INTERAKSI SOSIAL PADA ANAK YANG MENGIKUTI METODE PENDIDIKAN HOMESCHOOLING Interaksi Sosial Pada Anak Yang Mengikuti Metode Pendidikan Homeschooling.

INTERAKSI SOSIAL PADA ANAK YANG MENGIKUTI METODE
PENDIDIKAN HOMESCHOOLING

NASKAH PUBLIKASI
Diajukan kepada Fakultas Psikologi
Untuk memenuhi sebagian syarat
Memperoleh gelar Sarjana (S-1) Psikologi

Diajukan Oleh :
MUFI WIJAYANTI
F 100 110 143

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015

INTERAKSI SOSIAL PADA ANAK YANG MENGIKUTI METODE
PENDIDIKAN HOMESCHOOLING

NASKAH PUBLIKASI
Diajukan kepada Fakultas Psikologi

Untuk memenuhi sebagian syarat
Memperoleh gelar Sarjana (S-1) Psikologi

Diajukan Oleh :
MUFI WIJAYANTI
F 100 110 143

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015

ii

INTERAKSI SOSIAL PADA ANAK YANG MENGIKUTI METODE
PENDIDIKAN HOMESCHOOLING

Yang disusun oleh :
MUFI WIJAYANTI
F 100 110 143
Telah disetujui untuk dipertahankan didepan Dewan Penguji :

Telah disetujui oleh :

Pembimbing Utama

Surakarta,

Dr. Nanik Prihartanti, M.Si

iii

INTERAKSI SOSIAL PADA ANAK YANG MENGIKUTI METODE
PENDIDIKAN HOMESCHOOLING

Diajukan Oleh :
MUFI WIJAYANTI
F 100 110 143

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Pada Tanggal
09 September 2015

Dan dinyatakn telah memenuhi syarat

Penguji Utama
Dr. Nanik Prihartanti, M.Si
Penguji Pendamping I

Taufik, M.Si., Ph.D
Penguji Pendamping II

Dra. Rini Lestari, M.Si

Surakarta, ..............................
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Fakultas Psikologi
Dekan,

Taufik, M.Si., Ph.D

iv


INTERAKSI SOSIAL PADA ANAK YANG MENGIKUTI METODE
PENDIDIKAN HOMESCHOOLING
Mufi Wijayanti
Dr. Nanik Prihartanti, M.Si
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah surakarta
Mufi.wijayanti@gmail.com
Interaksi sosial merupakan hubungan antar dua orang atau lebih yang saling
mempengaruhi. Dalam kehidupan sehari-hari individu akan bertemu dengan
individu yang lain untuk menjalin hubungan sosial. Hubungan sosial tersebut bisa
dimulai dari ruang lingkup yang kecil yaitu keluarga lalu berlanjut pada
lingkungan sekolah dan lingkungan yang lebih luas yaitu masyarakat. Proses
perkembangan sosial anak terlihat dengan jelas ketika anak tersebut masuk dalam
dunia pendidikan yaitu sekolah. Dalam dunia pendidikan terdapat 3 jalur
pendidikan yaitu formal, informal, dan non formal. Homeschooling termasuk
dalam pendidikan informal. Metode Homeschooling merupakan metode
pendidikan berbasis keluarga, dimana model pembelajarannya dilakukan dirumah
dengan orang tua atau dengan guru privat.Dalam praktiknya model pendidikan
Homecshooling ini berbeda dengan sekolah formal, Homeschooling dilakukan
dirumah bersama dengan orang tua atau guru secara privat dengan jadwal yang
sudah ditentukan dari pihak keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk

mendiskripsikan atau memahami interaksi sosial pada anak yang mengikuti
metode pendidikan Homeschooling. Dalampenelitian ini menggunakan kualitatif
studi kasus dengan menggunakan 2 informan inti dan 4 informan pendukung, dan
menggunakan metode pengambilan data berupa wawancara dan observasi. Hasil
dari penelitian ini adalah anak yang mengikuti Homeschooling terjadi interaki
sosial yang bagus dengan orang tua dan keluarga, karena orang tua dan keluarga
memiliki peran yang sangat penting dalam mensukseskan pendidikan anak
sehingga orang tua atau keluarga bertanggung jawab penuh, namun ketika betemu
dengan masyarakat luas kurang mampu bersosialisasi dengan cakap. Hal tesebut
terjadi karena anak yang mengikuti metode pendidikan Homeschooling
menuangkan semua waktunya berada di homeschooling dan kegiatan kesibukan
masing-masing sehingga interaksi dengan masyarakat di lingkungan sekitar rumah
sangat minim dan jarang terjadi. Dalam pemilihan kegiatan atau kesibukan
homeschooler lebih mengedepankan bakat dan potensi yang dimiliki, disamping
itu juga untuk menumbuhkan rasa percaya diri sehingga diperbanyak kegiatan
yang menunjang hal tersebut.
Kata Kunci : Interaksi sosial, anak, Homeschooling

v


berbasis keluarga, dimana model

PENDAHULUAN

pembelajarannya dilakukan dirumah

Dalam kehidupan sehari-hari
individu

akan

bertemu

dengan orang tua atau dengan guru

dengan

privat.

individu yang lain untuk menjalin


macam

tersebut bisa dimulai dari ruang

berlanjut pada lingkungan sekolah
dan lingkungan yang lebih luas yaitu

sepanjang

hidup

sosial

komunitas.Menurut

dan

(dalam


pendidikan

Dalam
pendidikan
berbeda

sampai masa lanjut usia”.

homeschooling

perkembangan

masuk

dalam

Homecshooling

dengan


sekolah

dilakukan

ini

formal,
dirumah

yang

ada

di

aturan di sekolah formal, dari jam
belajar, seragam, mata pelajaran,

Homeschooling


tempat

belajar,

sampai

metode

pembelajaran. Anak yang mengikuti

Metode pendidikan Homeschooling
metode

model

homeschooling juga berbeda dengan

termasuk dalam pendidikan informal.

merupakan


atas

praktiknya

Aturan-aturan

pendidikan yaitu formal, informal,
formal.

jawab

sudah ditentukan dari pihak keluarga.

dunia

dunia pendidikan terdapat 3 jalur

non

keluarga

secara privat dengan jadwal yang

pendidikan yaitu sekolah. Dalam

dan

saat

bersama dengan orang tua atau guru

sosial

anak terlihat dengan jelas ketika anak
tersebut

menjelaskan

bertanggung

manusia itu sendiri, mulai masa anak

Proses

(2014)

pendidikan anaknya”.

Hanurawan,2012) menjelaskan bahwa

berjalan

homeschooling

dan

memilih menyelenggarakan sendiri

dengan individu lain dapat mencapai

yang

tunggal,
majemuk,

model

agar dalam menjalin hubungan sosial

proses

diantaranya

bahwa “Homeschooling merupakan

sosialisasi dibutuhkan interaksi sosial

adalah

yaitu

homeschooling

Sumardiono

masyarakat. Dalam melakukan proses

“Sosialisasi

model

homeschooling

lingkup yang kecil yaitu keluarga lalu

Sricland

pendidikan

homeschooling dibagi menjadi tiga

hubungan sosial. Hubungan sosial

tujuan.

Metode

homeschooling cendurung memiliki

pendidikan
1

keterbatasan dalam bergaul dengan

semaksimal mungkin pula, sehingga

orang lain atau terisolasi dengan

terciptalah generasi muda penerus

lingkunganluar,

bangsa yang berkompeten.

karena

mereka

memiliki kesibukan sendiri secara

Interaksi

individual. Dalam penelitian karya
Suparno

dan

Setiawati

individu yang lain, individu satu
dapat mempengaruhi individu yag

orang anak laki-laki yang mengikuti

lain atau sebaliknya, terdapat adanya

Homeschooling dan 2 anak laki-laki

hubungan yang saling timbal balik.

yang sekolah reguler yang kelas 4 dan

Hubungan

6 SD di dapatkan hasil bahwa anak

dapat

antara

dengan kelompok atau kelompok

Homeschooling memiliki hubungan

dengan kelompok. (Walgito,2008)

interaksi sosial dengan teman sebaya

Menurut

yang kurang dibanding dengan anak
sekolah

tersebut

individu dengan individu, individu

yang mengikuti metode pendidikan

mengikuti

adalah

hubungan antar individu satu dengan

(2010)

mengambil 4 orang subyek yaitu 2

yang

sosial

menjelaskan

reguler,

Mulyani
bahwa

(2013)

kemampuan

karena anak yang mengikuti metode

individu dalam menjalin interaksi

pendidikan Homeschooling kurang

sosial

dengan

memiliki kesempatan yang luas untuk

memiliki

kontribusi

berinteraksi dengan teman sebayanya

meraih kebahagiaan dalam hidupnya.

mereka

lebih

sering

berinteraksi

bahwa

yang

dapat

oleh

dapat

sosial, maupun emosinya. Sehingga

mempengaruhi

orang tua akan mendidik anaknya

lain.

sebaik mungkin dan memberikan
sejak

dini

sosial

adalah

individu

dengan

kelompok dengan kelompok sehingga

secara

maksimal, baik dari segi kognitif,

pendidikan

dalam

individu, individu dengan kelompok,

anak-anak

berkembang

interaksi

hubungan

Pada dasarnya orang tua atau
menginginkan

besar

Berdasarkan pemaparan diatas

dengan orang tua atau keluarganya.

keluarga

lingkungannya

terciptanya

perilaku

saling

satu dengan yang

MenurutHarlock

(dalam

dengan
desmita,2010)
2

Masaanak-

anakdimulaisetelahmelewatimasabayi
yang

pendengaran, atau pembauan.
Dengan

penuhketergantungan,

kata

mengadakan
yaknikira-kirausia

2tahun

yaknikira-kirausia

13

tahununtukwanitadan

14

orang

kontak

orang

sampaisaatanakmatangsecaraseksual,

lain,

dengan

lain

karena

ketertarikannya

atau

attractiveness-nya.

Jadi,

seseorang mengadakan persepsi
terhadap

tahununtukpria.

orang

mengadakan

lain

persepsi

atau
sosial

atau persepsi orang. Setelah itu,

Sejumlahahlimembagimasaanak-

kontak umumnya meningkat ke
anakmenjaidua,

yaitumasaanak-

interactional

anakawaldanmasaank-

bertukar

informasi

sifatnya

anakakhir.Masaanakawalberlangsung

contact.

masih

Orang
yang

superficial.

Ketika di tahapan ini, seseorang
dariumur 2 tahunsampai 6 tahun,
danmasa-masaakhirdariusia

akan memutuskan melanjutkan

6

interaksi,

atau

memutuskan,

atau tetap berada pada tahapan

tahunsampaisaatanakmatangsecarasek

ini. Apabila dilanjutkan maka
sual.

akan
Tahap-tahap

pada

tahapan

keterlibatan atau involvement.

dalam

Pada tahap ini seseorang

berinteraksi sosial
Menurut

masuk

mengadakan kontak perseptual
Devito

(dalam

dengan

orang

lain,

dapat

Walgito,2008), seseorang berinteraksi

melalui pendengaran, melalui

melalui beberapa tahap yaitu :

penglihatan,atau
Pada

a. Tahap kontak

antar

informasi yang sifatnya masih

perseptual dengan orang lain,
melalui

kontak

individu akan saling bertukar

Seseorang mengadakan kontak

dapat

tahap

pembauan.

superficial.

penglihatan,

b. Tahap Keterlibatan

3

Dalam tahapan keterlibatan,
seseorang

mulai

meneruskan
berikutnya,

mengadakan

ke

tahapan

yaitu

pernikahan

penjajagan lebih lanjut, misalnya

atau

menanyakan pekerjaan, dan lain

sebelumnya. Sebelum terjadi

sebagainya. Seseorang menghadapi

exit atau perceraian, seseorang

tiga

melalui

alternatif,

yaitu

interaksi

kembali

tahap

ke

tahapan

deterioration

diputuskan (exit), diteruskan, atau

yang dimulai dengan adanya

tetap pada tahapan. Apabila tetap

interpersonal

pada

dan selanjutnya berkembang ke

tahapan,

umumnya

akan

dissatisfaction

menjadi sahabat. Apabila cocok,

interpersonal

deterioration,

maka akan meningkat ke yang lebih

yaitu satu dengan yang lain

intens, mengadakan komitmen dan

memisahkan diri, seperti pisah

meningkat ke tahapan keintiman.

ranjang dan pisah rumah.

seseorang

Pada tahap keintiman

penjajagan

interaksinya lebih intens. Ada

llebih lanjut, misal menanyakan

komitmen interpersonal yaitu

tentang pekerjaan, tempat tinggal.

keduanya komit satu dengan

Apabila

yang lain dan masih bersifat

Pada
mulai

tahap

ini

mengadakan

seseorang

tetap

pada

privacy.

tahapan ini maka hubungan bisa
enjadi sahabat.

Apabila cocok,

Faktor-faktor

maka hubungan meningkat ke yang

mempengaruhi interaksi soial

lebih intens.

Menurut Setiadi, dkk (2007)

b. Tahapan Keintiman

terdapat

faktor-faktor

Tahapan ini interaksinya lebih

mempengaruhi

intens,

diantaranya :

ada

komitmen

interpersonal dan masih bersifat

Faktor

social bonding. Dalam tahap

sosial

imitasi

mempunyai

peran penting dalam proses

ini, bisa bertahan, memutuskan
(exit),

interaksi

yang

a. Faktor imitasi

privacy. Kemudian berlanjut ke

hubungan

yang

interaksi sosial. Salah satu segi

atau

positifnya adalah bahwa imitasi

4

dapatmembawa seseorang untuk

merasa tertarik pada orang lain

mematuhi kaidah-kaidah yang

dengan

berlaku.

keseluruhan cara-cara tingkah

sendirinya

karena

laku menarik baginya.
b. Faktor sugesti
Sugesti

yang

Bentuk-bentuk inteaksi sosial

dimaksudkan

Menurut Gillin dan Gillin

adalah pengaruh psikis baik
yang datang dari dirinya sndiri

(dalam

Setiadi

maupun dari orang lain, yang

mengungkapkan bahwa ada dua

pada umunya diterima tanpa

macam proses sosial yang timbul

adanya daya kritik.

sebagai

akibat

dkk,2007)

adanya

interasi

sosial, yaitu Proses asosiatif yang
meliputi tiga bentuk khusus yaitu

c. Faktor Identifikasi
Dalam identifikasi ini anak akan

akomodasi

mengambil

(cooperational). Proses disosiatif

ataupun

oper

sikap-sikap

norma-norma

identifikasi

kerja

sama

yang mencakup persaingan dan

dari

pertentangan.

orang tuanya yang dijadikan
tempat

dan

itu.dalam

a. Kerja

proses identifikasi ini seluruh

sama

merupakan

norma-norma, cita-cita, sikap

sosial

dan sebagainya dari orang tua.

proses

yang

individu

(cooperational)
interakasi

dilakukan

dengan

oleh

individu,

individu dengan kelompok, dan
d. Faktor Simpati
Simpati

adalah

kelompok
perasaan

kepentingan

orang yang lain. simpati timbul

kebutuhan

b. Akomodasi merupakan untuk

berdasarkan

menunjukan suatu keadaan atau

penilaian perasaan seperti juga
proses

dan

bersama.

tidak atas dasar logis rasiona,

pada

kelompok

dengan tujuan untuk memenuhi

tertariknya orang satu terhadap

melainkan

dengan

kenyataan

indentifikasi.

adanya

keseimbangan dalam interaksi

Bahkan orang dapat tiba-tiba

5

sosial antara orang perorangan

untuk

dan

dengan jalan menentang pihak

kelompok

sehubungan

manusia,

dengan

norma-

lain

norma sosial dan nilai-nilai

mencapai

disertai

tujuannya

ancaman

atau

kekerasan

sosial yang berlaku di dalam

METODE PENELITIAN

masyarakat.
Informan penelitian

c. Persaingan (competition) adalah
bentuk interaksi yang dilakukan

Informan

oleh individu atau kelompok
yang

bersaingan

mendapatkan

penelitian

untuk

peserta

keuntungan

ini

merupakan

homeschooling

memiliki

tertentu bagi dirinya dengan

dalam

rentan

yang

usia

2-14

tahun. Informan berjumlah 2

cara menarik perhatian atau

informan inti dan 2 informan

mempertajam prasangka yang

pendukung.

telah ada tanpa menggunakan
Alat pengumpulan data

ekerasan.
d. Kontraversi ( contravention )

Dalam penelitian ini

adalah bentuk interaksi yang

menggunakan

berbeda antara persaingan dan
pertentangan.
ditandai

ketidakpastian

pengumpulan

Kontraversi

dengan

wawancara

adanya

terhadap

disembunyikan

menggali

orang, akan tetapi tidak sampai
pertentangan

observasi.

informasi

lebih

terkait

interaksi

dalam

keluarga,

sosial

di

interkasi

sosial ketika di luar keluarga,

atau

dan

pertikaian.
e. Pertentangan (conflict)

dan

berupa

mendalam terhadap informan

dan

kebencian terhadap kepribadian

menjadi

data

Wawancara di lakukan untuk

diri

seseorang, perasaan tidak suka
yang

alat

interkasi

sosial

Homeschooling.
suatu

di

Observasi

dilakukan ketika anak berada

bentuk interaksi individu aau

di

kelompok sosial yang berusaha

Homeschooling

dan

lingkungan tempat tinggal.
6

di

HASIL PENELITIAN DAN

Homeschooling

yaitu

PEMBAHASAN

kebutuhan anak dan kondisi keluarga.
Dalam

Berdasarkan hasil wawancara

sesuai

wawancara

yang

dan observasi yang telah dilakukan

dilakukan kepada informan BNDP,

kepada 2 informan dan informan

informan

pendukung disetiap informannya, di

dengan

dapatkan hasil bahwa orang tua

karena BNDP memiliki kegiatan yang

mempunyai alasan yang hampir sama

sudah padat dan sampai sore sehingga

untuk

ke

BNDP jarang untuk bermain dengan

Homeschooling dengan alasan orang

teman-teman sekitar rumahnya, dan

tua khawatir dengan kondisi sekolah

temannya yang sering datang untuk

reguler seperti lingkungan teman,

bermain

perilaku guru. Seperti yang terjadi

tersebut

pada informan BNDP, BNDP merasa

diungkapkan oleh Asmani (2012)

cemas dan takut ketika gurunya

yang menjelaskan bahwa salah satu

memarahi

kelemaham

dari

menenangkan kelas dengan cara yang

Homeschooling

yaitu

keras, sehingga BNDP tidak bisa

pengalaman dan pergaulan karena

fokus dalam menjalani sekolah. Dan

pembelajaran dilaksanakan di rumah,

juga yang dialami oleh SI, orang tua

maka anak menjadi kurang bergaul,

mengarahkan

untuk

kurang

tanpa

lingkungan baru. Ia akan bertemu

pendidikannya

dengan orang yang itu saja, tidak ada

selain itu juga alasan lain orang tua

suasana baru dalam hidupnya. Hal ini

Homeschooling

kedepan menjadi sesuatu yang kurang

mengikutkan

temannya,

SI

mengembangkan
harus

potensinya

melupakan

memasukkan

anaknya

ke

atau

BNDP
teman

ke

sekitar

rumah

sesuai

bisa

jarang

bermain
rumahnya,

BNDP.
dengan

Hal
yang

metode
kurangnya

beradaptasi

dengan

karena orang tua SI merasa khawatir

mendukung

dengan pergaulan anak sekolah jaman

beraktualisasi

sekarang. Hal tersebut sesuai dengan

sosial yang heterogen dan pluralistik.

yang

dikemukakan

oleh

Saputra

Hasil

(2007) mengatakan pada kelebihan

dilakukan

7

kepribadiannya
ditengah

kehidupan

wawancara
informan

dalam

yang
memiliki

interaksi sosial yang bagus dengan

katakan oleh informan H selaku wali

keluarganya

setiap

hari

kelas dari SI, mengatakan bahwa SI

mengawasi

dan

merupakan individu yang ramah,

mendukung semua kegiatan yang

baik, cerdas, mandiri. Dengan teman

dilakukan oleh informan, memberikan

sebaya dan kakak

arahan dan pemback-upsecara detail.

berhubungan dengan baik. Apabila

Hal tersebut membuat hubungan anak

ada hal yang kurang jelas maka SI

dengan

dekat

tidak senggan untuk bertanya. Hal

seperti yang di jelaskan oleh Asmita

tersebut seperti yang dijelaskan oleh

keluarga

karena

sangat

keluarga

semakin

Homeschooling

mentor dapat

bisa

Walgito (2008)Interaksi sosial adalah

mengakomodir harapan atas idealise

hubungan antar individu satu dengan

orang

membentuk

individu yang lain, individu satu

karakteristik dan menyiapakan masa

dapat mempengaruhi individu yang

depan anak. Karena orang tua adalah

lain atau sebaliknya, terdapat adanya

pelaksana

hubungan yang saling timbal balik.

(2012)

tua

dalam

lapangan

yang

terjun

langsung mendidik anak-anaknya. Ia

Hubungan

akan mencurahkan seluruh tenaga,

individu dengan individu, individu

pikiran, dan kemampuan finansialnya

dengan kelompok atau kelompok

untuk mencetak anak yang sesuai

dengan kelompok.

dengan keinginannya.

tersebut

dapat

antara

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil wawancara

Berdasarkan hasil observasi,

dan observasi di dapatkan hasil bahwa

wawancara dan analisis di simpulkan

SI termasuk individu yang mudah

bahwa anak yang mengikuti metode

bergaul, dapat beradaptasi dengan

pendidikan Homeschooling :

cepat. Saat pertama kali bertemu

1

dengan peneliti SI sedikit malu

Memiliki hubungan interaki

namun setelah berkali-kali bertemu

sosial yang bagus dengan

dengan

orang tua dan keluarga, karena

peneliti,

berkomunikasi

dengan

SI
baik

dapat

orang

dan

tua

dan

keluarga

memiliki peran yang sangat

mudah beradaptasi. Hal sama juga di

8

Menjadikan Kegiatan
Belajar
Lebih
Nyaman
dan
Mengena. Jogjakarta:
FlashBooks

penting dalam mensukseskan
pendidikan
orang

tua

anak

sehingga

atau

keluarga

bertanggung jawab penuh.
2

Ketika

betemu

masyarakat

Desmita.2010.Psikologi
Perkembangan.Bandun
g:PT.
RemajaRosdakarya
Offset.

dengan

luas

kurang

mampu bersosialisasi dengan
cakap. Hal tesebut terjadi

Hanurawan, F.(2012).Psikologi

karena anak yang mengikuti
metode

pendidikan

Sosial

Homeschooling menuangkan

Pengantar.Bandung:

semua waktunya berada di

PT. Remaja Rosda

homeschooling dan kegiatan

Karya Offset.

kesibukan
sehingga

masing-masing
interaksi

masyarakat

di

Mulyani,

dengan

Sosial

pemilihan

Studi

Kasus

dan

Volume 1 (1), 07-11

untuk

menumbuhkan rasa peraya diri
sehingga

Anak

Intervensi Psikologi,

dan potensi yang dimiliki,
juga

pada

Training.Procedia

lebih mengedepankan bakat

itu

(2013).

dengan Social Skill

kegiatan

atau kesibukan homeschooler

disamping

R.

kemampuan Interaksi

dan jarang terjadi.
Dalam

R.

Meningkatkan

lingkungan

sekitar rumah sangat minim

3

Suatu

Saputra,

A.
A.(2007).
Rumahkusekolahku.Yo
gyakarta:Graha
Pustaka

Setiadi,

M.
E,
Hakam,K.A,&Effendi,
R. (2007).Ilmu Sosial
dan Budaya Dasar.
RawangmangunJakarta:
Kencana
Media Group

diperbanyak

kegiatan yang menunjang hal
tersebut.
Daftar Pustaka
Asmani, M. J. (2012). Buku
Pintar
Homeschooling

9

Sumardiono.(2014).
Apa
Itu
Homeschooling.
Jakarta Selatan: Panda
Media
Suparno dan Setiawati .(2010).
Interaksi sosial dengan
Teman Sebaya pada
Anak Homeschooling
dan
Anak
seklah
Reguler. Jurnal Ilmiah
Berkala
PsikologiVol.12

10