PERBANDINGAN MINAT MENULIS DAN MEMOTRET OBJEK OLAHRAGA PADA MAHASISWA YANG TELAH DAN YANG BELUM MENGIKUTI PELATIHAN JURNALISTIK DI UKM PAMOR.

(1)

Doli Nirwansyah, 2014

PERBANDINGAN MINAT MENULIS DAN MEMOTRET OBJEK OLAHRAGA PADA MAHASISWA YANG TELAH DAN YANG BELUM MENGIKUTI PELATIHAN JURNALISTIK DI UKM PAMOR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Sains

Program Studi Ilmu Keolahragaan

Oleh :

Doli Nirwansyah 0808173

PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN JURUSAN PENDIDIKAN KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

Doli Nirwansyah, 2014

PERBANDINGAN MINAT MENULIS DAN MEMOTRET OBJEK OLAHRAGA PADA MAHASISWA YANG TELAH DAN YANG BELUM

MENGIKUTI PELATIHAN JURNALISTIK DI UKM PAMOR

Oleh Doli Nirwansyah

Sebuah Skripsi yang Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains

Program Studi Ilmu Keolahragaan

© Doli Nirwansyah 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya, atau sebagian, Dengan dicetak ulang, diphotocopy atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis


(3)

Doli Nirwansyah, 2014

LEMBAR PENGESAHAN

DOLI NIRWANSYAH

PERBANDINGAN MINAT MENULIS DAN MEMOTRET OBJEK OLAHRAGA PADA MAHASISWA YANG TELAH DAN YANG BELUM

MENGIKUTI PELATIHAN JURNALISTIK DI UKM PAMOR

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH: Pembimbing I

Agus Rusdiana, M.Sc., Ph.D. NIP. 19760812 200112 1 001

Pembimbing II

Nur Indri Rahayu, S.Pd., M.Ed. NIP. 19811019 200312 2 001

Mengetahui

Ketua Program Studi Ilmu Keolahragaan

Drs Sumardiyanto, M.Pd. NIP. 19621222 198703 1 002


(4)

Doli Nirwansyah, 2014

ABSTRAK

Doli Nirwansyah. Perbandingan Minat Menulis dan Memotret Objek Olahraga Pada Mahasiswa Yang Telah dan Yang Belum Mengikuti Pelatihan Jurnalistik di UKM PAMOR. Pembimbing I Agus Rusdiana, M.Sc, Ph.D. Pembimbing II Nur Indri Rahayu, S.Pd, M.Ed.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pebedaan minat menulis dan memotret objek olahraga pada mahasiswa yang telah dan yang belum mengikuti pelatihan jurnalistik di UKM PAMOR. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitaif. Populasi dalam penelitian ini anggota Unit Kegiatan Mahasiswa Pecinta Alam Mahasiswa Olahraga (PAMOR). Penulis menggunakan teknik Purposive sampling dengan mengambil 40 orang sebagai sampelnya, dan dibagi menjadi dua kelompok yaitu 20 kelompok yang sudah mengikuti pelatihan jurnalistik dan 20 yang belum mengikuti pelatihan jurnalistik. Hasil dari penelitian menjelaskan bahwa, pada kedua kelompok yang mempunyai minat menulis dan memotret objek olahraga lebih baik adalah kelompok yang sudah mengikuti pelatihan jurnalistik, di banding dengan yang belum mengikuti pelatihan jurnalistik. Dimana hasil untuk yang telah mengikuti pelatihan jurnalistik dengan nilai 59.3% dengan poin total 403 masuk kedalam kategori baik. sedangkan hasil yang belum mengikuti pelatihan jurnalistik dengan nilai 52.1% dengan poin total 354 masuk kedalam kategori kurang. Dari keduanya menciptakan nilai interval sebesar 7.2% yang artinya terdapat kesenjangan dari kedua hasil kelompok tersebut.


(5)

Doli Nirwansyah, 2014

Comparison of Interest Write and Take A Picture Sport Object at Student Which Have and Which Not Yet Followed Training of Journalistic in UKM

PAMOR.

Abstract

Target of this research is to know Interest difference write and take a picture sport object at students which have and which not yet followed training of journalistic in UKM PAMOR. Method which used in this research is descriptive method of quantitative. Population in this research of member in Unit University is Activity Students Love Nature of Sport Student. Writer use techniques of Purposive sampling by taking 40 people as it’s his, and divided to become two groups that is 20 groups which have followed training of journalistic and 20 which not yet followed training of journalistic. Result of from research explain that, at both group having enthusiasm write and make a picture better sport object is group which have followed training of journalistic, in comparing with not yet followed training of journalistic. Where result of for the things have followed training of journalistic with value 59.3% with total point 403 entering into good category. While result of which not yet followed training of journalistic with value 52.1% with total point 354 entering into category less. From both creating international value equal to 7.2% with the meaning there are difference from both result of group


(6)

Doli Nirwansyah, 2014

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kajian Pustaka ... 8

1. Konsep Pelatihan ... 8

a. Arti, tujuan, dan manfaat pelatihan ... 8

b. Asas-asas pelatihan ... 11

c. Pengembangan Program Pelatihan ... 13

d. Mekasnisme Pelatihan ... 15

e. Efektivitas Pelatihan ... 16

2. Pengertian Jurnalistik ... 18

3. Aktivitas Jurnalistik ... 20

a. Menulis……… 20

b. Memotret ... 30


(7)

Doli Nirwansyah, 2014

a. Pengertian Minat ... 30

b. Faktor Timbulnya Minat ... 31

c. Aspek-aspek Minat... 32

d. Penentuan Minat... 33

B. Kerangka Pemikiran ... 34

C. Hipotesis ... 35

BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Sampel Penelitian ... 36

B. Desain Penelitian ... 37

C. Metode dan Prosedur Penelitian ... 37

D. Definisi Operasional ... 40

E. Instrumen Penelitian ... 40

F. Prosedur Pengolahan Data ... 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Minat Menulis dan Memotret ... 51

B. Hasil Pengolahan dan Analisis Data ... 52

C. Diskusi Temuan ... 56

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 58

B. Saran ... 58

DAFTAR PUSTAKA ... 59

LAMPIRAN ... 61


(8)

Doli Nirwansyah, 2014

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Kisi Kisi Angket Minat Menulis Dan Memotret Objek Olahraga ... 45

3.2 Hasil Uji Coba Validitas Angket ... 48

3.3 Hasil Uji Reliabilitas ... 50

4.1 Data Hasil Tes Minat Menulis dan Memotret Objek Olahraga ... 51

4.2 Ktiteria Penafsiran ... 52

4.3 Hasil Uji Normalitas data yang telah mengikuti pelatihan jurnalistik …... 53

4.4 Hasil Uji Normalitas data yang belum mengikuti pelatihan jurnalistik ... 53

4.5 Hasil Uji Homogenitas Data Yang Telah dan Yang Belum Mengikuti Pelatihan Jurnalistik ... 54


(9)

Doli Nirwansyah, 2014

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Pyramida Terbalik (Straight News) ... 24

2.2 Kerangka Pemikran ... 34

3.1 Desain Penelitian ... 37

3.2 Prosedur Penelitian ... 39


(10)

Doli Nirwansyah, 2014

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Angket Uji Coba dan Angket Tes Minat Menulis dan Memotret Objek

Olahraga ... 65

2. Hasil Validitas dan Reliabilitas Angket ... 67

3. Data Hasil Angket Tes Minat Menulis dan Memotret Objek Olahraga Yang Telah dan Yang Belum Mengikuti Pelatihan Jurnalistik ... 70

4. Uji Normalitas, Homogenitas dan Uji Hipotesis ... 72

5. Surat Keterangan ... 74


(11)

Doli Nirwansyah, 2014

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kegiatan jurnalistik sebenarnya sudah lama dikenal manusia di dunia ini, karena selalu hadir di tengah-tengah kita. Seiring dengan kegiatan˗kegiatan hidup manusia yang dinamis, terutama di era informasi dan komunikasi dewasa ini. Pada zaman dahulu, kegiatan jurnalistik tentu saja masih sangat sederhana dan medianya belum berupa koran, tabloid, majalah, radio, televisi, apalagi internet. Seiring perubahan dan perkembangan zaman, kegiatan jurnalistik mengalami proses yang sangat dinamis. Dengan munculnya media internet, kegiatan dan cabang jurnalistik terus mengalami perubahan yang sangat bagus.

Jurnalistik atau journalisme menurut Hikmat Kusumanigrat (2007:15) berasal dari perkataan journal, artinya catatan harian, atau catatan mengenai kejadiaan sehari hari, atau bisa juga berarti surat kabar. Journal berasal dari perkataan diurnalis, artinya harian atau tiap hari. Dari perkataan itulah lahir kata jurnalis, yaitu orang yang melakukan pekerjaan jurnalistik. Roland E. Walseley, Understanding Magazines, (2011:7) mengatakan “Jurnalistik adalah proses pengumpulan, penulisan, penafsiran, pemrosesan, dan penyebaran informasi umum, opini, berita, hiburan, secara sistematis dan dapat di percaya untuk di

terbitkan di surat kabar, majalah, dan di siarkan di stasiun siaraan”.

Jurnalistik merupakan kewartawanan atau kepenulisan. Istilah jurnalistik erat kaitannya dengan istilah pers dan komunikasi massa. Jurnalistik meliputi seperangkat atau suatu alat media massa. Jurnalistik mempunyai fungsi sebagai pengelolaan laporan harian yang menarik khalayak, mulai dari peliputan sampai penyebarannya kepada masyarakat mengenai apa saja yang terjadi di dunia. Apapun yang terjadi baik peristiwa factual (fact) atau pendapat seseorang (opini), untuk menjadi sebuah berita kepada khalayak.

Seiring kemajuan ilmu dan pengetahuan, kini dunia jurnalistik telah berkembang pesat. Jurnalistik yang dahulunya di anggap hanya keterampilan menulis semata, berubah menjadi objek studi ilmiah tersendiri. Kini, jurnalistik


(12)

Doli Nirwansyah, 2014

menjadi bagian dari ilmu komunikasi (dahulu Ilmu Publistik). Sama halnya dengan komunikasi, jurnalistik sebagai ilmu juga mengkaji proses pertukaran atau penyampaian makna yang terkandung dalam pesan, gagasan, pemkiran, atau informasi.

Dalam perkembangan jurnalistik, hampir setiap surat kabar mempunyai halaman olahraga, pertandingan-pertandingan seperti sepakbola sekarang dapat dipastikan mendapat tempat khusus di semua media massa, bahkan bidang liputan olahraga lainnya sering muncul selama perjalanan setahun hampir 50 cabang olahraga yang dimuat beritanya. Purnama Kusumanigrat (2007:213) dalam

bukunya mejelaskan “Sekarang ini era spesialisasi dalam profesi jurnalsitik. Nilai, prestise dan sudah tentu penghasilan seorang penulis olahraga akan meningkat dengan derajat keefektifannya sebagai seorang spesialis dalam sejumlah cabang dan kemampuannya sebagai penulis”. Tetapi, hal ini harus kita sadari, bahwa seorang penulis yang meliput berita olahraga belum tentu berlatar belakang dari bidang olahraga yang mengetahui sepenuhnya tentang peraturan olahraga misalnya, atau bahasa olahraga yang sering muncul.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa, para mahasiswa olahraga sangat sedikit minatnya untuk mendalami dalam keterampilan menulis, meski dari tahun ke tahun media pembelajaran yang di terapkan dalam perkuliahan jurnalistik olahraga sering dilakukan, tetapi hal ini tidak bisa di manfaatkan dengan skill mahasiswa itu sendiri. Hal ini menyebabkan permasalahan yang harus di tanggulangi oleh para mahasiswa olaharaga, atau lulusan dari bidang yang berlatar belakang olahraga itu sendiri, khususnya mengenai media yang telah berkembang dengan berbagai macam liputan olahraga yang sering muncul di media televisi.

Jurnalistik sangat berperan besar bagi suatu instansi atau organisasi, karena dengan adanya bidang jurnalistik suatu organisasi tersebut dapat mengolah tentang pendokumentasian, publikasi bahkan dapat membuat suatu karya ilmiah. Erat kaitannya dengan kegiatan olahraga, baik itu olahraga prestasi ataupun rekreasi khususnya kegiatan alam terbuka, bahwa jurnalistik juga tidak hanya di gemari oleh para segelintir orang yang mahir di bidangnya, bahkan anggota


(13)

-Doli Nirwansyah, 2014

anggota yang hidup di dalam organisasi pencinta alam sekarang sudah mendunia melalui menulis dan memotret. Tidak sedikit para penggiat alam yang menggila untuk mencurahkan segala pengalamannya melalui menulis dan memotret dalam mempublikasikannya, bahkan mereka juga tidak segan untuk memperlihatkan hasilnya. Para penggiat alam ketika mereka sampai pada zona yang tidak layak untuk ditempuh, imajinasi mereka akan semakin berkembang dan menjadikannya cerita perjalanan. Kegiatan yang memanfaatkan alam sebagai medianya sudah semakin banyak. Kegiatan yang diadakan tersebut masing-masing mempunyai tujuan dan bentuk yang berbeda-beda, baik itu untuk sekedar hobi, pendidikan, petualangan, rekreasi maupun untuk dijadikan sebagai media dalam pembentukan sikap yang bersifat mental emosional supaya menjadi lebih baik. Para penggiat olahraga rekreasi khususnya alam terbuka sangat beragam, mulai dari tingkatan ekonomi, pendidikan, maupun profesinya, dengan demikian akan menyebabkan perbedaan tingkat pengetahuan dan kemampuannya (skill), sehingga akan mempengaruhi kualitas (hasil) yang dicapai dan kendala atau bahaya yang harus di lampauinya selama beraktifitas.

Unit Kegiatan Mahasiswa atau Organisasi Pencinta Alam Mahasiswa Olahraga (UKM PAMOR) ini adalah organisasi yang berdiri pada tahun 1985 di tingkat fakultas, dikenal aktif dalam melakukan kegiatan-kegiatan alam terbuka. PAMOR merupakan organisasi dari Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia (FPOK UPI) yang beranggotakan mahasiswa dari ketiga jurusan yang ada di FPOK yaitu jurusan (Pendidikan Kepelatihan Olahraga) PKO, (Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi) PJKR, serta (Ilmu keolahragaan) IKOR.

PAMOR memiliki berbagai kegiatan yang berhubungan dengan alam terbuka, seperti mendaki gunung, panjat dinding dan tebing, susur pantai, ORAD, SAR, outbound dll. Hal tersebut dikemukakan dalam anggaran dasar PAMOR pasal 5 yaitu bahwa “PAMOR bersifat Organisasi Pecinta Alam dalam arti organisasi yang mengembangkan diri khusus dikegiatan-kegiatan alam terbuka”. Kegiatan di alam terbuka itu menjadi salah satu alasan seseorang untuk menjadi anggota pecinta alam, begitupun mahasiswa FPOK yang ingin menjadi anggota PAMOR.


(14)

Doli Nirwansyah, 2014

Aktivitas pembelajaran materi lanjutan atau yang di sebut masa bimbingan (MABIM), sangat penting untuk mempelajari ilmu-ilmu pendalaman untuk mendukung atau menunjang pada kegiatan olahraga alam terbuka dan berpetualang, di dalam aktivitas ini banyak dipelajari ilmu-ilmu yang harus diketahui dan dipraktekan. Selain melakukan aktivitas yang ada, pelatihan-pelatihan yang sering dilakukan dalam setiap tahun, khusunya di bidang jurnalistik menunjukan bahwa jurnalistik yang ada dalam organisasi ini telah berkembang. Tetapi, banyak kasus yang menunjukan betapa sebagian nilai aktivitas jurnalistik sering tergelincir, pada praktik˗praktik yang tanpa bisa dikontrol oleh siapapun dalam melakukannya. Seringkali karena kebiasaannya, mereka hanya melakukan perjalanan atau kegiatan saja, tetapi tidak mendokumentasikan melalui menulis ataupun memotret, padahal itu sangat penting sekali untuk dilakukan.

Indah Suryawati (2011: 78) dalam bukunya menjelaskan “Para mahasiswa atau calon jurnalis harus memahami apa dan bagaimana jurnalistik yang baik dan benar, setidaknya dapat memberikan gambaran bahwa meskipun teknologi informasi dan perangkat sistematik media komunikasi mengalami perubahan mendasar dalam dekade terakhir”. Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Kemajuan˗kemajuan yang terjadi di bidang jurnalistk ini tidak hanya berimbas pada bidang ekonomi, politik, penciptaan lapangan kerja yang lebih luas, tetapi juga pada bidang pendidikan.

Melihat penjelasan mengenai masalah yang di alami, seringkali minat mahasiswa cenderung kurang, meski dari tahun ketahun terus bertambah yang menempuh pendidikan formal pada ilmu jurnalistik maupun komunikasi, terutama di bidang journalism. Begitu juga di sektor pendidikan non formal, melalui kegiatan pelatihan atau ceramah˗ceramah komunikasi yang semakin banyak diminati oleh masyarakat, tetapi hal ini sangat minim diminati oleh segelincir orang yang ingin mengetahui jurnalistik. Hal ini tidak dapat dipandang sebagai gejala yang biasa, tetapi menjadi gejala yang luar biasa. Fenomena ini hendaknya dijadikan tantangan tersendiri bagi para mahasiswa yang berada dikalangan


(15)

Doli Nirwansyah, 2014

organisasi, dengan cara berlatih menulis dan memotret serta menguasai konsep˗konsep teoritis jurnalistik. Dengan kata lain, Bagaimana penguasaan keterampilan menulis, memotret dan hasil dari pembelajaran tersebut dapat diselaraskan dengan praktik jurnalistik pada saat berkegiatan maupun di sebuah institusi media nantinya.

Menurut pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa, dengan melalui pembelajaran jurnalistik akan memberikan suatu proses yang bertujuan memperkuat kebenaran dan memberikan pencerahan, baik dalam lingkungan organisasi tersebut ataupun dikalangan masyarakat nantinya. Oleh karena itu, proses ini terikat dengan berbagai tujuan organisasi, pelatihan dapat dipandang secara sempit maupun luas. Secara terbatas, hal ini menyediakan para mahasiswa dengan pengetahuan yang spesifik dan dapat diketahui serta keterampilan yang digunakan dalam pekerjaan mereka saat ini.

Melihat persoalan diatas tentang perkembangan jurnalistik membuat penulis tertarik untuk mengetahui kebenarannya. Karena mahasiswa yang telah mengetahui tentang jurnalistik akan memberikan suatu hasil belajar dan minat mahasiswa sebagai salah satu proses untuk menunjang keahlian individu dalam mempelajari bentuk tulisan berita sebagai infomasi, catatan perjalanan yang bersifat menghibur, dan memotret objek olahraga yang sesuai dengan kegiatannya.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan yang telah di jelaskan, maka penulis mengajukan rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu :

1. Bagaimana gambaran minat menulis dan memotret objek olahraga mahasiswa yang telah mengikuti pelatihan jurnalistik di UKM PAMOR?

2. Bagaimana gambaran minat menulis dan memotret objek olahraga mahasiswa yang belum mengikuti pelatihan jurnalistik di UKM PAMOR?

3. Apakah terdapat perbedaan minat menulis dan memotret objek olahraga antara mahasiswa yang telah dan yang belum mengikuti pelatihan jurnalistik di UKM PAMOR?


(16)

Doli Nirwansyah, 2014

C. Tujuan Penelitian

Penetapan tujuan dalam suatu kegaiatan adalah penting sebagai awal untuk kegiatan selanjutnya. Hal ini sesuai dengan yang dijelaskan oleh sugiyono (2009:282) yaitu sebagai berikut: “tujuan penelitian berkenaan dengan tujuan peneliti dalam melakukan penelitian. Tujuan penelitian berkaitan erat dengan rumusan masalah yang ditulis”. Mengacu pada rumusan masalah penelitian, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui gambaran minat menulis dan memotret objek olahraga pada mahasiswa yang telah mengikuti pelatihan jurnalistik di UKM PAMOR. 2. Untuk mengetahui gambaran minat menulis dan memotret objek olahraga

pada mahasiswa yang belum mengikuti pelatihan jurnalistik di UKM PAMOR.

3. Untuk mengetahui perbedaan minat menulis dan memotret objek olahraga antara mahasiswa yang telah dan yang belum mengikuti pelatihan jurnalistik di UKM PAMOR.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi pihak yang terkait, sebagai berikut:

1. Manfat Praktis

a. Sebagai sumbangan pemikiran bagi pelaksanaan penelitian yang relevan di masa yang akan datang.

b. Suatu bahan informasi untuk melakukan dalam usaha pengembangan jurnalistik pada saat berkegiatan olahraga alam terbuka.

2. Secara Teoritis

a. Sebagai sumbangan keilmuan untuk anggota di UKM PAMOR tentang pendokumentasian.

b. Sebagai acuan bagi para penggiat alam khususnya organisasi UKM PAMOR dan umumnya pencinta alam.


(17)

Doli Nirwansyah, 2014

c. Sebagai bahan pemikiran bagi lembaga pendidikan.

Berdasarkan latar belakang masalah dan tujuan yang ingin dicapai, Penulis berharap hasil penelitian dapat bermanfaat bagi:

1. Manfaat bagi penulis: penelitian ini diharapkan bermanfaat baik secara teoritis dan praktis.

a. secara teoritis: untuk menambah wawasan dan pengetahuan penulis khususnya tentang Jurnalistik.

b. secara praktis: untuk menambah pengalaman dan pengetahuan sejauh mana manfaat tentang Jurnalistik.

2. Manfaat bagi Lembaga: diharapkan dapat memberikan informasi dan masukan tentang pelatihan jurnalistik terhadap minat menulis dan memotret objek olahraga pada mahasiswa UPI.

3. Manfaat bagi Ilmu Keolahragaan: penelitian ini sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana sains di UPI Bandung jurusan PKR.

4. Manfaat bagi Masyarakat: diharapkan akan memberi masukan dan umpan balik dalam menetapkan dan kebijakan mengenai jurnalistik olahraga.

5. Manfaat bagi Mahasiswa: diharapkan memperoleh pemikiran tentang manfaat pembelajaran dari jurnalistik olahraga dalam mengembangkan kreatifitas dan keterampilan melalui menulis dan memotret objek olahraga.


(18)

Doli Nirwansyah, 2014

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Populasi/ sampel Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di organisai Unit Kegiatan Mahasiswa Pencinta Alam Mahasiswa Olahraga Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia (UKM PAMOR FPOK UPI) Jln. Setiabudhi No.229 Bandung 40154 Komplek Sport Hall Driving Range UPI. 2. Subjek Populasi/ Sampel Penelitian

Untuk memperoleh hasil dari sebuah penelitian tentunya diperlukan sumber data untuk dijadikan objek dari penelitian yang dilakukan. Sumber dari penelitian tersebut bisa dari orang, binatang atau pun benda sesuai dari tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian tersebut. Seperti yang dikemukakan oleh Putrawan

(1990:5) bahwa “Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam

suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan”. Selanjutnya populasi menurut Nawawi (1993:141) adalah:

“Keseluruhan obyek penelitian yang dapat terdiri dari manusia, benda -benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai tes atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam

suatu penelitian”.

Dalam penelitian ini penulis mengambil populasi sebanyak 100 anggota yang tercantum di UKM PAMOR FPOK UPI yang di rasa cocok dengan tujuan yang hendak penulis capai. Adapun sampelnya adalah mahasiswa aktif PAMOR yang telah mengikuti pelatihan jurnalistik sebanyak 20 orang, dan 20 anggota aktif PAMOR yang belum mengikuti pelatihan jurnalistik, tetapi yang sudah mengetahui pembelajaran jurnalistik atau mempunyai kemiripin yang sama dan tercantum dalam setiap aktivitas dan berkegiatan di UKM PAMOR. Mengenai sampel, Menurut Gay dan Diehl (1992: 114) “ukuran sampel yang diterima akan sangat bergantung pada jenis penelitiannya. Jika penelitiannya bersifat deskriptif,


(19)

Doli Nirwansyah, 2014

Berdasarkan yang telah dijelaskan di atas, penulis menggunakan teknik

Purposive sampling. Menurut Sugiono (2008:85) mengungkapkan bahwa, Sampling Purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.” Pendapat lain mengenai teknik purposive sampel menurut surakhmad (1989:100) bahwa : ”Teknik purposive sampel adalah dengan sengaja menarik sampel (non randonm) karena alasan-alasan diketahuinya sifat-sifat sampel itu.” Sedangkan alasan peneliti mengambil Purposive sampel karena sampel memenuhi kriteria penelitian dengan berbagai pertimbangan tertentu.

B. Desain Penelitian

Dalam proses penelitian untuk mendapatkan gambaran yang menyeluruh dan utuh, diperlukan sebuah desain. Dalam suatu penelitian sangatlah diperlukan sebuah desain penelitian karena dengan adanya desain penelitian dapat memudahkan dan menjadi pedoman untuk melakukan penelitian.

Pada penelitian ini penulis membuat desain penelitian terdapat pada gambar berikut ini :

X1 O

X2 O

Gambar 3.1 Desain penelitian

Keterangan : X1 : Telah Mengikuti Pelatihan Jurnalistik

X2 : Tidak Mengikuti Pelatihan Jurnalistik

O : Minat Menulis dan Memotret Objek Olahraga

C. Metode Penelitian

Metode merupakan suatu cara yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan. Metode penelitian digunakan dengan tujuan untuk mendapatkan hasil yang maksimum dalam penelitian. Maka dari itu dalam suatu penelitian harus ditentukan metode penelitian yang sesuai dengan permasalahan dan ruang lingkup penelitian. Metode penelitian ada tiga jenis, yaitu metode historis, metode deskriptif, dan metode eksperimen. Dari ketiga metode tersebut, yang sesuai


(20)

Doli Nirwansyah, 2014

dengan penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif merupakan suatu metode penelitian yang digunakan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan suatu fenomena yang diteliti, baik itu status sekelompok manusia, suatu obyek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Menurut Surakhmad (1980: 139), Ramadhany (2008: 38) menyatakan:

“Penyelidikan deskriptif tertuju pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang. Karena banyak sekali ragam penyelidikan demikian, metode penyelidikan deskriptif lebih merupakan istilah umum yang mencakup berbagai teknik deskriptif. Diantaranya ialah penyelidikan yang menuturkan, menganalisis dan mengklarifikasikan, penyelidikan dengan teknik survei, dengan teknik interview, angket, observasi atau teknik tes, studi kasus, studi komperatif, studi waktu dan gerak, analisa kuantutatif,

studi kooperatif atau operasional”.

Alasan penulis menggunakan metode penelitian deskriptif karena penelitian ini untuk mengetahui perbedaan minat yang dihasilkan tanpa memberikan suatu perlakuan pada salah satu kelompok sampel. Penelitian ini hanya memberikan suatu gambaran mengenai fenomena tersebut. Prosedur penelitian merupakan suatu langkah yang ditempuh dalam melakukan penelitian, hal ini sangat diperlukan untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Untuk itu gambaran mengenai prosedur penelitian sangat diperlukan untuk mempermudah dalam melakukan suatu penelitian.

Berdasarkan beberapa definisi tersebut di atas, maka tujuan penelitian deskriptif kuantitatif adalah untuk memberikan gambaran minat menulis dan memotret objek olahraga pada mahasiswa yang telah dan yang belum mengikuti pelatihan jurnalistik, dengan menampilkan data berbentuk angka.

Adapun langkah-langkah yang akan ditempuh tersebut adalah sebagai berikut:

1. Langkah pertama adalah menentukan populasi, anggota PAMOR

2. Kemudian menentukan sampel sejumlah 20 orang yang telah dan yang belum mengikuti pelatihan jurnalistik.


(21)

Doli Nirwansyah, 2014

3. Setelah itu menentukan instrumen yang berupa tes yang sesuai dengan penelitian ini, yaitu tes minat minat dengan menggunakan angket.

4. Melakukan uji coba angket dengan melihat validitas dan reabilitasnya. 5. Selanjutnya adalah melakukan penelitian dan pengambilan data dengan

menggunakan instrumen atau tes yang telah ditentukan.

6. Langkah terakhir yaitu melakukan pengolahan data, menganalisa dan menarik kesimpulan yang didasarkan pada hasil pengolahan dan analisis data.

Mengenai penjelasan prosedur penelitian diatas penulis mencoba untuk menuangkan dalam bentuk gambar dibawah ini:

Gambar 3.2 Prosedur Penelitian

POPULASI

Data Yang telah mengikuti

Pelatihan jurnalistik

SAMPEL

Pelatihan

Kesimpulan

Pengolahan dan analisis data

Yang belum mengikuti Pelatihan jurnalistik


(22)

Doli Nirwansyah, 2014

D. Definisi Operasional

1. Jurnalistik atau jurnalisme menurut Hikmat & Purnama Kusumaningrat (2007: 15) yaitu berasal dari kata Journal artinya catatan harian atau catatan mengenai kejadian sehari-hari atau bisa juga berarti surat kabar. Journal berasal dari kata latin diurnalis, artinya harian atau tiap hari. Dari perkataan itulah lahir kata jurnalis, yaitu orang yang melakukan pekerjaan Jurnalistik.

2. Minat Menurut Whiterington (1991:135), adalah kecenderungan seseorang untuk memilih dan melakukan suatu kegiatan tertentu diantara sejumlah kegiatan lain yang tersedia. Yang dimaksud minat dalam penelitian ini adalah penulis menentukan kepada mahasiswa yang telah dan yang belum mengikuti pelatihan jurnalistik di UKM PAMOR, sehingga bisa memacu minat mereka terhadap menulis dan memotret objek olahraga.

3. Menulis menurut McCrimmon dalam St. Y. Slamet (2008: 141) merupakan kegiatan menggali pikiran dan perasaan mengenai suatu subjek, memilih hal-hal yang akan ditulis, menentukan cara menuliskannya sehingga pembaca dapat memahaminya dengan mudah dan jelas.

Pada penelitian ini, penulis menentukan pada mahasiswa yang berada di UKM PAMOR dalam menulis sebuah berita, feature ataupun menulis yang berbentuk laporan.

4. Memotret Menurut Don Hasman (2005:145), mengambil gambar dengan menggunakan alat bantuan yaitu Kamera.

Untuk memperoleh sebuah gambar yang maksimal atau sesuai dengan yang dituju, bahwa penulis menentukan untuk lebih memotret objek bersifat olahraga, yang berhubungan sesuai dengan aktivitas dalam kegiatan yang berada di UKM PAMOR.

E. Instrumen Penelitian

Dalam melakukan sebuah penelitian tentunya diperlukan sebuah alat ukur untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian. Alat ukur tersebut yang dinamakan dengan instrumen penelitian. Adapun pengertian dari instrumen penelitian menurut Arikunto (2002:136) yaitu: Instrumen penelitian adalah alat


(23)

Doli Nirwansyah, 2014

atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.

Adapun yang dibahas mengenai instrumen penelitian yang dilakukan adalah alat pengumpul data dan skala yang digunakan. Untuk lebih jelasnya mengenai pembahasan di atas yaitu mengenai alat dan skala diuraikan yaitu sebagai berikut : 1. Alat Pengumpul Data

Alat dalam sebuah penelitian dapat dikatakan dengan instrumen penelitian. Mengenai instrumen ini, Arikunto (2002:127) menerangkan sebagai berikut:

Berbicara tentang jenis-jenis metode dan instrumen pengumpulan data sebenarnya tidak ubahnya dengan berbicara masalah evaluasi. Mengevaluasi tidak lain adalah memperoleh data tentang status sesuatu dibandingkan dengan standar atau ukuran yang telah ditentukan, karena mengevaluasi juga adalah mengadakan pengukuran.

Oleh karena itu alat atau instrumen dalam sebuah penelitian mutlak harus ada sebagai bahan untuk pemecahan masalah penelitian yang hendak diteliti. Secara garis besar mengenai alat evaluasi ini Arikunto (2002:127) menyatakan bahwa:

“Menggolongkan evaluasi atas dua macam yaitu tes dan non tes. Adapun pengertian tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Non tes adalah dengan mengamati sampel yang diteliti sesuai dengan kebutuhan penelitian sehingga diperoleh data yang diinginkan”.

Berdasarkan pengertian di atas mengenai tes maka sasaran yang ditinjau dari objek yang dievaluasi, minat termasuk ke dalam nontes. Selanjutnya setelah mengetahui tes yang digunakan dalam penelitian, maka untuk mengetahui instrumen atau alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan angket atau kuesioner.

Mengenai angket atau kuesioner ini Arikunto (2002:128) menjelaskan sebagai

berikut: “kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui”.


(24)

Doli Nirwansyah, 2014

Kuesioner dapat dibedakan atas beberapa jenis, tergantung pada sudut pandang dari cara menjawab. Pembagian dari sudut pandang tersebut dibagi menjadi dua macam yaitu kuesioner terbuka dan tertutup. Pengertian dari ke dua tersebut menurut Arikunto (2002:128-129) adalah sebagai berikut:

Dipandang dari cara menjawab kuesioner dibagi menjadi dua yaitu.

a. Kuesioner Terbuka, yang memberi kesempatan kepada responden untuk menjawab dengan kalimat tersendiri.

b. Kuesioner Tertutup, yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih.

Sesuai dengan pengertian di atas maka penulis mengambil kuesioner untuk penelitian adalah kuesioner tertutup dengan maksud mempermudah pengisian bagi responden yang dijadikan subjek untuk penelitian.

Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan uraian di atas maka penulis menetukan bahwa angket adalah seperangkat pernyataan yang harus dijawab oleh responden secara langsung untuk diungkapkan pengalaman yang telah dimilikinya. Adapun angket yang penulis gunakan adalah angket tertutup, maksudnya adalah angket yang disusun dalam bentuk pernyataan terbatas, tegas, lengkap, dan kongkret sehingga responden hanya diminta untuk mengisi jawaban pada halaman yang telah disediakan. Dengan demikian yang diperoleh dari responden tidak berupa uraian yang lebih rinci tetapi hanya membubuhkan jawaban yang sudah disediakan.

2. Skala Penelitian

Skala pada penelitian sangat berbeda dengan tes karena pengukuran instrumennya, mengukur mengenai derajat atau tingkat perhatian yang dimiliki seseorang terhadap suatu objek. Adapun pengertian dari skala menurut Nurhasan

dan Cholil (2007:348) yaitu, “Skala adalah satu set angka-angka yang menyatakan nilai-nilai terhadap subjek, objek atau perilaku dengan tujuan


(25)

Doli Nirwansyah, 2014

Skala menurut Nurhasan dan Cholil (2007:348) dibagi menjadi beberapa macam diantaranya adalah:

a. Summated Rating Scales (Likert Scales). b. Equal-Spearing Scales (Thrustone Scales). c. Cummulative Scales (Guttman Scales). d. Sematic Differential Scales.

Dari beberapa macam skala di atas, maka penulis mengambil salah satu skala yang berhubungan dengan penelitian yaitu Cummulative Scales (Guttman Scales). Skala Guttman Riduan (2011:91) menyatakan, “skala guttman digunakan apabila ingin mendapatkan jawaban jelas (tegas) dan konsisten terhadap suatu

permasalahan yang ditanyakan”. Lebih jelas Riduan (2011: 91) :

“Skala Guttman ialah skala yang digunakan untuk jawaban yang bersifat jelas (tegas) dan konsisten, misalnya: yakin-tidak yakin, ya-tidak, benar-salah, positif-negative, pernah-belum pernah, setuju-tidak setuju, dan lain sebagainya. Skala Guttman disamping dapat dibuat pilihan ganda dan bisa juga dibuat dalam bentuk ceklist. Jawaban responden dapat berupa skor tinggi (1) dan skor terendah (0). Misalnya untuk jawaban benar (1) dan salah (0).

Analisis dilakukan seperti skala likert”.

Setelah menentukan bobot pemberian nilai terhadap respons maka penulis menyusun pernyataan-pernyataan agar responden dapat menjawab salah satu alternatif jawaban yaitu dengan berpedoman pada penjelasan Surakhmad (1982:184) sebagai berikut:

a. Rumuskan setiap pernyataan sejelas-jelasnya dan seringkas-ringkasnya. b. Mengajukan pernyataan-pernyataan yang memang dapat dijawab oleh

responden, pernyataan mana yang tidak menimbulkan kesan negatif. c. Sifat pernyataan harus netral dan obyektif.

d. Mengajukan hanya pernyataan yang jawabannya tidak dapat diperoleh dari sumber lain.

e. Keseluruhan pernyataan dalam angket harus sanggup mengumpulkan kebulatan jawaban untuk masalah yang kita hadapi.


(26)

Doli Nirwansyah, 2014

Berdasarkan pembahasan di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa kuesioner dan skala Guttman yang dipilih sesuai dengan permasalahan yang hendak penulis teliti, yaitu tentang apakah terdapat perbedaan antara yang telah dan yang belum mengikuti pelatihan jurnalsitik dengan minat menulis dan memotret objek olahraga pada mahasiswa di UKM PAMOR. Adapun dalam hal ini penulis mencoba membuat langkah-langkah penyusunan instrumen dengan berpedoman pada Sugiyono (2012:149) sebagai berikut :

1. Melakukan spesifikasi data. Maksudnya untuk menjabarkan ruang lingkup masalah yang akan diukur secara terperinci, atau variabel-variabel yang di tetapkan untuk di teliti.

2. Dari variable-variabel tersebut di berikan definisi operasionalnya. 3. Menentukan indikator-indikator yang akan di ukur.

4. Indikator-indikator yang telah dirumuskan kemudian dijabarkan menjadi bahan butir-butir pertanyaan atau pernyataan.

Dari penjelasan diatas, untuk memudahkan dalam penyusunan instrumen ini, peneliti membuat pertanyaan pada sampel penelitian dan hasil jawaban pertanyaan tersebut. Seperti yang dijelaskan pada tabel 3.1 mengenai kisi-kisi angket sebagai berikut :


(27)

Doli Nirwansyah, 2014

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Angket

Minat Menulis Dan Memotret Objek Olahraga Pada Mahsiswa Di UKM PAMOR

Variabel Sub

Indikator Indikator

No. Soal + - Minat 1.Receiving (Penerimaan atau perhatian)

1. Kesadaran akan menulis dan memotret objek olahraga

1,2 3,4

2. Perhatian terhadap menulis dan memotret objek olahraga

5,6 7,8

3. Mempertahankan keinginan untuk melakukan menulis dan memotret objek olahraga

9,10 11,12

4. Mengarahkan ketertarikan terhadap menulis dan memotret objek olahraga

13,14 15,16

2.Responding

(Penanggapa n)

1. Persetujuan melakukan menulis dan memotret objek olahraga

17,18 19,20

2. Kesediaan dalam menulis dan memotret objek olahraga

21,22 23,24

3. Kepuasan terhadap hasil menulis dan memotret objek olahraga

25,26 27,28

4. Memberikan tanggapan terhadap menulis dan memotret objek olahraga

29,30 31,32

3.Valuing

(Penilaian)

1. Penilaian terhadap menulis dan memotret objek olahraga

33,34 35,36

2. Mengekspresikan sikap melalui menulis dan memotret objek olahraga

37,38 39,40

4.Organization

(Pengorganis asian)

1. Menyelesaikan konflik

melalui menulis dan memotret objek olahraga

41,42 43,44

2. Melakukan menulis dan memotret objek olahraga secara konsisten

45,46 47,48

5.Characteriza tion by value complex

(Karakteristi k pandangan hidup)

Membentuk karakter gaya hidup dengan melakukan menulis dan memotret objek olahraga


(28)

Doli Nirwansyah, 2014

Dalam penulisan angket ini penulis berpedoman pada pendapat kartono yang dikutip oleh Umaran (2006:41) bahwa :

1. Membuat kata pengantar seperlunya sebagai pembuka yang sifatnya luas dan menarik, maka penulis menghindari kata-kata yang ergosentris dan kurang halus.

2. Memandang perlu membuat petunjuk ringkas, supaya responden dengan mudah membuat pertanyaan.

3. Menyusun item atau kalimat yang sederhana, tetapi jelas dan tidak mengandung arti rangkap dan tidak samar-samar sifatnya.

4. Membuat pertanyaan yang sesuai dengan keadaan kemampuan intelektual para responden (subjek riset).

5. Membuat item, yaitu singkat, sederhana, jelas sehingga tidak menuntu waktu, tenaga dan pikiran para responden.

6. Menghindarai kata-kata yang berlebihan, kata-kata yang sangat emosional dan kurang sopan yang mungkin bisa menyinggung perasaaan responden.

7. Membuat item yang tertutup, agar responden lebih tertarik.

8. Tidak membuat kuesioner yang terlampau panjang dan bertele-tele.

Dalam uraian di atas maka dalam menyusun pertanyaan dalam angket ini harus bersifat jelas, ringkas dan tegas.

3. Uji Coba Insturmen

Setelah di buat kisi-kisi serta angket yang telah disusun harus diuji cobakan untuk mengukur tingkat validitas dan reliabilitas dari setiap butir pertanyaan-pertanyaan. Dari uji coba angket akan diperoleh sebuah angket yang memenuhi syarat dan dapat digunakan sebagai pengumpulan data dalam penelitian ini. Uji coba angket ini diberikan kepada responden yang memilki karakteristik yang sama dengan sampel yang hendak diteliti. Sebelum para sampel mengisi angket tersebut, peneliti memberikan penjelasan mengenai cara-cara pengisiannya.

Mengenai uji coba istrumen ini Surakhmad (2004:90) mengemukakan: “setiap alat ukur yang baik akan memiliki sifat sifat tertentu yang sama untuk setiap jenis tujuan atau situasi penyelidikan, baik alat ukur itu untuk keperluan pengukuran


(29)

Doli Nirwansyah, 2014

cuaca, tekanan darah, kemajuan belajar, kuat arus, kecepatan peluru, maupun untuk pengukuran sikap, minat, kecenderungan, bakat, dan sebagainya. Semuanya memiliki sedikitnya dua buah sifat, diantaranya : validitas dan reliabilitas pengukuran.

Untuk meminimalisir kesalahan dalam penelitian khususnya pengambilan data atau pengumpulan data maka perlu diperhatikan beberapa langkah sebagai berikut:

Instrumen penelitian, menurut Masri (1987:97) “konsep-konsep yang ditelaah dalam penelitian sosial adalah mengenai berbagai fenomena sosial yang abstrak. Karena itu, dalam penelitian sosial ada kemungkinan besar sekali bahwa instrumen pengukur yang digunakan tidak dapat menangkap dengan tepat realitas yang berkaitan dengan fenomena sosial yang diacu oleh konsep. Dengan kata lain, dalam penelitian sosial amat besar kemungkinan untuk

melakukan salah ukur”.

Dalam analisis dan pengolahan data ada kemungkinan kesalahan-kesalahan yang terjadi seperti:

a. Pengisian angket yang tidak benar, misalnya karena kondisi objek penelitian atau sampel tidak mengisi dengan benar atau sungguh-sungguh. b. Adanya kesalahan dalam memasukan data-data kedalam proses analisis

data yang tidak disengaja atau disadari oleh peneliti.

c. Serta adanya kesalahan atau bias yang lain yang mungkin terjadi selama penelitian ini.

Berdasarkan pernyataan di atas maka jelas bahwa sebuah istrumen harus memiliki derajat validitas serta reliabilitas yang dapat diterima sebagai alat ukur dari penelitian yang dilakukan. Adapun uji coba instrumen yang penulis lakukan adalah kepada responden yang memiliki karakteristik yang sama serta jumlah yang sama dengan sampel sebenarnya yang penulis teliti.

Pelaksanaan uji coba angket penulis laksanakan pada tanggal 24 desember 2013 setelah di setujui oleh dosen pembimbing. Dalam hal ini penulis menguji cobakan angket tes minat menulis dan memotret objek olahraga pada Mahasiswa di UKM PAMOR FPOK UPI tetapi bukan kepada sampel yang sebenarnya. Jumlah responden dalam uji coba ini penulis mengambil sebanyak 15 orang.


(30)

Doli Nirwansyah, 2014

4. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Untuk memperoleh kesahihan dan keajegan dari tiap butir soal, perlu dilakukannya uji coba angket. Dari uji coba tersebut diharapkan dapat diketahui validitas dan reliabilitas instrumen tersebut. Sebelum instrumen digunakan dilakukan uji coba terlebih dahulu kepada 15 orang, yang tidak diikutkan dalam penelitian yang sebenarnya.

Data dianalisis menggunakan perangkat lunak Statistikal Product and Service

Solution (SPSS) for windows versi 16 yaitu menggunakan reliability scale. Pada

uji validitas dan reliabilitas, angket minat menulis dan memotret objek olahraga meliputi jumlah soal angket yang terdiri dari 52 soal. Kemudian soal angket diujikan terhadap 15 orang sampel lain selain kelompok sampel penelitian. Setelah semua skor hasil angket uji coba di-input dan hasil uji coba angket beserta hasil penghitungan uji validitas tiap butir pertanyaan dapat dilihat pada tabel 3.2.

Tabel 3.2

Hasil Uji Coba Validitas Angket

Minat Menulis Dan Memotret Objek Olahrga Pada Mahasiswa Di UKM PAMOR

Item

Corrected Item-Total Correlation

Status

s1 .052 Tidak valid

s2 .249 Valid

s3 .217 Valid

s4 .583 Valid

s5 -.289 Tidak valid

s6 .331 Valid

s7 -.602 Tidak valid

s8 -.293 Tidak valid

s9 .742 Valid

s10 .638 Valid

s11 .655 Valid

s12 .637 Valid


(31)

Doli Nirwansyah, 2014

s14 .037 Tidak valid

s15 .655 Valid

s16 .637 Valid

s17 .705 Valid

s18 -.653 Tidak valid

s19 .705 Valid

s20 .284 Valid

s21 .037 Tidak valid

s22 .222 Valid

s23 .409 Valid

s24 .454 Valid

s25 .655 Valid

s26 .637 Valid

s27 -.602 Tidak valid

s28 .070 Tidak valid

s29 -.397 Tidak valid

s30 .269 Valid

s31 -.119 Tidak valid

s32 .113 Tidak valid

s33 .742 Valid

s34 .638 Valid

s35 .638 Valid

s36 .217 Valid

s37 .052 Tidak valid

s38 .742 Valid

s39 .638 Valid

s40 .655 Valid

s41 .637 Valid

s42 .705 Valid

s43 -.119 Tidak valid

s44 .113 Tidak valid

s45 .742 Valid

s46 .638 Valid

s47 .113 Tidak valid

s48 .637 Valid

s49 .705 Valid


(32)

Doli Nirwansyah, 2014

s51 .078 Tidak valid

s52 .284 Valid

Pengambilan keputusan berdasarkan perhitungan nilai Corrected Item-Total

Correlation hasil dari analisis Reability Scale. Menurut, Nisfiannor Muhammad

(2009: 229), bahwa untuk menyatakan butir item valid atau tidak valid digunakan patokan 0,200”. Terlihat pada tabel diatas ada beberapa soal angket yang memiliki nilai Corrected Item-Total Correlation diatas 0,200, dikatakan soal angket tersebut Valid, ataupun sebaliknya. Ternyata terdapat 34 butir pernyataan yang valid dan pernyataan yang tidak valid meliputi no 1, 5 7, 8, 14, 18, 21, 27, 28, 29, 31, 32, 37, 43, 44, 47, 50 dan 51. Dari hasil validitas instrumen tersebut didapatkan nilai reliabilitas intrumen sebagai berikut:

Tabel 3.3

Hasil Uji Reliabilitas Angket

Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items

.949 34

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa instrumen angket yang akan digunakan pada penelitian ini memiliki tingkat reliabilitas yang signifikan. Pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan penghitungan nilai Cronbach

Alpha > 0,600.

F. Analisis Data

Teknik pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan penghitungan komputasi program SPSS (Statistikal Product and Service Solution) versi 16.0 for

windows karena program ini memiliki kemampuan analisis statistik cukup tinggi

serta sistem manajemen data pada lingkungan grafis menggunakan menu-menu dekriptif dan kotak-kotak dialog sederhana, sehingga mudah dipahami cara pengoperasiannya (Sugianto, 2007: 1).


(33)

Doli Nirwansyah, 2014

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis data yang telah peneliti lakukan, maka dalam penelitian ini peneliti dapat menyimpulkan bahwa: Hasil yang telah mengikuti pelatihan jurnalistik terhadap minat menulis dan memotret objek olahraga, termasuk kedalam kriteria Baik. Sedangkan untuk hasil dari yang belum mengikuti pelatihan jurnalistik, masuk kedalam kriteria Kurang. Terdapat perbedaan yang signifikan antara yang telah dan yang belum mengikuti pelatihan jurnalistik berdasarkan hasil tes minat menggunakan angket. Dimana mahasiswa yang telah mengikuti pelatihan jurnalistik memiliki hasil yang lebih efektif terhadap minat menulis dan memotret objek olahraga dari pada hasil mahasiswa yang belum mengikuti pelatihan jurnalsitk.

B. Saran

Setelah mengetahui hasil penelitian yang telah diperoleh, selanjutnya peneliti mengajukan saran yang dapat digunakan sebagai pemahaman dan literatur tambahan:

1. Penelitian ini hanya terbatas pada gambaran hasil minat menulis dan memotret

objek oalahraga. Untuk itu penulis merekomendasikan kepada peneliti berikutnya untuk memfokuskan dengan menambahkan variabel lain, seperti menulis artikel olahraga.

2. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini hanya pada mahasiswa yang ada

di UKM PAMOR saja, oleh karena itu peneliti merekomendasikan untuk menggunakan sampel dengan tingkatan yang berbeda seperti mahasiswa yang telah mendapatkan perkuliahan mengenai jurnalistik di lingkungan kampus.


(34)

Doli Nirwansyah, 2014

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Y. (2009). Kemampuan Berbahasa Indonesia di Perguruan Tinggi. Bandung: CV Maulana Media Grafik.

Anwar, D. (1990). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Surabaya : Amelia

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Harsono. (2007). Teori dan Metodelogi Pelatihan. Bandung Kusumah, D. J (2010). Statistika Dalam Penjas. Bandung

Nurhasan & Cholil, H. (2007). Tes dan Pengukuran Keolahragaan. Bandung : FPOK-UPI

Nurhasan, Hasanudin, C.D Hidayah N. (2008). Modul Mata Kuliah Statistika. Bandung: FPOK UPI

Rusli, I. & Komarudin. (2008). Psikologi Olahraga. Bandung : FPOK-UPI. Effendi, Ridwan, Dkk. 2005. Pendidikan Lingkungan Sosial Budaya dan

Teknologi, Bandung: Value Press Bandung.

Singgih, S. (2010). Mastering SPSS 18. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R & D.

Bandung : Alfabeta.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung : Alfabeta.

Suherman, A., Damayanti, I dan Rahayu N.I., (2012). Penulisan Karya Ilmiah

untuk Mahasiswa Ilmu Keolahragaan. Bandung : FPOK-UPI.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : UPI.

Hikmat, Kusumaningrat. 2007. Jurnalistik teori dan praktek, Bandung. Indah, Suryawati. 2011. Pengantar Jurnalistik teori dan praktek, Bogor


(35)

60

Doli Nirwansyah, 2014

Sutedjo Kasnadi. 2008. Menulis Kreatif Kiat Cepat Menulis Puisi dan Cerpen. Yogyakarta: Gramedia Utama

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Peter, Chandra. 2013. Kiat Praktis Memotret Landscape, Jakarta : Kelompok Gramedia

SUMBER INTERNET

http://id.shvoong.com/social-sciences/communication-media-studies/2023396-definisi-jurnalistik-ragam-pengertian-jurnalistik/#ixzz2RUwLWL4O).

http://belajarmotret.com/artikel/memotret-obyek-gerak-dengan-teknik-panning http://www.teruskan.com/22851/beginilah-cara-memotret-momen-olahraga.html


(1)

4. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Untuk memperoleh kesahihan dan keajegan dari tiap butir soal, perlu dilakukannya uji coba angket. Dari uji coba tersebut diharapkan dapat diketahui validitas dan reliabilitas instrumen tersebut. Sebelum instrumen digunakan dilakukan uji coba terlebih dahulu kepada 15 orang, yang tidak diikutkan dalam penelitian yang sebenarnya.

Data dianalisis menggunakan perangkat lunak Statistikal Product and Service Solution (SPSS) for windows versi 16 yaitu menggunakan reliability scale. Pada uji validitas dan reliabilitas, angket minat menulis dan memotret objek olahraga meliputi jumlah soal angket yang terdiri dari 52 soal. Kemudian soal angket diujikan terhadap 15 orang sampel lain selain kelompok sampel penelitian. Setelah semua skor hasil angket uji coba di-input dan hasil uji coba angket beserta hasil penghitungan uji validitas tiap butir pertanyaan dapat dilihat pada tabel 3.2.

Tabel 3.2

Hasil Uji Coba Validitas Angket

Minat Menulis Dan Memotret Objek Olahrga Pada Mahasiswa Di UKM PAMOR

Item

Corrected Item-Total Correlation

Status

s1 .052 Tidak valid

s2 .249 Valid

s3 .217 Valid

s4 .583 Valid

s5 -.289 Tidak valid

s6 .331 Valid

s7 -.602 Tidak valid

s8 -.293 Tidak valid

s9 .742 Valid

s10 .638 Valid

s11 .655 Valid

s12 .637 Valid


(2)

s14 .037 Tidak valid

s15 .655 Valid

s16 .637 Valid

s17 .705 Valid

s18 -.653 Tidak valid

s19 .705 Valid

s20 .284 Valid

s21 .037 Tidak valid

s22 .222 Valid

s23 .409 Valid

s24 .454 Valid

s25 .655 Valid

s26 .637 Valid

s27 -.602 Tidak valid

s28 .070 Tidak valid

s29 -.397 Tidak valid

s30 .269 Valid

s31 -.119 Tidak valid

s32 .113 Tidak valid

s33 .742 Valid

s34 .638 Valid

s35 .638 Valid

s36 .217 Valid

s37 .052 Tidak valid

s38 .742 Valid

s39 .638 Valid

s40 .655 Valid

s41 .637 Valid

s42 .705 Valid

s43 -.119 Tidak valid

s44 .113 Tidak valid

s45 .742 Valid

s46 .638 Valid

s47 .113 Tidak valid

s48 .637 Valid

s49 .705 Valid


(3)

s51 .078 Tidak valid

s52 .284 Valid

Pengambilan keputusan berdasarkan perhitungan nilai Corrected Item-Total Correlation hasil dari analisis Reability Scale. Menurut, Nisfiannor Muhammad (2009: 229), bahwa untuk menyatakan butir item valid atau tidak valid digunakan patokan 0,200”. Terlihat pada tabel diatas ada beberapa soal angket yang memiliki nilai Corrected Item-Total Correlation diatas 0,200, dikatakan soal angket tersebut Valid, ataupun sebaliknya. Ternyata terdapat 34 butir pernyataan yang valid dan pernyataan yang tidak valid meliputi no 1, 5 7, 8, 14, 18, 21, 27, 28, 29, 31, 32, 37, 43, 44, 47, 50 dan 51. Dari hasil validitas instrumen tersebut didapatkan nilai reliabilitas intrumen sebagai berikut:

Tabel 3.3

Hasil Uji Reliabilitas Angket

Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items

.949 34

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa instrumen angket yang akan digunakan pada penelitian ini memiliki tingkat reliabilitas yang signifikan. Pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan penghitungan nilai Cronbach Alpha > 0,600.

F. Analisis Data

Teknik pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan penghitungan komputasi program SPSS (Statistikal Product and Service Solution) versi 16.0 for windows karena program ini memiliki kemampuan analisis statistik cukup tinggi serta sistem manajemen data pada lingkungan grafis menggunakan menu-menu dekriptif dan kotak-kotak dialog sederhana, sehingga mudah dipahami cara pengoperasiannya (Sugianto, 2007: 1).


(4)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis data yang telah peneliti lakukan, maka dalam penelitian ini peneliti dapat menyimpulkan bahwa: Hasil yang telah mengikuti pelatihan jurnalistik terhadap minat menulis dan memotret objek olahraga, termasuk kedalam kriteria Baik. Sedangkan untuk hasil dari yang belum mengikuti pelatihan jurnalistik, masuk kedalam kriteria Kurang. Terdapat perbedaan yang signifikan antara yang telah dan yang belum mengikuti pelatihan jurnalistik berdasarkan hasil tes minat menggunakan angket. Dimana mahasiswa yang telah mengikuti pelatihan jurnalistik memiliki hasil yang lebih efektif terhadap minat menulis dan memotret objek olahraga dari pada hasil mahasiswa yang belum mengikuti pelatihan jurnalsitk.

B. Saran

Setelah mengetahui hasil penelitian yang telah diperoleh, selanjutnya peneliti mengajukan saran yang dapat digunakan sebagai pemahaman dan literatur tambahan:

1. Penelitian ini hanya terbatas pada gambaran hasil minat menulis dan memotret

objek oalahraga. Untuk itu penulis merekomendasikan kepada peneliti berikutnya untuk memfokuskan dengan menambahkan variabel lain, seperti menulis artikel olahraga.

2. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini hanya pada mahasiswa yang ada

di UKM PAMOR saja, oleh karena itu peneliti merekomendasikan untuk menggunakan sampel dengan tingkatan yang berbeda seperti mahasiswa yang telah mendapatkan perkuliahan mengenai jurnalistik di lingkungan kampus.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Y. (2009). Kemampuan Berbahasa Indonesia di Perguruan Tinggi. Bandung: CV Maulana Media Grafik.

Anwar, D. (1990). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Surabaya : Amelia

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Harsono. (2007). Teori dan Metodelogi Pelatihan. Bandung Kusumah, D. J (2010). Statistika Dalam Penjas. Bandung

Nurhasan & Cholil, H. (2007). Tes dan Pengukuran Keolahragaan. Bandung : FPOK-UPI

Nurhasan, Hasanudin, C.D Hidayah N. (2008). Modul Mata Kuliah Statistika. Bandung: FPOK UPI

Rusli, I. & Komarudin. (2008). Psikologi Olahraga. Bandung : FPOK-UPI. Effendi, Ridwan, Dkk. 2005. Pendidikan Lingkungan Sosial Budaya dan Teknologi, Bandung: Value Press Bandung.

Singgih, S. (2010). Mastering SPSS 18. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R & D.

Bandung : Alfabeta.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung : Alfabeta.

Suherman, A., Damayanti, I dan Rahayu N.I., (2012). Penulisan Karya Ilmiah untuk Mahasiswa Ilmu Keolahragaan. Bandung : FPOK-UPI.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : UPI.

Hikmat, Kusumaningrat. 2007. Jurnalistik teori dan praktek, Bandung. Indah, Suryawati. 2011. Pengantar Jurnalistik teori dan praktek, Bogor


(6)

60

Sutedjo Kasnadi. 2008. Menulis Kreatif Kiat Cepat Menulis Puisi dan Cerpen. Yogyakarta: Gramedia Utama

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Peter, Chandra. 2013. Kiat Praktis Memotret Landscape, Jakarta : Kelompok Gramedia

SUMBER INTERNET

http://id.shvoong.com/social-sciences/communication-media-studies/2023396-definisi-jurnalistik-ragam-pengertian-jurnalistik/#ixzz2RUwLWL4O).

http://belajarmotret.com/artikel/memotret-obyek-gerak-dengan-teknik-panning http://www.teruskan.com/22851/beginilah-cara-memotret-momen-olahraga.html