t pd 0908073 bibliography

150

DAFTAR PUSTAKA

Aisyah, S. (2009). Bahan Ajar Penentuan Struktur Senyawa Organik. Bandung :
FPMIPA UPI.
Anonim. (2006). Panduan Pengembangan Pembelajaran IPA. tersedia :
http://www.puskur.net ( 8 Agustus 2012).
Asmani, Jamal Ma’mur. (2011). 7 Tips Aplikasi Pakem. Jogjakarta : Diva Press.
Baedhowi. (2006).Kompetensi Guru. Jakarta : Rineka Cipta.
Dinar, Nia. (2007). Analisis Pengembangan Kompetensi Guru. Skripsi FPIPS
UPI. Bandung : Tidak diterbitkan.
Djudin, Tomo. (2011). Menyoal Pembelajaran Sains Di Sekolah: Bagaimana
Seharusnya?. tersedia : http://cobaberbagi.wordpress.com (23 oktober
2011).
Haelani, D. Fachrudin (2008). Pemahaman Guru Tentang Pendekatan
Keterampilan Proses Dalam Pembelajaran IPA Pada SD Negeri di
Bandung. Tesis Magister pada pendidikan IPA SPS UPI Bandung: tidak
diterbitkan.
Haryati, S. (2010). “Pengembangan Pendidikan Karakter di Sekolah Sebagai
Sarana Membentuk Good Character Pada Siswa ”, dalam Proceeding

Seminar Aktualisasi Pendidikan Karakter Bangsa. Bandung : Widya
Aksara Press.
Juhji. (2008). Hakikat Sains. [Online]. Tersedia:http://juhji-sd.blogspot.com [20
September 2011].
Kunandar. (2007). Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo.
Madjid, Abdul. (2007). Perencanaan Pembelajaran (Mengembangkan Standar
Kompetensi Guru). Bandung : Remaja Rosdakarya.
Megawangi, R. (2009). Pendidikan Karakter : Solusi Yang Tepat Untuk
Membangun Bangsa . Jakarta: Indonesia Heritage Foundation.
Moleong, L. J. (2004). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja
Rosdakarya.
150
Sarnawi M Dasim, 2012
Implementasi Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran Sains Di Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

151

Muhaimin. (2004). Kompetensi Guru. Jakarta : Rieneka Cipta.

Mulyasa , E. (2005), Menjadi Guru Profesional, Menciptakan pembelajaran
kreatif dan Menyenangkan . Bandung : Rosdakarya.
Pemerintah RI. (2010). Desain Induk Pembangunan Karakter Bangsa Tahun
2010-2025. Jakarta : Pemerintah Republik Indonesia.
Permendiknas No. 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Guru.
Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi.
Poerwadarminta, W. J. S. (2001). Kamus Umum Bahasa Indonesia . Jakarta: Balai
Pustaka.
Prasetyo, Z. K. (2009). “Melalui Pembiasaan dan Keteladanan Dalam Model
Pembelajaran Sains SLH Untuk Penguatan Karakter Pemula ”, dalam
Proceeding Seminar Nasional Pendidikan Sains, Revitalisasi Pendidikan
Sains Dalam Pembentukan Karakter Anak Bangsa. Jogyakarta : UNY.
Raz, Subki. (2012). Kriminalitas Meningkat, Hukum Indonesia Gagal Melindungi
Rakyatnya!. tersedia : http://hukum.kompasiana.com (8 maret 2012).
Rusyan, A.Tabrani. (1993), Peningkatan Kemampuan Guru Pendidikan Dasar ,
Bandung : Bina Budhaya.
Sanjaya, Wina. (2005) Perencanaan dan Desain sistem Pembelajaran . Jakarta:
Fajar Inter Pratama.
Sauri, S. (2009) “Revitalisasi Pendidikan Sains Dalam Pembentukan Karakter

Anak Bangsa Untuk Menghadapi Tantangan Global”, dalam Proceeding
Seminar Nasional Pendidikan Sains, Revitalisasi Pendidikan Sains Dalam
Pembentukan Karakter Anak Bangsa Untuk Menghadapi Tantangan
Global. Yogyakarta: UNY.
Sinjder, De. A. (2009) Seluas Segala Kenyataan. Yogyakarta: Kanisius.
Sundari, Fitri Siti. (2011) Analisis Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran IPA
Kelas 4 Sekolah Dasar Laboratorium Percontohan UPI. TESIS Sekolah
Pasca Sarjana UPI : Tidak diterbitkan.
Sudjana (2004). Penelitian dan Penilaian Pendidikan . Bandung : Sinar Baru
Algesindo.

Sarnawi M Dasim, 2012
Implementasi Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran Sains Di Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

152

Sukmadinata, Nana. Syaodih. (2005). Metode Penelitian Pendidikan . Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.
Sumanto. (1990). Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Yogyakarta :

Andi Offset.
Suparno, P at al. (2002). Reformasi Pendidikan: Sebuah Rekomendasi.
Yogyakarta : Kanisius.
Susianna, N. (2009) “Pendidikan Karakter Kristen Dalam Pembelajaran Sains
Pada Topik Pencemaran Lingkungan”, dalam Proceeding Seminar
Nasional Pendidikan Sains, Revitalisasi Pendidikan Sains Dalam
Pembentukan Karakter Anak Bangsa Untuk Menghadapi Tantangan
Global. Yogyakarta: UNY.
Susilowati, Endang. (2009). “Pembelajaran Sains untuk Membentuk Karakter
Siswa ”, dalam Proceeding Seminar Nasional Pendidikan Sains,
Revitalisasi Pendidikan Sains Dalam Pembentukan Karakter Anak Bangsa
Untuk Menghadapi Tantangan Global. Yogyakarta: UNY.
Suyanto. (2010). Urgensi Pendidikan Karakter. [Online]. Tersedia:
http://easkitamandiribk.wordpress.com/urgensi-pendidikan (3 September
2011).
Syah, Muhibin. (2004). Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru. Bandung :
Rosdakarya.
Trianto. (2010). Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi dan
Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) .
Jakarta : Sinar Grafika Offset.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
Undang-Undang Dasar 1945.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
Usman, Uzer. (2007). Menjadi Guru Profesional. Bandung : Rosdakarya.
Waslimah. Iim (2007), Modul Problematika Pendidikan Dasar . TESIS Sekolah
Pasca Sarjana UPI : Tidak diterbitkan.

Sarnawi M Dasim, 2012
Implementasi Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran Sains Di Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

153

Wibowo. Ary. (2011). Indonesia Peringkat Ke-100 Indeks Persepsi Korupsi 2011 .
tersedia : http://nasional.kompas.com ( 5 Januari 2012).
Widodo. (2009). “ Peran Pembelajaran Sains Yang Humanis Dalam Membentuk
Karakter Siswa ”, dalam Proceeding Seminar Nasional Pendidikan Sains,
Revitalisasi Pendidikan Sains Dalam Pembentukan Karakter Anak Bangsa

Untuk Menghadapi Tantangan Global. Yogyakarta : UNY.

Sarnawi M Dasim, 2012
Implementasi Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran Sains Di Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu