01. Keynote Speech DJCK Sosnas 2016

Keynote Speech
Direktur Jenderal Cipta Karya

“Kebijakan Penanganan Permukiman Kumuh
sebagai Jalan Menuju Kota Layak Huni dan
Berkelanjutan”

Disampaikan Pada Acara Sosialisasi Nasional
Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU)
Jakarta, 27 April 2016

Dunia
Saat ini 54% populasi dunia
tinggal di perkotaan.
Pada tahun 2050,
bertambah menjadi 66%.
(UN)

Indonesia
Tingkat pertumbuhan penduduk


di perkotaan 2,75% pertahun,
lebih besar dari pertumbuhan penduduk nasional : 1,17% per
tahun.
2015 : 59,35% penduduk sudah hidup di kota
2045 : 82,37% penduduk akan hidup di kota

Meningkatnya
jumlah
penduduk
yang
bertempat tinggal di perkotaan, menuntut
penyediaan prasarana dan sarana dasar
permukiman yang memadai
Disisi
lain,
keterbatasan
kemampuan
pemerintah daerah dan daya dukung lahan
menjadi kendala penyedian prasarana dan
sarana dasar, yang memicu tumbuhnya

kawasan permukiman kumuh
Untuk mengurangi dan mencegah tumbuhnya
permukiman kumuh, diperlukan upaya bersama
antara
pemerintah,
pemerintah
daerah,
masyarakat
dan
pemangku
kepentingan
lainnya, melalui bentuk program/kegiatan
inovatif dan tepat sasaran

1
2
3
4
5
6


Penyusunan Dokumen Rencana pencegahan
dan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh
Perkotaan (RP2KP-KP)
Penyusunan
Peraturan
Daerah
Tentang
Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan
Permukiman Kumuh
Kegiatan Prioritas Keterpaduan Penanganan
Permukiman Kumuh Perkotaan
Kegiatan peningkatan
kumuh perkotaan

kualitas

permukiman

National Slum Upgrading Program

Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU)

(NSUP)-

Neighborhood Upgrading and Shelter Project 2
(NUSP-2)



Program Kota Tanpa Kumuh merupakan upaya strategis
Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman, Ditjen
Cipta Karya, dalam rangka meningkatkan peran masyarakat
dan memperkuat peran Pemerintah Daerah dalam
percepatan penanganan kawasan kumuh dan mendukung
gerakan 100-0-100 di perkotaan pada tahun 2016-2020.



KOTAKU menggunakan sinergi platform kolaborasi antara
Pemerintah Daerah dan pemangku kepentingan lainnya di

Kabupaten/Kota
serta
Pembangunan
Infrastruktur
Berbasis Masyarakat untuk mempercepat penanganan
kumuh perkotaan dan geraan 100-0-100 dalam rangka
mewujudkan permukiman yang layak huni, produktif dan
berkelanjutan.

Sebagai
Regulator
yang
mengakomodasi berbagai aspirasi pelaku
pembangunan permukiman
Memfasilitasi
masyarakat
untuk
berperan
aktif
dalam

penanganan
permukiman kumuh skala lingkungan
Membangun kolaborasi antar pelaku,
program dan pendanaan
Membangun atau menguatkan peran
Kelompok Kerja Perumahan dan Kawasan
Permukiman (Pokja PKP)

Mensinergikan perencanaan penanganan
permukiman kumuh skala lingkungan
dengan skala kota/kawasan
Revitalisasi peran BKM/LKM dari orientasi
penangulangan
kemiskinan
menuju
orientasi
penanganan
permukiman
kumuh