ANALISIS TINGKAT INTERAKSI SOSIAL REMAJA PESERTA HOMESCHOOLING MENGGUNAKAN METODE KOMUNITAS

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ANALISIS TINGKAT INTERAKSI SOSIAL REMAJA PESERTA

HOMESCHOOLING MENGGUNAKAN METODE KOMUNITAS

  STUDI KASUS HOMESCHOOLING KAK SETO SEMARANG

  SKRIPSI

  Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Akuntansi DISUSUN OLEH CITRA KUSUMAWARDHANI

  071334025

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2011

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ANALISIS TINGKAT INTERAKSI SOSIAL REMAJA PESERTA

HOMESCHOOLING MENGGUNAKAN METODE KOMUNITAS

  STUDI KASUS HOMESCHOOLING KAK SETO SEMARANG

  

SKRIPSI

  Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Akuntansi DISUSUN OLEH CITRA KUSUMAWARDHANI

  071334025

  

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2011

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Halaman Persembahan

  Skripsi ini kupersembahkan kepada:

  Tuhan Yesus yang selalu menjadi kekuatan dalam hidupku, Bapak, mama, bimo, dan dinda yang selalu menjadi penyemangat dan mendoakanku, Eyang kakung dan eyang putri yang selalu mendoakanku dalam setiap langkahku,

Maz sapto yang telah mengajarkan beberapa hal tentang kehidupan yang tak pernah aku

tahu sebelumnya,

Dan untuk keluarga besar Journey to the west, mari kita bersama-sama mencari kitab suci

jilid ke dua..

  Halaman Motto

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  ABSTRAK ANALISIS TINGKAT INTERAKSI SOSIAL REMAJA PESERTA

HOMESCHOOLING MENGGUNAKAN METODE KOMUNITAS

  Studi Kasus Homeschooling Kak Seto Semarang Citra Kusumawardhani

  Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

  2011 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tinggi rendahnya tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling usia enam belas sampai delapan belas tahun menggunakan metode komunitas. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus 2011.

  Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif pada siswa homeschooling di

  

Homeschooling Kak Seto Semarang. Penelitian ini tidak menggunakan sampel,

  karena jumlah populasi sedikit yaitu berjumlah 27 orang. Teknik analisis data penelitian adalah dengan menggunakan analisis data sebelum di lapangan dan analisis data di lapangan model Miles And Huberman.

  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) tingkat interaksi sosial remaja homeschooling menggunakan metode komunitas di Homeschooling Kak Seto Semarang cenderung tinggi. Ini berarti, subyek memiliki tingkat interaksi sosial yang baik; (2) pada aspek komunikasi, subyek cenderung berada pada kategori tinggi. Ini berarti, kemampuan subyek dalam berkomunikasi dengan tutor/guru, teman di dalam maupun di luar homeschooling baik; (3) pada aspek sikap, subyek cenderung berada pada kategori tinggi. Ini berarti, subyek memiliki kemampuan bersikap baik; (4) pada aspek tingkah laku kelompok, subyek cenderung berada pada kategori tinggi. Ini berarti, dalam kehidupan berkelompok baik dan; (5) pada aspek norma sosial, subyek cenderung berada pada kategori tinggi. Ini berarti, kemampuan menataati dan menghargai peraturan di dalam kelompok baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  ABSTRACT ANALYSIS OF TEENEGER SOCIAL INTERACTION OF HOMESCHOOLING PARTICIPANTS LEVEL BY APPLYING COMMUNITY METHOD A Case Study Of Kak Seto Homeschooling Semarang

  Citra Kusumawardhani Sanata Dharma University

  Yogyakarta 2011

  This study aims to determine the high and low levels of social interaction of teenager homeschooling participants whose ages are sixteen to eighteen by applying the community method. The study was conducted in August 2011.

  This is a descriptive study on homeschooling students in Homeschooling Kak Seto Semarang. Samples are not needed in this study as the population is only 27. Miles and Huberman model is applied in analysing the data, either before or during the study.

  The results of this study indicate that: (1) the level of teenager social interaction using the method of homeschooling in Kak Seto community in Semarang tends to be high. This means, the subject has a good level of social interaction; (2) on the communication aspect, the subject tends to be in the high category. This means, the ability of subjects to communicate with tutors/teachers, friends inside and outside of homeschooling is good; (3) the aspect of attitude, the subject tends to be at high category. This means, the subject has the ability to be good; (4) on aspects of group behavior, the subjects tend to be in the high category. This means, in the lives of groups are good and; (5) on aspects of social norms, the subject tends to be in the high category. This means, the ability to obey and respect the rules in group is good. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI KATA PENGANTAR

  Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus, atas kasih dan kekuatan yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

  Penulisan skripsi ini dapat selesai tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Bapak Rohandi, Ph. D, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

  2. Bapak Indra Dharmawan, SE., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma.

  3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd. selaku Kaprodi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma.

  4. Ibu Cornelio Purwantini, S.Pd., M. S.A. selaku dosen pembimbing skripsi, yang telah memberikan masukan, saran, waktu, dan kesabarannya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

  5. Para dosen yang dengan sabar telah mengajar dan mendidik selama perkuliahan.

  6. Staff, tutor, dan siswa homeschooling Kak Seto Semarang yang telah memberikan kesempatan untuk melaksanakan penelitian.

  7. Kedua orangtuaku Ir. Cipta Santosa dan Artha Natali yang tiada lelah untuk memberi dukungan terhadap apa yang aku kerjakan selama ini hingga terselesaikan semua tugas skripsi ini.

  8. Eyang kakung, eyang putri, tante bertha, om sono, om cindy dan tante tien yang telah memberi dukungan, mendoakan dan selalu memompa semangatku lagi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  9. Adik-adikku Bimo, Adinda, Abel, dan Nathan yang telah memberi dukungan secara moril.

  10. M. Sapto Nugraha yang menjadi penyemangatku dan dengan setia selalu mendukungku untuk menyelesaikan skripsi ini.

  11. Keluarga besar Journey to the west: Biksu Tong (Endah), Sun go kong (Nila), adik Tsa (Heni), Dewi Kuan In (Windi), Ti pat kai (Lando), En-en (Tami), Putri Kipas (Ria), Siluman Gagak (Ratri), dan Siluman Kura-kura (Luci) yang menjadi teman seperjuangan, penyemangat, dan telah membantu banyak hal terutama dalam mengerjakan skripsi ini. Mari kita melanjutkan perjalanan ke barat jilid 2.

  12. Ovi yang telah memberikan tumpangan selama menginap di Semarang.

  13. Teman-teman pengurus HIMAPENSI 2007 atas pengalaman organisasi yang aku terima.

  14. Teman-teman asisten fasilitator PPKM 2008 dan 2009 atas pengalaman yang telah diberikan.

  15. HMPC Semarang dan HMPC Salatiga atas pengkondisiannya selama mengurus penelitian di Semarang dan Salatiga.

  16. JMPC atas dukungan, sharing dan pengalaman yang diberikan.

  17. Angkringane JAC, Gadhomiee, dan Kopi Joss Pak Wik.

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR ISI

  Halaman Judul ........................................................................................... i Halaman Persetujuan Pembimbing ............................................................. ii Halaman Pengesahan ................................................................................. iii Halaman Persembahan .............................................................................. iv Halaman Motto ......................................................................................... v Pernyataan Keaslian Karya ........................................................................ vi Lembar Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah Untuk Kepentingan Akademis ........................................................ vii Abstrak ...................................................................................................... viii

  

Abstract ...................................................................................................... ix

  Kata pengantar .......................................................................................... x Daftar Isi ................................................................................................... xii Daftar Tabel .............................................................................................. xiv Daftar Lampiran ........................................................................................ xv

  Bab I. Pendahuluan A. Latar Belakang ...............................................................................

  1 B. Batasan Masalah ............................................................................

  3 C. Rumusan Masalah ..........................................................................

  4 D. Tujuan Penelitian ...........................................................................

  4 E. Manfaat Penelitian .........................................................................

  4 Bab II. Tinjauan Pustaka A. Tinjauan Teoritik ...........................................................................

  6 1. Pengertian Interaksi Sosial .......................................................

  6 2. Pengertian Remaja ...................................................................

  11 3. Pengertian Homeschooling .......................................................

  13 4. Tokoh-Tokoh Homeschooling ..................................................

  14 5. Alasan Orang Tua Memilih Homeschooling .............................

  15 6. Kelemahan dan Kelebihan Homeschooling ...............................

  16

  7. Metode Komunitas dalam

Homeschooling Kak Seto Semarang .........................................

  18 B. Kerangka Berpikir .........................................................................

  19 Bab III. Metode Penelitian A. Jenis Penelitian ..............................................................................

  24 B. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................

  24 C. Subyek dan Obyek Penelitian .........................................................

  24

  D. Populasi .........................................................................................

  40 B. Deskripsi Data Penelitian ................................................................

  60 Daftar Riwayat Hidup ................................................................................

  57 Lampiran ...................................................................................................

  55 Daftar Pustaka ...........................................................................................

  55 C. Saran .............................................................................................

  54 B. Keterbatasan ..................................................................................

  48 Bab VI. Kesimpulan, Saran, dan Keterbatasan A. Kesimpulan ....................................................................................

  45 D. Pembahasan ...................................................................................

  41 C. Deskripsi Tingkat Interaksi Sosial ..................................................

  39 Bab V. Hasil Penelitian dan Pembahasan A. Deskripsi Pra Penelitian ..................................................................

  25 E. Teknik Pengumpulan Data .............................................................

  39 D. Proses Pembelajaran ......................................................................

  38 C. Kurikulum .....................................................................................

  37 B. Visi dan Misi .................................................................................

  34 Bab IV. Gambaran Umum A. Latar Belakang ...............................................................................

  28 I. Teknik Analisis Data ......................................................................

  27 H. Validitas dan Reliabilitas ...............................................................

  26 G. Instrumen Penelitian ......................................................................

  25 F. Jenis Data ......................................................................................

  83 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  DAFTAR TABEL Tabel 3.1 ...................................................................................................

  27 Tabel 3.2 ...................................................................................................

  29 Tabel 3.3 ...................................................................................................

  31 Tabel 3.4 ...................................................................................................

  33 Tabel 5.1 ...................................................................................................

  42 Tabel 5.2 ...................................................................................................

  42 Tabel 5.3 ...................................................................................................

  43 Tabel 5.4 ...................................................................................................

  43 Tabel 5.5 ...................................................................................................

  44 Tabel 5.6 ...................................................................................................

  45 Tabel 5.7 ...................................................................................................

  45 Tabel 5.8 ...................................................................................................

  46 Tabel 5.9 ...................................................................................................

  47 Tabel 5.10 .................................................................................................

  48 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Kuesioner Penelitian ..................................................................

  60 Lampiran Pedoman Pertanyaan Wawancara ..............................................

  63 Lampiran Surat Ijin Penelitian Lampiran 1. Uji Validitas Dan Reliabilitas ................................................

  64 Lampiran 2. Data Induk Penelitian ............................................................

  69 Lampiran 3. Rumus Perhitungan Data Dan Pengkategorian Subyek ...........

  73 Lampiran 4. Tabel Pengkategorisasian .......................................................

  74 Lampiran 5. Tabel Deskripsi Pengkategorisasian Subyek ..........................

  76 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  bahwa secara empiris barangkali salah satu faktor yang mempengaruhi mengapa terjadi pergeseran dinamika pemikiran masyarakat terhadap pola pendidikan di Indonesia dikarenakan para orang tua murid sudah begitu menyadari bahwa sudah lama pendidikan kita dihantui oleh tingginya kekerasan sosiologis yang selama ini terjadi dalam interaksi dunia pendidikan kita.

  Kemunculan homeschooling pun tidak semulus yang dibayangkan. Dalam perkembangannya sampai sekarang, homeschooling masih memunculkan pro dan kontra di masyarakat. Masyarakat yang pro terhadap homeschooling merupakan masyarakat yang tidak puas dan kecewa dengan pendidikan yang diberikan oleh Negara. Pendidikan sudah dianggap tidak lagi mendidik dan membuat anak menjadi senang dalam belajar tetapi pendidikan menjadikan anak semakin terbeban dengan rangkaian tugas yang semakin berat serta tidak disesuaikan dengan perkembangan anak. Sedangkan masyarakat yang kontra menganggap bahwa homeschooling tidak membawa dampak yang baik kepada anak-anaknya terutama dalam aspek interaksi sosialnya, karena anak belajar sendiri di rumah dan akan membentuk anak menjadi pribadi yang individual. Selain itu masyarakat yang kontra menganggap homeschooling hanya ditujukan untuk anak-anak yang hyperactive serta mengalami down syndrome yang tidak bisa melakukan pembelajaran dengan anak-anak normal lainnya.

  Homeschooling juga memiliki kelemahan dan kelebihan. Menurut Haniar

  (2009) menyatakan bahwa kelebihan dari homeschooling, yaitu anak lebih

  3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  mandiri, bertanggung jawab dan kreatif; memiliki fleksibilitas waktu dan tempat; belajar lebih menyenangkan dan tidak terpaksa. Sedangkan kelemahan dari homeschooling, yaitu dapat terjebak dalam fleksibilitas waktu dan tempat; sosialisasi seumur relative kurang; anak kurang mampu bersaing dan bekerja kelompok.

  Homeshooling di Indonesia baru berkembang dan masih banyak

  kelemahan dari homeschooling, salah satunya adalah peserta homeschooling dianggap kurang baik dalam kemampuan interaksi sosialnya. Peneliti memilih remaja usia enam belas sampai delapan belas tahun karena pada rentang usia tersebut anak sedang mencari jati dirinya dan mulai berinteraksi dengan dunia di luar lingkungan keluarga. Berdasarkan kelemahan dan adanya perubahan interaksi pada remaja usia enam belas sampai delapan belas tahun, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang Analisis Tingkat

  Interaksi Sosial Remaja Peserta Homeschooling Menggunakan Metode Komunitas.

B. Batasan Masalah

  Dalam penelitian ini, pembahasan tentang interaksi sosial remaja usia enam belas sampai delapan belas tahun yang mengikuti program

  4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  homeschooling komunitas dan berfokus pada empat aspek dasar yaitu: komunikasi, sikap, tingkah laku kelompok, dan norma sosial.

  C. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dirumuskan masalah dalam makalah ini sebagai berikut : Bagaimanakah tingkat interaksi sosial pada remaja peserta homeschooling usia enam belas sampai delapan belas tahun karena pada rentang usia ini anak sedang mencari jati diri dan memulai untuk melakukan interaksi dengan lingkungan di luar lingkungan keluarga?

  D. Tujuan Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah : Untuk mengetahui tinggi rendahnya tingkat interaksi sosial remaja peserta delapan belas tahun.

  E. Manfaat Penelitian

  Penelitian ini memiliki manfaat bagi tempat penelitian, universitas, penulis, dan masyarakat :

  5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  1. Homeschooling Kak Seto, yaitu sebagai bahan evaluasi bagi pengembangan metode homeshooling.

  2. Universitas Sanata Dharma, yaitu untuk memberikan sumbangan pemikiran terkait dengan pengembangan pendidikan homeschooling.

  3. Masyarakat, yaitu untuk mengubah pola pikir/paradigma masyarakat tentang homeschooling dan menjadi salah satu referensi pendidikan bagi para orang tua.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  hukuman dengan menggunakan suatu tindakan oleh individu lain yang menjadi pasangannya. Sedangkan menurut Sarwono (2009:185) dalam bukunya psikologi umum, menyatakan bahwa interaksi sosial adalah hubungan manusia dengan manusia lainnya, manusia dengan kelompoknya, serta kelompok satu dengan kelompok lainnya.

  Dalam interaksi sosial tidak hanya terpaku pada sesama individu saja, tetapi juga bisa terjadi antara individu dengan kelompok dan sesama kelompok.

  Menurut Maryati dan Suryawati dalam interaksi sosial dibagi menjadi tiga macam, yaitu :

  a. Interaksi antara individu dan individu

  Dalam hubungan ini bisa terjadi interaksi positif ataupun negatif. Interaksi positif, jika hubungan yang terjadi saling menguntungkan. Interaksi negatif,

jika hubungan timbal balik merugikan satu pihak atau keduanya (bermusuhan).

  b. Interaksi antara individu dan kelompok

  Interaksi ini pun dapat berlangsung secara positif maupun negatif. Bentuk kondisinya.

  c. Interaksi sosial antara kelompok dan kelompok

  Interaksi sosial kelompok dan kelompok terjadi sebagai satu kesatuan bukan kehendak pribadi. Misalnya, kerja sama antara dua perusahaan untuk membicarakan suatu proyek.

  8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Interaksi yang kelihatannya sangat sederhana, sebenarnya merupakan suatu proses yang cukup kompleks. Apabila dilihat dari teori insting yang dikemukakan oleh Mc Dougall, manusia itu secara instingtive akan berhubungan satu dengan yang lain (Walgito, 2003:58). Namun perilaku dalam interaksi sosial tidak sesederhana itu, tetapi perilaku itu didasari oleh berbagai faktor psikologis lainnya. Seperti yang dikemukakan oleh Floyd Allport dalam Walgito (2003:58) bahwa perilaku dalam interaksi sosial ditentukan oleh banyak faktor termasuk manusia lain yang ada di sekitarnya dengan perilakunya yang spesifik. Menurut Ahmadi (1991:57) dalam bukunya Psikologi Sosial

  menyatakan bahwa interaksi sosial memiliki beberapa faktor, yaitu :

  a. Faktor Imitasi Merupakan dorongan untuk meniru orang lain, misalnya dalam hal tingkah laku, mode pakaian dan lain- lain.

  b. Faktor Sugesti Yaitu pengaruh psikis, baik yang datang dari dirinya sendiri maupun dari orang lain, yang pada umumnya diterima tanpa adanya kritik dari orang lain.

  Merupakan suatu dorongan untuk menjadi identik (sama) dengan orang lain, baik secara lahiriah maupun batiniah.

  d. Faktor Simpati Merupakan suatu perasaan tertarik kepada orang lain. Interaksi sosial yang didasarkan atas rasa simpati akan jauh lebih mendalam bila dibandingkan hanya

  9

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI berdasarkan sugesti atau imitasi saja.

  Dalam bagian ini akan dibahas juga aspek yang mendasari interaksi sosial menurut Sarwono (2009:185), yaitu : a. Komunikasi Komunikasi adalah proses pengiriman berita dari seseorang kepada orang lain.

  Dalam kehidupan sehari-hari kita melihat komunikasi ini dalam pelbagai bentuk, misalnya percakapan antara dua orang, pidato dari ketua kepada anggota rapat, berita yang dibacakan oleh penyiar televisi atau radio, buku cerita, koran, surat, telepon, facsimile, internet, email, sms dan sebagainya.

  Dalam tiap bentuk komunikasi di atas terdapat lima unsur dalam proses komunikasi yaitu : 1. Adanya pengirim berita; 2. Adanya penerima berita; 3.

  Adanya berita yang dikirimkan; 4. Adanya media atau alat pengirim berita; dan 5. Adanya sistem simbol yang digunakan untuk menyatakan berita.

  b. Sikap Sikap adalah istilah yang mencerminkan rasa senang, tidak senang, atau perasaan biasa- biasa saja (netral) dari seseorang terhadap sesuatu. “Sesuatu” itu terhadap sesuatu itu adalah perasaan senang, maka disebut sikap positif, sedangkan bila perasaan tidak senang, maka disebut sikap negatif. Bila tidak timbul perasaan apa-apa, berarti sikapnya netral. Sikap dinyatakan dalam tiga domain ABC, yaitu affect, behaviour, cognition. Affect adalah perasaan yang timbul (senang, tak senang), behaviour adalah perilaku yang mengikuti

  10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  perasaan itu (mendekat, menghindar), dan cognition adalah penilaian terhadap objek sikap (bagus, tidak bagus) (Sarwono, 2009).

  c. Tingkah Laku Kelompok Sebelum membicarakan tingkah laku kelompok, perlu dibicarakan mekanisme- mekanisme apa yang terjadi dalam kelompok sehingga kelompok itu bertingkah laku. Mekanisme yang mendorong tingkah laku kelompok ini disebut dinamika kelompok. Teori dinamika kelompok diajukan pertama kali oleh Kurt Lewin (1890-1947) yang menyatakan tingkah laku kelompok adalah fungsi dari kepribadian individu dan situasi sosial dengan rumusan :

  B = f(P, E), dengan penjelasan B = Behaviour, f = fungsi, P = Personality

  (kepribadian), E = Environment (lingkungan). Dengan demikian, kelompok tidak mempunyai jiwa tersendiri. Perilaku kelompok tidak dapat dipisahkan dari perilaku individu-individu anggotanya.

  d. Norma Sosial Norma sosial adalah nilai-nilai yang berlaku dalam suatu kelompok, yang membatasi tingkah laku individu dalam kelompok itu. Yang membedakan lainnya adalah bahwa dalam norma sosial ada terkandung sanksi sosial (Horne, 2001) artinya barangsiapa yang melakukan sesuatu yang melanggar norma, akan dikenai tindakan tertentu oleh masyarakatnya. Sanksi ini bisa berupa bahan gunjingan, sampai dicela di depan publik (dalam masyarakat yang sudah maju bisa melalui media massa) atau disingkirkan (diisolasi) dari pergaulan.

  11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Pengertian Remaja

  Remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa (Gunarsa, 1979:13). Terdapat berbagai istilah remaja yang memiliki arti berbeda. Untuk menghindari kesalahpahaman, maka akan dibahas istilah tersebut, antara lain : puberteit, adolescentia, dan youth (Gunarsa ,1979:14) Puberteit (pubertas) adalah masa antara dua belas sampai enam belas tahun.

  Pubertas meliputi perubahan-perubahan fisik dan psikis. Perubahan pada masa ini menjadi obyek penyorotan terutama perubahan dalam lingkungan dekat, yaitu dalam hubungan dengan keluarga. Adolescentia adalah masa sesudah pubertas, yaitu masa antara tujuh belas sampai dua puluh dua tahun. Pada masa ini lebih diutamakan perubahan dalam hubungan dengan lingkungan hidup yang lebih luas yaitu masyarakat. Hurlock (Gunarsa, 1979:18) mengartikan remaja dari tanda-tanda fisik yang menunjukkan kematangan seksuil dengan timbulnya gejala-gejala biologis. Sedangkan Neidhart (Gunarsa, 1979:18), berpendapat bahwa adolencentia merupakan masa peralihan dan ketergantungan pada masa anak ke masa dewasa, dimana ia sudah harus dapat merupakan masa dimana terbentuk suatu perasaan baru mengenai identitas. Identitas mencakup cara hidup pribadi yang dialami sendiri dan sulit dikenal oleh orang lain. Menurut Anna Freud (Gunarsa, 1979:18) menyatakan

  adolencentia merupakan suatu masa yang meliputi proses perkembangan

  dimana terjadi perubahan-perubahan dalam hal motivasi seksuil, organisasi

  12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  daripada ego, hubungan dengan orang tua, orang lain dan cita-cita yang dikejarnya.

  Remaja mengalami perubahan dalam dirinya baik secara jasmani, kepribadian, intelek, dan peranan di dalam maupun di luar lingkungannya.

  Gejala perubahan itu terjadi karena dilatarbelakangi oleh masa peralihan yang dialami oleh remaja. Menurut Gunarsa (1979:12) dalam bukunya Psikologi Remaja menyatakan bahwa perubahan yang terjadi dalam diri remaja dapat dibagi dalam dua kelompok, yaitu : a. Perubahan yang mudah diketahui, karena proses perkembangannya jelas dan mudah diamati oleh orang lain; b. Perubahan yang sulit dilihat oleh orang lain, maupun oleh ramaja yang mengalaminya sendiri. Sedangkan proses perkembangan yang menghasilkan perubahan tersebut tidak mudah diamati oleh orang lain, tetapi dapat dihayati oleh remaja itu sendiri.

  Proses perkembangan yang terjadi pada remaja adalah perkembangan psikoseksualitas dan emosionalitas yang mempengaruhi tingkah laku remaja.

  Dengan adanya perkembangan dalam diri remaja tersebut, maka akan Permasalahan yang dihadapi oleh remaja dikarenakan remaja sedang mengalami pembentukan identitas diri.

  13

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Pengertian Homeschooling

  merupakan salah satu jenis pendidikan non formal. Akar

  Homeschooling homeschooling dapat dipahami dengan istilah yang umum, yaitu belajar

  otodidak atau belajar mandiri. Homeschooling pada dasarnya merupakan metode pembelajaran yang menekankan pada masalah sikap dan pendekatan belajar yang lebih mandiri (http://www.sekolahrumah.com). Salah satu pengertian umum homeschooling adalah sebuah keluarga yang memilih untuk bertanggung jawab sendiri atas pendidikan anak-anak dan mendidik anaknya dengan berbasis rumah (http://www.sumardiono.com). Menurut Olivia (Setyowati, 2010:1), homeschooling adalah sebuah tindakan proaktif untuk turut campur di dalam pendidikan anak kita dan bertanggung jawab untuk memberikan sebuah kecintaan terhadap belajar. Homeschooling (Sekolah rumah), menurut Direktur Pendidikan Masyarakat Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) Ella Yulaelawati

  , adalah proses layanan

  keluarga dan proses belajar mengajar pun berlangsung dalam suasana yang kondusif.

  Jadi dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa

  homeschooling merupakan salah satu jenis pendidikan dimana orang tua yang

  14

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  mengatur sendiri dan bertanggung jawab terhadap kurilulum serta melaksanakan sendiri proses pembelajarannya.

4. Tokoh-Tokoh Homeschooling

  Di Amerika, banyak contoh praktisi homeschooling yang berhasil dan terkenal di dalam kehidupannya, antara lain (http://www.sekolahrumah.com) : a. Benyamin Franklin

  Seorang negarawan, ilmuwan, penemu, pemimpin sipil, dan pelayan publik (public servant). Franklin hanya dua tahun mengikuti sekolah karena orang tuanya tak mampu membayar biaya pendidikan.

  b. Pearl S. Buck Peraih hadiah Nobel tahun 1938, dikenal sebagai penulis besar. Anak seorang misionaris ini besar di China dan menjalani homeschooling melalui korespondensi dan tutor. Setelah kembali ke Amerika, dia meneruskan pendidikannya di College, kembali ke China sebagai guru dan menjadi penulis.

  c. Thomas Alfa Edison Edison hanya mengikuti sekolah selama 3 bulan karena dianggap terbelakang.

  Dia dididik sendiri oleh ibunya dengan memperlakukan pendidikan sebagai petualangan (adventure) dan bermain (playing games). Edison dikenal sebagai penemu besar, antara lain lampu listrik, generator, transmitter telepon.

  15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  d. Hanson Ini adalah grup musik terkenal saat ini yang terdiri tiga remaja: Ike, Taylor, dan Zach. Mereka melakukan homeschooling yang membuat mereka dapat meluangkan waktu yang banyak untuk mengembangkan bakat mereka di bidang musik.

  Di Indonesia, contoh sosok yang dibesarkan dalam sistem pendidikan

  homeschooling antara lain: KH Agus Salim, Ki Hajar Dewantara, dan Buya

  Hamka (Makalah Dr. Seto Mulyadi, 18 Juni 2006). Untuk era modern, belum ada lagi sosok homeschooling di Indonesia yang menjulang dan dikenal luas secara nasional. Homeschooling sedang menemukan momentum barunya pada saat ini dan sedang mencari bentuknya di tengah sistem pendidikan sekolah yang reguler. Mulai banyak orang tua yang menempuh homeschooling bagi anak-anaknya, salah satunya adalah Seto Mulyadi (Ketua Komnas Anak, tokoh pendidikan anak) yang menjalankan program homeschooling bagi putri- putrinya.

5. Alasan Orang Tua Memilih Homeschooling

  Para orang tua memiliki alasan yang beragam ketika memilih

  homeschooling untuk pendidikan anak-anaknya. Alasan tersebut berbeda-beda,

  menurut hasil penelitian Haniar yaitu: a. Orang tua ingin meningkatkan kualitas pendidikan anak.

  16 b. Orang tua tidak puas dengan kualitas pendidikan di sekolah reguler.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  c. Orang tua sering berpindah-pindah atau melakukan perjalanan.

  d. Orang tua merasa keamanan dan pergaulan sekolah tidak kondusif bagi perkembangan anak.

  e. Orang tua menginginkan hubungan keluarga yang lebih dekat dengan anak.

  f. Orang tua merasa sekolah yang baik semakin mahal dan tidak terjangkau.

  g. Anak-anak memiliki kebutuhan khusus yang tidak dapat dipenuhi di sekolah umum.

  h. Orang tua memiliki keyakinan bahwa sistem yang ada tidak mendukung nilai- nilai keluarga yang dipegangnya. i. Orang tua merasa terpanggil untuk mendidik sendiri anak-anaknya.

  Dari beberapa alasan tersebut sebagian besar alasan orang tua memilih

  homeschooling yaitu karena mereka tidak puas dengan sistem pendidikan yang

  ada di sekolah formal, dan biaya pendidikan yang semakin mahal menjadi alasan orang tua juga untuk memilih homeschooling.

6. Kelemahan dan Kelebihan Homeschooling

  Setiap model pendidikan pasti memiliki kelemahan dan kelebihan, begitu juga dengan homeschooling. Kelemahan dan kelebihan homeschooling sebagai berikut :

  a. Kelebihan homeschooling: 1) Anak lebih mandiri, tanggung jawab, kreatif dan percaya diri.

  17

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2) Proses menuju kemandirian dan tanggung jawab anak tidak terjadi begitu saja, orangtua memegang peranan penting dalam mengarahkan anak.

  3) Fleksibilitas waktu dan tempat. Bagi anak berkebutuhan khusus (autis misalnya) orangtua dapat menggabungkan program terapi dan proses pendidikannya. Anak yang berprestasi dalam olahraga dan seni dapat terus menjalankan latihan mereka.

  4) Belajar lebih menyenangkan, tidak terpaksa. Sesuai dengan semboyan yang dianut beberapa homeschooler , ”Belajar bisa di mana saja, kapan saja dan dari siapa saja.” b. Kelemahan homeschooling : 1) Dapat terjebak dalam fleksibilitas waktu. Dengan fleksibilitas waktu yang tinggi dalam homeschooling sehingga menuntut disiplin dan komitmen yang tinggi pula dari para homeschooler (baik orangtua maupun anak).

  2) Sosialisasi seumur relatif kurang berkembang dibandingkan dengan anak sekolah. Orangtua yang menyadari hal ini mengantisipasi dengan memasukkan anak ke dalam kursus-kursus yang sesuai dengan level anak atau bergabung 3) Anak kurang mampu bersaing dan bekerja kelompok (team work).

  Kekurangan homeschooling sebenarnya disesuaikan dengan pribadi peserta didik dan bagaimana cara orang tua mendidik peserta didik. Seperti yang diceritakan oleh Olivia (Setyowati, 2010:9-10), saat ini di sekolah-sekolah banyak terjadi kasus bullying dan ada beberapa pihak yang merasa bila orang

  18

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  tua yang overprotective akan memilih homeschooling untuk anaknya sehingga anak tidak memiliki sikap untuk bertahan dalam menghadapi segala persoalan.

  Padahal bila dilihat dengan terjadinya kasus bullying seperti itu bukannya malah membuat peserta didik bertahan tapi akan mengancam emosi atau mental anak sehingga anak akan terbentuk dengan memiliki rasa takut dan tertekan.

7. Metode Komunitas dalam Homeschooling Kak Seto Semarang

  Homeschooling memiliki tiga jenis metode, yaitu metode tunggal, metode

  majemuk, dan metode komunitas. Pada metode homeschooling tunggal, orang tua terjun langsung dalam proses pembelajaran sebagai guru, jika ada guru yang didatangkan secara privat hanya akan membimbing dan mengarahkan minat anak dalam mata pelajaran yang disukainya. Guru tersebut bisa berasal dari lembaga-lembaga yang khusus menyelengarakan program homeschooling.

  Pada metode homeschooling majemuk dilaksanakan oleh dua atau lebih keluarga untuk kegiatan tertentu sementara kegiatan pokok tetap dilaksanakan oleh orang tua masing-masing. Sedangkan pada homeschooling komunitas merupakan gabungan beberapa homeschooling majemuk yang menentukan silabus, bahan ajar, kegiatan pokok (olah raga, seni dan bahasa), sarana/prasarana dan jadwal pembelajaran. Dalam hal ini beberapa keluarga memberikan kepercayaan kepada Badan Tutorial untuk memberi materi pelajaran. Badan tutorial melakukan kunjungannya ke tempat yang disediakan komunitas.

  19

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Model pembelajaran dalam metode komunitas memiliki sedikit perbedaan dengan metode tunggal dan majemuk. Dalam komunitas proses pembelajaran dengan mengumpulkan peserta di sebuah kelas untuk belajar sambil bersosialisasi dengan teman-temannya, jadwal belajar peserta pun ditentukan oleh tutorial. Sedangkan pada metode tunggal dan majemuk, model pembelajaran yang digunakan adalah Distance Learning. Distance Learning merupakan proses pembelajaran di mana peserta belajar di rumah dengan modul dan orang tua yang berperan besar sebagai pendidiknya. Adapula program Tutor Visit yaitu metode pembelajaran di mana peserta belajar di rumah dan didampingi oleh tutor. Dalam tutor visit jadwal belajar disusun sesuai kesepakatan antara peserta, orangtua dan tutor.

B. Kerangka Berpikir

  Hubungan antar manusia, manusia dengan kelompoknya, maupun antar kelompok disebut interaksi sosial (Sarwono, 2009:185). Menurut H.

  Bonner dalam bukunya Social Psychology memberikan rumusan interaksi sosial adalah suatu hubungan antara dua individu atau lebih, dimana kelakuan individu yang satu mempengaruhi, mengubah, atau memperbaiki kelakuan individu yang lain atau sebaliknya (Ahmadi, 1991:54). Aspek yang mendasari interaksi sosial menurut Sarwono (2009) dalam bukunya Psikologi Umum yaitu komunikasi, sikap, tingkah laku kelompok, dan norma-norma sosial.

  20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Menurut Gunarsa (1979:19) permulaan masa remaja ditandai oleh perubahan-perubahan fisik yang mendahului kematangan seksuil dan bersamaan dengan itu akan dimulai proses perkembangan psikis remaja, dimana mereka mulai melepaskan diri dari ikatan orang tua dan mengalami perubahan kepribadian yang terwujud dalam cara hidup untuk menyesuaikan diri dengan masyarakat. Santrock (2003:24) mengungkapkan bahwa pada masa transisi sosial, remaja mengalami perubahan dalam hubungan individu dengan manusia lain yaitu dalam emosi, dalam kepribadian, dan dalam peran dari konteks sosial dalam perkembangan. Membanta terhadap teman sebaya, perkembangan sikap asertif, kebahagiaan remaja dalam peristiwa tertentu serta peran gender dalam masyarakat merefleksikan peran proses sosial-emosional dalam John Flavell dalam Santrock (2003:125) juga menyebutkan bahwa kemampuan remaja untuk memantau kognisi sosial mereka secara efektif merupakan petunjuk penting mengenai adanya kematangan dan kompetensi sosial mereka. Jean Piaget dan Harry Stack Sullivan dalam Santrock (2003:220) mengemukakan bahwa anak- setara melalui interaksi dengan teman sebaya. Mereka juga belajar untuk mengamati dengan teliti minat dan pandangan teman sebaya dengan tujuan untuk memudahkan proses penyatuan dirinya ke dalam aktifitas teman sebaya yang sedang berlangsung. Sullivan beranggapan bahwa teman memainkan peran yang penting dalam membentuk kesejahteraan dan

  21

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  dan remaja. Mengenai kesejahteraan, dia menyatakan bahwa semua orang memiliki sejumlah kebutuhan sosial dasar, juga termasuk kebutuhan kasih sayang (ikatan yang aman), teman yang menyenangkan, penerimaan oleh lingkungan sosial, keakraban, dan hubungan seksual.

  Menurut Steinberg dalam Santrock (2002:42) mengemukakan bahwa

  

  meningkat melampaui tingkat masa anak-anak. Peningkatan ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu perubahan biologis pubertas, perubahan kognitif yang meliputi peningkatan idealisme dan penalaran logis, perubahan sosial yang berfokus pada kemandirian dan identitas, perubahan kebijaksanaan pada dan harapan-harapan yang dilanggar oleh pihak orang tua dan remaja. Konflik yang terjadi antara remaja dan orang tua dikarenakan orang tua berpikir bahwa remaja berubah dari seorang anak yang selalu menurut menjadi seseorang yang tidak mau menurut, melawan, dan menentang standar-standar orang tua. Oleh karena itu maka banyak orang tua cenderung mengekang, mengendalikan, dan memberi tekanan terhadap remaja. Berikut ada beberapa strategi untuk mengurangi konflik antara orang tua dan remaja (Santrock, 2002: 24) yaitu : 1) menetapkan aturan-aturan dasar bagi pemecahan konflik. 2) Mencoba mencapai suatu pemahaman timbal balik. 3) Mencoba melakukan corah pendapat (brainstorming). 4) Mencoba bersepakat tentang satu atau lebih pemecahan masalah. 5) Menulis kesepakatan. 6) Menetapkan waktu bagi suatu tindak lanjut untuk melihat kemajuan yang telah dicapai. Jadi,

  22

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  perkembangan remaja meliputi masa transisi biologis yaitu pertumbuhan dan

  perkembangan fisik. Transisi kognitif yaitu perkembangan kognitif remaja pada lingkungan sosial dan juga proses sosioemosional dan yang terakhir adalah masa transisi sosial yang meliputi hubungan dengan orang tua, teman sebaya, serta masyarakat sekitar.