PERBEDAAN SELF REGULATED LEARNING STRATEGIES PADA MAHASISWA YANG MENGIKUTI UKM DAN TIDAK MENGIKUTI UKM SKRIPSI

  

PERBEDAAN SELF REGULATED LEARNING STRATEGIES

PADA MAHASISWA YANG MENGIKUTI UKM

DAN TIDAK MENGIKUTI UKM

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi (S.Psi)

  

Program Studi Psikologi

Oleh :

C. Rakyan Woro Sinto

  

NIM : 089114106

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

2013

  i

  iv

  MOTTO Hidup itu layaknya wirasa, wirama, wiraga. ”berikan dirimu sebuah momen kedamaian, dan engkau akan mengerti, betapa bodohnya terburu- buru itu” _pepatah Tiongkok Kuno_

  PERSEMBAHAN SKRIPSI ini kupersembahkan untuk:

  1. Tuhan Yesus Kristus atas semua rencana di dalam hidupku.

  2. Alam semesta atas semua energi postif nya

  3. Ibu dan Bapak tercinta yang sabar menunggu hasil kelulusan kuliah.

  4. Mbak Rina kakakku dan adikku Dewi tersayang

5. Teman- temanku terkasih yang telah mendukungku.

  6. Almamaterku Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 16 Juli 2013

  C. Rakyan Woro Sinto vi

  

PERBEDAAN SELF REGULATED LEARNING STRATEGIES

PADA MAHASISWA YANG MENGIKUTI UKM

DAN TIDAK MENGIKUTI UKM

Cornelia Rakyan Woro Sinto

  

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan antara mahasiswa yang

mengikuti kegiatan ekstrakurikuler seperti UKM dan tidak mengikuti UKM dalam Self Regulated

  

Learning Strategies . Hipotesis yang diajukan adalah ada perbedaan yang signifikan antara mahasiswa

yang mengikuti UKM dan tidak mengikuti UKM. Subjek penelitian ini adalah 220 orang mahasiswa-

mahasiswi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta semester III, IV dan VII. Alat pengumpul data

yang digunakan adalah skala self Regulated Learning Strategies. Skala Self Regulated Learning

Strategies menggunakan 58 aitem dengan koefisien reliabilitas 0,913. Untuk mengetahui perbedaan

self regulated learning strategies antara mahasiswa yang mengikuti UKM dan tidak mengikuti UKM

digunakan analisis data (independent sample t-test) Hasil analisis data penelitian diperoleh nilai

uji-t .

p sebesar 0,078 (p> 0,05) yang berarti hipotesis ditolak. Kriteria pengujian hipotesis ditolak jika p>

0,05. Hal ini berarti bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara mahasiswa yang mengikuti

kegiatan UKM dan tidak mengikuti UKM.

  

Kata kunci: self regulated learning strategies, mahasiswa yang mengikuti UKM dan tidak mengikuti

UKM

  vii

  

SELF-REGULATED LEARNING STRATEGIES IN WHO JOIN

EXTRACURRICULAR ACTIVITIES AND WHO DO NOT

Cornelia Rakyan Woro Sinto

ABSTRACT

  This research aims to study the difference of self-regulated learning strategies between

students who join extracurricular activities (known as ‘Unit Kegiatan Mahasiswa’ or UKM) and the

students who do not. It was hypothesized that there is significant difference between the two groups.

Research subjects were 220 students of Sanata Dharma University who were at the third, fourth, and

seventh semester. Data was gathered using self-regulated learning strategies scale, which consists of

58 items (α = 0.913). Using independent sample t-test for analysis, the result shows that the hypothesis

was rejected (p = 0.078; p>0.05). It means that there is no significant difference of self-regulated

learning strategies between students who join extracurricular activities and who don’t. Keywords: self-regulated learning strategies, students, extracurricular activities

  viii

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Cornelia Rakyan Woro Sinto NIM : 089114106

  Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, karya ilmiah saya yang berjudul:

  

“Perbedaan Self Regulated Learning Strategies Pada Mahasiswa Yang Mengikuti

UKM Dan Tidak Mengikuti UKM”

  Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta hak untuk menyimpan dan mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa harus meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 16 Juli 2013 Yang menyatakan,

  C. Rakyan Woro Sinto ix

KATA PENGANTAR

  Syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga skripsi dengan judul “Perbedaan Self Regulated Learning

  

Strategies pada Mahasiswa yang Mengikuti UKM dan Tidak Mengukuti UKM ” ini

dapat diselesaikan dengan baik.

  Selama menulis skripsi ini, penulis menyadari bahwa ada begitu banyak pihak yang telah memberikan bantuan dengan caranya masing-masing, sehingga skripsi ini bisa diselesaikan. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Tuhan Yesus Kristus Tuhan Yesus yang sudah memberikan kesehatan, kekuatan, dan akal sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

  2. Ibu Monica E. Madyaningrum, M. Psych. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah meluangkan waktu untuk memberikan masukan, kritik, saran, dukungan, dan selalu sabar dalam membimbing sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

  3. Bapak C. Siswa Widyatmoko, M.Si. selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.

  4. Ibu Agnes Indar Etikawati, S. Psi., Psi., M. Psi. selaku selaku dosen pembimbing akademik yang telah memberikan bimbingan selama penulis menjalankan studi.

  5. Bapak dan Ibu tersayang. Terima kasih atas segala doa, semangat, kesabaran dan dukungan baik secara moral ataupun materi. x

  6. Gambul adekku dan Mbakku tersayang yang selalu memberikan dukungan dan semangat.

  7. Bli Arya, Sherly terimakasih atas masukan, bantuan dan semangatnya.

  8. Sahabat seperjuangan : Bebeh Icot, Manda, Kris, Mengty, Difka, Iyem, Jeje, Gita, Echa, Dewi, Bertha, Hembach, dan semuanya yang telah memberikan masukan, dukungan dan doa.

  9. Seluruh teman psikologi angkatan 2008 atas segala dukungan dan bantuan.

  10. Berbagai pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu atas bantuan, dukungan, bimbingan, kritik dan saran.

  Dengan rendah hati penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu berbagai kritik dan saran untuk perbaikan skripsi ini sangat diharapkan. Akhir kata, semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Amin dan terima kasih.

  Yogyakarta, 16 Juli 2013 Penulis

  C. Rakyan Woro Sinto xi

  DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ............................................................................... ......... i HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ........................ ......... ii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................. ......... iii HALAMAN MOTTO ............................................................................... ......... iv HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................. ......... v HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................. ......... vi ABSTRAK ............................................................................................... ......... vii ABSTRACT ............................................................................................. ......... viii HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

  ILMIAH ..................................................................................................... ........ ix KATA PENGANTAR ....................................................................................... x DAFTAR ISI ...................................................................................................... xii DAFTAR TABEL .............................................................................................. xvi DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvii BAB I. PENDAHULUAN .................................................................................

  1 A. Latar Belakang Masalah ......................................................................

  1 B. Rumusan Masalah ................................................................................

  10 C. Tujuan Penelitian ................................................................................

  10 D. Manfaat Penelitian ..............................................................................

  10 1. Manfaat Teoritis .............................................................................

  10 xii

  2. Manfaat Praktis ..............................................................................

  10 BAB II. LANDASAN TEORI ..........................................................................

  12 A. Self Regulated Learning .......................................................................

  12 1. Definisi Self Regulated Learning ..................................................

  12 2. Definisi Self Regulated Learning Strategies .................................

  13

  3. Faktor- faktor yang Mempengaruhi Self Regulated Learning Strategies .......................................................................................

  14 4. Self Regulated Learning Strategies Dalam Belajar .......................

  15 B. Ekstrakurikuler .....................................................................................

  17 1. Definisi Ektrakurikuler ..................................................................

  17 2. Bentuk dan Kegiatan Ekstrakurikuler ...........................................

  18 3. Pembagian Kegiatan Ekstrakurikuler ...........................................

  18 4. Bentuk Kegiatan Ekstrakurikuler di Universitas Sanata Dharma ..

  19

  5. Gambaran Aktivitas Mahasiswa di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) ...........................................................................................

  20 C. Dinamika Perbedaan Self Regulated Learning antara Mahasiswa yang Mengikuti UKM dan Tidak mengikuti UKM ............................ .

  22 D. Hipotesis Penelitian .............................................................................

  25 BAB III. METODE PENELITIAN ...................................................................

  26 A. Jenis Penelitian ...................................................................................

  26 B. Identifikasi Variabel Penelitian ..........................................................

  26 xiii

  C. Definisi Operasional ...........................................................................

  26 D. Subjek Penelitian .................................................................................

  27 E. Sampling .............................................................................................

  28 F. Metode dan Alat Pengumpulan Data ..................................................

  28 G. Uji Coba Alat Ukur ..............................................................................

  30 H. Kredibilitas Alat Ukur .........................................................................

  31 1. Estimasi Validitas ...........................................................................

  31 2. Seleksi Item .....................................................................................

  31 3. Estimasi Reliabilitas ........................................................................

  34 I. Teknik Analisi Data .............................................................................

  34 BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................

  36 A. Pelaksanaan Penelitian ........................................................................

  36 B. Deskripsi Subjek Penelitian .................................................................

  36 C. Hasil Penelitian ....................................................................................

  38 1. Uji Asumsi .......................................................................................

  38 a. Uji Normalitas ............................................................................

  38 b. Uji Homogenitas ........................................................................

  39 2. Uji Hipotesis ....................................................................................

  40 D. Hasil Tambahan ...................................................................................

  41 E. Pembahasan …………………………………………………….. ......

  43 xiv

  BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ...........................................................

  47 A. Kesimpulan .........................................................................................

  47 B. Saran ....................................................................................................

  47 1. Bagi Mahasiswa yang Mengikuti UKM dan Tidak Mengikuti UKM....

  48 2. Bagi Pihak Universitas ...................................................................

  48 3. Bagi Peneliti Selanjutnya ...............................................................

  48 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................

  49 LAMPIRAN .......................................................................................................

  52 xv

  xvi

  DAFTAR TABEL Tabel 1. Blue Print Skala SRL Strategies Sebelum Try Out ..............................

  Tabel 2. Skor Jawaban untuk Skala SRL Strategies ........................................... Tabel 3. Blue Print Skala Item Setelah Try Out ................................................ Tabel 4. Blue Print Skala Penelitian ... ............................................................... Tabel 5. Deskripsi Subjek Penelitian .................................................................. Tabel 6. Tabel Uji Normalitas (One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test) ........ Tabel 7. Tabel Uji Homogenitas (Levene's Test for Equality of Variances) ...... Tabel 8. Ringkasan Uji Hipotesis (Independent Sample T-Test) ....................... Tabel 9. Kategorisasi Skor SRL Strategies ........................................................ Tabel10.Kategorisasi Skor SRL Strategies pada Mahasiswa yang Mengikuti UKM dan Tidak Mengikuti UKM ........................................................

  29

  30

  32

  33

  37

  38

  39

  40

  41

  42

  xvii

  DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Skala Penelitian ................................................................................

  

Lampiran B Uji Reliabilitas ...................................................................................

Lampiran C Uji Normalitas ....................................................................................

Lampiran D Uji Homogenitas ...............................................................................

Lampiran E Hasil Uji- T ........................................................................................

  52

  63

  76

  78

  80

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seseorang yang memasuki dunia perguruan tinggi untuk menjadi

  mahasiswa memiliki cara belajar yang berbeda dari masa Sekolah Menengah Atas (SMA). Semakin bertambahnya usia dan semakin tinggi pendidikan seseorang maka akan bertambah pula beban tanggung jawabnya, terutama tanggung jawab terhadap hasil belajarnya. Menjadi seorang mahasiswa dituntut memiliki cara belajar yang mandiri dan tidak tergantung pada apa yang disajikan oleh dosen saja melainkan memiliki inisiatif mencari sumber pengetahuan dari media lain. Selain itu, mahasiswa juga harus mengerjakan tugas- tugas perkuliahan yang membutuhkan waktu banyak sehingga tugas- tugas dapat diselesaikan dengan baik.Namun demikian, banyak mahasiswa yang belum dapat melakukan pengaturan waktu dalam memenuhi tugas- tugas perkuliahan mereka. Hasil survei yang dilakukan oleh penelitipada tanggal 20 April 2012mengenai manajemen waktu antara tugas perkuliahan dan kegiatan diluar perkuliahan serta hasil IPK, menunjukkan bahwa dari 25 mahasiswa Universitas Sanata Dharma, 18 mahasiswa mengatakan pernah merasa kesulitan membagi waktu antara kegiatan non akademik dan akademik.

  Rata- rata IPK mahasiswa yang merasa pernah kesulitan membagi waktu merasa tidak kesulitan dalam membagi waktu antara kegiatan akademik dan non akademik. Rata- rata IPK mahasiswa yang tidak merasa kesulitan membagi waktu adalah 2,64 dan tidak mengikuti kegiatan organisasi apapun juga (Penelitian Pendahuluan, 2012). Dari survei tersebut disimpulkan bahwa mahasiswa yang merasa pernah kesulitan membagi waktu adalah mahasiswa yang mengikuti kegiatan UKM dan memiliki rata- rata IPK sebesar 2,89, sedangkan mahasiswa yang merasa tidak kesulitan dalam membagi waktu adalah mahasiswa yang tidak mengikuti kegiatan apapun juga dan memiliki IPK rata-rata sebesar 2,64. Amatan sederhana tersebut menunjukkan bahwa pengalaman mengelola waktu terkait dengan keterlibatan dalam kegiatan- kegiatan lain di luar perkuliahan justru membawa kontribusi positif pada kemampuan akademik mahasiswa. Sebaliknya tidak adanya pengalaman mengelola waktu dalam berbagai kegiatan dimana mahasiswa hanya mengikuti perkuliahan saja justru tidak diikuti dengan capaian akademik yang lebih baik. Amatan sederhana itulah yang melatar belakangi peneliti untuk melihat apakah keterampilan dalam mengatur waktu secara khusus dalam hal ini kemampuan mengatur strategi belajar terkait dengan keikutsertaan mahasiswa dalam kegiatan- kegiatan di luar perkuliahan.

  Dari paparan diatas peneliti menyimpulkan bahwa kesulitan mengatur waktu antara kegiatanakademik dan non akademikakan berdampak pada prestasi akademik mahasiswa, dimana mahasiswa tidak dapat meraih prestasi dengan baik. Di sisi lain, hasil prestasi yang baik secara tidak langsung akan berdampak pada masa depan mahasiswa. Selain itu, prestasi akademik juga menjadi hal yang diperhitungkan ketika mahasiswa mencari pekerjaan. Hampir semua biro penerimaan tenaga kerja mensyaratkan IPK minimal 2,75 sebagai standaruntuk diterima bekerja.

  Dengan demikian, ketika mahasiswa ingin meraih prestasi yang diinginkan mahasiswa membutuhkan adanya keterampilan mengenai cara belajar yang mencakup kemampuan berpikir, proses berpikir, dan motivasi. Selain hal itu, mahasiswa juga membutuhkan pengaturan diri dan pengaturan waktu sehingga dapat menunjang keberhasilan dalam meraih prestasi. Akan tetapi tidak semua mahasiswa memiliki keterampilan mengenai cara belajar yang baik. Kemampuan keterampilan belajar tersebut dikenal dengan istilah self-regulated learning atau SRL.

  SRL adalah suatu strategi yang mengacu pada kemampuan individu untuk mengatur dirinya dalam proses belajar dengan mengikutsertakan kemampuan metakognisi, motivasi dan perilaku aktif (Zimmerman, 1989).

  Zimermman (2002) menambahkan bahwa SRL bukan merupakan kemampuan mental seperti inteligensi atau keterampilan akademik melainkan proses pengarahan atau penginstruksian diri dimana individu mengubah kemampuan mental yang dimilikinya menjadi keterampilan dalam belajar, definisi tersebut menunjukkan karakteristik dalam SRL. Di lain hal, Self regulated learning strategies adalah tindakan atau proses yang ditujukan untuk memperoleh informasi atau keterampilan yang mencakup agensi, tujuan dan pandangan instrumentalisis dari pelajar (Zimmerman, 1989).

  Di sisi lain, SRL memiliki 3 elemen penting yaitu strategi pembelajaran mandiri, persepsi efikasi diri pada kemampuan kerja dan komitmen dalam meraih tujuan akademik (Zimmerman, 1989). Didalam sejumlah penelitian, SRL ada yang diteliti sebagai kesatuan ada pula yang secara mandiri, misalnya penelitian mengenai Self Efikasi: An Essential

  Motive To Learn (Zimmerman, 2000), hasil penelitian ini menyatakan

  bahwa efikasi diri telah terbukti responsif terhadap perbaikan metode belajar siswa dan prediksi hasil prestasi, hal ini merupakan bukti empiris dari perannya sebagai mediator siswa dalam belajar. Penelitian mengenai

  commitment to academic yaitu The Impact of Freshman Year Learning Community Participation on Students Self-Reported Sense of Meaning in Life, Academic Self-efficacy and Commitment to Academic Major at the Beginning of the Second Academic Year (Pruett, 2011), hasil penelitian ini

  yaitu tidak ada perbedaan yang signifikan dalam komitmen antara masyarakat peserta belajar dan peserta seminar mahasiswa.

  Dari ketiga elemen tersebut, peneliti ingin melihat dari sisi self

  regulated learning strategies (strategi pembelajaran mandiri). Melalui

  strategi SRL diasumsikan bahwa mahasiswa mampu menempuh proses pendidikan dan meraih prestasi akademik dengan optimal karena dengan SRL strategies mahasiswa memiliki kemampuan mengorganisasikan diri terhadap tugas- tugas akademik yang dibebankan secara efektif sebagai upaya untuk mengoptimalkan performansi akademiknya.

  Pada sebuah penelitian mengenai self regulated learning strategies disebutkan bahwa strategi SRL menjadi salah satu faktor yang utama untuk memastikan kesuksesan dalam proses pembelajaran. Hal tersebut dikarenakan prosesnya bersifat self directive dan self beliefs yang memungkinkan mahasiswa untuk membentuk kemampuan mental mereka pada performansi akademik (Zimmerman dalam Yusri & Rahimi, 2010).

  SRL strategies juga dapat digunakan untuk meningkatkan proses pembelajaran (Alharbi, Paul & Hannoford, 2011). Selain itu dengan SRL

  strategies pelajar akan lebih fokus karena adanya motivasi sehingga

  mampu berkonsentrasi dan pencapaian tujuan akan lebih tinggi (Chen, 2002). Lee (2009) menambahkan, dengan menerapkan SRL strategies pelajar akan mengerti dan paham dengan apa yang akan mereka tuju.

  Menurut teori sosial- kognitif ada tiga faktor yang mempengaruhi strategi SRL yaitu: (1) self atau individu yang mencakup pengetahuan yang dimiliki individu, tingkat kemampuan metakognisi, dan tujuan yang ingin dicapai; (2) perilaku yaitu faktor yang mengacu pada upaya individu untuk menggunakan kemampuan yang dimiliki; (3) lingkungan, memiliki peran terhadap pengelolaan diri dalam belajar, yaitu sebagai tempat individu melakukan aktivitas belajar dan memberikan fasilitaskepada aktivitas belajar yang dilakukan, apakah fasilitas tersebutcenderung mendukung atau menghambat aktivitas belajar khususnya SRL (Bandura dalam Zimmerman, 1989).

  Dari ketiga faktor tersebut,peneliti ingin melihat dari sisi faktor lingkungan. Dari sisi faktor lingkungan, dikatakan bahwa lingkungan dijadikan tempat untuk melakukan aktifitas belajar dan memberikan fasilitaskepada aktivitas belajar yang dilakukan, apakah fasilitas tersebutcenderung mendukung atau menghambat aktivitas belajar khususnya SRL strategies. Di Universitas, kampus memberikan fasilitas kepada mahasiswa untuk belajar, baik itu kegiatan non akademik maupun akademik. Peneliti tertarik mengenai kegiatan non akademik atau ekstrakurikuler yang ada di dalam universitas seperti Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). UKM sebagai salah satu wadah untuk belajar berorganisasi sehingga diasumsikan dapat mendukung mahasiswa untuk belajar dalam kemampuan mengatur waktu dan kegiatan.

  Mahasiswa memiliki pilihan untuk ikut aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler baik di dalam kampus maupun di luar kampus. Di kampus mahasiswa memiliki banyak pilihan kegiatan ekstrakurikuler yang diwadahi dalam UKM seperti kesenian (tari dan karawitan), bela diri, korps suka rela (KSR), pecinta alam (mapasadha), kerohanian, penerbitan, paduan suara, koperasi mahasiswa, lens club, resimen mahasiswa, pengabdian masyarakat, radio masdha, teater, dan olah raga. di luar kampus mahasiswa juga memiliki pilihan kegiatan organisasi seperti karang taruna, LSM, mudika, dan lain sebagainya. Apabila mahasiswa ikut serta dalam UKM, mereka akan dituntut untuk menjalankan setiap kegiatan di UKM yang telah dipilih. Dalam UKM mahasiswa tidak hanya sekedar menjalankan organisasi, akan tetapi dibutuhkan tanggung jawab yaitu keseriusan, keaktifan dan keuletan, dengan ini akan dapat melahirkan mahasiswa yang mandiri, kreatif dan handal serta memiliki kemampuan untuk dapat menyelesaikan berbagai persoalan yang ada. Di dalam berorganisasi, mahasiswa tidak lepas dari berbagai macam rintangan, halangan, atau persoalan- persoalan yang muncul baik dari dalam maupun dari luar UKM. Dari sinilah mahasiswa belajar dalam menyelesaikan berbagai persoalan yang muncul. Di sisi lain, mahasiswa juga dituntut aktif di dalam perkuliahan seperti tugas kelompok, dan tugas individu pada setiap mata kuliah yang telah diambil. Selain hal itu, jika mahasiswa ingin memperoleh nilai bagus, mahasiswa diwajibkan mencapaibatas nilai lulus yang ditentukan oleh universitas di setiap mata kuliah yang diambil.

  Hal tersebut menyebabkan mahasiswa harus membagi waktu yang tersedia agar tugas kuliah dan keikutsertaan dalam UKM dapat seimbang. Dari situ, mahasiswa memiliki kebiasaan untuk mengoptimalkan waktu yang tersedia sehingga semua tugas dapat dijalankan dengan hasil yang optimal.

  Adanya kegiatan ekstrakurikuler seperti UKM dapat membuat mahasiswa mengatur dirinya dalam proses belajar dan membagi waktu mereka didalam kegiatan UKM dan kegiatan belajar. Dari situ mahasiswa memiliki kebiasaan dalam mengatur setiap kegiatan non akademik dan akademik serta mahasiswa memiliki kemampuan mengorganisasikan diri terhadap tugas-tugas akademik yang dibebankan dengan efektif sebagai upaya untuk mengoptimalkan performansi akademiknya. Dari uraian diatas, keikutsertaan mahasiswa dalam kegiatan ekstrakurikuler seperti UKM diasumsikan dapat meningkatkan SLR strategies mahasiswa sehingga nantinya dapat mengoptimalkan prestasi akademik mahasiswa.

  Paparan diatas menunjukkan bahwa kegiatan UKM dapat berperan dalam upaya meningkatkan SRL strategies. Peneliti menemukan beberapa penelitian yang menunjukan dampak dari keikutsertaan dalamkegiatan ekstrakurikuler. Pada sebuah penelitian mengenai partisipasi kegiatan ekstrakurikuler di sekolah menengah, ditunjukkan bahwa partisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler berhubungan dengan prestasi akademik (Caskey,2006). Sementara, penelitian lain menunjukkan bahwa partisipasi dalam sejumlah kegiatan ekstrakurikuler paling optimal untuk membantu pelajar merasa terhubung atau dekat dengan sekolah sehingga menghasilkan nilai akademik yang baik (Knifsend & Graham, 2012).

  Berdasarkan penelitian mengenai dampak kegiatan ekstrakurikuler pada performansi akademik siswa, diungkap bahwa siswa yang terlibat dalam aktivitas ekstrakurikuler akan memperoleh tingkat retensi atau ingatan dan tingkat kelulusan yang lebih tinggi, mereka lebih mampu mempertahankan

  IPK yang baik, serta memiliki tingkat performa yang baik ketika terlibat dalam salah satu kegiatan dalam ruang lingkup studi seperti misalnya menjabat sebagai anggota dewan sekolah, menjadi pemimpin masa orientasi, mengambil pekerjaan sebagai pengurus asrama sekolah atau memegang posisi kepemimpinan sebuah klub di sekolah (Shiveley, 2009).

  Penelitian lain mengenai manfaat bagi pelajar yang berpartisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler, menyebutkan bahwa pemuda yang berpartisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler lebih mungkin untuk memiliki nilai yang lebih baik; memiliki konsep diri tinggi (Marsh dalam Randy 1992); memiliki nilai standar tes yang lebih tinggi (Gerber dalam Randy 1992); memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi (Hanks & Eckland dalam Randy 1992); dan menghadiri sekolah lebih teratur (Mahoney & Cairns dalam Randy 1992). Dari hasil uraian diatas ditunjukkan bahwa keikutsertaan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler akan berdampak baik pada performansi dan prestasi akademis.

  Uraian- uraian hasil penelitian diatas memperlihatkan pengaruh mengikuti kegiatan ekstrakurikuler terhadap prestasi akademik siswa.

  Mahasiswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler memiliki tingkat prestasi akademik yang baik. Hasil prestasi akademik yang baik dapat diperoleh dari keterampilan belajar yang baik, salah satunya adalah self

  regulated learning strategies . Dengan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler

  seperti UKM, mahasiswa akan memiliki kesempatan untuk membangun kebiasaan di dalam SRL strategies. Dengan demikian keikutsertaan dalam kegiatan ekstrakurikuler seperti UKM diasumsikan dapat meningkatkan SRL strategies pada diri mahasiswa. Namum demikian, asumsi tersebut masih perlu diuji melalui penelitian. Inilah yang melatarbelakangi peneliti untuk untuk membandingkan self regulated learning strategies antara mahasiswa yang mengikuti UKM dan yang tidak mengikuti UKM.

  B. Rumusan Masalah

  Adakah perbedaan self regulated learning strategies pada mahasiswa yang mengikuti kegiatan UKM dan tidak mengikuti UKM ?

  C. Tujuan Penelitian

  Tujuan penelitian adalah untuk melihat perbedaan self regulated

  learning strategies pada mahasiswa yang mengikuti kegiatan UKM dan tidak mengikuti UKM.

  D. Manfaat Penelitian

  1. Manfaat Teoretis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai perbedaan self-regulated learning strategies pada mahasiswa yang mengikuti Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan yang tidak mengikuti Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM).

  2. Manfaat Praktis

  a. Bagi Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan untuk mengembangankan dan meningkatkan kemampuan self regulated learning strategies anggota.

  b. Mahasiswa yang tidak mengikuti UKM, diharapkan dapat mengasah kemampuan self regulated learning strategies untuk diterapkan dalam kehidupkan sehari- hari.

  c. Bagi pembaca, penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman mengenai pentingnya SRL strategies dalam proses belajar dan mengembangkan SRL strategies yang sudah dimiliki.

BAB II LANDASAN TEORI A. Self Regulated Learning

1. Definisi Self Regulated Learning

  Barry J. Zimmerman (1989) adalah salah satu tokoh yang berkontribusi besar terhadap teori self regulated learning. Zimmerman mengemukakan pengertian self regulated lerning sebagai berikut:

  “in general, students can be described as self regulated to the degree that they are metacognitively, motivationally, and behaviorally active participants in their own learning process (Zimmerman, 1989)”.

  Artinya secara umum, mahasiswa yang memiliki regulasi diri dapat gambarkan sebagai pribadi yang teratur secara sisi metakognitif, motivasi, dan secara sisi perilaku adalah partisipan yang aktif dalam proses pembelajaran.

  Tokoh lain mendefinisikan Self regulated learningis an active,

  constructive process whereby learners set goals for their learning and then attempt to monitor, regulate and control their cognition, motivation, and behavior, guided and constrained by their goals and the contextual features in the environment “ Pintrich (dalam Scunk, 2005)

  Artinya sebagai sebuah proses konstruktif aktif dimana perserta didik menetapkan tujuan untuk pembelajaran mereka dan kemudian berusaha untuk memonitor, mengatur, dan mengontrol kognisi, motivasi, dan perilaku serta dibatasi oleh tujuan dan kontekstual lingkungan (Schunk, 2005).

  Self regulated learning (SRL) mengacu pada perilaku aktif dan kemauan pada dari individu untuk mencapai pembelajaran mereka.

  Perilaku ini tidak terbatas pada penetapan tujuan, manajemen waktu, strategi tugas, penataan lingkungan, dan mencari bantuan. Sebagai keterampilan dan strategi individu, perilaku belajar mereka. Keterampilan dan strategi regulasi diri digunakan dalam mandiri adalah fungsi dari keinginan individu untuk pencapaian dalam pembelajaran hubungan sosial serta dalam pembelajaran (Boekaerts & Cascallar, 2006).

  Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa self regulated learning adalah upaya aktif individu untuk meraih tujuan dan pengaturan diri dengan menggunakan strategi (metakognisi, motivasi, dan perilaku aktif) yang digunakan dalam hubungan sosial dan pencapaian pembelajaran.

  Di dalam SRL memiliki 3 elemen penting yaitu self regulated

  learning strategies , self efficacy perceptions of performance skill, dan commitment to academic goals (Zimmerman, 1989).

2. Definisi Self Regulated Learning Strategies

  Self regulated learning strategies adalah tindakan atau proses

  yang ditujukan untuk memperoleh informasi atau keterampilan yang mencakup agensi, tujuan dan pandangan instrumentalistis dari pelajar (Zimmerman, 1989).

3. Faktor- faktor yang Mempengaruhi Self Regulated Learning

  Strategies

  Ada tiga hal yang mempengaruhi Self regulated learning

  strategies , menurut teori sosial kognitif Zimmerman (1989) yaitu:

  1. Self atau Individu, faktor ini meliputi:

  a. Pengetahuan yang dimiliki individu. Semakin banyak dan beragam pengetahuan yang dimiliki individu akan semakin membantu individu dalam melakukan self regulated learning strategies .

  b. Tingkat kemampuan metakognisi. Semakin tinggi tingkat metakognisi (kemampuan individu dalam merencanakan, mengorganisasikan, menginstruksikan diri, memantau, dan mengevaluasi dalam kegiatan belajar) yang dimiliki, semakin membantu pelaksanaan self regulated learning strategies dalam diri individu.

  c. Tujuan yang ingin dicapai. Semakin banyak dan kompleks tujuan yang ingin diraih dalam aktivitas belajar, semakin besarkemungkinan individu melakukan self regulated learning strategies.

  2. Perilaku, faktor perilaku mengacu pada upaya individu menggunakan kemampuan yang dimiliki. Semakin besar dan optimal upaya yang dilakukan individu dalam mengatur dan mengorganisasikan proses belajar akan meningkatkan self- regulated learning strategies pada diri individu.

  3. Lingkungan, menurut Bandura (dalam Zimmerman, 1989) lingkungan memiliki peran terhadap pengelolaan diri dalam belajar, yaitu sebagai tempat individu melakukan aktivitas belajar dan memberikan fasilitas kepada aktivitas belajar yang dilakukan, apakah fasilitas tersebut cenderung mendukung atau menghambat aktivitas belajar khususnya self-regulated

  learning strategies .

4. Self Regulated Learning Strategies dalam Belajar

  Zimmerman (1989), menyatakan bahwa individu dapat mengendalikan proses belajarnya dilihat dari penggunaan strategi SRL dalam menyelesaikan tugas akademik. Strategi tersebut penting karena individu dapat belajar dan meningkatkan performansi serta keterampilannya. Zimmerman (1989) mengidentifikasi 14 strategi SRL yaitu: a. Self-evaluation adalah inisiatif untuk mengevaluasi atau kemajuan tentang apa yang mereka kerjakan.

  b. Organizing and transforming inisiatif untuk mengorganisasi kembali materi pelajaran agar lebih mudah dan jelas untuk dipahami guna meningkatkan proses pembelajaran. c. Goal-setting and planing adalah usaha untuk penentuan sasaran, perencanaan yang bertahap, pemilihan waktu, penyusunan semua kegiatan yang berhubungan dengan sasaran pendidikan mereka.

  d. Keeping record and monitoring adalah usaha untuk mengingat beberapa peristiwa atau hasil dari pekerjaan mereka.

  e. Rehearsing and memorizing adalah usaha untuk menghafal materi pelajaran agar lebih mudah memahami dan jelas.

  f. Reviewing record to reread tests adalahusaha untuk membaca kembali soal-soal ujian.

  g. Reviewing records to reread notes adalah usaha untuk kembali membaca catatan.

  h. Reviewing records to reread textbooks adalah usaha untuk membaca kembali buku teks. i. Self-consequences adalah usaha untuk mengatur diri atau berimajinasi akan mendapat penghargaan jika sukses dan hukuman jika gagal. j. Seeking information adalah usaha untuk mendapatkan semua informasi yang berkaitan dengan tugas mereka. k. Environmental structuring adalah usaha untuk memilih atau menyusun tempat yang membuat belajar lebih mudah. l. Seeking social assistance from peers adalah usaha untuk meminta bantuan kepada teman- teman. m. Seeking social assistance from teachers adalah usaha untuk meminta bantuan kepada para dosen. n. Seeking social assistance from adults yaitu usaha untuk meminta bantuan kepada orang- orang yang lebih dewasa.

B. Ekstrakurikuler 1. Definisi Ekstrakurikuler

  Menurut Saputra (1998/1999) ekstrakurikuler adalah kegiatan di luar jam pelajaran biasa yang diadakan baik di sekolah maupun luar sekolah dengan tujuan memperdalam atau memperluas pengetahuan siswa, menyalurkan bakat dan minat, serta melengkapi upaya pembinaan manusia seutuhnya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002:291) kegiatan ekstrakurikuler adalah suatu kegiatan yang berada di luar program yang tertulis di dalam kurikulum seperti latihan kepemimpinan dan pembinaan siswa.

  Djafri (2008) menambahkan, ekstrakurikuler merupakan serangkaian program kegiatan belajar diluar jam pelajaran, untuk meningkatkan cakrawala berpikir siswa dalam menumbuhkan bakat dan minat serta semangat pengabdian pada masyarakat.

  Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan ekstrakurikuler adalah suatu kegiatan di luar program kurikulum dengan tujuan menambah pengetahuan dan pengalaman siswa.

  2. Bentuk dan Kegiatan Ekstrakurikuler

  Kegiatan ekstrakurikuler dapat dilaksanakan secara perorangan atau kelompok. Kegiatan perorangan dapat memberikan dampak meningkatkan pengetahuan, penyaluran bakat, dan minat siswa. Kegiatan kelompok memberikan kesempatan kepada sisiwa untuk hidup bermasyarakat misalnya homestay; dan bakti sosial (Saputra, 1998/ 1999).

  3. Pembagian Kegiatan Ekstrakurikuler

  Menurut Saputra (1998/1999) ada empat tipe yang termasuk dalam kegiatan ekstrakurikuler: a. Program sekolah dan masyarakat berupa seni lukis, seni tari, seni musik, seni drama, dan sejumlah kegiatan estetika lainnya b. Partisipasi dan observasi dalam kegiatan olahraga di luar dan di dalam ruangan, seperti: atletik, renang, tenis, tenis meja, sepak bola, permainan tradisional, dan sebagainya.

  c. Berdiskusi masalah- masalah sosial dan ekonomi, seperti; melakukan kunjungan kepasar, ketempat bersejarah, kebun binatang, kantor kelurahan (desa), dan sebagainya. d. Aktif menjadi anggota klub dan organisasi, seperti klub olahraga, pramuka, OSIS, dan sebagainya.

4. Bentuk Kegiatan Ekstrakurikuler di Universitas Sanata Dharma

  Konstitusi Organisasi Kemahasiswaan, 2011: Pasal 5:

  a. Organisasi kemahasiswaan Universitas Sanata Dharma adalah perkumpulan mahasiswa yang berfungsi menyelenggarakan kegiatan kemahasiswaan di semua tingkatan civitas akademika Universitas Sanata Dharma.

  b. UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) adalah lembaga kemahasiswaan formal ditingkat universitas yang menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler yang meliputi wacana penalaran, keilmuan, minat, bakat, pengabdian masyarakat dan kegemaran yang berkedudukan di universitas.

  Fungsi UKM adalah :

  1. Wahana dan sarana yang berfungsi menampung dan menyalurkan aspirasi mahasiswa dalam kegiatan ekstrakurikuler.

  2. Forum komunikasi antar mahasiswa yang memiliki kesamaan minat dan bakat dalam satu wadah.

  5. Gambaran Aktivitas Mahasiswa di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)

  Universitas Sanata Dharma memiliki 15 UKM yaitu Grisadha (tari), Sexen (musik), Bela Diri, Korps Suka Rela (KSR), Pecinta Alam (Mapasadha), Kerohanian, Penerbitan, Paduan Suara (PSM), Koperasi Mahasiswa, Lens Club, Resimen Mahasiswa, Pengabdian Masyarakat, Radio Masdha, Teater dan Olah Raga.

  Setiap UKM memiliki struktur keorganisasian, seperti ketua, wakil ketua, bendahara, sekretaris, humas dan lain sebagainya. Selain itu setiap anggota berkewajiban meluangkan waktu untuk mengikuti jadwal piket berjaga di masing- masing base camp UKM. Mahasiswa berjaga dengan menggunakan sistem shift selama kurang lebih 4 jam secara bergantian dari pukul 9.00 pagi sampai dengan pukul 4.30 sore.

  Selain itu, mereka memiliki tugas untuk menjaga kebersihan ruangan dan melayani tamu atau mahasiswa lain yang datang berkunjung untuk keperluan peminjaman alat atau keperluan lainnya. Sementara khusus untuk Masdha (radio), mahasiswa berjaga setiap saat sampai dengan pukul 10.30 malam karena mereka memiliki kewajiban untuk bertugas

  off air atau on air (mahasiwa yang menjadi penyiar radio). Di UKM

  Masdha diterapkan sistem kontrak, ketika mahasiswa melanggar kontrak komitmen akan dikenai sangsi berupa uang sebesar 4 juta rupiah. Sementara di UKM lainnya pelanggaran komitmen akan diikuti dengan sangsi tidak mendapatkan sertifikat.

  Selain kegiatan rutin harian, sejumlah UKM juga memiliki program tahunan. Biasanya setiap satu semester sekali sejumlah UKM menampilkan program khusus. UKM- UKM tersebut diantaranya adalah UKM kesenian seperti Teater, Grisadha (Tari Jawa), Paduan Suara dan Lens Club, dan Sexen (musik). Pada program tahunan semacam ini mahasiswa akan bekerja lebih keras seperti menyiapkan segala keperluan untuk kelancaran event, yang meliputi persiapan

  property , pencarian sponsor untuk dana kegiatan, publikasi dan

  lainnya. Pelaksanaan kegiatan semacam ini akan membutuhkan waktu 3 bulan dalam persiapannya. Selanjutnya, di akhir event anggota UKM juga mengurusi berbagai macam laporan pertanggung jawaban.

  Beberapa mahasiswa yang menjadi anggota UKM merasa sangat sulit membagi waktu. Namun demikian kesulitan yang dirasakan tidak menghentikan partisipasi mereka di UKM. Terkadang mereka menjalani tiga kegiatan sekaligus dalam satu semesternya, contohnya persiapan lomba tari selama 2 bulan (UKM Grisadha), menjadi koordinator dampok (INSADHA), dan tugas perkuliahan (satu contoh dari anggota UKM Grisadha. Kebanyakan mahasiswa (anggota UKM) merasa senang dengan kegiatan mereka, walaupun memunculkan tuntutan untuk membagi waktu antara kegiatan UKM dan perkuliahan. Biasanya semester 4 sampai dengan 6 merupakan puncak kesibukan bagi mahasiswa dimana tuntutan menyeimbangkan antara kegiatan perkuliahan dan UKM menjadi tinggi.