek (KP) di Instansi atau Perusahaan yang ditempati Kerja
Praktek (KP).

4. Tahap Pendekatan Umum
Pelaksanaan sebuah proyek/kegiatan disesuaikan antara kemampuan pratikan
dengan apa yang telah ditetapkan dan ingin dicapai (tujuan dan sasaran) oleh Instansi
atau Perusahaan tempat Kerja Praktek.
Tahap ini akan dievaluasi kembali oleh pimpinan proyek ataupun kordinator
lapangan sesuai dengan visi dan misi dari pekerjaan/proyek tersebut. Jika terdapat
kekurangan ataupun ketidakcocokan, maka mahasiswa Kerja Praktek (KP) dan semua
tim berkewajiban melakukan revisi sesuai petunjuk pimpinan instansi penyedia
proyek/kegiatan.
5. Tahap Pelaporan dan Feed Back Akademik Perguruan Tinggi.
Setelah melalui tahap di atas, mahasiswa akan mencapai tahap akhir dari Kerja
Praktek (KP) ini, Kerja Praktek (KP) dikatakan selesai jika laporan yang dibuat praktikan
bersama dengan staf ahli yang merupakan laporan akhir disetujui oleh pihak yang
menyediakan proyek. Setelah melakukan Kerja Praktek (KP) mahasiswa diwajibkan
membuat laporan sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada pihak jurusan.


D. Kedudukan Praktikan Dalam Proyek/Kegiatan Kerja Praktek
PT. ANGIN RIBUT sebagai instansi tempat pratikan melakukan kerja praktek
mengikutsertakan Mahasiswa Teknik Arsitektur Universitas PEPABRI Sebagai team
dalam pengawasan lapangan, membantu dalam membuat gambar yang direvisi
(Drafter) dan ikut serta dalam pengukuran di lapangan. Kedudukan Mahasiswa Kerja
Praktek dalam proyek ini adalah sebagai pengawas, mengawasi pekerjaan tukang
dilapangan.
E. Jadwal Kegiatan Kerja Praktek
Batasan Kerja Praktek pada suatu proyek/kegiatan dimana praktikan terjun
langsung ke proyek/kegiatan, dalam hal ini menyangkut bagaimana praktikan dapat
turut serta melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan teknis maupun non teknis
mengenai perencanaan proyek/kegiatan di Studio (kantor), pemahaman gambar-

gambar kerja, pengamatan lapangan (survey). Selama kerja praktek dibuat pula
absensi. Waktu pelaksanaan kerja praktek ini berlangsung ±3 bulan (± 16 minggu),
yaitu dari bulan Mei-Juni 2011, dengan perincian sebagai berikut:
1. Menjadi Drafter.
2. Melakukan pengukuran lokasi pembangunan dan pengukuran elevasi.
3. Mengamati cara kerja tukang pada pelaksanaan pembangunan kantor Marketing.
F. Instansi Tempat Kerja Praktek Profesi

Instansi tempat pratikan melakukan kerja praktek profesi adalah di PT.ANGIN
RIBUT. Lembaga ini bergerak di bidang KONTRAKTOR.
G. Metode Penyusunan Laporan Kerja Praktek
Penyusunan laporan Kerja Praktek disesuaikan dengan kegiatan yang dilakukan
selama praktek. Praktikan melakukan pengawasan yang secara langsung ke lapangan,
mengukur di lapangan dan drafter.
Setelah kegiatan di atas pratikan membuat laporan dilengkapi dengan berbagai
data yang relevan, yang bersumber dari data primer maupun data sekunder. Jenis data
dalam penyusunan laporan ini meliputi :
1. Data primer diperoleh dari observasi (pengamatan langsung).
2. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari instansi setempat, bahan-bahan
bacaan, literatur-literatur serta dokumen-dokumen yang erat kaitannya dengan
penulisan ini.
H. Sistematika Penulisan Laporan Kerja Praktek
Untuk sistematika penyusunan laporan Kerja Praktek (KP) ini penulis deskripsikan
berdasarkan bagian-bagian, sebagai berikut:
Bagian Pertama Pendahuluan
Menjelaskan tentang latar belakang, tujuan dan

manfaat dari kerja praktek profesi


mekanisme

kedudukan

kegiatan

Kerja

Praktek,

praktikan

dalam

proyek/kegiatan,kegiatan praktek, Instansi tempat Kerja Praktek Profesi, metode
penyusunan laporan Kerja Praktek Profesi dan sistematika penulisan laporan Kerja
Praktek Profesi.
Bagian Kedua Tinjauan Terhadap Instansi Tempat Kerja Praktek
Profesi


Membahas tentang perusahaan tempat mahasiswa melaksanakan Kerja
Praktek, baik organisasi instansi maupun dalam pelaksanaan kegiatan.
Bagian Ketiga Pembahasan Materi Dan Proses Kerja Praktek
Membahas tentang gambaran umum proyek/kegiatan dan juga membahas secara
keseluruhan tentang teknis pelaksanaan pekerjaan atau kegiatan selama mahasiswa
yang bersangkutan melakukan Kerja Praktek.
Bagian Keempat Penutup
Menjelaskan tentang kesimpulan hasil laporan yang telah disusun secara keseluruhan
maupun berdasarkan pada pengamatan di lapangan. Selain itu, bab ini juga berisi
saran-saran yang diberikan oleh mahasiswa berkaitan dengan kegiatan pelaksanaan
selama proses Kerja Praktek berlangsung yang mungkin saja bisa dijadikan masukan
bagi instansi tempat melakukan Kerja Praktek.