PPT.SMP.B.Indonesia KK J -Profesional

J

Refleksi
Pembelajaran
dan PTK

Kritik Sastra
Indonesia

PROFESIONAL:

KRITIK SASTRA INDONESIA

CARA PENGGUNAAN MODUL

Kegiatan Diklat Tatap Muka Penuh

Menjelaskan Tujuan dan Indikator Pembelajaran

Kegiatan Diklat Tatap Muka IN-ON-IN


Brainstorming
Pernahkah Bapak/ibu menulis kritik sastra
puisi, prosa, ataupun drama?
Apakah Bapak/Ibu mengalami kesulitan
dalam hal melakukan kegiatan tersebut?
Coba Bapak/Ibu jelaskan apa yang
menyebabkannya?

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
KRITIK SASTRA PUISI

Tujuan
Setelah mempelajari seluruh kegiatan
pembelajaran, Bapak / Ibu mampu dapat
mengapresiasi karya sastra secara reseptif dan
produktif, khususnya membuat kritik sastra
(puisi, prosa, dan drama) dengan
mengintegrasikan nilai-nilai PPK yaitu nilai
religius, nasionalis, mandiri, dan
gotong royong.


Kompetensi dan Indikator
Kompetensi Guru
20.7 Mengapresiasi

Indikator

20.7.1a Menjelaskan konsep kritik sastra
dan
karya sastra secara unsur kritik sastra puisi dengan
reseptif dan produktif mengintegrasikan
nilai-nilai PPK yaitu nilai religius,
nasionalis,
mandiri, dan gotong royong.
20.7.2a Membuat kritik sastra puisi
dengan
mengintegrasikan nilai-nilai PPK yaitu
nilai religius,
nasionalis, mandiri, dan gotong royong.


Kritik Sastra Indonesia
1)Pengertian kritik sastra
2)Fungsi kritik sastra
3)Manfat kritik sastra
4)Tahap menulis kritik sastra
5)Prinsip Menulis Kritik Sastra
6)Jenis kritik sastra

Kritik Sastra
Hakikat Kritik Sastra


Kegiatan penilaian yang ditunjukkan pada karya sastra atau teks



Salah satu objek studi sastra (cabang ilmu sastra) yang melakukan
analisis, penafsiran, dan penilaian terhadap teks sastra sebagai karya
seni.


Fungsi Kritik Sastra
 Untuk perkembangan ilmu sastra sendiri. Kritik sastra dapat membantu
penyusunan teori sastra dan sejarah sastra
 Untuk perkembangan kesusastraan, maksudnya adalah kritik sastra
membantu perkembangan kesusastraan suatu bangsa dengan
menjelaskan karya sastra mengenai baik buruknya karya sastra dan
menunjukkan daerah-daerah jangkauan persoalan karya sastra
 Sebagai penerangan masyarakat pada umumnya yang menginginkan
penjelasan tentang karya sastra, kritik sastra menguraikan (menganalisis,
menginterpretasi, dan menilai) karya sastra

Tahap Menulis Kritik Sastra
1. Tahap Deskripsi karya sastra merupakan tahap kegiatan memaparkan data apa adanya, misalnya
mengklasifikasikan data sebuah cerpen atau novel berdasarkan urutan cerita, mendeskripsikan
nama-nama tokoh utama dan tokoh-tokoh bawahan yang menjadi ciri fisik maupun psikisnya,
mendata latar fisik ruang dan waktu atau latar sosial tokoh-tokohnya,dan mendeskripsikan alur
setiap bab atau setiap episode.
2. Tahap Penafsiran karya sastra merupakan penjelasan atau penerangan karya sastra. Menafsirkan
karya sastra berarti menangkap makna karya sastra, tidak hanya menurut apa adanya, tetapi
menerangkan juga apa yang tersirat dengan mengemukakan pendapat sendiri.

3. Tahap Analisis merupakan tahap kritik yang sudah menguraikan data. Pada tahap ini kritikus sudah
mencari makna dan membanding-bandingkan dengan karya sastra lain, dengan sejarah atau
dengan yang ada di masyarakat.
4. Tahap Evaluasi merupakan tahap akhir suatu kritik sastra. Dalam suatu evaluasi dapat dilakukan
melalui pujian, seperti berbobot, baik, buruk, menarik, dan unik. Sebaliknya, dapat pula dilakukan
pencemohan, ejekan, dianggap jelek dan tidak bermutu, serta tidak menyentuh nilai-nilai
kemanusiaan.

Manfaat Kritik Sastra
1) Manfaat kritik sastra bagi penulis
a) Memperluas wawasan penulis, baik yang berkaitan dengan bahasa, objek atau tema-tema tulisan, maupun
teknik bersastra
b) Menumbuhsuburkan motivasi untuk menulis
c) Meningkatkan kualitas tulisan
2) Manfaat kritik sastra bagi pembaca
a) Menjembatani kesenjangan antara pembaca dan karya sastra
b) Menumbuhkan kecintaan pembaca terhadap karya sastra
c) Meningkatkan kemampuan dalam mengapresiasi karya sastra
d) Membuka mata hati dan pikiran pembaca akan nilai-nilai yang terdapat dalam karya sastra.
3) Manfaat kritik sastra bagi perkembangan sastra

a) Mendorong laju perkembangan sastra, baik secara kualitatif maupun kuantitatif
b) Memperluas cakrawala atau permasalahan yang ada dalam karya sastra

Prinsip Menulis Kritik Sastra
1) Pokok persoalan yang dibahas harus layak untuk diulas dan hasil
ulasannya harus memberikan keterangan atau memperlihatkan sebab
musabab yang berkaitan dengan suatu peristiwa yang nyata.
2) Pendekatan yang digunakan harus jelas, apakah persoalan didekati
dengan pendekatan faktual atau imajinatif ?
3) Ulasan yang menggunakan pendekatan faktual harus didukung oleh
fakta yang nyata dan objektif.
4) Pernyataan yang diungkapkan harus jelas, jangan samar-samar, harus
dapat dipercaya, tidak disangsikan atau disangkal, dan dapat dibuktikan
kebenarannya.

Jenis Kritik Berdasarkan Ensiklopedi Indonesia ( 22 jenis)
No

Jenis Kritik


No

Jenis Kritik

1

Kritik Judisial

12

Kritik Biografis

2

Kritik Induktif

13

Kritik komparatif


3

Kritik Impresionistik

14

Kritik Etis

4

Kritik Historis

15

Kritik Perspektif

5

Kritik Filosofis


16

Kritik Pragmatik

6

Kritik Formalis

17

Kritik Elusidatori (Penjelasan)

7

Kritik Relativistik

18

Kritik Praktis


8

Kritik Absolutistik

19

Kritik Baru

9

Kritik Interpretatif

20

Kritik Psikologis

10

Kritik Tekstual


21

Kritik Metapoeik

11

Kritik Linguistik

22

Kritik Sosiokultural

Jenis kritik sastra berdasarkan pendekatan (Abrams,1981)
a. Kritik Mimetik
b. Kritik Pragmatik
c. Kritik Ekspresif
d. Kritik Objektif

Kritik Sastra Puisi
Pengertian Puisi
• Puisi ditulis berdasarkan susunan kata-kata yang indah dan
memiliki daya tarik yang tinggi dan luar biasa,hasil
pengungkapan perasaan dan pikiran penulisnya
• Puisi sebagai suatu struktur makro dan keberadaannya terkait
dengan penyair, konteks, gagasan, sistem tanda yang
terwujud dalam bentuk teks yang menjadi sarana kontak
dengan pembaca, dan pembaca sebagai addressee

Struktur Pembangun Puisi
N Struktur Fisik
o
1
Diksi
2
Gaya bahasa
3
Pencitraan
4
Persajakan

Struktur Batin
Tema
Perasaan
Nada
Amanat

Contoh Kritik Sastra Puisi
Puisi "Aku" karya Chairil Anwar
Aku
Kalau sampai waktuku
'Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi

Puisi ‘Aku’ di atas dapat dikritik dari
dua hal
• Struktur fisik (diksi, gaya bahasa,
pencitraan, dan persajakan)
• Struktur batin (tema, rasa, nada, kata
konkret, irama, rima, amanat)

Aktivitas Pembelajaran
Mengkaji Materi dan Presentasi
Langkah- langkah yang dilakukan
1. Masing-masing peserta dibagi ke dalam empat kelompok besar
2. Masing-masing anggota kelompok membentuk empat kelompok baru yang disebut kelompok ahli
3. Dua kelompok menelaah modul yang berkaitan dengan materi konsep hakikat kritik sastra
4. Dua kelompok lainnya materi konsep dan contoh kritik sastra puisi
5. Setiap kelompok ahli mengkaji dan menelaah masing-masing sumber belajar yang terkait
6. Setelah selesai mereka diminta kembali ke kelompok asal
7. Di kelompok asal mengerjakan LK 1.1 Hakikat Kritik Sastra dan LK 1.2 Kritik Sastra Puisi
8. Setiap kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil diskusinya
9. kelompok lain menanggapinya
10.Fasilitator memberikan penguatan

Latihan Menganalisis Contoh Kritik Sastra
• Silakan peserta berkelompok
• Amatilah contoh kritik sastra puisi yang terdapat pada bagian
uraian materi
• Kajilah contoh kritik tersebut dengan menggunakan format
LK 1.3 Kajian Contoh Kritik Sastra Puisi

Latihan Mandiri Menulis Kritik Sastra Puisi


Tulislah kritik puisi karya sastrawan Indonesia dengan
mengerjakan
LK 1.4 Menulis Kritik Sastra Puisi

Refleksi Kegiatan Pembelajaran
Berdasarkan pemahaman Bapak/Ibu terhadap materi ini
• Apakah Bapak/Ibu sudah mmenguasainya atau belum? Jelaskan!
• Manfaat apa yang dapat diperoleh berkenaan dengan kegiatan tersebut?
• Nilai karakter apa yang sudah diimplementasikan dalam kegiatan
pembelajaran ini? Pada tindakan atau kegiatan mana nilai itu dapat
diimplementasikan?
• Bagaimanakah Bapak/ Ibu mengaplikasikan nilai karakter tersebut dalam
kegiatan
pembelajaran di kelas?
• Apakah materi pada Kegiatan Pembelajaran 1 dapat diaplikasikan di kelas?
Jika ya, bagaimanakah mengaplikasikannya?

26

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
KRITIK SASTRA PROSA

Tujuan
Setelah mempelajari seluruh kegiatan
pembelajaran, Bapak / Ibu mampu dapat
mengapresiasi karya sastra secara reseptif dan
produktif, khususnya membuat kritik sastra
(puisi, prosa, dan drama) dengan
mengintegrasikan nilai-nilai PPK yaitu nilai
religius, nasionalis, mandiri, dan
gotong royong

Kompetensi dan Indikator
Kompetensi Guru
20.7 Mengapresiasi

Indikator

20.7.1a Menjelaskan konsep kritik sastra
dan
karya sastra secara unsur kritik sastra prosa dengan
reseptif dan produktif mengintegrasikan
nilai-nilai PPK yaitu nilai religius,
nasionalis,
mandiri, dan gotong royong.
20.7.2a Membuat kritik sastra prosa
dengan
mengintegrasikan nilai-nilai PPK yaitu
nilai religius,
nasionalis, mandiri, dan gotong royong.

Kritik Sastra Prosa
• Pengertian prosa
• Unsur pembangun prosa
• Contoh kritik sastra prosa

Pengertian Prosa
Prosa fiksi adalah kisahan atau cerita yang
diemban oleh pelaku-pelaku tertentu
dengan pemeranan, latar serta tahapan
dan rangkaian cerita tertentu yang
bertolak dari hasil imajinasi pengarangnya
sehingga menjalin suatu cerita

Prosa fiksi dapat dibedakan dalam berbagai bentuk
 Roman
 Novel
 Cerpen

• Cerpen adalah cerita fiksi yang habis dibaca
dalam sekali duduk
• Novel adalah cerita fiksi yang mengisahkan
perjalanan hidup para tokohnya dengan segala
liku-liku perjalanan dan perubahan nasibnya
• Roman adalah cerita fiksi yang mengisahkan
tokoh-tokohnya sejak kanak-kanak sampai
tutup usia

Unsur Pembangun Prosa
Unsur Instrinsik
• setting/latar
• gaya bahasa
• penokohan dan perwatakan
• alur / plot
• titik pandang
• tema
• amanat

Unsur Ekstrinsik
Kepengarangan

Unsur Ekstrinsik

Sosial Budaya

Kesejarahan






Unsur ekstrinsik (Nurgiantoro,2000:24)
Keadaan subjektifitas individu pengarang (seperti: sikap,
keyakinan, dan pandangan hidup)
Psikologi, meliputi psikologi pengarang, psikologi pembaca,
dan psikologi terapan
Keadaan lingkungan di sekitar pengarang (seperti: politik,
ekonomi, dan sosial)
Pandangan hidup suatu bangsa (ideologi); dan Karya sastra
atau karya seni lainnya

Contoh kritik sastra prosa
• Silahkan pahami contoh kritik sastra cerpen “Robohnya Surau
Kami”
Karya A. A. Navis dalam bacaan (modul)

Aktivitas Pembelajaran
Mengkaji Materi dan Presentasi
Langkah-langkah yang dilakukan








Masing-masing peserta dibagi ke dalam empat kelompok besar
Setiap kelompok membaca dan menelaah sumber belajar
Silakan kerjakan LK 2.1 Kritik Sastra Prosa
Silakan telaah contoh kritik (Cerpen “Robohnya Surau Kami”) yang
tertera pada uraian materi, kemudian kerjakan format LK 2.2 Kajian
contoh kritik sastra Prosa
Setelah berdiskusi presentasikan hasil diskusi tersebut dan
kelompok lain menanggapinya.
Fasilitator memberikan penguatan
38

Latihan Mandiri
Buatlah kritik sastra prosa Indonesia cerpen “MELATI” karya
Rista Rifia L. dengan menggunakan format LK 2.3 Menulis
kritik sastra prosa

Refleksi
Berdasarkan pemahaman Bapak/Ibu terhadap materi ini
• Apakah Bapak/Ibu sudah mmenguasainya atau belum? Jelaskan!
• Manfaat apa yang dapat diperoleh berkenaan dengan kegiatan tersebut?
• Nilai karakter apa yang sudah diimplementasikan dalam kegiatan
pembelajaran ini? Pada tindakan atau kegiatan mana nilai itu dapat
diimplementasikan?
• Bagaimanakah Bapak/ Ibu mengaplikasikan nilai karakter tersebut dalam
kegiatan
pembelajaran di kelas?
• Apakah materi pada Kegiatan Pembelajaran 2 dapat diaplikasikan di kelas?
Jika ya, bagaimanakah mengaplikasikannya?

40

KEGIATAN PEMBELAJARAN 3
KRITIK SASTRA DRAMA

Tujuan
Setelah mempelajari seluruh kegiatan
pembelajaran, Bapak / Ibu mampu dapat
mengapresiasi karya sastra secara reseptif dan
produktif, khususnya membuat kritik sastra
(puisi, prosa, dan drama) dengan
mengintegrasikan nilai-nilai PPK yaitu nilai
religius, nasionalis, mandiri, dan
gotong royong

Kompetensi dan Indikator
Kompetensi Guru
20.7 Mengapresiasi

Indikator

20.7.1a Menjelaskan konsep kritik sastra
dan
karya sastra secara
unsur kritik sastra drama dengan
mengintegrasikan
reseptif dan produktif
nilai-nilai PPK yaitu nilai religius,
nasionalis,
mandiri, dan gotong royong.
20.7.2a Membuat kritik sastra drama
dengan mengintegrasikan nilainilai PPK yaitu nilai religius,
nasionalis, mandiri, dan gotong
royong.

Kritik Sastra Drama
• Pengertian drama
• Unsur pembangun drama
• Contoh kritik sastra drama

Pengertian Drama
Drama berarti perbuatan, tindakan, atau beraksi ( action)
Drama dipisahkan atas dua pengertian
 Pertama, drama sebagai text play atau naskah karya
sastra milik pribadi, yaitu naskah bacaan milik penulis
drama yang masih membutuhkan pembaca soliter dan
perlu digarap yang baik dan teliti jika ingin dipentaskan
 Kedua, drama sebagai teater atau pementasan adalah
seni kolektif atau pertunjukan yang siap dipentaskan
sehingga berfungsi sebagai tontonan pertunjukan

Unsur Pembangun Drama
Unsur Instrinsik







plot atau alur
babak dan adegan
tokoh atau karakter
dialog atau percakapan
latar atau setting
Petunjuk pengarang

Unsur tambahan ketika naskah
drama dipentaskan

 gerak atau action
 tata busana dan tata rias
 tata panggung
 tata bunyi
 tata lampu

Unsur ekstrinsik





biografi pengarang
pemikiran pengarang
unsur sosial budaya masyarakatnya
petunjuk pengarang

Contoh Kritik Drama
Mari kita pahami telaah contoh kritik sastra
drama
"Mengapa Kau Culik Anak Kami?”Karya Seno
Gumira Adjidarma
(lihat modul PKB halaman
83)

Aktivitas Pembelajaran
Mengkaji Materi dan Presentasi








Masing-masing peserta dibagi ke dalam empat kelompok besar
Masing-masing kelompok membaca dan menelaah materi yang terdapat
dalam sumber belajar yang berhubungan kritik sastra drama
Silakan kerjakan LK 3.1 Kritik Sastra Drama
Amatilah contoh kritik sastra drama yang terdapat pada bagian uraian
materi
Kajilah contoh kritik sastra drama dengan menggunakan format
LK 3.2 Kajian Contoh Kritik Sastra Drama
Salah satu perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusinya dan
ditanggapi anggota kelompok lain.
Fasilitator memberikan penguatan.

Latihan Mandiri
Tulislah kritik teks drama karya sastrawan Indonesia
yang berjudul “ARLOJI” karya P. Hariyanto” dengan
menggunakan format LK 3.3 Menulis kritik sastra drama

Latihan Soal

Kerjakan latihan soal pilihan ganda berjumlah
20 yang tercantum pada bagian evaluasi
modul PKB halaman 107

Penguatan Materi

Fasilitator memberi pendalaman,
penguatan, dan kesimpulan materi
yang telah dibahas dan didiskusikan

Refleksi
Berdasarkan pemahaman Bapak/Ibu terhadap materi ini
• Apakah Bapak/Ibu sudah menguasainya atau belum? Jelaskan!
• Manfaat apa yang dapat diperoleh berkenaan dengan kegiatan tersebut?
• Nilai karakter apa yang sudah diimplementasikan dalam kegiatan
pembelajaran ini? Pada tindakan atau kegiatan mana nilai itu dapat
diimplementasikan?
• Bagaimanakah Bapak/ Ibu mengaplikasikan nilai karakter tersebut dalam
kegiatan
pembelajaran di kelas?
• Apakah materi pada Kegiatan Pembelajaran 2 dapat diaplikasikan di kelas?
Jika ya, bagaimanakah mengaplikasikannya?

54

TERIMA KASIH
SEMOGA SUKSES