PENGARUH BERBAGAI KONSENTRASI ASAM SALISILAT TERHADAP KANDUNGAN KLOROFIL PERICARP TOMAT BUAH (Lycopersicum esculentum Mill.)

(1)

ABSTRAK

PENGARUH BERBAGAI KONSENTRASI ASAM SALISILAT TERHADAP KANDUNGAN KLOROFIL PERICARP TOMAT BUAH

(Lycopersicum esculentum Mill.)

Oleh

Kartika Mariama

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh berbagai konsentrasi asam salisilat terhadap kandungan klorofil pericarp tomat buah (Lycopersicum esculentum Mill.). Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan Biologi MIPA selama bulan September 2011 sampai dengan

November 2011. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK). Sebagai kelompok yaitu asam salisilat pada konsentrasi 0 µM, 3 µM, 6 µM, 9 µM dan 12 µM serta waktu pengamatan yaitu hari ke 4, 8 dan 12. Parameter dalam penelitian ini adalah kandungan klorofil a, b dan total pericarp buah tomat.

Analisis ragam pada taraf nyata 5% menunjukkan bahwa perlakuan asam salisilat mempengaruhi kandungan klorofil a, b dan total pericarp buah tomat pada 4 HSP, 8 HSP dan 12 HSP. Uji BNT pada taraf nyata 5% menunjukkan bahwa

konsentrasi asam salisilat berpengaruh nyata (menurunkan) kandungan klorofil a, b dan total pericarp buah tomat. Pada 4 HSP kandungan klorofil a perlakuan lebih rendah daripada kontrol sedangkan pada 8 HSP dan 12 HSP kandungan klorofil a perlakuan lebih tinggi daripada kontrol. Pada 4 HSP, 8 HSP, dan 12 HSP

kandungan klorofil b perlakuan lebih rendah daripada kandungan klorofil b kontrol. Pada 4 HSP kandungan klorofil total perlakuan lebih rendah daripada kandungan klorofil total kontrol, pada 8 HSP kandungan klorofil total perlakuan sedikit lebih rendah daripada kandungan klorofil total kontrol, sedangkan pada 12 HSP kandungan klorofil total perlakuan lebih tinggi daripada kandungan klorofil total kontrol.

Kandungan klorofil a kontrol mengalami penurunan dengan laju 0,118 mg/gram jaringan per hari, sedangkan klorofil a perlakuan bersifat kuadratik yaitu

mengalami peningkatan dan penurunan dengan kandungan klorofil a meningkat pada hari ke 8 dan hari selanjutnya mengalami penurunan. Kandungan klorofil b kontrol mengalami penurunan sampai hari ke 12 sedangkan klorofil b perlakuan


(2)

mengalami penurunan dengan laju 0,2 mg/gram jaringan per hari. Kandungan klorofil total kontrol mengalami penurunan sampai hari ke 12 sedangkan kandungan klorofil total perlakuan mengalami peningkatan mulai hari ke 8.

Kata kunci : Tomat Buah (Lycopersicum esculentum Mill.), Asam Salisilat, Kandungan Klorofil.


(3)

PENGARUH BERBAGAI KONSENTRASI ASAM SALISILAT TERHADAP KANDUNGAN KLOROFIL PERICARP TOMAT BUAH

(Lycopersicum esculentum Mill.) (Skripsi)

Oleh : Kartika Mariama

0717021044

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(4)

I.PENDAHULUAN

A. Latar Belakang dan Masalah

Buah tomat mengandung zat pembangun jaringan tubuh dan zat yang menghasilkan energi seperti karbohidrat, protein, lemak, dan kalori. Tomat juga memiliki kandungan vitamin dan mineral yang berguna untuk

pertumbuhan dan kesehatan bagi masyarakat (Supriyati dan Firmansyah, 2010).

Terdapat ratusan kultivar yang dibudidayakan dan diperdagangkan. Namun masyarakat pada umumnya hanya mengenal beberapa jenis saja, yaitu tomat biasa atau tomat buah, tomat ceri, tomat apel, tomat keriting, dan tomat bandung (Tugiyono, 2002).

Tomat biasa atau sering disebut tomat buah memiliki bentuk bulat pipih dan memiliki alur yang jelas didekat tangkainya serta lebih lunak. Jenis tomat ini lebih cocok ditanam didataran rendah (Wiryanta, 2002).


(5)

Menurut Sutomo (2006), tomat merupakan buah klimaterik yaitu buah dengan tingkat respirasi atau pematangan yang tinggi, oleh karena itu sering terjadi kerugian saat pendistribusian. Pengiriman dengan jarak yang cukup jauh menyebabkan tomat cepat matang bahkan membusuk. Proses pematangan menuju proses penuaan (senescence) yang secara tidak langsung menjadi penyebab utama kemunduran atau kerusakan produksi. Bila pematangan berlangsung dengan cepat maka tomat akan rusak sebelum sampai ke tempat tujuan atau sebelum dikonsumsi. Upaya memperlambat kerusakan perlu dilakukan agar buah masih dalam kondisi yang baik sebelum dikonsumsi.

Asam salisilat diketahui dapat menurunkan level auksin melalui stimulasi aktifitas enzim IAA (Indole Acetic Acid) oksidase. Enzim IAA oksidase mengontrol level IAA dalam jaringan tumbuhan menjadi senyawa yang tidak aktif yaitu 3-metileneoxindole. Penonaktifan IAA menjadi senyawa yang tidak aktif dapat memperlambat degradasi (perombakan) klorofil. Oleh sebab itu, aplikasi asam salisilat ke buah tomat yang belum matang (berwarna hijau) akan memperlambat degradasi klorofil atau memperlambat red coloration ( Sankha, 1993).

Fotosintesis adalah aktifitas fisiologi yang paling menonjol dari tumbuhan hijau yaitu penyerapan energi matahari oleh klorofil dan penggunaan selanjutnya untuk mengikat CO2 menjadi senyawa-senyawa organik yang


(6)

3

klorofil dapat disebabkan baik oleh perombakkan klorofil atau penghambatan sintesis klorofil (Dickinson dan Lucas, 1982).

B. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh berbagai konsentrasi asam salisilat terhadap kandungan klorofil pericarp (penundaan red coloration) pada buah tomat (L. esculentum ).

C. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan konstribusi bagi pemahaman mengenai degradasi klorofil pericarp buah tomat selama proses pematangan sehingga dapat menjadi informasi dasar bagi penelitian selanjutnya.

D. Kerangka Pemikiran

Buah tomat merupakan buah klimaterik dimana proses pematangan diikuti laju respirasi yang tinggi. Proses pematangan ditandai oleh perubahan warna pericarp dari hijau menjadi merah (red coloration). Hal ini menunjukkan bahwa selama proses pematangan terjadi peningkatan degradasi (perombakan) klorofil yang diikuti dengan pembentukan pigmen berwarna merah. IAA diketahui menstimulasi degradasi klorofil. Enzim yang mengontrol level IAA dalam jaringan tumbuhan adalah IAA oksidase. Enzim ini mengoksidasi IAA menjadi senyawa yang tidak aktif yaitu 3- metileneoxindole. Asam salisilat


(7)

diketahui menurunkan level auksin melalui stimulasi aktifitas IAA oksidase dalam konsentrasi 1-10 µM . Oleh sebab itu aplikasi asam salisilat ke buah tomat yang belum matang (berwarna hijau) diduga akan meningkatkan aktifitas enzim IAA oksidase sehingga menurunkan level auksin dalam jaringan tumbuhan. Penurunan level auksin dalam jaringan tumbuhan akan memperlambat degradasi klorofil atau memperlambat red coloration oleh asam salisilat. Tingkat stimulasi IAA oksidase oleh asam salisilat sangat bergantung pada konsentrasi asam salisilat yang diaplikasi. Belum diketahui berapa konsentrasi minimum asam salisilat yang dapat memperlambat degradasi klorofil dan berapa hari penghambatan tersebut bisa berlangsung. Pendekatan yang dilakukan untuk mengetahui hal tersebut adalah dengan membandingkan kandungan klorofil a, b dan total buah tomat yang diberi perlakuan asam salisilat dengan 5 konsentrasi yang berbeda yaitu 0 µM (kontrol), 3µM (rendah), 6µM (sedang), 9µM (sedang), dan 12 µM (tinggi). Pengukuran kandungan klorofil dilakukan 4, 8 dan 12 hari setelah perlakuan.


(8)

5

Gambar 1. Skema prediksi pengaruh asam salisilat terhadap kandungan klorofil pericarp buah tomat selama proses pematangan.

Aktivitas IAA oksidase

Level auksin menurun

Degradasi klorofil/ red coloration diperlambat

Buah tetap berwarna hijau

Buah Tomat (Buah Klimaterik)


(9)

E. Hipotesis

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :

1. Kandungan klorofil pericarp buah tomat sangat dipengaruhi oleh konsentrasi asam salisilat yang diaplikasikan.

2. Semakin tinggi konsentrasi asam salisilat yang diberikan semakin tinggi kandungan klorofil pericarp buah tomat.


(10)

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Klasifikasi Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.)

Klasifikasi dari tanaman tomat menurut Plantamor (2008) adalah sebagai berikut :

Regnum : Plantae

Divisio : Spermatophyta Sub-Divisio : Magnoliophyta Class : Angiospermae Sub-Class : Magnoliopsida Ordo : Solanales Family : Solanaceae Genus : Solanum

Species : Solanum lycopersicum L.

Lycopersicum esculentum Mill.

B. Morfologi Tomat

Tomat buah (Lycopersicum esculentum) termasuk jenis tumbuhan perdu berakar tunggang dengan akar samping yang banyak dan dangkal. Batang tomat bersegi dan berbulu halus. Bunganya berbentuk terompet kecil dengan benang sari yang bersatu membentuk tabung. Bentuk buahnya ada


(11)

yang bulat, pipih, dan ada pula yang seperti bola lampu. Buahnya

berdaging, banyak mengandung air, dan tersusun dalam tandan. Daunnya bercelah dengan tulang daun menyirip dan tersusun dalam sebuah tangkai bersama (Sunarjono, 2003).

Tanaman tomat merupakan golongan herba semusim, tingginya dapat mencapai 1 meter, batangnya ada yang tegak dan ada juga yang menjalar, padat serta berambut. Duduk daunnya teratur secara spiral (Ashari, 1995). Buah tomat adalah buni (beri) berdaging, permukaan kulitnya berbulu ketika masih muda tetapi halus ketika matang. Buah sebagian besar kultivar berbentuk bundar, bentuk lain adalah memanjang dan plum. Warna buah matangb iasanya merata yaitu merah, merah jingga, jingga muda, jingga, kuning, dan hijau keputihan. Warna merah disebabkan oleh pigmentasi dari likopen, warna kuning oleh karotenoid. Ketika matang, biji dikelilingi oleh bahan gel yang normalnya memenuhi rongga buah. Buah biasanya mengandung banyak biji yang berbentuk pipih dan berwarna krem muda hingga coklat (Rubatzky dan Yamaguchi, 1999).


(12)

9

C. Habitat

Menurut Ashari (1995), tanaman tomat toleran terhadap beberapa kondisi lingkungan tumbuh. Namun tanaman ini menghendaki sinar yang cerah sedikitnya 6 jam lama penyinaran serta temperatur yang sejuk. Agar tumbuh optimum diperlukan suhu antara 200-250C. Suhu malam sangat menentukan terhadap pembentukkan buah. Pigmen penyebab warna merah pada kulit buah hanya dapat berkembang pada temperatur antara 150-300C. Tanaman tomat merupakan herba semusim, di daerah tropik apabila

pengairan memungkinkan dapat ditanam tiga kali per tahun. Dengan jarak waktu penanaman hingga siap panen yaitu 3-4 bulan.

D. Manfaat

Tomat banyak dimanfaatkan sebagai bumbu masakan karena warnanya yang merah merekah, rasanya segar, manis agak kemasam-masaman (Tugiyono, 2002). Menurut Maulida dan Zulkarnaen (2010), tomat juga digunakan sebagai antioksidan karena mengandung vitamin C, vitamin E, senyawa fenolik, betakaroten atau lycopene juga memiliki manfaat untuk mencegah penyakit cardiovascular, kencing manis, osteoporosis,


(13)

E. Penyebaran

Tomat mula-mula di dapat diantara celah-celah batu pegunungan Peru, kemudian muncul di Mexico. Bangsa Indian suku astec menyebutnya

xitomatle. Oleh orang Spanyol nama itu disingkat menjadi timato, ketika mereka membawanya pulang ke negerinya. Dari Spanyol tomat menjalar menyebrangi perbatasan Italia, Prancis, kemudian Amerika. Penanaman tomat di Indonesia belum diperoleh keterangan pasti kapan dimulainya usaha penanaman ini. Tetapi tahun 1811 tanaman tomat telah tersebar ke daerah-daerah pegunungan (Tugiyono, 2002).

F. IAA dan Enzim IAA Oksidase

IAA adalah hormon tumbuhan yang digolongkan kedalam auksin dengan efek fisiologis utama adalah mendorong pemanjangan koleoptil dan batang tumbuhan. IAA atau asam indol-3-asetat adalah merupakan auksin alami yang dijumpai pada tumbuhan. Struktur kimia IAA dapat dilihat pada gambar berikut:

CH2 - COOH

N H


(14)

11

Disamping mendorong pemanjangan kleoptil dan batang, auksin juga terlibat dalam regulasi perkembangan buah. Salah satu efek auksin terhadap pematangan buah adalah promosi sintesis etilen pada buah menjadi matang, dan pada daun menjadi gugur (Taiz dan Zeiger, 1991).

Menurut Yunovitz dan Gross (1993), 10 µM asam salisilat dapat

menstimulasi degradasi klorofil. Enzim yang mengontrol level IAA dalam jaringan tumbuhan adalah enzim IAA oksidase.

Menurut Witham (1986), salah satu cara menonaktifkan IAA dalam

jaringan tumbuhan adalah dengan mengaktifkan enzim IAA oksidase. IAA oksidase banyak terdapat pada jaringan tumbuhan dan telah diisolasi dari berbagai sumber tanaman.

G. Struktur Kimia dan Fungsi Regulasi Asam salisilat dalam Jaringan Tanaman.

Menurut Taiz dan Zeiger (1991), senyawa-senyawa fenolik sederhana tersebar pada tumbuhan berpembuluh dan berfungsi dalam kapasitas yang berbeda. Senyawa fenolik sederhana meliputi:

1. Fenilpropan sederhana seperti asam- transinemik 2. Fenilpropan lakton yang disebut caumarine 3. Derivative asam benzoat

Asam salisilat banyak terdapat dalam jaringan tumbuhan dan digolongkan ke dalam derivative asam benzoat.


(15)

Lintasan biosintesis asam salisilat dalam jaringan tumbuhan dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

H2N COOH

Fenilalanin

COOH

Asam Transinemat

COOH COOH

Asam benzoat OH

Asam orto-kumarik

COOH OH

asam salisilat


(16)

13

Prekursor dalam lintasan biosintesis asam salisilat dalam jaringan

tumbuhan adalah fenilalanin dimana asam salisilat disintesis langsung dari asam benzoat (Yalpani, 1993).

Menurut Sankha (1993), asam salisilat memiliki sejumlah fungsi regulasi yang penting pada tanaman, diantaranya adalah:

1. Asam salisilat mendorong produksi panas pada spesies termogenik. Pada tanaman arum lilies ( Sauromatum guttatum Schott) level asam salisilat meningkat 100 kali lipat sebelum bunga mekar yang

meningkatkan lintasan respirasi alternatif dan akibatnya meningkatkan temperatur sampai 120 C diatas temperatur sekitarnya (Raskin, 1987). 2. Asam salisilat merupakan molekul sinyal dalam perkembangan SAR (

Systemic Acquired Resistence) pada tanaman tembakau ( Nicotiana tabacum) dan timun terhadap infeksi oleh patogen. Pada tembakau level asam salisilat dapat meningkat 40 kali lipat di sekitar daerah yang diinfeksi patogen (Malamy, 1990).

3. Asam salisilat berperan dalam regulasi pematangan buah. Asam salisilat menonaktifkan auksin melalui stimulasi aktifitas IAA oksidase. Asam salisilat dalam konsentrasi 1-10µM dapat menstimulasi aktifitas IAA oksidase (Metraux, 1990).

Asam fenolat adalah golongan khusus dari asam hidroksi. Asam fenolat yang penting adalah asam salisilat (asam 2-hidroksilbenzoat). Rumus bangun dari asam salisilat adalah:


(17)

COOH

OH

Gambar 5. Rumus bangun asam salisilat (Hart, 1990).

Peran asam salisilat sebagai thermogenic agent telah dibuktikan oleh seorang peneliti bernama Ilya Raskin. Bunga Arum lilies yang akan mekar terjadi peningkatan suhu hingga 140 C. Peningkatan suhu ini disebabkan adanya asam salisilat yang berperan dalam produksi panas. Panas yang dihasilkan menyebabkan senyawa-senyawa tertentu menguap sehingga menimbulkan bau yang dapat menarik perhatian pollinator (Taiz dan Zeiger, 1991).

H. Dosis Asam Salisilat sebagai Obat

Dosis aman asam salisilat yang dapat digunakan sebagai obat yaitu kurang dari 0,6 gram dosis oral per 4 jam, dan pada dosis 3,2- 4 gram setiap hari masih dapat ditoleransi oleh orang dewasa, sedangkan pada anak-anak dosis yang digunakan adalah 50-75 miligram/kilogram/hari (Djamhuri, 1995). Dosis rata-rata adalah 0,3-2 gram, dosis yang mencapai 10-30 gram dapat meningkatkan kematian (Wikipedia, 2005). Asam salisilat

merupakan bahan tambahan makanan yang dilarang digunakan pada makanan. Asam salisilat dapat menyebabkan iritasi yang kuat apabila terhirup atau tertelan. Asam salisilat sukar larut dalam air (Syah, 2005).


(18)

15

I. Struktur Kimia Klorofil

Energi matahari diserap oleh pigmen-pigmen tumbuhan. Semua pigmen yang aktif dalam fotosintesis dijumpai di dalam kloroplas. Tumbuhan tingkat tinggi memiliki klorofil a dan b (Taiz dan Zeiger, 1991).

Pengurangan kandungan klorofil dalam jaringan tanaman dapat

disebabkan oleh perombakan klorofil atau penghambatan sintesis klorofil. Reaksi perombakan klorofil adalah sebagai berikut:

> Kloropillide + Phytol

Enzime klorofilase terdapat dalam level yang tinggi dalam jaringan tumbuhan yang menunjukkan bahwa perombakan klorofil dikatalisis oleh enzim klorofilase (Dickinson dan Lucas, 1982).


(19)

Struktur kimia klorofil a dan klorofil b dapat dilihat pada gambar sebagai berikut:

Gambar 6. Struktur kimia klorofil a dan klorofil b ( Taiz dan Zeiger, 1991).


(20)

17

Semua klorofil memiliki struktur cincin yang kompleks yang secara kimia berhubungan dengan gugus seperti phorphyrin yang dijumpai pada

haemoglobin dan sitokrom.Disamping itu ekor hidrokarbon yang panjang selalu melekat pada struktur cincin. Ekor nampaknya melekatkan klorofil ke bagian hidrofobik dari membran. Struktur cincin mengandung sejumlah elektron yang terikat secraa longgar dan merupakan bagian dari molekul yang terlibat dalam transisi elektronik dan reaksi-reaksi redoks (Taiz dan Zeiger, 1991).

J. Degradasi Klorofil

Menurut Dickinson dan Lucas (1982), fotosintesis adalah aktifitas fisiologi yang paling menonjol dari tumbuhan hijau yaitu penangkapan energi matahari oleh klorofil dan penggunaan selanjutnya untuk mengikat karbon dioksida menjadi senyawa-senyawa organik merupakan dasar dari

kehidupan di planet ini. Pengurangan kandungan klorofil dapat disebabkan baik oleh perombakkan klorofil atau penghambatan sintesis klorofil. Perombakkan klorofil dikatalisis oleh enzim clorophyllase dengan reaksi sebagai berikut:

Chlorophyll Chlorophyllide + Phytol


(21)

III. METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung dari bulan September sampai November 2011.

B. Alat dan Bahan

Alat gelas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Beaker glass,

Erlenmeyer, corong, gelas ukur, tabung reaksi, pipet volume, pengaduk, pipet tetes, dan cawan petri. Alat penggerus adalah mortar dan penumbuknya. Alat analisis yang digunakan adalah neraca analitik dan spektrofotometer. Alat lainnya adalah gunting, bor gabus dan pisau.

Bahan yang digunakan adalah buah tomat yang masih hijau (belum matang), aquadest, aseton 80% v/v, dan larutan asam salisilat 0 µM, 3 µM, 6µM, 9µM dan 12 µM. Bahan lainnya adalah kertas saring dan tissue.


(22)

19

C. Rancangan Percobaan

Percobaan ini disusun dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan pola faktorial. Faktor A yaitu konsentrasi asam salisilat dan faktor B yaitu waktu pengamatan. Ada 5 perlakuan asam salisilat yang diaplikasi yaitu dengan konsentrasi 0µM, 3 µM, 6µM, 9µM dan 12 µM. Setiap perlakuan diulang sebanyak 5 kali. Parameter adalah kandungan klorofil a, b, dan total.

D. Parameter

Parameter dalam penelitian ini adalah kandungan klorofil a, b dan total pericarp buah tomat 4, 8, dan 12 hari setelah perlakuan asam salisilat. Sebagai pembanding kandungan klorofil a, b dan total pericarp buah tomat juga ditentukan sebelum perlakuan. Tata letak percobaan yaitu sebagai berikut:

Pengamatan hari ke 4

K0H4U4 K1H4U2 K2H4U4 K3H4U1 K4H4U3 K0H4U3 K1H4U1 K2H4U2 K3H4U3 K4U4H1 K0H4U1 K1H4U3 K2H4U1 K3H4U2 K4U4H2 K0H4U2 K1H4U5 K2H4U5 K3H4U5 K4U4H4 K0H4U5 K1H4U4 K2H4U3 K3H4U4 K4U4H5


(23)

Pengamatan hari ke 8

Pengamatan hari ke 12

Keterangan: K0= kontrol; H= hari; U= ulangan; K1= 3µM; K2=6µM; K3= 9µM; K4= 12 µM.

Gambar 7. Tata letak percobaan

E. Pelaksanaan Penelitian

1. Penyiapan Wadah Pericarp Buah Tomat

Cawan petri sebanyak 75 buah dicuci bersih dengan sabun cuci dan dilap kering. Cawan petri dilabel sesuai perlakuan, hari pengamatan, dan K0H8U5 K1H8U1 K2H8U2 K3H8U1 K4H8U3 K0H8U4 K1H8U2 K2H8U4 K3H8U3 K4U8H4 K0H8U3 K1H8U3 K2H8U1 K3H8U5 K4U8H1 K0H8U2 K1H8U4 K2H8U5 K3H8U2 K4U8H2 K0H8U1 K1H8U5 K2H8U3 K3H8U4 K4U8H5\

K0H12U4 K1H12U2 K2H12U4 K3H12U1 K4H12U3 K0H12U3 K1H12U1 K2H12U2 K3H12U3 K4U12H1 K0H12U1 K1H12U3 K2H12U1 K3H12U2 K4U12H2 K0H12U2 K1H12U5 K2H12U5 K3H12U5 K4U12H4 K0H12U5 K1H12U4 K2H12U3 K3H12U4 K4U12H5


(24)

21

ulangan. Cawan-cawan petri digunakan sebagai wadah buah tomat yang sudah diberi perlakuan dan kontrol.

2. Pembuatan Larutan Asam Salisilat

Larutan 3 µM asam salisilat dibuat dengan melarutkan 0,3 mg asam salisilat dalam 100 ml aquadest. Larutan 6 µM asam salisilat dibuat dengan melarutkan 0,6 mg asam salisilat dalam 100 ml aquadest. Larutan 9 µM asam salisilat dibuat dengan 0,9 mg asam salisilat dalam 100 ml aquadest. Larutan 12 µM asam salisilat dibuat dengan 1,2 mg asam salisilat dalam 100 ml aquadest.

3. Pembuatan Pericarp Disc buah tomat

Untuk mendapatkan pericarp, buah tomat dibelah dua secara longitudinal dan dikeluarkan isinya. Kemudian pericarp disc dibuat dengan

menggunakan bor gabus berukuran 2 cm. Pericarp disc yang diperoleh direndam dalam larutan asam salisilat selama 15 menit. Pericarp dikeluarkan dari larutan asam salisilat dan dibungkus dengan tissue kemudian ditaruh kedalam cawan petri.


(25)

4. Penentuan Kandungan Klorofil Pericarp disc buah tomat

0,4 gram pericarp disc digerus sampai halus didalam mortar, dan kemudian ditambahkan 30 ml aseton. Cairan disaring kedalam Erlenmeyer, sisa gerusan yang masih melekat dikertas saring digerus kembali kemudian disaring kembali kedalam Erlenmeyer. Volume akhir disesuaikan menjadi 40 ml dengan menambahkan aseton. Ekstrak siap ditentukan kandungan klorofil a, b dan totalnya.

Ekstrak klorofil ini diukur absorbansinya masing-masing pada panjang gelombang 645 dan 663 nm. Kandungan klorofil dinyatakan dengan mg klorofil per gram jaringan pericarp yang diekstraksi, mg tomat yang terdapat dalam jaringan dapat dihitung berdasarkan persamaan berikut: mg klorofil a/g jaringan =[12.7(D663) - 2.69 (D645)] x

mg klorofil b/g jaringan =[22.9(D643) - 4.68 (D663)] x 5. Analisis Data

Untuk mengetahui pengaruh asam salisilat terhadap kandungan klorofil a, b dan total pericarp buah tomat maka data dianalisis ragam dengan taraf nyata 5% serta diuji lanjut dengan uji BNT pada taraf nyata5%. Hubungan antara kandungan klorofil dengan konsentrasi asam salisilat ditentukan melalui regresi.


(26)

Allah memuliakan mereka yang mau bekerja

keras dan modal utama untuk keberhasilan

adalah kerja keras yang diiringi doa.

Kamu tak akan bisa mendapatkan yang

kamu inginkan jika kamu terlalu sibuk

mengeluhkan apa yang telah kamu miliki.

Bersyukurlah!

Be true to your work, your word, and your

friend.

All the breaks you need in life wait within

your imagination, Imagination is the

workshop of your mind, capable of turning

mind energy into accomplishment and wealth.


(27)

Judul Skripsi : PENGARUH BERBAGAI KONSENTRASI ASAM SALISILAT TERHADAP KANDUNGAN

KLOROFIL PERICARP TOMAT BUAH (Lycopersicum esculentum Mill.)

Nama Mahasiswa : Kartika Mariama NPM : 0717021044 Jurusan : Biologi S1

Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

MENYETUJUI 1. Komisi Pembimbing

Ir. Zulkifli, M.Sc. Dra. Martha Lulus Lande, M.P. NIP. 1960071611986041001 NIP. 195608131985112001

2. Ketua Jurusan Biologi

Dra. Nuning Nurcahyani, M.Sc. NIP. 19660305991032001


(28)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Ir. Zulkifli, M.Sc ...

Sekertaris : Dra. Martha Lulus Lande, M.P. ...

Penguji

Bukan Pembimbing : Dra. Ellyzarti, M.Sc. ...

2. Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Prof. Suharso, Ph.D.

NIP. 19690530 199512 1 001


(29)

Ya Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, puji syukur aku bersujud

di hadapanMu, atas Rahmat dan HidayahMu Kupersembahan Skripsi ini

kepada orang-orang yang kusayangi dan menyayangiku,,,

Untuk Ibu,,,

Yang telah membesarkan dan mendidikku dengan penuh kasih sayang , yang

selalu berusaha untuk membahagiakan aku dengan cinta dan kasih yang tulus,

yang selalu mendoakan yang terbaik untukku, semoga kelak anakmu ini dapat

menjadi seseorang yang dapat dibanggakan,,,

Untuk Bapak,,,

Yang bekerja keras menghabiskan hampir seluruh waktunya untuk memenuhi

kebutuhan keluarga, yang selalu tegas mengajari arti hidup sesungguhnya, yang

selalu memberi semangat dan dukungan untuk mencapai masa depan yang cerah,

semoga aku dapat memberikan yang terbaik sebagai wujud bakti seorang anak,,,

Untuk Kakak dan Adiku,,,

Yang telah memberikan perhatian dan kasih sayang didalam hidupku, semoga

kita semua menjadi anak-anak yang selalu dibanggakan orang tua kita,,,

Untuk seseorang yang berarti untukku, yang selalu menemani dikala senang

dan susah,,,

Untuk guru-guru yang telah berjasa dalam pendidikan,,,

Untuk Almamaterku, Universitas Lampung,,,


(30)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 30 September 1988, putri ketiga dari 5 bersaudara adalah anak dari Bapak Ahmad Rusli Perunjung, S.E dan Ibu Kusnaini, BBA.

Penulis menyelesaikan pendidikan di Taman Kanak-Kanak (TK) Pertiwi pada tahun 1994, Sekolah Dasar Negri (SDN) 1 Enggal pada tahun 2000, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kartika 11-2 Bandar Lampung pada tahun 2003, Sekolah Menengah Atas (SMA) Al-Kautsar Bandar Lampung pada tahun 2006. Penulis diterima sebagai mahasiswa di Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) pada tahun 2007.

Selama menjadi mahasiswa penulis aktif di organisasi Himpunan Mahasiswa Biologi (HIMBIO) Jurusan Biologi FMIPA Unila pada periode 2009-2010 sebagai anggota Biro Dana dan Usaha.


(31)

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan ridhoNya maka penulis dapat menyelesaikan karya kecil yang berjudul

Pengaruh Berbagai Konsentrasi Asam Salisilat Terhadap Kandungan Klorofil Pericarp Tomat Buah (Lycopersicum esculentum Mill.)

Dalam pembuatan dan penyusunan karya ini, tidak sedikit halangan dan rintangan yang penulis hadapi, akan tetapi berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak maka akhirnya penulis dapat menyelesaikan sebuah karya kecil ini. Dalam

kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih:

1. Bapak Ir. Zulkifli, M.Sc selaku pembimbing pertama atas bimbingan, saran, dukungan, ilmu, dan kritik yang telah diberikan mulai dari awal penelitian hingga terselesaikannya karya ini.

2. Ibu Dra. Martha Lulus Lande, M.P selaku pembimbing kedua atas

bimbingan, saran, kritik dan dukungan yang telah diberikan selama proses penulisan karya ini hingga selesai.

3. Ibu Dra. Ellyzarti, M.Sc selaku pembahas atas saran, kritik, ilmu dan dukungan yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

4. Ibu Dra. Nuning Nurcahyani, M.Sc selaku Pembimbing Akademik sekaligus Ketua Jurusan Biologi FMIPA Unila atas masukan, saran, bimbingan serta dukungan yang diberikan kepada penulis mulai dari awal kuliah hingga penulis dapat menyelesaikan pendidikannya di Universitas Lampung ini.


(32)

5. Bapak Prof. Suharso, Ph.D selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

6. Bapak dan Ibu dosen beserta staf Jurusan Biologi FMIPA Universitas Lampung atas ilmu dan pengalaman yang telah diberikan kepada penulis. 7. Keluarga besar yang telah banyak memberikan dukungan, baik berupa

materi, dukungan moril dan semangat yang tidak ada hentinya. Terima kasih khususnya untuk Ibu, Bapak, Atin uti, Abung, Rahma, Adek, Mbah, Om Endang, Tante Helen, Mama Rajo, Pon Minak, Bu Pangkal, Minak Roli, Bu Pangeran, Enda Suwarsih, Om Irin, dan seluruh keluarga besar yang tidak dapat ditulis satu persatu.

8. Teman seperjuangan karena satu bimbingan, Nuria Sari yang selalu

menjadi partner menemani hari-hariku dan telah banyak membantu selama proses pembuatan karya kecil ini.

9. Sahabat-sahabatku Koko, Desti, Oca, Revi, Adek, Velly, Arnes, Fitria, Indah, Ari terimakasih atas dukungan, nasehat, saran, kritik, tawa canda, dan cerewetnya. Terima kasih sudah banyak membantu selama ini. 10.Untuk seseorang yang telah banyak memberi masukan, saran, kritik,

dukungan, canda tawa dan nasehat, terimakasih Reza Dwi Utama untuk semuanya.

11.Untuk kakak dan adik tingkat semuanya, terima kasih untuk masukan, saran dan kritiknya.

12.Untuk teman-teman seangkatan koko, pius, miswandi, anton, iik, lian, gita, dora, mara, ana, diah, dwi, ovi, eka, tiwi, eca, endru, anjar, desi, lia,


(33)

13.Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian tugas akhir ini. 14.Almamater tercinta Universitas Lampung.

Penulis berharap semoga Allah SWT membalas kebaikan yang telah mereka berikan. Dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.

Bandar Lampung, Januari 2011 Penulis


(34)

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Semakin tinggi konsentrasi asam salisilat yang diberikan yaitu pada konsentrasi 3 µM -12µM, semakin tinggi kandungan klorofil pericarp buah tomat.

2. Konsentrasi asam salisilat yang berpengaruh terhadap kandungan klorofil yaitu pada konsentrasi 9 µM dan 12 µM.

B. Saran

Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui pengaruh asam salisilat terhadap level hormon IAA, produksi etilen, dan aktifitas enzim IAA oksidase.


(1)

PERSEMBAHAN,,,

Ya Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, puji syukur aku bersujud

di hadapanMu, atas Rahmat dan HidayahMu Kupersembahan Skripsi ini

kepada orang-orang yang kusayangi dan menyayangiku,,,

Untuk Ibu,,,

Yang telah membesarkan dan mendidikku dengan penuh kasih sayang , yang

selalu berusaha untuk membahagiakan aku dengan cinta dan kasih yang tulus,

yang selalu mendoakan yang terbaik untukku, semoga kelak anakmu ini dapat

menjadi seseorang yang dapat dibanggakan,,,

Untuk Bapak,,,

Yang bekerja keras menghabiskan hampir seluruh waktunya untuk memenuhi

kebutuhan keluarga, yang selalu tegas mengajari arti hidup sesungguhnya, yang

selalu memberi semangat dan dukungan untuk mencapai masa depan yang cerah,

semoga aku dapat memberikan yang terbaik sebagai wujud bakti seorang anak,,,

Untuk Kakak dan Adiku,,,

Yang telah memberikan perhatian dan kasih sayang didalam hidupku, semoga

kita semua menjadi anak-anak yang selalu dibanggakan orang tua kita,,,

Untuk seseorang yang berarti untukku, yang selalu menemani dikala senang

dan susah,,,

Untuk guru-guru yang telah berjasa dalam pendidikan,,,

Untuk Almamaterku, Universitas Lampung,,,


(2)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 30 September 1988, putri ketiga dari 5 bersaudara adalah anak dari Bapak Ahmad Rusli Perunjung, S.E dan Ibu Kusnaini, BBA.

Penulis menyelesaikan pendidikan di Taman Kanak-Kanak (TK) Pertiwi pada tahun 1994, Sekolah Dasar Negri (SDN) 1 Enggal pada tahun 2000, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kartika 11-2 Bandar Lampung pada tahun 2003, Sekolah Menengah Atas (SMA) Al-Kautsar Bandar Lampung pada tahun 2006. Penulis diterima sebagai mahasiswa di Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) pada tahun 2007.

Selama menjadi mahasiswa penulis aktif di organisasi Himpunan Mahasiswa Biologi (HIMBIO) Jurusan Biologi FMIPA Unila pada periode 2009-2010 sebagai anggota Biro Dana dan Usaha.


(3)

SANWACANA

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan ridhoNya maka penulis dapat menyelesaikan karya kecil yang berjudul

Pengaruh Berbagai Konsentrasi Asam Salisilat Terhadap Kandungan Klorofil Pericarp Tomat Buah (Lycopersicum esculentum Mill.)

Dalam pembuatan dan penyusunan karya ini, tidak sedikit halangan dan rintangan yang penulis hadapi, akan tetapi berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak maka akhirnya penulis dapat menyelesaikan sebuah karya kecil ini. Dalam

kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih:

1. Bapak Ir. Zulkifli, M.Sc selaku pembimbing pertama atas bimbingan, saran, dukungan, ilmu, dan kritik yang telah diberikan mulai dari awal penelitian hingga terselesaikannya karya ini.

2. Ibu Dra. Martha Lulus Lande, M.P selaku pembimbing kedua atas

bimbingan, saran, kritik dan dukungan yang telah diberikan selama proses penulisan karya ini hingga selesai.

3. Ibu Dra. Ellyzarti, M.Sc selaku pembahas atas saran, kritik, ilmu dan dukungan yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

4. Ibu Dra. Nuning Nurcahyani, M.Sc selaku Pembimbing Akademik sekaligus Ketua Jurusan Biologi FMIPA Unila atas masukan, saran, bimbingan serta dukungan yang diberikan kepada penulis mulai dari awal kuliah hingga penulis dapat menyelesaikan pendidikannya di Universitas Lampung ini.


(4)

5. Bapak Prof. Suharso, Ph.D selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

6. Bapak dan Ibu dosen beserta staf Jurusan Biologi FMIPA Universitas Lampung atas ilmu dan pengalaman yang telah diberikan kepada penulis. 7. Keluarga besar yang telah banyak memberikan dukungan, baik berupa

materi, dukungan moril dan semangat yang tidak ada hentinya. Terima kasih khususnya untuk Ibu, Bapak, Atin uti, Abung, Rahma, Adek, Mbah, Om Endang, Tante Helen, Mama Rajo, Pon Minak, Bu Pangkal, Minak Roli, Bu Pangeran, Enda Suwarsih, Om Irin, dan seluruh keluarga besar yang tidak dapat ditulis satu persatu.

8. Teman seperjuangan karena satu bimbingan, Nuria Sari yang selalu

menjadi partner menemani hari-hariku dan telah banyak membantu selama proses pembuatan karya kecil ini.

9. Sahabat-sahabatku Koko, Desti, Oca, Revi, Adek, Velly, Arnes, Fitria, Indah, Ari terimakasih atas dukungan, nasehat, saran, kritik, tawa canda, dan cerewetnya. Terima kasih sudah banyak membantu selama ini. 10.Untuk seseorang yang telah banyak memberi masukan, saran, kritik,

dukungan, canda tawa dan nasehat, terimakasih Reza Dwi Utama untuk semuanya.

11.Untuk kakak dan adik tingkat semuanya, terima kasih untuk masukan, saran dan kritiknya.

12.Untuk teman-teman seangkatan koko, pius, miswandi, anton, iik, lian, gita, dora, mara, ana, diah, dwi, ovi, eka, tiwi, eca, endru, anjar, desi, lia,


(5)

gege, mpud, nina, ayu, nita, terima kasih untuk semuanya. Semoga kita menjadi orang yang sukses di dunia maupun di akhirat.

13.Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian tugas akhir ini. 14.Almamater tercinta Universitas Lampung.

Penulis berharap semoga Allah SWT membalas kebaikan yang telah mereka berikan. Dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.

Bandar Lampung, Januari 2011 Penulis


(6)

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Semakin tinggi konsentrasi asam salisilat yang diberikan yaitu pada konsentrasi 3 µM -12µM, semakin tinggi kandungan klorofil pericarp buah tomat.

2. Konsentrasi asam salisilat yang berpengaruh terhadap kandungan klorofil yaitu pada konsentrasi 9 µM dan 12 µM.

B. Saran

Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui pengaruh asam salisilat terhadap level hormon IAA, produksi etilen, dan aktifitas enzim IAA oksidase.