Jejak Rasa dari Yogyakarta Agustina Dwi Rahayu Desember
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
Bacaan untuk Anak
J e j a k R a s a dari Yogyakarta
Agustina Dwi Rahayu Kuliner Indonesia
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Penulis : Agustina Dwi Rahayu Penyunting : Suladi Ilustrator : Agustina Dwi Rahayu Penata Letak : Ferro Stansyah Diterbitkan pada tahun 2018 oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Jalan Daksinapati Barat IV Rawamangun Jakarta Timur
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
Isi buku ini, baik sebagian maupun seluruhnya, dilarang diperbanyak dalam bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari penerbit, kecuali dalam hal pengutipan untuk keperluan penulisan artikel atau karangan ilmiah.
Katalog Dalam Terbitan (KDT)
PB 641.595 98Rahayu, Agustina Dwi RAH Jejak Rasa dari Yogyakarta/Agustina Dwi Rahayu; j Penyunting: Suladi; Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018 viii; 171 hlm.; 21 cm.
ISBN 978-602-43c7-445-7
1. MASAKAN-INDONESIA
2. CERITA RAKYAT INDONESIA
SAMBUTAN
Sikap hidup pragmatis pada sebagian besar masyarakat Indonesia
dewasa ini mengakibatkan terkikisnya nilai-nilai luhur budaya bangsa.
Demikian halnya dengan budaya kekerasan dan anarkisme sosial turut
memperparah kondisi sosial budaya bangsa Indonesia. Nilai kearifan
lokal yang santun, ramah, saling menghormati, arif, bijaksana, dan religius
seakan terkikis dan tereduksi gaya hidup instan dan modern. Masyarakat
sangat mudah tersulut emosinya, pemarah, brutal, dan kasar tanpa
mampu mengendalikan diri. Fenomena itu dapat menjadi representasi
melemahnya karakter bangsa yang terkenal ramah, santun, toleran, serta
berbudi pekerti luhur dan mulia.Sebagai bangsa yang beradab dan bermartabat, situasi yang demikian
itu jelas tidak menguntungkan bagi masa depan bangsa, khususnya dalam
melahirkan generasi masa depan bangsa yang cerdas cendekia, bijak
bestari, terampil, berbudi pekerti luhur, berderajat mulia, berperadaban
tinggi, dan senantiasa berbakti kepada Tuhan Yang Maha Esa. Oleh
karena itu, dibutuhkan paradigma pendidikan karakter bangsa yang tidak
sekadar memburu kepentingan kognitif (pikir, nalar, dan logika), tetapi
juga memperhatikan dan mengintegrasi persoalan moral dan keluhuran
budi pekerti. Hal itu sejalan dengan Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu fungsi
pendidikan adalah mengembangkan kemampuan dan membangun watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa dan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.Penguatan pendidikan karakter bangsa dapat diwujudkan
melalui pengoptimalan peran Gerakan Literasi Nasional (GLN) yang
memumpunkan ketersediaan bahan bacaan berkualitas bagi masyarakat
Indonesia. Bahan bacaan berkualitas itu dapat digali dari lanskap dan
perubahan sosial masyarakat perdesaan dan perkotaan, kekayaan
bahasa daerah, pelajaran penting dari tokoh-tokoh Indonesia, kuliner
Indonesia, dan arsitektur tradisional Indonesia. Bahan bacaan yang
digali dari sumber-sumber tersebut mengandung nilai-nilai karakter
bangsa, seperti nilai religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif,
mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah
air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab. Nilai-nilai karakter bangsa
itu berkaitan erat dengan hajat hidup dan kehidupan manusia Indonesia
yang tidak hanya mengejar kepentingan diri sendiri, tetapi juga berkaitan
dengan keseimbangan alam semesta, kesejahteraan sosial masyarakat,
dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Apabila jalinan ketiga hal
itu terwujud secara harmonis, terlahirlah bangsa Indonesia yang beradab
dan bermartabat mulia.Salah satu rangkaian dalam pembuatan buku ini adalah proses
penilaian yang dilakukan oleh Pusat Kurikulum dan Perbukuaan. Buku
nonteks pelajaran ini telah melalui tahapan tersebut dan ditetapkan
berdasarkan surat keterangan dengan nomor 13986/H3.3/PB/2018 yang
dikeluarkan pada tanggal 23 Oktober 2018 mengenai Hasil Pemeriksaan
Buku Terbitan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.Akhirnya, kami menyampaikan penghargaan dan ucapan terima
kasih yang setulus-tulusnya kepada Kepala Pusat Pembinaan, Kepala
Bidang Pembelajaran, Kepala Subbidang Modul dan Bahan Ajar beserta
staf, penulis buku, juri sayembara penulisan bahan bacaan Gerakan
Literasi Nasional 2018, ilustrator, penyunting, dan penyelaras akhir atas
segala upaya dan kerja keras yang dilakukan sampai dengan terwujudnya
buku ini. Semoga buku ini dapat bermanfaat bagi khalayak untuk
menumbuhkan budaya literasi melalui program Gerakan Literasi Nasional
dalam menghadapi era globalisasi, pasar bebas, dan keberagaman hidup
manusia.Jakarta, November 2018 Salam kami,
ttd
Dadang Sunendar Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
SEKAPUR SIRIH
Indonesia adalah negara yang kaya akan rempah- rempah dan aneka bahan baku makanan. Oleh karena itu, banyak sekali olahan makanan yang beragam dengan menggunakan bahan baku dan rempah-rempah khas Indonesia. Seperti halnya Yogyakarta, selain mendapat sebutan kota budaya, Yogyakarta juga terkenal akan kuliner makanan yang khas dan membuat para pengunjung atau wisatawan untuk datang membeli.
Ada beberapa makanan yang sudah terkenal legendaris dan diwariskan secara turun-temurun kepada generasi penerusnya. Contohnya adalah gudeg, kipo, bakpia, sate klatak, gatot, tiwul, dan lain sebagainya. Kelezatannya pun tidak akan terlupakan di lidah para penikmat makanan khas Yogyakarta ini.
Buku Jejak Rasa dari Yogyakarta ini akan mengajak kita untuk menelusuri aneka makanan yang tersebar di wilayah Yogyakarta. Jadi, jika Sobat ingin berkunjung ke Yogyakarta setidaknya tahu akan aneka kuliner yang ada di Yogyakarta. Terlebih jika Sobat ingin membawanya sebagai buah tangan untuk keluarga. Penulis berharap semoga buku ini dapat menambah khazanah pengetahuan dan wawasan kuliner yang ada di Indonesia, khususnya Yogyakarta.
Yogyakarta, Oktober 2018 Agustina Dwi Rahayu
DAFTAR ISI
Sambutan ...................................................................... iii Sekapur Sirih ................................................................ v Daftar Isi ....................................................................... vi Mengenal Yogyakarta ................................................... 1 Makanan ........................................................................ 3
- Ayam Ingkung ......................................................... 4
- Mi Pentil ................................................................... 8
- Bakmi Jawa ............................................................. 13
- Brongkos .................................................................. 19
- Entok Slenget .......................................................... 25
- Gudeg ....................................................................... 31
- Mangut Lele ............................................................. 39
- Mi Lethek ................................................................. 45
- Nasi Kucing .............................................................. 50
- Nasi Pecel ................................................................. 54
- Oseng-Oseng Mercon ............................................... 60
- Sate Kere Kupat Sayur ........................................... 64
- Sate Klatak .............................................................. 68
- Sego Abang Sayur Lombok Ijo ................................ 74
- Soto Batok ................................................................ 78
- Walang Goreng ........................................................ 83
- Keripik Belut ........................................................... 87
- Bakpia ...................................................................... 91
- Coklat Monggo ......................................................... 95
- Gatot dan Tiwul ....................................................... 98
- Geplak ...................................................................... 102
- Jadah Tempe ............................................................ 106
- Kipo .......................................................................... 110
- Peyek Tumpuk ......................................................... 114
- Yangko...................................................................... 118
- Rujak Es Krim ......................................................... 122 Minuman ....................................................................... 125
- Es Semlo ................................................................... 126
- Kopi Joss .................................................................. 130
- Wedang Bajigur ....................................................... 133
- Wedang Ronde ......................................................... 137
- Wedang Uwuh ......................................................... 141 Rempah-Rempah ........................................................... 145 Daftar Pustaka .............................................................. 161 Biodata Penulis ............................................................. 165 Biodata Penyunting ...................................................... 169 Biodata Penata Letak ................................................... 170
Mengenal Yogyakarta
Hai Sobat semua …! Perkenalkan nama saya Ajeng. Saya berasal dari Yogyakarta. Apakah kalian sudah pernah berkunjung ke Yogyakarta? Jika belum, saya jelaskan dulu ya di mana itu Yogyakarta.
Yogyakarta atau disebut dengan Daerah Istimewa Yogyakarta atau Ngayogyakarta (bahasa Jawa) adalah salah satu provinsi yang terletak di Pulau Jawa.
Yogyakarta berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Tengah. Yogyakarta terdiri atas 5 kabupaten, yaitu Bantul, Sleman, Kota Yogyakarta, Gunung Kidul, dan Kulon Progo. Jika kalian bingung, ayo simak peta di bawah ini!
Sumber: www.bpkp.go.id Yogyakarta mendapat julukan daerah istimewa karena sistem kebudayaan kerajaan yang masih melekat hingga saat ini. Selain itu, nama daerah istimewa merupakan amanat dari Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Paku Alam VIII.
Yogyakarta merupakan pecahan dari Kerajaan Mataram. Dari segi sistem pemerintahan, Yogyakarta dipimpin oleh seorang raja yang juga merupakan seorang gubernur. Apakah kalian tahu nama raja dari Yogyakarta? Namanya adalah Sri Sultan Hamengku Buwono X. Wakil gubernurnya adalah Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo Paku Alam X. Beliau memimpin Yogyakarta bersama-sama sehingga Yogyakarta bisa maju seperti sekarang ini. Sementara itu, nama ratu dari Yogyakarta adalah Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas.
Yogyakarta juga memiliki sebutan nama yang khas lho …, yaitu Kota Pelajar dan Kota Budaya. Namun dibalik itu, yang tidak kalah penting adalah kuliner atau aneka makanan dan minuman yang ada di Yogyakarta. Jadi, jika kalian berkunjung ke Yogyakarta, jangan sampai lewatkan kuliner-kuliner yang sangat beragam ini ya. Mau tahu apa saja? Yuk, kita simak bersama ya!
MAKANAN
Ayam Kampung Gurih Khas Kenduri Sobat, apakah kalian pernah mendengar istilah
ingkung? Mungkin jika kalian tinggal di Jawa Tengah,
Jawa Timur, atau Yogyakarta pasti sudah tahu apa itu artinya. Jika tidak, akan saya jelaskan artinya.
Ayam ingkung adalah ayam kampung yang dimasak utuh tanpa dipotong bagian-bagian tubuhnya. Dalam tradisi masyarakat Jawa, ayam ingkung kerap digunakan untuk pelengkap dalam sesaji atau kenduri pada acara- acara penting. Terkadang juga dibagikan lho! Namun, tiap orang tidak mendapatkan secara utuh, tetapi potongan atau suwiran kecil sebagai pelengkap nasi dan lauk yang lainnya.
Cara memasak ayam ingkung ini adalah dengan diikat bagian kaki dan sayap atau istilahnya dalam bahasa Jawa dibondo. Hal itu dimaksudkan untuk membentuk ayam supaya bagus dilihat. Selain itu, ingkung juga menyimbolkan pengendalian diri agar tidak sombong atau angkuh atau sebagai simbol untuk menyucikan orang yang memiliki hajat atau tamu yang diundang.
Wah, keren ya filosofinya!
Namun, sekarang ayam ingkung ini dapat kita jumpai di rumah makan lho! Jadi, jika ingin mencicipi, kalian tidak perlu menunggu ada acara tradisi ya. Jika kalian berkunjung ke Jogja, ada beberapa rumah makan yang menyajikan masakan khas ayam ingkung, di antaranya Warung Ingkung Mbah Cempluk, Warung Ndeso, Waroeng Ingkung Joglo, dan Omah Dahar Mbah Wanto. Wah, pasti sudah terbayang seperti apa rasanya?
Ruang Info
Ingkung melambangkan bayi yang belum dilahirkan
atau memiliki pengertian belum mempunyai
kesalahan apa-apa atau masih suci atau juga dapat
diartikan sebagai sifat pasrah atas kekuasaan
Tuhan.Ayam ingkung merupakan ayam yang dimasak dengan bumbu yang komplet ditambah dengan kuah santan yang kental. Rasa gurih yang sangat lezat dari kuah santan akan sangat memanjakan lidah penikmatnya. Coba kita simak ya apa saja bumbu yang digunakan dalam memasak ayam ingkung ini!
Bahan-bahan yang dibutuhkan
- 1 ekor ayam kampung
- 750 ml santan dari 1 butir kelapa
- 2 sendok makan air jeruk nipis
- 10 siung bawang merah
- 6 siung bawang putih
- 5 butir kemiri disangrai (goreng tanpa minyak)
- 4 cm kunyit (yang sudah dibakar)
- 1 sendok makan garam
- 2 lembar daun salam
- 4 lembar daun jeruk purut
- 2 batang serai (memarkan)
- 4 cm jahe (memarkan)
- 4 mata asam jawa (seduh dan ambil airnya)
- 4 sendok makan irisan gula merah
- 4 sendok makan minyak untuk menumis bumbu
Cara memasak
- Lumuri ayam dengan air jeruk nipis dan garam, diamkan selama 15 menit. Setelah itu, cuci ayam hingga bersih.
- Sayat sedikit bagian paha ayam, masukkan salah satu ceker ayam ke dalamnya. Ikat kepala dan sayap ayam menggunakan benang kasur hingga kepalanya bisa tegak, sisihkan.
- Haluskan bumbu-bumbu dan tumis bersama daun salam, daun jeruk, serai, dan jahe hingga berbau harum.
- Masukkan santan dan beri garam, air asam, dan gula merah.
- Setelah mendidih, masukkan ayam dan masak hingga ayam empuk. (Jangan lupa menutup wajannya ya!) Setelah matang, angkat dan sajikan!
Mi Pentil Mi Kenyal dari Bantul Hai Sobat semua! Kuliner berikutnya yang akan kita bahas adalah mi pentil atau bakmi pentil. Wah apa itu ya? Memang minya terbuat dari karet? Jelas bukan ya! Mi pentil adalah mi yang terbuat dari tepung tapioka atau tepung singkong. Bentuknya panjang dengan rasa yang gurih dan tekstur yang kenyal. Warna dasar mi pentil adalah putih dan kuning.
Tekstur kenyal inilah yang menjadikan mi ini disebut dengan mi pentil. Jangan khawatir ya Sobat, kekenyalan ini alami lho, bukan karena ditambah dengan zat aditif, seperti boraks (bahan pengenyal) ataupun bahan pengawet yang dapat merugikan kesehatan kita. Akan tetapi, mi pentil dibuat melalui proses yang alami dan tanpa bahan pengawet apa pun. Makanya, mi pentil ini hanya bisa bertahan selama 24 jam jika kita letakkan pada suhu ruang! Wah seperti apa ya proses pembuatan mi pentil ini? Ayo kita simak ya!
Salah satu sentra pembuat mi pentil adalah di daerah Pundong, Bantul. Cara pembuatannya adalah sebagai berikut: siapkan bahan tepung tapioka, campur dengan air panas dan aduk adonan hingga merata. Adonan mi yang sudah tercampur merata kemudian dicetak dengan menggunakan mesin penggiling. Bahan mi hasil gilingan kemudian direbus kurang lebih selama 5 menit dan dicuci untuk menghilangkan lendir, kemudian tiriskan. Warna dasar mi adalah putih. Untuk mendapatkan warna mi kuning, perlu ditambahkan air perasan dari kunyit yang telah diparut.
Mi pentil yang biasanya dijual di pasar-pasar tradisional di daerah Bantul hanya dibumbui dengan bawang putih, kemiri, dan garam, serta dilengkapi dengan taburan bawang goreng, daun seledri, dan sambal mentah yang pedas. Sangat simpel bumbu dasarnya.Namun, pada perkembangannya banyak mi pentil yang diolah dengan berbagai macam bumbu dan bahan pelengkap lainnya serta ada yang memiliki cita rasa yang pedas atau disebut dengan “mi des” atau “mi pedes”.
Sobat semua pun bisa lho membuat olahan masakan dari mi pentil ini. Kalian bisa membuatnya dengan tambahan bahan yang lainnya sesuai dengan selera, seperti irisan bakso, udang, suwiran ayam, ataupun pelengkap yang lainnya. Semakin penasaran, bukan? Ayo, sekarang coba Ajeng berikan resep sederhana ya untuk membuat olahan masakan mie pentil sendiri di rumah!
Bahan-bahan yang dibutuhkan
- ½ kg mi pentil
- 5 butir kemiri sangrai
- 4 siung bawang putih
- ¼ sendok teh lada bubuk
- garam secukupnya
- kaldu bubuk
- 2 tangkai daun bawang, potong-potong
- 1 tangkai daun seledri, potong-potong
- 2 butir telur ayam, kocok lepas
- 2 sendok makan minyak
- bawang goreng
- ayam suwir dan bakso yang sudah diiris tipis
Cara memasak Mi Pentil
- Tumis bumbu yang sudah dihaluskan (bawang putih dan kemiri) sampai berbau harum.
- Masukkan telur yang dikocok dan aduk.
- Masukkan ayam, bakso, irisan daun bawang, dan seledri.
- Tambahkan garam, gula, dan kaldu bubuk. Aduk hingga tercampur merata.
- Masukkan mi pentil dan aduk hingga semua bahan tercampur dan mi pun matang.
- Langkah terakhir untuk menambah rasa, taburi mi pentil dengan bawang goreng di atasnya dan sajikan selagi hangat.
Wah, kelihatan enak, bukan? Agar tahu bagaimana caranya, Sobat semua harus berani mencoba memasaknya ya! Jika tidak pernah mencoba, kalian tidak akan pernah bisa. Ayo, jangan pernah takut untuk mencoba segala sesuatu yang baru ya! Kita mau berusaha terus mencoba dan membenahi. Tetap semangat ya Sobat!
Paduan Mie, Ayam Kampung dan Telur yang sangat enak… Sobat, apakah kalian tahu apa itu bakmi jawa? Bakmi jawa atau mi jawa atau lebih dikenal dengan “mi godog” merupakan mi yang direbus. Mi godog berasal dari Yogyakarta, khususnya daerah Piyaman, Wonosari, Gunung Kidul. Namun, sekarang bakmi jawa tidak hanya menyajikan menu mi rebus saja, tetapi juga ada mi goreng, rica-rica ayam, capcai, nasi goreng, dan magelangan. Bahkan dewasa ini, banyak bahan-bahan tambahan yang digunakan dalam memasak bakmi jawa ini, di antaranya
seafood, bakso, sosis, uritan, dan babat/iso sapi.
Apa sih yang khas dari bakmi jawa yang sekarang ini sudah terkenal hingga ke mancanegara? Yuk kita simak ya sobat!
Bakmi jawa dimasak khusus dengan rempah-rempah yang khas, di antaranya bawang merah, bawang putih, merica, dan kemiri. Tidak lupa suwiran ayam kampung dan paduan telur bebek atau telur ayam juga menambah cita rasa yang khas dari kuah bakmi tersebut.
Penjual bakmi jawa biasanya beroperasi pada malam hari. Walaupun mi jawa dijual secara kaki lima, cita rasanya sekelas masakan restoran lho. Selain itu, yang khas dari penjual bakmi jawa adalah gerobak dorong yang dijadikan sebagai tempat untuk memasak dan menyimpan berbagai macam bahan yang digunakan untuk membuat bakmi jawa tersebut.
Sobat tahu tidak keistimewaan bakmi jawa? Mi jawa ini dimasak secara tradisional dengan menggunakan anglo dan arang sebagai bahan bakarnya. Panas dari arang menjadikan bakmi jawa lebih matang sempurna dan pasti bakalan menambah enak rasanya ya …!
Cara memasaknya pun secara satu per satu atau satu porsi dalam satu wajannya. Jadi, cita rasanya benar- benar terjaga. Jika sobat semua ingin mencoba masakan bakmi jawa ini, kalian harus ekstra sabar ya apalagi jika antreannya lumayan cukup banyak. Namun, setelah kalian coba memakannya, hmmmm … pasti kesabaran sobat semua akan segera terobati dengan nikmatnya rasa bakmi jawa yang begitu lezat.
Sobat, di Yogyakarta penjual bakmi jawa yang terkenal dan legendaris, antara lain, adalah Bakmi Pak Pele di Alun-Alun Utara Kota Yogyakarta, Bakmi Kadin, Bakmi Mbah Hadi Terban, Bakmi Mbah Mo di Desa Code, Bantul, Bakmi Mbah Gito di Rejowinangun, Bakmi Jombor, Bakmi Pak Geno di Jl. Parangtritis, Bakmi Pak Lanjar di Pendowoharjo, Slemandan Bakmi Mbah Wito di Gunung Kidul. Ada satu lagi penjual bakmi jawa yang namanya unik, yaitu bakmi ShiBitsu. Wah namanya kok seperti bahasa Jepang, ya? Nama ShiBitsu berasal dari nama pelayan dan peracik bumbu yang merupakan seorang tunawicara, tetapi kelezatan rasa masakannya bisa menjadikan penikmatnya membisu. Bumbunya yang khas banget terasa melekat pada mi dan kuahnya. Hmmmm … seperti apa ya rasanya? Pasti enak banget deh.
Sekarang, penjual bakmi jawa sudah cukup banyak tersebar di seluruh penjuru tanah air. Namun, jika sobat berkunjung ke Yogyakarta, tidak ada salahnya ya untuk mampir dan mencicipi bakmi jawa yang top banget enaknya di Yogyakarta! Rasanya pasti beda.
Ruang Info Apa itu “magelangan”?
Magelangan adalah menu masakan pada bakmi jawa,
yang memadukan bahan bakmi, nasi, dan rempah-
rempah serta ditambah dengan suwiran ayam dan
telur kemudian dimasak secara digoreng seperti
membuat nasi goreng. Rasanya pun tidak kalah enak.
Sobat, kalian pun bisa membuat bakmi jawa sendiri
lho di rumah. Bahan-bahan yang digunakan pun
cukup mudah didapatkan. Selain itu, kalian juga bisa bereksperimen dengan menambahkan bahan-bahan makanan lain yang kalian suka. Tentu saja agar tambah enak bakmi jawanya. Ayo, sekarang kita simak ya bahan- bahan dan cara memasaknya!
Bahan-bahan yang dibutuhkan
- bumbu halus, antara lain bawang merah, bawang putih, kemiri, merica, dan garam
- kecap secukupnya
- daun bawang yang diiris halus
- tomat diiris kasar
- mi kuning dan mie bihun
- kobis diiris kasar
- suwiran ayam kampung
- telur bebek
- air secukupnya
- minyak goreng
- pelengkap: acar timun, cabai rawit hijau, seledri, dan bawang goreng
Cara memasak • Panaskan 1 sendok makan minyak goreng.
- Masukkan bumbu yang sudah dihaluskan dan tumis hingga tercium aroma harum.
- Masukkan kobis, daun bawang dan tomat.
- Tuang air secukupnya.
- Masukkan mi kemudian tutup wajan dan biarkan hingga mendidih.
- Setelah itu, buka tutup dan masukkan kecap secukupnya.
- Masukkan telur bebek dan aduk mie secara perlahan.
- Mie pun siap untuk disajikan dengan taburan seledri, daun bawang, acar timun, serta cabai rawit hijau.
Mudah bukan cara membuatnya? Bakmi jawa ini enak sekali dinikmati bersama orang tua atau saudara kita di malam hari, terlebih jika musim hujan tiba. Hangatnya kuah bakmi jawa akan menambah hangat tubuh kita yang terasa dingin.
17 Brongkos Sayur Berkuah Hitam yang Bertabur Kacang Tholo Sayur berongkos atau disebut juga jangan brongkos merupakan masakan yang khas bagi masyarakat Jawa, khususnya di daerah Yogyakarta. Sayur ini merupakan menu tradisional yang khas warisan leluhur masyarakat Yogyakarta. Konon kabarnya, kata brongkos diambil dari kata brownhorst (bahasa Inggris dan Perancis) yang artinya masakan daging yang berwarna coklat. Kemudian, oleh masyarakat Jawa diplesetkan menjadi brongkos yang kita kenal sekarang ini.
Sayur berongkos memiliki kuah yang berwarna coklat kehitaman. Warna hitam ini adalah warna hitam alami yang diperoleh dari buah keluak. Selain memberikan warna hitam yang khas, keluak juga menyebabkan masakan brongkos beraroma khas. Jadi, jangan takut dengan warnanya yang hitam kecokelatan ya.
Ruang Info Keluak atau kepayang adalah pohon yang tumbuh liar.
Bentuknya bulat segitiga dengan kulit tebal dan bertekstur kasar. Sebelum digunakan untuk masakan, buah keluak difermentasikan di dalam tanah terlebih
Sumber: sajiansedap.com
dahulu.
Lalu, apa saja sih isi sayur berongkos yang legendaris ini? Sayur berongkos merupakan masakan dengan bumbu dapur lengkap seperti bawang merah, bawang putih, kemiri, ketumbar, kencur, lengkuas, jahe, daun jeruk, daun salam, serai, santan kelapa, serta berbahan baku daging sapi, biasanya diambil dari bagian sandung lamur atau koyor. Selain itu, sayur ini dilengkapi dengan kacang tolo, telur ayam rebus, tahu, kulit melinjo, dan cabai rawit merah utuh. Wah, cabai rawitnya pasti sangat pedas, ya?
Proses memasaknya pun dibuat cukup lama agar semua bumbu benar-benar merasuk ke dalam bahan- bahan yang ada di dalam kuah sayur tersebut. Sobat, karena sayur ini menggunakan santan, dalam memasak jangan lupa untuk mengaduk masakan tersebut secara perlahan agar kuah santan dalam sayur tidak pecah.
Pada zaman dahulu, sayur berongkos ini jarang dijual bebas di masyarakat. Mungkin bisa saja karena dahulu hanya kaum ningrat atau kaum bangsawan yang bisa menikmati sayur ini. Mengapa ya bisa begitu? Hal ini dikarenakan bahan baku utama sayur berongkos adalah daging sapi, yang pada zaman dahulu hanya keluarga raja yang mampu membeli dan menikmatinya. Tentu saja sayur berongkos ini menjadi menu masakan favorit Sultan Hamengkubuwono X. Namun dewasa ini, sayur berongkos sudah dapat dinikmati oleh masyarakat umum. Jadi, sobat semua tak perlu khawatir jika ingin menikmati masakan sayur berongkos. Kalian dapat berkunjung di beberapa sudut warung di Yogyakarta, di antaranya adalah Nasi Brongkos Handayani di Alkid, Brongkos Warung Ijo Bu Padmo di bawah Jembatan Krasak, Tempel, dan Brongkos Bu Rini di sebelah timur Plaza Ngasem.
Sobat, selain membuat perut kenyang, masakan berongkos ini juga kaya akan gizi lho. Dilihat dari bahan- bahan yang digunakan, sudah pasti sobat semua tahu kandungan apa saja yang ada di dalamnya, di antaranya adalah protein, kalisum, fosfor, zat besi, dan vitamin.
Wah, jadi penasaran nih bagaimana cara membuat sayur berongkos ini. Ayo kita simak ya caranya berikut!
Bahan-bahan yang dibutuhkan
- 300 gram daging sapi
- 6 buah tahu kulit dipotong
- 4 butir telur rebus yang sudah dikupas
- 50 gram kacang tholo yang sudah direbus hingga empuk
- 50 gram kulit melinjo dicuci bersih
- 2 lembar daun salam
- 4 lembar daun jeruk
- 2 batang serai
- 2 ruas jari lengkuas
- 10 buah cabai rawit merah
- 1 liter santan
- 3 sendok makan minyak goreng untuk menumis
- bumbu yang dihaluskan antara lain: 8 siung bawang merah, 4 siung bawang putih, 4 butir kemiri yang telah disangrai, 5 buah cabai merah, 1 sendok teh ketumbar, 1 cm kencur, 4 buah keluek, 1 sendok makan gula merah dan 1 sendok teh kaldu bubuk
Ruang Info Kacang tolo atau Vigna unguiculata ini termasuk jenis kacang-kacangan yang mudah ditanam, memiliki rasa yang nikmat, dan kaya akan zat gizi. Zat gizi yang terdapat dalam kacang tolo adalah protein, zink (zat
Sumber: food.detik.com besi), folat, kalsium, dan lemak.
Cara memasak
- Rebus daging bersama daun salam, daun jeruk, serai, dan lengkuas hingga empuk. Angkat daging dan tiriskan. Ambillah 200 ml air kaldu rebusannya dan sisihkan. Potong-potong daging sapi dan sisihkan.
- Panaskan minyak goreng dan tumis bumbu yang sudah dihaluskan hingga harum dan matang.
- Tuang air kaldu dan aduk hingga rata.
- Masukkan daging, tahu, telur, kacang tolo dan kulit melinjo. Aduk hingga rata.
- Masukkan santan dan cabai rawat.
- Masak sayur sambil diaduk-aduk hingga santan menyusut dan bumbu meresap.
- Sayur brongkos siap disajikan selagi hangat.
Sepertinya agak rumit ya cara memasaknya, namun Sobat bisa mencobanya bersama ibu di dapur. Dengan membantu ibu, maka kita akan mendapat pengetahuan yang lebih tentang cara memasak dan tentu saja mengenal lebih jauh mengenai bahan baku masakan yang di setiap masakan terkadang memiliki bahan baku yang berbeda. Selamat mencoba ya Sobat!
Sobat apakah kalian tahu unggas yang bernama entok? Entok atau mentok merupakan salah satu jenis unggas yang termasuk keluarga bebek yang dapat dimanfaatkan daging dan telurnya. Nama asli dari entok adalah bebek Muscovy. Cita rasa dagingnya tak kalah enak dengan bebek lho bahkan dagingnya dikenal lebih empuk dan banyak apabila dibandingkan dengan bebek. Selain itu, protein, kalori, dan lemak jenuh yang terdapat pada daging entok lebih tinggi dibandingkan daging bebek.
Entok dapat dimasak dengan berbagai macam cara dan aneka bumbu masakannya. Entok dapat diungkep (dikukus di dalam bumbu dalam waktu yang lama), digoreng, dibakar, ataupun dimasak dengan kuah pedas, seperti yang akan kita bahas berikut ini.
Slenget itu apa ya? Slenget adalah istilah dalam
bahasa Jawa yang artinya tersambar. Maksudnya bukan tersambar petir lho? Slenget dalam hal ini, cita rasa masakan entok yang akan menyebabkan lidah penikmatnya menjadi kepedasan dan bercucuran keringatnya. Hati-hati ya, sobat semua yang tidak suka pedas mungkin bisa pesan masakan entok slenget ini yang tanpa cabai atau tidak pedas.
Salah satu rumah makan yang menyajikan entok yang cukup terkenal di Yogyakarta adalah Entok Slenget Kang Tanir. Terletak di Desa Donokerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman. Suasana dingin daerah Sleman utara ini menambah kenikmatan dalam mencicipi kuliner entok yang enak dan pedas ini. Seperti apa sih entok slenget yang cukup fenomenal ini?
Entok slenget disajikan dengan tampilan menyerupai gulai. Daging entok yang sudah dipotong kecil-kecil dipadukan dengan kuah pedas yang tingkat kepedasannya bisa dipesan sesuai dengan selera. Sebagai pelengkap, entok slenget ini disajikan dengan potongan kubis dan timun. Paduan rasanya pedas dan santan segar.
Keunikan yang lain dari warung ini adalah pemakaian kompor tradisional yang menggunakan bara api dari batang pohon sebagai bahan bakar dalam proses memasaknya.
Hal inilah yang menyebabkan daging entok menjadi lebih empuk dan kuahnya meresap sempurna
Sumber: sp.beritasatu.com ke dalam daging.
Agar sobat tidak penasaran seperti apa entok slenget ini dibuat, kita simak cara memasaknya ya!
Bahan-bahan yang dibutuhkan
Ruang Info Manfaat dan khasiat daging entok:
1. Meningkatkan berat badan
2. Mengobati otot yang rusak
3. Menu untuk diet
4. Meningkatkan stamina
5. Mencegah anemia
6. Meningkatkan kekebalan tubuh
7. Menyeimbangkan hormon Sumber: khasiat.co.id
- 1 kilogram entok yang dipotong kecil-kecil
- 800 mililiter air putih
- 200 mililiter santan kental yang dibuat dari 0,5 butir kelapa
- 3 sendok makan minyak sayur untuk menumis
- 2 lembar daun salam
- 2 sendok teh gula merah yang sudah disisir
- Garam dan lada putih bubuk secukupnya
- 1 batang serai, gunakan bagian putihnya saja, kemudian memarkan
- 2 buah tomat merah, potong dengan bentuk dan ukuran sesuai selera
- 2 helai daun bawang, iris tipis-tipis
- 3 siung bawang putih, dimemarkan
- 1 siung bawang bombai, iris tipis-tipis
- 1 sendok makan kecap manis
- 20 buah cabai rawit merah, dihaluskan
- margarin atau minyak goreng secukupnya untuk menumis
- kubis atau kol yang diiris tipis
- timun diiris tipis
- bumbu yang dihaluskan: 3 siung bawang putih, 7 siung bawang merah, 3 butir kemiri yang sudah disangrai
Cara memasak Entok Slenget
- Panaskan margarin atau minyak goreng untuk menumis.
- Tumis bawang putih dan bawang bombay sampai harum.
- Masukkan bumbu yang dihaluskan. Tumis bersama daun salam dan serai sampai harum.
- Masukkan potongan daging entok yang tadi sudah dimasak, tumis sampai kering.
- Tuangkan kuah rebusan entok, masak sampai mendidih, kecilkan api kompornya.
- Tambahan santan, masak dengan terus diaduk agar santan tidak pecah.
- Tambahkan tomat, daun bawang, cabai rawit merah,
- Entok slenget sudah siap disajikan.
Asyik ...! Entok slengetnya sudah jadi. Sobat, jangan lupa tambahkan dengan irisan kubis dan juga timun. Rasanya pasti akan tambah nikmat.
Jangan lupa berdoa sebelum makan agar apa yang kita makan menjadi berkah bagi tubuh kita semua. Sobat juga tidak boleh lupa, setelah selesai makan cuci piring ataupun gelas kotornya. Dengan demikian, sobat semua telah belajar bagaimana hidup bersih dan disiplin.
27 Gudeg Si Manis Legit dari Buah Nangka a. Sobat, apakah kalian pernah mencoba makanan yang satu ini? Jika mendengar dari namanya, kalian pasti merasa sudah tidak asing lagi, bukan? Gudeg adalah olahan makanan dengan bahan dasar buah nangka. Gudeg berasal dari istilah bahasa Jawa hangudek atau proses mengaduk.
Gudeg merupakan masakan khas Yogyakarta yang sudah terkenal di seluruh wilayah nusantara, bahkan hingga mancanegara. Untuk menikmati makanan gudeg, sobat semua akan mudah mendapatkannya. Hampir 24 jam penjual yang menjajakan gudeg bertebaran di seluruh pelosok Yogyakarta. Biasanya gudeg yang sudah terkenal dan legendaris akan diwariskan secara turun-temurun agar keberlangsungan warung gudegnya tetap terjaga.
Apakah sobat semua tahu di mana tempat-tempat gudeg yang legendaris? Pastinya mana yang paling favorit bergantung pada lidah kita masing-masing, ya. Setiap penjual gudeg memiliki ciri khas yang berbeda-beda. Ayo, coba Ajeng sebutkan di mana saja warung-warung gudeg tersebut! Namun, nama-nama penjual gudeg di bawah ini hanya beberapa saja lho, masih ada banyak lagi penjual gudeg yang ada di Yogyakarta.
1. Gudeg Bu Hj. Ahmad, yang terletak di daerah Jalan Kaliurang KM 4,5 (Utara UGM).
2. Gudeg Yu Djum, di Jalan Wijilan No. 167, Panembahan, Kraton, Kota Yogyakarta dan di Jalan Adisutjipto.
3. Gudeg Pawon, di Jalan Janturan UH/IV No. 36 Warungboto, Umbulharjo.
4. Gudeg Permata Bu Pujo, di Jalan Gadjah Mada Yogyakarta (sebelah barat bioskop Permata).
5. Gudeg Bu Djuminten, di Jalan Asem Gede 14/Jalan Kranggan No. 69.
6. Gudeg Cukupan Batas Kota, di Jalan Laksda Adisutjipto (seberang Saphir Square).
7. Gudeg Bu Tjitro, di Jalan Janti No. 330.
8. Gudeg Sagan, di Jalan Prof. Dr. Yohannes Yogyakarta.
9. Gudeg Ceker Sedep Raos Seturan, di Jalan Seturan No. 15.
Sobat, tahukah mengapa rasa gudeg begitu legit dan enak? Semua itu terletak dari rahasia bumbu dan cara pengolahan bahan baku makanannya lho. Nangka yang digunakan adalah nangka yang tingkat kematangannya cukup. Bumbu yang digunakan pun lengkap.
Gudeg dimasak dengan cita rasa yang manis disertai dengan aneka lauk, seperti ayam, telur, tempe, tahu, dan sayur krecek pedas. Selain itu, yang tidak kalah penting adalah gudeg dimasak dengan menggunakan kuali atau kendil yang dipanasi di atas tungku api berbahan bakar kayu kering. Proses memasaknya membutuhkan waktu yang cukup lama agar bumbu dapat merasuk ke dalam potongan nangkanya. Wah … sudah pasti enak sekali lho rasanya!
Gudeg yang ada di Yogyakarta dibedakan menjadi dua macam, yaitu gudeg kering dan gudeg basah. Ayo gudeg yang mana yang kalian suka? Perbedaannya terletak pada kuah areh yang dituangkan di atas sajian gudeg. Untuk gudeg basah biasanya kuah arehnya lebih encer dan relatif tidak tahan lama, sedangkan gudeg kering akan memiliki daya tahan lebih lama dan memiliki rasa yang lebih manis.Jika sobat semua ingin membawa oleh-oleh berupa makanan gudeg, pilihlah gudeg kering ya karena akan lebih tahan lama, bisa sampai dua hari.
Ruang Info Areh adalah kuah yang sangat kental terbuat dari santan kelapa bercampur dengan ampas minyak kelapa atau disebut blondo.
Sumber: nyamleng.wordpress.com Kira-kira sulit tidak ya cara memasak gudeg? Daripada sobat semua penasaran, ayo kita simak ya resep cara membuat gudeg berikut ini!
Bahan-bahan yang dibutuhkan
- 1 kg nangka muda
- 2 lembar daun salam
- 2 cm lengkuas, geprek
- 1 batang serai, geprek
- 1 liter santan encer
- 500 ml air
- 1 sendok teh garam
- 5 butir telur rebus
- ¼ ekor ayam kampung
- bumbu yang dihaluskan: 15 siung bawang merah, 6 siung bawang putih, 8 butir kemiri yang disangrai, 3 sendok makan ketumbar, 135 gram gula merah dan ½ sendok makan garam
Cara memasak
- Haluskan bawang merah, bawang putih, kemiri, ketumbar, gula merah, dan garam dengan sedikit air.
- Masukkan nangka muda, ayam, serai, lengkuas, daun salam, bumbu halus, gula merah, garam , air dan santan. Masak selama 1 jam.
- Setelah 30 menit, masukkan telur rebus dan santan.
Masak selama 3 jam.
- Sajikan gudeg nangka bersama kuah santan areh.
Bagaimana? Apakah sobat semua sudah menyimak caranya? Sobat, karena permintaan gudeg tidak hanya berasal dari dalam Yogyakarta, pesatnya perkembangan teknologi pengemasan makanan menjadikan gudeg lebih bisa dinikmati kapan dan di mana saja. Gudeg saat ini dapat dijumpai dalam kemasan kaleng yang memiliki masa kedaluwarsa yang lebih lama dan dapat dipesan secara daring (online) dan diantar ke mana saja. Hebat bukan? Sobat pun bisa memesan secara daring lho. Kecanggihan teknologi memang luar biasa tetapi kita semua harus bisa secara positif memanfaatkannya.
Pada perkembangannya ada pula gudeg yang berbahan dasar manggar. Rasanya pun tak kalah enak dari gudeg nangka. Harga gudeg manggar jauh lebih mahal lho .… karena bahan baku manggar.
Bagian manggar yang digunakan hanyalah bagian yang paling muda dari keseluruhan bunga kelapa serta hanya berasal dari pohon kelapa yang sudah tidak produktif lagi. Wah, kebayang ya sulitnya bagaimana untuk memperoleh bunga manggar?
Gudeg manggar ini memiliki tekstur yang lebih padat, berserat, dan tebal. Akan tetapi, cita rasa nikmatnya tetap sama dengan gudeg nangka. Bagi para penderita penyakit mag, gudeg ini aman utuk dikonsumsi karena manggar tidak mengandung gas seperti halnya buah nangka.
Pada awalnya, gudeg manggar hanya disajikan dalam acara-acara tertentu, seperti perayaan hari raya agama, pesta keluarga, dan acara khusus lainnya. Seiring berjalannya waktu, gudeg manggar ini kemudian menjadi sajian makanan sehari-hari bagi masyarakat daerah Bantul, Yogyakarta. Bahkan, ada festival gudeg manggar lho di Bantul. Festival gudeg manggar yang telah mendunia ini diikuti lebih dari dua puluh lima pembuat gudeg manggar yang tersebar di seluruh penjuru Yogyakarta. Festival ini memiliki tujuan agar masakan gudeg manggar tetap lestari dan terjaga, baik rasa maupun pamornya.
Cara memasak gudeg manggar ini pun sama dengan gudeg nangka. Gudeg ini dimasak dengan bumbu rempah-rempah yang lengkap, seperti ketumbar, merica, pala, bawang putih, bawang merah, lengkuas, jahe, daun salam, daun jeruk, dan batang serai. Untuk mendapatkan manggar yang empuk, manggar harus direbus terlebih dahulu. Setelah itu, manggar dimasak dengan bumbu yang dihaluskan dan santan. Proses memasaknya pun membutuhkan waktu yang lama agar bumbu dapat meresap sempurna ke dalam manggarnya. Manggar yang sudah masak akan berubah warna dari kuning menjadi coklat. Olahan manggar ini juga dilengkapi dengan lauk- pauk seperti pada gudeg nangka, yaitu ada telur ayam kampung, tempe, dan tahu.
Gudeg manggar ini dapat sobat temui di daerah Bantul
lho. Seraya menikmati indahnya tempat wisata di kawasan
Bantul, sobat pun dapat mampir untuk menikmati sensasi rasa yang lezat dari gudeg manggar ini. Ada banyak warung gudeg di sana, di antaranya Warung Bu Dullah di Mangir, Warung Bu Jumilan di Mangir, Gudeg Manggar Bu Yayuk di Kasihan, dan Warung Kopitiam Oey di Kota Yogyakarta.
Ruang Info Manggar adalah bunga dari pohon kelapa.
Memotong putik bunga kelapa yang masih muda merupakan salah satu cara untuk menyuburkan pohon kelapa. Bunga
Sumber: sarihusada.co.id
kelapa yang sudah dipetik inilah yang digunakan
sebagai bahan olahan gudeg manggar.35 Mangut Lele Lele Santan Pedas yang Nikmat Sobat, ikan lele adalah makanan kesukaan Ajeng lho! Ikan lele ini memiliki bentuk yang khas. Apa sobat tahu? Ikan lele memiliki kulit yang licin dan mempunyai kumis yang panjang di sekitar mulutnya. Ikan jenis ini hidup di air tawar.
Harga ikan lele sangatlah terjangkau di kalangan masyarakat dan budi dayanya pun sangatlah mudah. Karena jumlah ikan lele yang banyak dan mudahnya untuk diolah, muncullah berbagai macam olahan ikan lele, misalnya digoreng dan dibakar. Namun, ada pula yang diolah pedas dengan menggunakan kuah santan, yaitu mangut lele.
Beberapa bumbu yang digunakan untuk memasak mangut adalah bawang putih, bawang merah, daun salam, cabai, lengkuas, kencur, jahe, kunyit, daun jeruk, daun salam, serai, dan garam. Bumbu yang lengkap inilah yang menjadikan cita rasa kuah santannya menjadi enak.
Sebelum dimasak olahan mangut, lele dibersihkan dan digoreng atau dipanggang terlebih dahulu. Ada pula yang memasak lele dengan cara diasap di atas kayu bakar. Caranya, lele ditusuk menggunakan tusuk yang terbuat dari bambu kemudian diasap hingga matang dan kering serta berwarna kehitaman. Kelebihan dengan cara diasap ini adalah ikan lele yang telah dimasak tetap kesat, beraroma khas dan tidak hancur serta tahan lebih lama.
Teknik pengasapan merupakan salah satu cara teknik pengawetan ikan. Hal ini dikarenakan asap mengandung unsur-unsur kimia yang dapat berperan sebagai desinfektan, yaitu menghambat pertumbuhan mikroorganisme/bakteri yang menyebabkan bau tengik. Berdasarkan penelitian laboratorium, asap yang dihasilkan dari bahan bakar kayu memiliki kandungan berupa air, asam asetat, alkohol, aldehid, keton, asam formiat, fenol, dan karbon dioksida. Selain ikan lele, banyak ikan lain yang diawetkan dengan cara diasapkan. Contohnya adalah ikan pari, ikan manyung, ikan cakalang, ikan marlin, ikan patin, dan ikan cucut.
Wah, teknik pengawetan yang alami, ya! Pengasapan ini murni tanpa menggunakan bahan-bahan kimia yang dapat membahayakan kesehatan tubuh kita.
Ruang Info Teknik pengasapan dapat dilakukan dengan cara menggantung ikan di atas kayu yang sudah dibakar. Pengasapan ikan membutuhkan waktu kurang
Sumber: re-tawon.com lebih 2—4 jam. Jadi penasaran nih, yuk kita intip beberapa warung yang menjual mengut lele di Yogyakarta, di antaranya Mangut Lele Mbah Marto, di Dusun Geneng, Jalan Parangtritis-Sewon, Mangut Lele Yu Mur, di Dusun Metok, Kretek, Mangut Lele Bu Is, di Jalan Imogiri Barat Km 12, dan Mangut Lele Asap Pasar Lempuyangan.
Dalam menyajikan mangut lele, para penjual kerap kali menambahkan makanan pendamping lainnya. Makanan pendampingh yang sering disajikan, antara lain, adalah oseng-oseng lombok ijo, sambal terasi, oseng, daun pepaya, sayur krecek, sayur buntil (sayur daun pepaya yang dibuntal dan dimasak dengan kuah santan),trancam (aneka sayur mentah dengan bumbu kelapa), serta lalapan kemangi dan timun.
Wah, sepertinya mantap sekali ya sobat aneka masakannya? Sobat pun bisa lho mencoba membuat sendiri di rumah.
Sebagai penggemar ikan lele, tentu saja agar tidak bosan dalam penyajiannya di meja makan, sajian mangut lele ini pantas kita coba. Ayo kita simak cara membuatnya!
Bahan-bahan yang dibutuhkan
- 10 ekor ikan lele, bersihkan dan digoreng
- 4 buah cabai merah
- 7 buah cabai rawit
Ruang Info
Tahukah Sobat, ikan lele mengandung vitamin D yang tinggi lho! Selain itu, rendah lemak, mengandung vitamin B-12, dan mengandung asam lemak omega-6 yang tinggi. Asam lemak omega-6 bermanfaat untuk menjaga organ jantung dan otak. Sementara itu, vitamin B-12 pada ikan lele sangat penting untuk membantu memecah makanan yang dikonsumsi menjadi bentuk energi.