KOORDINASI PENEGAK HUKUM DALAM MELAKUKAN PENAHANAN TERSANGKA ATAU TERDAKWA MENURUT KUHAP

KOORDINASI PENEGAK HUKUM DALAM M E L A K U K A N
PENAHANAN TERSANGKA ATAU TERDAKWA
MENURUT KUHAP

SKRIPSI
Dianjurkan sebagai salah satu syarat
Untuk menempuh ujian
Sarjana hukum
Oleh
HENDRA R O N A L D I
NIM : 50.2011.316

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
FAKULTAS HUKUM
2015

PALEMBANG

PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN

J U D U L S K R I P S I : KOORDINASI P E N E G A K HUKUM DALAM

M E L A K U K A N PENAHANAN T E R S A N G K A A T A U
T E R D A K W A MENURUT KUHAP

NAMA

HENDRA R O N A L D I

NIM

50 2011316

PROGRAM STUDI

I L M U HUKUM

PROGRAM KEKHUSUSAN

HUKUM P E R D A T A

Pembimbing:

Muhammad Yahya Selma, SH.,MH

V

Palem ba ng, Septem ber 2015

Tim Penguji:
Ketua

: Dr.Hj. Sri Sulastri, SH^ M.Hum (

Anggota

: 1. Burhaouddin, SH., M H

(

2.M.Solebldrus,SH.,MS

(


DISAHKAN O L E H
DEKAN F A K U L T A S HUKUM

M O T T O D A N

PERSEMBAHAN

Motto

"serahkanlah

tirvsanpada

ahlinya"(alhadics)

Kupersembahkan

kepada


^ Kedua orang tuakv ayah, dan ibu
terimakasih

nasebac,

selama i n i juga ibu

yang

kekuacanku.

^ Saudara-saudaraku
semangat

tercinta

untuk doa bimbingan,

dan semangatnya
menjadi


:

yang celah

serta mendukung

segda

memberi
langka

ku
^ Buat kekasihku
S. Kep

tersayang

D e w i ratna


sari

Penulis
NIM

ABSTRAK
: Hendra Ronaldi
: 50.2011.316

Permasalahan yang diangkat dalam skripsi ini, yaitu :
1. Bagaimana mekanisme Penegak Hukum dalam melakukan penahanan tersangka atau
terdakwa menurut KUHAP?
2. Bagaimana koordinasi penegak hukum dalam melakukan penahanan tersangka atau
terdakwa menurut KUHAP?
Latar belakang penulisan ini berangkat dari pengamatan penulis tentang prosedur penahanan
tersanka atau terdakwa yang melibatkan aparat penegak hukum seperti polisi, Jaksa dan
hakim dari semua tingkat peradilan dengan kewenangannya masing-masing. Oleh karena
persoalan penahanan identik dengan perampasan kemerdekaan seseorang, maka sudah
sewajamya hukum acara pidana memberi batasan sedemikian mpa agtir hak-hak tersangka
atau terdakwa tetap terlindungi dengan baik. Yang menarik dalam tulisan ini adalah benturan

kepentingan dan kewenangan antara aparat itu sendiri. Seyogyanya masing-masing aparat
tersebut bekerja dengan mengikuti prosedur yang sudah baku dan senantiasa berkordinasi
sebagaimana ketentuan KUHAP. Untuk itulah penulis mengambil judul skripsi, yaitu :
"Koordinasi Penegak Hukum dalam melakukan penahanan tersangka atau terdakwa menurut
KUHAP". Skripsi ini menggunakan peneiitian yuridis normative dan bersifat deskriptif
kualitatif dan tidka dilakukan pengujian hipotesa. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan
peneiitian kepustakaan (Library Research), yaitu meneliti berbagai literature dan peraturan
pemndang-undangan yang berhubungan dengan permasalah skripsi ini. Sedangkan metode
yang dipakai adalah comparative study yakni : dengan membandingkan KUHAP dan HIP,
antara pendapat, teori serta konsep dari beberapa pakar hokum. Metode analisis dilakukan
dengan content analisys yang dikontruksi dalam kesimpulan. Yaitu, pertama, dalam
mekanisme penahanan dan perpanjangan penahanan dilakukan dengan berpedoman pad
ketentuan KUHAP dengan mcngedepankan hak-hak tersangka atau terdakwa sesuai dengan
Undang-undang Dasar 1945 dan Hak Azasi Manusia serta menempatkan kedudukan
tersangka atau terdakwa sebagm manusia sebagai subjek hokum (azeis accusatory). Mengenm
batas jangka waktu penahanan sudah siatur secara tegas dan perpanjangan penahanan
dilakukan semata-mata demi untuk kepentingan pemeriksaan atau untuk mencegah supaya si
tertuduh tidak melarikan diri, dalam hal yang demikian jaksa dapat memerintahkan
penangkapan si tertuduh atau jika ia sudah ditahan untuk sementara jaksa memerintahkan
supaya ia tetap ditahan dan penahanan hanya dilakukan untuk kepentingan penuntutan yang

bertanggung jawab. Perpanjangan penahanan dilakukan untuk kepentingan pemeriksaan atau
untuk mencegah supaya si tertuduh atau tidak melarikan diri, dalam hal yang sedemikian
jaksa dapat memerintahkan penangkapan si tertuduh atau kalau ia sudah ditahan untuk
sementara supaya ia tetap ditahan. Kedua, bahwa setelah berlakunya KUHAP, baik antara
polisi, jaksa maupun hakim terdapat hubungan dan kerjasama timbal balik (kordinasi) yang
baik dalam melakukan penahanan dan perpanjangan penahanan ataupun penangguhan
penahanan. Dengan demikian dalam hal penahanan terhadap terdakwa/tersangka tersebut baik
polisi, jaksa dan hakim bertanggung jawab dalam tingkat masing-masing dan apabila terjadi
kesalahan dalam prosedur dalam melakukan penahanan sehingga berakibat tidak sah
sebagaimana yang disyaratkan undang-undang, maka berdasarkan KUHAP tersangka ataupun
terdakwa dapat mengajukan prapradilan, ganti rugi dan rehabilitas.

3. Ibu/ bapak wakil Dekan

Dan IV. Fakultas Hukum Universitas

Muhammadyah Palembang
4. Bapak muhammad yahya selma SH. MH. Sebagai pembimbing skripsi
saya yang tealah banyak berkontribusi baik moral maupun materil,
membimbing dan memberi arahan saya dalam menyelesaikan skripsi

5. Ibu Hj Siti mardiyanti, SH.MH sebagai pembimbing akdemik saya
6. Ibu dan bapak dosen serta seluruh staf karyawan yang telah mengasuh dan
membina sarta memfasilitasiku selama menyelesaikan studi di fakultas
hukum muhammadyah palembang
7. Segenap keluarga besarku ; ibuku, ayahku, adik-kakakku,kakek dan nenek
ku serta handai tolaku tercinta dan sangat kusayangi yang selam ini dengan
tulus ikIas memberikan semangat dan dorongan dalam upaya saya
menyelesaikan

studi

di

fakultas

hukum universitas

muhamadyah

palembang.

8. Terima kasih pla kepada teman-teman sepeijuangan dan semua pihak yang
tidak dapat disebutkan namanya dalam kesempatan ini yang telah banyak
membantu saya dlam menyelesaikan studi di fakultas hukum universitas
muhammadyah palembang palembang selam ini
Terimakasih

serauanya

semogaga

allah

robbul

izzatti

berkenan

memberikan balasan yang setimpal atas semua kebaikan kalian semua
amin allahumma amin jayalah ilmu pengetahuan sebesar-besar manfaat

bagi ummat manusia dalamridhoSWT.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Palembang, agustus 2015

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Permasalahan
C. Ruang lingkup peneiitian
D. Tujuan dan kegunaan peneiitian
E . Metode peneiitian
F. Sistematika penulisan

i
ii
iii
iv
1
1
6
7
7
7
8

BAB I I : TUJUAN PUSTAKA

8

A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
H.

Tinjauan umum tentang penahanan
Kewewenangan pejabat untuk melakukan penahanan
Jangka waktu atau lamanya penahanan
Syarat dan tujuan diberlakukan penahanan
Jenis penahanan dan dasar hukum
Tata cara prosedur penahanan
Tata cara pengalihan penahanan
Pengurangan masa tahanan

8
13
14
15
22
25
26
27

BAB I I I : PEMBAHASAN
A. Mekanisme penegak hukum dalam melakukan penahanan atau
tersangka atau terdakwa menurut KUHAP
B. Koordinasi penegak hukum dalam melakukan penahanan
tersangka atau terdakwa menurutKUHAP

30
46

BAB rv PENUTUP

46

A. Kesimpulan
B. Saran

54
55

D A F T A R PUSTAKA

BAB 1
PENDAHULUAN
1.

LATAR BELAKANG
H u k u m acara pidana m e r u p a k a n salah satu cabang i l m u h u k u m y a n g

secara langsung m e n y a n g k u t urat nadi k e h i d u p a n m a n u s i a d a n masyarakat.
D e n g a n l a h i m y a u n d a n g - u n d a n g N o . 8 T a h u n 1981 tentang h u k u m acara pidana
( H U H A P ) sebagaimana diatur pasal 2 8 5 K U H A P . Para pelaksana penegak h u k u m
dituntut u n t u k m e m i l i k i orientasi kepada kepentingan nasional yang lebih tinggi
d a l a m pendekatan terhadap tugasnya pada sisi yang lain undang-undang h u k u m
acara pidana tugasnya. Pada i s i y a n g lain kitab undang-undang
pidana

secara sadar telah m e m b e r i k a n pengakuan

h u k u m acara

d a n penghargaan

penuh

t e r h a d a p h a k - h a k asasi m a n u s i a l e w a t p a s a l - p a s a l n y a . O l e h k a r e n a i t u h a r u s d i j a g a
b e r l a k u n y a suatu k o n d i s i d i m a n a h u k u m dapat bennanfaat bagi setiap

warga

masyarakat. '
B e r l a k u n y a undang-undang n o 8 t a h u n 1981 y a n g m e n g a n t i k a n H I R (stb.
1941 n o . 4 4 ) beserta peraturan pelaksanaanya jelas m e m b e r i k a n pegaruh d a n
k o s e k u e n s i n y a bagi aparat

penegak

h u k u m khususnya dalam

melaksanakan

penahanan tcrhadap tersangka / terdakwa istiiah penahana, diasosiasikan orang
p a d a p e m i k i r a n y a n g b i a s a n y a t e r u j u t pada t i n d a k a n aparat penegak h u k u m d a l a m

^ M u l a d i , Kapita Selekta Sistem Peradilan Pidana, B a d a n P e n e r b i t U n d i p , S e m a r a n g , 2 0 1 0 , h i m .
112

1

2

mencabut

kemerdekaan

orang lain yang disangka/dituduh

melakukan

suatu

tindakan pidana
W a l a u p u n d a l a m arti luar istiiah penahanan

sebenamya

tidak hanya

d i k e n a l d a l a m h u k u m acara pidana, tetapi d i p e r g u n a k a n j u g a d i l u a r k o n t e k s
hukum

pidana.

D a l a m dinas

militer misalnya sebagimana

tertuang

dalam

peraturan pemerintahan n o m o r 6 tahun 1990 tentang administerasi perajurit T N I
dikenal

penahanan d a l a m dinas keprajurit " ( P D K . ) Y ^ n g m e r u p a k a n istiiah

resmi dari"perpanjangan masa dinas a k t i f ' bagi prajurit T N I pangkat kolenel k e
ats y a n g t e l a h m e n c a p a i u s i a m a k s i m u m d i n a s T N I , t e t a p i m a s i h d i b u t u h k a n
d a l a m tugas-tugas keprajurutan. D a l a m k i t a b undang-undang h u k u m acara pidana
( K U H A P ) , penahanan merupakan salah satu upaya diantara i l m a upaya

paksa,

yakin: pengangkapan, penahanan, penyitaan, pengeledaan dan pemeriksaan sumt.
D i k a t a k a n sebagai

upaya paksa, k a r e n a biasanya d i l a k s a n a k a n dengan

m e n g g u n a k a n kekerasan atau kekuasaan paksa. Cara-cara m e n g g u a k a n

cara

paksaan

d a n atau k e k e r a s a n d a l a m proses pidana dapat d i b a g i m e n j a d i t i g a k e l o m p o k ,
yaitu. ^
1. M e m a s u k i r u a n g
2.

L a n g k a - l a n g k a y a n g dapat diterapkan pada benda

3. L a n g k a - l a n g k a y a n g d a p a t d i t e r a p k a n p a d a m a n u s i a d a l a m b e n t u k
pembatasan kemerdekaan, yaitu penangkapan dan penahanan.

S u m i t r o , Inti Hukum acara PUhimi, S e b e l a s M a r e t U n i v e r s i t y P r e s s , S u r a k a r t a , 1 9 9 4 , h i m . 8 2
^ L . H e . H u l s m a n , Sistem Perudilan Pidana dan Perspektif Perbadingan Hukum, T e r j e m a h a n
M a h a s i s w a U I Jakarta. 2 0 0 5 , hini, 5 6

V

3

D i s a m p i n g sebagai salah satu instruksi penegak h u k u m pidana perlu
diingat b a h w a pada h a k e k a t n y a penahanan adalah perampasan atau pencabutan
k e m e r d e k a a n orang lain y a n g m e n i m b u l k a n perasaan tidak enak (sengsara)

dan

akan m e m b a w a kosekuensi h u k u m m a u p u n sosiologi yang luas baik bagi orang.
Y a n g ditahan m a u p u n keluarga, karena sifatnya y a n g eksesif,
orang yang b e l u m bersalah

yaitu,

secara h u k u m , tetapi d a l a m m a s y a r a k a t

sudah

d i a n g g a p bersalah."*
Berdasarkan

kitab

undang-undang

hukum

pinda

suatu

tindakan

penahanan dapat p u l a m e n j a d i suatu t i n d a k a n pindana kesejahatan y a n g d i a n c a m
dengan pindana m a k s i m u m delapan tahun penjara sebagaimana diancam d a l a m
beberapa pasal K U H A P y a n g m e n g a n c a m pidana bagi tindakan penahanan orang
secara tidak sah atau bertentangan dengan k e t e n t u a n undang-undang o l e h karena
i t u dengan k e l u a r g a n y a K U H A P n o . 8 t a h u n 1981 aparat penegak h u k u m d a l a m
proses pradilan pidana harus lebih berhati-hati dan sclekta dalam melaksanakan
penahanan

berbagi permasyarakatan m a u p u n prosedur yang telah ditentukan

secara n o m a t i f harus d i p e n u h i d a n dipatuhi K U H A P adalah u n t u k m e n g a t u r
p e r i l a k u dan t i n d a k a n para penegak h u k u m . Ibarat suatu permainan,

KUHAP

d i c i p t a k a n agar para penegak h u k u m y a n g b e r m a i n i t u t i d a k b e n n a i n k a y u y a n g
m e n g a k i b a t k a n t i m b u l n y a p e l a n g g a r a n h a k asasi m a n u s i a . ^
D a l a m pelaksanaan penahanan i n i . K U H A P benar-benar diuji
bisa

membina

sikap

aparat

penegak

hukum

sesuai

denagan

apakah

fungsi d a n

^ L u h u t M . P a n g a r i b u a n , Penahanan pada dasamya merampas kemerdekaan, a r t i k e l , S u a r a
Pembaharuan, Jakarta, 1994, h i m . 7
^ J . E . S a h e t a p y , Qiiovadis Hukum Pidana? A r t i k e l , M e d i a I n d o n e s i a , J a k a r t a , 2 0 0 5

4

kewenangan masing-masing kearah tegaknya keadilan dan perlindungan harkat
martabal manusia.''
Dikatakaan demikian karena dalam pelaksanaan

penahanan

k e m u n g k i n a n y a n g besar bagi t e r j a d i n y a p e n y a l a n g g u n a a n

terbuka

wewenang

tersangka d i t e m p a t k a n d i b a w a h kekuasaan aparat y a n g m e l a k u k a n

karena

penahanan

t e r i s o l i r d a r i m a s y a r a k a t u m u m . T i d a k saja h a k a s a s i k e m e r d e k a a n m a n u s i a y a n g
dapat dilanggar tetapi m u n g k i n pula terjadinya penyiksaan fisik,

pemerasan

e k o n o m i , teror mental, bahkan k e m a t i a n tersangka, dimana hal i t u tidak terjadi
bila tersangka tidak dikenalkan penahanan
membicarakan penahanan
penahanan

erat d e n g a n

d i l a k u k a n setelah

perlu pula dikemukakan,

penangkapan,

sebab pada

terlebih dahulu penangkapan

bahwa

umumnya

d a n sebaliknya

tindakan penahanan selalu diikiti dengan penahanan dalam kehidupan sehari-hari
orang ( a w a m ) sering menganggap, b a h w a penahanan sama dengan

penangkapan,

karena pada dasamya penangkapaan dan penahanan m e r u p a k a n perampasan

hak

asasi seseorang u n t u k w a k t u t e r t e n t u pada m a s a b e r l a k u n y a H I R d i k e n a l i s t i i a h
penangkapaan sementara yang j a n g k a w a k t u n y a 2 0 hari (pasal 27 H I R j
B a g i polisi penangkapan dan penahanan adalah bagian dari w e w e n a n g
y a n g sangat p e n t i n g , sebagaimana
andetantion

can certainly

d i t u l i s A . C . G e n n a n e t a l , ''both

f o r m a necessary

and proper

ofpolice

arrest

operations"^

^ S u m i t r o , Inti Hukum acara Pidana, S e b e l a s M a r e t U n i v e r s i t y P r e s s , S u r a k a r t a , 1 9 9 4
^ S u d i b y o , T r i a t m o j o , Pelaksanaan Penahanan dan Kemungkinan yang ada dalam
A l u m n i Bandung. 2010, lilm. 2 6

KUHAP.

^ A . C . G e r m a n n , E t a l , ""Introduction to law Enforcement and Criminal Justice". ( S p r i n g f i l d
Illionis U S A : Charles C. T h o m a s Publisher).

5

Pandangan

yang mempersembahkan

s e b e n a m y a k u r a n g tepat, k e d u a istiiah tersebut

penangkapan

dan pembunuhan

m e m p u n y a i perbadaan

pegeitian

maupun kosekuensi yang diakibatkan walaupun sebenamya pemahaman demikian
sebenamya

b u k a n tanpa dasar. K e d u a n y a m e m p a k a n peranata

hukum

yang

berbeda b a i k d a l a m teknis pelaksanaan serta syarat-syrat m a u p u n k o n s e k u e n s i
h u k u m n y a selanjutnya dalam m e m a h a m i konsep penahanan

dalam

peradilan

pidana p e r l u d i p a h a m i beberapa m o d e l y a n g bekerja d a l a m proses

peradilan

pidana^
Berdasarkan

pendata

1. P a c k e r , b a h w a b e k e r j a n y a p r o s e s

p i d a n a d a p a t d i j e l a s k a n m e l a l u i d u a b u a h m o d e l , y a i t u " c r i m control

model"

dan

n a m u n k e d u a n y a m o d e l i t u h a n y a l a h sekedar '

normativ

y a n g m e m b a n t u k i t a d a l a m m e n g a n a l i s i bekerjanya proses

pradilan

" duaprocess
models"

peradilan

model"

p i d a n a s e h a r i - h a r i s i s t e m y a n g b e k e r j a p a d a "crime

control

model"

didasarkan

pada prinsip, b a h w a penekanan j u m l a h kejahatan merupakan fungsi
peradilan pidana kegagalan fungsi i n i m e r u p a k a n gangguan tehadap

utama

kctertipan

u m u m dan kebebasan u n t u k m e n c a p i t u j u a n d e m i k i a n i n i proses k r i m i n a l h a m s
d i l a k u k a n secara efisicn
Segala

rintangan

prosedur

yang

dapat

menjadi

hambatan

bagi

pelaksanaan proses k r i m i n a l h a m s d i s i n g k i r k a n proses pidana diibaratkan seperti
ban berjalan, dimana

masing-masing petugas penegak

h u k u m bcrdiri pada

posisinya sendiri. D a l a m hal i n i proses peradilan pidana m e r u p a k a n suatu proses
S u d i b y o , T r i a t m o j o , Fehiksunaan Penahanan dan Kemungkinan yang ada dalam Ki HAP, O p .
Cit, h i m . 28
L . P a c k e r , The linuis oj the criminal sanction. ( S t a n f o r d C a l i f o r n i a
M a h a s i s w a U I Jakarta, 2 0 0 5 , h i m . 153

1968)

Icijemahan

6

penyaringan dan d a l a m tiap-tiap tahap d i l a k u k a n tindakan-tindakan y a n g bersifat
rutinitas keberhasilan pertama- t a m a d i u k i r sesuai dengan t i n d a k a n keberhasilan
penyelesaian kasus d e m i kasus u n t u k mencapai tujuan yaitu m e n g u r a n g i atau
m e n a n g g u l a n g i kejahatan hal i n i dapat d i l i h a t dari k e t e n t u a n y a n g t e r c a n t u m
dalam H I R , bahwa dalam w a k t u dua puluh empat j a m penyakit /polisi wajib
m e m b u a t laporan tentang penahanan tersebut kepada j a k s a (pasal 7 1 ayat 2 )
d e m i k i a n pula pasal 71 ayat ( 1 ) H I R m e n y e b u t k a n b a h w a h apabila j a k s a dengan
fungsi k o n t r o l n y a i t u m e n i m b a n g b a h w a penahanan dapat dituskan dapat dituskan
m a k a penahanan terus bejalan, dengan d e m i k i a n polisi/ p e n y i d i k w a j i b m e n a h a n
s a m p a i tiga p u l u h hari d a n pasal 8 3 ayat ( 4 ) H I R y u s t i s i / j a k a m e n g e n a i
penahanan boleh dilanjutkan oleh ketua pengadilan negeri tiap-tiap kali dengan
tiga p u l u h hari. K e n y a t a a n i n i m e m b u k t i k a n b a h w a ketua pengadilan negerti dapat
menpememperpanjang

penahanan

yang tidak a d a batasnya,

sehingga

kurang

m e n j a m i n h a k - h a k asasi m a n u s i o k a r e n a a k i b a t b u r u k d a r i h a l t e r s e b u t m a k a d a p a t
berakibat terjadi lamanya masa penahanan m c l a m p a u i lamanya masa pidana yang
dijatuhkan."
B a n y a k terjadi orang-orang ditahan tanpa dilanjutkan perkaranya k e
m u k a sidang pengadilan dan penuhnya tempat-tempat penahanan

oleh orang-

o r a n g tahanan y a n g sebenamya dapt d i l a k u k a n dengan tahanan luar s e h u b u n g a n
dengan apa y a n g secara singkat d i u r a i k a n t c r d a h u l u m a k a penulis m e r u m u s k a n
sebuah j u d u l yaitu m e k a n i s m e dan koordinator pegawasan penegak h u k u m d a l a m
penanganan masalah penahanan berdasarkan

KUHAP."

L u h u t M . P a n g a r i b u a n , Penahanan pada dasann a merampas kemerdekaan. O p C i t , h i m . 1 2

7

2. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang m a s a l a h dials m a k a penulis

merumuskan

permasalahan y a n g m e r u p a k a n p o k o k bahasa d a l a m skripsi i n i yaitu: sebagai
berikut:
1. B a g a i m a n a m e k a n i s m e penegak h u k u m d a l a m m e l a k u k a n p e n a h a n a n
tersangka atau terdakwa m e n u r u t K U H A P ?
2. B a g a i m a n a k o o r d i n a s i penegak h u k u m d a l a m m e l a k u k a n

penahanan

tersangka atau terdakwa m e n u r u t K U H A P ?
C. TUJUAN P E N E L I T I A N
1. u n t u k m e n g e t a h i u d a n m e n j e l a s k a n b a g a i m a n a m e k a n i s m e

penegak

h u k u m d a l m m e l a k u k a n penahanan tersangka atau terdakwa m e n u r u t
KUHAP.
2. U n t u k m m e n g e t a h u i d a n m e n j e l a s k a n b a g a i m a n a k o o r d i n a s i penegak
hukum

dalm

melakukan

penahanan

tersangka

atau

terdakwa

bcrdasarkan kuhap.
D. KEGUNAAN P E N E L I T I A N
1. K e g u n a a n

peraktis

yaitu

sebagai

sumbangan

pemikiran

kepada

p e m e r i n t a h a n t e r u t a m a aparat p e n e g a k h u k u m d a l a m m e n y e l e s a i k a n
berbagai m a s a l h y a n g terkait penahanan.
2. M a n f a a t secara teoritis u n t u k m e m b a n t u para peneiitian d a l a m k a j i a n
lebih luas sehubungan dengan j u d u l .

8

E. M E T O D E P E N E L I T I A N
Analisi

dat dulakukan

secara y u r i d i s n o n n a t i f y a n g

peneiitian bersifat yuridis n o n n a t i f . A g a r pembahasan

terhadap

berarti

pula

pennasalahaan-

permasalahan tersebut tidak m e n y i m p a n g dari p o k o k bahasan d a n m e m p e r o l e h
hasil y a n g diharapkan, m a k d i g u n a k a n m e t o d e sebagai berikut:
1. M e t o d e p e n g u m p u l a n d a t a
A . M e t o d e p e n e i i t i a n k e p u t u s a n ( l i b r a r y research),
cara

membaca

sumber-sumber

buku

ialah dengan

tertulis

yang

ada

hubungannya dengan pembahsan peneiitian skrifsi i n i .
B. M e t o d e p e r b a n d i n g a n
membandingbadingkan

(comparative

study

) yakin

dengan

antara peraturan, pendapatan

, teori

serta k o n s e p d a r i beberapa pakar h u k u m .
2. M e t o d e pengolaan data
D a t a y a n g dapat d i k u m p u l k a n m e l a l u i metode p e n g u m p u l a n

data

tersebut diatas d i i n t e r v e n s i k a n d a n d i k l a s i f i k a s i k a n secara sistematis
g u n a m e n e n t u k a n relevansi d a n urgebsi data tersebut tcrhadap p o k o k
bahasan.
F. S I S T E M A T I K A PENULIS
U n t u k m e n g h i n d a r i gambaran u m u m d a n agar m u d a h d i p a h a m i
p e m a h a m a n tidak m e n y i m p a n dari materi-materi yang telah digunakan
penyusunan
berikut:

skripsi i n i m a k a penulis menyusun sistematika penulis

serta
dalam

sebagai

1
9

BAB I : PENDAHULUAN
Didalam

b a b pendahuluan

m i berisi

latar

belakang

masalah

permasalahan ruang lingkuppcneliti: manfaan peneliti metode peneliti sistematika
penulis.

BAB I I : TUJUAN PUSTAKA
Bab i n i terdiri dari tujuan u m u m tentang permasalahan kewenangan d a n
penjabatan berhak m e n a h a n j a n g k a w a k t u penahanan syarat tujuan penahanan
j e n i s penahanan dan dasar h u k u m n y a tata cara atau prosedur penahanan tata cara
pengalihan penahanan pengurangan masatahanan.
BAB HI : PEMBAHASAN
Bab i n i mengurangi d a yang diperoleh dari hasil peneiitian yang
dilakukan oleh penulis d a n mengacau

pada p o k e permasalahan u n t u k hasil

peneiitian akan diuraikan mcngenai m e k a n i s m e d a n koordinasi penegak h u k u m
d a l a m penanganan berbagai masalah y a n g m u n c u l sehubungan dengan tindakan
penahanan yang diatur dalam K U H A P .
BAB I V : P E N U T U P
Berisi

kesimpulan dari

peneiitian d a n pembahasan

tentang

m e k a n i s m e d a n koordinasi penegak h u k u m dalam penangan masalah

penahan

berdasarkan K U H A P .

hasil

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A . Tinjauan U m u m Tentang Penahanan
t i n d a k a n d a p a t k i t a p u n g k i r i b a h w a het herziene inlandsch rnglcment
( H R ) y a n g c u k u p l a m a berjasa sebagai penangan para pengabdi h u k u m sebagai
hukum

acara pidana m a k a tidak akan d i t c m u k a n k e t e n t u a n - k e t e n t u a n y a n g

m e m b e r i batasan

terhadap pengertian penahanan berbeda h a l n y a k a l a u kita

m e l i h a t d a l a m k i t a b u n d a n g - u n d a n g h u k u m acara pidana ( u n d a n g - u n d a n g n o 8
tahun 1981), karena d a l a m kitab undang-undang h u k u m aeara pidanan tersebut
akan

d i k e m u k a k a n ketentuan y a n g m e m b e r i batasan

terhadap

pengertinan

penahanan.'^
pengenai penahanan sebagaimana diantara dalam kitab undang-undang
h u k u m acara pidana y a i t u d a l a m b a b 1 tentang k e t e n t u a n - k e t e n t u a n u m u m pasal 1
butir 2 1 m e n g a t a k a n sebagai b e r i k u t : penahanan adalah p e n e m p a t a n tersangka
atau terdakwa ditempat tertentu oleh penyakit atau penuntut u m u m atau h a k i m
dengan p e n e t a p a n n y a d a l a m h a l serta m e n u r u t cara y a n g d i a t u r d a l a m u n d a n g u n d a n f b e r d a s a r k a n b u n y i dari pasal 1 b u t i r 21 k i t a b u n d a n g - u n d a n g acara h u k u m
p i d a n a d i atas m e n u n j u k a n p a d a k i t a b a h w a s e m u a i n t a l a s i p e n e g a k

hukum

m e m p u n y a i w e w e n a n g u n t u k m e l a k u k a n penahan j u g a dari ketentuan tersebut k i t a
lihat penyederhanaan dari keseragaman istiiah dalam tindakan penahanan.'^

R i d \ \ a n S y a r a n i , Beberapa Hal tentang hokum acara pidana. A l u m n i , B a n d u n g . 2 0 0 8 , h i m . 1 8
A n d i H a m z a h , Pengantar Hukum Acara pidana Indonesia. G h a l i a I n d o n e s i a , J a k a r t a , 2 0 0 8 .
H i m . 175

10

II

R. s o e s i l o d a n m k a r j a d i d a l a m b u k u n y a p e n a h a n a n

adalah tindakan

terhadap seseorang y a n g setelah ditangkap u n t u k m e n a h a n o r a n g i t u l e b i h l a m a
lagi, agar supaya i a selama w a k t u tiba a k a n m e l a r i k a n d i r i d a r i t i n d a k a n h u k u m
y a n g akan d i k e n a k a n kepadanya o l e h y a n g berwajib.'"*
selanjutnya pendapatan b e m m e l e n y a n g d i k u t i f o l e h sodibyo triatmojo
mengatakan bahwa penahanan

adalah sebagai

suatu pandang yang

mengenai

kedua belah p i h a k karena t i n d a k a n y a n g bengis i t u , dapat d i k e n a l k a n kepada
orang-orang yang bersalah m a k s u t n y a adalah suatu pandang y a n g m e m p u n y a i d u a
m a t a y a n g d a p a t d i k e n a l k a n k e p a d a o m a g - o m a g b e r s a l a h . '^
bertokal dari pengertian diatas m a k a pada d a s a m y a penahanan

terhadap

seseorang m e r u p k a n m a s a l a h y a n g b e r b e n t u r a n h a k asasi m a n u s i a sebab setiap
insan m e m p u n y a i h a k kebebasan bergerak karena penahanan

yang membatasi

kebebasan i t u m e r u p a k a n pelanggaran h a k asasi m a n u s i a d a l a m suatu

negaraa

l e b i h - l c b i h d a l a m n c g r i h u k u m k e b e b a s a n b e g e r a k m e r u p a k a n h a k asasi

yang

p o k o k bagi setiap w arga negara tersebut w a l a u p u n harus d i a k u i b a h w a m e n u r u t
h u k u m acara p i d a n a m e n g h i l a n g k a n k e m r d e k a a n seseorang t i d a k m e r u p a k a n azas
atupun suatu keharusan n a m u n adakalanya d e m i kepentingan d a n d i d a l a m usahaa
ikhitar guna diketcniukan kebebasan y a n g h a k i k i dari pada peristiwa yang terjadi,
kebebasan bergerak dari seseorang i n d i v i d u perlu dibatasi.'^

R . S o e s i l o d a n M . K a r l a d i , Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana dengan Penjelasannya
Resmi dan Komentar. P o h t e a , B o g o r , 1 9 8 6 , h i m . 5
Van Bemmelen

dalaii,

S u d i b y o , T r i a t m o j o , Pelaksanaan Penahanan dan Kemungkinan yang

ada dalam KUHAP. A l u m n i B a n d u n g . 1 9 9 2 . H i m . 1 5
S u d i b y o , T r i a t m o j o . Pelaksanaan Penahanan dan Kemungkinan yang ada dalam
A l u m n i Bandung. 2002. lilm. 3 0

KUHAP,

12

schubung

dengan

i t u h u k u m acara pidana

mengurus

agar

adnya

keseriusan antar satu pihak yang p o k o k , y a k i n antra kepentingan d e m i ketertian
seseorang dinilai b a h w a proses pidana hingga terbuka pula k e m u n g k i n a n b a h w a
seseorang yang disangkan telah m e l a k u k a n suatu tindakan pidana

belakang

temyata tidaak bermasalah.
masalah penahanan d i negeri kita j u s t r u d a l a m negri pancasila seringkali
terjadi

praktek

penahanan

dengan

sementara

dilakukan diluar dari

batas

k e m a m p u a n m a n u s i a s a m p a i - s a m p a i ada y a n g m a t i y a n g b e r s a n g k u t a n t a d i b e l u m
twntu bennasalaah

menyadari akan terjadi penahanan-penahanan

s e w a j a m y a y a n g bnayak masalah i n i cukup hangat dan cukup l a m a

yang tidak
diperbedakan.

17

bagaimana

penahahanan

perlu

diatur

dengan

seabik-baiknya

baik

m e n g e n a i aparat y a n g b e r w e w e n a n g m e l a k u k a n j e n i s - j e n i s n y a alasannya,
lamanya perpanjangan
uraian-uraian terhadap
pengendalian

serta segala k o s e k u e n s i n y a sebagai a k h i r d a r i

tersangka

adalah

m a k a masa penahanan

suatu

h a l yang berbentuk

dikurangi dengan

putusnya

dengan

pengadilan

adalah c e r m i n a n p e r t i m b a n g a n rasa k e a d i l a n bagi terpidana.
Teori mcmbedakan

tentang sah n y a d a n perlunya penahanan

dalam

penahanan adalah satu bentuk rampasan kemerdekaan bergerak seseorang y a n g
m e m p a k a n h a k asasi m a n u s i a y a n g h a r u d i p e r t a h a n k a n u n t u k o r a n g b a n y a k atau
masyarakat dari perbuatan

R i d w a n S y a r a n i , Beberapa Hal tentang hokum acara pidana. A l u m n i , B a n d u n g . 1 9 9 8 . h i m . 6 3

13

S a h n y a penahanan bersifat o b j e k t i f dan m u t l a k a r t i n y a dapat
dalam

undang-undang

delik-delik mana

yang

teramasuk

dibaca

tersangka

dapat

d i l a k u k a n penahanan. M u t l a k karena tidak dapt diatur-atir o l e h penegak h u k u m
sedangkan perlunya penahanan bersifat y a n g m e n e n t u k a n kapan dipandang perlu
d i a d a k a n k e k e l i r u h a n dapt m e n g a k i b a t k a n h a l - h a l p e n a h a n a n

atau

penahanan

lanjut terhadap seseorang tersangka atau t e r d a k w a y a n g tersangka atau t e r d a k w a
didasari dengan t i n d a k a n pidana alat b u k t i . y a n g c u k u p didasari dengan

adanya

k e k h a w a r i r a n seseorang tersangka atau t e r d a k w a tersebut:
1.

M e l a r i k a n diri :

2.

Merusak atau m e n g h i l a n g k a n barang b u k t i

3. M e n g e l u a r k a n t i n d a k a n p i d a n a t e r s e b u t .
Substansi surat p e m e r i n t a p e n a h a n a n

lanjutan atau penerapan

hakin

d a l a m h a l d i l a k u k a n terhadap seseorang tersangka atau t e r d a k w a di d a l a m surat
tersebut harus m e m u a t yaitu:
a) Identitas tersangka atau t e r d a k w a
b) Alasan dilakukan penahanan
c) U r a i a n singkat perkara kejahatan y a n a g d i pcrsangkakan

atau

didakwakan.
d) Serta tempat tersangka/ terdakwa ditahan
Tembusan

surat

perinta

penahanan

atau

penahanan

lanjutan

ataupenahanan h a k i m harus diberikan kepada keluarga tersangka atau t e r d a k w a
penahan

dikenaka

kepada

tersangka

atau

terdakwa

yang

melakukan

14

tindakan.pidana d a n atau percobaan m a u p u n pemberian bantuan dalam t i n d a k a n
pidana tersebut d a l a m hal:
a)

T i n d a k a n pidana i t u d i a n c a m dengan pindana penjara l i m a ( 5 )
t a h u n atau lebih

b) T i n d a k a n pidana s e b a g a i m a n a d i m a k s u d d a l a m pasal 2 8 2 ayat
( 3 ) , pasal 296,pasal 4 3 5 , pasal 4 5 4 , pasal 4 5 5 , pasal 4 5 9 , pasar
480, 560 K U H A P
B. KEWENANGAN PEJABAT YANG B E R H A K MENAHAN.
Penahanan dapat d i l a k u k a n u n t u k k e p e n t i n g a n p e n y i d i k a n , p e n u n t u t a n
dan kepentingan penuntutan d i sidang pengadilan ( pasar 2 0 K U H A P )
1. P e n y i k a t a u p e n y i k p e m b a n t u ( p a s a l 1 1 a y a t K U H A P )
2.

P e n e n t u a n u m u m (pasal 11 ayat 2 K U H A P )

3.

H a k i m ( p a s a l 11 a y a t 3 K U H A P ) , h a n y a m e m p c r p a n j a n g p e n a h a n a n
yang dilakukan oleh jaksa.
Pejabat

yang

berwewenang

mempcrpanjang

penahanan

yang

b e r w e n a n g m e m p c r p a n j a n g y a n g bisa d a l a m ayat d i t e n t u k a n b a h w a :
a)

Pada tingakat penyidik d a n penutut diberikan oleh ketua pengadilan
negeri.

b)

Pada tingkat pemeriksaan negeri diberikan oleh ketua pengadilan
tinggi.

c)

Pada tingkat pemeriksaan banding oleh m a h k o t a agung.

d)

Pada tingkat kasasi diberikan o l e h nahkota agung.

15

Dalam
KUHAP

h a l penggunaan

memberi

batas-batas

wewenang
waktu

perpanjang

terhadap

penahanan

pemeriksaan

tersebut

penyidik dan

penentuan kepada ketua pengadilan tinggi, pemeriksan negeri d a n pemeriksa
b a n d i n g kepada ketua m a h k o t a agung (pasal 2 9 ayat ( 7 ) K U H A P ) , apabila hakhak h u k u m terdakwa atau terdakwa dirugikan akibat penahanan, m a k a tersangka
atau t e r d a k w a berhak m i n t a k g a n t i k e r u g i a n sesuai dengan

ketentuan

yang

d i m a k s u d d a l a m pasal 9 5 d a n pasal 9 6 K U H A P .

C. JANGKA W A K T U ATAU LAMANYA PENAHANAN.
a) P e n y i d i k b e r w e n a n g u n t u k m e n a h a n t e r s a n g k a s e l a m a 2 0 h a r i d a n d e m i
kepentingan p e n y i d i k dapat diperpanjang selama 4 0 hari :
b) Penuntut u m u m berwenang untuk menahan tersangka selama 2 0 hari
dan d e m i kepentingan p e m e r i k s a y a n g b e l u m selesai dapat diperpanjang
selama 3 0 hari
c) H a k i m pengadilan negeri b e r w e n a n g u n t u k p e n g e l u a r k a n surat p e r i n t a h
penahanan tersangka untuk paling lama 3 0 hari d a n guna kepentingan
dan p e m e r i k a s a a n dapat diperpanjang

selama 6 0 hari artinya tidak

terbukti pemeriksaan tersangka atau t e r d a k w a tidak terbukti tersangka
atau terdakwa harus keluar d i k e l u a r k a n d a l a m tahanan d e m i h u k u m
rincian

penahanan

d a l a m h u k u m acara pidana

indonesia

sebagai

berikut:
1. P e n a h a n a n o l e h p e n y a k i t a t a u p e m b a n t u p e n y i d i k s e l a m a 2 0
hari

16

2.

P e r p a n j a n g a n atas i z i n p e n u n t u t u m u m 4 0 hari:

3.

Penahanan oleh penuntut u m u m 20 hari

4.

P e r p a n j a n g a n atas i z i n k e t u a p e n g e n d a l i a n n e g e r i 3 0 h a r i

5. P e n a h a n a n o l e h h a k i m p e g a d i l a n n e g r i 3 0 h a r i
6.

P e r p a n j a n g a n atas i z i n k e t u a p e n g e n d a l i a n n e g e r i 6 0 h a r i

7.

P e n a h a n a n atas i z i n k e t u a p e n g e n d a l i a n t i n g g i 30 hari

8. P e r p a n j a n g a n ats i z i n k e t u a p e n g e n d a l a i a n t i n g g i 6 0 h a r i
9.

Penahanan oleh m a h k a m a h agung 50 hari

10. P e r p a n j a n g a n atas i z i n k e t u a m a h k a m a h a g u n g 6 0 h a r i .
Jadi sesorang tersangka atau t e r d a k w a dari pertama kali ditahan d a l a m
rangka p e n y i d i k a n sampai pada t i n g k a kasasi dapat ditahan paling l a m a 4 0 0 hari
pejabat y a n g b e r w e n a n g m e m p c r p a n j a n g penahanan sesuai pasal 2 9 ayat ( 3 )
m e n u r u t pasal 3 0 K U H A P ,

apabila tcnggang w a k t u penahanan

sebagaimana

tersebut pada pasal 24, pasal 25 pasal 2 6 , pasal 2 7 dan pasal 28 atau perpanjangan
p e n a h a n a n s e b a g a i m a n a a tersebut pada pasal 2 9 t e m y a t a t i d a k sah, t e r s a n g k a atau
t e r d a k w a m i n t a k ganti k e r u g i a n sesuai dengan ketentuan y a n g d i m a k s u d d a l a m
pasal 9 5 dan 9 6 K U H A P .
D.

SYARAT DANTUJUAN DILAKUKAN
1.

PENAHANAN

M e n g e n a i syarat-syarat penahanan seperti b e r i k u t i n i :
1. S y a r a t o b j e k t i f , y a i t u s y r a t t e r s e b u t d a p a t d i u j i a d a a t a u t i d a k n y a
orang oleh orang lain:
2.

Sayarat s u b j e k t i f yaitu karena penahanan tadi apakah syarat i t y ada
atau tidak

17

Syarat penahanan

diatur pasal 21 ayat ( 1 ) K U H A P

pemerintahan

penahanan atau lanjutan d i l a k u k a n terhadap seseorang tersangka atau t e r d a k w a
y a n g diduga keras m e l a k u k a n tindakan pidana berdasarkan bukti y a n g cukup
dalam

hal adanya

yang m e n i m b u l k a n kekhawatiran bahwa tersangka

atau

t e r d a k w a a k a n m e l a r i k a n diri, merusak atau m e n g h i l a n g k a n barang b u k t i dan atau
m e n g e l u a r k a n t i n d a k a n pidana pasal 21 ayat ( 4 ) K U H A P tersangka atau t e r d a k w a
y a n g m e l a k u k a n t i n d a k a n pidana tersebut d a l a m hal
1. T i n d a k a n p i d a n a i t u d i a n c a m p i d a n a 5 t a h u n a t a u l e b i h
2.

T i n d a k a n pidana tersebut m e l a n g g a r pasal:
a.

2 8 2 ayat ( 3 ) penyebaran tulisan-tulisan , gambaran, atau barangbarang lain yang isinya melanggar suatu kebiasaan atau sebagai
mata pencarian

b.

296

KUHAP

tindakan pidana

sebagai

mata

pencarian

atau

m e m b a n t u pembuatan cabul
c.

335 ayat ( 1 ) K U H A P

tindakan pidana memaksa orang u n t u k

m e l a k u k a n sesuatu t i n d a k a n m e l a k u k a n sesuatu, tidak m e l a k u k a n
sesuatu atau m e m b i a r k a n sesuatu
d. 3 5 1

ayat

1

KUHAP

tindakan

pidana

pcnganiayaan

yangdircncanakan lebih dahulu.
e.

353

ayat

(1) K U H A P

tindakan pidana

dircncanakan lebih dahulu.
f.

372 K U H A P tindakan pidana penggelapan.

g.

378 K U H A P tindakan pidana penipuan

pcnganiayaan

yang

18

h.

379 K U H A P tindakan pidana dalam jual beli

i.

453 K U H A P

tindakan pidana yang dilakukan nakhoda

kapal

indonesia dengan sengaja atau m e l a w a n h u k u m m e n g h i n d a r k a n
diri m e m i m p i n kapal
j.

4 5 4 K U H A P tindakan pidana melarikan diri dari kapal bagi a w a k
kapal

k.

455. K U H A P tindakan pidana m e l a r i k a n diri kapal bagi pelayanan
kapal.

1.

459 K U H A P tindakan pidana Y a n g dilakukan penumpukan kapal
yang meyerang nakhoda

m . 4 8 0 K U H A P tindakan pidana penadaan
n.

506 K U H A P tindakan pidana m e l a k u k a n pekerjan sebagai g e r m o

o.

Tindakan pidana di luar K U H A P
1. P e l a n g g a r a n

terhadap

ordonasi bea c u k a i teraakhir diubah

dengan staatslad t a h u n 1931 n o m o r 4 7 1 (rechtenordonatie pasal
26 dan 2 6
2.

U u d n o 8 D r t Y A H U N 1955 tentang tindakan pidana imigrasi
pasal l , 2 , 3 , u u n o 9 t a h u n 1976 tentang n a r k o t i k a pasal 3 6 ayat
7,41,42,43,47, dan 48

2 .Tujuan dilakukan penahanan
Sebagai yang sudah diketengahkan pada uraian terdahulu bahwasannya
masalah penahanan

adalah m e i upakan personal y a n g paling esensial

dalam

19

k e h i d u p a n m a n u s i a setiap m a n u s i a setiap y a n g n a m a n y a p e n a h a n a n

dengan

sendirinya menyangkut nilai dan m a k n a
1.

Perampasan kebebasan dan kemerdekaan orang y a n g ditahan

2.

M e n y a n g k u t nilai-nilai peri kemanusian dan harkat dan martabat manusia

3 . J u g a m e n g a n g k u t n a m a b a i k d a n p e n c e m a r a n atas k e h o n n a t a n d a r i p r i b a d i
tegasnya setiap penahanan dengan sendirinya m e n y a n g k u t

pembatasan

guna m e n y e l a m a t k a n manusia dari perampasan dan m e r u m u s k a n beberapa
ketentuan

sebagai

upaya

hukum

yang

dapat

memperkccil

bahaya

p e r a m p a s a n d a n p e m b a t a s a n h a k asasi s e c a r a s e w e n a n g - w c n a n g .
4.

D a r i dasar h u k u m ialah adanya dugaan keras berdasrkan b u k t i

pidana

terhadap tcrtntu y a n g d i t e m u k a n o l e h undang-undang m e s k i p u n ancaman
pidana k u r a n g dari l i m a tahun tidak terhadaap semua tindakan pidana
ancaman dapat d i l a k u k a n terhadap
undang-undang

ancaman tersangka atau

sendiri telah menentukan bagaimana

terdakwa

pelakunya dapat

dilakukan penahanan
5. D a s a r u n s u r y u r i d i s i n i l a h y a n g d i t e n t u k a n d a l a m p a s a l 2 1 a y a t 2 K U H A P
y a n g m e n u n t u t b a h w a penahanan hanya dapat d i l a k u k a n atau percobaan
m a u p u n pemberian bantuan dalam tindakan pidana
6. D a s a r m e n u r u t h u k u m saja b e l u m c u k u p saja b e l u m c u k u p u n t u k m e n a h a n
seseorang tersangka atau t e r d a k w a tetapi n a m p a k n y a disini b e r t e m u pada
keadaan dua pribadi yakin keadaan pribadi tersangka

M a r d j o n o R e k s o d i p u t r o , M a t e r i C e r a m a h ; Dalam Perkuliahan Sistem Peradilan
A n g k a t a n X I P r o g r a m pascasarjana I l m u H u k u m U I Jakarta, 1993, h i m . 116

Pidana.

20

7. T e r d a k w a y a n g d i n i l a i p u l a s e c a r a p r i b a d i o l e h p i h a k h u k u m

yang

bersangkutan
A d a p u n unsur keadaanatau keperluan penahanan yang penulis maksud
d i t e n t u k a n d a l a m pasal 21 aya t ( l ) K U H A P y a i t u berupa adanya keaandan y a n g
menimbulkan kekhwatiran :
1.

T e r s a n g k a atau t e r d a k w a akan m e l a r i k a n diri

2.

Merusak atu menghilangkan barang bukti

3.

D i k h w a t i r k a n akan mengulangi tindakan pidana

Semua

keadaan

yang dikhwatirkan disini

keadaaan

yang meliputi

keperibadian m e n u r u t keperluan adalah a l t e m a t i f berati c u k u p apabilah terdapat
salah

satu

h a l penahanan

restitusi.pengawasan

tersangka

diinginkan maka

diadakan

institusi

b a i k m y a n g d i l a k s a n a k a n o l e h atasan d i intansi m a s i n g -

m a s i n g y a n g m e r u p a k a n built control m a u p u n p e n g a w a s a n

scbagain

sistem

cherking a n t a r p e n e g a k h u k u m
A p a b i l a seseorang

dikenakan penangkapan

d a n atau penahanan d a n

iaberpendapat b a h w a penangkapan atau penahanan secara tidak s a h y a i t u t i d k a
m e m e n u h i sayrat m i s a k n y a penasehat h u k u m n y a dapat m c m i n t a k pemeriksaan
d a n p u t u s n y a o l e h h a k i m s i d a n g t e r h a d a p h a k - h a k asasi m a n u s i a m a k a d a l a m
p e l a k s a n n a p e n a h a n a n harus m e m p e r h a t i k a n t u j u a n d a r i p e n a h a n a n h u k u m acara
pidana kitab berlaku dalam h a l u n t u k kepentingan penyidik atau penyidik
pembatasan penyidik yang berwewenang m e l a k u k a n penahanan.
Mengenai uraian kepentingan

p e n y i d i k pada dasar d i t e n t u k a n o l e h

penyidik sehingga ditruskan kepada pihak penuntut u m u m dan hasil penyidik

21

sehingga
didepan

diteaiskan kepada

pihak dipergunakan sebagai bahan

sidang pengadilan dengan

demikian jika pemeriksaan

pemeriksaan
sudah

cukup

p e n a h a n a n t i d a k d i p e r l u k a n lagi, k e c u a l i ada alasan l a i n u n t u k m e n a h a n tersangka.
Selanjutnya penahanan yang dilakukan oleh Penuntut U m u m bertujuan
u n t u k k e p e n t i n g a n penuntutan, hal m a n a dapat k i t abaca pada pasal 2 0 ayat ( 2 )
K U H A P yang mengatakan : " U n t u k kepentingan penuntutan, Penuntut U m u m
berwenang m e l a k u k a n penahanan atau penahanan lanjutan".'^
Pada tujuan lain mengenai penahanan yang diberikan kepada penuntut
umum

berwewenang

untuk kepentingan

yang meliputi

fungsi

kepentingan

berpendapat b a h w a hasil p e m e r i k s a a n surat u n t u k dapat m e l a k u k a n penahanaan
u m u m terhadap

penahanan

h a n y a dapat d i l a k u k a n tcrhadap

pelaku tindakan

p i d a n a y a n g d i a n c a m d e n g a n a n c a m a n h u k u m a n l i m a t a h u n p e n j a r a atas p a s a l p a s a l t i n d a k a n p i d a n a y a n g d i s e b u t d a l a m p a s a l 2 1 a y a t ( 1 ) . Yaitu"°
1. A d a n y a d u g a a n k e r a s t e r s a n g k a m e l a k u k a n t i n d a k a n p i d a n a

yang

cukup
2. A d a n y a yang m e n i m b u l k a n kekawatiran
3. T e r s a n g k a a t a u t e r d a k w a a k a n m e l a r i k a n d i r i
4.

D i k h w a t i r k a n tersangka akan merusak atau m e n g h i l a n g k a n barang
bukti

5. D i k h w a t i r k a n t e r s a n g k a a k a n m e n g u l a n g i t i n d a k a n p i d a n a

R . S o e s i l o d a n M . K a r j a d i , op. cit. h i m . 2 8
M . Y a h y a H a r a h a p . Pembahasan Permasalahan dan Penerapan Kitab Undang-undang Acara
Pidana, J i l i d II, P u s t a k a K a r t i n i , J a k a r t a , 1 9 9 8 , h i m . 4 0 8

22

Berdasarkan

alasan diatas pada d a s a m y a

penahanan

i t u seharusnya

d i l i h a t sebagai suatu prosos p e n d a h u l u a n b a h w a p e n a h a n a n h a r u s k a d i p e r i k s a
dengan cara d i l a k s a n a k a n terlebih d a h u l u a g r penahanan t i d a k m e n j a d i suatu h a l
b a h w a terhadap perkara terutama kejahat-kejahatan y a n g beratdan

keterangan

b u k t i - b u k t i y a n g penting d a l a m usaha m e m b u a t terang suatu perkara
E.

JENIS PENAHANAN DAN DASAR HUKUMNYA.
1. R u m a h t a h a n a n n e g e r i ( r u t a n )
T e r s a n g k a atau t e r d a k a w a y a n g m a s i h sedang d a l a m proses p e n y i d i k a n

penuntutan d a n pemeriksaan pengadilan ditahan dirutan perbedaan

jenis-jenis

K U H A P . Ditanyakan bahwa penahanan r u m a h hanya dikurang mengenai jangka
w a k t u pengaturan tersebut d i l a k u k a n secara i n t e r a a s i o n a l sesuai d e n g a n
pemeriksaan sclai i t u perlu d i k e t a h u i beberapa h a l y a n g berhubngan

tahap
dengan

penahanan seseorang tersangka atau t e r d a k w a yaitu;
2. P e m b e d a h a n t a h a n a n d e m i h u k u m
Penahanan

r u m a h tangga

dijelaskan

dalam

peraturan

pelaksananaa

K U H A P , tetapi hal i n i tidak praktik j a r a n g d i l a k u k a n penahanan r u m a h
3. D i l a k u k a n d i k o t a / d a s a r / k a m p u n g t e m p a t k e d i a m a n t e r s a n g k a
d a l a m tahap w a j i b m e l a p a o r m a s a h p e n a h a n a n
dirasakan sebagai

d i m t a n d a n penahanan

b e n t u k pasal 2 2 ayat ( 5 ) K U H A P

unuk penahanan

selama
rutab
kota

p e n g g u r a n g a n n y a 1/5 d a r i j u m l a h ] a m a n \ a w a k t u p e n a h a n a n i n i b e r a t i p e n y i d i k
atau terdakwa a t u penuntut u m u m atau h a k i m dalam m c n g a l i h k a n
penaganan dari satu k e y a n g lain h a m s m c n g h i t u n g dengan seksama
1) U n s u r o b j e k t i f / y u r i d i s

bentuk

23

a.

T i n d a k pidana yang disangkakan diancam dengan 5 (lima) tahun
penjara

b.

P i d a n a d a l a m pasal 282/3 (kesusilaan), 2 % (perbuatan cabul), 3 3 5 / 1
(perbuatan

tidak

mcnyenangkan,

pencemaran

nama

baik), 4 5 3 ,

4 5 4 , 4 5 5 , 4 5 9 , 4 8 0 d a n 5 0 6 K U H A P 2 5 d a n 2 6 stbld 1 9 3 1 n o 4 7 1
(pelanggaran terhadap o r d o n a n s i beacukai), pasal 1, pasal 2 d a n pasal
4 U U T P Imigrasi.
c.

U n s u r subjektif : adanya keadaan yang m e n i m b u l k a n kekhawatiran
tersangka atau t e r d a k w a m e l a r i k a n diri, m e r u s a k atau m e n g h i l a n g k a n
barang b u k t i , atau d i k h a w a t i r k a n akan m e n g u l a n g i tindak

pidana

(pasal 2 1 ayat ( 1 ) K U H A P )
F.

TATA CARA ATAU PROSEDUR PENAHANAN
a.

D e n g a n surat pcrintah penahanan dari penyidik/ penuntut u m u m / h a k i m /
yang berisi
Identitas tersangka
M e n y e b u t alasan penahanan
Uraian singkat kejahatan
M e n y e b u t dengan jelas d i tempat m a n a tersangka di tahan

b.
G.

M e n ) e r a h k a n tebusan surat perintah kepada keluarga tersangka.

T A T A CARA PENGALIHAN PENAHANAAN
Penyelidik atau pennuntut h a k i m berwenang u n t u k m c n g a l i h k a n jenis

penahanaan >ang satu kepada jenis penahanaan yang lain sebagaimana
pasal 22.

dimaksud

24

H a k i m y a n g t e m b u s a n y a d i b e r i k a n kepada tersangka atau t e r d a k w a serta
keluarganya dan kepada instansi y a n g berkepentingan pasal 2 3 (berkenaan dengan
j a n g k a w a k t u penahanan m e n u r u t pasal 2 4 K U H A P ) :
a.

Perintah penahananan

yang

diberikan oleh

penyidik

sebagaimana

d i m a k s u d d a l a m pasal 2 0 , h a n y a b e r l a k u p a l i n g l a m a dua p u l u h hari
b.

Jangka w a k t u sebagaimana tersebut pada ayat 1 apabila diperlukan guna
kepentingan pemeriksa

c.

K e t e n t u a n sebagaimana tersebut pada ayat

1 dan 2 tidak mcnutup

k e m u n g k i n a n dikeluarkanya tersangka.
d.

Setelah waktu

enam puluh

hari

tersebut, p e n y e l i d i k harus

sudah

mengeluarkan tersangka dari tahanan d e m i h u k u m .
H.

PENGURANGAN MASA TAHANAN
a.

Penahanan rutan, pengurangannya sama dengan j u m l a h masa penahanan

b.

Penahanaan r u m a h penguranganya sama dengan

1/3 x j u m l a h

masa

penahanan
c.

Penahanan kota j u m l a h pengurangan masa penahanannya sama dengan
1/5 X j u m l a h m a s a p e n a h a n a n k o t a y a n g t e l a h d i j a l a n i . ( p a s a l 2 2 a y a t ( 5 )
KUHAP)
Penangguhan penahanaan

atas p e r m i n t a a n t e r s a n g k a a t a u t e r d a k w a ,

p e n y i d i k atau penuntut u m u m atau h a k i m , sesuai dengan k e w e n a n g a n
m a s i n g - m a s i n g dapat m e n g a d a k a n p c n a n g g u n g penahanan dengan atau
tanpa j a m i n a n orang orang berdassarkan syarat y a n g di tentukan.

25

Syarat ditentukan d a l a m hal penangguhan penahanan adalah
a.

Tidak dikeluarkan

b.

Wajib lapor
P e n a n g g u h a n p e n a h a n a n d a p a t t e e r j a d i a p a b i l a ada :
a.

Permintaan dari tersangka/ terdakwa

b.

P e r m i n t a a n disetujui o l e h instansi yang menahan dengan syarat
dan j a m i n a n yang ditetapkan

c.

A d a persetujuan

dari tersangka/terdakwa

yang ditahan untuk

m e m a t u h i syarat dan j a m i n a n y a n g ditetapkan.
J a m i n a n penagguhan penahanan bisa berupa
a.

J a m i n a uang y a n g ditctpkan secara jelas dan disebutkan d a l a m
surat

pcrjanjian

tersebut

penangguhan

penahanan.

disimpan d i kepeniteran

Uang

penagguhan

negeri yang pcnyetoran dilakukan oleh

jamina

pengadilan

tersangka/terdakwa

atau keluarga atau kuasa h u k u m .
b. J a m i n a n orang, m a k a si p e n j a m i n harus m e m b u a t p e m y a t a a a n
dan

kepastian

instansi

yang

menahan

bahwa

penjamin

bersedaia bertanggung jawab apabila tersangka/terdakwa yang
ditahn melarikan diri.
Pcnyetoran uang tanggungan baru bisa d i l a k u k a n apabila:
a.

Terangka/terdakwa melarikan diri

b. Setelah tiga bulan iidak d i k e t e m u k a n
M . Y a h y a H a r a h a p . Pembahasan Permasalahan dan Penerapan Kitab Undang-undang Acara
P/Wana, J i l i d I I , Pu.staka K a r t i n i , Jakarta, 1998, h i m 5 4

26

Pcnyetoran uang tanggungan k e kas negara d i l a k u k a n o l e h
orang yang m e n j a m i n melalui kepanitcraan

pengadilan

negri.
Pengeluaran surat p e r i n t a h p e n a n g g u h a n d i d a s a r k a n atas
j a m i n a n d a r i si p e n j a m i n .

27

BAB I I I
PEMBAHASAN
A. Mekanisme Penegak Hukum Dalam Melakukan Penahanan Tersangka
atau Terdakwa Menurut KUHAP
I.

Pelaksanaan Penahanan dalam Proses Peradilan Pidana
Istiiah penahanan, diasosiasiakan orang pada p e m i k i r a n yang biasanya

t e r t u ju pada t i n d a k a n aparat penegak h u k u m d a l a m m e n c a b u t k e m e r d e k a a n o r a n g
lain yang disangka atau dituduh m e l a k u k a n suatu tindakan pidanan.