BAB 1 PENDAHULUAN - DOCRPIJM 1506587275Lap III Bab 1 Pendahuluan RPIJM Nira R3
BAB
1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1.
LATAR BELAKANG
Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 2 Tahun 2015 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019 mengamanatkan
beberapa hal terkait dengan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya,
antara lain: tercapainya pengentasan permukiman kumuh perkotaan menjadi
0%, tercapainya 100%pelayanan air minum bagi seluruh penduduk Indonesia,
serta meningkatnya akses penduduk terhadap sanitasi layak (air limbah
domestik, sampah, dan drainase lingkungan) menjadi 100% pada tingkat
kebutuhan dasar.
Bidang Cipta Karya sebagai bentuk pelayanan dasar permukiman merupakan
urusan pemerintahan konkuren dan harus diemban bersama sesuai dengan
bentuk kewenangannya. Hal ini telah termuat dalam Undang-Undang Nomor
23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah yang mengamanatakan bahwa
pelayanan dasar merupakan urusan wajib antara antara Pemerintah Pusat,
Pemerintahan Daerah provinsi dan Daerah kabupaten/kota.
Sebagai dokumen perencanaan dan acuan penganggaran Bidang Cipta Karya,
mengacu pada Renstra Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
melalui
Permen
PUPR
No.
13/RPT/M/2015
tentang
Rencana
Strategis
(Renstra) Kementerian Pekerjaan Umum tahun 2015–2019 yang memuat visi,
misi, tujuan, sasaran, arah kebijakan, strategi, program dan kegiatan,
kerangka
regulasi,
kerangka
kelembagaan,
serta
kerangka
pendanaan
pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsi Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat.
Berdasarkan
hal
tersebut,
dalam
upayanya
mendukung
pembangunan
infrastruktur permukiman, Pemerintah Daerah Kabupaten Nias Utara Povinsi
I-1
Sumatera Utara perlu menyusun dokumen perencanaan berikut program
penganggarannya berupa Rencana Program Investasi Jangka Menengah
(RPIJM) Bidang Cipta Karya. Penyusunan dokumen RPIJM ini merupakan
upaya Pemerintah Kabupaten Nias Utara dalam melaksanakan pengembangan
infrastruktur permukiman berdasarkan kebutuhan dan arahan programprogram prioritas Bidang Cipta Karya di seluruh wilayah Kabupaten Nias Utara
dengan lebih terpadu, efisien dan efektif sehingga dapat memberikan manfaat
sebesar-besarnya bagi seluruh masyarakat.
1.2.
MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud RPIJM Bidang Cipta Karya adalah mewujudkan kemandirian daerah
dalam penyelenggaraan infrastruktur permukiman yang berkelanjutan, ,
menciptakan kualitas kehidupan masyarakat yang sejahtera selaras dengan
tujuan pembangunan nasional.
Sedangkan tujuan RPIJM adalah sebagai dokumen acuan bagi Kabupaten Nias
Utara
dalam
infrastruktur
pendanaan,
perencanaan
Bidang
baik
Cipta
APBN,
program
Karya
APBD
dan
yang
Propinsi,
anggaran
serta
pembangunan
berasal
dari
berbagai
sumber
APBD
Kota,
maupun
sumber
pendanaan lainnya dalam jangka waktu lima tahun yang mencakup multi
sektor, multi sumber pendanaan, dan multi stakeholders sehingga dapat lebih
terarah dan berkesinambungan.
1.3.
ACUAN PERATURAN DAN PERUNDANGAN
Dalam rangka meningkatkan keterpaduan pembangunan infrastruktur Bidang
Cipta Karya, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum
dan
Perumahan
Rakyat,
mengharapkan
setiap
kabupaten/kota
dapat
menyusunan perencanaan yang terintegrasi berupa RPIJM. Hal tersebut telah
disampaikan
melalui
Surat
Edaran
Dirjen
Cipta
Karya
Nomor:
06/SE/DC/2014 Tentang Pedoman Penyusunan Rencana Terpadu dan
Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) tahun
2014.
Berdasarkan Surat Edaran Direktur Jenderal Cipta Karya tentang Renstra DJCK
tersebut, disebutkan bahwa Renstra DJCK 2015-2019 merupakan penjuru bagi
seluruh Unit Organisasi di lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya dalam
menyusun berbagai dokumen perencanaan, pemrograman dan penganggaran
I-2
(dalam hal ini termasuk arahan penyusunan RPIJM Kabupaten/Kota),
serta evaluasi kinerja, seperti RENJA-KL, RKA-KL, dan LAKIP.
Surat Edaran kepada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota untuk melaksanakan
penyusunan RPIJM
I-3
I-4
I-5
I-6
Selanjutnya
pada
tahun
2016
diperbaharuai
melalui
Panduan/Simulasi
Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang
Cipta Karya Kabupaten/Kota yang disampaikan oleh Subdit Keterpaduan
Perencanaan dan Kemitraan Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman
Direktorat Jenderal Cipta Karya.
Panduan Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten/Kota Tahun 2016
Pembaharuan pedoman penyusunan RPIJM ini didasarkan pada:
1) Pemutakhiran
Amanat
Pembangunan
Bidang
Cipta
Karya,
sesuai
Perpres RI No. 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional 2015-2019;
2) Penyesuaian Sasaran Strategis, seuai Permen PUPR No. 13/RPT/M/2015
tentang Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Pekerjaan Umum
tahun 2015–2019;dan
3) Perubahan Nomenklatur Bidang Cipta Karya, sesuai Surat Edaran
Nomor: 50/SE/Dc/2016 Tentang Rencana Strategis (Renstra) Direktorat
Jenderal Cipta Karya Tahun 2015-2019.
Prinsip Penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya mengacu pada Perangkat
peraturan dan perundangan sebagai berikut:
A. Amanat perundangan yang terkait bidang Cipta Karya:
1)
Undang-Undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional
2)
Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
I-7
3)
Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
4)
Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antar Pusat dan Pemerintahan Daerah
5)
Undang-Undang No. 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah
6)
Undang-Undang No. 1 tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan
Permukiman
7)
Undang-Undang No. 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun
8)
Undang-Undang No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung
B. Peraturan pelaksanaan bidang Cipta Karya:
1)
Peraturan Pemerintah No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara;
2)
Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2004 tentang Jalan;
3)
Peraturan
Pemerintah
No.
36
tahun
2005
Tentang
Peraturan
Pelaksanaan UUBG (Undang Undang Bangunan Gedung);
4)
Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Nasional;
5)
Peraturan Pemerintah No. 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan
Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah ;
6)
Peraturan
Pemerintah
No.
88
Tahun
2014
tentang
Pembinaan
Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman;
7)
Peraturan Pemerintah No. 121 Tahun 2015 tentang Pengusahaan
Sumber Daya Air;
8)
Peraturan Pemerintah No. 122 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan
Sistem Penyediaan Air Minum;
9)
Perpres No. 67 Tahun 2005 Tentang Kerjasama Pemerintah Dengan
Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur, dengan perubahannya
Perpres No. 13 Tahun 2010 dan Perpres No. 56 Tahun 2011;
10) Perpres No. 81 Tahun 2010 Tentang Grand Design Reformasi Birokrasi
2010-2025;
11) Perpres No. 61 Tahun 2011 tentang Rencana Aksi Nasional Penurunan
Emisi Gas Rumah Kaca;
12) Perpres No. 185 Tahun 2014 tentang Percepatan Penyediaan Air
Minum dan Sanitasi;
13) Perpres No. 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Tahun 2015-2019;
I-8
14) Perpres No. 15 Tahun 2015 tentang Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat;
15) Perpres No. 38 Tahun 2015 tentang Kerjasama Pemerintah dengan
Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur;
16) Permen PU No. 21/PRT/M/2006 Tentang Kebijakan dan Strategi
Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Persampahan (KSNPSPP);
17) Permen PU No. 06/PRT/M/2007 Tentang Pedoman Umum Rencana
Tata Bangunan dan Lingkungan;
18) Permen
PU
No.
45/PRT/M/2007
Tentang
Pedoman
Teknis
Pembangunan Bangunan Gedung Negara;
19) Permen PU No. 16/PRT/M/2008 Tentang Kebijakan dan Strategi
Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah Permukiman
(KSNP-SPALP);
20) Permen PU No. 24/PRT/M/2008 Tentang Pedoman Pemeliharaan Dan
Perawatan Bangunan Gedung;
21) Permen PU No. 16/PRT/M/2010 Tentang Pedoman Teknis Pemeriksaan
Berkala Bangunan Gedung;
22) Permen
PU
No.
18/PRT/M/2012
Tentang
Pedoman
Pembinaan
Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum;
23) Permen PU No. 03/PRT/M/2013 Tentang Penyelenggaraan Prasarana
dan Sarana Persampahan dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga
dan Sampah Sejenis Rumah Tangga;
24) Permen PU No. 13/PRT/M/2013 Tentang Kebijakan dan Strategi
Nasional Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum;
25) Permen PU No. 1/PRT/M/2014 Tentang SPM Bidang Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang;
26) Permen PU No. 12/PRT/M/2014 tentang Penyelenggaraan Sistem
Drainase Perkotaan;
27) Permen PU No. 25/PRT/M/2014 tentang Prosedur Operasional Standar
Pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum;
28) Permen PUPR No. 02/PRT/M/2015 tentang Bangunan Gedung Hijau;
29) Permen PUPR No. 03/PRT/M/2015 Petunjuk Teknis Penggunaan Dana
Alokasi Khusus Bidang Infrastruktur;
30) Permen PUPR No. 15/PRT/M/2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
I-9
31) Permen PU No. 34/PRT/M/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit
Pelaksana Teknis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat;
32) Permendagri
No.
57
Tahun
2010
Tentang
Standar
Pelayanan
Perkotaan;
33) Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 492/Menkes/Per/IV/2010
Tentang Persyaratan Kualitas Air Minum.
1.4.
PENGERTIAN RPIJM
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Bidang
Cipta Karya
atau
disingkat sebagai RPIJM Cipta Karya adalah dokumen rencana dan program
pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya dalam periode lima tahun yang
dilaksanakan secara terpadu oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah
Provinsi,
Pemerintah
Daerah
Kabupaten/Kota
maupun
oleh
masyarakat/swasta, dengan mengacu pada rencana spasial dan rencana
pembangunan
ditiap
tingkatannya,
untuk
menjamin
keberlangsungan
kehidupan masyarakat yang berkualitas dan mewujudkan pembangunan
infrastruktur Cipta Karya yang berkelanjutan.
1.5.
KEDUDUKAN RPIJM
Dokumen RPIJM disusun pada tingkat Kabupaten/Kota yang bersifat multi
sektor, multi stakeholder, dan
multi
pendanaan. Yang di maksud dengan
multi sektor adalah RPIJM meliputi sektor-sektor di lingkungan Ditjen Cipta
Karya yaitu Pengembangan Kawasan Permukiman (PKP), Bina Penataan
Bangunan (BPB), Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman (PPLP)
dan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (PSPAM).
Adapun maksud dari multi stakeholder adalah para pemangku kepentingan
yang terkait turut dilibatkan dalam proses penyusunan dan implementasi
RPIJM sesuai kewenangan dan peranannya masing-masing. Stakeholder yang
terkait dalam RPIJM meliputi Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah Provinsi,
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota maupun oleh masyarakat dan dunia
usaha. Sedangkan maksud dari multi-pendanaan adalah sumber pembiayaan
infrastruktur permukiman dalam RPIJM tidak hanya berasal dari pemerintah
pusat, tetapi juga pemerintah provinsi, pemerintah Kabupaten/Kota, serta
dunia usaha dan masyarakat.
I - 10
Gambar 1. 1. Kedudukan RPIJM dalam Sistem Perencanaan Pembangunan
Infrastruktur Bidang Cipta Karya
Penyusunan RPIJM bidang Cipta Karya dilakukan secara terintegrasi terhadap
berbagai Strategi Pembangunan Sektor dan Rencana Induk (Masterplan)
Infrastruktur
Bidang
Cipta
Karya
diantaranya;
Strategi
Pembangunan
Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP), Strategi Sanitasi Kota
(SSK), Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL), dan Rencana Induk
Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM), Rencana Tata Ruang Wilayah dan Visi
Misi Pemimpin Daerah yang tertuang dalam RPJMD/Renstra SKPD yang
membidangi bidang Cipta Karya
Gambar 1. 2. Sinergi Dokumen RPIJM Bidang Cipta Karya
I - 11
RPIJM yang telah disusun kemudian akan dituangkan ke dalam rencana
program
tahunan
berupa
Memorandum
Program
yang
merupakan
kesepakatan bersama antara pemerintah, provinsi, dan kabupaten/kota terkait
rencana kegiatan di suatu Kabupaten/Kota dalam jangka waktu 5 tahun.
Sebagai dokumen teknis, RPIJJM sudah harus menampung aspirasi pemangku
kepentingan lokal dan aspirasi masyarakat. Dalam penyusunannya, RPIJM
harus ditekankan pada proses partisipasi melalui dialog dengan seluruh
pemangku kepentingan sehingga dapat diterima oleh semua pihak sebagai
acuan
pembangunan
infrastruktur
bersama.
Dengan
demikian,
maka
pembangunan infrastruktur permukiman bisa ditangani atau dibiayai secara
bersama-sama oleh para pemangku kepentingan. RPIJM tidak dimaksudkan
untuk menggantikan fungsi RPJMD ataupun Renstra SKPD, namun RPIJM
merupakan dokumen teknis operasional pembangunan bidang Cipta Karya
yang
berisikan
rencana
investasi
infrastruktur
sesuai
kebutuhan
dan
kemampuan daerah.
1.6.
MUATAN RPIJM
Muatan RPIJM berpedoman pada Panduan/Simulasi Penyusunan Rencana
Program
Investasi
Jangka
Menengah
(RPIJM)
Bidang
Cipta
Karya
Kabupaten/Kota yang disampaikan oleh Subdit Keterpaduan Perencanaan dan
Kemitraan
Direktorat
Keterpaduan
Infrastruktur
Permukiman
Direktorat
Jenderal Cipta Karya tahun 2016. Adapun substansi muatan RPIJM ini terdiri
dari 8 (delapan) bab, yaitu:
Bab 1, Pendahuluan
Bab ini menguraikan latar belakang, maksud dan tujuan, pengertian
dan kedudukan RPIJM, muatan RPIJM serta landasan hukum.
Bab 2, Profil Kabupaten Nias Utara
Membahas mengenai wilayah administrasi, potensi wilayah, demografi
dan urbanisasi, serta isu-isu strategis Kabupaten Nias Utara.
Bab 3, Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis Infrastruktur Bid. Cipta Karya
Bab ini berisi tentang Arahan Kebijakan Pembangunan Bidang Cipta
Karya, Arahan Penataan Ruang dan Rencana Strategis Infrastruktur
Bidang Cipta Karya
Bab 4, Analisis Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan
I - 12
Bab ini membahas tentang analisis sosial, ekonomi, dan lingkungan
antara lain Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) dan analisis
kemiskinan.
Bab 5, Kerangka Strategi Pendanaan Infrastruktur Bidang Cipta Karya
Membahas mengenai kebutuhan investasi, potensi pendanaan, dan
alternatif pendanaan.
Bab 6, Kerangka Kelembagaan dan Regulasi Kabupaten/Kota
Bab ini membahas mengenai kerangka kelembagaan dan kerangka
regulasi yang ada di kabupaten/kota.
Bab 7, Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta Karya
Pada
bab
ini
membahas
mengenai
rencana
program
investasi
infrastruktur Bidang Cipta Karya untuk masing-masing sektor, yaitu
sektor Pengembangan Kawasan Permukiman, Bina Penataan Bangunan,
Pengembangan dan Penyehatan Lingkungan Permukiman (PPLP) dan
Sektor
Pengembangan
Air
Minum
(PSPAM).
Pada
setiap
sektor
dijelaskan kondisi eksisting, analisis kebutuhan, serta usulan kebutuhan
program dan pendanaan masing-masing sektor.
Bab 8. Memorandum Program Jangka Menengah Bidang Cipta Karya
Pada bab terakhir ini berisi matriks program investasi RPIJM Kabupaten
Nias Utara dan matriks keterpaduan program pada kawasan prioritas
Kabupaten Nias Utara.
I - 13
1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1.
LATAR BELAKANG
Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 2 Tahun 2015 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019 mengamanatkan
beberapa hal terkait dengan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya,
antara lain: tercapainya pengentasan permukiman kumuh perkotaan menjadi
0%, tercapainya 100%pelayanan air minum bagi seluruh penduduk Indonesia,
serta meningkatnya akses penduduk terhadap sanitasi layak (air limbah
domestik, sampah, dan drainase lingkungan) menjadi 100% pada tingkat
kebutuhan dasar.
Bidang Cipta Karya sebagai bentuk pelayanan dasar permukiman merupakan
urusan pemerintahan konkuren dan harus diemban bersama sesuai dengan
bentuk kewenangannya. Hal ini telah termuat dalam Undang-Undang Nomor
23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah yang mengamanatakan bahwa
pelayanan dasar merupakan urusan wajib antara antara Pemerintah Pusat,
Pemerintahan Daerah provinsi dan Daerah kabupaten/kota.
Sebagai dokumen perencanaan dan acuan penganggaran Bidang Cipta Karya,
mengacu pada Renstra Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
melalui
Permen
PUPR
No.
13/RPT/M/2015
tentang
Rencana
Strategis
(Renstra) Kementerian Pekerjaan Umum tahun 2015–2019 yang memuat visi,
misi, tujuan, sasaran, arah kebijakan, strategi, program dan kegiatan,
kerangka
regulasi,
kerangka
kelembagaan,
serta
kerangka
pendanaan
pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsi Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat.
Berdasarkan
hal
tersebut,
dalam
upayanya
mendukung
pembangunan
infrastruktur permukiman, Pemerintah Daerah Kabupaten Nias Utara Povinsi
I-1
Sumatera Utara perlu menyusun dokumen perencanaan berikut program
penganggarannya berupa Rencana Program Investasi Jangka Menengah
(RPIJM) Bidang Cipta Karya. Penyusunan dokumen RPIJM ini merupakan
upaya Pemerintah Kabupaten Nias Utara dalam melaksanakan pengembangan
infrastruktur permukiman berdasarkan kebutuhan dan arahan programprogram prioritas Bidang Cipta Karya di seluruh wilayah Kabupaten Nias Utara
dengan lebih terpadu, efisien dan efektif sehingga dapat memberikan manfaat
sebesar-besarnya bagi seluruh masyarakat.
1.2.
MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud RPIJM Bidang Cipta Karya adalah mewujudkan kemandirian daerah
dalam penyelenggaraan infrastruktur permukiman yang berkelanjutan, ,
menciptakan kualitas kehidupan masyarakat yang sejahtera selaras dengan
tujuan pembangunan nasional.
Sedangkan tujuan RPIJM adalah sebagai dokumen acuan bagi Kabupaten Nias
Utara
dalam
infrastruktur
pendanaan,
perencanaan
Bidang
baik
Cipta
APBN,
program
Karya
APBD
dan
yang
Propinsi,
anggaran
serta
pembangunan
berasal
dari
berbagai
sumber
APBD
Kota,
maupun
sumber
pendanaan lainnya dalam jangka waktu lima tahun yang mencakup multi
sektor, multi sumber pendanaan, dan multi stakeholders sehingga dapat lebih
terarah dan berkesinambungan.
1.3.
ACUAN PERATURAN DAN PERUNDANGAN
Dalam rangka meningkatkan keterpaduan pembangunan infrastruktur Bidang
Cipta Karya, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum
dan
Perumahan
Rakyat,
mengharapkan
setiap
kabupaten/kota
dapat
menyusunan perencanaan yang terintegrasi berupa RPIJM. Hal tersebut telah
disampaikan
melalui
Surat
Edaran
Dirjen
Cipta
Karya
Nomor:
06/SE/DC/2014 Tentang Pedoman Penyusunan Rencana Terpadu dan
Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) tahun
2014.
Berdasarkan Surat Edaran Direktur Jenderal Cipta Karya tentang Renstra DJCK
tersebut, disebutkan bahwa Renstra DJCK 2015-2019 merupakan penjuru bagi
seluruh Unit Organisasi di lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya dalam
menyusun berbagai dokumen perencanaan, pemrograman dan penganggaran
I-2
(dalam hal ini termasuk arahan penyusunan RPIJM Kabupaten/Kota),
serta evaluasi kinerja, seperti RENJA-KL, RKA-KL, dan LAKIP.
Surat Edaran kepada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota untuk melaksanakan
penyusunan RPIJM
I-3
I-4
I-5
I-6
Selanjutnya
pada
tahun
2016
diperbaharuai
melalui
Panduan/Simulasi
Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang
Cipta Karya Kabupaten/Kota yang disampaikan oleh Subdit Keterpaduan
Perencanaan dan Kemitraan Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman
Direktorat Jenderal Cipta Karya.
Panduan Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten/Kota Tahun 2016
Pembaharuan pedoman penyusunan RPIJM ini didasarkan pada:
1) Pemutakhiran
Amanat
Pembangunan
Bidang
Cipta
Karya,
sesuai
Perpres RI No. 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional 2015-2019;
2) Penyesuaian Sasaran Strategis, seuai Permen PUPR No. 13/RPT/M/2015
tentang Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Pekerjaan Umum
tahun 2015–2019;dan
3) Perubahan Nomenklatur Bidang Cipta Karya, sesuai Surat Edaran
Nomor: 50/SE/Dc/2016 Tentang Rencana Strategis (Renstra) Direktorat
Jenderal Cipta Karya Tahun 2015-2019.
Prinsip Penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya mengacu pada Perangkat
peraturan dan perundangan sebagai berikut:
A. Amanat perundangan yang terkait bidang Cipta Karya:
1)
Undang-Undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional
2)
Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
I-7
3)
Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
4)
Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antar Pusat dan Pemerintahan Daerah
5)
Undang-Undang No. 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah
6)
Undang-Undang No. 1 tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan
Permukiman
7)
Undang-Undang No. 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun
8)
Undang-Undang No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung
B. Peraturan pelaksanaan bidang Cipta Karya:
1)
Peraturan Pemerintah No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara;
2)
Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2004 tentang Jalan;
3)
Peraturan
Pemerintah
No.
36
tahun
2005
Tentang
Peraturan
Pelaksanaan UUBG (Undang Undang Bangunan Gedung);
4)
Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Nasional;
5)
Peraturan Pemerintah No. 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan
Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah ;
6)
Peraturan
Pemerintah
No.
88
Tahun
2014
tentang
Pembinaan
Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman;
7)
Peraturan Pemerintah No. 121 Tahun 2015 tentang Pengusahaan
Sumber Daya Air;
8)
Peraturan Pemerintah No. 122 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan
Sistem Penyediaan Air Minum;
9)
Perpres No. 67 Tahun 2005 Tentang Kerjasama Pemerintah Dengan
Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur, dengan perubahannya
Perpres No. 13 Tahun 2010 dan Perpres No. 56 Tahun 2011;
10) Perpres No. 81 Tahun 2010 Tentang Grand Design Reformasi Birokrasi
2010-2025;
11) Perpres No. 61 Tahun 2011 tentang Rencana Aksi Nasional Penurunan
Emisi Gas Rumah Kaca;
12) Perpres No. 185 Tahun 2014 tentang Percepatan Penyediaan Air
Minum dan Sanitasi;
13) Perpres No. 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Tahun 2015-2019;
I-8
14) Perpres No. 15 Tahun 2015 tentang Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat;
15) Perpres No. 38 Tahun 2015 tentang Kerjasama Pemerintah dengan
Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur;
16) Permen PU No. 21/PRT/M/2006 Tentang Kebijakan dan Strategi
Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Persampahan (KSNPSPP);
17) Permen PU No. 06/PRT/M/2007 Tentang Pedoman Umum Rencana
Tata Bangunan dan Lingkungan;
18) Permen
PU
No.
45/PRT/M/2007
Tentang
Pedoman
Teknis
Pembangunan Bangunan Gedung Negara;
19) Permen PU No. 16/PRT/M/2008 Tentang Kebijakan dan Strategi
Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah Permukiman
(KSNP-SPALP);
20) Permen PU No. 24/PRT/M/2008 Tentang Pedoman Pemeliharaan Dan
Perawatan Bangunan Gedung;
21) Permen PU No. 16/PRT/M/2010 Tentang Pedoman Teknis Pemeriksaan
Berkala Bangunan Gedung;
22) Permen
PU
No.
18/PRT/M/2012
Tentang
Pedoman
Pembinaan
Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum;
23) Permen PU No. 03/PRT/M/2013 Tentang Penyelenggaraan Prasarana
dan Sarana Persampahan dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga
dan Sampah Sejenis Rumah Tangga;
24) Permen PU No. 13/PRT/M/2013 Tentang Kebijakan dan Strategi
Nasional Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum;
25) Permen PU No. 1/PRT/M/2014 Tentang SPM Bidang Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang;
26) Permen PU No. 12/PRT/M/2014 tentang Penyelenggaraan Sistem
Drainase Perkotaan;
27) Permen PU No. 25/PRT/M/2014 tentang Prosedur Operasional Standar
Pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum;
28) Permen PUPR No. 02/PRT/M/2015 tentang Bangunan Gedung Hijau;
29) Permen PUPR No. 03/PRT/M/2015 Petunjuk Teknis Penggunaan Dana
Alokasi Khusus Bidang Infrastruktur;
30) Permen PUPR No. 15/PRT/M/2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
I-9
31) Permen PU No. 34/PRT/M/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit
Pelaksana Teknis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat;
32) Permendagri
No.
57
Tahun
2010
Tentang
Standar
Pelayanan
Perkotaan;
33) Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 492/Menkes/Per/IV/2010
Tentang Persyaratan Kualitas Air Minum.
1.4.
PENGERTIAN RPIJM
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Bidang
Cipta Karya
atau
disingkat sebagai RPIJM Cipta Karya adalah dokumen rencana dan program
pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya dalam periode lima tahun yang
dilaksanakan secara terpadu oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah
Provinsi,
Pemerintah
Daerah
Kabupaten/Kota
maupun
oleh
masyarakat/swasta, dengan mengacu pada rencana spasial dan rencana
pembangunan
ditiap
tingkatannya,
untuk
menjamin
keberlangsungan
kehidupan masyarakat yang berkualitas dan mewujudkan pembangunan
infrastruktur Cipta Karya yang berkelanjutan.
1.5.
KEDUDUKAN RPIJM
Dokumen RPIJM disusun pada tingkat Kabupaten/Kota yang bersifat multi
sektor, multi stakeholder, dan
multi
pendanaan. Yang di maksud dengan
multi sektor adalah RPIJM meliputi sektor-sektor di lingkungan Ditjen Cipta
Karya yaitu Pengembangan Kawasan Permukiman (PKP), Bina Penataan
Bangunan (BPB), Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman (PPLP)
dan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (PSPAM).
Adapun maksud dari multi stakeholder adalah para pemangku kepentingan
yang terkait turut dilibatkan dalam proses penyusunan dan implementasi
RPIJM sesuai kewenangan dan peranannya masing-masing. Stakeholder yang
terkait dalam RPIJM meliputi Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah Provinsi,
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota maupun oleh masyarakat dan dunia
usaha. Sedangkan maksud dari multi-pendanaan adalah sumber pembiayaan
infrastruktur permukiman dalam RPIJM tidak hanya berasal dari pemerintah
pusat, tetapi juga pemerintah provinsi, pemerintah Kabupaten/Kota, serta
dunia usaha dan masyarakat.
I - 10
Gambar 1. 1. Kedudukan RPIJM dalam Sistem Perencanaan Pembangunan
Infrastruktur Bidang Cipta Karya
Penyusunan RPIJM bidang Cipta Karya dilakukan secara terintegrasi terhadap
berbagai Strategi Pembangunan Sektor dan Rencana Induk (Masterplan)
Infrastruktur
Bidang
Cipta
Karya
diantaranya;
Strategi
Pembangunan
Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP), Strategi Sanitasi Kota
(SSK), Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL), dan Rencana Induk
Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM), Rencana Tata Ruang Wilayah dan Visi
Misi Pemimpin Daerah yang tertuang dalam RPJMD/Renstra SKPD yang
membidangi bidang Cipta Karya
Gambar 1. 2. Sinergi Dokumen RPIJM Bidang Cipta Karya
I - 11
RPIJM yang telah disusun kemudian akan dituangkan ke dalam rencana
program
tahunan
berupa
Memorandum
Program
yang
merupakan
kesepakatan bersama antara pemerintah, provinsi, dan kabupaten/kota terkait
rencana kegiatan di suatu Kabupaten/Kota dalam jangka waktu 5 tahun.
Sebagai dokumen teknis, RPIJJM sudah harus menampung aspirasi pemangku
kepentingan lokal dan aspirasi masyarakat. Dalam penyusunannya, RPIJM
harus ditekankan pada proses partisipasi melalui dialog dengan seluruh
pemangku kepentingan sehingga dapat diterima oleh semua pihak sebagai
acuan
pembangunan
infrastruktur
bersama.
Dengan
demikian,
maka
pembangunan infrastruktur permukiman bisa ditangani atau dibiayai secara
bersama-sama oleh para pemangku kepentingan. RPIJM tidak dimaksudkan
untuk menggantikan fungsi RPJMD ataupun Renstra SKPD, namun RPIJM
merupakan dokumen teknis operasional pembangunan bidang Cipta Karya
yang
berisikan
rencana
investasi
infrastruktur
sesuai
kebutuhan
dan
kemampuan daerah.
1.6.
MUATAN RPIJM
Muatan RPIJM berpedoman pada Panduan/Simulasi Penyusunan Rencana
Program
Investasi
Jangka
Menengah
(RPIJM)
Bidang
Cipta
Karya
Kabupaten/Kota yang disampaikan oleh Subdit Keterpaduan Perencanaan dan
Kemitraan
Direktorat
Keterpaduan
Infrastruktur
Permukiman
Direktorat
Jenderal Cipta Karya tahun 2016. Adapun substansi muatan RPIJM ini terdiri
dari 8 (delapan) bab, yaitu:
Bab 1, Pendahuluan
Bab ini menguraikan latar belakang, maksud dan tujuan, pengertian
dan kedudukan RPIJM, muatan RPIJM serta landasan hukum.
Bab 2, Profil Kabupaten Nias Utara
Membahas mengenai wilayah administrasi, potensi wilayah, demografi
dan urbanisasi, serta isu-isu strategis Kabupaten Nias Utara.
Bab 3, Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis Infrastruktur Bid. Cipta Karya
Bab ini berisi tentang Arahan Kebijakan Pembangunan Bidang Cipta
Karya, Arahan Penataan Ruang dan Rencana Strategis Infrastruktur
Bidang Cipta Karya
Bab 4, Analisis Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan
I - 12
Bab ini membahas tentang analisis sosial, ekonomi, dan lingkungan
antara lain Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) dan analisis
kemiskinan.
Bab 5, Kerangka Strategi Pendanaan Infrastruktur Bidang Cipta Karya
Membahas mengenai kebutuhan investasi, potensi pendanaan, dan
alternatif pendanaan.
Bab 6, Kerangka Kelembagaan dan Regulasi Kabupaten/Kota
Bab ini membahas mengenai kerangka kelembagaan dan kerangka
regulasi yang ada di kabupaten/kota.
Bab 7, Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta Karya
Pada
bab
ini
membahas
mengenai
rencana
program
investasi
infrastruktur Bidang Cipta Karya untuk masing-masing sektor, yaitu
sektor Pengembangan Kawasan Permukiman, Bina Penataan Bangunan,
Pengembangan dan Penyehatan Lingkungan Permukiman (PPLP) dan
Sektor
Pengembangan
Air
Minum
(PSPAM).
Pada
setiap
sektor
dijelaskan kondisi eksisting, analisis kebutuhan, serta usulan kebutuhan
program dan pendanaan masing-masing sektor.
Bab 8. Memorandum Program Jangka Menengah Bidang Cipta Karya
Pada bab terakhir ini berisi matriks program investasi RPIJM Kabupaten
Nias Utara dan matriks keterpaduan program pada kawasan prioritas
Kabupaten Nias Utara.
I - 13