PENGARUH 1-METHYLCYCLOPROPENE (1-MCP) DAN TINGKAT KEMATANGAN TERHADAP MASA SIMPAN DAN BEBERAPA KOMPONEN KUALITAS BUAH TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.) JURNAL

  

PENGARUH 1-METHYLCYCLOPROPENE (1-MCP) DAN

TINGKAT KEMATANGAN TERHADAP MASA SIMPAN

DAN BEBERAPA KOMPONEN KUALITAS BUAH

TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.)

  

JURNAL

Oleh

Risa Pusfita Sholiha

  

C1M014178

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MATARAM

2018

  

Risa Pusfita Sholiha Page 1

ARTIKEL UNTUK JURNAL

  

Risa Pusfita Sholiha Page 2

  

PENGARUH 1-METHYLCYCLOPROPENE (1-MCP) DAN

TINGKAT KEMATANGAN TERHADAP MASA SIMPAN

DAN BEBERAPA KOMPONEN KUALITAS BUAH

TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.)

  

The effect of 1-methylcyclopropene (1-MCP) and maturity stage on the shelf-life

of some quality components of tomato (Lycopersicum esculentum Mill.)

Risa Pusfita Sholiha 1) , Herman Suheri 2) , Liana Suryaningsih B. 2)

  1)

  Alumni Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian UNRAM

2 Staf Pengajar Fakultas Pertanian UNRAM

  

Risa Pusfita Sholiha Page 3

  

Pengaruh 1-Methylcyclopropene (1-Mcp) dan Tingkat Kematangan

Terhadap Masa Simpan dan Beberapa Komponen Kualitas

Buah Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.)

  1) 2) 2) Risa Pusfita Sholiha , Herman Suheri , Liana Suryaningsih B. 1)

  Alumni Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian UNRAM

2 Staf Pengajar Fakultas Pertanian UNRAM

  

ABSTRAK

  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh 1-methylcyclopropene (1-MCP) dan tingkat kematangan terhadap masa simpan dan beberapa karakter kualitas buah tomat (Lycopersicum esculentum Mill.). Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pemuliaan Tanaman dan Teknologi Benih Fakultas Pertanian UNRAM . dari bulan Oktober sampai dengan bulan November 2017 Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial yang terdiri dari dua faktor dan tiga ulangan. Faktor pertama adalah konsentrasi 1-MCP yang terdiri dari 3 taraf yaitu kontrol (K ), konsentrasi 1-MCP 30,625 mg/100 ml (K

  1 ), dan konsetrasi 1-MCP 61,25

  mg/100 ml (K

  2 ). Faktor kedua adalah tingkat kematangan buah tomat yang terdiri dari 3

  taraf yaitu tingkat kematangan 1 (M

  1 ), tingkat kematangan 3 (M 2 ), dan tingkat

  kematangan 5 (M 3 ). Perlakuan 1-MCP terhadap buah tomat dilakukan selama 15 jam. Parameter yang diamati adalah warna, tekstur, susut bobot, kerusakan visual, dan volume buah tomat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa buah tomat dengan perlakuan konsentrasi 1-MCP 30,625 mg/100 ml dengan tingkat kematangan 1 (mature green

  

stage ) memberikan hasil terbaik karena mampu menghambat perubahan warna,

perubahan tekstur, susut bobot, dan penurunan volume buah tomat.

  Kata kunci: 1-methylcyclopropene (1-MCP), buah tomat, tingkat kematangan

  

ABSTRACT

The aim of this research was to determine the effects of 1-MCP and maturity

stage on the shelf-life of some quality characteristics of tomato. Research was done at

the Laboratory of Plant Breeding and Seed Technology, Faculty of Agriculture,

University of Mataram, from October to November 2017. The experiments was

arranged in a randomized completely design with factorial pattern, consisted of two

factors and three replications. First factor was the concentration of 1-MCP, consisted

of three levels: control (K ), 31,625mg/100 ml (K 1 ), and 61,25 mg/100 ml (K 2 ). The

second factor was the maturity stage consisted of three levels: one stage of maturity

  1

  2

  3

(M ), three stage of maturity (M ), and five stage of maturity (M ). The 1-MCP

treatment was perfomed for 15 hours on tomatoes. The parameters used were color,

firmness, weight loss, visual damage, and volume of tomato fruit. The result showed that

tomatoes with 1-MCP with 30,625mg/100 ml concentration with one stage of maturity

(mature green stage) gave the best result in delayed the color changes and the firmess

changes, delayed the weight loss, and delayed decreased volume of tomatoes. On the

other hand, 1-MCP was less effective to reduce visual damage symptom at 5 stage of

maturity in particular.

  Keywords: 1-methylcyclopropene (1-MCP), tomato fruit, maturity stage

Risa Pusfita Sholiha Page 1

  

PENDAHULUAN

  Tomat merupakan salah satu produk hortikultura yang mengalami peningkatan permintaan dari tahun ke tahun. Proyeksi neraca permintaan tomat di Indonesia menunjukkan bahwa buah tomat mengalami peningkatan permintaan dari tahun 2014 hingga tahun 2016 yaitu 970.449 ton pada tahun 2014, kemudian meningkat sebesar 997.667 ton pada tahun 2015, dan meningkat lagi mencapai 1.024.949 ton pada tahun 2016 (Pusat Data dan Sistem Informasi Nasional, 2014). Buah tomat mengalami peningkatan permintaan karena tomat dimanfaatkan untuk beberapa hal yaitu untuk kebutuhan rumah tangga, dijadikan bibit, bahan olahan makanan, dan kebutuhan lainnya.

  Permintaan buah tomat sebagian besar dalam kondisi segar. Ketersediaan buah tomat segar terkendala dengan buah tomat yang tidak dapat disimpan dalam waktu yang lama terutama pada buah tomat yang sudah mencapai puncak akhir tingkat kematangan. Semakin tinggi tingkat kematangan buah tomat maka semakin singkat masa simpan buah tomat tersebut (Basetto et al, 2005). Buah tomat tidak tahan disimpan dalam waktu yang lama karena buah tomat merupakan buah tipe klimaterik. Madhavi & Salunkhe

  

(1998) mengatakan bahwa buah tipe klimaterik akan menghasilkan etilen dan memiliki

  laju respirasi yang tinggi setelah panen yang menyebabkan proses pematangan yang cepat dan masa simpan yang relatif singkat. Masa simpan yang relatif singkat menyebabkan terjadinya fluktuasi harga yang cukup ekstrim (Pandey & Paul, 2013). Fluktuasi harga buah tomat mengakibatkan buah tomat tidak laku dijual. Seiring waktu buah tomat yang tidak terjual tersebut akan mengalami perubahan fisiologis yang mengakibatkan penurunan kualitas buah tomat. Untuk menghindari penurunan kualitas buah tomat pada saat belum laku dijual maka dibutuhkan teknologi penanganan pascapanen yang sesuai untuk tomat.

  Penanganan pascapanen dilakukan untuk menjaga kualitas produk, memperpanjang masa simpan, dan mengurangi kehilangan hasil antara panen dan konsumsi. Salah satu faktor penting dalam penanganan pascapanen yang dapat mempengaruhi masa simpan buah tomat adalah suhu penyimpanan. Suhu penyimpanan yang paling sesuai untuk buah tomat adalah suhu rendah yaitu sekitar 6°C hingga 13°C (Castro et al, 2005). Untuk mendapatkan suhu penyimpanan yang paling sesuai maka dibutuhkan alat untuk mengatur suhu, sedangkan harga dari alat tersebut terbilang

  

Risa Pusfita Sholiha Page 2 cukup mahal. Selain dengan mengatur suhu, maka cara lain yang dapat dilakukan untuk mempertahankan masa simpan buah tomat pada suhu ruang adalah dengan menggunakan senyawa kimia.

  Salah satu senyawa kimia yang dapat digunakan untuk mempertahankan masa simpan tomat adalah senyawa kimia berupa 1-methylcyclopropene (1-MCP). 1-MCP merupakan suatu senyawa yang memiliki kemampuan memblokir reseptor penangkap etilen sehingga mampu memperpanjang umur simpan dan mempertahankan kualitas produk hortikultura (Sisler & Serek, 1997).

  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perlakuan 1-methylcyclopropene (1-MCP) dan tingkat kematangan terhadap masa simpan dan beberapa karakter kualitas buah tomat (Lycopersicum esculentum Mill.).

  METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian

  Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pemuliaan Tanaman dan Teknologi Benih Fakultas Pertanian Universitas Mataram. Penelitian dilaksanakan dari bulan Oktober sampai dengan bulan November 2017.

  Alat dan Bahan Penelitian

  Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kontainer plastik kapasitas 100 liter (L), wadah buah, timbangan analitik, hand penetrometer, Munsell Color Chart, gelas ukur 2 liter (L), cawan petri, keranjang bambu, ember plastik, nampan, kertas tisu, kertas label, selotip, gunting, pisau, termometer suhu minimum dan maksimum, kamera digital, dan alat tulis menulis.

  Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah buah tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) varietas Marta, 1-methylcyclopropene (1-MCP)

  TM produksi SmartFresh , dan air.

  Rancangan Percobaan

  Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial menggunakan dua faktor. Faktor pertama adalah

  1

  konsentrasi 1-MCP yang terdiri atas 3 aras yaitu K (tanpa perlakuan (kontrol)), K (konsentrasi 1-MCP 30,625 mg/100 ml), dan K

  2 (konsentrasi 1-MCP 61,25 mg/100 ml)

  serta faktor kedua adalah tingkat kematangan buah tomat yang terdiri atas 3 aras yaitu

  1

  2 M (tingkat kematangan 1 (mature green stage)), M (tingkat kematangan 3 (turning Risa Pusfita Sholiha Page 3

  stage )), dan M 3 (tingkat kematangan 5 (light red stage)). Sehingga diperoleh 9 kombinasi perlakuan, yang diulang sebanyak 3 kali.

  Pelaksanaan Penelitian Pemanenan. Pemanenan dilakukan berdasarkan tingkat kematangan buah tomat

  yaitu tingkat kematangan 1 (mature green stage), tingkat kematangan 3 (turning stage), dan tingkat kematangan 5 (light red stage).

  Sortasi. Sortasi buah tomat dilakukan dengan mengelompokkan buah tomat

  berdasarkan tiga tingkat kematangan yaitu tingkat kematangan 1 (mature green stage), tingkat kematangan 3 (turning stage), dan tingkat kematangan 5 (light red stage), keseragaman ukuran dengan diameter buah tomat yaitu sekitar 5 cm, serta secara penampilan bebas dari kerusakan fisik dan mekanik.

  Penempatan Tomat di Wadah Buah. Buah tomat yang sudah disortasi

  berdasarkan tingkat kematangan, kemudian ditempatkan di wadah buah. Buah tomat berjumlah 10 buah dipilih untuk setiap ulangan untuk setiap tingkat kematangan dan diletakkan di wadah buah yang umum digunakan oleh pedagang buah.

  Penempatan Tomat di Kontainer. Buah tomat yang sudah ditempatkan pada

  wadah buah, selanjutnya diletakkan di kontainer dengan posisi kontainer dalam keadaan terbalik, tutup kontainer berada di bawah dan wadah kontainer berada di atas. Wadah buat tomat diletakkan di atas tutup kontainer sebanyak 5 susun. Wadah berisi buah tomat paling atas di bagian tengahnya diberikan ruang untuk meletakkan cawan petri yang telah diisi air sebanyak 100 ml. Pada bagian dasar wadah kontainer dibuat lubang dengan diameter 15 cm yang digunakan untuk memasukkan 1-MCP ke dalam cawan petri.

  Penimbangan Bubuk 1-MCP. Ditimbang bubuk 1-MCP sebanyak enam kali

  yaitu tiga kali penimbangan untuk 30,625 mg dan tiga kali penimbangan untuk 61,25 mg.

  Perlakuan 1-MCP. Perlakuan 1-MCP dimulai dengan mengisi air setengah

  penuh di bagian lekukan tutup kontainer bagian dalam sebagai cara untuk menghadirkan ruang kedap udara (air tight). Kemudian kontainer ditutup (tetap dalam posisi terbalik). Selanjutnya, bubuk 1-MCP dimasukkan melalui lubang di dasar wadah kontainer dan segera setelah bubuk 1-MCP bercampur dengan air dalam cawan petri, lubang di wadah kontainer ditutup rapat. Perlakuan 1-MCP ini dibiarkan selama 15 jam. Setelah 15 jam,

  

Risa Pusfita Sholiha Page 4 lubang kontainer dibuka dan dibiarkan terkena udara luar selama 15 menit. Setelah 15 menit, wadah kontainer dapat dibuka dan wadah berisi buah tomat dikeluarkan dan diatur rapi diatas meja. Selanjutnya, buah tomat disimpan pada ruang terbuka dengan suhu ruang.

  Pengamatan

  Pengamatan buah tomat dilakukan sebanyak 6 kali yaitu pada H untuk data awal yang dilakukan sebelum perlakuan 1-MCP. Pengamatan selanjutnya dilakukan setelah perlakuan 1-MCP mulai dari H

  4 , H 8 , H 12 , H 16 , hingga H 20 .

  Parameter Pengamatan

  Parameter yang diamati adalah susut bobot, warna, kerusakan visual, volume, dan tekstur buah tomat.

  Analisis Data

  Data hasil pengamatan dianalisis dengan menggunakan analisis ragam (Analysis

  

of Variance ) ANOVA. Beda nyata antar perlakuan diuji lanjut dengan uji Beda Nyata

Jujur (BNJ) dengan taraf nyata 5%.

HASIL DAN PEMBAHASAN

  Tabel 1. Hasil analisis ragam pengaruh perlakuan konsentrasi 1-MCP (K) dan perlakuan tingkat kematangan (M) serta interaksi (K x M) terhadap beberapa komponen kualitas buah tomat

  Perlakuan H H H H H 4 8 12 16 20 Parameter K x K x K x K x K M K M K M K M K x M K M M M M M

  

Tekstur N N TN N N N N N TN N N TN N N TN

Susut bobot TN N TN TN N TN TN N TN N N TN TN N TN

Kerusakan N - - - N N TN N TN TN N TN TN N TN visual

Volume TN N TN TN N TN TN N TN TN TN TN TN TN TN

  Keterangan : N : Berbeda nyata TN : Tidak berbeda nyata

  Tabel 1 menunjukkan bahwa interakasi antara perlakuan konsentrasi 1-MCP dengan tingkat kematangan memberikan pengaruh nyata terhadap parameter tekstur dan kerusakan visual buah tomat pada hari ke-8. Susut bobot buah tomat tidak dipengaruhi secara nyata oleh interaksi antara perlakuan konsentrasi 1-MCP dan tingkat kematangan pada hari ke-4, 8, 12, 16, dan 20. Interaksi antara perlakuan konsentrasi 1-MCP dan tingkat kematangan tidak memberikan pengaruh nyata terhadap parameter tekstur buah tomat pada hari ke-4, 12, 16, dan 20; tidak memberikan pengaruh nyata terhadap parameter kerusakan visual buah tomat pada hari ke-12, 16, dan 20; serta tidak memberikan pengaruh nyata terhadap parameter volume buah tomat pada hari ke-4, 8, 12, 16, dan 20.

  

Risa Pusfita Sholiha Page 5

  • – 10 R 6/10
  • 10 R 5/10

    Hari

    10 R 4/10 – 10 R 5/10

    ke-8

    10 R 6/10 10 R 5/10 – 10 R 6/10 10 R 4/10 – 10 R 6/10 <
  • 7,5 YR 6/10
  • 10 R 5/8 – 10 R 5/10<
  • – 7,5 YR 7/10
  • 5 YR 6/10 10 R 4/10 – 10 R 5/10 Hari ke-4 2,5 GY 8/10 – 7,5 YR 7/10 5 YR 6/10 Hari 10 R 4/10 – 10 R 5/10 ke-8 2,5 Y 7/10<
  • – 7,5 YR 7/10
  • 5 YR 6/10 – 10 R 6/10 10 R 4/10 – 10 R 5/10 Hari ke-8 7,5 YR 6/10 – 10 R 6/10 5 YR 6/10 – 10 R 6/10 Hari 10 R 4/10 – 10 R 5/10 ke-12 5 YR 6/10<
  • – 10 R 5/10
  • 5 YR 6/10 – 10 R 6/10 10 R 4/10 – 10 R 5/10 Hari ke-12 5 YR 6/10 – 10 R 6/10 5 YR 6/10 – 10 R 6/10 Hari 10 R 4/10 – 10 R 5/10 ke-16 5 YR 6/10<
  • – 10 R 6/10
  • 5 YR 6/10 – 10 R 6/10 10 R 5/10 Hari ke-16 5 YR 6/10 – 10 R 6/10 5 YR 6/10 – 10 R 6/10 Hari 10 R 5/10 ke-20 5 YR 6/10<
  • – 10 R 6/10
  • 10 R 5/10 – 10 R 6/10 10 R 4/10 – 10 R 5/10 Hari ke-20 5 YR 6/10 – 10 R 6/10 5 YR 6/10 – 10 R 6/10 10 R 4/10 – 10 R 5/10

      Risa Pusfita Sholiha Page 6 Warna Buah Tomat

      Tingkat kematangan 1 (mature green stage ) Tingkat kematangan 3 (turning stage) Tingkat kematangan 5 (light red stage) Tingkat kematangan 1 (mature green stage ) Tingkat kematangan 3 (turning stage) Tingkat kematangan 5 (light red stage) Hari ke-4 2,5 Y 6/8

      Gambar 3. Hasil pengamatan warna buah tomat dengan perlakuan 1-MCP 30,625 mg/100 ml Gambar 4. Hasil pengamatan warna buah tomat dengan perlakuan 1-MCP 61,25 mg/100 ml

      Buah tomat dengan perlakuan konsentrasi 1-MCP 30,625 mg/100 ml dan 61,25 mg/100 ml dengan tingkat kematangan 1 (mature green stage) dan tingkat kematangan 3 (turning stage) mampu menghambat perubahan warna buah tomat. Kemampuan Tingkat kematangan 1 (mature green stage ) Tingkat kematangan 3 (turning stage) Tingkat kematangan 5 (light red stage ) H (data awal) 2,5 GY 7/8 – 2,5 GY 8/10 7,5 YR 6/8

      Gambar 1. Hasil pengamatan warna buah tomat pada H Tingkat kematangan 1 (mature green stage) Tingkat kematangan 3 (turning stage) Tingkat kematangan 5 (light red stage)

    Hari

    ke-4

    5 YR 5/10

      Hari ke-12 5 YR 5/10 – 10 R 6/10 10 R 5/10 Hari 10 R 4/10 – 10 R 5/10 ke-16 5 YR 6/10 – 10 R 6/10 5 YR 6/10 – 10 R 6/10 Hari 10 R 4/10 – 10 R 5/10 ke-20

      5 YR 6/10 – 10 R 6/10 10 R 5/10 10 R 4/10 – 10 R 5/10 Gambar 2. Hasil pengamatan warna buah tomat tanpa perlakuan (kontrol)

      1-MCP menghambat warna buah tomat dikarenakan menurut Blankenship &amp; Dole (2003) 1-MCP dapat menghambat degradasi klorofil dan protein. Karena fungsi 1-MCP yaitu menghambat kerja dari etilen untuk menyampaikan sinyal kimia menuju sel-sel yang bekerja untuk melangsungkan degradasi klorofil (Setyadjit et al, 2012).

      Buah tomat tanpa perlakuan (kontrol) maupun buah tomat dengan perlakuan konsentrasi 1-MCP 30,625 mg/100 ml dan konsentrasi 1-MCP 61,25 mg/100 ml dengan tingkat kematangan 5 (light red stage) tidak banyak mengalami perubahan warna, hanya mengalami perubahan dari warna merah menjadi merah yang lebih tua. Warna buah akan semakin merah seiring dengan semakin matangnya buah tomat tersebut, hal ini terjadi karena produksi komponen likopen yang juga semakin meningkat dan menurunnya kandungan klorofil (Hobson &amp; Davies (1971, Arrahma, 2010)). Buah tomat tersebut tidak banyak mengalami perubahan warna karena tomat dengan tingkat kematangan 5 (light red stage) telah masuk dalam tahap akhir pematangan buah tomat yaitu tingkat kematangan 6 (red stage), sehingga proses metabolisme tomat sudah mulai terhenti karena tomat mengalami penuaan.

      Tekstur Buah Tomat

      Tabel 2. Hasil uji lanjut tekstur buah tomat dengan perlakuan konsentrasi 1-MCP dan Tanpa Perlakuan (kontrol) (K ) 1,18 1,23 0,99 0,92 0,84 Konsentrasi 1-MCP tingkat kematangan buah tomat Perlakuan Penyimpanan hari ke- Tekstur Buah Tomat (kg/cm ) H 4 H a a a a a b b b b b 2 8 H 12 H 16 H 20 Tingkat Kematangan BNJ 5% 0,02 0,02 0,03 0,03 0,02 Tingkat Kematangan 3 (M Konsentrasi 1-MCP 61,25 mg/100 ml (K Konsentrasi 1-MCP 30,625 mg/100 ml (K Tingkat Kematangan 1 (M 1 ) 1,49 1,46 1,33 1,24 1,15 2 ) 1,44 1,37 1,24 1,18 0,93 2 ) 1,44 1,38 1,36 1,26 1,02 1 ) 1,55 1,46 1,24 1,26 1,03 b b b b b a a a a a a ab a ab b a a a a a BNJ 5% 0,02 0,02 0,03 0,03 0,02 Tingkat Kematangan 5 (M Keterangan : Angka-angka pada baris dan kolom yang sama yang diikuti dengan huruf yang sama, tidak berbeda nyata 3 ) 1,24 1,24 1,01 1,02 0,8 pada uji lanjut BNJ dengan taraf nyata 5%. 2 ) /cm ( kg eks T tur 1.5 0.5 2.5 1 2 3 2 kg /cm ( ) tur 1.5 2.5 0.5 1 2

      3 2 ( kg ) /cm 1.5 2.5 0.5 2 1 3 H-0 H-4 H-8 H-12 H-16 H-20 T Konsentrasi 1-MCP 30,625 mg/100 ml Tanpa perlakuan (kontrol) Tanpa perlakuan (kontrol) Konsentrasi 1-MCP 61,25 mg/100 ml Konsentrasi 1-MCP 61,25 mg/100 ml . Konsentrasi 1-MCP 61,25 mg/100 ml Penyimpanan hari ke- T eks H-0 H-4 H-8 H-12 H-16 H-20 Konsentrasi 1-MCP 30,625 mg/100 ml Penyimpanan hari ke- eks tur H-0 H-4 H-8 H-12 H-16 H-20 Konsentrasi 1-MCP 30,625 mg/100 ml Tanpa perlakuan (kontrol) Penyimpanan hari ke- (

      

    A) (B) (C)

    Gambar 5. Grafik tekstur buah tomat (A) tingkat kematangan 1 (mature green stage), (B) tingkat kematangan 3 (turning stage), (C) tingkat kematangan 5 (light red stage)

    Risa Pusfita Sholiha Page 7 Berdasarkan Tabel 2 nilai tekstur tertinggi ditunjukkan oleh tomat dengan perlakuan konsentrasi 1-MCP 30,625 mg/100 ml dengan tingkat kematangan 1 (mature

      green stage ). Tingginya nilai tekstur menunjukkan bahwa tekstur buah tomat tersebut

      masih dalam kondisi keras. Hal tersebut dapat terjadi karena fungsi 1-MCP yang mampu menghambat kerja etilen, sehingga reseptor etilen cukup lambat untuk menyampaikan sinyal pematangan kepada sel untuk melangsungkan proses perubahan tekstur akibat degradasi dinding sel dan pelarutan pektin (Suprayatmi, 2005). Buah tomat tingkat dengan kematangan 1 (mature green stage) menunjukkan bahwa buah tomat tersebut belum masak penuh sehingga tekstur buah tomat pun masih keras (Suprayatmi, 2005).

      Susut Bobot dan Volume Buah Tomat

      Tabel 3. Hasil uji lanjut susut bobot buah tomat (%) dengan perlakuan konsentrasi Tanpa Perlakuan (kontrol) (K ) 3,66 7,12 10,73 15,41 22,29 Konsentrasi 1-MCP 1-MCP dan tingkat kematangan buah tomat Perlakuan Penyimpanan hari ke- Susut Bobot Buah Tomat (%) H 4 H a a a a a a a a b a 8 H 12 H 16 H 20 Uji BNJ 5% 0,65 3,30 5,86 9,69 28,86 Konsentrasi 1-MCP 61,25 mg/100 ml (K Tingkat Kematangan 1 (M ) 3,19 5,39 7,37 9,5 13,91 Tingkat Kematangan 3 (M Konsentrasi 1-MCP 30,625 mg/100 ml (K Tingkat Kematangan 2 ) 4,17 6,98 9,25 12,77 8,82 1 2 ) 3,61 7,95 10, 97 15,35 18,25 1 ) 4,19 6,21 8,35 10,99 16,78 ab a a a a a ab b b ab a a a a a b b b b b Keterangan : Angka-angka pada baris dan kolom yang sama yang diikuti dengan huruf yang sama, tidak berbeda nyata pada Uji BNJ 5% 0,65 3,30 5,86 9,69 28,86 Tingkat Kematangan 5 (M uji lanjut BNJ dengan taraf nyata 5 % . 3 ) 4,09 8,89 13,43 19,49 24,59 Tabel 4. Hasil uji lanjut volume buah tomat (ml) dengan perlakuan konsentrasi 1-MCP Tanpa Perlakuan (kontrol) (K ) 53,89 51,11 51,11 49,44 46,11 Konsentrasi 1-MCP dan tingkat kematangan buah tomat Perlakuan Penyimpanan hari ke- Volume Buah Tomat (ml) H 4 H a a a a a a a a a a 8 H 12 H 16 H 20 Konsentrasi 1-MCP 30,625 mg/100 ml (K Tingkat Kematangan Tingkat Kematangan 1 (M Konsentrasi 1-MCP 61,25 mg/100 ml (K ) 58,33 53,33 50,56 48,33 47,22 BNJ 5% Tingkat Kematangan 3 (M 1 ) 50,56 47,78 47,78 47,78 46,11 2 ) 55,56 52,22 51,67 50,56 49,44 1 ) 54,44 53,89 52,22 51,11 51,11 2 25 ab b ab a a b b b a a a a a a a a a a a a 25 23,15 25 24,07 Keterangan : Angka-angka pada baris dan kolom yang sama yang diikuti dengan huruf yang sama, tidak berbeda nyata pada BNJ 5% Tingkat Kematangan 5 (M uji lanjut BNJ dengan taraf nyata 5 % 3 ) 60,56 58,33 54,44 50,56 48,89 25 25 23,15 25 24,07

      Berdasarkan Tabel 3 buah tomat yang tidak diberi perlakuan (kontrol) dengan tingkat kematangan 5 (light red stage) mengalami peningkatan rerata persentase susut bobot yang lebih tinggi dibandingkan dengan buah tomat yang diberi perlakuan 1-MCP dengan tingkat kematangan 1 (mature green stage). Buah tomat dengan perlakuan konsentrasi 1-MCP 31,625 mg/100 ml dengan perlakuan tingkat kematangan 1 (mature

      Risa Pusfita Sholiha Page 8

      

    green stage ) memiliki rerata persentase susut bobot yang lebih rendah dibandingkan

      dengan perlakuan konsentrasi 1-MCP 61,25 mg/100 ml dengan tingkat kematangan 1 (mature green stage). Tabel 4 menunjukkan bahwa volume buah tomat tertinggi yaitu buah tomat dengan perlakuan konsentrasi 1-MCP 30,625 mg/100 ml, sedangkan volume buah tomat terendah yaitu buah tomat tanpa perlakuan (kontrol). Perlakuan 1-MCP pada buah tomat dengan konsentrasi 1-MCP 30,625 mg/100 ml dan 61,25 mg/100 ml dapat menghambat susut bobot dan penurunan volume buah tomat karena 1-MCP yang bekerja memblok reseptor etilen sehingga etilen yang akan menempati reseptor digantikan dengan senyawa 1-MCP, sehingga kerja dari etilen terhambat dan menyebabkan proses respirasi menjadi menurun (Setyadjit et al, 2012). (% o b t o b o o ) 25 30 20 t 15 ) b (% 25 20 30 15 o ) b o t (% b 20 25 30 15 S us ut b 10 us 5 H-4 H-8 H-12 H-16 H-20 Penyimpanan hari ke- Penyimpanan hari ke- S ut 10 us 5 H-4 H-8 H-12 H-16 H-20 ut S 10 5 H-4 H-8 H-12 H-16 H-20 Penyimpanan hari ke- Konsentrasi 1-MCP 61,25 mg/100 ml Konsentrasi 1-MCP 61,25 mg/100 ml Konsentrasi 1-MCP 30,625 mg/100 ml Konsentrasi 1-MCP 30,625 mg/100 ml Tanpa perlakuan (kontrol) Tanpa perlakuan (kontrol) Konsentrasi 1-MCP 61,25 mg/100 ml Konsentrasi 1-MCP 30,625 mg/100 ml Tanpa perlakuan (kontrol) .

      

    (A) (B) (C)

    Gambar 6. Grafik susut bobot buah tomat (A) tingkat kematangan 1 (mature green stage), (B) tingkat

    kematangan 3 (turning stage), (C) tingkat kematangan 5 (light red stage)

      Gambar 6 menunjukkan bahwa buah tomat dengan tingkat kematangan 1 dengan perlakuan konsentrasi 1-MCP 30,625 mg/100 ml menunjukkan kehilangan bobot yang paling rendah dibandingkan dengan buah tomat dengan tingkat kematangan 3 (turning

      

    stage ) dan tingkat kematangan 5 (light red stage). Basetto et al. (2005) mengungkapkan

      bahwa salah satu yang mempengaruhi laju produksi etilen adalah tingkat kematangan buah, semakin tinggi tingkat kematangan buah maka produksi etilen akan semakin tinggi. Buah tomat dengan tingkat kematangan awal, produksi etilennya masih rendah. Selain rendahnya produksi etilen, fungsi 1-MCP yang menghambat kerja etilen juga mempengaruhi rendahnya susut bobot buah tomat dengan tingkat kematangan 1 (mature

      

    green stage ). Sehingga proses respirasi dan transpirasi yang terjadi pun lebih lambat

      sehingga proses kehilangan air lebih sedikit yang mengakibatkan penyusutan bobot buah tomat juga lebih kecil (Muchtadi, 1992).

      

    Risa Pusfita Sholiha Page 9

      Vo (m l) e lum 20 50 80 30 60 70 10 40 Vo lum l) e (m 40 80 70 60 50 10 30 20 Vo e l) (m lum 70 20 60 50 30 10 40

      80 H-0 H-4 H-8 H-12 H-16 H-20 H-0 H-4 H-8 H-12 H-16 H-20 Konsentrasi 1-MCP 61,25 mg/100 ml Konsentrasi 1-MCP 30,625 mg/100 ml Konsentrasi 1-MCP 30,625 mg/100 ml Konsentrasi 1-MCP 30,625 mg/100 ml Tanpa perlakuan (kontrol) Tanpa perlakuan (kontrol) Tanpa perlakuan (kontrol) Penyimpanan hari ke- Penyimpanan hari ke- Konsentrasi 1-MCP 61,25 mg/100 ml Konsentrasi 1-MCP 61,25 mg/100 ml .. H-0 H-4 H-8 H-12 H-16 H-20 Penyimpanan hari ke- (A) (B) (C)

      

    Gambar 7. Grafik volume buah tomat (A) tingkat kematangan 1 (mature green stage), (B) tingkat kematangan 3

    (turning stage), (C) tingkat kematangan 5 (light red stage) Kerusakan Visual Buah Tomat

      Tabel 5. Hasil uji lanjut kerusakan visual buah tomat (skala 0-4) dengan perlakuan Konsentrasi 1-MCP konsentrasi 1-MCP dan tingkat kematangan buah tomat Perlakuan Penyimpanan hari ke- Kerusakan Visual (skala 0-4) H 4 H - Tanpa Perlakuan (kontrol) (K ) 0,11 0,17 0,1 0,31 8 H a a a a a a a a 12 H 16 H 20 Tingkat Kematangan 3 (M ) 0,01 0,07 0,32 Tingkat Kematangan BNJ 5% 0,002 0,02 0,12 0,16 - 1 ) 0,04 0,13 0,31 2 2 ) 0,02 0,1 0,42 0,66 1 ) 0,13 0,2 0,27 0,47 - Konsentrasi 1-MCP 61,25 mg/100 ml (K - Tingkat Kematangan 1 (M - Konsentrasi 1-MCP 30,625 mg/100 ml (K a a a a b b b b - b a a a b b b ab Tingkat Kematangan 5 (M 3 ) 0,27 0,42 0,59 0,8 - 0,002 0,02 - BNJ 5% 0,12 0,16

      Keterangan : Angka-angka pada baris dan kolom yang sama yang diikuti dengan huruf yang sama, tidak berbeda la (s l -4) ka 0.8 1.2 0.6 1 nyata pada uji lanjut BNJ dengan taraf nyata 5 %. ka l la -4) (s 0.8 1.2 0.6 1 l -4) (s la ka 1.2 0.6 0.8 1 K ua us er H-0 H-4 H-8 H-12 H-16 H-20 er n v is aka 0.2 0.4 H-0 H-4 H-8 H-12 H-16 H-20

    Tanpa perlakuan (kontrol) Tanpa perlakuan (kontrol) Tanpa perlakuan (kontrol)

    Penyimpanan hari ke- n v is ua er K us aka 0.4 is 0.2 Penyimpanan hari ke- v n us K aka ua 0.4 0.2 H-0 H-4 H-8 H-12 H-16 H-20 Penyimpanan hari ke- Konsentrasi 1-MCP 61,25 mg/100 ml Konsentrasi 1-MCP 61,25 mg/100 ml Konsentrasi 1-MCP 61,25 mg/100 ml .

      Konsentrasi 1-MCP 30,625 mg/100 ml Konsentrasi 1-MCP 30,625 mg/100 ml Konsentrasi 1-MCP 30,625 mg/100 ml

      (A) (B) (C)

    Gambar 8. Grafik kerusakan visual buah tomat (A) tingkat kematangan 1 (mature green stage), (B) tingkat

    ) kematangan 3 (turning stage), (C) tingkat kematangan 5 (light red stage Penyimpanan hari Penyimpanan hari Penyimpanan hari Penyimpanan hari ke-8 ke-12 ke-8 ke-12 mg/100 ml dengan tingkat visual buah tomat (jamur konsentrasi 1-MCP 61,25 kompleks) dengan perlakuan Gambar `11. Kerusakan Penyimpanan hari Penyimpanan hari Penyimpanan hari hari ke-8 Gambar 9. Kerusakan visual buah tomat (busuk ke-16 ke-20 ke-20 Penyimpanan hari ke-16 kematangan 5 (light red stage ) pada penyimpanan buah) dengan perlakuan konsentrasi 1-MCP 30,625 Gambar 10. Kerusakan visual buah mg/100 ml dengan tingkat kematangan 5 (light red tomat (busuk buah) dengan perlakuan stage ) konsentrasi 1-MCP 30,625 mg/100 ml dengan tingkat kematangan 5 (light red stage )

      

    Risa Pusfita Sholiha Page 10 a. b. Tomat dengan perlakuan konsentrasi Tomat dengan perlakuan konsentrasi stage ) (penyimpanan hari ke-16) tingkat kematangan 1 (mature green tingkat kematangan 5 (light red stage) 1-MCP 61,25 mg/100 ml dengan 1-MCP 30,625 mg/100 ml dengan (penyimpanan hari ke-12 )

      Gambar 12. Kerusakan visual buah tomat (busuk berair) dengan berbagai perlakuan

      Tabel 5 menunjukkan bahwa rerata buah tomat yang mengalami kerusakan visual tertinggi yaitu tomat dengan perlakuan konsentrasi 1-MCP 61,25 mg/100 ml. Berdasarkan gejala yang terlihat sebagian besar kerusakan yang terjadi pada buah tomat ditandai dengan adanya adanya beberapa cekungan kecil berwarna hitam yang semakin lama semakin melebar dan menyatu di bagian atas permukaan kulit buah tomat (dekat dengan tangkai buah). Semakin lebar cekungan tersebut memacu kerusakan atau pembusukan. Gejala kerusakan tersebut paling banyak ditemukan pada buah tomat dengan perlakuan 1-MCP 61,25 mg/100 ml dengan tingkat kematangan 5 (light red

      stage ). Hal ini dapat terjadi karena kondisi buah yang sudah matang penuh dengan

      kandungan glukosa (C

    6 H

      12 O 6 ) yang cukup tinggi yang merupakan sumber makanan dari

      patogen pascapenen (susceptible to disease). Selain itu, buah tomat yang sudah matang penuh juga memiliki tekstur yang lunak karena terjadi degradasi dinding sel sehingga dinding sel melunak yang mengakibatkan patogen penyebab penyakit dengan mudah menembus dinding sel buah tomat dan menyebabkan kerusakan pada buah tomat (Hobson &amp; Grierson (1993, Ernawati, 2016)).

      KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

      Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

      1. Perlakuan konsentrasi 1-MCP 30,625 mg/100 ml dan 61,25 mg/100 ml mampu menghambat perubahan warna, tekstur, susut bobot, dan penurunan volume.

      2. Buah tomat dengan perlakuan konsentrasi 1-MCP 30,625 mg/100 ml dan 61,25 mg/100 ml dengan tingkat kematangan 1 (mature green stage) dan tingkat kematangan 3 (turning stage) mampu menghambat perubahan warna buah tomat.

      3. Nilai tekstur tertinggi ditunjukkan oleh tomat dengan perlakuan konsentrasi 1-MCP 30,625 mg/100 ml dengan tingkat kematangan 1 (mature green stage)

      Risa Pusfita Sholiha Page 11

      Risa Pusfita Sholiha Page 12

      pada hari ke-4, 8, 12, dan 16. Buah tomat tanpa perlakuan (kontrol) dengan tingkat kematangan 5 (light red stage), menunjukkan nilai tekstur paling rendah.

      4. Buah tomat dengan perlakuan konsentrasi 1-MCP 31,625 mg/100 ml dengan perlakuan tingkat kematangan 1 (mature green stage) memiliki rerata persentase susut bobot yang lebih rendah dibandingkan dengan perlakuan konsentrasi 1-MCP 61,25 mg/100 ml dengan tingkat kematangan 1 (mature green stage). Buah tomat yang tidak diberi perlakuan (kontrol) dengan tingkat kematangan 5 (light red

      stage ) mengalami peningkatan rerata persentase susut bobot tertinggi.

      5. Perlakuan konsentrasi 1-MCP 30,625 mg/100 ml dan 61,25 mg/100 ml dengan tingkat kematangan 5 (light red stage) kurang efektif untuk menekan kerusakan visual pada buah tomat tingkat kematangan 5 (light red stage).

    6. Volume buah tomat tertinggi yaitu buah tomat dengan perlakuan konsentrasi

      1-MCP 30,625 mg/100 ml, sedangkan volume buah tomat terendah yaitu buah tomat tanpa perlakuan (kontrol).

      Saran

      Perlakuan 1-MCP dengan konsentrasi 30,625 mg/100 ml dan 61,25 mg/100 ml terhadap buah tomat dengan tiga tingkat kematangan yaitu tingkat kematangan 1 (mature green stage), 3 (turning stage), dan 5 (light red stage) pada penelitian ini mampu menghambat perubahan warna, tekstur, susut bobot, dan volume buah tomat. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan konsentrasi 1-MCP yang berbeda, mengatur suhu penyimpanan, dan menggunakan beberapa varietas tomat yang berbeda.

    DAFTAR PUSTAKA

      Arrahma R. 2010. Perlakuan Pendahuluan Buah Tomat (Lycopersicum esculentum

      

    Mill .) Segar Untuk Transportasi Jarak Jauh. [Skripsi S1, published]. Departemen

      Teknologi Industri Pertanian. Fakultas Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Bassetto E., Jacomino A.P., Pinheiro, Kluge R.A. 2005. Delay Of Ripening Of Pedro

      Sato Guava With 1-Methylcyclopropene. Postharvest Biology and Technology. 35: 303 –308.

      Blankenship S.M., Dole J.M. 2003. 1-Methylcyclopropene: A Review. Postharvest Biology And Technology . 28:1-25.

      Castro L.R., Vigneault C., Charles M.T., Cortez L.A.B. 2005. Effect Of Cooling Delay And Cold Chain Break Age On Santa Clara Tomato. Journal Food Agriculture And Environment. 3: 49 –54.

      Ernawati R. 2016. Kajian Ekstrak Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi L) Sebagai Antibakteri Pada Edible Coating Untuk Memperpanjang Umur Simpan Buah Tomat (Lycopersium Esculentum). [Skripsi S1, published]. Fakultas Pertanian. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Yogyakarta.

      Hobson G.E, Davies J.N. 1971. The Tomato. In A.C. Hulme (Edition) The Biochemsitry Of Fruits And Their Product. Academic Press. New York. Hobson G.E., Grierson D. 1993. Tomato: Postharvest Physiology And Hypobarie

      Storage Of Fresh Produce. The Center For Agriculture And Bioscience Internasional . USA. Madhavi D.L., Salunke D. L. 1998. Tomato In Handbook Of Vegetable Science And Technology: Production, Storage And Processing. New York. 171-201. Muchtadi T.R., Sugiono. 1992. Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan. Pusat Antar Universitas Pangan Dan Gizi Institut Pertanian Bogor . Bogor. Pandey R, Paul V. 2013. Delaying Tomato Fruit Ripening By Using

      1-Methylcyclopropene (1-MCP) For Better Postharvest Management: Current Status And Prospects In India. Indian Journal of Plant Physiology. 18(3): 195 –207. Pusat Data Dan Sistem Informasi Nasional. 2014. Komoditi Tomat. http://epublikasi. setjen.pertanian.go.id/download/file/161-outlook-tomat2014. [06 Desember 2017]

      Setyadjit E., Sukasih, Permana A.W. 2012. Aplikasi 1-MCP Dapat Memperpanjang Umur Segar Komoditas Hortikultura. Buletin Teknologi Pascapanen Pertanian 8(1): 27-34.

      Sisler E. C, Serek M. 1997. Inhibitors Of Ethylene Responses In Plants At The Receptor Level: Recent Developments. Physiologia Plantarum. 100: 577 –582.

      Suprayatmi M. 2005. Aplikasi 1-MCP (1-Methylcylopropene) Untuk Memperpanjang Masa Simpan Buah Pisang Ambon Pada Penyimpanan Suhu Ruang (20 –25°C). [Tesis S2, published]. Sekolah Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

      Risa Pusfita Sholiha Page 13