RTRW 2010 – 2030 : Pemerintah Kabupaten Ngawi RTRWBAB X Penutup
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW)
KABUPATEN NGAWI
10.1.
KESIMPULAN
Dalam proses perencanaan pengembangan wilayah, peran strategis
wilayah, masyarakat dan piranti pendukung lainnya merupakan satu bagian
yang tidak dapat dipisahkan. Pemahaman mendalam terhadap potensi wilayah
dan kendala yang menghambat, akan sangat menentukan dalam penetapan
arahan pengembangan kewilayahan.
Untuk mencapai arahan pengembangan wilayah yang sesuai, maka visi
pengembangan kewilayahan haruslah mencakup asas–asas berikut, yaitu :
Asas Pertumbuhan
Asas Lingkungan/konservasi
Asas Pemerataan
Asas Pemberdayaan
Laporan Akhir
X-1
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW)
KABUPATEN NGAWI
Dengan menerapkan visi perencanaan yang sesuai, maka akan diperoleh
5.
pengembangan kawasan yang diprioritaskan.
suatu arahan penataan wilayah yang tepat tujuan dan sasaran. Wilayah
Kabupaten Ngawi sebagai bagian terintegral dari wilayah Propinsi Jawa Timur,
Untuk memacu pertumbuhan wilayah perlu adanya tindak lanjut dalam
6.
Perlunya penciptaan iklim yang kondusif dalam pengembangan investasi
memiliki perkembangan yang relatif pesat. Kabupaten Ngawi juga memiliki
wilayah, dengan memberikan jaminan keamanan dan kemudahan birokrasi
potensi dan unggulan pada berbagai sektor yang memiliki prospek baik untuk
bagi para investor.
dikembangkan,
yaitu
pada
sektor
pertanian,
perkebunan,
perikanan,
7.
Bagian yang telah ditetapkan sebagai lahan abadi sawah dan hutan harus
peternakan, perindustrian dan pariwisata. Dengan modal dasar potensi-potensi
dikendalikan dan dipertahankan keberadaannya melalui berbagai insentif
tersebut maka diharapkan dapat menjadi penggerak pengembangan wilayah di
dan disinsentif.
Kabupaten Ngawi
disertai pembinaan dan peningkatan kualitas sumberdaya
8.
Pariwisata di Kabupaten Ngawi cukup potensial, untuk itu diperlukan
manusia. Dengan memperhatikan potensi masalah dan prospek pengembangan
prioritas pengembangannya sehingga mampu menarik wisatawan dan
yang
bersaing dalam skala local maupun regional.
telah
diarahkan,
diharapkan
Kabupaten
Ngawi
akan
mampu,
mengembangkan, mengatasi, mengawasi dan mengkonservasi berbagai potensi
9.
Jumlah penduduk wilayah Kabupaten Ngawi sejumlah 882.221 jiwa
merupakan modal dasar dalam mendukung kemajuan wilayah, sehingga
yang dimiliki untuk menunjang pertumbuhan dan pengembangan wilayah.
diperlukan suatu upaya komprehensif untuk peningkatan kualitas SDM
10.2.
REKOMENDASI
melalui penyediaan pendidikan, lapangan kerja yang memadai dan jaminan
Rencana tata ruang wilayah terkonstelasi dengan
sehingga
harus
mampu
mengikuti
perkembangan
karakter wilayah,
suatu
wilayah
yang
direncanakan. Berdasarkan rencana yang telah disusun, maka ada beberapa
aspek yang harus diperhatikan untuk menunjang kontinuitas perkembangan
wilayah, yaitu :
1.
Struktur ruang di Kabupaten Ngawi pada dasarnya sudah mulai baik,
perkembangan perkotaan utama khususnya Karangjati dan Paron.
Untuk
menciptakan
struktur
yang
ideal
tersebut
juga
diperlukan
pengembangan berbagai infrastruktur wilayah terutama pengembangan
jalan tol, arteri dan kolektor.
3.
Kawasan lindung di Kabupaten Ngawi banyak yang mengalami alih fungsi
sehingga diperlukan pengembalian fungsi tersebut.
4.
10. Peran
serta
seluruh
elemen
masyarakat
sangat
diperlukan
untuk
mendukung perkembangan wilayah, dalam hal ini termasuk LSM, lembaga
sosial, lembaga keagamaan maupun individu untuk menjamin kemajuan
wilayah.
namun tetap memerlukan berbagai upaya dan terobosan guna mendorong
2.
kehidupan yang lebih baik untuk mewujudkan kesejahteraan penduduk.
Diperlukan peraturan daerah (PERDA) atau Surat Keputusan (SK) Bupati
mengenai izin peruntukan tanah atau izin pemanfaatan ruang.
11. Untuk
mendukung
wilayah,
maka
kegiatan
perlu
pembangunan
dikembangkan
demi
hubungan
tercapai
yang
kemajuan
serasi
antara
masyarakat/tokoh masyarakat – pemerintah – Swasta dengan pola Triple
Linkage sehingga tercipta keserasian roda pembangunan di wilayah
Kabupaten Ngawi yang pada akhirnya akan tercapai suatu kemakmuran
bersama.
12. Sebagai tindak lanjut dari penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten Ngawi ini diperlukan beberapa tindakan antara lain adalah :
a. Perluasan sosialisasi dan aplikatifnya tentang penataan ruang dengan
segenap implikasinya dengan membangun sistem informasi tata ruang;
Laporan Akhir
X-2
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW)
KABUPATEN NGAWI
b. Penyusunan dan sinkronisasi program pembangunan berdasarkan tata
ruang;
c. Penyusunan rencana detail tata ruang dan kawasan strategis;
d. Pengembangan
infrastruktur
pada
kawasan
yang
perlu
dipacu
perkembangannya;
e. Pengendalian yang lebih ketat terhadap berbagai kemungkinan alih
fungsi kawasan lindung; serta
f. Penyusunan berbagai deregulasi yang memudahkan masuknya investasi
produktif di Kabupaten Ngawi.
Laporan Akhir
X-3
KABUPATEN NGAWI
10.1.
KESIMPULAN
Dalam proses perencanaan pengembangan wilayah, peran strategis
wilayah, masyarakat dan piranti pendukung lainnya merupakan satu bagian
yang tidak dapat dipisahkan. Pemahaman mendalam terhadap potensi wilayah
dan kendala yang menghambat, akan sangat menentukan dalam penetapan
arahan pengembangan kewilayahan.
Untuk mencapai arahan pengembangan wilayah yang sesuai, maka visi
pengembangan kewilayahan haruslah mencakup asas–asas berikut, yaitu :
Asas Pertumbuhan
Asas Lingkungan/konservasi
Asas Pemerataan
Asas Pemberdayaan
Laporan Akhir
X-1
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW)
KABUPATEN NGAWI
Dengan menerapkan visi perencanaan yang sesuai, maka akan diperoleh
5.
pengembangan kawasan yang diprioritaskan.
suatu arahan penataan wilayah yang tepat tujuan dan sasaran. Wilayah
Kabupaten Ngawi sebagai bagian terintegral dari wilayah Propinsi Jawa Timur,
Untuk memacu pertumbuhan wilayah perlu adanya tindak lanjut dalam
6.
Perlunya penciptaan iklim yang kondusif dalam pengembangan investasi
memiliki perkembangan yang relatif pesat. Kabupaten Ngawi juga memiliki
wilayah, dengan memberikan jaminan keamanan dan kemudahan birokrasi
potensi dan unggulan pada berbagai sektor yang memiliki prospek baik untuk
bagi para investor.
dikembangkan,
yaitu
pada
sektor
pertanian,
perkebunan,
perikanan,
7.
Bagian yang telah ditetapkan sebagai lahan abadi sawah dan hutan harus
peternakan, perindustrian dan pariwisata. Dengan modal dasar potensi-potensi
dikendalikan dan dipertahankan keberadaannya melalui berbagai insentif
tersebut maka diharapkan dapat menjadi penggerak pengembangan wilayah di
dan disinsentif.
Kabupaten Ngawi
disertai pembinaan dan peningkatan kualitas sumberdaya
8.
Pariwisata di Kabupaten Ngawi cukup potensial, untuk itu diperlukan
manusia. Dengan memperhatikan potensi masalah dan prospek pengembangan
prioritas pengembangannya sehingga mampu menarik wisatawan dan
yang
bersaing dalam skala local maupun regional.
telah
diarahkan,
diharapkan
Kabupaten
Ngawi
akan
mampu,
mengembangkan, mengatasi, mengawasi dan mengkonservasi berbagai potensi
9.
Jumlah penduduk wilayah Kabupaten Ngawi sejumlah 882.221 jiwa
merupakan modal dasar dalam mendukung kemajuan wilayah, sehingga
yang dimiliki untuk menunjang pertumbuhan dan pengembangan wilayah.
diperlukan suatu upaya komprehensif untuk peningkatan kualitas SDM
10.2.
REKOMENDASI
melalui penyediaan pendidikan, lapangan kerja yang memadai dan jaminan
Rencana tata ruang wilayah terkonstelasi dengan
sehingga
harus
mampu
mengikuti
perkembangan
karakter wilayah,
suatu
wilayah
yang
direncanakan. Berdasarkan rencana yang telah disusun, maka ada beberapa
aspek yang harus diperhatikan untuk menunjang kontinuitas perkembangan
wilayah, yaitu :
1.
Struktur ruang di Kabupaten Ngawi pada dasarnya sudah mulai baik,
perkembangan perkotaan utama khususnya Karangjati dan Paron.
Untuk
menciptakan
struktur
yang
ideal
tersebut
juga
diperlukan
pengembangan berbagai infrastruktur wilayah terutama pengembangan
jalan tol, arteri dan kolektor.
3.
Kawasan lindung di Kabupaten Ngawi banyak yang mengalami alih fungsi
sehingga diperlukan pengembalian fungsi tersebut.
4.
10. Peran
serta
seluruh
elemen
masyarakat
sangat
diperlukan
untuk
mendukung perkembangan wilayah, dalam hal ini termasuk LSM, lembaga
sosial, lembaga keagamaan maupun individu untuk menjamin kemajuan
wilayah.
namun tetap memerlukan berbagai upaya dan terobosan guna mendorong
2.
kehidupan yang lebih baik untuk mewujudkan kesejahteraan penduduk.
Diperlukan peraturan daerah (PERDA) atau Surat Keputusan (SK) Bupati
mengenai izin peruntukan tanah atau izin pemanfaatan ruang.
11. Untuk
mendukung
wilayah,
maka
kegiatan
perlu
pembangunan
dikembangkan
demi
hubungan
tercapai
yang
kemajuan
serasi
antara
masyarakat/tokoh masyarakat – pemerintah – Swasta dengan pola Triple
Linkage sehingga tercipta keserasian roda pembangunan di wilayah
Kabupaten Ngawi yang pada akhirnya akan tercapai suatu kemakmuran
bersama.
12. Sebagai tindak lanjut dari penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten Ngawi ini diperlukan beberapa tindakan antara lain adalah :
a. Perluasan sosialisasi dan aplikatifnya tentang penataan ruang dengan
segenap implikasinya dengan membangun sistem informasi tata ruang;
Laporan Akhir
X-2
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW)
KABUPATEN NGAWI
b. Penyusunan dan sinkronisasi program pembangunan berdasarkan tata
ruang;
c. Penyusunan rencana detail tata ruang dan kawasan strategis;
d. Pengembangan
infrastruktur
pada
kawasan
yang
perlu
dipacu
perkembangannya;
e. Pengendalian yang lebih ketat terhadap berbagai kemungkinan alih
fungsi kawasan lindung; serta
f. Penyusunan berbagai deregulasi yang memudahkan masuknya investasi
produktif di Kabupaten Ngawi.
Laporan Akhir
X-3