UPAYA MEMINIMALKAN KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL FISIKA RAGAM ESAI MELALUI PELATIHAN PENYELESAIAN SOAL DENGAN LANGKAH-LANGKAH SISTEMATIS

  

UPAYA MEMINIMALKAN KESALAHAN SISWA DALAM

MENYELESAIKAN SOAL-SOAL FISIKA RAGAM ESAI

MELALUI PELATIHAN PENYELESAIAN SOAL DENGAN

LANGKAH-LANGKAH SISTEMATIS

  

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  

Program Studi Pendidikan Fisika

Oleh:

Rusmi Togatorop

  

NIM: 081424037

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

“Tidak ada satupun di dunia ini, yang bisa di dapat dengan mudah.

  

Kerja keras dan doa adalah cara untuk mempermudahnya."

“Tuhan akan mengangkat engkau jadi kepala dan bukan menjadi ekor,

engkau akan tetap naik dan bukan turun, apabila engkau

mendengarkan perintah Tuhan,…”. (Kitab Ulangan 28:13a)

  Skripsi Ini kupersembahkan untuk Tuhan Yesus Sumber kekuatanku Yang tercinta Ayahanda &Ibunda Kakak2 &Adikku

  Almamaterku Universitas Sanata Dharma

  

ABSTRAK

Upaya Meminimalkan Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal-Soal Fisika

Ragam Esai Melalui Pelatihan Penyelesaian Soal dengan Langkah-Langkah

Sistematis

  

Rusmi Togatorop

Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata

Dharma (2013).

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis kesalahan yang

dilakukan oleh siswa dalam menyelesaikan soal-soal fisika serta kesalahan apa saja

yang dapat diminimalkan setelah siswa diberi pelatihan penyelesaian soal fisika

dengan langkah-langkah yang sistematis.

  Penelitian dilakukan di SMA Negeri 11 Yogyakarta dengan mengambil

kelas XI IPA 3 sebagai subjek penelitian. Penelitian dilaksanakan pada bulan

November 2012. Instrumen yang digunakan berupa tes uraian tentang Usaha dan

Energi, lembar penyelesaian soal dengan langkah-langkah sistematis, dan soal-soal

latihan. Berdasarkan prakiraan yang telah disusun, dilakukan analisis terhadap jenis-

jenis kesalahan yang dilakukan oleh siswa baik untuk pretes maupun postes.

Selanjutnya dilihat perbedaan jenis dan jumlah kesalahan dari kedua tes tersebut.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis dan jumlah kesalahan siswa

dalam menyelesaikan soal fisika berkurang. Jenis kesalahan yang paling banyak

dilakukan adalah kesalahan dalam mengidentifikasi formula dan kesalahan

komputasi. Tanggapan siswa terhadap pelatihan penyelesaian soal yang diberikan

sangat bagus karena dengan langkah yang diberikan penyelesaian soal menjadi lebih

terarah.

  

ABSTRACT

Efforts to Minimize Students Error in Solving Essays of Various Physics

Problem by Training Solving the Problems with Systematically Steps

  

Rusmi Togatorop

Study Program of Physics Education, Mathematics and Science Department, Teacher

and Education Science Faculty, Sanata Dharma University (2013).

This study aims to determine the types of errors made by students in solving

physics problems as well as any errors can be minimized after the completion of the

training students are given physical problem with systematic steps.

  The study was conducted in SMA 11 Yogyakarta to take classes XI IPA 3 as

a research subject. The research was conducted in November 2012. The instruments

used in the form of a test description Works and Energy, about the settlement sheet

with systematic steps, and practice questions. Based on the forecasts that have been

prepared, carried out an analysis of the types of errors made by the students' pretest

and posttest for both. Further visits different types and number of errors of two tests.

  Results showed that the type and number of errors students in solving physics

problems is reduced. This type of error is the most frequent errors in identifying

formulas and computational errors. The response of students to the completion of the

training given problem is very good because the steps given resolution about being

more focused.

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Rusmi Togatorop

  Nomor Mahasiswa : 081424037

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

UPAYA MEMINIMALKAN KESALAHAN SISWA DALAM

MENYELESAIKAN SOAL-SOAL FISIKA RAGAM ESAI MELALUI

PELATIHAN PENYELESAIAN SOAL DENGAN LANGKAH-LANGKAH

SISTEMATIS.

  

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam

bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya

di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama

saya sebagai penulis.

  Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 29 Agustus 2013 Yang menyatakan (Rusmi Togatorop)

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala berkat

dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan seluruh proses pengerjaan skripsi yang

berjudul

  “Upaya Meminimalkan Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal-Soal

Fisika Ragam Esai Melalui Pelatihan Penyelesaian Soal dengan Langkah-Langkah

Sistematis”

  Penelitian ini merupakan tugas akhir sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Universitas Sanata Dharma. Saya menyadari

bahwa tanpa dukungan dari berbagai pihak tentu saja saya tidak akan mampu

menyelesaikan proses penyelesaian skripsi ini dengan baik. Oleh karena itu, dengan

kerendahan hati saya mengucapkan terimakasih kepada pihak yang dengan cara yang

terbaik telah mendukung dan membantu saya. Dengan tulus hati penulis

mengucapkan terimakasih kepada : 1.

  Drs. Aufridus Atmadi, M.Si, selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan selama penyusunan skripsi

  2. Dra. Baniyah, Selaku kepala sekolah SMA N 11 Yogyakarta yang telah memberikan ijin untuk melaksanakan penelitian

  3. Drs. Tata Widiatmana, selaku guru fisika SMA N 11 Yogyakarta yang telah memberikan waktu dan masukan dalam pelaksanaan penelitian

4. Sekretariat JPMIPA, FKIP, Universitas Sanata Dharma

  5. Perpustakaan Universitas Sanata Dharma 6.

  Keluarga besar GKN Gloria Yogyakarta khususnya persekutuan pemuda yang selalu memberikan dorongan dan semangat.

  7. Saudara-saudaraku dalam Love Comunity „JOY‟ yang selalu mendoakan dan menjadi tempat berbagi

  8. Sahabat dan teman-teman sepermainan 9.

  Teman-teman Pendidikan Fisika angkatan 2008, yang telah bekerjasama dalam menempuh studi pendidikan fisika.

  Saya selaku penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan

dalam pembuatannya, oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran dari

semua pihak yang terkait untuk menyempurnakan laporan ini. Harapan saya semoga

dengan laporan ini dapat bermanfaat bagi saya sebagai pribadi untuk terus

meningkatkan kemampuan saya sebagai calon pendidik dan juga semua pihak yang

membutuhkannya.

  Yogyakarta, 12 Juni 2013 Penulis Rusmi Togatorop NIM. 081424037

  DAFTAR ISI Hal HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

  

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................. iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... v

ABSTRAK ........................................................................................................ vi

ABSTRACT ...................................................................................................... vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .......................... viii

KATA PENGANTAR ...................................................................................... ix

DAFTAR ISI ..................................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xiv

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xv

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xv

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1

  C.

  Tujuan Penelitian .................................................................................. 4 D.

  Manfaat Penelitian ................................................................................ 5

  BAB II DASAR TEORI A. Deskripsi Teori dan Penelitian yang Relevan 1. Belajar dan Menyelesaikan Soal Fisika .......................................... 6 2. Langkah-Langkah Menyelesaikan Soal Fisika ............................... 9 3. Tinjauan tentang Jenis-Jenis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal-Soal Fisika ………………………………. ..19

  4. Hakikat Tes Esai ............................................................................ 26 5.

  Penelitian yang Relevan ............................................................... 28 B. Kerangka Berpikir ................................................................................. 29

  BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian ................................................................................. 31 B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................... 32 C. Subyek Penelitian Penelitian ................................................................ 32 D. Variabel Penelitian ................................................................................ 32 E. Perlakuan Penelitian ............................................................................. 32 F. Instrumen Penelitian ............................................................................. 33 G. Metode Analisis Data ............................................................................ 33

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil dan Analisis Data ......................................................................... 39 1. Analisis Jenis Kesalahan ................................................................. 40 2. Analisis Tingkat Keumuman .......................................................... 50 B. Pembahasan .......................................................................................... 51 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ........................................................................................... 56 B. Saran ..................................................................................................... 56

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 57

  DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I. Soal-soal pretes ........................................................................... 59

Lampiran II. Soal-soal postes ........................................................................... 60

Lampiran III. Pedoman jawaban soal-soal pretes ............................................. 61

Lampiran IV. Pedoman jawaban soal-soal postes ............................................ 64

Lampiran V.Tabel kesalahan setiap siswa terkait kemampuan menyelesaiakan soal pada pretes ................................................ 67 Lampiran VI. Tabel kesalahan setiap siswa terkait kemampuan menyelesaikan soal pada postes ................................................. 74

Lampiran VII. Surat ijin penelitian dari dinas perijinan .................................. 83

Lampiran VIII. Surat pernyataan telah melakukan penelitian ........................ 84

Lampiran IX. Bukti kehadiran siswa .............................................................. 85

  DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Tabel jumlah kesalahan terkait kemampuan menyelesaikan soal . 34Tabel 3.2. Tabel jumlah siswa yang melakukan kesalahan ............................ 36Tabel 3.3. Tabel perbedaan jumlah kesalahan pada pretes dan postes ........... 37Tabel 3.4. Tabel perbedaan jumlah siswa yang melakukan kesalahan pada pretes dan postes ......................................................................... 38Tabel 4.1. Tabel jumlah kesalahan terkait kemampuan menyelesaikan soal . 40Tabel 4.2. Tabel jumlah siswa yang melakukan kesalahan ............................ 50

  DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Contoh kesalahan siswa yang melakukan strategi coba-coba ....... 41

Gambar 2. Contoh kesalahan siswa dalam menentukan simbol ..................... 44

Gambar 3. Contoh kesalahan siswa dalam menuliskan satuan ....................... 45

Gambar 4. Grafik perbedaan jumlah kesalahan pada pretes dan postes ......... 52

Gambar 5. Grafik perbedaan jumlah siswa yang melakukan kesalahan pada pretes dan postes .......................................................................... 54

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan ini, banyak orang tidak menyadari bahwa di balik

  

setiap teknologi yang membuat orang dapat menghemat tenaga, sumber daya, dan

pikiran telah terlebih dahulu digunakan berbagai hasil penelitian fisika. Hal

tersebut ditunjukkan dengan digunakannya fisika dalam banyak kepentingan

dalam kehidupan sehari-hari, antara lain dalam bidang teknik, geografi, dll. Oleh

karena itu tidak dapat disangkal bahwa fisika mempunyai peranan penting dalam

melayani ilmu pengetahuan dan teknologi.

  Agar manusia dapat menerapkan fisika tersebut, tentu saja diperlukan

bekal ilmu fisika. Bekal ilmu fisika dapat diperoleh melalui berbagai jalur

pendidikan. Salah satunya adalah pendidikan di Sekolah Menengah Atas (SMA).

Dalam kegiatan belajar disekolah, siswa sering dihadapkan pada masalah yang

harus dipecahkan, khususnya menyelesaikan soal-soal. Kemampuan

menyelesaikan tes hasil belajar merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan

siswa dalam memahami fisika. Hasil belajar ini merupakan prestasi belajar fisika

yang diperoleh siswa.

  Dalam setiap proses pembelajaran, tentu saja tidak dapat lepas dari

kesalahan-kesalahan tentang sesuatu yang sedang dipelajari maupun dikerjakan.

  

kesalahan-kesalahan tersebut bukanlah hal yang selalu berarti negatif bagi siswa

sebagai seorang pelajar maupun bagi guru selaku pendidik. Melalui kesalahan-

kesalahan tersebut dapat diambil manfaat guna memperbaiki jalannya proses

belajar mengajar selanjutnya. Burhan Nurgiyanto (1994: 12) menyatakan seorang

siswa yang telah menyadari kesalahan-kesalahan yang dilakukannya sering akan

memberikan reaksi baik secara internal maupun secara eksternal. Secara internal

ia akan mengkritik diri sendiri. Dalam diri siswa terjadi semacam konflik tentang

kesalahan yang telah diperbuatnya, sehingga ia akan mencoba untuk menghindari

kesalahan yang sama pada kesempatan yang lain. Secara eksternal, siswa akan

menerima kritik dari orang lain (misalnya guru) tentang kesalahan yang

diperbuatnya dan ia pun dapat mengkritik orang lain yang berbuat kesalahan yang

sama. Atas penilaian itu sekaligus siswa akan merefleksikan kesalahan dirinya,

sehingga ia akan turut mencoba menghindari kesalahan yang sama.

  Agar siswa dapat menghindari kesalahan yang sama, maka perlu

diupayakan informasi-informasi tentang jenis-jenis kesalahan yang banyak

dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal fisika. Informasi ini diharapkan dapat

digunakan dalam mempersiapkan proses belajar mengajar yang menunjang

keberhasilan pendidikan fisika pada masa mendatang. Sekolah sebagai lembaga

formal mempunyai tanggung jawab untuk membantu siswa dalam mengatasi

setiap kesulitan yang mereka hadapi dalam pembelajaran. Maka dari itu perlu

diupayakan informasi serta adanya langkah-langkah yang tepat untuk membantu

siswa meningkatkan kemampuan siswa dalam menghadapi masalah.

  Setiap siswa mempunyai cara untuk mengerti sendiri pelajaran fisika

(Suparno 2007: 13). Di dalam setiap proses pembelajaran fisika selalu diikuti

pemecahan masalah-masalah secara kuantitatif, untuk itu guru harus mampu

mengenali cara setiap siswanya untuk mengerti sendiri pelajaran fisika. Selain itu

guru juga harus mampu memilih metode belajar yang tepat dan sesuai sehingga

tercipta suasana belajar yang menyenangkan. Metode tersebut harus benar-benar

dapat membantu siswa untuk mengerti pelajaran fisika dan bersikap positif

terhadap pembelajaran yang dilakukan. Salah satu cara untuk mengembangkan

proses pembelajaran yang bermakna adalah dengan memberikan latihan soal

dalam pembelajaran.

  Latihan soal merupakan salah satu cara yang efektif untuk membantu

siswa dalam memahami fisika. Ketika siswa sering melakukan latihan

memecahkan soal-soal fisika, asumsi bahwa fisika itu sulit karena dipenuhi

dengan rumus-rumus dan hitungan yang rumit akan sedikit berkurang dan

sebaliknya siswa akan terbiasa memecahkan masalah-masalah fisika dan merasa

lebih tertantang ketika soal-soal yang harus dipecahkannya tergolong rumit.

  

Latihan soal memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengukur sejauh mana

pemahamannya terhadap konsep, hukum-hukum dan teori yang telah dipelajari.

  Kemampuan menyelesaikan soal-soal secara sistematis merupakan salah

satu strategi pemecahan masalah yang dapat memberikan kesempatan kepada

siswa untuk memahami konsep fisika yang lebih baik. Dengan demikian

diharapkan siswa dapat memperoleh hasil belajar yang lebih baik. Pengerjaan soal

  

Penyelesaian soal yang tidak sistematis akan membuat siswa bingung atau bahkan

penyelesaian akan terhenti pada suatu tahap. Oleh karena itu peneliti berpendapat

bahwa selain pemahaman fisika dan kemampuan matematika, langkah atau

strategi penyelesaian soal akan membantu siswa dalam menyelesaikan soal. Atas

dasar pemahaman itulah penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan

judul “ Upaya meminimalkan kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal-soal

fisika ragam esai melalui pelatihan penyelesaian soal dengan langkah-langkah

sistematis “. Dengan adanya pelatihan penyelesaian soal terhadap siswa

diharapkan kemampuan siswa dalam mengerjakan soal-soal fisika akan

meningkat.

B. Rumusan Permasalahan

  

Berdasarkan uraian sebelumnya, permasalahan yang akan diteliti adalah:

1.

  Jenis kesalahan apa saja yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal- soal fisika ragam esai?

  2. Apakah Penyelesaian soal secara sistematis dapat meminimalkan kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal-soal fisika?, serta jenis kesalahan apa saja yang berkurang? C.

   Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal-soal fisika serta kesalahan apa saja yang dapat dikurangi ketika siswa dapat mengerjakan soal secara sistematis.

D. Manfaat Penelitian 1.

  Siswa Dengan diketahuinya kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa diharapkan adanya usaha dari diri pribadi siswa untuk mengatasi kesalahan tersebut sehingga pencapaian belajar fisika akan menjadi lebih baik. Siswa juga dapat mengerjakan soal fisika secara sistematis yang akan meningkatkan hasil belajar mereka

  2. Guru Dengan diketahuinya kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa, diharapakan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru agar dapat mengusahakan pengajaran yang lebih tepat sehingga kesalahan yang dilakukan siswa menjadi sekecil mungkin dan pada akhirnya prestasi siswa dalam belajar fisika menjadi lebih baik

  3. Bagi Peneliti Untuk menambah wawasan dan pengalaman serta membantu dalam menyumbangkan pemecahan masalah belajar siswa dalam fisika serta dapat memberikan informasi bagi peneliti selanjutnya dalam melakukan penelitian dengan topik yang sama.

BAB II LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teori dan Penelitian yang Relevan 1. Belajar dan Menyelesaikan Soal Fisika

  “I understand the concepts, I just can’t solve the problems’. Ken Heller,

seorang pengajar di Universitas Minnesota mengatakan bahwa pernyataan seperti

ini sering ditemukan pada siswa dalam pembelajaran fisika dikelas. Kurangnya

kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal menjadi pokok persoalan dalam

setiap kegiatan pembelajaran. Banyak siswa yang mampu menjelaskan konsep-

konsep fisika secara teoritis, akan tetapi ketika diperhadapkan dengan persoalan

yang sebenarnya mereka tidak dapat menyelesaikannya dengan menggunakan

teori yang telah diajarkan.

  Belajar yang sebenarnya adalah tidak hanya sekedar untuk menghafal

sesuatu tetapi untuk menangkap makna dan dapat mengaplikasikannya untuk

menjelaskan fenomena-fenomena fisika yang ada. Untuk memecahkan masalah

yang kompleks diperlukan kemampuan menghubungkan konsep, prinsip, dan

hukum yang satu dengan yang lain. Menurut Winkel (1989), belajar merupakan

suatu aktifitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi dengan

lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan,

pemahaman, keterampilan, nilai dan sikap. Berdasarkan uraian tersebut maka

siswa yang rajin belajar akan lebih mudah dalam membaca, menganalisa, dan

  

mengevaluasi suatu masalah sehingga akan lebih mudah memperoleh hasil belajar

yang memuaskan. Pembelajaran dapat diartikan sebagai perubahan dalam

kemampuan, sikap atau perilaku siswa yang relatif permanen sebagai akibat dari

pengalaman atau pelatihan.

  Menurut Moh. Uzer Usman (1990), Metode keilmuan merupakan

perpaduan antara rasionalisme dan empirisme. Sebagai perpaduan dari

rasionalisme yang meyakini bahwa pengetahuan dapat diperoleh melalui pikiran

dan empirisme yang meyakini bahwa pengetahuan dapat diperoleh melalui

pengalaman. Metode keilmuan memiliki kerangka dasar prosedur yang dijabarkan

dalam enam langkah, yaitu: a.

  Pengamatan dan pengumpulan data yang relevan b. Penyusunan dan klasifikasi data c. Perumusan hipotesis d. Deduksi dan hipotesis e. Tes dan pengujian kebenaran hipotesis Perkembangan ilmu pengetahuan sangat cepat, sehingga tidak mungkin

siswa hanya belajar disekolah dengan mengharapkan informasi dari guru saja.

Akan tetapi masih banyak guru yang hanya mengejar waktu agar materi pelajaran

dapat tersampaikan semua sehingga siswa hanya memiliki pengetahuan tetapi

tidak terlatih untuk menemukan pengetahuan, konsep dan mengembangkan ilmu

pengetahuan. Dalam hal ini pendekatan keterampilan melalui pelatihan sangat

penting dalam pembelajaran.

  Problem solving atau pemecahan masalah merupakan hal yang sangat

penting dalam pembelajaran fisika. Problem dapat diartikan sebagai keadaan yang

dialami oleh individu atau kelompok yang memerlukan suatu pemecahan. Dalam

pembelajaran fisika, problem adalah soal-soal yang biasanya terdapat didalam

buku-buku teks fisika. Kemampuan menyelesaikan soal dapat mencerminkan

keberhasilan kegiatan pembelajaran. William J Leonard (1996) dalam artikelnya

mengemukakan perbedaan antara para ahli dan para pemula yang mempelajari

fisika. Para pemula memahami problem solving sebagai proses mengingat,

menuangkan kembali dan memanipulasi persamaan untuk dapat menjawab suatu

soal. Sedangkan para ahli memahami problem solving sebagai penerapan

sejumlah ide-ide utama untuk menjelajahi konteks penyelesaian soal dalam

tingkat yang lebih luas. Para ahli cenderung menyelesaikan soal secara kualitatif

dimana pemahaman konsep lebih penting daripada sekedar menerapkan rumus

dan menghitung secara kuantitatif.

  Pemecahan masalah dalam pembelajaran fisika tidak berbeda dengan

pemecahan masalah pada umumnya yang sering dihadapi dalam kehidupan sehari-

hari. Apabila siswa pernah menemui masalah sebelumnya dan telah mengetahui

solusinya, maka siswa dapat memecahkan masalah itu dengan mengingat kembali

pemecahannya.

  Menurut Sriyono (1992) metode pemecahan masalah adalah suatu cara

mengajar dengan menghadapkan siswa kepada suatu masalah agar dipecahkan dan

diselesaikan. Metode pemecahan masalah menempatkan siswa sebagai subyek

  

untuk memecahkan masalah yang diberikan guru kepada siswa. Keberadaan guru

hanya sebagai fasilitator proses belajar siswa untuk membantu menciptakan

kondisi yang memungkinkan siswa untuk belajar dengan baik. Metode pemecahan

masalah mendorong dan memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siswa

untuk berinisiatif dan berpikir secara sistematis dalam menghadapi suatu masalah.

2. Langkah-Langkah Menyelesaikan Soal fisika

  Menurut Kartika Budi (2000) langkah-langkah penyelesaian soal secara sistematis adalah sebagai berikut: a.

  Analisis adalah tahap mengidentifikasi masalah dan data-data yang tersedia.

  b.

  Rencana adalah tahap mengidentifikasi peristiwa, menentukan langkah- langkah yang akan ditempuh untuk memecahkan masalah sesuai data yang tersedia, menentukan atau memilih konsep, hukum, dan persamaan yang cocok.

  c.

  Penyelesaian adalah tahap merealisasikan penyelesaian sesuai dengan langkah-langkah, konsep, hukum, persamaan yang telah dipilih, yang dalam praktek berupa perhitungan- perhitungan.

  d.

  Penilaian adalah tahap pengujian atau pemeriksaan kembali apa yang telah dilakukan, baik tahap analisis, rencana dan penyelesaian.

  Adapun langkah

  • –langkah untuk menyelesaikan soal matematis menurut Herman Hudojo (1988 : 175) adalah sebagai berikut:
a.

  Memahami soal Untuk menyelasikan soal matematis diperlukan pemahaman terhadap soal dan mengetahui bagian-bagian penting dari soal yaitu hal yang diketahui, ditanyakan, dan mengetahui data yang diberikan dan syarat yang diperlukan.

  b.

  Menyusun rencana penyelesaian Merencanakan penyelesaian soal antara lain: menentukan hubungan antara data dengan yang ditanyakan, menentukan teorema atau rumus yang relevan, menentukan strategi penyelesaian dengan mengidentifikasi data-data, syarat-syarat dan variabel-variabel yang ada.

  c.

  Melaksanakan rencana penyelesaian Hal-hal yang perlu dilakukan dalam melaksanakan rencana penyelesaian soal adalah melakukan komputasi atau manipulasi simbol- simbol matematis dengan menggunakan kaidah yang benar, dan menerapkan rumus atau teorema yang relevan dengan memilih data yang tepat.

  d.

  Mendapatkan penyelesaian dan memeriksanya Jika akhirnya didapat penyelesaian maka langkah akhir adalah memeriksa kembali metode penyelesaian dan hasil yang diperoleh. Kebenaran dari hasil penyelesaian sangatlah tergantung dari kebenaran

  Menurut Kennet-Heller langkah-langkah problem Solving pengerjaan soal secara sistematis adalah sebagai berikut:

Cermati Permasalahan

Rumuskan masalah secara fisika

  

Rancang pemecahannya

Laksanakan rancangan

Evaluasilah pekerjaan yang telah

dilakukan

a.

  Mencermati Permasalahan Mencermati masalah misalnya dengan membaca berulang

  • – ulang masalah tersebut, sehingga diperoleh bayangan peristiwa yang dijelaskan dalam soal. Situasi yang ada dalam pertanyaan dapat divisualkan atau dituangkan dalam bentuk gambar agar lebih mudah dimengerti. Pertanyaan secara kualitatif akan membantu siswa memahami konsep yang ada pada soal. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada diagram berikut:

  

Rumusan Masalah (Soal)

  Bayangkan urutan kejadian seperti yang dijelaskan dalam soal Visualkan urutan kejadian lengkap dengan informasi yang disajikan dalam soal

  Cermati pertanyaan Pilihlah pendekatan kualitatif yang kiranya dapat membawa anda pada suatu penyelesaian soal

  b.

  Merumuskan masalah secara fisika Pada tahap ini masalah akan dirumuskan secara fisika sehingga dapat ditentukan hubungan antara besaran yang terlibat dalam dimensi ruang dan waktu. Menentukan besaran apa saja yang diketahui, yang belum diketahui dan besaran yang ditanyakan.

  

Rumusan Soal

  Buatlah diagram yang memperlihatkan tata hubung antar besaran yang terlibat dalam dimensi ruang dan waktu Pastikan bahwa semua simbol yang digunakan menunjukkan besaran-besaran yang terlibat telah terdefinisikan secara benar dalam diagram

  Rumuskan besaran yang ditanyakan c.

  Merancang Pemecahannya Merancang pemecahan lebih menekankan pada penggunaan persamaan yang dianggap sesuai.

  Rumusan Masalah Dari Sisi Pandang Fisika

  Pilihlah satu persamaan yang menyatakan hubungan kuantitatif antar besaran yang diketahui, termasuk besaran yang ditanyakan TIDAK Adakah besaran tambahan yang belum diketahui

  YA Pilihlah persamaan lain dari hubungan-hubungan kuantitatif yang telah anda temukan, mencakup besaran yang belum diketahui

  Selesaikan persamaan untuk mengungkap besaran yang belum diketahui tadi dan substitusikan dalam persamaan yang terdahulu Selesaikan persamaan untuk mendapatkan besaran yang ditanyakan dan periksa satuan-satuan yang terlibat d.

  Melaksanakan rancangan Melaksanakan rancangan setelah rancangan pemecahannya dianggap sudah sesuai dengan masalah, kemudian melakukan perhitungan

Rancangan Penyelesaian

  Masukkan data-data dari besaran-besaran yang diketahui (beri perhatian khusus pada satuan) kedalam persamaan yang telah anda pilih SUDAH

  Periksa apakah satua-besaran tersebut berada dalam system yang sama BELUM

  Ubahlah satuan dari besaran-besaran yang belum se-sistem tersebut Gunakan matematika yang benar secara benar untuk menyelesaikan persamaan untuk menuju ke besaran yang ditanyakan

  Bila perlu, ubahlah satuan dari jawaban yang anda temukan agar lebih sederhana dan mudah dipahami e.

  Mengevaluasi pekerjaan yang telah dilakukan Pekerjaan yang telah dilakukan dilihat kembali atau dikoreksi ulang. Melakukan koreksi ulang untuk memperkecil kesalahan yang dilakukan. Bila jawaban dianggap tidak sesuai dapat dilakukan perencanaan kembali atau bahkan bisa mulai langkah awal sehingga diperoleh hasil penyelesaian yang benar.

  

Pelaksanaan pengerjaan soal

  Periksalah jawaban apakah sudah dirumuskan secara benar OK Periksalah apakah jawaban sudah masuk akal

  TIDAK MASUK AKAL Periksa ulang penyelesaian yang anda buat

  Periksa apakah jawaban sudah lengkap dan semua pertanyaan sudah dijawab

PENYELESAIAN YANG BAIK DAN SEMPURNA

  Suatu diagram yang didasarkan pada pendapat Ken Heller dan Patricia Heller diberikan oleh Vince K Huo sebagai berikut:

  Problem Understanding statement the problem

  Managerial Looking

  Making a process plan back

  Carrying out the plan

  Dari diagram tersebut dapat dilihat bahwa penyelesaian suatu soal

merupakan suatu siklus. Untuk memecahkan suatu soal perlu berkali-kali

meninjau ulang setiap langkah penyelesaian yang telah dibuat karena suatu

langkah yang keliru akan membawa pada penyelesaian yang salah.

  Contoh Penyelesaian soal fisika dengan langkah-langkah sistematis:

Sebuah Benda bermassa 4 kg mula-mula diam, kemudian bergerak lurus dengan

  2

percepatan 3 ms/s . Berapakah besarnya usaha yang diubah menjadi energi kinetik

selama 2 sekon? Langkah-langkah Penyelesaian: 1.

  Mencermati Masalah a.

  

Visualisasi urutan kejadian dan informasi yang dinyatakan dalam soal

Keadaan Benda mula-mula dan setelah bergerak dengan kecepatan 3 m/s

2 b.

  Pertanyaan secara Kualitatif Usaha yang diubah menjadi Energi Kinetik c.

  Pendekatan secara kualitatif (Teori yang berkaitan) Usaha sama dengan perubahan Energi kinetic

  Menuliskan hal yang diketahui Massa benda (m) = 4 kg Kecepatan awal (V o

  ) = 0 (diam) Percepatan (a) = 3 m/s

  2 Selang waktu (t) = 2 sekon b.

  Menuliskan hal yang ditanyakan Usaha yang diubah menjadi energy kinetic ( W ) pada selang waktu 2 sekon.

  c.

  Persamaan yang akan digunakan untuk menyelesaikan soal

  4 Kg

  4 Kg a = 3 m/s

  2

2. Merumuskan masalah secara fisika a.

  3. Merancang Pemecahan a.

  Langkah-langkah penggunaan persamaan yang sesuai untuk menyelesaikan soal.

  ) -

t

  Menghitung Kecepatan akhir (V Vt = Vo + a t Menghitung Usaha

  • 2

  W = ½ mVt W = ΔEk,

  4. Melaksanakan Rancangan Masukkan besaran yang ada ke dalam persamaan untuk menjawab pertanyaan.

  • 2

  Menghitung Vt

  Vt = 0 + (3m/s ) (2s) = 6 m/s Menghitung W = ΔEk

  • 2

  W = ½ (4kg)(6m/s) = 72 Joule 5. Mengevalusi penyelesaian a.

  Periksa kembali apakah jawaban sudah dirumuskan dengan benar Sudah, karena selain nilai satuannya juga sudah tepat b.

  Apakah jawaban masuk akal? Masuk akal karena dengan kecepatan 3 m/s2 usaha yang diubah menjadi energy kinetik adalah 72 Joule selama 2 sekon.

  c.

  Apakah jawaban sudah lengkap?

3. Tinjauan tentang Jenis-Jenis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal-Soal Fisika.

  Setiap siswa dalam kegiatan belajarnya pasti menjumpai kesalahan-

kesalahan yang diperbuatnya. Demikian juga halnya saat menyelesaikan soal-soal

fisika. Karena untuk menyelesaikan soal fisika terutama yang membutuhkan

perhitungan matematis siswa dituntut untuk memahami masalah, menguasai

konsep fisika beserta penerapannya, terampil dalam melakukan perhitungan, serta

harus mempunyai keuletan dan ketelitian yang tinggi. Ketidakmampuan siswa

memahami masalah maupun yang lainnya dapat menyebabkan terjadinya

kesalahan dalam menyelesaikan soal fisika.

  Newman, memulai memberikan deskripsi (gambaran) tentang kesalahan

sebagai dasar definisi kategori tentang kesalahan pada tahun 1977. Newman

memberikan definisi suatu hirarki problem yang ia terapkan dalam pemecahan

masalah

  • – masalah dengan langkah tunggal. Hirarki tersebut terdiri dari lima tingkatan dan ditunjukkan dalam diagram berikut.

  Hirarki Newman untuk Problem matematis langkah tunggal

  Karakteristik Pengkodean pertanyaan Ketidaktahuan Keterampilan Transformasi

  Bentuk Pertanyaan

  Motivasi Casey dengan memodifikasi dan mengembangkan hirarki Newman

menghasilkan hirarki yang lebih umum, sehingga dapat diaplikasikan untuk

menganalisis kesalahan-kesalahan permasalahan matematis dalam beberapa

langkah. Hirarki Casey ditunjukkan dalam diagram berikut;

  Hirarki Casey untuk analisis kesalahan pemecahan Masalah Tidak Ya

  Apakah jawaban Jawaban final permasalahan terbukti didapat?

  Keterampilan Wilayah memanipulasi

  (daerah ) yang dimengerti Keterampilan memilih

  Memilih strategi Pemahaman pertanyaan

  Wilayah (daerah ) yang tidak

  Membaca pertanyaan dimengerti Bentuk pertanyaan Diagram analisis kesalahan juga dikemukakan oleh Widiastuti (2003: 19) sebagai pedoman untuk menyelesaikan soal-soal matematis.

  Diagram analisis kesalahan oleh Widiastuti

  Start Kesalahan membaca

  Mencermati soal Kesalahan menentukan notasi Kesalahan memilih

  Menyusun rencana rumus dan interpretasi penyelesaian masalah

  Kesalahan komputasi Melaksanakan rencana penyelesaian

  Kesalahan konsepsi Memeriksa kembali Kesalahan penyimpulan

  Penyimpulan benar Hasil

  Keterangan: Hasi Ha

  B: Benar, S : Salah Garis tidak patah-patah : Benar l sil Garis patah-patah : Siswa tidak konsisten dalam ben sal menyelesaikan soal, sehingga melakukan langkah yang benar setelah melakukan kesalahan. Berarti siswa melakukan kesalahan ganda. Dengan menggunakan diagram tersebut dapat dianalisis kesalahan yang dilakukan siswa dalam mengerjakan soal fisika.

  Beberapa penyebab kesalahan yang disebutkan oleh Suwito (2004) dalam menyelesaikan soal-soal fisika ragam esai antara lain:

1. Kesalahan mengidentifikasi besaran dan satuan a.

  

Kesalahan mengidentifikasi besaran yang diketahui secara transparan

b.

  Kesalahan mengidentifikasi besaran yang diketahui secara tidak transparan c. Kesalahan mengidentifikasi besaran yang ditanyakan d.

  Kesalahan mengidentifikasi besaran yang diketahui secara tidak langsung e. Kesalahan mengidentifikasi besaran vektor f. Kesalahan mengidentifikasi besaran skalar g.

  Kesalahan mengidentifikasi simbol h. Kesalahan menuliskan satuan i.

Kesalahan mengkonversi satuan ke dalam bentuk yang saling cocok

2. Kesalahan menggambarkan diagram bebas sesuai rumusan soal a.

  Kesalahan menggambarkan obyek atau system b.

  Kesalahan menentukan besaran yang ada pada obyek atau system 3. Kesalahan mengidentifikasi formula a.

  Kesalahan mengidentifikasi formula dasar b.

  Kesalahan mengidentifikasi formula antara 4. Kesalahan melakukan penyelesaian secara matematik a.

  Kesalahan memanipulasi persamaan c.

  Kesalahan menghitung nilai suatu besaran dengan perhitungan matematik.

  Widiyowati (2009) menyebutkan beberapa kategori kesalahan yang yang hampir serupa, yakni:

1. Kesalahan mengidentifikasi besaran dan satuan a.

  

Kesalahan mengidentifikasi besaran yang diketahui secara transparan

b.

  Kesalahan mengidentifikasi besaran yang diketahui secara tidak transparan c. Kesalahan mengidentifikasi besaran yang ditanyakan d.

  Kesalahan mengidentifikasi besaran yang diketahui secara tidak langsung e. Kesalahan mengidentifikasi besaran vektor f. Kesalahan mengidentifikasi besaran skalar g.