PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK DALAM PEMBELAJARAN GEOMETRI (KUBUS DAN BALOK) PADA SISWA KELAS IV A DI SD 2 WIJIREJO SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 20112012

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA

REALISTIK DALAM PEMBELAJARAN GEOMETRI (KUBUS DAN

BALOK) PADA SISWA KELAS IV A DI SD 2 WIJIREJO

SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2011/2012

  

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

  

Oleh:

Teguh Muhammad Febrilastomo

NIM: 08 1134 186

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

  

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2012

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PERSEMBAHAN

  SKRIPSI SEDERHANA INI SAYA PERSEMBAHKAN UNTUK: TUHAN YANG MAHA ESA KEDUA ORANG TUA YANG SELALU MENDUKUNGKU KAKAKKU YANG SELALU MEMBERIKAN DUKUNGAN SEMUA TEMAN-TEMAN DI RUMAH DAN DI KAMPUS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

MOTTO

”KITA TIDAK AKAN PERNAH MENCAPAI APAPUN

DALAM HIDUP INI JIKA KITA HANYA

  MEMBICARAKANNYA DAN LUPA MENGERJAKANNYA”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Say kar dan ya menyatak rya orang lai n daftar pusta

  PE

  kan dengan n atau bagia aka, sebagai

  ERNYATA

AAN KEASL

LIAN KARY

  sesungguhn an karya oran imana layakn

  nya bahwa sk ng lain, kecu nya karya ilm

  kripsi yang uali yang tel miah.

  Yogyaka Penulis Teguh M

  YA

  saya tulis i ah disebutka arta, 29 Okto

  Muhammad F ni tidak me an dalam ku ober 2012

  Febrilastomo muat utipan o

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

LEM MBAR PERN NYATAAN N PERSETU UJUAN

PUBLIK KASI KAR RYA ILMIA AH UNTUK KEPENTIN NGAN AKA ADEMIS

  Yan ng bertanda tangan dibaw wah ini, say a mahasiswa a Universita s Sanata Dh arma: Nam ma : TEGUH H MUHAMM MAD FEBRI

  ILASTOMO O Nom mor Mahasi swa : 0811341 199 Dem mi pengem mbangan ilm mu pengeta ahuan, say ya memberi ikan kepad da perpusta akaan Uni iversitas San nata Dharma a karya ilmia ah saya yang g berjudul: PEN NINGKATA AN PRESTA ASI BELAJ JAR MATE EMATIKA M MELALUI PENDEKAT TAN PEM MBELAJAR RAN MA TEMATIKA A REALI STIK DA ALAM PE EMBELAJAR RAN GE EOMETRI (K KUBUS DA AN BALOK) ) PADA SIS SWA KELA AS IV A DI SD 2 WIJIR REJO SEM MESTER G GENAP TAH HUN PELAJ JARAN 2011 1/2012. bes serta perang gkat yang diperlukan n. Dengan demikian saya mem mberikan ke epada per rpustakaan U Universitas Sanata Dha arma hak u untuk meny yimpan, men ngalihkan d dalam ben ntuk media l lain, mengel lolanya dala am bentuk p pangkalan da ata, mendist tribusikan se ecara terb batas, dan m mempublikas ikannya di i nternet atau media lain untuk kepen ntingan akad demis tanp pa perlu me eminta ijin dari saya m maupun mem mberi royalt ti kepada sa aya selama tetap men ncantumkan n nama saya sebagai penu ulis.

  Dem mikian perny yataan ini sa aya buat den ngan sebenar rnya. Dib buat di Yogy yakarta Pad da tanggal: 2

  29 Oktober 2 2012

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRAK

  Febrilastomo, Teguh Muhammad, 2012. Peningkatan Prestasi Belajar Matematika

  Melalui Pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik Dalam Pembelajaran Geometri (kubus dan balok) Pada Siswa Kelas IV A SD 2 Wijirejo Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012 . Skripsi S1. Yogyakarta: Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pendekatan pembelajaran matematika realistik dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV A SD 2 Wijirejo semester genap tahun pelajaran 2011/2012. Hal ini dilatar belakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa pada kompetensi dasar menentukan sifat-sifat bangun ruang sederhana terlihat pada kondisi awal kondisi awal 32 % dari 25 siswa belum mencapai nilai KKM yaitu 63. Penelitian dilakukan pada tanggal 4 Juni 2012 – 23 Juni 2012. Penelitian ini termasuk Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dengan dua siklus. Tiap siklus dilaksanakan dalam satu kali pertemuan. Pengumpulan data diperoleh dengan membandingkan hasil tes awal pada siklus satu dan tes akhir pada siklus dua untuk mengetahui jumlah siswa yang mencapai nilai KKM.

  Nilai siswa yang belum mencapai KKM tersebut akan ditingkatkan menggunakan pendekatan PMRI, karena memiliki kekhasan yang sesuai dengan materi. Dengan pendekatan pembelajaran tersebut, siswa dapat mengetahui secara langsung bentuk kubus dan balok melalui benda-benda di sekitarnya, dapat berinteraksi secara aktif, serta dapat memecahkan masalah kubus dan balok sendiri. Hal tersebut tampak dalam pembelajaran siklus I yang memanfaatkan media yang sering dijumpai siswa dalam kehidupan sehari- harinya, serta siklus II dengan siswa membuat karya berupa kubus dan balok sederhana berbahan dasar kertas karton. Dengan ini siswa akan merasa senang, tertarik, dan mudah memahami materi, sehingga nilai siswa semakin meningkat.

  Hasil dari penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa pendekatan pembelajaran matematika realistik dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam prestasi belajar matematika materi bangun ruang (kubus dan balok). Hal tersebut dapat dilihat dari adanya peningkatan jumlah siswa yang mencapai nilai KKM. Jumlah siswa yang mencapai nilai KKM sebelum tindakan adalah 32%. Pada siklus I jumlah siswa yang mencapai nilai KKM meningkat menjadi 48%, kemudian pada siklus 2 menjadi 72,4%. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa Pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik dapat meningkatkan prestasi belajar matematika materi bangun ruang (kubus dan balok) pada siswa kelas IV A SD 2 Wijirejo semester genap tahun pelajaran 2011/2012.

   

  Kata Kunci: Pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik, Prestasi Belajar Matematika dalam Pembelajaran Geometri (Kubus dan Balok).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRACT

  Febrilastomo, Teguh Muhammad, 2012. The Improvement of Mathematics Learning

  Achievement Trough Realistic Mathematics Learning Approach In Geometri Study (cubes and paralleliped) In The Fourth Grade Students of Wijirejo 2 Elementary School Year Study 2011/2012 . Skripsi S1. Yogyakarta: Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.

  The aim of this study is to know wether realistic mathematics learning approach can improve the student achievement in the fourth grade student of Wijirejo 2 Elementary School year study 2011/2012. This study was conducted because the result of the achievement was low in defining geometric characteristics basic competence. It was shown in pre study that 32% of 25 students didn’t reach KKM score 63. This study was conducted between the fourth of june 2012. Until the

  23 of june 2012. This study was Class Action Research which was conducted in two cycles. Each cycles was conducted in one meeting. Collecting data was gain by company the result of pre test in the first cycles and post test in the second cycles to get to know the number of student who reached KKM score.

  The students’ score who hadn’t reached KKM would be developed using PMRI approach, because it hase the same characteristic with the material. By using that approach, the students are able to understand directly the shapes of cubes and paralleliped through the things around them, to interact actively, and also to solve the cubes’ and parallelipeds’ problems. This ponit can be seen in the first cycles which use realia media. And in the second cycles, the students can make their own cubes and paralleliped using the paper. Trough this technique the students would feel happy, interested and understand easily the material so that the students’ score would increase.

  The result of this study showed that RIM approach could increase the mathematics learning achievement in geometric study (cubes and paralleliped). This could be seen by the increasing the number of the studends who could reach KKM. The number of students before this research was 32%. In the first cycles the number of students who could reach KKM increased into 48%, then in the second cycles it became 72,4%. Therefore, it could be concluded that realistic mathematics learning approach could improve mathematics learning achievement in geometric study (cubes and paralleliped) in the fourth grade students of Wijirejo 2 Elementary School year study 2011/2012.

  

Key word: Realistic Mathematics Learning Approach, Mathematics learning Achievement

in Geometric Study (cubes and paralleliped).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan petunjuk dan rahmatNya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Skripsi yang berjudul Peningkatan Prestasi Belajar Matematika melalui Pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik dalam Pembelajaran Geometri (kubus Dan Balok) pada Siswa Kelas

  IV A Di SD 2 Wijirejo Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012 disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan sesuai dengan program studi yang ditempuh.

  Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga skripsi ini dapat diselesaikan, terutama kepada:

  1. Rohandi, Ph. D. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Kependidikan USD.

  2. Rm. Gregorius Ari Nugrahanta, S.J, S.S, BST, M.A. Ketua Program Studi PGSD USD.

  3. Drs. A. Sardjana, M.Pd., Dosen Pembimbing I yang telah banyak memberikan dan meluangkan waktu untuk penulis dalam menyelesaikan skripsi kependidikan ini.

  4. Dra. Ignatia Esti Sumarah, M.Hum. Dosen Pembimbing II yang telah banyak kependidikan ini.

  5. Elisabeth Desiana Mayasari, S.Psi., M.A. Dosen Penguji yang telah memberikan arahan dan masukan dalam menyelesaikan skripsi ini.

  6. Keluarga besar SD 2 Wijirejo yang telah membantu sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

  7. Semua pihak yang turut membantu dalam penulisan skripsi kependidikan ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  sek pela sem

  Penulis kolah dengan ajaran terkai

  Akhirny mua. berharap se n menerapka it. ya penulis m emoga skrips an proses pe mengucapka si ini dapat b embelajaran an selamat m bermanfaat u n inovatif ya membaca, se

  Yogyaka Teguh Muh untuk mence ang diaplika emoga berm arta, 29 Okto hammad Feb erdaskan sisw asikan pada manfaat bagi ober 2012 bri Lastomo wa di mata i kita

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................. iii HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................... iv HALAMAN MOTTO ............................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................... vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK .................................. vii ABSTRAK ................................................................................................................ viii

  ABSTARCT ................................................................................................................ ix

  KATA PENGANTAR .............................................................................................. x DAFTAR ISI ............................................................................................................. xii DAFTAR BAGAN ................................................................................................... xv DAFTAR TABEL ..................................................................................................... xvi

  BAB I. PENDAHULUAN ....................................................................................... 1 A. Latar Belakang Penulisan Masalah ......................................................... 1 B. Identifikasi Masalah ................................................................................ 3 C. Pembatasan Masalah ............................................................................... 3 D. Perumusan Masalah ................................................................................ 3 E. Batasan Istilah ......................................................................................... 3 F. Pemecahan Masalah ................................................................................ 4

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  G. Tujuan Penelitian .................................................................................... 5

  H. Manfaat Penelitian .................................................................................. 5

  

BAB II. KAJIAN TEORI ....................................................................................... 6

A. Pengertian Prestasi Belajar ..................................................................... 6 B. Pengertian Matematika ........................................................................... 7 C. Pengertian Pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik .................. 9 D. Karakteristik Pembelajaran Matematika Realistik ................................. 14 E. Konsep Pembelajaran Matematika dalam Pendekatan pembelajaran Matematika Realistik .............................................................................. 17 F. Pengertian Pembelajaran Geometri dalam Pembelajaran Matematika .... 18 G. Tahap Pembelajaran Geometri ................................................................ 24 H. Hasil Penelitian Tindakan Kelas yang Menggunakan PMRI ................. 26 I. Kerangka Berpikir ................................................................................... 28 J. Hipotesis Tindakan ................................................................................. 29

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ............................................................ 30

A. Setting Penelitian .................................................................................... 30 B. Rencana Tindakan ................................................................................... 30 D. Prosedur Penelitian ................................................................................. 32 E. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 36 F. Teknik Analisis Data .............................................................................. 37 G. Penyusunan Instrumen ............................................................................ 37 H. Validitas Instrumen ................................................................................. 38 I. Indikator Keberhasilan ............................................................................ 38 J. Variabel Penelitian .................................................................................. 39

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

BAB IV. PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN ..................................... 40

A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ........................................................... 40 B. Hasil Penelitian ....................................................................................... 46 C. Pembahasan Hasil Analisis Data ............................................................ 51

BAB V. PENUTUP ................................................................................................. 54

A. Kesimpulan ............................................................................................. 54 B. Kelemahan Penelitian ............................................................................. 54 C. Saran ....................................................................................................... 55

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 56

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  DAFTAR BAGAN

  Bagan 1. Model Penelitian Taggart dan Kemmis ..................................................... 32

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR TABEL

  Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian ................................................................... 32 Tabel 2. Kisi-kisi Soal Tertulis ................................................................................. 37 Tabel 3. Kriteria Keberhasilan .................................................................................. 39 Tabel 4. Kondisi Awal Prestasi Siswa ...................................................................... 40 Tabel 5. Hasil Tes Evaluasi Siklus 1 ........................................................................ 46 Tabel 6. Hasil Tes Evaluasi Siklus 2 ........................................................................ 47 Tabel 7. Peningkatan Nilai Rata-rata Prestasi Siswa Siklus 1 dan 2 ........................ 49 Tabel 8. Perbandingan Rata-rata Nilai Akhir Siswa ................................................. 49 Tabel 9. Perbandingan Nilai Akhir Individu Siswa .................................................. 50

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1. Silabus .................................................................................................. 58 Lampiran 2. RPP Siklus I ......................................................................................... 59 Lampiran 3. RPP Siklus II ........................................................................................ 62 Lampiran 4. LKS Siklus I ......................................................................................... 65 Lampiran 5. LKS Siklus II ........................................................................................ 66 Lampiran 6. Soal Tes ................................................................................................ 67 Lampiran 6. Lampiran Pengamatan Sebelum Penelitian .......................................... 68 Lampiran 7. Lampiran Pengamatan Saat Penelitian ................................................. 69 Lampiran 6. Foto Pelaksanaan Kegiatan .................................................................. 70 Lampiran 7. Foto Alat Peraga ................................................................................... 73 Lampiran 8. Surat Ijin Penelitian .............................................................................. 74

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar terencana untuk mewujudkan suasana belajar

  dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Afnil Guza, 2009:2). Dari pengertian pendidikan tersebut, sekolah sebagai penyelenggara pendidikan sudah semestinya mengupayakan kondisi yang dapat mendukung siswa agar dapat mengembangkan potensi dirinya, sehingga siswa dapat berkembang menjadi manusia seutuhnya. Hal tersebut perlu dilakukan oleh guru dengan sungguh-sungguh memahami latar belakang, karakteristik, dan kemampuan yang ada dalam diri siswa di dalam kelas. Oleh sebab itu, guru perlu mengaplikasikan hal tersebut dengan cara proses belajar mengajar yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAIKEM), sehingga siswa tertarik dan mudah menyerap pengetahuan dan keterampilan yang diajarkan sesuai dengan tahap perkembangannya.

  Pembelajaran matematika di Sekolah Dasar mempunyai peranan penting dalam Menurut Andi Nasution (Catur Supatmono, 2002:7), matematika merupakan ilmu struktur, urutan (order), dan hubungan yang meliputi dasar-dasar perhitungan, pengukuran, penggambaran bentuk objek. Dari pengertian di atas, obyek-obyek yang mudah dikenali serta dipahami siswa merupakan obyek-obyek yang sering dijumpai siswa itu sendiri obyek tersebut erat hubungannya dengan geometri. Menurut Daitin Tarigan, (2006:61) belajar geometri adalah bernalar menghasilkan simbol-simbol,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  menghubungkan struktur untuk mendapatkan suatu pengertian dan mengaplikasikan konsep-konsep yang dimiliki ke dalam dunia nyata.

  Dari pengertian tersebut, maka peneliti mengamati jika pelaksanaan pembelajaran matematika tentang geometri di SD 2 Wijirejo kelas IV A belum mendapatkan hasil yang maksimal. Hasil yang kurang maksimal tersebut diduga disebabkan karena metode penyampaian materi yang dilakukan guru memposisikan dirinya sebagai sentral dalam proses pembelajaran dan siswa sebagai penerima materi, sulitnya pengadaan alat peraga, serta siswa belum memahami materi yang diajarkan oleh guru sebelumnya. Pembelajaran tersebut membuat prestasi siswa belum mencapai rata-rata KKM. Hal ini dapat dilihat dalam hasil evaluasi awal yaitu rata-rata pencapaian belajar anak pada Kompetensi Dasar 8.1. Menentukan sifat-sifat bangun ruang sederhana adalah 56.6, sedangkan KKM pada Kompetensi Dasar tersebut adalah

  63. Permasalahan ini didukung oleh pemahaman anak masih sulit terhadap materi karena pembelajaran yang belum dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari siswa (realistik).

  Pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik adalah pendekatan pembelajaran matematika yang menekankan proses pembelajaran yang dikaitkan yang dikaitkan menggunakan batu kerikil atau materi bangun ruang kubus dan balok yang dikaitkan dengan benda-benda yang sering digunakan siswa setiap hari (dashgrip, kotak bungkus mainan, dadu ular tangga, dll.). Masalah-masalah inilah yang mendorong peneliti untuk mencoba meningkatkan prestasi belajar matematika siswa kelas IV A melalui pendekatan pembelajaran matematika realistik dalam pembelajaran geometri di SD 2 Wijirejo. Peneliti memilih pendekatan pembelajaran ini karena sesuai dengan materi, murah dan mudah dalam pelaksanaan pembelajarannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  B. Identifikasi Masalah

  Dari pengamatan yang sudah dilakukan oleh peneliti, peneliti mendapatkan gambaran permasalahan-permasalahan yang muncul di kelas IV A SD 2 Wijirejo sebagai berikut:

  1. Nilai siswa banyak yang belum mencapai KKM 2. Pembelajaran yang belum dikaitkan dengan kehidupan nyata siswa.

  C. Pembatasan Masalah

  Peneliti menyadari bahwa untuk mengatasi masalah ini membutuhkan waktu yang tidak singkat dengan memperhatikan kendala-kendala yang ada. Untuk itu, peneliti membatasi pada Kompetensi Dasar 8.1 Menentukan sifat-sifat bangun ruang sederhana yaitu: balok dan kubus, maka penelitian ini hanya pada usaha meningkatkan prestasi belajar matematika dalam pembelajaran geometri (kubus dan balok) kelas IVA melalui pendekatan pembelajaran matematika realistik.

  D. Perumusan Masalah

  Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang dirumuskan peneliti adalah Apakah Pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik Dalam Pembelajaran Matematika Geometri (kubus dan balok) Dapat Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas IVA di SD 2 Wijirejo Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012?

  E. Batasan Istilah

  Seperti yang telah diuraikan di atas, yang dimaksud dengan:

  1. Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

  2. Matematika adalah ilmu struktur, urutan (order), dan hubungan yang meliputi dasar-dasar perhitungan, pengukuran, penggambaran bentuk objek.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  3. Pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik dalam penelitian ini adalah Pendekatan pembelajaran yang mengaitkan materi matematika dengan realita kehidupan sehari-hari.

  4. Geometri adalah belajar untuk bernalar menghasilkan simbol-simbol, menghubungkan struktur untuk mendapatkan suatu pengertian dan mengaplikasikan konsep-konsep yang dimiliki ke dalam dunia nyata. Bernalar dalam hal ini adalah menghubungkan dasar-dasar perhitungan, pengukuran, dan penggambaran bentuk obyek ke dalam dunia nyata. Materi geometri akan dibatasi dalam pengertian kubus yaitu bangun ruang yang dibatasi oleh 6 persegi yang sama dan sebangun, serta balok yaitu bangun ruang yang dibatasi oleh 3 pasang sisi berbentuk persegi panjang yang masing-masing pasangan sama dan sebangun.

  Dari batasan istilah diatas dapat disimpulkan yang dimaksud dengan judul penelitian ini adalah usaha yang dilakukan guru untuk meningkatkan prestasi siswa dalam pembelajaran geometri (kubus dan balok) di kelas IVA SD 2 Wijirejo semester genap tahun pelajaran 2011/2012 dengan menggunakan metode pembelajaran matematika realistik untuk mendapatkan hasil yang maksimal dengan harapan siswa mengalami peningkatan nilai rata-rata.

F. Pemecahan Masalah

  Seperti yang telah diuraikan dalam latar belakang masalah dan perumusan masalah di atas, penelitian ini akan mencoba meningkatkan nilai siswa SD 2 Wijirejo kelas IVA dalam pembelajaran geometri (kubus dan balok) dengan menggunakan Pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik yang pelaksanaannya diusahakan seluruh siswa kelas IVA SD 2 Wijirejo terlibat di dalamnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  G. Tujuan Penelitian

  Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh bukti tentang adanya peningkatan prestasi siswa kelas IVA SD 2 Wijirejo pada materi geometri (kubus dan balok) melalui pendekatan pembelajaran matematika realistik.

  H. Manfaat Penelitian

  Manfaat dari penelitian ini adalah:

  1. Bagi Peneliti Dapat memberikan motivasi dalam menerapkan salah satu contoh pembelajaran inovatif dalam meningkatkan prestasi siswa.

  2. Bagi Pembaca Dapat menjadi bahan referensi dalam menunjang kegiatan yang berkaitan dengan judul penelitian ini.

  3. Bagi Guru SD 2 Wijirejo Menerapkan salah satu pendekatan pembelajaran inovatif yang mengaktifkan siswa untuk memperoleh prestasi yang maksimal.

  4. Bagi siswa kelas IVA SD 2 Wijirejo meningkatkan prestasi belajar matematika siswa pada materi geometri (kubus dan balok).

  5. Bagi Program Studi Menambah referensi tentang penerapan PMRI pada mata pelajaran matematika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II KAJIAN TEORI A. Pengertian Prestasi Belajar Menurut Sudjana (1990:22) prestasi adalah kemampuan-kemampuan yang

  dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Kemampuan-kemampuan tersebut diperoleh siswa setelah melakukan kegiatan baru yang tersimpan didalam memori siswa. Menurut Winkel (1989:102) Prestasi adalah hasil suatu penilaian dibidang pengetahuan, ketrampilan dan sikap sebagai hasil belajar yang dinyatakan dalam bentuk nilai. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi merupakan kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa sebagai hasil dari proses belajar.

  Slameto (2003:2) mengemukakan belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

  Menurut Hilgard (Wens Tanlain, 2006:20) merumuskan belajar (learning) Dengan kata lain, belajar merupakan tindakan yang dilakukan seseorang yang menyebabkan perubahan pada tingkah laku orang tersebut. Perubahan tingkah laku itu disertai usaha sehingga orang tersebut dari tidak mampu mengerjakan sesuatu menjadi mampu mengerjakannya. Kegiatan dan usaha itu merupakan proses belajar, sedangkan perubahan tingkah laku merupakan hasil belajar.

  6

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Menurut Gage (Ratna Willis Dahar, 1988:12) belajar adalah suatu proses di mana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman. Dalam pengertian ini, pengalaman hidup sehari-hari yang dialami seseorang dalam bentuk apapun dapat dikatakan sebagai belajar, karena pengalaman hidup dapat mempengaruhi kepribadian yang dimiliki oleh setiap orang. Pernyataan ini dapat dilihat pada seorang anak tertarik terhadap nyala api yang berwarna kuning kemerahan. Ia mendekat kemudian memegangnya. Namun tangannya terasa panas dan sakit. Iapun menangis yang selanjutnya ia tidak akan memegangnya lagi, namun hanya sebatas melihatnya.

  Dari pengertian prestasi dan belajar seperti yang telah diuraikan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan penguasaan pengetahuan, keterampilan, dan perubahan perilaku sebagai hasil dari belajar. Proses belajar yang baik akan berdampak positif pada hasil prestasi belajar dalam bentuk tingkah laku orang yang sedang belajar, sebaliknya proses belajar yang kurang baik akan berdampak negatif pada tingkah laku orang yang sedang belajar. Dari berbagai pengertian di atas, jelaslah bahwa prestasi belajar merupakan perubahan tingkah laku sebagai hasil dari proses belajar yang dilakukan siswa.

B. Pengertian Matematika

  Secara etimologis, matematika berasal dari bahasa latin mantehanein atau mathemata yang berarti ‘belajar atau hal yang dipelajari’ (“things that are learned”).

  Dalam Bahasa Belanda disebut wiskunde atau ilmu pasti, yang kesemuaannya berkaitan dengan penalaran. Menurut Catur Supatomo (2002:5), definisi matematika adalah:

  “Ilmu yang tidak jauh dari kehidupan manusia. Pada jaman purba, berabad-abad sebelum masehi, manusia telah mempunyai kesadaran akan bentuk-bentuk benda di sekitar yang berbeda satu dengan yang lainnya. Batu berbeda dengan kayu,

  

7

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  gunung berbeda dengan laut, pohon yang satu berbeda dengan pohon yang lainnya. Kesadaran macam inilah yang menjadi bibit lahirnya Geometri. Maka tidaklah mengherankan apabila geometri dianggap sebagai bagian matematika yang tertua”.

  Sementara itu Riedesel, dkk. (Catur Supatmono, 2002:7), mendefinisikan mengenai apa yang dimaksud dengan matematika atau pelajaran matematika.

  a. Matematika bukanlah sekedar berhitung, b. Matematika merupakan kegiatan pembangkitan masalah dan pemecahan masalah.

  c. Matematika merupakan kegiatan menemukan dan mempelajari pola serta hubungan.

  d. Matematika adalah sebuah bahasa.

  e. Matematika merupakan cara berpikir dan alat berpikir.

  f. Matematika merupakan bangunan pengetahuan yang terus berubah dan berkembang.

  g. Matematika bermanfaat bagi semua orang.

  h. Pelajaran matematika bukan hanya sekedar untuk mengetahui matematika, tetapi terutama untuk melakukan matematika. i. Pelajaran matematika merupakan suatu jalan menuju berpikir mardeka.

  Pendapat Riedesel, dkk. di atas, tidak jauh berbeda dengan yang diungkapkan oleh Andi Nasution (Catur Supatmono, 2002:7), yang intinya menyebutkan bahwa “matematika merupakan ilmu struktur, urutan (order), dan hubungan yang meliputi dasar-dasar perhitungan, pengukuran, penggambaran bentuk objek”.

  Dari ketiga pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian matematika adalah sebagai berikut: a. Matematika merupakan kegiatan pembangkitan masalah dan pemecahan masalah,

  8

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  b. Matematika merupakan kegiatan menemukan dan mempelajari pola serta hubungan, yang meliputi dasar-dasar perhitungan, pengukuran, dan penggambaran obyek.

  c. Matematika adalah sebuah bahasa simbol,

  d. Matematika merupakan cara berpikir dan alat berpikir,

  e. Matematika merupakan bangunan pengetahuan yang terus berubah dan berkembang, f. Matematika bermanfaat bagi semua orang,

  Dengan demikian matematika sesungguhnya bukan pembelajaran yang jauh dari kehidupan siswa, tetapi matematika adalah pembelajaran yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari siswa. Oleh karena guru atau calon guru harus berusaha mengaplikasikan pembelajaran matematika yang berkaitan dengan kehidupan siswa agar siswa memiliki prestasi belajar yang baik pada pembelajaran matematika.

C. Pengertian Pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik

  Sebelum kita mengkaji tentang pengertian Pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik, terlebih dahulu kita harus mengetahui latar belakang munculnya pendekatan pembelajaran ini.

  Realistic mathematic education , yang diterjemahkan sebagai pendekatan

  pembelajaran matematika realistik (PMR) adalah sebuah pendekatan belajar matematika yang dikembangkan pada tahun 1970-an oleh sekelompok ahli dari

  

Freudenthal institute Utrecht University di Negeri Belanda. Teori ini mengacu pada

  pendapat Hans Freudenthal yang mengatakan bahwa matematika harus dikaitkan dengan realita dan matematika merupakan aktivitas manusia. Gagasan ini pada

  9

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  awalnya merupakan reaksi penolakan kalangan pendidik matematika dan matematikawan Belanda terhadap gerakan matematika modern yang melanda sebagian besar dunia saat itu seperti diungkapkan Suryanto (2010:13).

  Menurut Suryanto (2012:37) upaya pembaharuan pendidikan matematika pada kurun waktu tahun 1970-an yang dipelopori oleh Hans Freudenthal dan dikembangkan di Freudenthal Institute kemudian mulai diadaptasikan di Indonesia yang sering disebut dengan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI). PMRI adalah pendidikan Matematika sebagai hasil adaptasi dari Realitic Mathematic Education (RME) yang telah diselaraskan dengan kondisi budaya, geografi, dan kehidupan masyarakat Indonesia.

  Freudenthal (Suryanto, 2010:14) berpendapat bahwa matematika sebaiknya

  diajarkan dengan mengaitkannya dengan realitas sejalan dengan pengalaman siswa, serta relevan dengan masyarakat. Berdasarkan pemikiran tersebut, PMR mempunyai ciri antara lain bahwa dalam proses pembelajaran siswa harus diberikan kesempatan untuk menemukan kembali matematika melalui bimbingan guru, dan bahwa penemuan kembali ide dan konsep matematika tersebut harus dimulai dari penjelajahan berbagai situasi dan persoalan “dunia riil”.

  Menurut Gravemeijer (Daitin Tarigan, 2006:3-4), bahwa pendekatan pembelajaran matematika realistik adalah pembelajaran yang menekankan akan pentingnya konteks nyata yang harus dikenal murid dalam proses konstruksi pengetahuan matematika oleh murid sendiri. Masalah konteks nyata merupakan bagian inti yang dijadikan starting point dalam pembelajaran matematika. Disini perlu diketahui bahwa pembelajaran sebenarnya adalah aktivitas siswa. Gagasan ini lahir dari keyakinan Freudenthal yang memandang bahwa matematika bukan sebagai bahan

  10

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  pelajaran, melainkan sebagai kegiatan manusia (Human Activity). Demikian juga pandangan Freudenthal, bahwa matematika terkait dengan realitas, dekat dengan dunia anak, dan relevan bagi masyarakat, sehingga apa yang harus dipelajari bukan matematika sebagai sistem tertutup, melainkan sebagai suatu kegiatan, yakni proses matematisasi matematika. Hal ini diperjelas oleh pernyataan Gravemeijer (Daitin Tarigan, 2006:3) bahwa matematika sebagai kegiatan manusiawi, aktivitas pemecahan masalah, pencarian masalah, dan aktivitas pengorganisasian materi pelajaran”. Ini dapat berupa materi dari realitas yang harus diorganisasikan menurut pola-pola matematis, yaitu jika masalah dari realitas hendak dipecahkan oleh siswa dalam proses pembelajaran.

  Menurut pendapat Piaget (Pitadjeng, 2006:27-28) pada umumnya anak SD berumur sekitar 6/7-12 tahun berada pada periode operasional konkret. Periode ini disebut operasional konkret sebab berpikir logikanya didasarkan pada manipulasi fisik objek-objek konkret. Anak yang masih berada pada periode ini untuk berpikir abstrak masih membutuhkan bantuan memanipulasi objek-objek konkret atau pengalaman- pengalaman yang langsung dialaminya. Oleh karena itu pembelajaran matematika harus didasarkan pada benda-benda nyata atau konkret agar mempermudah peserta

  Menurut Elaine.B Johnson (2002:35) juga mengatakan bahwa: “Pembelajaran dan pengajaran kontekstual yang melibatkan siswa dalam aktivitas belajar sangat penting untuk membantu mereka mengaitkan pelajaran akdemik dengan konteks kehidupan nyata yang mereka hadapi. Dengan mengaitkan keduanya, para siswa melihat makna di dalam tugas sekolah. Ketika para siswa menyusun proyek atau menemukan permasalahan yang menarik, ketika mereka membuat pilihan dan menerima tanggung jawab, mencari informasi dan menarik kesimpulan, ketika mereka secara aktif memilih, menyusun, mengatur, menyentuh, merencanakan, menyelidiki, mempertanyakan dan membuat keputusan, mereka mengkaitkan isi akademis dengan konteks dalam situasi kehidupan, dengan cara ini mereka menemukan makna”.

  

11

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Dari pendapat Elaine.B Johnson di atas memberikan kepada kita satu bentuk pembelajaran yang bermakna adalah pembelajaran yang melibatkan siswa dalam proses pembelajaran. Dengan demikian, pembelajaran matematika sebaiknya diaplikasikan dalam dunia nyata yang ditemukan siswa sehari-hari, sehingga proses pembelajaran matematika adalah memberikan pengalaman kepada siswa tentang pemecahan masalah yang dihadapi siswa sehari-hari.

  Syaiful Sagala (2006:88) juga memberikan pandangan bahwa konstruktivisme (Construstivism) merupakan landasan berpikir (filosofi) pendekatan kontekstual, yaitu pengetahuan dibangun sedikit demi sedikit, yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas dan dengan tidak tiba-tiba”. Pengetahuan bukan hanya seperangkat fakta- fakta, konsep, atau kaidah yang siap diambil dan diingat. Akan tetapi manusia harus mengkonstruksi pengetahuan itu dan memberi makna melalui pengalaman nyata. Landasan berpikir konstruktivisme ini agak berbeda dengan pandangan kaum obyektivitas, yang lebih menekankan pada hasil pembelajaran, sehingga dalam padangan konstruktivisme, strategi memperoleh pengetahuan lebih diutamakan dibandingkan dengan seberapa banyak siswa memperoleh dan mengingat pengetahuan.

  Untuk itu tugas guru adalah memfasilitasi proses tersebut dengan: (1) menjadikan menemukan dan menerapkan idenya sendiri; dan (3) menyadarkan siswa agar menerapkan strategi mereka sendiri dalam belajar.

  Menurut Romberg (Daitin Tarigan, 2006:3) mulai tahun 1990-an pembelajaran matematika realistik merupakan pendekatan dalam pendidikan matematika, diadaptasi di beberapa sekolah di Amerika Serikat. Pendekatan ini muncul dengan nama

  

Mathematic in Conteks. Di Indonesia, pembelajaran matematika realistik diperkenalkan

  

12

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

13

 

  pada tahun 2001 di beberapa Perguruan Tinggi secara berkolaboratif melalui Proyek Pendidikan Matematika Realistik di SD. Dengan demikian, Indonesia merupakan salah satu negara yang baru dalam mengadopsi pembelajaran matematika realistik, untuk itu perlu direalisasikan di sekolah dasar saat ini.

  Paradigma baru dalam pembelajaran sekarang ini khususnya Pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik Indonesia menekankan terhadap proses pembelajaran dimana aktivitas siswa dalam mencari, menemukan dan membangun sendiri pengetahuan yang dia perlukan benar-benar menjadi pengalaman belajar tersendiri bagi setiap individu. Menurut Suryanto (2010, 41): a) Penemuan Kembali secara Terbimbing. Melalui masalah kontekstual yang realistik dan mengandung topik-topik matematis tertentu yang disajikan, siswa diberi kesempatan untuk membangun dan menemukan kembali ide dan konsep matematis.

  b) Matematisasi Progresif. Upaya mengarah ke pemikiran matematis dan dikatakan progresif karena dilalui dalam dua langkah berurutan, yaitu: (i) matematisasi horizontal (berawal dari masalah kontekstual yang diberikan dan berakhir pada matematika yang formal), dan kemudian (ii) matematisasi vertikal (dari matematika c) Fenomena Didaktis. Menekankan pada fenomena pembelajaran yang bersifat mendidik dan pentingnya masalah kontekstual untuk memperkenalkan topik-topik matematika kepada siswa.

  d) Membangun sendiri model. Prinsip ini menunjukkan adanya fungsi jembatan yang berupa model. Pembelajaran yang berpangkal pada masalah kontekstual dan akan menuju ke matematika formal, serta ada kebebasan pada siswa, maka tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  mustahil siswa akan mengembangkan model sendiri untuk mempermudah pemahamannya. Paradigma baru pendidikan sekarang ini juga lebih menekankan pada peserta didik sebagai manusia yang memiliki potensi untuk belajar dan berkembang. Dalam PMRI, siswa dipandang sebagai seseorang yang memiliki pengetahuan dan pengalaman sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya sehingga siswa dapat mengembangkan pengetahuan tersebut apabila diberikan kesempatan untuk mengembangkannya. Dengan demikian, siswa harus aktif dalam pencarian dan pengembangan pengetahuan.

  Dari beberapa pendapat para ahli di atas kita dapat menarik suatu pengertian bahwa pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik adalah suatu pendekatan pengajaran dalam pembelajaran matematika yang berdasarkan pada ide bahwa matematika adalah aktivitas manusia dan matematika harus dihubungkan secara nyata terhadap konteks kehidupan sehari-hari siswa sebagai suatu sumber pengembangan dan sebagai area aplikasi dalam proses pendidikan. Dengan kata lain, Pendekatan Matematika Realistik adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah realistik sebagai pangkal tolak pembelajaran. Dengan demikian seharusnya proses pembelajaran matematika dilaksanakan secara realistik yang memungkinkan siswa untuk belajar lebih bermakna sesuai dengan kebutuhan siswa sehingga dapat meningkatkan prestasi siswa.

D. Karakteristik Pembelajaran Matematika Realistik

  Untuk lebih memahami pengertian Pendekatan Pembelajaran Matematik Realistik, maka kita perlu juga memahami karakteristik pembelajaran matematika realistik tersebut agar kita dapat mengaplikasikan pendekatan tersebut dalam proses

  

14

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  pembelajaran. Adapun beberapa karakateristik Pembelajaran Matematika Realistik adalah sebagai berikut: Menurut De Lange (Kemendiknas, 2010:11), karakteristik PMRI secara umum adalah sebagai berikut: a. Penggunaan konteks dalam aksplorasi fenomenologis Titik awal pembelajaran sebaiknya nyata, sesuai dengan pengalaman siswa.

  Sehingga nantinya siswa dapat melibatkan dirinya dalam kegiatan belajar tersebut dan dunia nyata dapat menjadi alat untuk pembentukan konsep.

  b. Penggunaan model untuk mengkonstruksi konsep Dikarenakan dimulai dengan suatu hal yang nyata dan dekat dengan siswa, maka siswa dapat menggembangkan sendiri model matematika. Dengan konstruksi model-model yang mereka kembangkan dapat menambah pemahaman mereka terhadap matematika.

  c. Penggunaan kreasi dan kontribusi siswa Pembelajaran dilaksanakan dengan melibatkan siswa dalam berbagai aktivitas yang diharapkan memberikan kesempatan, atau membantu siswa, untuk menciptakan dan menjelaskan model simbolik dari kegiatan matematis informalnya.

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI GEOMETRI PADA SISWA TUNALARAS KELAS IV SLB-E BHINA PUTERA SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 0 19

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK PADA SISWA KELAS VI SD N BLIGO 2 KECAMATAN NGLUWAR MAGELANG.

0 14 147

PENGGUNAAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN SISWA KELAS IV SD

0 0 7

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN BANGUN RUANG PADA SISWA KELAS IVA SDN 9 SESETAN TAHUN PELAJARAN 20112012

0 0 24

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MATERI PECAHAN MELALUI PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI) PADA SISWA KELAS IV SD 2 GRIBIG TAHUN PELAJARAN 20132014

0 0 24

PENINGKATAN HASIL BELAJAR GEOMETRI PADA SISWA KELAS X-A MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR)

0 0 13

PENINGKATAN KEMANDIRIAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI PECAHAN MELALUI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DI KELAS IV SN NEGERI 2 BANTARWUNI

0 0 16

1 PENINGKATAN KEMANDIRIAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI BANGUN DATAR MELALUI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DI KELAS IV SD NEGERI 3 ARCAWINANGUN

0 0 13

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI PECAHAN MELALUI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DI KELAS IV SD NEGERI 2 PAGERAJI

0 1 11

PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR DENGAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DAN METODE CERAMAH PADA SISWA KELAS IV SEMESTER II SDN TIRTOSARI KECAMATAN SAWANGAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 20112012

0 1 91