DOCRPIJM 1508473391BAB 6 Kerangka Kelembagaan dan Regulasi Kabupaten Kota RPIIJM Aceh Selatan
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM)
KABUPATEN ACEH SELATAN
6.1 Kerangka Kelembagaan dan Regulasi
Dalam pembangunan
prasarana bidang
Cipta Karya ini, dalam
mencapai hasil yang optimal diperlukan kelembagaan yang dapat berfungsi
sebagai motor penggerak RPIIJM agar dapat dikelola dengan baik dan dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kelembagaan
dibagi
dalam
3
komponen utama, yaitu organisasi, tata laksana dan sumber daya manusia.
Organisasi sebagai wadah untuk melakukan tugas dan fungsi yang ditetapkan
kepada
lembaga;
tata
laksana merupakan
motor
yang menggerakkan
organisasi melalui mekanisme kerja yang diciptakan; dan sumber daya manusia
sebagai operator dari kedua komponen tersebut. Dengan demikian untuk
meningkatkan kinerja suatu lembaga, penataan terhadap ketiga komponen
harus dilaksanakan secara bersamaan dan sebagai satu kesatuan.
Beberapa
kebijakan
pengembangan dan
berikut
merupakan
landasan
hukum
dalam
peningkatan kapasitas kelembagaan RPIIJM pada
pemerintahan Kabupaten/kota.
1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
2. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan
3. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 41 tahun 2007 tentang Organisasi Daerah
4. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang RPJMN 2010-2014
5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2010 Tentang
Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025
6. Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender
dalam Pembangunan Nasional
BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN
VI- 1
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM)
KABUPATEN ACEH SELATAN
7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14/PRT/M/2010 Tentang
Standar Pelayanan Minimum
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang
Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah
9. Permendagri Nomor 57 tahun 2010 tentang Pedoman Standar Pelayanan
Perkotaan
10. Kepmen PAN Nomor 75 tahun 2004 tentang Pedoman Perhitungan
Kebutuhan Pegawai Berdasarkan Beban Kerja Dalam Rangka
penyusunan Formasi Pegawai Negeri Sipil.
6.2 Kondisi Kelembagaan Saat Ini
6.2.1 Kondisi Keorganisasian Bidang Cipta Karya
Peraturan daerah yang menjadi dasar penetapan Struktur Organisasi
pemerintah Kabupaten Aceh Selatan yang dikeluarkan berdasarkan pada PP No
.41 Tahun 208 Tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat daerah
Kabupaten Aceh Selatan yaitu,
1. Qanun No. 4 Tahun 2008 Tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten
Aceh Selatan.
2. Qanun No. 5 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Dinas-Dinas Kabupaten Aceh Selatan.
3. Qanun No. 6 Tahun 2008 Tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja
lembaga teknis daerah Kabupaten Aceh Selatan
Dari struktur organisasi tersebut, instansi yang menangani urusan Cipta
Karya di Kabupaten Aceh Selatan adalah BAPPEDA, Dinas Pekerjaan Umum,
Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah, Kantor
Pengendalian Dampak Lingkungan, Kebersihan dan Pertamanan Dan Dinas
Kesehatan. Adapun gambaran selengkapnya mengenai kondisi keorganisasian
instansi yang terkait dengan RIIPJM bidang Cipta Karya.
BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN
VI- 2
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM)
KABUPATEN ACEH SELATAN
6.3 Arahan Kebijakan Kelembagaan Bidang Cipta Karya
Beberapa
kebijakan
berikut
merupakan
landasan
hukum
dalam
pengembangan dan peningkatan kapasitas kelembagaan bidang Cipta Karya
pada pemerintahan kabupaten/kota.
1.
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
Disebutkan bahwa pembagian pengurusan pemerintahan Pusat dan
Daerah termasuk bidang kehutanan.
2.
Peraturan
Pemerintah
(PP)
Nomor
38
Tahun
2007
tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan
PP tersebut mencantumkan bahwa bidang pekerjaan umum merupakan
bidang wajib yang menjadi urusan pemerintah daerah, dan pemerintah
berkewajiban
untuk
melakukan
pembinaan
terhadap
pemerintah
kabupaten/kota. PP 38/2007 ini juga memberikan kewenangan yang lebih
besar
kepada
Pemerintah
Kabupaten/Kota
untuk
melaksanakan
pembangunan di Bidang Cipta Karya. Hal ini dapat dilihat dari Pasal 7
Bab III, yang berbunyi: “(1) Urusan wajib sebagaimana dimaksud dalam
Pasal
6
ayat
(2)
adalah
urusan
pemerintahan yang
wajib
diselenggarakan oleh pemerintahan daerah provinsi dan pemerintahan
daerah kabupaten/kota, berkaitan dengan pelayanan dasar. (2) Urusan
wajib sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: antara lainnya adalah
bidang pekerjaan umum”.
Dari
pasal
tersebut,
ditetapkan bahwa
bidang
pekerjaan umum
merupakan bidang wajib yang menjadi urusan pemerintah daerah, sehingga
penyusunan RPIIJM bidang Cipta Karya sebagai salah satu
perangkat
pembangunan daerah perlu melibatkan Pemerintah, pemerintah provinsi
dan pemerintah kabupaten/kota.
3.
Peraturan
Pemerintah
(PP)
Nomor
41
tahun
2007
tentang
Organisasi Daerah
Berdasarkan PP 41 tahun 2007, bidang PU meliputi bidang Bina Marga,
Pengairan, Cipta Karya dan Penataan Ruang. Bidang PU merupakan
perumpunan
urusan
yang
diwadahi
dalam
bentuk dinas. Dinas
BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN
VI- 3
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM)
KABUPATEN ACEH SELATAN
ditetapkan terdiri dari 1 sekretariat dan paling banyak 4 bidang, dengan
sekretariat terdiri dari 3 sub-bagian dan masing-masing bidang terdiri dari
paling banyak 3 seksi.
Gambar 6.1
Organisasi Daerah PP 41/2007
4.
Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang RPJMN 2010-2014
Dalam Buku II Bab VIII Perpres ini dijabarkan tentang upaya untuk
meningkatkan kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi diperlukan
adanya upaya penataan kelembagaan dan ketalalaksanaan, peningkatan
kualitas sumber daya manusia aparatur, pemanfaatan teknologi informasi
dan
komunikasi,
penyempurnaan
sistem
perencanaan
dan
penganggaran, serta pengembangan sistem akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah dan aparaturnya.
Untuk
mendukung penataan
kelembagaan, secara
beriringan telah
ditempuh upaya untuk memperkuat aspek ketatalaksanaan di lingkungan
instansi pemerintah, seperti perbaikan standar operasi dan prosedur (SOP)
dan penerapan e-government di berbagai instansi.
pengembangan manajemen
kinerja
Sejalan
dengan
di lingkungan instansi pemerintah,
seluruh instansi pusat dan daerah diharapkan secara bertahap dalam
memperbaiki sistem ketatalaksanaan dengan menyiapkan perangkat SOP,
mekanisme kerja yang lebih efisien dan efektif, dan mendukung upaya
peningkatan akuntabilitas kinerja.
BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN
VI- 4
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM)
KABUPATEN ACEH SELATAN
5.
Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 Tentang Grand Design
Reformasi Birokrasi 2010-2025
Tindak lanjut dari Peraturan Presiden ini, Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara telah mengeluarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara Nomor 30 Tahun 2012 tentang Pedoman Pengusulan, Penetapan,
dan Pembinaan Reformasi Birokrasi pada Pemerintah Daerah. Berdasarkan
peraturan menteri
ini,
reformasi birokrasi pada
pemerintah
daerah
dilaksanakan mulai tahun 2012, dengan dilakukan secara bertahap dan
berkelanjutan sesuai dengan kemampuan pemerintah daerah. Permen ini
memberikan panduan dan kejelasan mengenai mekanisme serta prosedur
dalam rangka pengusulan, penetapan, dan pembinaan pelaksanaan
reformasi birokrasi pemerintah daerah. Upaya
pembenahan birokrasi di
lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya telah dimulai sejak tahun 2005.
Pembenahan yang dilakukan adalah menyangkut 3 (tiga) pilar birokrasi,
yaitu kelembagaan, ketatalaksanaan, dan Sumber Daya Manusia (SDM).
Untuk mendukung tercapainya good governance, maka perlu dilanjutkan dan
disesuaikan dengan program reformasi birokrasi pemerintah, yang terdiri dari
sembilan program, yaitu :
1. Program
Manajemen
Perubahan,
meliputi:
penyusunan strategi
manajemen perubahan dan strategi komunikasi K/L dan Pemda,
sosialisasi dan internalisasi manajemen perubahan dalam rangka
reformasi birokrasi;
2. Program
penataan
Penataan
Peraturan
berbagai
Perundang-undangan,
peraturan
perundang-undangan
meliputi:
yang
dikeluarkan/diterbitkan oleh K/L dan Pemda;
3. Program
Penguatan
dan
Penataan
Organisasi,
meliputi:
restrukturisasi tugas dan fungsi unit kerja, serta penguatan unit
kerja yang menangani organisasi, tata laksana, pelayanan publik,
kepagawaian dan diklat;
4. Penataan Tatalaksana, meliputi: penyusunan SOP penyelenggaraan
tugas dan fungsi, serta pembangunan dan pengembangan e-
BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN
VI- 5
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM)
KABUPATEN ACEH SELATAN
government;
5. Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur, meliputi: penataan
sistem
rekrutmen pegawai,
penyusunan
standar
analisis
kompetensi
dan
jabatan,
evaluasi jabatan,
asesmen
individiu
berdasarkan kompetensi;
6. Penguatan Pengawasan, meliputi: penerapan Sistem Pengendalian
Intern
Pemerintah
(SPIP)
dan
Peningkatan
peran
Aparat
Pengawasan Intern Pemerintah (APIP);
7. Penguatan Akuntabilitas, meliputi: penguatan akuntabilitas kinerja
instansi
pemerintah,
pengembangan
sistem manajemen kinerja
organisasi dan penyusunan Indikator Kinerja Utama (IKU);
8. Penguatan
Pelayanan
Publik,
meliputi:
penerapan
standar
pelayanan pada unit kerja masing-masing, penerapan SPM pada
Kab/Kota.
9. Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan.
6. Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender
dalam Pembangunan Nasional
Di dalam Inpres ini dinyatakan bahwa pengarusutamaan gender ke dalam
seluruh proses pembangunan merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari kegiatan fungsional semua instansi dan lembaga pemerintah di tingkat
Pusat dan Daerah. Presiden menginstruksi- kan untuk melaksanakan
pengarusutamaan
gender
guna
terselenggaranya
perencanaan,
penyusunan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi atas kebijakan dan
program pembangunan nasional yang berperspektif
gender
sesuai
dengan bidang tugas dan fungsi, serta kewenangan masing- masing
Terkait PUG, Kementerian PU dan Ditjen Cipta Karya pada umumnya telah
mulai menerapkan PUG dalam tiap program/kegiatan Cipta Karya. Untuk itu
perlu diperhatikan dalam pengembangan kelembagaan bidang Cipta Karya
untuk
memasukkan
prinsip-prinsip
PUG,
demikian
pula
di
dalam
pengelolaan RPI2-JM Bidang Cipta Karya.
BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN
VI- 6
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM)
KABUPATEN ACEH SELATAN
7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14/PRT/M/2010 Tentang
Standar Pelayanan Minimum
Peraturan Menteri PU ini menekankan tentang target pelayanan dasar
bidang PU yang menjadi tanggungjawab pemerintah kabupaten/kota.
Target pelayanan dasar yang ditetapkan dalam Permen ini yaitu pada Pasal
5 ayat 2, dapat dilihat sebagai bagian dari beban dan tanggungjawab
kelembagaan yang menangani bidang ke- PU-an, khususnya untuk sub
bidang Cipta Karya yang dituangkan di dalam dokumen RPIIJM. Dalam
Permen ini juga disebutkan bahwa Gubernur bertanggung jawab dalam
koordinasi penyelenggaraan pelayanan dasar bidang PU, sedangkan
Bupati/Walikota bertanggung jawab dalam penyelenggaraan pelayanan
dasar bidang PU. Koordinasi dan penyelenggaraan pelayanan dasar
Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dilaksanakan oleh instansi
yang bertanggung jawab di Bidang PU dan Penataan Ruang baik provinsi
maupun kabupaten/kota.
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk
Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah
Peraturan
menteri
ini
menjadi
landasan
petunjuk
teknis
dalam
penataan perangkat daerah. Berdasarkan Permen ini dasar hukum
penetapan
perangkat
daerah
adalah
Peraturan
Daerah
(Perda).
Penjabaran tupoksi masing-masing SKPD Provinsi ditetapkan dengan
Pergub, dan SKPD Kab/Kota dengan Perbup/Perwali.
9. Permendagri Nomor
57 tahun 2010 tentang Pedoman Standar
Pelayanan Perkotaan
Pedoman ini dimaksudkan sebagai acuan bagi pemerintah daerah sebagai
dasar untuk memberikan pelayanan perkotaan bagi masyarakat. SPP
adalah standar pelayanan minimal kawasan perkotaan, yang sesuai dengan
fungsi kawasan perkotaan merupakan tempat permukiman perkotaan,
termasuk di dalamnya jenis pelayanan bidang Cipta Karya, seperti
BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN
VI- 7
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM)
KABUPATEN ACEH SELATAN
perumahan, air minum, drainase,
prasarana
jalan
lingkungan,
persampahan, dan air limbah.
10. Kepmen PAN Nomor 75 tahun 2004 tentang Pedoman Perhitungan
Kebutuhan
Pegawai
Berdasarkan
Beban
Kerja
Dalam
Rangka
Penyusunan Formasi Pegawai Negeri Sipil
Pedoman ini dimaksudkan sebagai acuan bagi setiap instansi pemerintah
dalam menghitung kebutuhan pegawai berdasarkan beban kerja dalam
rangka penyusunan formasi PNS. Dalam perhitungan kebutuhan pegawai,
aspek pokok yang harus diperhatikan adalah: beban kerja, standar
kemampuan rata-rata, dan waktu kerja. Dalam keputusan ini, Gubernur
melakukan pembinaan
dan
pengendalian
pelayanan
perkotaan,
sedangkan Bupati/Walikota melaksanakan dan memfasilitasi penyediaan
pelayanan perkotaan. Berdasarkan peraturan-peraturan di
atas, maka
dimungkinkan untuk mengeluarkan peraturan daerah untuk pemantapan
dan
pengembangan
perangkat
daerah,
khususnya
untuk
urusan
pemerintahan bidang pekerjaan umum dan lebih khusus lagi tentang urusan
pemerintahan pada sub bidang Cipta Karya. Dengan adanya suatu
kelembagaan yang definitif untuk menangani urusan pemerintah pada
bidang Cipta Karya maka diharapkan dapat meningkatkan kinerja
pelayanan kelembagaan.
6.4 Kondisi Ketatalaksanaan Bidang Cipta Karya
Penataan tata laksana merupakan salah satu prioritas program untuk
peningkatan kapasitas kelembagaan. Tata laksana organisasi yang perlu
dikembangkan adalah menciptakan hubungan kerja antar perangkat daerah
dengan menumbuhkembangkan rasa kebersamaan dan kemitraan dalam
melaksanakan beban kerja dan tanggung jawab bagi peningkatan produktifitas
dan kinerja.
Secara internal, keorganisasian urusan pemerintah bidang keciptakaryaan,
perlu mengembangkan hubungan fungsional sesuai dengan kompetensi dan
kemandirian dalam melaksanakan tugas, fungsi dan wewenang untuk masing-
BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN
VI- 8
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM)
KABUPATEN ACEH SELATAN
masing bidang/seksi. Selanjutnya juga perlu dikembangkan hubungan kerja yang
koordinatif
baik
antar
bidang/seksi
di
dalam
keorganisasian
urusan
keciptakaryaan, maupun untuk hubungan kerja lintas dinas/bidang dalam rangka
menghindari tumpang tindih atau duplikasi program dan kegiatan secara
substansial dan menjamin keselarasan program dan kegiatan antar perangkat
daerah.
Prinsip-prinsip hubungan kerja yang diuraikan di atas perlu dituangkan di
dalam Peraturan Daerah tentang keorganisasian Pemerintah Kabupaten/kota,
khususnya menyangkut tupoksi dari masing-masing instansi pemerintah bidang
keciptakaryaan. Dengan mengacu pada tabel berikut, dapat dicantumkan
penjabaran peran masing- masing instansi dalam pembangunan bidang Cipta
Karya. Adapun tujuan peningkatan kelembagaan daerah yang terkait langsung
dengan pembangunan prasarana bidang Cipta Karya di Kabupaten Aceh Selatan,
yaitu agar investasi pembangunan dapat dilaksanakan secara optimal oleh
Pemerintah.
6.5 Kondisi Kelembagaan Pemerintahan Kabupaten Aceh Selatan
Dari sektor di bidang Keciptakaryaan dalam pengelolaan dibagi dalam
beberapa dinas dan badan di struktur pemerintahan Kabupaten Aceh Selatan
sebagai berikut :
1. Dinas PU Kabupaten Aceh Selatan
2. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten
Aceh Selatan.
3. Kantor
Pengendalian
Dampak
Lingkungan,
Kebersihan
dan
Pertamanan Kabupaten Aceh Selatan
4. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah
5. Dinas Kesehatan
Berdasarkan Qanun Aceh Selatan No. 5 Tahun 2008 tentang Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan,
maka Susunan Organisasi dan Tata Kerja Badan, Dinas dan Kantor Kabupaten
Aceh Selatan adalah sebagai berikut :
BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN
VI- 9
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM)
KABUPATEN ACEH SELATAN
6.5.1 Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh Selatan
Adapun susunan dan kedudukan adalah :
1. Susunan Organisasi SETDA terdiri dari 3 (tiga) Asisten dan 9 (sembilan)
Bagian.
2. Asisten sebagaimana dimaksud pada ayat (1), terdiri dari :
a. Asisten Pemerintahan;
b. Asisten Ekonomi dan Pembangunan; dan
c. Asisten Administrasi Umum.
1. Asisten Pemerintahan, terdiri dari :
a. Bagian Pemerintahan Umum, terdiri dari :
Sub Bagian Otonomi dan Ketertiban;
Sub Bagian Pemerintahan Mukim dan Gampong; dan
Sub Bagian Administrasi Kependudukan dan pertanahan.
b. Bagian Hukum, terdiri dari :
Sub Bagian Peraturan Perundang-undangan;
Sub Bagian Bantuan Hukum, HAM dan PPNS; dan
Sub Bagian Dokumentasi Hukum.
c.
Bagian Hubungan Masyarakat, terdiri dari :
Sub Bagian Penyiapan Naskah dan Pemberitaan;
Sub Bagian Protokol; dan
Sub Bagian Dokumentasi dan Perpustakaan.
2. Asisten Ekonomi dan Pembangunan, terdiri dari :
a. Bagian Perekonomian, terdiri dari :
Sub Bagian Sarana Perekonomian;
Sub Bagian Badan Usaha, Investasi dan Promosi; dan
Sub Bagian Industri, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan
Menengah.
b. Bagian Administrasi Pembangunan, terdiri dari :
Sub Bagian Penyusunan Program;
Sub Bagian Pengendalian dan pelaporan; dan
Sub Bagian Administrasi Infrastruktur dan Tata Ruang.
BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN
VI- 10
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM)
KABUPATEN ACEH SELATAN
c. Bagian Keistimewaan dan Kesejahteraan rakyat, terdiri dari :
Sub Bagian Agama dan Peran Ulama;
Sub Bagian Pendidikan dan Kebudayaan; dan
Sub Bagian Pembinaan Sosial dan Kesejahteraan.
3. Asisten Administrasi Umum, terdiri dari :
a. Bagian Organisasi dan Kepegawaian, terdiri dari :
Sub Bagian Kelembagaan;
Sub Bagian Tatalaksana; dan
Sub Bagian Kepegawaian dan Analisa Formasi Jabatan
b. Bagian Umum, terdiri dari :
Sub Bagian Tata Usaha;
Sub Bagian Rumah Tangga; dan
Sub Bagian Keuangan.
c.
Bagian Pengolahan Data Elektronik, terdiri dari :
Sub Bagian Pendapatan dan Input Data;
Sub Bagian Manajemen dan Pendayagunaan Sistem Informasi; dan
Sub Bagian Sandi dan Telematika.
4. Kelompok Jabatan Fungsional, terdiri dari :
a. SETDA dipimpin oleh seorang SEKDA yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Bupati;
b. Asisten sebagaimana dimaksud dalam pasal 4, berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada SEKDA;
c.
Bagian sebagaimana dimaksud dalam pasal 4, dipimpin oleh seorang Kepala
Bagian yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Asisten yang
membidangi sesuai dengan bidang tugasnya; dan
d. Sub Bagian sebagaimana dimaksud dalam pasal 4, dipimpin oleh seorang
Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Bagian sesuai dengan bidang tugasnya.
Tugas, Fungsi dan Kewenangan adalah
1. SETDA merupakan unsur staf Bupati;
BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN
VI- 11
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM)
KABUPATEN ACEH SELATAN
2. SETDA mempunyai tugas dan kewajiban membantu Bupati dalam menyusun
kebijakan dan mengoorinasikan dinas daerah, lembaga teknis daerah dan
lembaga daerah;
3. SETDA dalam melaksanakan tugas dan kewajiban sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) menyelenggarakan fungsi :
a. Penyusunan kebijakan pemerintahan kabupaten;
b. Pengoordinasian pelaksanaan tugas dinas daerah dan lembaga teknis
daerah;
c. Pemantauan
dan
evaluasi
pelaksanaan
kebijakan
pemerintahan
kabupaten;
d. Pembinaan administrasi dan aparatur pemerintahan kabupaten; dan
e. Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan boleh Bupati
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 ayat (3),
SETDA mempunyai kewenangan :
1. Mengoordinasikan staf terhadap segala Pasal kegiatan yang dilakukan oleh
perangkat daerah dalam rangka penyelenggaraan administrasi pemerintahan;
2. Melaksanakan
pembinaan
penyelenggaraan
masyarakat
dalam
pemerintahan,
pembangunan
dan
mengumpulkan,
menganalisis
data,
merumuskan program, petunjuk teknis dan memantau perkembangan
penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pembinaan masyarakat;
3. Melaksanakan
pembinaan
administrasi,
organisasi,
ketatalaksanaan,
aparatur dan pelayanan teknis administratif kepada seluruh perangkat
daerah;
4. Melakukan koordinasi perumusan peraturan perundang-undangan yang
menyangkut tugas pokok pemerintah kabupaten; dan
5. Melaksanakan hubungan masyarakat dan hubungan antar lembaga.
Adapun bagan/struktur organisasi sekretariat daerah adalah :
BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN
VI- 12
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM)
KABUPATEN ACEH SELATAN
Gambar 6.2
Bagan Susunan Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh Selatan
BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN
VI- 13
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM)
KABUPATEN ACEH SELATAN
6.5.2 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA)
Bappeda mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan
kebijakan daerah dibidang perencanaan pembangunan daerah. Susunan Dan
Kedudukan sebagai berikut :
Susunan Organisasi Badan Perencana Pembangunan Daerah, terdiri dari :
a. Kepala;
b. Sekretariat;
c. Bidang Perencanaan Pembangunan Ekonomi dan Ketenagakerjaan;
d. Bidang Perencanaan Pembangunan Prasarana dan Sarana;
e. Bidang Perencanaan Pembangunan Keistimewaan Aceh dan Sumber Daya
Manusia;
f. UPTB, dan;
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
1. Sekretariat, terdiri dari :
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
b. Sub Bagian Program, dan;
c. Sub Bagian Keuangan.
2. Bidang Perencanaan Pembangunan Ekonomi dan Ketenaga Kerjaan, terdiri
dari :
a. Sub Bidang Pengembangan Produksi dan Produktivitas;
b. Sub Bidang Investasi, Pengembangan Investasi Usaha dan Pembiayaan
Pembangunan.
3. Bidang Perencanaan Pembangunan Prasarana dan Sarana, terdiri dari :
a. Sub Bidang Pengembangan Insfrastruktur, Ilmu Pengetahuan, Teknologi
dan Energi;
b. Sub Bidang Pengembangan Sumber Daya, Penataan Wilayah dan
Kerjasama Pembangunan.
4. Bidang Perencanaan pembangunan Keistimewaan Aceh dan Sumber Daya
Manusia, terdiri dari :
BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN
VI- 14
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM)
KABUPATEN ACEH SELATAN
a. Sub Bidang Pengembangan Kualitas Sumber Daya Manusia, Keistimewaan
Aceh dan Budaya;
b. Sub
Bidang
Pengembangan
Kelembagaan,
Kependudukan
dan
Kesejahteraan Sosial.
5. Bidang Penelitian, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan, terdiri dari :
a. Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan;
b. Sub Bidang Data, Pemantauan dan Evaluasi Pembangunan. Adapun
Tugas Pokok, Fungsi dan Kewenangan adalah : Untuk melaksanakan
tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 6, Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah mempunyai fungsi :
1. Pelaksanaan urusan ketatausahaan Badan;
2. Penyusunan program kerja tahunan, jangka menengah dan jangka
panjang badan;
3. Perumusan kebijakan teknis perencanaan;
4. Pengkoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan;
5. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perencanaan pembangunan
daerah;
6. Pemantauan, Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pembangunan di
daerah yang bersumber dari APBK dan APBN;
7. Penyiapan bahan rapat koordinasi evaluasi pelaksanaan pembangunan di
daerah;
8. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi dan atau lembaga terkait lainnya
di bidang perencanaan pembangunan daerah;
9. Pembinaan UPTB; dan
10. Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang di berikan oleh Bupati
sesuai dengan bidang tugasnya.
Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud dalam pasal 7, Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai kewenangan :
1. Menyusun rencana pembangunan tahunan, jangka menengah dan jangka
panjang;
BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN
VI- 15
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM)
KABUPATEN ACEH SELATAN
2. Melakukan koordinasi penyusunan rencana kerja satuan kerja perangkat
daerah;
3. Melaksanakan
Musyawarah
Perencanaan
Pembangunan
Daerah
(Musrenbangda);
4. Melakukan koordinasi penyusunan program dan kegiatan dalam bentuk
Rencana Kerja Perangkat Daerah ( RKPD), berdasarkan rumusan hasil
Musrenbang Provinsi;
5. Mengkoordinasikan perencanaan program dan kegiatan daerah tahunan
dalam bentuk Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) melalui Tim Anggaran;
6. Menyusun Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah melalui
Tim Anggaran;
7. Meneliti dan Mengevaluasi Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) untuk
bahan penyusunan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Perangkat
Daerah melalui Tim Anggaran; dan
8. Menghimpun dan menganalisis hasil pemantauan pelaksanaan rencana
pembangunan dari masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah.
Gambar 6.3
Bagan Susunan Organisasi BAPPEDA Kabupaten Aceh Selatan
BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN
VI- 16
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM)
KABUPATEN ACEH SELATAN
6.5.3 Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Dan Kekayaan Daerah
Susunan dan Kedudukan adalah :
1. Susunan
Organisasi
Dinas
Pendapatan,
Pengelolaan
Keuangan
dan
Kekayaan Daerah, terdiri dari :
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat;
c. Bidang Pendapatan;
d. Bidang Penetapan, Penagihan dan Evaluasi;
e. Bidang Pembiayaan;
f. Bidang Akuntansi, Verifikasi dan Kekayaan Daerah;
g. UPTD; dan
h. Kelompok Jabatan Fungsional.
2. Sekretariat, terdiri dari :
a. Sub Bagian Umum dan Perlengkapan;
b. Sub Bagian Keuangan; dan
c. Sub Bagian Kepegawaian.
3. Bidang Pendapatan, Terdiri dari :
a. Seksi Pajak;
b. Seksi Retribusi; dan
c. Seksi Pendapatan Lain-lain.
4. Bidang Penetapan, Penagihan dan Evaluasi, terdiri dari :
a. Seksi Penetapan dan Penagihan;
b. Seksi Pertimbangan dan Keberatan; dan
c. Seksi Evaluasi dan Pelaporan.
5. Bidang Pembiayaan, terdiri dari :
a. Seksi Anggaran;
b. Seksi Belanja Pegawai; dan
c. Seksi Perbendaharaan.
6. Bidang Akuntansi, Verifikasi dan Kekayaan Daerah, terdiri dari :
a. Seksi Verifikasi dan Akuntansi Keuangan;
b. Seksi Pelaporan dan Pertanggungjawaban Keuangan; dan
BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN
VI- 17
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM)
KABUPATEN ACEH SELATAN
c. Seksi Kekayaan Daerah.
Tugas Pokok, Fungsi dan Kewenangan
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 12, Dinas
Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah mempunyai fungsi :
1. Pelaksanaan urusan ketatausahaan Dinas;
2. Penyusunan program kerja tahunan, jangka menengah dan jangka
panjang dinas;
3. Perumusan
kebijakan
teknis administrasi dan
teknis pelaksanaan
penyusunan anggaran dan pendapatan daerah;
4. Pelaksanaan pemungutan pendapatan daerah yang telah ditetapkan
dengan qanun;
5. Pelaksanaan fungsi bendahara umum daerah;
6. Pengumpulan bahan penyusunan anggaran belanja;
7. Pemantauan, Evaluasi dan pelaporan i bidang administrasi pendapatan,
pengelolaan keuangan dan kekayaan daerah;
8. Perumusan kebijakan dan pedoman pengelolaan serta penghapusan
barang milik daerah ;
9. Pengawasan atas penyelenggaraan pengelolaan barang milik daerah
sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Bupati;
10. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi dan atau lembaga terkait lainnya
di bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan kekayaaan daerah;
11. Pembinaan UPTD;
12. Pembinaan kelompok jabatan fungsional; dan
13. Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Bupati
sesuai dengan bidang tugasnya.
Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud dalam pasal 13, Dinas
Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah mempunyai
kewenangan:
1. Menyiapkan kebijakan dan pedoman pelaksanaan APBK;
2. Mengesahkan Dokumen Pelaksanaan Anggaran;
BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN
VI- 18
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM)
KABUPATEN ACEH SELATAN
3. Melekukan pengendalian pelaksanaan APBK;
4. Memberikan petunjuk teknis pelaksanaan sistem penerimaan dan
pengeluaran kas daerah;
5. Melaksanakan pemungutan pajak daerah;
6. Memantau pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran APBK oleh BANK
dan atau lembaga keuangan lainnya yang telah ditunjuk;
7. Mengusahakan dan mengatur dana yang diperlukan dalam pelaksanaan
APBK;
8. Menyimpan uang daerah;
9. Melaksanakan penempatan uang daerah dan mengelola/menatausahakan
investasi;
10. Melakukan pembayaran berdasarkan permintaan Pejabat Pengguna
Anggaran/ Kuasa Pengguna Anggaran atas beban rekening Kas Umum
Daerah;
11. Menyiapkan pelaksanaan pinjaman dan pemberian jaminan atas nama
Pemerintah Daerah;
12. Melaksanakan pemberian pinjaman atas nama Pemerintah Daerah;
13. Melakukan pengelolaan utang piutang daerah;
14. Melakukan penagihan piutang daerah;
15. Melaksanakan sistem akuntansi dan pelaporan keuangan daerah;
16. Menyajikan informasi keuangan daerah;
17. Mempersiapkan kebijakan dan pedoman pengelolaan serta penghapusan
barang milik daerah; dan
18. Melakukan pengawasan atas penyelenggaraan pengelolaan Barang Milik
Daerah sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Bupati.
6.5.4 Dinas Pekerjaan Umum
Adapun susunan dan kedudukan dinas Pekerjaan Umum adalah :
1. Susunan Organisasi Dinas Pekerjaan Umum , terdiri dari :
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat;
BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN
VI- 19
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM)
KABUPATEN ACEH SELATAN
c. Bidang Bina Program;
d. Bidang Pengairan;
e. Bidang Bina Marga;
f. Bidang Cipta Karya;
g. Bidang Tata Kota dan Tata Ruang;
h. UPTD; dan
i.
Kelompok Jabatan Fngsional.
2. Sekretariat, terdiri dari :
a. Sub Bagian Umum dan Perlengkapan;
b. Sub Bagian Keuangan; dan
c. Sub Bagian Kepegawaian.
3. Bidang Bina Program, terdiri dari :
a. Seksi data dan Informasi;
b. Seksi Penyusunan Program dan Perencanaan; dan
c. Seksi Pelaporan, Evaluasi dan Pengendalian.
4. Bidang Pengairan, terdiri dari :
a. Seksi Irigasi;
b. Seksi Sungai, Rawa, Danau, Pantai dan Sumber Daya Lainnya; dan
c. Seksi Konservasi Sumber Daya Air dan Hidrologi.
5. Bidang Bina Marga, Terdiri dari :
a. Seksi Jalan;
b. Seksi Jembatan; dan
c. Seksi Bina Teknik Jalan dan Jembatan.
6. Bidang Cipta karya, terdiri dari :
a. Seksi Prasarana dan Sarana Lingkungan Permukiman;
b. Seksi Perumahan; dan
c. Seksi Air Bersih.
7. Bidang Tata Kota dan Tata Ruang, terdiri dari :
a. Seksi Tata Kota;
b. Seksi Tata Ruang; dan
c. Seksi Pengembangan Ruang.
BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN
VI- 20
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM)
KABUPATEN ACEH SELATAN
Tugas Pokok, Fungsi dan Kewenangan
Dinas Pekerjaan Umum mempunyai tugas melaksanakan tugas umum
pemerintahan dan pembangunan di bidang jalan, jembatan, gedung perintah,
permukiman dan pengairan sesuai dengan Peraturan Perundang-Undangan.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 30, Dinas
Pekerjaan Umum mempunyai fungsi :
1. Pelaksanaan urusan ketatausahaan Dinas;
2. Penyusunan program kerja tahunan, jangka menengah dan jangka
panjang Dinas;
3. Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan Peraturan PerundangUndangan;
4. Penyelenggaraan tudas di lingkup bina marga, cipta karya dan pengairan
termasuk rekomendasi perizinan pelayanan umum dan pengelolaan air
bersih;
5. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian di lingkup bina marga, cipta
karya dan pengairan;
6. Pengelolaan peralatan di lingkup bina marga, cipta karya dan pengairan;
7. Pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian terhadap
pelaksanaan tugas di bidang bina marga, cipata karya dan pengairan;
8. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi dan atau lembaga terkait lainnya
di bidang pengairan, bina marga, cipta karya, tata kota dan tat ruang;
9. Pembinaan UPTD;
10. Pembinaan kelompok jabatan fungsional; dan
11. Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang di berikan oleh Bupati
sesuai dengan bidang tugasnya.
Untuk melaksanakan fungsi sebagaiman dimaksud dalam pasal 31, Dinas
Pekerjaan Umum mempunyai kewenangan :
1. Merencanakan pembangunan dan pemeliharaan jalan;
2. Menyusun dan menetapkan jarinagan transportasi jalan;
BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN
VI- 21
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM)
KABUPATEN ACEH SELATAN
3. Melaksanakan rumusan perencanaan, kebijakan teknis pembangunan,
pengelolaan, pembinaan umum, pemberian bimbingan dan rekomendasi
perizinan sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Bupati;
4. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian teknis di bidang bina
marga, cipta karya dan pengairan;
5. Melaksanakan penanganan penanggulangan kerusakan di bidang bina
marga, cipta karya dan pengairan akibat bencana alam;
6. Melakukan pengujian, pengembangan dan pengelolaan peralatan dan
perbekalan;
7. Melaksanakan pengembangan di bidang bina marga, cipta karya dan
pengairan serta pengaturan pelayanan jasa pengujian mutu konstruksi;
8. Merencanakan pembangunan dan pemeliharaan prasarana dan sarana
permukiman dan kawasan;
9. Menyiapkan tata ruang, menetapkan standar permukiman dan kawasan;
10. Melaksanakan
pengawasan
dan
pengendalian
teknis
di
bidang
pembangunan gedung;
11. Melakukan penelitian dan bimbingan pembangunan di bidang perumahan
dan permukiman;
12. Menyusun dan menetapkan kawasan jaringan penyediaan air bersih;
13. Memberi rekomendasi pembangunan gedung baru dan izin untuk
mengubah dan membongkar bangunan-bangunan yang bersejarah serta
mengadakan perubahan dan pembongkaran bangunan-bangunan yang
tidak layak huni;
14. Melaksanakan
penanggulangan
akibat
bencana
alam
di
bidang
dan
sarana
permukiman dan kawasan;
15. Melaksanakan
pembangunan,
perbaikan
prasarana
permukiman dan jaringan air bersih beserta bangunan prasarana dan
sarana pelengkapnya;
16. Melaksanakan operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi dan bangunan
pelengkapnya.
BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN
VI- 22
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM)
KABUPATEN ACEH SELATAN
Gambar 6.4
Bagan Susunan Organisasi Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang
Kabupaten Aceh Selatan
BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN
VI- 23
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM)
KABUPATEN ACEH SELATAN
6.5.5 Kantor Pengendalian Dampak Lingkungan, Kebersihan Dan
Pertamanan Kabupaten Aceh Selatan
Susunan Dan Kedudukan
Susunan Organisasi Kantor Pengendalian Dampak Lingkungan, Kebersihan dan
Pertamanan, terdiri dari :
a. Kepala;
b. Sub Bagian Tata Usaha;
c. Seksi Pengawasan dan Pencegahan Dampak Lingkungan;
d. Seksi Pengendalian dan Pemulihan;
e. Seksi Kebersihan dan Pertamanan, dan;
f. Kelompok Jabatan Fungsional.
Tugas Pokok, Fungsi dan Kewenangan
Kantor Pengendalian Dampak Lingkungan, Kebersihan dan Pertamanan
mempunyai tugas membantu Bupati dalam penyelenggaraan Pemerintah Daerah
di bidang penyelenggaraan pengendalian dampak lingkungan, kebersihan dan
pertamanan, meliputi kebersihan dan keamanan, sanitasi, reklame dan
rekomendasi perizinan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 42, Kantor
Pengendalian Dampak Lingkungan, Kebersihan dan Pertamanan mempunyai
fungsi :
1. Pelaksanaan urusan ketatausahaan Kantor;
2. Penyusunan program kerja tahunan,
jangka menengah dan jangka
panjang;
3. Perumusan kebijakan teknis dan evaluasi di bidang pengendalian dampak
lingkungan , kebersihan dan pertamanan;
4. Pelayanan penunjang penyelenggaraan pengendalian dampak lingkungan,
kebersihan dan pertamanan;
5. Penyelenggaraan pengendalian dampak lingkungan, termasuk penelitian,
pengujian, standarisasi, rekomendasi perizinan, peningkatan sumber daya
manusia dan pengembangan kapasitas;
BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN
VI- 24
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM)
KABUPATEN ACEH SELATAN
6. Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup,
kebersihan dan pertamanan;
7. Pelaksanaan tugas operasional di bidang lingkungan hidup kebersihan dan
pertamanan;
8. Pelayanan administrasi untuk kelancaran pelaksanaan tugas di bidang
pengendalian dampak lingkungan, kebersihan dan pertamanan;
9. Perumusan, pengkoordinasian dan pelaksanaan kebijakan di bidang
pengendalian dampak lingkungan, kebersihan dan pertamanan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan;
10. Pengawasan terhadap pelaksanaan pedoman petunjuk teknis dan rencana
kegiatan pemulihan kualitas lingkungan;
11. Penyelenggaraan dan pengawasan atas pelaksanaan konservasi sumber
daya alam ( flora dan fauna);
12. Penyelenggaraan pengamanan dan pelestarian sumber daya air;
13. Pemberian rekomendasi izin dan pengawasan terhadap pengelolaan
pemukiman masyarakat;
14. Penyelenggaraan audit lingkungan;
15. Pengawasan terhadap baku mutu lingkungan hidup dan pencemaran
lingkungan hidup;
16. Penyusunan program kegiatan pelaksanaan lingkungan hidup dan
Rencana
Pengelolaan
Lingkungan
(RKL)/
Rencana
Pemantauan
Lingkungan (RPL);
17. Koordinasi pelaksanaan pencegahan dan penanggulangan pencemaran,
kerusakan lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan serta Upaya
Pengelolaan Lingkungan (UKL)/ Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL);
18. Pelaksanaan
pembinaan
teknis
pencegahan
dan
penanggulangan
pencemaran kerusakan dan pemulihan kualitas lingkungan yang terdiri dari
Abiotic, Biotic, dan Cultur;
19. Pembinaan
dan
pengendalian
teknis
Analisis
Mengenai
Dampak
Lingkungan (AMDAL);
20. Pengawasan kerusakan lingkungan hidup;
BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN
VI- 25
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM)
KABUPATEN ACEH SELATAN
21. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi dan atau lembaga terkait lainnya
di bidang pengendalian dampak lingkungan, kebersihan dan pertamanan ,
dan;
22. Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang di berikan oleh Bupati
sesuai dengan bidang tugasnya.
Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud dalam pasal 43, Kantor
Pengendalian Dampak Lingkungan, Kebersihan dan Pertamanan mempunyai
kewenangan:
1. Merumuskan kebijakan operasional
pencegahan dan penanggulangan
pencemaran, kerusakan lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan;
2. Melaksanakan
koordinasi,
penelitian
dan
pengembangan
program
pengelolaan lingkungan hidup, kebersihan dan pertamanan;
3. Melaksanakan kerja sama dengan institusi dan lembaga terkait lainnya
dalam rangka pengelolaan lingkungan hidup, kebersihan dan pertamanan;
4. Melaksanakan koordinasi pencegahan dan penanggulangan pencemaran,
kerusakan lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan hidup;
5. Mengembangkan program kelembagaan dan peningkatan kualitas dan
kapasitas pengendalian dampak lingkungan, kebersihan dan pertamanan;
6. Melaksanakan pembinaan dan pengendalian pengkajian teknis Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL);
7. Melakukan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan penataan hukum
lingkungan terhadap pencemaran dan kerusakan lingkungan, dan;
8. Mengkoordinasikan dan melakukan pengendalian terhadap kegiatan lintas
sektor yang menimbulkan dampak dan kerusakan lingkungan.
BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN
VI- 26
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM)
KABUPATEN ACEH SELATAN
Gambar 6.5
Bagan Susunan Organisasi Kantor Pengendalian Dampak Lingkungan, Kebersihan
Dan Pertamanan Kabupaten Aceh Selatan
BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN
VI- 27
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM)
KABUPATEN ACEH SELATAN
6.5.6 Kondisi Kelembagaan Non Pemerintah
Kondisi kelembagaan non pemerintah dalam mendukung kegiatan RPIIJM
ini dimaksudkan sebagai lembaga swasta yang akan menjalankan kegiatan untun
mencapai program yang telah dicanangkan dalam Satgas Pendampingan RPIIJM
Bidang Cipta Karya Kabupaten Aceh Selatan. Di Kabupaten Aceh Selatan yang
baru ada hanya perusahaan-perusahaan yang didirikan berupa Badan Usaha
Milik Daerah (BUMD) yang menjalankan program masih bersifat umum. Adapun
Perusahaan Daerah yang ada di Kabupaten Aceh Selatan adalah :
A. Perusahaan Daerah Air Minum
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) TAPAKTUAN adalah merupakan
salah satu Perusahaan Daerah yang dimiliki Kabupaten Aceh Selatan dengan
kegiatan pokok adalah melayani dan menyediakan air bersih kepada masyarakat
melalui sistim perpipaan. Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Naga Tapaktuan
didirikan berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 4 tahun 1975 yang kemudian
disempurnakan dalam Qanun Kabupaten Aceh Selatan Nomor :4 Tahun 2003
Tentang PembentukanSusunan Oganisasi Dan Tata Kerja Perusahan Daerah Air
Minum Tirta Naga Tapaktuan Kabupaten Aceh Selatan Pada Tanggal 26 April
2003 yang berpedoman pada peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor : 690-1572
Tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Badan Pengawas,Direksi dan Kepegawaian
Perusahaan Derah Air Minum, Dan Surat Menteri Negara Otonomi Daerah
Republik
Indonesia
Nomor
:
690.940/1186/OTDA.Perihal,Pelaksanaan
Keputusan MenteriNegara Otonomi Daerah Nomor 8 Tahun 2000 Tentang
Pedoman Akutansi Perusahaan Daerah Air minum yang disampaikan kepada
Gebernur dan Bupati/Wali Kota di Seluruh Indonesia pada tanggal 23 Agustus
2000.
BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN
VI- 28
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM)
KABUPATEN ACEH SELATAN
Tujuan Perusahaan Daerah Air Minum sesuai pasal 5 Perda pendirian
dinyatakan bahwa disamping menyediakan dan melayani air bersih, juga turut
serta melaksanakan:
• Menambah penghasilan daerah
• Pembangunan Daerah dalam arti luas
• Pembangunan ekonomi nasional umumnya dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan rakyat dan memenuhi kebutuhan ketenagakerjaan dalam
perusahaan menuju masyarakat adil dan makmur.
Disamping tujuan tersebut PDAM mempunyai dua fungsi yaitu:
• Fungsi sosial: merupakan kewajiban memberikan pelayanan kepada seluruh
lapisan masyarakat tanpa memperhatikan strata sosialnya.
• Fungsi ekonomi: merupakan suatu tuntutan dalam pengelolaannya agar
menganut prinsip-prinsip ekonomi yakni mendapatkan keuntungan (profitoriented) guna menunjang kelangsungan hidup dan pelayanan serta perluasan
area pelayanan.
BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN
VI- 29
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM)
KABUPATEN ACEH SELATAN
Gambar 6.6
Bagan Susunan Organisasi Tirta Naga Tapaktuan Kabupaten Aceh Selatan
BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN
VI- 30
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM)
KABUPATEN ACEH SELATAN
6.6 Analisis Ketatalaksanaan Bidang Cipta Karya
Adapun tujuan dari analisis permasalahan ketatalaksanaan kelembagaan
bidang cipta karya adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap kinerja organisasi maupun output produk RPIIJM Bidang Cipta Karya.
Dalam proses analisis ini beberapa hal perlu kajian dan perencanaan kedepan
adalah sebagai berikut:
1. Pelaksanaan dan evaluasi pada Perda dalam m enetapkan Organisasi
Pemerintah Daerah s e r t a menguraikan tupoksi masing-masing dinas/unit
kerja.
2. Pelaksanaan dan evaluasi terhadap mekanisme hubungan kerja didalam
dan antar instansi terkait bidang cipta karya.
3. Pelaksanaan dan evaluasi keorganisasian bidang Cipta Karya yang ada
dalam mengikuti ketentuan dalam PP 41 tahun 2007 baik pada sektor
bidang cipta karya yaitu bidang air minum, pengembangan permukiman,
penyehatan lingkungan permukiman, dan penataan bangunan dan
lingkungan.
6.6.1 Analisis Sumber Daya Manusia (SDM) Bidang Cipta Karya
Pada
analisis
Sumber
Daya
Manusia
adalah
untuk
mengetahui
permasalahan SDM bidang cipta karya yang berpengaruh terhadap kinerja
organisasi maupun output produk RPIIJM Bidang Cipta Karya.
Dalam proses analisis SDM, beberapa landasan yang harus dilakukan adalah
sebagai berikut :
1. Tersedianya SDM yang sudah memenuhi kebutuhan baik dari segi
jumlah
maupun kualitas dalam perangkat daerah, khususnya di bidang
Cipta Karya.
2. Peningkatan manajemen
SDM perangkat kerja daerah yang terkait
dengan bidang cipta karya.
3. Memahami faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi
kualitas dan kuantitas
SDM
organisasi,
khususnya
yang
terkait
dengan bidang cipta karya.
BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN
VI- 31
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM)
KABUPATEN ACEH SELATAN
6.6.2 Hubungan Ketatalaksanaan Bidang Cipta Karya
Sebagaimana prioritas program untuk peningkatan kapasitas kelembagaan.
Tata
laksana
organisasi
yang
perlu
dikembangkan adalah menciptakan
hubungan kerja antar perangkat daerah dengan menumbuh kembangkan rasa
kebersamaan dan kemitraan dalam melaksanakan beban kerja dan tanggung
jawab bagi peningkatan produktifitas dan kinerja.
Secara internal, Cipta Karya keorganisasian urusan pemerintah bidang Cipta
Karya,
perlu
mengembangkan
kompetensi
dan
wewenang
untuk
kemandirian
hubungan
dalam
masing-masing
fungsional
melaksanakan
bidang/seksi.
sesuai dengan
tugas, fungsi dan
Selanjutnya
juga
perlu
dikembangkan hubungan kerja yang koordinatif baik antar bidang/seksi
di
dalam keorganisasian urusan Cipta Karya, maupun untuk hubungan kerja
lintas dinas/bidang dalam rangka menghindari tumpang tindih atau duplikasi
program dan kegiatan secara substansial dan menjamin keselarasan program
dan kegiatan antar perangkat daerah.
Tabel 6.1
Hubungan Kerja Instansi Bidang Cipta Karya
No.
Instansi
(1)
(2)
Peran Instansi dalam
Pembangunan Bidang
CK
Unit / Bagian yang
Menangani Pembangunan
Bidang CK
(3)
(4)
1.
Bappeda
Perencanaan Rencana Induk
sistem/Master plan untuk semua
sektor Bidang Cipta Karya
Bidang Perencanaan
Pembangunan Sarana dan
Prasarana (Sapras).
2.
Dinas Pekerjaan
Umum
Perencanaan DED dan
pembangunan prasarana dan
sarana cipta karya sektor :
Bangkim, PLP : Drainase, PBL,
Air minum
Bidang Program PU, Bidang
Cipta Karya, Bidang Perairan
3.
Kantor
Pengendalian
Dampak
Lingkungan,
Kebersihan dan
Pertamanan
Perencanaan DED dan
Seksi Pengawasan dan Dampak
pembangunan prasarana dan
Lingkungan , Seksi Kebersihan
sarana cipta karya sektor :
dan Pertamanan
PLP : Sampah dan Limbah , PBL
: Ruang Terbuka Hijau
BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN
VI- 32
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM)
KABUPATEN ACEH SELATAN
6.6.3 Kedudukan, Fungsi, Tugas Dalam Pelaksanaan RPIIJM
Berdasarkan Keputusan Bupati Aceh Selatan tentang Pembentukan Satuan
Tugas (Satgas) Pendampingan Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka
Menengah (RPIIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Aceh Selatan. Dalam
Keputusan Buptai Aceh Selatan tersebut uraian tugas yang diuraikan adalah
tugas Tim Pengarah, Tim Pelaksana dan Tim Sekretariat. Adapun tugas-tugas
Tim sebagaimana yang disebutkan dalam Keputusan Bupati tersebut adalah
sebagai berikut :
A. Tim Pengarah, mempunyai tugas :
1. Memberikan arahan kebijakan untuk kegiatan Pendampingan Penyusunan
Rencana Program Investasi Infrasruktur Jangka Menengah Bidang Cipta
Karya Kabupaten Aceh Selatan;
2. Memberikan dukungan dalam kaitan hubungan dengan pimpinan instansi
mitra kerja sama di dalam dan di luar Kabupaten Aceh Selatan;
3. Memberikan dukungan dalam kaitan hubungan pada Daerah Kabupaten
Aceh Selatan dan Pemerintah Aceh;
4. Menetapkan
kebijakan
program
dan
pendanaan
dalam
Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang layak untuk mendukung
RPIIJM Kabupaten Aceh Selatan.
B. Tim Pelaksana, mempunyai tugas :
1. Melaksanakan tugas Pendampingan RPIIJM Kabupaten Aceh Selatan;
2. Melaksanakan tugas pembangunan kelembagaan dan dan sumber daya
manusia di tingkat Kabupaten Aceh Selatan;
3. Melaksanakan tugas evaluasi dan usulan RPIIJM Kabupaten Aceh Selatan
yang akan dihasilkan dari proses pendampingan RPIIJM;
4. Melaksanakan evaluasi guna perbaikan dan penyempurnaan terus
menerus pendampingan RPIIJM Kabupaten Aceh Selatan.
BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN
VI- 33
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM)
KABUPATEN ACEH SELATAN
C. Tim Sekretariat, mempunyai tugas :
1. Melaksanakan tugas memberikan dukungan teknis, administrasi dan
logistik pada Tim Pengarah dan Tim Pelaksana RPIIJM Kabupaten Aceh
Selatan;
2. Menyelenggarakan sistem informasi manajemen untuk pengendalian dan
evaluasi pelaksanaan RPIIJM Kabupaten Aceh Selatan;
3. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Tim Pengarah dan Tim
Pelaksana RPIIJM Kabupaten Aceh Selatan.
BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN
VI- 34
KABUPATEN ACEH SELATAN
6.1 Kerangka Kelembagaan dan Regulasi
Dalam pembangunan
prasarana bidang
Cipta Karya ini, dalam
mencapai hasil yang optimal diperlukan kelembagaan yang dapat berfungsi
sebagai motor penggerak RPIIJM agar dapat dikelola dengan baik dan dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kelembagaan
dibagi
dalam
3
komponen utama, yaitu organisasi, tata laksana dan sumber daya manusia.
Organisasi sebagai wadah untuk melakukan tugas dan fungsi yang ditetapkan
kepada
lembaga;
tata
laksana merupakan
motor
yang menggerakkan
organisasi melalui mekanisme kerja yang diciptakan; dan sumber daya manusia
sebagai operator dari kedua komponen tersebut. Dengan demikian untuk
meningkatkan kinerja suatu lembaga, penataan terhadap ketiga komponen
harus dilaksanakan secara bersamaan dan sebagai satu kesatuan.
Beberapa
kebijakan
pengembangan dan
berikut
merupakan
landasan
hukum
dalam
peningkatan kapasitas kelembagaan RPIIJM pada
pemerintahan Kabupaten/kota.
1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
2. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan
3. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 41 tahun 2007 tentang Organisasi Daerah
4. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang RPJMN 2010-2014
5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2010 Tentang
Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025
6. Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender
dalam Pembangunan Nasional
BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN
VI- 1
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM)
KABUPATEN ACEH SELATAN
7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14/PRT/M/2010 Tentang
Standar Pelayanan Minimum
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang
Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah
9. Permendagri Nomor 57 tahun 2010 tentang Pedoman Standar Pelayanan
Perkotaan
10. Kepmen PAN Nomor 75 tahun 2004 tentang Pedoman Perhitungan
Kebutuhan Pegawai Berdasarkan Beban Kerja Dalam Rangka
penyusunan Formasi Pegawai Negeri Sipil.
6.2 Kondisi Kelembagaan Saat Ini
6.2.1 Kondisi Keorganisasian Bidang Cipta Karya
Peraturan daerah yang menjadi dasar penetapan Struktur Organisasi
pemerintah Kabupaten Aceh Selatan yang dikeluarkan berdasarkan pada PP No
.41 Tahun 208 Tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat daerah
Kabupaten Aceh Selatan yaitu,
1. Qanun No. 4 Tahun 2008 Tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten
Aceh Selatan.
2. Qanun No. 5 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Dinas-Dinas Kabupaten Aceh Selatan.
3. Qanun No. 6 Tahun 2008 Tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja
lembaga teknis daerah Kabupaten Aceh Selatan
Dari struktur organisasi tersebut, instansi yang menangani urusan Cipta
Karya di Kabupaten Aceh Selatan adalah BAPPEDA, Dinas Pekerjaan Umum,
Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah, Kantor
Pengendalian Dampak Lingkungan, Kebersihan dan Pertamanan Dan Dinas
Kesehatan. Adapun gambaran selengkapnya mengenai kondisi keorganisasian
instansi yang terkait dengan RIIPJM bidang Cipta Karya.
BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN
VI- 2
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM)
KABUPATEN ACEH SELATAN
6.3 Arahan Kebijakan Kelembagaan Bidang Cipta Karya
Beberapa
kebijakan
berikut
merupakan
landasan
hukum
dalam
pengembangan dan peningkatan kapasitas kelembagaan bidang Cipta Karya
pada pemerintahan kabupaten/kota.
1.
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
Disebutkan bahwa pembagian pengurusan pemerintahan Pusat dan
Daerah termasuk bidang kehutanan.
2.
Peraturan
Pemerintah
(PP)
Nomor
38
Tahun
2007
tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan
PP tersebut mencantumkan bahwa bidang pekerjaan umum merupakan
bidang wajib yang menjadi urusan pemerintah daerah, dan pemerintah
berkewajiban
untuk
melakukan
pembinaan
terhadap
pemerintah
kabupaten/kota. PP 38/2007 ini juga memberikan kewenangan yang lebih
besar
kepada
Pemerintah
Kabupaten/Kota
untuk
melaksanakan
pembangunan di Bidang Cipta Karya. Hal ini dapat dilihat dari Pasal 7
Bab III, yang berbunyi: “(1) Urusan wajib sebagaimana dimaksud dalam
Pasal
6
ayat
(2)
adalah
urusan
pemerintahan yang
wajib
diselenggarakan oleh pemerintahan daerah provinsi dan pemerintahan
daerah kabupaten/kota, berkaitan dengan pelayanan dasar. (2) Urusan
wajib sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: antara lainnya adalah
bidang pekerjaan umum”.
Dari
pasal
tersebut,
ditetapkan bahwa
bidang
pekerjaan umum
merupakan bidang wajib yang menjadi urusan pemerintah daerah, sehingga
penyusunan RPIIJM bidang Cipta Karya sebagai salah satu
perangkat
pembangunan daerah perlu melibatkan Pemerintah, pemerintah provinsi
dan pemerintah kabupaten/kota.
3.
Peraturan
Pemerintah
(PP)
Nomor
41
tahun
2007
tentang
Organisasi Daerah
Berdasarkan PP 41 tahun 2007, bidang PU meliputi bidang Bina Marga,
Pengairan, Cipta Karya dan Penataan Ruang. Bidang PU merupakan
perumpunan
urusan
yang
diwadahi
dalam
bentuk dinas. Dinas
BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN
VI- 3
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM)
KABUPATEN ACEH SELATAN
ditetapkan terdiri dari 1 sekretariat dan paling banyak 4 bidang, dengan
sekretariat terdiri dari 3 sub-bagian dan masing-masing bidang terdiri dari
paling banyak 3 seksi.
Gambar 6.1
Organisasi Daerah PP 41/2007
4.
Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang RPJMN 2010-2014
Dalam Buku II Bab VIII Perpres ini dijabarkan tentang upaya untuk
meningkatkan kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi diperlukan
adanya upaya penataan kelembagaan dan ketalalaksanaan, peningkatan
kualitas sumber daya manusia aparatur, pemanfaatan teknologi informasi
dan
komunikasi,
penyempurnaan
sistem
perencanaan
dan
penganggaran, serta pengembangan sistem akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah dan aparaturnya.
Untuk
mendukung penataan
kelembagaan, secara
beriringan telah
ditempuh upaya untuk memperkuat aspek ketatalaksanaan di lingkungan
instansi pemerintah, seperti perbaikan standar operasi dan prosedur (SOP)
dan penerapan e-government di berbagai instansi.
pengembangan manajemen
kinerja
Sejalan
dengan
di lingkungan instansi pemerintah,
seluruh instansi pusat dan daerah diharapkan secara bertahap dalam
memperbaiki sistem ketatalaksanaan dengan menyiapkan perangkat SOP,
mekanisme kerja yang lebih efisien dan efektif, dan mendukung upaya
peningkatan akuntabilitas kinerja.
BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN
VI- 4
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM)
KABUPATEN ACEH SELATAN
5.
Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 Tentang Grand Design
Reformasi Birokrasi 2010-2025
Tindak lanjut dari Peraturan Presiden ini, Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara telah mengeluarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara Nomor 30 Tahun 2012 tentang Pedoman Pengusulan, Penetapan,
dan Pembinaan Reformasi Birokrasi pada Pemerintah Daerah. Berdasarkan
peraturan menteri
ini,
reformasi birokrasi pada
pemerintah
daerah
dilaksanakan mulai tahun 2012, dengan dilakukan secara bertahap dan
berkelanjutan sesuai dengan kemampuan pemerintah daerah. Permen ini
memberikan panduan dan kejelasan mengenai mekanisme serta prosedur
dalam rangka pengusulan, penetapan, dan pembinaan pelaksanaan
reformasi birokrasi pemerintah daerah. Upaya
pembenahan birokrasi di
lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya telah dimulai sejak tahun 2005.
Pembenahan yang dilakukan adalah menyangkut 3 (tiga) pilar birokrasi,
yaitu kelembagaan, ketatalaksanaan, dan Sumber Daya Manusia (SDM).
Untuk mendukung tercapainya good governance, maka perlu dilanjutkan dan
disesuaikan dengan program reformasi birokrasi pemerintah, yang terdiri dari
sembilan program, yaitu :
1. Program
Manajemen
Perubahan,
meliputi:
penyusunan strategi
manajemen perubahan dan strategi komunikasi K/L dan Pemda,
sosialisasi dan internalisasi manajemen perubahan dalam rangka
reformasi birokrasi;
2. Program
penataan
Penataan
Peraturan
berbagai
Perundang-undangan,
peraturan
perundang-undangan
meliputi:
yang
dikeluarkan/diterbitkan oleh K/L dan Pemda;
3. Program
Penguatan
dan
Penataan
Organisasi,
meliputi:
restrukturisasi tugas dan fungsi unit kerja, serta penguatan unit
kerja yang menangani organisasi, tata laksana, pelayanan publik,
kepagawaian dan diklat;
4. Penataan Tatalaksana, meliputi: penyusunan SOP penyelenggaraan
tugas dan fungsi, serta pembangunan dan pengembangan e-
BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN
VI- 5
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM)
KABUPATEN ACEH SELATAN
government;
5. Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur, meliputi: penataan
sistem
rekrutmen pegawai,
penyusunan
standar
analisis
kompetensi
dan
jabatan,
evaluasi jabatan,
asesmen
individiu
berdasarkan kompetensi;
6. Penguatan Pengawasan, meliputi: penerapan Sistem Pengendalian
Intern
Pemerintah
(SPIP)
dan
Peningkatan
peran
Aparat
Pengawasan Intern Pemerintah (APIP);
7. Penguatan Akuntabilitas, meliputi: penguatan akuntabilitas kinerja
instansi
pemerintah,
pengembangan
sistem manajemen kinerja
organisasi dan penyusunan Indikator Kinerja Utama (IKU);
8. Penguatan
Pelayanan
Publik,
meliputi:
penerapan
standar
pelayanan pada unit kerja masing-masing, penerapan SPM pada
Kab/Kota.
9. Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan.
6. Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender
dalam Pembangunan Nasional
Di dalam Inpres ini dinyatakan bahwa pengarusutamaan gender ke dalam
seluruh proses pembangunan merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari kegiatan fungsional semua instansi dan lembaga pemerintah di tingkat
Pusat dan Daerah. Presiden menginstruksi- kan untuk melaksanakan
pengarusutamaan
gender
guna
terselenggaranya
perencanaan,
penyusunan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi atas kebijakan dan
program pembangunan nasional yang berperspektif
gender
sesuai
dengan bidang tugas dan fungsi, serta kewenangan masing- masing
Terkait PUG, Kementerian PU dan Ditjen Cipta Karya pada umumnya telah
mulai menerapkan PUG dalam tiap program/kegiatan Cipta Karya. Untuk itu
perlu diperhatikan dalam pengembangan kelembagaan bidang Cipta Karya
untuk
memasukkan
prinsip-prinsip
PUG,
demikian
pula
di
dalam
pengelolaan RPI2-JM Bidang Cipta Karya.
BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN
VI- 6
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM)
KABUPATEN ACEH SELATAN
7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14/PRT/M/2010 Tentang
Standar Pelayanan Minimum
Peraturan Menteri PU ini menekankan tentang target pelayanan dasar
bidang PU yang menjadi tanggungjawab pemerintah kabupaten/kota.
Target pelayanan dasar yang ditetapkan dalam Permen ini yaitu pada Pasal
5 ayat 2, dapat dilihat sebagai bagian dari beban dan tanggungjawab
kelembagaan yang menangani bidang ke- PU-an, khususnya untuk sub
bidang Cipta Karya yang dituangkan di dalam dokumen RPIIJM. Dalam
Permen ini juga disebutkan bahwa Gubernur bertanggung jawab dalam
koordinasi penyelenggaraan pelayanan dasar bidang PU, sedangkan
Bupati/Walikota bertanggung jawab dalam penyelenggaraan pelayanan
dasar bidang PU. Koordinasi dan penyelenggaraan pelayanan dasar
Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dilaksanakan oleh instansi
yang bertanggung jawab di Bidang PU dan Penataan Ruang baik provinsi
maupun kabupaten/kota.
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk
Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah
Peraturan
menteri
ini
menjadi
landasan
petunjuk
teknis
dalam
penataan perangkat daerah. Berdasarkan Permen ini dasar hukum
penetapan
perangkat
daerah
adalah
Peraturan
Daerah
(Perda).
Penjabaran tupoksi masing-masing SKPD Provinsi ditetapkan dengan
Pergub, dan SKPD Kab/Kota dengan Perbup/Perwali.
9. Permendagri Nomor
57 tahun 2010 tentang Pedoman Standar
Pelayanan Perkotaan
Pedoman ini dimaksudkan sebagai acuan bagi pemerintah daerah sebagai
dasar untuk memberikan pelayanan perkotaan bagi masyarakat. SPP
adalah standar pelayanan minimal kawasan perkotaan, yang sesuai dengan
fungsi kawasan perkotaan merupakan tempat permukiman perkotaan,
termasuk di dalamnya jenis pelayanan bidang Cipta Karya, seperti
BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN
VI- 7
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM)
KABUPATEN ACEH SELATAN
perumahan, air minum, drainase,
prasarana
jalan
lingkungan,
persampahan, dan air limbah.
10. Kepmen PAN Nomor 75 tahun 2004 tentang Pedoman Perhitungan
Kebutuhan
Pegawai
Berdasarkan
Beban
Kerja
Dalam
Rangka
Penyusunan Formasi Pegawai Negeri Sipil
Pedoman ini dimaksudkan sebagai acuan bagi setiap instansi pemerintah
dalam menghitung kebutuhan pegawai berdasarkan beban kerja dalam
rangka penyusunan formasi PNS. Dalam perhitungan kebutuhan pegawai,
aspek pokok yang harus diperhatikan adalah: beban kerja, standar
kemampuan rata-rata, dan waktu kerja. Dalam keputusan ini, Gubernur
melakukan pembinaan
dan
pengendalian
pelayanan
perkotaan,
sedangkan Bupati/Walikota melaksanakan dan memfasilitasi penyediaan
pelayanan perkotaan. Berdasarkan peraturan-peraturan di
atas, maka
dimungkinkan untuk mengeluarkan peraturan daerah untuk pemantapan
dan
pengembangan
perangkat
daerah,
khususnya
untuk
urusan
pemerintahan bidang pekerjaan umum dan lebih khusus lagi tentang urusan
pemerintahan pada sub bidang Cipta Karya. Dengan adanya suatu
kelembagaan yang definitif untuk menangani urusan pemerintah pada
bidang Cipta Karya maka diharapkan dapat meningkatkan kinerja
pelayanan kelembagaan.
6.4 Kondisi Ketatalaksanaan Bidang Cipta Karya
Penataan tata laksana merupakan salah satu prioritas program untuk
peningkatan kapasitas kelembagaan. Tata laksana organisasi yang perlu
dikembangkan adalah menciptakan hubungan kerja antar perangkat daerah
dengan menumbuhkembangkan rasa kebersamaan dan kemitraan dalam
melaksanakan beban kerja dan tanggung jawab bagi peningkatan produktifitas
dan kinerja.
Secara internal, keorganisasian urusan pemerintah bidang keciptakaryaan,
perlu mengembangkan hubungan fungsional sesuai dengan kompetensi dan
kemandirian dalam melaksanakan tugas, fungsi dan wewenang untuk masing-
BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN
VI- 8
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM)
KABUPATEN ACEH SELATAN
masing bidang/seksi. Selanjutnya juga perlu dikembangkan hubungan kerja yang
koordinatif
baik
antar
bidang/seksi
di
dalam
keorganisasian
urusan
keciptakaryaan, maupun untuk hubungan kerja lintas dinas/bidang dalam rangka
menghindari tumpang tindih atau duplikasi program dan kegiatan secara
substansial dan menjamin keselarasan program dan kegiatan antar perangkat
daerah.
Prinsip-prinsip hubungan kerja yang diuraikan di atas perlu dituangkan di
dalam Peraturan Daerah tentang keorganisasian Pemerintah Kabupaten/kota,
khususnya menyangkut tupoksi dari masing-masing instansi pemerintah bidang
keciptakaryaan. Dengan mengacu pada tabel berikut, dapat dicantumkan
penjabaran peran masing- masing instansi dalam pembangunan bidang Cipta
Karya. Adapun tujuan peningkatan kelembagaan daerah yang terkait langsung
dengan pembangunan prasarana bidang Cipta Karya di Kabupaten Aceh Selatan,
yaitu agar investasi pembangunan dapat dilaksanakan secara optimal oleh
Pemerintah.
6.5 Kondisi Kelembagaan Pemerintahan Kabupaten Aceh Selatan
Dari sektor di bidang Keciptakaryaan dalam pengelolaan dibagi dalam
beberapa dinas dan badan di struktur pemerintahan Kabupaten Aceh Selatan
sebagai berikut :
1. Dinas PU Kabupaten Aceh Selatan
2. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten
Aceh Selatan.
3. Kantor
Pengendalian
Dampak
Lingkungan,
Kebersihan
dan
Pertamanan Kabupaten Aceh Selatan
4. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah
5. Dinas Kesehatan
Berdasarkan Qanun Aceh Selatan No. 5 Tahun 2008 tentang Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan,
maka Susunan Organisasi dan Tata Kerja Badan, Dinas dan Kantor Kabupaten
Aceh Selatan adalah sebagai berikut :
BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN
VI- 9
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM)
KABUPATEN ACEH SELATAN
6.5.1 Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh Selatan
Adapun susunan dan kedudukan adalah :
1. Susunan Organisasi SETDA terdiri dari 3 (tiga) Asisten dan 9 (sembilan)
Bagian.
2. Asisten sebagaimana dimaksud pada ayat (1), terdiri dari :
a. Asisten Pemerintahan;
b. Asisten Ekonomi dan Pembangunan; dan
c. Asisten Administrasi Umum.
1. Asisten Pemerintahan, terdiri dari :
a. Bagian Pemerintahan Umum, terdiri dari :
Sub Bagian Otonomi dan Ketertiban;
Sub Bagian Pemerintahan Mukim dan Gampong; dan
Sub Bagian Administrasi Kependudukan dan pertanahan.
b. Bagian Hukum, terdiri dari :
Sub Bagian Peraturan Perundang-undangan;
Sub Bagian Bantuan Hukum, HAM dan PPNS; dan
Sub Bagian Dokumentasi Hukum.
c.
Bagian Hubungan Masyarakat, terdiri dari :
Sub Bagian Penyiapan Naskah dan Pemberitaan;
Sub Bagian Protokol; dan
Sub Bagian Dokumentasi dan Perpustakaan.
2. Asisten Ekonomi dan Pembangunan, terdiri dari :
a. Bagian Perekonomian, terdiri dari :
Sub Bagian Sarana Perekonomian;
Sub Bagian Badan Usaha, Investasi dan Promosi; dan
Sub Bagian Industri, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan
Menengah.
b. Bagian Administrasi Pembangunan, terdiri dari :
Sub Bagian Penyusunan Program;
Sub Bagian Pengendalian dan pelaporan; dan
Sub Bagian Administrasi Infrastruktur dan Tata Ruang.
BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN
VI- 10
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM)
KABUPATEN ACEH SELATAN
c. Bagian Keistimewaan dan Kesejahteraan rakyat, terdiri dari :
Sub Bagian Agama dan Peran Ulama;
Sub Bagian Pendidikan dan Kebudayaan; dan
Sub Bagian Pembinaan Sosial dan Kesejahteraan.
3. Asisten Administrasi Umum, terdiri dari :
a. Bagian Organisasi dan Kepegawaian, terdiri dari :
Sub Bagian Kelembagaan;
Sub Bagian Tatalaksana; dan
Sub Bagian Kepegawaian dan Analisa Formasi Jabatan
b. Bagian Umum, terdiri dari :
Sub Bagian Tata Usaha;
Sub Bagian Rumah Tangga; dan
Sub Bagian Keuangan.
c.
Bagian Pengolahan Data Elektronik, terdiri dari :
Sub Bagian Pendapatan dan Input Data;
Sub Bagian Manajemen dan Pendayagunaan Sistem Informasi; dan
Sub Bagian Sandi dan Telematika.
4. Kelompok Jabatan Fungsional, terdiri dari :
a. SETDA dipimpin oleh seorang SEKDA yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Bupati;
b. Asisten sebagaimana dimaksud dalam pasal 4, berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada SEKDA;
c.
Bagian sebagaimana dimaksud dalam pasal 4, dipimpin oleh seorang Kepala
Bagian yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Asisten yang
membidangi sesuai dengan bidang tugasnya; dan
d. Sub Bagian sebagaimana dimaksud dalam pasal 4, dipimpin oleh seorang
Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Bagian sesuai dengan bidang tugasnya.
Tugas, Fungsi dan Kewenangan adalah
1. SETDA merupakan unsur staf Bupati;
BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN
VI- 11
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM)
KABUPATEN ACEH SELATAN
2. SETDA mempunyai tugas dan kewajiban membantu Bupati dalam menyusun
kebijakan dan mengoorinasikan dinas daerah, lembaga teknis daerah dan
lembaga daerah;
3. SETDA dalam melaksanakan tugas dan kewajiban sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) menyelenggarakan fungsi :
a. Penyusunan kebijakan pemerintahan kabupaten;
b. Pengoordinasian pelaksanaan tugas dinas daerah dan lembaga teknis
daerah;
c. Pemantauan
dan
evaluasi
pelaksanaan
kebijakan
pemerintahan
kabupaten;
d. Pembinaan administrasi dan aparatur pemerintahan kabupaten; dan
e. Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan boleh Bupati
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 ayat (3),
SETDA mempunyai kewenangan :
1. Mengoordinasikan staf terhadap segala Pasal kegiatan yang dilakukan oleh
perangkat daerah dalam rangka penyelenggaraan administrasi pemerintahan;
2. Melaksanakan
pembinaan
penyelenggaraan
masyarakat
dalam
pemerintahan,
pembangunan
dan
mengumpulkan,
menganalisis
data,
merumuskan program, petunjuk teknis dan memantau perkembangan
penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pembinaan masyarakat;
3. Melaksanakan
pembinaan
administrasi,
organisasi,
ketatalaksanaan,
aparatur dan pelayanan teknis administratif kepada seluruh perangkat
daerah;
4. Melakukan koordinasi perumusan peraturan perundang-undangan yang
menyangkut tugas pokok pemerintah kabupaten; dan
5. Melaksanakan hubungan masyarakat dan hubungan antar lembaga.
Adapun bagan/struktur organisasi sekretariat daerah adalah :
BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN
VI- 12
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM)
KABUPATEN ACEH SELATAN
Gambar 6.2
Bagan Susunan Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh Selatan
BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN
VI- 13
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM)
KABUPATEN ACEH SELATAN
6.5.2 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA)
Bappeda mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan
kebijakan daerah dibidang perencanaan pembangunan daerah. Susunan Dan
Kedudukan sebagai berikut :
Susunan Organisasi Badan Perencana Pembangunan Daerah, terdiri dari :
a. Kepala;
b. Sekretariat;
c. Bidang Perencanaan Pembangunan Ekonomi dan Ketenagakerjaan;
d. Bidang Perencanaan Pembangunan Prasarana dan Sarana;
e. Bidang Perencanaan Pembangunan Keistimewaan Aceh dan Sumber Daya
Manusia;
f. UPTB, dan;
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
1. Sekretariat, terdiri dari :
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
b. Sub Bagian Program, dan;
c. Sub Bagian Keuangan.
2. Bidang Perencanaan Pembangunan Ekonomi dan Ketenaga Kerjaan, terdiri
dari :
a. Sub Bidang Pengembangan Produksi dan Produktivitas;
b. Sub Bidang Investasi, Pengembangan Investasi Usaha dan Pembiayaan
Pembangunan.
3. Bidang Perencanaan Pembangunan Prasarana dan Sarana, terdiri dari :
a. Sub Bidang Pengembangan Insfrastruktur, Ilmu Pengetahuan, Teknologi
dan Energi;
b. Sub Bidang Pengembangan Sumber Daya, Penataan Wilayah dan
Kerjasama Pembangunan.
4. Bidang Perencanaan pembangunan Keistimewaan Aceh dan Sumber Daya
Manusia, terdiri dari :
BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN
VI- 14
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM)
KABUPATEN ACEH SELATAN
a. Sub Bidang Pengembangan Kualitas Sumber Daya Manusia, Keistimewaan
Aceh dan Budaya;
b. Sub
Bidang
Pengembangan
Kelembagaan,
Kependudukan
dan
Kesejahteraan Sosial.
5. Bidang Penelitian, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan, terdiri dari :
a. Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan;
b. Sub Bidang Data, Pemantauan dan Evaluasi Pembangunan. Adapun
Tugas Pokok, Fungsi dan Kewenangan adalah : Untuk melaksanakan
tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 6, Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah mempunyai fungsi :
1. Pelaksanaan urusan ketatausahaan Badan;
2. Penyusunan program kerja tahunan, jangka menengah dan jangka
panjang badan;
3. Perumusan kebijakan teknis perencanaan;
4. Pengkoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan;
5. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perencanaan pembangunan
daerah;
6. Pemantauan, Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pembangunan di
daerah yang bersumber dari APBK dan APBN;
7. Penyiapan bahan rapat koordinasi evaluasi pelaksanaan pembangunan di
daerah;
8. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi dan atau lembaga terkait lainnya
di bidang perencanaan pembangunan daerah;
9. Pembinaan UPTB; dan
10. Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang di berikan oleh Bupati
sesuai dengan bidang tugasnya.
Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud dalam pasal 7, Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai kewenangan :
1. Menyusun rencana pembangunan tahunan, jangka menengah dan jangka
panjang;
BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN
VI- 15
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM)
KABUPATEN ACEH SELATAN
2. Melakukan koordinasi penyusunan rencana kerja satuan kerja perangkat
daerah;
3. Melaksanakan
Musyawarah
Perencanaan
Pembangunan
Daerah
(Musrenbangda);
4. Melakukan koordinasi penyusunan program dan kegiatan dalam bentuk
Rencana Kerja Perangkat Daerah ( RKPD), berdasarkan rumusan hasil
Musrenbang Provinsi;
5. Mengkoordinasikan perencanaan program dan kegiatan daerah tahunan
dalam bentuk Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) melalui Tim Anggaran;
6. Menyusun Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah melalui
Tim Anggaran;
7. Meneliti dan Mengevaluasi Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) untuk
bahan penyusunan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Perangkat
Daerah melalui Tim Anggaran; dan
8. Menghimpun dan menganalisis hasil pemantauan pelaksanaan rencana
pembangunan dari masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah.
Gambar 6.3
Bagan Susunan Organisasi BAPPEDA Kabupaten Aceh Selatan
BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN
VI- 16
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM)
KABUPATEN ACEH SELATAN
6.5.3 Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Dan Kekayaan Daerah
Susunan dan Kedudukan adalah :
1. Susunan
Organisasi
Dinas
Pendapatan,
Pengelolaan
Keuangan
dan
Kekayaan Daerah, terdiri dari :
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat;
c. Bidang Pendapatan;
d. Bidang Penetapan, Penagihan dan Evaluasi;
e. Bidang Pembiayaan;
f. Bidang Akuntansi, Verifikasi dan Kekayaan Daerah;
g. UPTD; dan
h. Kelompok Jabatan Fungsional.
2. Sekretariat, terdiri dari :
a. Sub Bagian Umum dan Perlengkapan;
b. Sub Bagian Keuangan; dan
c. Sub Bagian Kepegawaian.
3. Bidang Pendapatan, Terdiri dari :
a. Seksi Pajak;
b. Seksi Retribusi; dan
c. Seksi Pendapatan Lain-lain.
4. Bidang Penetapan, Penagihan dan Evaluasi, terdiri dari :
a. Seksi Penetapan dan Penagihan;
b. Seksi Pertimbangan dan Keberatan; dan
c. Seksi Evaluasi dan Pelaporan.
5. Bidang Pembiayaan, terdiri dari :
a. Seksi Anggaran;
b. Seksi Belanja Pegawai; dan
c. Seksi Perbendaharaan.
6. Bidang Akuntansi, Verifikasi dan Kekayaan Daerah, terdiri dari :
a. Seksi Verifikasi dan Akuntansi Keuangan;
b. Seksi Pelaporan dan Pertanggungjawaban Keuangan; dan
BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN
VI- 17
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM)
KABUPATEN ACEH SELATAN
c. Seksi Kekayaan Daerah.
Tugas Pokok, Fungsi dan Kewenangan
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 12, Dinas
Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah mempunyai fungsi :
1. Pelaksanaan urusan ketatausahaan Dinas;
2. Penyusunan program kerja tahunan, jangka menengah dan jangka
panjang dinas;
3. Perumusan
kebijakan
teknis administrasi dan
teknis pelaksanaan
penyusunan anggaran dan pendapatan daerah;
4. Pelaksanaan pemungutan pendapatan daerah yang telah ditetapkan
dengan qanun;
5. Pelaksanaan fungsi bendahara umum daerah;
6. Pengumpulan bahan penyusunan anggaran belanja;
7. Pemantauan, Evaluasi dan pelaporan i bidang administrasi pendapatan,
pengelolaan keuangan dan kekayaan daerah;
8. Perumusan kebijakan dan pedoman pengelolaan serta penghapusan
barang milik daerah ;
9. Pengawasan atas penyelenggaraan pengelolaan barang milik daerah
sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Bupati;
10. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi dan atau lembaga terkait lainnya
di bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan kekayaaan daerah;
11. Pembinaan UPTD;
12. Pembinaan kelompok jabatan fungsional; dan
13. Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Bupati
sesuai dengan bidang tugasnya.
Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud dalam pasal 13, Dinas
Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah mempunyai
kewenangan:
1. Menyiapkan kebijakan dan pedoman pelaksanaan APBK;
2. Mengesahkan Dokumen Pelaksanaan Anggaran;
BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN
VI- 18
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM)
KABUPATEN ACEH SELATAN
3. Melekukan pengendalian pelaksanaan APBK;
4. Memberikan petunjuk teknis pelaksanaan sistem penerimaan dan
pengeluaran kas daerah;
5. Melaksanakan pemungutan pajak daerah;
6. Memantau pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran APBK oleh BANK
dan atau lembaga keuangan lainnya yang telah ditunjuk;
7. Mengusahakan dan mengatur dana yang diperlukan dalam pelaksanaan
APBK;
8. Menyimpan uang daerah;
9. Melaksanakan penempatan uang daerah dan mengelola/menatausahakan
investasi;
10. Melakukan pembayaran berdasarkan permintaan Pejabat Pengguna
Anggaran/ Kuasa Pengguna Anggaran atas beban rekening Kas Umum
Daerah;
11. Menyiapkan pelaksanaan pinjaman dan pemberian jaminan atas nama
Pemerintah Daerah;
12. Melaksanakan pemberian pinjaman atas nama Pemerintah Daerah;
13. Melakukan pengelolaan utang piutang daerah;
14. Melakukan penagihan piutang daerah;
15. Melaksanakan sistem akuntansi dan pelaporan keuangan daerah;
16. Menyajikan informasi keuangan daerah;
17. Mempersiapkan kebijakan dan pedoman pengelolaan serta penghapusan
barang milik daerah; dan
18. Melakukan pengawasan atas penyelenggaraan pengelolaan Barang Milik
Daerah sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Bupati.
6.5.4 Dinas Pekerjaan Umum
Adapun susunan dan kedudukan dinas Pekerjaan Umum adalah :
1. Susunan Organisasi Dinas Pekerjaan Umum , terdiri dari :
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat;
BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN
VI- 19
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM)
KABUPATEN ACEH SELATAN
c. Bidang Bina Program;
d. Bidang Pengairan;
e. Bidang Bina Marga;
f. Bidang Cipta Karya;
g. Bidang Tata Kota dan Tata Ruang;
h. UPTD; dan
i.
Kelompok Jabatan Fngsional.
2. Sekretariat, terdiri dari :
a. Sub Bagian Umum dan Perlengkapan;
b. Sub Bagian Keuangan; dan
c. Sub Bagian Kepegawaian.
3. Bidang Bina Program, terdiri dari :
a. Seksi data dan Informasi;
b. Seksi Penyusunan Program dan Perencanaan; dan
c. Seksi Pelaporan, Evaluasi dan Pengendalian.
4. Bidang Pengairan, terdiri dari :
a. Seksi Irigasi;
b. Seksi Sungai, Rawa, Danau, Pantai dan Sumber Daya Lainnya; dan
c. Seksi Konservasi Sumber Daya Air dan Hidrologi.
5. Bidang Bina Marga, Terdiri dari :
a. Seksi Jalan;
b. Seksi Jembatan; dan
c. Seksi Bina Teknik Jalan dan Jembatan.
6. Bidang Cipta karya, terdiri dari :
a. Seksi Prasarana dan Sarana Lingkungan Permukiman;
b. Seksi Perumahan; dan
c. Seksi Air Bersih.
7. Bidang Tata Kota dan Tata Ruang, terdiri dari :
a. Seksi Tata Kota;
b. Seksi Tata Ruang; dan
c. Seksi Pengembangan Ruang.
BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN
VI- 20
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM)
KABUPATEN ACEH SELATAN
Tugas Pokok, Fungsi dan Kewenangan
Dinas Pekerjaan Umum mempunyai tugas melaksanakan tugas umum
pemerintahan dan pembangunan di bidang jalan, jembatan, gedung perintah,
permukiman dan pengairan sesuai dengan Peraturan Perundang-Undangan.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 30, Dinas
Pekerjaan Umum mempunyai fungsi :
1. Pelaksanaan urusan ketatausahaan Dinas;
2. Penyusunan program kerja tahunan, jangka menengah dan jangka
panjang Dinas;
3. Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan Peraturan PerundangUndangan;
4. Penyelenggaraan tudas di lingkup bina marga, cipta karya dan pengairan
termasuk rekomendasi perizinan pelayanan umum dan pengelolaan air
bersih;
5. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian di lingkup bina marga, cipta
karya dan pengairan;
6. Pengelolaan peralatan di lingkup bina marga, cipta karya dan pengairan;
7. Pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian terhadap
pelaksanaan tugas di bidang bina marga, cipata karya dan pengairan;
8. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi dan atau lembaga terkait lainnya
di bidang pengairan, bina marga, cipta karya, tata kota dan tat ruang;
9. Pembinaan UPTD;
10. Pembinaan kelompok jabatan fungsional; dan
11. Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang di berikan oleh Bupati
sesuai dengan bidang tugasnya.
Untuk melaksanakan fungsi sebagaiman dimaksud dalam pasal 31, Dinas
Pekerjaan Umum mempunyai kewenangan :
1. Merencanakan pembangunan dan pemeliharaan jalan;
2. Menyusun dan menetapkan jarinagan transportasi jalan;
BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN
VI- 21
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM)
KABUPATEN ACEH SELATAN
3. Melaksanakan rumusan perencanaan, kebijakan teknis pembangunan,
pengelolaan, pembinaan umum, pemberian bimbingan dan rekomendasi
perizinan sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Bupati;
4. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian teknis di bidang bina
marga, cipta karya dan pengairan;
5. Melaksanakan penanganan penanggulangan kerusakan di bidang bina
marga, cipta karya dan pengairan akibat bencana alam;
6. Melakukan pengujian, pengembangan dan pengelolaan peralatan dan
perbekalan;
7. Melaksanakan pengembangan di bidang bina marga, cipta karya dan
pengairan serta pengaturan pelayanan jasa pengujian mutu konstruksi;
8. Merencanakan pembangunan dan pemeliharaan prasarana dan sarana
permukiman dan kawasan;
9. Menyiapkan tata ruang, menetapkan standar permukiman dan kawasan;
10. Melaksanakan
pengawasan
dan
pengendalian
teknis
di
bidang
pembangunan gedung;
11. Melakukan penelitian dan bimbingan pembangunan di bidang perumahan
dan permukiman;
12. Menyusun dan menetapkan kawasan jaringan penyediaan air bersih;
13. Memberi rekomendasi pembangunan gedung baru dan izin untuk
mengubah dan membongkar bangunan-bangunan yang bersejarah serta
mengadakan perubahan dan pembongkaran bangunan-bangunan yang
tidak layak huni;
14. Melaksanakan
penanggulangan
akibat
bencana
alam
di
bidang
dan
sarana
permukiman dan kawasan;
15. Melaksanakan
pembangunan,
perbaikan
prasarana
permukiman dan jaringan air bersih beserta bangunan prasarana dan
sarana pelengkapnya;
16. Melaksanakan operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi dan bangunan
pelengkapnya.
BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN
VI- 22
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM)
KABUPATEN ACEH SELATAN
Gambar 6.4
Bagan Susunan Organisasi Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang
Kabupaten Aceh Selatan
BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN
VI- 23
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM)
KABUPATEN ACEH SELATAN
6.5.5 Kantor Pengendalian Dampak Lingkungan, Kebersihan Dan
Pertamanan Kabupaten Aceh Selatan
Susunan Dan Kedudukan
Susunan Organisasi Kantor Pengendalian Dampak Lingkungan, Kebersihan dan
Pertamanan, terdiri dari :
a. Kepala;
b. Sub Bagian Tata Usaha;
c. Seksi Pengawasan dan Pencegahan Dampak Lingkungan;
d. Seksi Pengendalian dan Pemulihan;
e. Seksi Kebersihan dan Pertamanan, dan;
f. Kelompok Jabatan Fungsional.
Tugas Pokok, Fungsi dan Kewenangan
Kantor Pengendalian Dampak Lingkungan, Kebersihan dan Pertamanan
mempunyai tugas membantu Bupati dalam penyelenggaraan Pemerintah Daerah
di bidang penyelenggaraan pengendalian dampak lingkungan, kebersihan dan
pertamanan, meliputi kebersihan dan keamanan, sanitasi, reklame dan
rekomendasi perizinan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 42, Kantor
Pengendalian Dampak Lingkungan, Kebersihan dan Pertamanan mempunyai
fungsi :
1. Pelaksanaan urusan ketatausahaan Kantor;
2. Penyusunan program kerja tahunan,
jangka menengah dan jangka
panjang;
3. Perumusan kebijakan teknis dan evaluasi di bidang pengendalian dampak
lingkungan , kebersihan dan pertamanan;
4. Pelayanan penunjang penyelenggaraan pengendalian dampak lingkungan,
kebersihan dan pertamanan;
5. Penyelenggaraan pengendalian dampak lingkungan, termasuk penelitian,
pengujian, standarisasi, rekomendasi perizinan, peningkatan sumber daya
manusia dan pengembangan kapasitas;
BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN
VI- 24
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM)
KABUPATEN ACEH SELATAN
6. Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup,
kebersihan dan pertamanan;
7. Pelaksanaan tugas operasional di bidang lingkungan hidup kebersihan dan
pertamanan;
8. Pelayanan administrasi untuk kelancaran pelaksanaan tugas di bidang
pengendalian dampak lingkungan, kebersihan dan pertamanan;
9. Perumusan, pengkoordinasian dan pelaksanaan kebijakan di bidang
pengendalian dampak lingkungan, kebersihan dan pertamanan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan;
10. Pengawasan terhadap pelaksanaan pedoman petunjuk teknis dan rencana
kegiatan pemulihan kualitas lingkungan;
11. Penyelenggaraan dan pengawasan atas pelaksanaan konservasi sumber
daya alam ( flora dan fauna);
12. Penyelenggaraan pengamanan dan pelestarian sumber daya air;
13. Pemberian rekomendasi izin dan pengawasan terhadap pengelolaan
pemukiman masyarakat;
14. Penyelenggaraan audit lingkungan;
15. Pengawasan terhadap baku mutu lingkungan hidup dan pencemaran
lingkungan hidup;
16. Penyusunan program kegiatan pelaksanaan lingkungan hidup dan
Rencana
Pengelolaan
Lingkungan
(RKL)/
Rencana
Pemantauan
Lingkungan (RPL);
17. Koordinasi pelaksanaan pencegahan dan penanggulangan pencemaran,
kerusakan lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan serta Upaya
Pengelolaan Lingkungan (UKL)/ Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL);
18. Pelaksanaan
pembinaan
teknis
pencegahan
dan
penanggulangan
pencemaran kerusakan dan pemulihan kualitas lingkungan yang terdiri dari
Abiotic, Biotic, dan Cultur;
19. Pembinaan
dan
pengendalian
teknis
Analisis
Mengenai
Dampak
Lingkungan (AMDAL);
20. Pengawasan kerusakan lingkungan hidup;
BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN
VI- 25
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM)
KABUPATEN ACEH SELATAN
21. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi dan atau lembaga terkait lainnya
di bidang pengendalian dampak lingkungan, kebersihan dan pertamanan ,
dan;
22. Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang di berikan oleh Bupati
sesuai dengan bidang tugasnya.
Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud dalam pasal 43, Kantor
Pengendalian Dampak Lingkungan, Kebersihan dan Pertamanan mempunyai
kewenangan:
1. Merumuskan kebijakan operasional
pencegahan dan penanggulangan
pencemaran, kerusakan lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan;
2. Melaksanakan
koordinasi,
penelitian
dan
pengembangan
program
pengelolaan lingkungan hidup, kebersihan dan pertamanan;
3. Melaksanakan kerja sama dengan institusi dan lembaga terkait lainnya
dalam rangka pengelolaan lingkungan hidup, kebersihan dan pertamanan;
4. Melaksanakan koordinasi pencegahan dan penanggulangan pencemaran,
kerusakan lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan hidup;
5. Mengembangkan program kelembagaan dan peningkatan kualitas dan
kapasitas pengendalian dampak lingkungan, kebersihan dan pertamanan;
6. Melaksanakan pembinaan dan pengendalian pengkajian teknis Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL);
7. Melakukan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan penataan hukum
lingkungan terhadap pencemaran dan kerusakan lingkungan, dan;
8. Mengkoordinasikan dan melakukan pengendalian terhadap kegiatan lintas
sektor yang menimbulkan dampak dan kerusakan lingkungan.
BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN
VI- 26
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM)
KABUPATEN ACEH SELATAN
Gambar 6.5
Bagan Susunan Organisasi Kantor Pengendalian Dampak Lingkungan, Kebersihan
Dan Pertamanan Kabupaten Aceh Selatan
BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN
VI- 27
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM)
KABUPATEN ACEH SELATAN
6.5.6 Kondisi Kelembagaan Non Pemerintah
Kondisi kelembagaan non pemerintah dalam mendukung kegiatan RPIIJM
ini dimaksudkan sebagai lembaga swasta yang akan menjalankan kegiatan untun
mencapai program yang telah dicanangkan dalam Satgas Pendampingan RPIIJM
Bidang Cipta Karya Kabupaten Aceh Selatan. Di Kabupaten Aceh Selatan yang
baru ada hanya perusahaan-perusahaan yang didirikan berupa Badan Usaha
Milik Daerah (BUMD) yang menjalankan program masih bersifat umum. Adapun
Perusahaan Daerah yang ada di Kabupaten Aceh Selatan adalah :
A. Perusahaan Daerah Air Minum
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) TAPAKTUAN adalah merupakan
salah satu Perusahaan Daerah yang dimiliki Kabupaten Aceh Selatan dengan
kegiatan pokok adalah melayani dan menyediakan air bersih kepada masyarakat
melalui sistim perpipaan. Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Naga Tapaktuan
didirikan berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 4 tahun 1975 yang kemudian
disempurnakan dalam Qanun Kabupaten Aceh Selatan Nomor :4 Tahun 2003
Tentang PembentukanSusunan Oganisasi Dan Tata Kerja Perusahan Daerah Air
Minum Tirta Naga Tapaktuan Kabupaten Aceh Selatan Pada Tanggal 26 April
2003 yang berpedoman pada peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor : 690-1572
Tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Badan Pengawas,Direksi dan Kepegawaian
Perusahaan Derah Air Minum, Dan Surat Menteri Negara Otonomi Daerah
Republik
Indonesia
Nomor
:
690.940/1186/OTDA.Perihal,Pelaksanaan
Keputusan MenteriNegara Otonomi Daerah Nomor 8 Tahun 2000 Tentang
Pedoman Akutansi Perusahaan Daerah Air minum yang disampaikan kepada
Gebernur dan Bupati/Wali Kota di Seluruh Indonesia pada tanggal 23 Agustus
2000.
BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN
VI- 28
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM)
KABUPATEN ACEH SELATAN
Tujuan Perusahaan Daerah Air Minum sesuai pasal 5 Perda pendirian
dinyatakan bahwa disamping menyediakan dan melayani air bersih, juga turut
serta melaksanakan:
• Menambah penghasilan daerah
• Pembangunan Daerah dalam arti luas
• Pembangunan ekonomi nasional umumnya dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan rakyat dan memenuhi kebutuhan ketenagakerjaan dalam
perusahaan menuju masyarakat adil dan makmur.
Disamping tujuan tersebut PDAM mempunyai dua fungsi yaitu:
• Fungsi sosial: merupakan kewajiban memberikan pelayanan kepada seluruh
lapisan masyarakat tanpa memperhatikan strata sosialnya.
• Fungsi ekonomi: merupakan suatu tuntutan dalam pengelolaannya agar
menganut prinsip-prinsip ekonomi yakni mendapatkan keuntungan (profitoriented) guna menunjang kelangsungan hidup dan pelayanan serta perluasan
area pelayanan.
BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN
VI- 29
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM)
KABUPATEN ACEH SELATAN
Gambar 6.6
Bagan Susunan Organisasi Tirta Naga Tapaktuan Kabupaten Aceh Selatan
BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN
VI- 30
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM)
KABUPATEN ACEH SELATAN
6.6 Analisis Ketatalaksanaan Bidang Cipta Karya
Adapun tujuan dari analisis permasalahan ketatalaksanaan kelembagaan
bidang cipta karya adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap kinerja organisasi maupun output produk RPIIJM Bidang Cipta Karya.
Dalam proses analisis ini beberapa hal perlu kajian dan perencanaan kedepan
adalah sebagai berikut:
1. Pelaksanaan dan evaluasi pada Perda dalam m enetapkan Organisasi
Pemerintah Daerah s e r t a menguraikan tupoksi masing-masing dinas/unit
kerja.
2. Pelaksanaan dan evaluasi terhadap mekanisme hubungan kerja didalam
dan antar instansi terkait bidang cipta karya.
3. Pelaksanaan dan evaluasi keorganisasian bidang Cipta Karya yang ada
dalam mengikuti ketentuan dalam PP 41 tahun 2007 baik pada sektor
bidang cipta karya yaitu bidang air minum, pengembangan permukiman,
penyehatan lingkungan permukiman, dan penataan bangunan dan
lingkungan.
6.6.1 Analisis Sumber Daya Manusia (SDM) Bidang Cipta Karya
Pada
analisis
Sumber
Daya
Manusia
adalah
untuk
mengetahui
permasalahan SDM bidang cipta karya yang berpengaruh terhadap kinerja
organisasi maupun output produk RPIIJM Bidang Cipta Karya.
Dalam proses analisis SDM, beberapa landasan yang harus dilakukan adalah
sebagai berikut :
1. Tersedianya SDM yang sudah memenuhi kebutuhan baik dari segi
jumlah
maupun kualitas dalam perangkat daerah, khususnya di bidang
Cipta Karya.
2. Peningkatan manajemen
SDM perangkat kerja daerah yang terkait
dengan bidang cipta karya.
3. Memahami faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi
kualitas dan kuantitas
SDM
organisasi,
khususnya
yang
terkait
dengan bidang cipta karya.
BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN
VI- 31
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM)
KABUPATEN ACEH SELATAN
6.6.2 Hubungan Ketatalaksanaan Bidang Cipta Karya
Sebagaimana prioritas program untuk peningkatan kapasitas kelembagaan.
Tata
laksana
organisasi
yang
perlu
dikembangkan adalah menciptakan
hubungan kerja antar perangkat daerah dengan menumbuh kembangkan rasa
kebersamaan dan kemitraan dalam melaksanakan beban kerja dan tanggung
jawab bagi peningkatan produktifitas dan kinerja.
Secara internal, Cipta Karya keorganisasian urusan pemerintah bidang Cipta
Karya,
perlu
mengembangkan
kompetensi
dan
wewenang
untuk
kemandirian
hubungan
dalam
masing-masing
fungsional
melaksanakan
bidang/seksi.
sesuai dengan
tugas, fungsi dan
Selanjutnya
juga
perlu
dikembangkan hubungan kerja yang koordinatif baik antar bidang/seksi
di
dalam keorganisasian urusan Cipta Karya, maupun untuk hubungan kerja
lintas dinas/bidang dalam rangka menghindari tumpang tindih atau duplikasi
program dan kegiatan secara substansial dan menjamin keselarasan program
dan kegiatan antar perangkat daerah.
Tabel 6.1
Hubungan Kerja Instansi Bidang Cipta Karya
No.
Instansi
(1)
(2)
Peran Instansi dalam
Pembangunan Bidang
CK
Unit / Bagian yang
Menangani Pembangunan
Bidang CK
(3)
(4)
1.
Bappeda
Perencanaan Rencana Induk
sistem/Master plan untuk semua
sektor Bidang Cipta Karya
Bidang Perencanaan
Pembangunan Sarana dan
Prasarana (Sapras).
2.
Dinas Pekerjaan
Umum
Perencanaan DED dan
pembangunan prasarana dan
sarana cipta karya sektor :
Bangkim, PLP : Drainase, PBL,
Air minum
Bidang Program PU, Bidang
Cipta Karya, Bidang Perairan
3.
Kantor
Pengendalian
Dampak
Lingkungan,
Kebersihan dan
Pertamanan
Perencanaan DED dan
Seksi Pengawasan dan Dampak
pembangunan prasarana dan
Lingkungan , Seksi Kebersihan
sarana cipta karya sektor :
dan Pertamanan
PLP : Sampah dan Limbah , PBL
: Ruang Terbuka Hijau
BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN
VI- 32
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM)
KABUPATEN ACEH SELATAN
6.6.3 Kedudukan, Fungsi, Tugas Dalam Pelaksanaan RPIIJM
Berdasarkan Keputusan Bupati Aceh Selatan tentang Pembentukan Satuan
Tugas (Satgas) Pendampingan Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka
Menengah (RPIIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Aceh Selatan. Dalam
Keputusan Buptai Aceh Selatan tersebut uraian tugas yang diuraikan adalah
tugas Tim Pengarah, Tim Pelaksana dan Tim Sekretariat. Adapun tugas-tugas
Tim sebagaimana yang disebutkan dalam Keputusan Bupati tersebut adalah
sebagai berikut :
A. Tim Pengarah, mempunyai tugas :
1. Memberikan arahan kebijakan untuk kegiatan Pendampingan Penyusunan
Rencana Program Investasi Infrasruktur Jangka Menengah Bidang Cipta
Karya Kabupaten Aceh Selatan;
2. Memberikan dukungan dalam kaitan hubungan dengan pimpinan instansi
mitra kerja sama di dalam dan di luar Kabupaten Aceh Selatan;
3. Memberikan dukungan dalam kaitan hubungan pada Daerah Kabupaten
Aceh Selatan dan Pemerintah Aceh;
4. Menetapkan
kebijakan
program
dan
pendanaan
dalam
Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang layak untuk mendukung
RPIIJM Kabupaten Aceh Selatan.
B. Tim Pelaksana, mempunyai tugas :
1. Melaksanakan tugas Pendampingan RPIIJM Kabupaten Aceh Selatan;
2. Melaksanakan tugas pembangunan kelembagaan dan dan sumber daya
manusia di tingkat Kabupaten Aceh Selatan;
3. Melaksanakan tugas evaluasi dan usulan RPIIJM Kabupaten Aceh Selatan
yang akan dihasilkan dari proses pendampingan RPIIJM;
4. Melaksanakan evaluasi guna perbaikan dan penyempurnaan terus
menerus pendampingan RPIIJM Kabupaten Aceh Selatan.
BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN
VI- 33
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM)
KABUPATEN ACEH SELATAN
C. Tim Sekretariat, mempunyai tugas :
1. Melaksanakan tugas memberikan dukungan teknis, administrasi dan
logistik pada Tim Pengarah dan Tim Pelaksana RPIIJM Kabupaten Aceh
Selatan;
2. Menyelenggarakan sistem informasi manajemen untuk pengendalian dan
evaluasi pelaksanaan RPIIJM Kabupaten Aceh Selatan;
3. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Tim Pengarah dan Tim
Pelaksana RPIIJM Kabupaten Aceh Selatan.
BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN
VI- 34