A Malik Fadjar Hal Praktis Kerjasama Pada PTIS

Hal Praktis Kerjasama Pada PTIS
(Pointers Semiloka BKS-PTIS, 3-5 Mei 2013, di Malang)

Oleh: A. Malik Fadjar

1. Perlu

diketahui

merupakan

bahwa

dasawarsa

tahun-tahun

perkembangan

Perguruan


80-an

kebangkitan,
Tinggi

Islam

boleh

dikatakan

pertumbuhan
Swasta

(PTIS)

dan
dalam

berbagai bentuk, jenis, jenjang dan model. Dan secara struktural

pemerintah (Kemendikbud dan Kemenag) juga mulai mengatur,
mengarahkan,

membina

dan

memberikan

bantuan.

2. Bersamaan dengan itu lahirlah wadah kerjasama antar PTIS
yang dikenal dengan sebutan Badan Kerjasama – BKS – PTIS.

3. Keberadaan dan peran PTIS boleh dikatakan pula merupakan
pembuka

akses

umat,


khususnya

kalangan

memperoleh/meneruskan jenjang pendidikan tinggi.

santri

4. Begitu juga terbentuknya wadah BKS-PTIS telah ikut memperkuat makna
sosiologis, politis dan akademis PTIS. Bahkan menjadi salah satu forum
“Cendekiawan dan Sarjana Muslim” dari berbagai disiplin ilmu untuk
mendiskusikan dan mendialogkan seputar pengembangan studi Islam.

5.Kini, dalam rangka “kristalisasi”, maka hal praktis kerjasama pada PTIS
yang perlu dikukuhkan/diprogramkan, antara lain:
a. Memperjelas,

dan/atau


memperkokoh

status

kelembagaan

(legal

standing), baik menyangkut kepemilikan maupun akreditasinya dengan
saling tukar-menukar pengalaman (formal maupun informal).
b. Saling membuka akses untuk pengembangan SDM dengan memberi
keringanan/beasiswa S2 dan S3.
c. Saling

memberi

bimbingan

praktis/pelatihan


manajemen

penyelenggaraan dan pengelolaan PTIS, baik formal maupun informal.