Pengaruh pengurangan subsidi bahan bakar minyak nilai tukar rupiah

http://epserv.fe.unila.ac.id

ABSTRAK
PENGARUH PENGURANGAN SUBSIDI BAHAN BAKAR MINYAK,
NILAI TUKAR RUPIAH DAN JUMLAH UANG BEREDAR (M2)
TERHADAP INFLASI DI INDONESIA

Oleh
ROZAIN

Inflasi merupakan salah satu hal terpenting yang selalu diperhatikan dalam
perekonomian suatu negara, karena inflasi dapat mengarahkan kondisi
perekonomian suatu negara ke dalam kondisi yang stabil ataupun sebaliknya ke
dalam kondisi yang labil.
Tingkat inflasi Indonesia yang senantiasa berfluktuasi menunjukkan bahwa target
inflasi yang rendah dan stabil belum dapat tercapai dengan baik, dengan kata lain
pengendalian inflasi Indonesia belum berjalan secara optimal. Pengendalian
inflasi akan berjalan dengan baik apabila faktor-faktor penyebab inflasi diketahui,
dimana dalam penulisan skripsi ini digunakan variabel pengurangan subsidi bahan
bakar minyak, nilai tukar rupiah, dan jumlah uang beredar (M2) sebagai variabel
yang diduga mempengaruhi inflasi.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengurangan subsidi
bahan bakar minyak , nilai tukar rupiah dan jumlah uang beredar (M2) terhadap
inflasi di Indonesia. Hipotesis yang diajukan adalah pengurangan subsidi bahan
bakar minyak, nilai tukar rupiah dan jumlah uang beredar memiliki pengaruh
nyata terhadap inflasi di Indonesia.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan perhitungan regresi linier berganda. Hasil penelitian diperoleh
dengan melakukan pengujian yaitu uji F (Fisher test), dan uji t.
Berdasarkan hasil perhitungan dengan regresi linier berganda dengan
menggunakan alat bantu SPSS 12,0 for windows, diperoleh koefisien determinasi
(R2) sebesar 0,838. Hal ini menunjukkan bahwa variabel bebas yang diamati yaitu
pengurangan subsidi BBM, nilai tukar rupiah dan jumlah uang beredar mampu
menjelaskan variabel terikat (inflasi) sebesar 83,8 persen, atau dengan kata lain
83,8 persen inflasi dipengaruhi oleh pengurangan subsidi BBM, nilai tukar rupiah

Rozain

dan jumlah uang beredar (M2), sementara sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor
lain di luar model penelitian ini.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan, pengurangan subsidi

bahan bakar minyak, nilai tukar rupiah dan jumlah uang beredar memiliki
pengaruh nyata terhadap inflasi di Indonesia periode 1991-2005. Secara parsial,
nilai tukar rupiah / kurs dollar AS dan jumlah uang beredar (M2) berpengaruh
nyata terhadap inflasi di Indonesia periode 1991-2005, dimana kenaikan nilai
dollar AS (pelemahan nilai tukar rupiah) dan kenaikan jumlah uang beredar
masing-masing akan menyebabkan inflasi mengalami kenaikan. Sedangkan
pengurangan subsidi bahan bakar minyak tidak berpengaruh nyata terhadap inflasi
di Indonesia periode 1991-2005. Hal ini diduga terjadi karena tahun penelitian
terlalu pendek atau terdapat ketimpangan data sehingga akhirnya tidak tercapai
kesempurnaan dalam perhitungan.