Group Dynamics - Repository UNIKOM

DINAMIKA KELOMPOK DALAM KONSTEKS

  DINAMIKA SEBUAH ORGANISASI TEORI-TEORI MODERN KLASIK HUKUM, SOCIAL RESPONSIBILITY SOSIAL, POLITIK,EKONOMI, ORGANIZATION EXTERNAL

DLL (EVR) EKSISTEBNSI

  DINAMIKA DINAMIKA CHANGE SEBUAH ORGANISASI KELOMPOK ORGANAISASI WE MUST ORGANISASI “KEPUTUSAN” INTERNASIONAL REGIONAL LINGSTRA INTERNAL ORGANIZATION PELUANG & KENDALA NASIONAL SMD, PERLENGKAPAN, FINANCING, STRUKTUR, MANAJEMEN, DLL

UMPAN BALIK

  

  

  

  Terbentuk secara alamiah dalam lingkungan kerja

  

  Struktur perserikatan tidak formal dantidakditentukanolehorganisasi

  

  Mengikuti aturan organisasi �KELOMPOK INFORMAL :

  Perilaku seseorang ditentukan

  �KELOMPOK FORMAL :

  

  Terdapat penugasan kerja

  

  terstruktur

  

  Dibentuk oleh organisasi

  

  Muncul sebagai respon terhadap kebutuhan untuk melakukan hubungan sosial

  Sekumpulan orang yang :

  (Saling) berinteraksi satu dengan yang lainnya

  Secara psikologis saling bertanggungjawab pada sesama anggota kelompok

  Mempersepsikan diri mereka sebagai suatu kelompok.

  

KELOMPOK (KREITNER & KINICHI, 2006)

  

  

Kelompok dibentuk oleh dua atau lebih individu ,

berinteraksi dan saling bergantungan satu sama lain,

yang secara bersama-sama ingin mencapai tujuan

tertentu

  FUNGSI INDIVIDU DALAM SUATU KELOMPOK/ORGANISASI Tergantung frekuensi dan sifat transaksi anggota lain:

  

  Bintang (Star)

  

  Penghubung (Laison)

  

  Jembatan (Bridge)

  

  Penjagagawang (Gatekeeper)

  

  Terisolasi (Isolate)

   PROPINQUITY THEORY PROPINQUITY THEORY

  

INTERACTION THEORY

   Semakin

   Perasaan

  Semakin banyak banyak interaksi interaksi

   Semakin

  Semakin banyak banyak aktivitas aktivitas bersama bersama

   Semakin

  PERASAAN PERASAAN antar antar sesama sesama orang, maka: orang, maka:

  Semakin kuat kuat

   Semakin

  Perasaan keterkaitan keterkaitan semakin semakin kuat kuat

  Semakin banyak banyak aktivitas aktivitas yang mereka yang mereka lakukan lakukan bersama bersama

  Semakin banyak banyak

   Semakin

  (George HOMANS) (George HOMANS)

  INTERAKSI

  Semakin banyak banyak

   Semakin

   Semakin Semakin kuat kuat perasaan perasaan keterikatan/kebersamaan keterikatan/kebersamaan

  Semakin besar besar frekuensi frekuensi interaksi interaksi

   Semakin

  AKTIVITAS AKTIVITAS yang dilakukan yang dilakukan bersama, maka: bersama, maka:

  INTERAKSI antar antar orang-orang orang-orang tersebut, maka: tersebut, maka:

TEORI PEMBENTUKAN KELOMPOK

  BALANCE THEORY (Theodore NEWCOMB) (individu) X Y (individu) Kesamaan dalam: sikap, nilai agama, gayahidup, dll.

  EXCHANGE THEORY Reward : Cost

  KELOMPOK FORMAL(formal group): a designated work group defined by the organization’s structure KELOMPOK INFORMAL(informal group): a group that is neither formally structured nor organizationally determined, appears in response to the need for social contact KELOMPOK PERINTAH (command group): a manager and his/her immediate subordinates KELOMPOK TUGAS(task group): those working together to complete a job task

KELOMPOK MINAT(interest group): those working together to attain

a specific objective with which each is concerned KELOMPOK PERSAHABATAN(friendship group): those brought together because they share one or more common characteristics

TAHAP PENGEMBANGAN KELOMPOK (MODEL LIMA TAHAP, 1960)

  

  Tahap pertama: pembentukan(forming) ketidakpastiantujuan, struktur, kepemimpinan, dll.

  

  Tahap kedua: pergolakan(storming) intragroup conflict

  

  Tahap ketiga: pembentukan norma (norming)

  

  Tahap keempat: melakukan tugas (performing)

  

  Tahap kelima: istirahat (adjourning)

  How The Five-Stages Model Of

Group development Groups Are

Formed

   The Five-Stages Model

  • Of Group development

  Stage 5 ADJOURNING Stage 4 PERFORMING Stage 3 NORMING Stage 2 STORMING Stage 1 FORMING

1. KEAMANAN (PROTECTION): perlindungan terhadap

  tekanan 2. STATUS 3.

PENGHARGAAN DIRI (SELF-ESTEEM) 4.

BERHUBUNGAN (AFFILITION) 5.

  HELP IN SOLVING WORK PROBLEMS: kesulitan dalam kerja

  8. GUIDE TO ACCEPTABLE BEHAVIOR: mengetahui “aturan

  main” 9. UNDERSTANDING FROM FRIENDS: teman senasib 10.

  IDENTIFICATION: bagian darikelompok/organisasi 11. COMPANIONSHIP :memandang diri sebagai individu DINAMIKA KELOMPOK (2)

Kondisi eksternal yang dipaksakan kedalam kelompok:

  Strategi organisasi 

  Struktur wewenang 

  Peraturan formal 

  Sumber organisasi 

  Evaluasi performansi dan sistem penghargaan 

  Budaya organisasi 

  Pengaturan kerja fisik

STRUKTUR KELOMPOK (2)

  

  PIMPINAN FORMAL:manajer, supervisor, pengawas, pimpinan proyek

  

  PERANAN :

  

  Identitas peranan: sikap/perilakuyang konsisten

  

  Persepsi peranan: pandangan seseoran gyang seharusnya dalam bertindak sesuai dengan situasi tertentu

  

  

Ekspektasi peranan: apa yang diharapkan orang

dalam bertindak (stereotype)

  

  Konflik peranan

   NORMA: suatu“standarperilaku”yang diterima, ditanggung oleh anggota kelompok(boleh/tidakbolehdilakukan)

   KELAS NORMA : o

  Prosesyang berkaitan denganperformasi o

  Faktor-faktor penampilan o

  Persetujuan sosial informal o Pengalokasian sumber, dll.

  

PENTINGNYA NORMA

   Memberikan fasilitas pertahanan pada kelompok

   Meningkatkanperilaku anggota kelompok yang diramalkan

   Mengurangi persoalan interperson alanggota kelompok

   Memberikan dentitas kelompok

   KECOCOKAN Menyesuai kanperilaku seseorang agar bersekutu dengan norma kelompok

  • Initiator
  • Information seeker
  • Information giver
  • Coordinator
  • Evaluator

  10/11/2008

  3. INDIVIDUAL ROLES

  1. TASK-ORIENTED ROLES

  FUNCTIONAL TYPES

  MAINTENANCE ROLES

   The ISOLATE 2.

   The DEVIANT

   The REGULAR

   The LEADER

  NORM-RELATED TYPES

  

  STRUKTUR KELOMPOK (PERANAN)

  

   motivasi, dll.

  kondisieksternal

  

  normakelompok

  

  tingkatkonflik

  

  ukurankelompok

  

  kemampuananggotakelompok

  

  Kompleksdanmulti variabel:

  

  DARI KELOMPOK LAINNYA ?

  

  MENGAPA USAHA SEBUAH KELOMPOK LEBIH SUKSES

  

  • Encourager
  • Harmonizer
  • Gatekeeper
  • Standard setter
  • Follower
  • Group observer
  • Blocker
  • Recognition seeker
  • Dominator

  

STATUS : Pembentukan posisi/ rangking di masyarakat yang

diberikan kepada kelompok atau anggota kelompok oleh kelompok atau anggota kelompok lainnya

   JENIS STATUS : FORMAL & INFORMAL

   STATUS INFORMAL: Pendidikan, JenisKelamin, Usia, Pengalaman

  

STRUKTUR KELOMPOK (STATUS FORMAL)

   JABATAN  Direktur, Manajer, Kepala, Senior

  

HUBUNGAN-- Bekerja untuk orang penting; Bekerja dengan

anggota organisasi yang memiliki rangking tinggi

   PEMBAYARAN  Gaji tinggi; Mobil perusahaan, Parkir khusus; Kesempatan bepergian secara bebas

   JADWAL KERJA Bebas untuk datang dan pergi; Bebas untuk menyatakan kehadiran dimesin pencatat waktu

   FASILITAS KANTOR Kantor luas; Meja besar dengan kursi yang belakangnya tinggi; Jendela dengan pemandangan yang

menarik; Sekretaris pribadi yang bertugas menyaring tamu.

  10/11/2008

  

KELOMPOK KECIL LEBIH CEPAT DALAM MENYELESAIKAN TUGAS DARI PADA KELOMPOK BESAR

  

  PEMECAHAN MASALAH KELOMPOK BESAR CENDERUNG SECARA KONSISTEN MEMPEROLEH NILAI YANG BAIK DARI PADA KELOMPOK KECIL

  

KELOMPOK DENGAN JUMLAH GANJIL CENDERUNG LEBIH DISUKAI DARI PADA KELOMPOK YANG BERJUMLAH GENAP

  

  JUMLAH ANGGOTA KELOMPOK : 5 SAMPAI 7 EFEKTIVITAS POTENSIAL DARI KELOMPOK + KEUNTUNGAN PROSES - KERUGIAN PROSES =

EFEKTIVITAS AKTUAL DARI KELOMPOK

  SYNERGY: Hasil yang diberikan lebih besar dengan penjumlahan hasil setiap individual (2 + 2 = 5)

SOCIAL LOAFTING: tendency for individual effort to

declineas group size increase(2 + 2 = 3) (equity of effort, loss of personal accountability, motivationalloss due to the sharing of reward, coordination loss as more people perform the task)

   Apabila tugas kompleks komunikasi efektif, tingkat konflik minimal adalah sangat relevan terhadap performansi kelompok Apabila tugas sederhana kurang komunikasi, pimpinan lemah, tingkat konflik tinggi, tetapi kelompok dapat saja tetap efektif

TUGAS KELOMPOK(2)

  • Pengaruh ukuran kelompok terhadap performansi tergantung dari tipe tugas yang diberikan kepada kelompok Kelompok besar lebih efektif dalam aktivitas menemukan fakta Kelompok kecil lebih efektif dalam melakukan tugas

  KELOMPOK yangKOHESIF (KEBERSATUAN) 1.

  Tingkatandimanaanggotakelompoktertariksatu sama lain danlebihtermotivasiuntuktinggal dalamkelompok

2. Perasaanberkelompok 3.

  Bekerjasama untukmencapaitujuan bersama 4. Mau bertahansekalipundalamsituasiyang tidakmenyenangkan

  

  Ketergantungan antaranggota kelompok

  

  Kepemimpinan

  

  Isolasi dari kelompok lain

  

  Kelancaran komunikasi

  

  Keseragaman (homogenitas) kelompok

  

  

  

Waktu yang dihabiskan bersama-sama (“time spent

together”)

  Keberhasilan dimasa lalu

  

  Ancaman eksternal

  

  Jenis kelamin dari anggota  wanita memberikan rasa kebersatuan

  

  Ukuran kelompok

  

  Permulaan yang keras(“severity of initiation”)

  

  Kompetisi 10/11/2008 KELEBIHAN :

  

  Breadth of Information  kelompok dapat mengumpulkan lebih banyak pengetahuan dan fakta

  

  

Diversity of Information  kelompok mempunyai

perspektif yang lebih luas dan memikirkan lebih banyak solusi alternatif

  KELEMAHAN :

  

  

Time consuming kelompok bekerja lebih lamban

dari pada individu

  

  Conformity - kepuasan kelompok melibatkan banyak kompromi yang dapat membuat keputusan menjadi kurang optimal

EFEKTIVITAS PEMBUATAN KEPUTUSAN KELOMPOK

  

=

JUMLAH DARI UPAYA MASING-MASING INDIVIDU

  • +

    EFEK PENGGABUNGAN (SYNERGY)

    • -

      KELEMAHAN PROSES KELOMPOK