BAB 1 PENDAHULUAN - DOCRPIJM 1506587275Lap III Bab 1 Pendahuluan RPIJM Nira R3

BAB

1
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1.

LATAR BELAKANG

Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 2 Tahun 2015 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019 mengamanatkan
beberapa hal terkait dengan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya,
antara lain: tercapainya pengentasan permukiman kumuh perkotaan menjadi
0%, tercapainya 100%pelayanan air minum bagi seluruh penduduk Indonesia,
serta meningkatnya akses penduduk terhadap sanitasi layak (air limbah
domestik, sampah, dan drainase lingkungan) menjadi 100% pada tingkat
kebutuhan dasar.
Bidang Cipta Karya sebagai bentuk pelayanan dasar permukiman merupakan
urusan pemerintahan konkuren dan harus diemban bersama sesuai dengan
bentuk kewenangannya. Hal ini telah termuat dalam Undang-Undang Nomor
23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah yang mengamanatakan bahwa

pelayanan dasar merupakan urusan wajib antara antara Pemerintah Pusat,
Pemerintahan Daerah provinsi dan Daerah kabupaten/kota.
Sebagai dokumen perencanaan dan acuan penganggaran Bidang Cipta Karya,
mengacu pada Renstra Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
melalui

Permen

PUPR

No.

13/RPT/M/2015

tentang

Rencana

Strategis


(Renstra) Kementerian Pekerjaan Umum tahun 2015–2019 yang memuat visi,
misi, tujuan, sasaran, arah kebijakan, strategi, program dan kegiatan,
kerangka

regulasi,

kerangka

kelembagaan,

serta

kerangka

pendanaan

pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsi Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat.
Berdasarkan


hal

tersebut,

dalam

upayanya

mendukung

pembangunan

infrastruktur permukiman, Pemerintah Daerah Kabupaten Nias Utara Povinsi
I-1

Sumatera Utara perlu menyusun dokumen perencanaan berikut program
penganggarannya berupa Rencana Program Investasi Jangka Menengah
(RPIJM) Bidang Cipta Karya. Penyusunan dokumen RPIJM ini merupakan
upaya Pemerintah Kabupaten Nias Utara dalam melaksanakan pengembangan
infrastruktur permukiman berdasarkan kebutuhan dan arahan programprogram prioritas Bidang Cipta Karya di seluruh wilayah Kabupaten Nias Utara

dengan lebih terpadu, efisien dan efektif sehingga dapat memberikan manfaat
sebesar-besarnya bagi seluruh masyarakat.
1.2.

MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud RPIJM Bidang Cipta Karya adalah mewujudkan kemandirian daerah
dalam penyelenggaraan infrastruktur permukiman yang berkelanjutan, ,
menciptakan kualitas kehidupan masyarakat yang sejahtera selaras dengan
tujuan pembangunan nasional.
Sedangkan tujuan RPIJM adalah sebagai dokumen acuan bagi Kabupaten Nias
Utara

dalam

infrastruktur
pendanaan,

perencanaan
Bidang

baik

Cipta

APBN,

program
Karya

APBD

dan

yang

Propinsi,

anggaran

serta


pembangunan

berasal

dari

berbagai

sumber

APBD

Kota,

maupun

sumber

pendanaan lainnya dalam jangka waktu lima tahun yang mencakup multi

sektor, multi sumber pendanaan, dan multi stakeholders sehingga dapat lebih
terarah dan berkesinambungan.
1.3.

ACUAN PERATURAN DAN PERUNDANGAN

Dalam rangka meningkatkan keterpaduan pembangunan infrastruktur Bidang
Cipta Karya, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum
dan

Perumahan

Rakyat,

mengharapkan

setiap

kabupaten/kota


dapat

menyusunan perencanaan yang terintegrasi berupa RPIJM. Hal tersebut telah
disampaikan

melalui

Surat

Edaran

Dirjen

Cipta

Karya

Nomor:

06/SE/DC/2014 Tentang Pedoman Penyusunan Rencana Terpadu dan

Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) tahun
2014.
Berdasarkan Surat Edaran Direktur Jenderal Cipta Karya tentang Renstra DJCK
tersebut, disebutkan bahwa Renstra DJCK 2015-2019 merupakan penjuru bagi
seluruh Unit Organisasi di lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya dalam
menyusun berbagai dokumen perencanaan, pemrograman dan penganggaran
I-2

(dalam hal ini termasuk arahan penyusunan RPIJM Kabupaten/Kota),
serta evaluasi kinerja, seperti RENJA-KL, RKA-KL, dan LAKIP.
Surat Edaran kepada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota untuk melaksanakan
penyusunan RPIJM

I-3

I-4

I-5

I-6


Selanjutnya

pada

tahun

2016

diperbaharuai

melalui

Panduan/Simulasi

Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang
Cipta Karya Kabupaten/Kota yang disampaikan oleh Subdit Keterpaduan
Perencanaan dan Kemitraan Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman
Direktorat Jenderal Cipta Karya.
Panduan Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)

Bidang Cipta Karya Kabupaten/Kota Tahun 2016

Pembaharuan pedoman penyusunan RPIJM ini didasarkan pada:
1) Pemutakhiran

Amanat

Pembangunan

Bidang

Cipta

Karya,

sesuai

Perpres RI No. 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional 2015-2019;
2) Penyesuaian Sasaran Strategis, seuai Permen PUPR No. 13/RPT/M/2015
tentang Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Pekerjaan Umum
tahun 2015–2019;dan
3) Perubahan Nomenklatur Bidang Cipta Karya, sesuai Surat Edaran
Nomor: 50/SE/Dc/2016 Tentang Rencana Strategis (Renstra) Direktorat
Jenderal Cipta Karya Tahun 2015-2019.
Prinsip Penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya mengacu pada Perangkat
peraturan dan perundangan sebagai berikut:
A. Amanat perundangan yang terkait bidang Cipta Karya:
1)

Undang-Undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional

2)

Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
I-7

3)

Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah

4)

Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antar Pusat dan Pemerintahan Daerah

5)

Undang-Undang No. 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah

6)

Undang-Undang No. 1 tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan
Permukiman

7)

Undang-Undang No. 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun

8)

Undang-Undang No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung

B. Peraturan pelaksanaan bidang Cipta Karya:
1)

Peraturan Pemerintah No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara;

2)

Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2004 tentang Jalan;

3)

Peraturan

Pemerintah

No.

36

tahun

2005

Tentang

Peraturan

Pelaksanaan UUBG (Undang Undang Bangunan Gedung);
4)

Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Nasional;

5)

Peraturan Pemerintah No. 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan
Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah ;

6)

Peraturan

Pemerintah

No.

88

Tahun

2014

tentang

Pembinaan

Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman;
7)

Peraturan Pemerintah No. 121 Tahun 2015 tentang Pengusahaan
Sumber Daya Air;

8)

Peraturan Pemerintah No. 122 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan
Sistem Penyediaan Air Minum;

9)

Perpres No. 67 Tahun 2005 Tentang Kerjasama Pemerintah Dengan
Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur, dengan perubahannya
Perpres No. 13 Tahun 2010 dan Perpres No. 56 Tahun 2011;

10) Perpres No. 81 Tahun 2010 Tentang Grand Design Reformasi Birokrasi
2010-2025;
11) Perpres No. 61 Tahun 2011 tentang Rencana Aksi Nasional Penurunan
Emisi Gas Rumah Kaca;
12) Perpres No. 185 Tahun 2014 tentang Percepatan Penyediaan Air
Minum dan Sanitasi;
13) Perpres No. 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Tahun 2015-2019;

I-8

14) Perpres No. 15 Tahun 2015 tentang Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat;
15) Perpres No. 38 Tahun 2015 tentang Kerjasama Pemerintah dengan
Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur;
16) Permen PU No. 21/PRT/M/2006 Tentang Kebijakan dan Strategi
Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Persampahan (KSNPSPP);
17) Permen PU No. 06/PRT/M/2007 Tentang Pedoman Umum Rencana
Tata Bangunan dan Lingkungan;
18) Permen

PU

No.

45/PRT/M/2007

Tentang

Pedoman

Teknis

Pembangunan Bangunan Gedung Negara;
19) Permen PU No. 16/PRT/M/2008 Tentang Kebijakan dan Strategi
Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah Permukiman
(KSNP-SPALP);
20) Permen PU No. 24/PRT/M/2008 Tentang Pedoman Pemeliharaan Dan
Perawatan Bangunan Gedung;
21) Permen PU No. 16/PRT/M/2010 Tentang Pedoman Teknis Pemeriksaan
Berkala Bangunan Gedung;
22) Permen

PU

No.

18/PRT/M/2012

Tentang

Pedoman

Pembinaan

Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum;
23) Permen PU No. 03/PRT/M/2013 Tentang Penyelenggaraan Prasarana
dan Sarana Persampahan dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga
dan Sampah Sejenis Rumah Tangga;
24) Permen PU No. 13/PRT/M/2013 Tentang Kebijakan dan Strategi
Nasional Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum;
25) Permen PU No. 1/PRT/M/2014 Tentang SPM Bidang Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang;
26) Permen PU No. 12/PRT/M/2014 tentang Penyelenggaraan Sistem
Drainase Perkotaan;
27) Permen PU No. 25/PRT/M/2014 tentang Prosedur Operasional Standar
Pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum;
28) Permen PUPR No. 02/PRT/M/2015 tentang Bangunan Gedung Hijau;
29) Permen PUPR No. 03/PRT/M/2015 Petunjuk Teknis Penggunaan Dana
Alokasi Khusus Bidang Infrastruktur;
30) Permen PUPR No. 15/PRT/M/2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
I-9

31) Permen PU No. 34/PRT/M/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit
Pelaksana Teknis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat;
32) Permendagri

No.

57

Tahun

2010

Tentang

Standar

Pelayanan

Perkotaan;
33) Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 492/Menkes/Per/IV/2010
Tentang Persyaratan Kualitas Air Minum.
1.4.

PENGERTIAN RPIJM

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Bidang

Cipta Karya

atau

disingkat sebagai RPIJM Cipta Karya adalah dokumen rencana dan program
pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya dalam periode lima tahun yang
dilaksanakan secara terpadu oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah
Provinsi,

Pemerintah

Daerah

Kabupaten/Kota

maupun

oleh

masyarakat/swasta, dengan mengacu pada rencana spasial dan rencana
pembangunan

ditiap

tingkatannya,

untuk

menjamin

keberlangsungan

kehidupan masyarakat yang berkualitas dan mewujudkan pembangunan
infrastruktur Cipta Karya yang berkelanjutan.
1.5.

KEDUDUKAN RPIJM

Dokumen RPIJM disusun pada tingkat Kabupaten/Kota yang bersifat multi
sektor, multi stakeholder, dan

multi

pendanaan. Yang di maksud dengan

multi sektor adalah RPIJM meliputi sektor-sektor di lingkungan Ditjen Cipta
Karya yaitu Pengembangan Kawasan Permukiman (PKP), Bina Penataan
Bangunan (BPB), Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman (PPLP)
dan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (PSPAM).
Adapun maksud dari multi stakeholder adalah para pemangku kepentingan
yang terkait turut dilibatkan dalam proses penyusunan dan implementasi
RPIJM sesuai kewenangan dan peranannya masing-masing. Stakeholder yang
terkait dalam RPIJM meliputi Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah Provinsi,
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota maupun oleh masyarakat dan dunia
usaha. Sedangkan maksud dari multi-pendanaan adalah sumber pembiayaan
infrastruktur permukiman dalam RPIJM tidak hanya berasal dari pemerintah
pusat, tetapi juga pemerintah provinsi, pemerintah Kabupaten/Kota, serta
dunia usaha dan masyarakat.

I - 10

Gambar 1. 1. Kedudukan RPIJM dalam Sistem Perencanaan Pembangunan
Infrastruktur Bidang Cipta Karya
Penyusunan RPIJM bidang Cipta Karya dilakukan secara terintegrasi terhadap
berbagai Strategi Pembangunan Sektor dan Rencana Induk (Masterplan)
Infrastruktur

Bidang

Cipta

Karya

diantaranya;

Strategi

Pembangunan

Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP), Strategi Sanitasi Kota
(SSK), Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL), dan Rencana Induk
Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM), Rencana Tata Ruang Wilayah dan Visi
Misi Pemimpin Daerah yang tertuang dalam RPJMD/Renstra SKPD yang
membidangi bidang Cipta Karya

Gambar 1. 2. Sinergi Dokumen RPIJM Bidang Cipta Karya
I - 11

RPIJM yang telah disusun kemudian akan dituangkan ke dalam rencana
program

tahunan

berupa

Memorandum

Program

yang

merupakan

kesepakatan bersama antara pemerintah, provinsi, dan kabupaten/kota terkait
rencana kegiatan di suatu Kabupaten/Kota dalam jangka waktu 5 tahun.
Sebagai dokumen teknis, RPIJJM sudah harus menampung aspirasi pemangku
kepentingan lokal dan aspirasi masyarakat. Dalam penyusunannya, RPIJM
harus ditekankan pada proses partisipasi melalui dialog dengan seluruh
pemangku kepentingan sehingga dapat diterima oleh semua pihak sebagai
acuan

pembangunan

infrastruktur

bersama.

Dengan

demikian,

maka

pembangunan infrastruktur permukiman bisa ditangani atau dibiayai secara
bersama-sama oleh para pemangku kepentingan. RPIJM tidak dimaksudkan
untuk menggantikan fungsi RPJMD ataupun Renstra SKPD, namun RPIJM
merupakan dokumen teknis operasional pembangunan bidang Cipta Karya
yang

berisikan

rencana

investasi

infrastruktur

sesuai

kebutuhan

dan

kemampuan daerah.
1.6.

MUATAN RPIJM

Muatan RPIJM berpedoman pada Panduan/Simulasi Penyusunan Rencana
Program

Investasi

Jangka

Menengah

(RPIJM)

Bidang

Cipta

Karya

Kabupaten/Kota yang disampaikan oleh Subdit Keterpaduan Perencanaan dan
Kemitraan

Direktorat

Keterpaduan

Infrastruktur

Permukiman

Direktorat

Jenderal Cipta Karya tahun 2016. Adapun substansi muatan RPIJM ini terdiri
dari 8 (delapan) bab, yaitu:
Bab 1, Pendahuluan
Bab ini menguraikan latar belakang, maksud dan tujuan, pengertian
dan kedudukan RPIJM, muatan RPIJM serta landasan hukum.
Bab 2, Profil Kabupaten Nias Utara
Membahas mengenai wilayah administrasi, potensi wilayah, demografi
dan urbanisasi, serta isu-isu strategis Kabupaten Nias Utara.
Bab 3, Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis Infrastruktur Bid. Cipta Karya
Bab ini berisi tentang Arahan Kebijakan Pembangunan Bidang Cipta
Karya, Arahan Penataan Ruang dan Rencana Strategis Infrastruktur
Bidang Cipta Karya
Bab 4, Analisis Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan

I - 12

Bab ini membahas tentang analisis sosial, ekonomi, dan lingkungan
antara lain Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) dan analisis
kemiskinan.
Bab 5, Kerangka Strategi Pendanaan Infrastruktur Bidang Cipta Karya
Membahas mengenai kebutuhan investasi, potensi pendanaan, dan
alternatif pendanaan.
Bab 6, Kerangka Kelembagaan dan Regulasi Kabupaten/Kota
Bab ini membahas mengenai kerangka kelembagaan dan kerangka
regulasi yang ada di kabupaten/kota.
Bab 7, Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta Karya
Pada

bab

ini

membahas

mengenai

rencana

program

investasi

infrastruktur Bidang Cipta Karya untuk masing-masing sektor, yaitu
sektor Pengembangan Kawasan Permukiman, Bina Penataan Bangunan,
Pengembangan dan Penyehatan Lingkungan Permukiman (PPLP) dan
Sektor

Pengembangan

Air

Minum

(PSPAM).

Pada

setiap

sektor

dijelaskan kondisi eksisting, analisis kebutuhan, serta usulan kebutuhan
program dan pendanaan masing-masing sektor.
Bab 8. Memorandum Program Jangka Menengah Bidang Cipta Karya
Pada bab terakhir ini berisi matriks program investasi RPIJM Kabupaten
Nias Utara dan matriks keterpaduan program pada kawasan prioritas
Kabupaten Nias Utara.

I - 13