Slide ACC 411 Slide 2

PERTEMUAN 2
PEMILIHAN KEGIATAN
USAHA

2015

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA

1

PENDAHULUAN
Pemilihan

kegiatan usaha
digunakan untuk mengetahui titik
lemah dan kekuatan yang dimiliki
masing2 kegiatan usaha dari
sudut pandang fiskal (pajak)
Pemilihan kegiatan usaha dengan
pertimbangan pajak juga
diperlukan untuk menentukan

rugi laba yang akan dicapai
perusahaan, karena hal tersebut
akan mempengaruhi pajak
2015

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA

2

PENDAHULUAN
Dapat

digunakan untuk calon
pengusaha, sedangkan untuk
pengusaha yang sudah memilih
kegiatan usaha, dapat digunakan
untuk mengembangkan
usahanya.
Pengusaha dituntut untuk
mampu membaca kebijakan

pemerintah dalam memberikan
fasilitas fiskal dan
mengimplementasikan kebijakan
2015

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA

3

Bidang Pertanian
Meliputi

:

◦ Pertanian, perkebunan, dan kehutanan
◦ Peternakan, perburuan atau penangkapan
maupun penangkaran
◦ Perikanan baik dari penangkapan maupun
budidaya
Pertimbangan


pengenaan PPh

◦ Perhitungan PPh Badan = Badan Usaha lain
◦ Terdapat kewajiban pemungutan PPh 22 yang
dilakukan oleh badan usaha industri atau
eksportir yang bergerak dalam sektor kehutanan,
pertanian, peternakan, perikanan dengan tarif
0,5% dari harga pembelian tidak termasuk PPN.
2015

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA

4

Bidang Pertanian
◦ Badan usaha tersebut ditunjuk sebagai pemungut
PPh 22 atas pembelian bahan-bahan untuk
keperluan industri atau dieskpor.
Pertimbangan


pengenaan PPN

◦ Pertanian
 Hasil dari pertanian merupakan barang yang tidak
dikenakan PPN selama hasil pertanian tersebut
diserahkan oleh petani.
 Gabah merupakan hasil pertanian yang dibebaskan
PPN. Untuk mengubah gabah menjadi beras dibutuhkan
proses penggilingan. Apabila penggilingan tsb
menggunakan jasa penggilingan, maka dikenakan PPN,
kecuali melakukan penggilingan sendiri. Oleh karena itu,
semua pengusaha jasa penggilingan gabah merupakan
PKP.
2015

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA

5


Bidang Pertanian
◦ Kehutanan
 Hasilnya berupa kayu, dengan perlakuan
sbb :
 Kayu bulat (log) : tidak dikenakan PPN apabila
ddiserahkan oleh petani
 Kayu olahan dikenakan PPN

◦ Perikanan
 Kegiatan bidang perikanan yang
dibebaskan PPN :





Ikan
Benih
Makanan ikan
Bahan baku pembuatan makanan ikan

2015

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA

6

Bidang Pertanian
 Khusus untuk udang, perusahaan
coldstorage dianggap “menghasilkan”
produk baru, seperti : udang mentah
beku, udang rebus dan hasil laut masak
lain yang dibekukan, maka atas “produk”
tersebut dikenakan PPN

◦ Peternakan
 Kegiatan perburuan, penangkapan
maupun penangkaran dibebaskan PPN,
seperti : makanan ternak, unggas, bahan
baku makanan ternak & unggas, benih
peternakan/penangkaran.

 Hewan utk fattening (penggemukan)
2015 UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA
7
dikenakan PPN, hewan
utk breeding

Bidang Pertambangan
Pertimbangan

Pengenaan PPN

◦ Minyak bumi : tidak terutang PPN bila dijual
sebagai minyak mentah (crude oil)
◦ Batu bara : tidak terutang PPN bila dijual sebelum
diolah menjadi briket.
◦ Panas bumi :
 Impor tidak dikenakan Bea Masuk, PPN, PPnBM
 PPN ditangguhkan pembayarannya atas jasa pencarian &
pengeboran.
 PPN masukan dapat dikembalikan bila :






Bagian pemerintah telah disetor
SPT Tahunan 5 tahun terakhir telah dimasukkan
Tidak terdapat tunggakan pajak
Pengembalian PPN paling banyak sebesar penyetoran jumlah
bagian pemerintah
2015

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA

8

Pertimbangan

Pengenaan PPh




2015

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA

9

Bidang Industri
Pertimbangan

Pengenaan PPh

◦ PPh Tahunan tidak ada perbedaan, namun
dilihat dari kewajiban pemungutan maka
terdapat perbedaan yaitu PPh 22.
◦ Yang menjadi pemungut PPh 22 adalah :
 Bendahara pemerintah
 Badan tertentu yang melakukan impor atau
kegiatan usaha produksi tertentu, yaitu :






Industri
Industri
Industri
Industri

kertas (0,1%)
baja (0,3%)
semen (0,25%)
otomotif (0,45%)

2015

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA

10


Bidang Industri
Pertimbangan

Pengenaan PPN

◦ Pada dasarnya tarif PPN dan dasar pengenaan
untuk industri tidak ada perbedaan, yaitu 10%
dari DPP.
◦ Namun ada industri tertentu yang pengenaannya
berbeda, seperti :
 Industri hasil tembakau : 8,4% dari harga bandrol
 Industri rekaman gambar dan suara : 10% dari harga jual
rata-rata

◦ Untuk kedua industri tsb, pelunasannya juga
berbeda. Industri lain pelunasan PPN pada saat
produk terjual, tapi untuk 2 industri tsb
pelunasannya pada saat akan penebusan pita
cukai walaupun produknya belum terjual
2015

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA

11

Bidang Konstruksi

2015

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA

12

2015

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA

13

2015

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA

14

2015

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA

15

2015

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA

16

2015

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA

17

2015

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA

18

2015

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA

19

2015

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA

20

2015

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA

21

2015

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA

22

2015

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA

23

2015

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA

24