S PSI 1000074 Chapter3

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang memiliki kualitas dan karakteristik khusus yang ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 1999). Populasi dalam penelitian ini adalah wanita dewasa awal di UPI. Adapun karakteristik populasi pada penelitian ini adalah wanita dewasa awal yang pernah atau sedang melakukan diet.

2. Metode Pengambilan Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya akan diteliti dan mampu merepresentatifkan populasinya (Sunyoto, 2013). Teknik yang digunakan dalam penelitian ini metode insidental sampling. Menurut Masyhuri dan Zainuddin (2008), teknik insidental sampling adalah metode dengan pengambilan sampel secara kebetulan. Teknik ini merupakan teknik pengambilan sampel berdasarkan kebetulan, siapa saja yang termasuk anggota populasi yang secara kebetulan dijumpai oleh peneliti pada saat penelitian dapat dijadikan sampel selama sesuai kriteria. Sampel pada penelitian ini berjumlah 127 responden dengan kriteria wanita dewasa awal yang pernah atau sedang melakukan diet.

B. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penilitian kuantitatif yang bersifat korelasional, yang bertujuan untuk melihat hubungan antar variabel.

C. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel, yaitu: 1. Variabel independen : body image


(2)

D. Definisi Operasional

1. Body Image

Body image yang dimaksud dalam penelitian ini adalah evaluasi yang dilakukan wanita terhadap ukuran tubuh, berat badan ataupun aspek-aspek lain dari tubuhnya yang berhubungan dengan penampilan fisik.

Dimensi body image meliputi:

a. Appearance evaluation (evaluasi penampilan), yaitu evaluasi yang dilakukan wanita terhadap penampilan fisiknya dan terhadap penilaian orang lain tentang penampilan fisiknya.

b. Appearance orientation (orientasi penampilan), yaitu perhatian terhadap penampilan diri dan usaha yang dilakukan wanita untuk memperbaiki dan meningkatkan penampilan diri.

c. Body area satisfaction (kepuasan terhadap bagian tubuh), yaitu kepuasan terhadap tubuh bagian bawah, bagian tengah, bagian atas dan tubuh secara keseluruhan.

d. Overweight preocupation (kecemasan menjadi gemuk), yaitu kecemasan wanita akan kegemukan, kecenderungan wanita melakukan diet untuk menurunkan berat badan dan membatasi pola makan.

e. Self-classified weight (pengkategorian ukuran tubuh), yaitu persepsi dan penilaian wanita terhadap berat badan.

2. Perilaku Diet

Definisi perilaku diet dalam penelitian ini adalah usaha sadar yang dilakukan seorang wanita dalam mengontrol makanan yang dimakan untuk mengurangi berat badan.

Metode-metode penurunan berat badan meliputi: a. Metode penurunan berat badan yang sehat

Metode penurunan berat badan yang sehat mencerminkan pola makan sehat dan olahraga. Wanita melakukan pengurangan kalori, memperbanyak olahraga, memperbanyak makan buah dan sayur, mengurangi asupan lemak, mengurangi


(3)

makanan manis, mengurangi porsi makan, mengurangi konsumsi daging dan mengurangi makanan berkarbohidrat tinggi.

b. Metode penurunan berat badan yang tidak sehat

Metode penurunan berat badan yang tidak sehat mencerminkan usaha mengontrol berat badan dengan cara yang tidak sehat. Wanita melakukan puasa (di luar ibadah), sengaja melewatkan waktu makan, menggunakan obat penurun berat badan, memuntahkan makanan dengan sengaja dan mengurangi asupan gizi dalam menu makanan.

E. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan kuesioner untuk mengumpulkan data body image dan perilaku diet. Kuesioner perilaku diet dan body image dimodifikasi oleh peneliti dari Andea (2010) berdasarkan metode penurunan berat badan oleh French dkk dan 5 dimensi multidimensional body self relation questionnaire-Appearance oleh Thomas Cash. Kuesioner disusun dengan skala likert, yang terdiri dari pertanyaan favorable dan unfavorable. Responden memilih jawaban yang paling sesuai dengan dirinya dari 5 pilihan jawaban yang disediakan. Pilihan jawaban pada skala ini adalah STS (sangat tidak sesuai), TS (tidak sesuai), S (sesuai), dan SS (sangat sesuai).

1. Alat Ukur Body Image

Alat ukur Body Image dimodifikasi oleh peneliti dari Andea (2010) berdasarkan 5 aspek Multidimensional Body Self Relation Questionnaire-Appearance (Cash, dalam Seawell & Danorf-Burg, 2005).


(4)

Tabel 3.1 Blue Print Skala Body Image

No. Variabel Dimensi Indikator

Nomor Item Favor-

able

Unfavor- able

1. Body Ima ge

Definisi Operasional: Body ima ge adalah evaluasi yang dilakukan wanita terhadap ukuran tubuh, berat badan ataupun aspek-aspek lain dari tubuhnya yang berhubungan dengan

penampilan fisik.

Appea ra nce eva lua tion (evaluasi penampilan) Evaluasi yang dilakukan wanita terhadap penampilan fisiknya dan terhadap penilaian orang lain tentang penampilan fisiknya.

Menilai bahwa penampilannya baik.

1, 2 3

Menganggap orang lain menilai bahwa penampilannya

baik. 4 5

2. Appea ra nce

orienta tion (orientasi penampilan) Perhatian terhadap penampilan diri dan usaha yang dilakukan wanita untuk

memperbaiki dan meningkatkan penampilan diri.

Memberikan perhatian terhadap penampilan diri

6 7

Melakukan usaha untuk memperbaiki dan meningkatkan penampilan.

8 9

3. Body a rea

sa tisfa ction (kepuasan terhadap bagian tubuh) Kepuasan wanita terhadap tubuh bagian bawah, bagian tengah, bagian atas dan tubuh secara keseluruhan.

Merasa puas terhadap tubuh bagian bawah, bagian tengah, bagian atas dan tubuh secara keseluruhan.

10, 11, 12, 13,

14

15, 16, 17

4. Overweight

preocupation (kecemasan menjadi gemuk), Kecemasan wanita terhadap kegemukan, kecenderungan wanita melakukan diet untuk menurunkan berat badan dan membatasi

Merasa cemas terhadap kegemukan. 18, 19, 20, 21, 22, 23

24, 25, 26, 27 Cenderung

melakukan diet untuk

menurunkan berat badan dan membatasi pola makan.

28, 29. 30, 31,

32

33, 34, 35, 36


(5)

pola makan.

No. Variabel Dimensi Indikator

Nomor Item Favor-

able

Unfavor- able

5. Body Ima ge

Definisi Operasional: Body ima ge adalah evaluasi yang dilakukan wanita terhadap ukuran tubuh, berat badan ataupun aspek-aspek lain dari tubuhnya yang berhubungan dengan

penampilan fisik.

Self-cla ssified weight (pengkategorian ukuran tubuh) Persepsi dan penilaian wanita terhadap ukuran tubuh.

Menilai dan mempersepsikan ukuran tubuhnya ideal.

37, 39 38

Skala Body Image disusun berdasarkan skala Likert yang terdiri dari 2 kategori aitem, yaitu favorable dan unfavorable untuk mengungkap dimensi Appearance Evaluation (Evaluasi penampilan), Appearance Orientation (Orientasi penampilan), Body Area Satisfaction (Kepuasan terhadap bagian tubuh), Overweight Preocupation (Kecemasan menjadi gemuk), Self-Classified Weight (Pengkategorian ukuran tubuh). Tersedia 4 alternatif jawaban yaitu Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju (TS), Setuju (S), Sangat Setuju (SS). Rentang nilai 1-4. Bobot penilaian untuk respon pernyataan favorable yaitu STS = 1, TS = 2, S = 3, SS = 4. Bobot penilaian untuk setiap respon pernyataan unfavorable adalah STS = 4, TS = 3, S = 2, SS = 1

2. Alat Ukur Perilaku Diet

Peneliti menggunakan alat ukur perilaku diet yang dibuat oleh Andea (2010) dan disusun berdasarkan metode-metode penurunan berat badan yang dikemukakan oleh French, Perry, Leon dan Fulkerson dan telah dilakukan uji coba pada remaja sebagai subjek yang selanjutnya akan diuji coba oleh peneliti pada wanita dewasa awal.


(6)

Tabel 3.2. Blue Print Skala Perilaku Diet

No. Variabel Metode Indikator Item

Favor-able

Unfavora-ble

1. Perilaku Diet Definisi Operasional: Perilaku diet adalah usaha sadar yang dilakukan seorang wanita dalam mengontrol makanan yang dimakan untuk mengurangi berat badan. Metode penurunan berat badan yang sehat

Wanita menjaga pola makan dan berolahraga untuk menurunkan berat badan.

Mengurangi kalori

dalam makanannya. 1, 2, 3 4

Melakukan olahraga. 5 6

Memperbanyak makan sayur dan buah.

7 Mengurangi asupan

lemak. 8 9

Mengurangi

makanan manis. 10

Mengurangi porsi makanan yang dikonsumsi.

11 12

Mengurangi

konsumsi daging. 13

Mengurangi makanan yang berkarbohidrat tinggi.

2. Metode penurunan

berat badan yang tidak sehat

Wanita melakukan cara-cara yang instan dan tidak sehat untuk menurunkan berat badan.

Melakukan puasa (di luar ibadah) 16 Menggunakan obat-obatan untuk menurunkan berat badan 20, 21,

22, 23 24

Memuntahkan makanan dengan disengaja

25 26

Tidak memakan

daging sama sekali 27

Tidak memakan makanan yang mengandung karbohidrat sama sekali


(7)

jenis makanan saja dalam sehari

Total 33

Skala Perilaku Diet disusun berdasarkan skala likert dengan menggunakan 2 kategori aitem yaitu favorable dan unfavorable dengan 4 alternatif jawaban yaitu Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju (TS), Setuju (S), Sangat Setuju (SS). Bobot penilaian untuk respon pernyataan favorable yaitu STS = 1, TS = 2, S = 3, SS = 4. Bobot penilaian untuk setiap respon pernyataan unfavorable adalah STS = 4, TS = 3, S = 2, SS = 1

F. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

1. Validitas Instrumen

Validitas berarti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes atau instrumen ukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tes tersebut menjalankan fungsi ukurnya sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Validitas alat ukur dihitung dengan menggunakan corrected item-total correlation. Dalam corrected item-total correlation suatu item akan diterima apabila hasilnya lebih besar dari 0,2 (Ihsan, 2013).

2. Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas adalah sejauhmana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Hasil pengukuran dapat dipercaya hanya apabila pengukuran yang dilakukan beberapa kali memperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur belum berubah. Rumus yang digunakan ialah rumus koefisien Alpha Cronbach (Azwar, 1997).

G. Hasil Uji Coba Instrumen

1. Hasil uji coba instrumen body image

Alat ukur ini diujicobakan pada mahasiswa UPI yang berusia 20-25 tahun Uji reliabilitas dan validitas instrumen menggunakan Alpha Cronbach dan corrected


(8)

item-total correlation software dan bantuan SPSS versi 17.0. Jumlah item yang diujicobakan pada instrumen body image berjumlah 39. Setelah dilakukan uji coba instrumen, terdapat 3 item yang tidak valid dengan koefisien korelasi dibawah 0,2. Setelah 3 item yang tidak valid tersebut dibuang, terdapat 36 item yang tersisa dengan tingkat varian sebesar 74,065%. Guilford (Ihsan, 2013) mengatakan bahwa sebuah alat ukur akan dinyatakan valid apabila memiliki tingkat varian lebih besar dari 60%.

Instrumen ini menggunakan skala likert dengan nilai koefisien reliabilitas sebesar 0,928. Koefisien ini menunjukkan bahwa instrumen ini sangat reliabel.

2. Hasil uji coba instrumen perilaku diet

Instrumen perilaku diet yang diujicobakan pada mahasiswa UPI yang sesuai dengan kriteria subjek penelitian berjumlah 33 item. Terdapat 24 item tersisa yang memiliki koefisien korelasi diatas 0,2 setelah dilakukan pemilihan item yang valid dengan tingkat varian sebesar 67,688%. Instrumen ini dianggap valid (Guilford, dalam Ihsan, 2003)

Instrumen ini menunjukkan koefisien reliabilitas sebesar 0,760, angka tersebut menunjukkan bahwa instrumen ini berada pada kategori reliabel.

H. Revisi Alat Ukur

Setelah uji coba alat ukut dilaksanakan, peneliti menguji validitas dan reliabilitas instrumen. Setelah hasil diperoleh, peneliti memilih item yang reliabel dan valid, kemudian peneliti menyusun kembali item-item ke dalam instrumen yang akan digunakan untuk pengambilan data penelitian.

I. Teknis Analisis Data

Penelitian ini menggunakan uji untuk mengetahui kekuatan hubungan antar variabel dalam sebuah penelitian dan bagaimana korelasi antara variabel body image dengan variabel perilaku diet. Uji korelasi dilakukan menggunakan uji korelasi Pearson Product Moment dengan bantuan software SPSS Versi 17.0.


(9)

J. Pengkategorian Instrumen

Data hasil penelitian dikategorikan sesuai dengan kategori skor z menurut Ihsan (2003). Data dikategorikan dalam 3 kelompok, yaitu tinggi, rendah dan sedang berdasarkan skor z. Cara pengkategorian data dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.3 Kategori Data

Rentang Nilai Kategorisasi

T > (µ + 1σ) Tinggi/Positif (µ - 1σ) ≤ T ≤ ( µ + 1σ) Sedang/Netral T < (µ - 1σ) Rendah/Negatif

K. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Berikut adalah tahap dalam pelaksanaan penelitian yang dilakukan oleh peneliti:

1. Tahap Persiapan

a. Peneliti melakukan studi literatur mengenai variabel-variabel penelitian b. Peneliti merumuskan rancangan penelitian

c. Peneliti mempersiapkan instrumen penelitian d. Peneliti melakukan uji coba instrumen e. Peneliti melakukan revisi instrumen 2. Tahap Pelaksanaan

a. Peneliti mengumpulkan data b. Peneliti mengolah data 3. Tahap Pembahasan

a. Peneliti menginterpretasi data yang sudah diolah

b. Peneliti membuat hasil dan kesimpulan dari penelitian secara keseluruhan 4. Tahap Pelaporan


(1)

Tabel 3.1 Blue Print Skala Body Image

No. Variabel Dimensi Indikator

Nomor Item Favor-

able

Unfavor- able

1. Body Ima ge

Definisi Operasional: Body ima ge adalah evaluasi yang dilakukan wanita terhadap ukuran tubuh, berat badan ataupun aspek-aspek lain dari tubuhnya yang berhubungan dengan

penampilan fisik.

Appea ra nce eva lua tion (evaluasi penampilan) Evaluasi yang dilakukan wanita terhadap penampilan fisiknya dan terhadap penilaian orang lain tentang penampilan fisiknya.

Menilai bahwa penampilannya baik.

1, 2 3

Menganggap orang lain menilai bahwa penampilannya

baik. 4 5

2. Appea ra nce

orienta tion (orientasi penampilan) Perhatian terhadap penampilan diri dan usaha yang dilakukan wanita untuk

memperbaiki dan meningkatkan penampilan diri.

Memberikan perhatian terhadap penampilan diri

6 7

Melakukan usaha untuk memperbaiki dan meningkatkan penampilan.

8 9

3. Body a rea

sa tisfa ction (kepuasan terhadap bagian tubuh) Kepuasan wanita terhadap tubuh bagian bawah, bagian tengah, bagian atas dan tubuh secara keseluruhan.

Merasa puas terhadap tubuh bagian bawah, bagian tengah, bagian atas dan tubuh secara keseluruhan.

10, 11, 12, 13,

14

15, 16, 17

4. Overweight

preocupation (kecemasan menjadi gemuk), Kecemasan wanita terhadap kegemukan, kecenderungan wanita melakukan diet untuk menurunkan berat badan dan membatasi

Merasa cemas terhadap kegemukan. 18, 19, 20, 21, 22, 23

24, 25, 26, 27 Cenderung

melakukan diet untuk

menurunkan berat badan dan membatasi pola makan.

28, 29. 30, 31,

32

33, 34, 35, 36


(2)

pola makan.

No. Variabel Dimensi Indikator

Nomor Item Favor-

able

Unfavor- able

5. Body Ima ge

Definisi Operasional: Body ima ge adalah evaluasi yang dilakukan wanita terhadap ukuran tubuh, berat badan ataupun aspek-aspek lain dari tubuhnya yang berhubungan dengan

penampilan fisik.

Self-cla ssified weight (pengkategorian ukuran tubuh) Persepsi dan penilaian wanita terhadap ukuran tubuh.

Menilai dan mempersepsikan ukuran tubuhnya ideal.

37, 39 38

Skala Body Image disusun berdasarkan skala Likert yang terdiri dari 2 kategori aitem, yaitu favorable dan unfavorable untuk mengungkap dimensi

Appearance Evaluation (Evaluasi penampilan), Appearance Orientation (Orientasi penampilan), Body Area Satisfaction (Kepuasan terhadap bagian tubuh), Overweight Preocupation (Kecemasan menjadi gemuk), Self-Classified Weight (Pengkategorian ukuran tubuh). Tersedia 4 alternatif jawaban yaitu Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju (TS), Setuju (S), Sangat Setuju (SS). Rentang nilai 1-4. Bobot penilaian untuk respon pernyataan favorable yaitu STS = 1, TS = 2, S = 3, SS = 4. Bobot penilaian untuk setiap respon pernyataan unfavorable adalah STS = 4, TS = 3, S = 2, SS = 1

2. Alat Ukur Perilaku Diet

Peneliti menggunakan alat ukur perilaku diet yang dibuat oleh Andea (2010) dan disusun berdasarkan metode-metode penurunan berat badan yang dikemukakan oleh French, Perry, Leon dan Fulkerson dan telah dilakukan uji coba pada remaja sebagai subjek yang selanjutnya akan diuji coba oleh peneliti pada wanita dewasa awal.


(3)

Tabel 3.2. Blue Print Skala Perilaku Diet

No. Variabel Metode Indikator Item

Favor-able

Unfavora-ble

1. Perilaku Diet

Definisi Operasional: Perilaku diet adalah usaha sadar yang dilakukan seorang wanita dalam mengontrol makanan yang dimakan untuk mengurangi berat badan.

Metode penurunan berat badan yang sehat

Wanita menjaga pola makan dan berolahraga untuk menurunkan berat badan.

Mengurangi kalori

dalam makanannya. 1, 2, 3 4

Melakukan olahraga. 5 6

Memperbanyak makan sayur dan buah.

7 Mengurangi asupan

lemak. 8 9

Mengurangi

makanan manis. 10

Mengurangi porsi makanan yang dikonsumsi.

11 12

Mengurangi

konsumsi daging. 13

Mengurangi makanan yang berkarbohidrat tinggi.

2. Metode penurunan

berat badan yang tidak sehat

Wanita melakukan cara-cara yang instan dan tidak sehat untuk menurunkan berat badan.

Melakukan puasa (di luar ibadah)

16

Menggunakan obat-obatan untuk menurunkan berat badan

20, 21,

22, 23 24

Memuntahkan makanan dengan disengaja

25 26

Tidak memakan

daging sama sekali 27

Tidak memakan makanan yang mengandung karbohidrat sama sekali

28, 29 30, 31


(4)

jenis makanan saja dalam sehari

Total 33

Skala Perilaku Diet disusun berdasarkan skala likert dengan menggunakan 2 kategori aitem yaitu favorable dan unfavorable dengan 4 alternatif jawaban yaitu Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju (TS), Setuju (S), Sangat Setuju (SS). Bobot penilaian untuk respon pernyataan favorable yaitu STS = 1, TS = 2, S = 3, SS = 4. Bobot penilaian untuk setiap respon pernyataan unfavorable adalah STS = 4, TS = 3, S = 2, SS = 1

F. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen 1. Validitas Instrumen

Validitas berarti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes atau instrumen ukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tes tersebut menjalankan fungsi ukurnya sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Validitas alat ukur dihitung dengan menggunakan corrected item-total correlation. Dalam corrected item-total correlation suatu item akan diterima apabila hasilnya lebih besar dari 0,2 (Ihsan, 2013).

2. Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas adalah sejauhmana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Hasil pengukuran dapat dipercaya hanya apabila pengukuran yang dilakukan beberapa kali memperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur belum berubah. Rumus yang digunakan ialah rumus koefisien Alpha Cronbach (Azwar, 1997).

G. Hasil Uji Coba Instrumen

1. Hasil uji coba instrumen body image

Alat ukur ini diujicobakan pada mahasiswa UPI yang berusia 20-25 tahun Uji reliabilitas dan validitas instrumen menggunakan Alpha Cronbach dan corrected


(5)

item-total correlation software dan bantuan SPSS versi 17.0. Jumlah item yang diujicobakan pada instrumen body image berjumlah 39. Setelah dilakukan uji coba instrumen, terdapat 3 item yang tidak valid dengan koefisien korelasi dibawah 0,2. Setelah 3 item yang tidak valid tersebut dibuang, terdapat 36 item yang tersisa dengan tingkat varian sebesar 74,065%. Guilford (Ihsan, 2013) mengatakan bahwa sebuah alat ukur akan dinyatakan valid apabila memiliki tingkat varian lebih besar dari 60%.

Instrumen ini menggunakan skala likert dengan nilai koefisien reliabilitas sebesar 0,928. Koefisien ini menunjukkan bahwa instrumen ini sangat reliabel.

2. Hasil uji coba instrumen perilaku diet

Instrumen perilaku diet yang diujicobakan pada mahasiswa UPI yang sesuai dengan kriteria subjek penelitian berjumlah 33 item. Terdapat 24 item tersisa yang memiliki koefisien korelasi diatas 0,2 setelah dilakukan pemilihan item yang valid dengan tingkat varian sebesar 67,688%. Instrumen ini dianggap valid (Guilford, dalam Ihsan, 2003)

Instrumen ini menunjukkan koefisien reliabilitas sebesar 0,760, angka tersebut menunjukkan bahwa instrumen ini berada pada kategori reliabel.

H. Revisi Alat Ukur

Setelah uji coba alat ukut dilaksanakan, peneliti menguji validitas dan reliabilitas instrumen. Setelah hasil diperoleh, peneliti memilih item yang reliabel dan valid, kemudian peneliti menyusun kembali item-item ke dalam instrumen yang akan digunakan untuk pengambilan data penelitian.

I. Teknis Analisis Data

Penelitian ini menggunakan uji untuk mengetahui kekuatan hubungan antar variabel dalam sebuah penelitian dan bagaimana korelasi antara variabel body image

dengan variabel perilaku diet. Uji korelasi dilakukan menggunakan uji korelasi


(6)

J. Pengkategorian Instrumen

Data hasil penelitian dikategorikan sesuai dengan kategori skor z menurut Ihsan (2003). Data dikategorikan dalam 3 kelompok, yaitu tinggi, rendah dan sedang berdasarkan skor z. Cara pengkategorian data dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.3 Kategori Data

Rentang Nilai Kategorisasi

T > (µ + 1σ) Tinggi/Positif (µ - 1σ) ≤ T ≤ ( µ + 1σ) Sedang/Netral T < (µ - 1σ) Rendah/Negatif

K. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Berikut adalah tahap dalam pelaksanaan penelitian yang dilakukan oleh peneliti:

1. Tahap Persiapan

a. Peneliti melakukan studi literatur mengenai variabel-variabel penelitian b. Peneliti merumuskan rancangan penelitian

c. Peneliti mempersiapkan instrumen penelitian d. Peneliti melakukan uji coba instrumen e. Peneliti melakukan revisi instrumen 2. Tahap Pelaksanaan

a. Peneliti mengumpulkan data b. Peneliti mengolah data 3. Tahap Pembahasan

a. Peneliti menginterpretasi data yang sudah diolah

b. Peneliti membuat hasil dan kesimpulan dari penelitian secara keseluruhan 4. Tahap Pelaporan