PENERAPAN RANGE OF MOTION (ROM) PADA KELUARGA YANG MENGALAMI STROKE UNTUK MENINGKATKAN KEKUATAN OTOT DI DESA KLOPOGODO RT 02 RW 08 KECAMATAN GOMBONG KABUPATEN KEBUMEN - Elib Repository

PENERAPAN RANGE OF MOTION (ROM) PADA KELUARGA YANG
MENGALAMI STROKE UNTUK MENINGKATKAN KEKUATAN OTOT
DI DESA KLOPOGODO RT 02 RW 08 KECAMATAN GOMBONG
KABUPATEN KEBUMEN

Karya Tulis Ilmiah Ini Disusun Sebagai Salah Satu Persyaratan Menyelesaikan
Program Pendidikan Diploma III Keperawatan

Disusun:
Darwati
A01401868

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
2017
i

HALAMAN ORISINALITAS

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Karya Tulis Ilmiah yang saya
ajukan tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar

akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak
terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,
kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar
pustaka.
Gombong, Juli 2017

Darwati

ii

LEMBAR PERSETUJUAN

Karya Tulis Ilmiah oleh Darwati, NIM: A01401868, dengan judul
“Penerapan Range Of Motion (ROM) Pada Keluarga Yang Mengalami Stroke
Untuk Meningkatkan Kekuatan Otot di Desa Klopogodo RT 02 RW 08 Kecamatan
Gombong Kabupaten Kebumen” telah diperiksa dan disetujui untuk diujikan.

Hari/ Tanggal :
Tempat


:

Pembimbing

(Sarwono, S.KM, M.Kes)

iii

LEMBAR PENGESAHAN
Karya Tulis Ilmiah oleh Darwati, NIM: A01401868, dengan judul
“Penerapan Range Of Motion (ROM) Pada Keluarga Yang Mengalami Stroke
Untuk Meningkatkan Kekuatan Otot di Desa Klopogodo RT 02 RW 08 Kecamatan
Gombong Kabupaten Kebumen” telah dipertahankan di depan dewan penguji pada
tanggal 09 Agustus 2017

Dewan Penguji

Penguji Ketua
Rina Saraswati, M.Kep


(............................................)

Penguji Anggota
Sarwono, S.KM, M.Kes

(............................................)

Mengetahui,
Ketua Program Studi DIII Keperawatan
STIKES Muhammadiyah Gombong

(Nurlaila, S.Kep.Ns, M.Kep)
iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Alloh SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini dengan
judul “Penerapan Range Of Motion (ROM) Pada Keluarga Yang Mengalami
Stroke Untuk Meningkatkan Kekuatan Otot di Desa Klopogodo RT 02 RW 08

Kecamatan Gombong Kabupaten Kebumen”. Sholawat serta salam tetap
tercurahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW sehingga penulis
mendapat kemudahan dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
Sehubungan dengan itu penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Herniyatun, S. Kp., M.Kep Sp., Mat, selaku Ketua STIKES Muhammadiyah
Gombong.
2. Nurlaila, S.Kep.Ns, M.Kep, selaku Ketua Program Studi DIII Keperawatan
STIKES Muhammadiyah Gombong
3. Sarwono, S.KM, M.Kes, selaku pembimbing yang telah berkenan memberikan
bimbingan dan pengarahan.
4. Keluarga tercinta, bapak Darsono dan Alm. Ibu jariyah serta kakakku Darwito
tersayang, Bibi Mujirah dan keluarga tersayang yang telah memberikan doa
serta dukungan dalam menyusun karya tulis ilmiah ini.
5. Seseorang yang selalu di hati penulis (U.P), yang senantiasa selalu
memberikan semangat dalam menyusun laporan ini.
6. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, penulis ucapkan
terimakasih atas bantuan dan dukungannya.
Penulis menyadari betul bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari
sempurna dan masih banyak kesalahan yang perlu dikoreksi dan diperbaiki. Oleh

karena itu kritik dan saran sangat diharapkan untuk perbaikan di kemudian hari.
Harapan penulis semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan semoga
Allah SWT selalu memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya. Amin.
Gombong, Juli 2017
Darwati
v

MOTTO

Jadilah seperti karang di lautan yang kuat di hantam ombak dan
kerjakanlah hal yang bermaanfaat untuk diri sendiri dan orang lain,
karena hidup hanyalah sekali.

Tidak ada kekayaan yang melebihi akal dan tidak ada kemelaratan
yang melebihi kebodohan.

Seorang sahabat adalah suatu sumber kebahagiaan di kala kita
merasa tidak bahagia. Seorang sahabat adalah seorang yang
menjawab, apabila kita memanggil dan sering menjawab sebelum
kita panggil.


vi

Program Studi DIII Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong
KTI, Juli 2017
Darwati 1), Sarwono2)
ABSTRAK
PENERAPAN RANGE OF MOTION (ROM) PADA KELUARGA YANG
MENGALAMI STROKE UNTUK MENINGKATKAN KEKUATAN OTOT DESA
KLOPOGODO RT 02 RW 08 KECAMATAN GOMBONG KABUPATEN
KEBUMEN
Latar Belakang: Setiap tahunnya stroke menyerang sekitar 15 juta orang di
seluruh dunia dan sepertiga dari jumlah tersebut mengalami gangguan fungsional.
Angka kejadian stroke non hemoragik di wilayah Kerja Puskesmas Gombong II
tahun 2016 sejumlah 18 kejadian. Mobilisasi persendian dengan latihan Range Of
Motion (ROM) merupakan salah satu bentuk rehabilitasi awal pada penderita
stroke.
Tujuan Penulisan: Melakukan penerapan Range Of Motion (ROM) pada keluarga
yang mengalami stroke untuk meningkatkan kekuatan otot.

Metode: Penelitian ini menggunakan metode studi kasus (Case Study).
Partisipannya berjumlah 2 orang penderita stroke. Instrumen dalam studi kasus ini
berupa lembar pengukuran rentang gerak sendi dan kekuatan otot.
Hasil: Klien yang menderita stroke mengalami gangguan mobilitas fisik.
Tindakan: Tindakan yang dilakukan dalam gangguan mobilitas fisik, penulis
melakukan tindakan latihan ROM.
Evaluasi: Hasil evaluasi menunjukkan diagnosa gangguan mobilitas fisik dan
perilaku kesehatan cenderung beresiko teratasi sebagian.
Kata Kunci: range of motion, kekuatan otot, stroke, keluarga
1. Mahasiswa
2. Dosen

vii

D III OF NURSING DEPARTMENT
MUHAMMADIYAH HEALTH SCIENCE INSTITUTE OF GOMBONG
Scientific Paper, July 2017
Darwati 1), Sarwono2)

ABSTRACT

THE IMPLEMENTATION OF RANGE OF MOTION (ROM) FOR FAMILY
SUFFERING FROM STROKE TO INCREASE MUSCLE STRENGTH
AT KLOPOGODO – RT 02 RW 08, GOMBONG, KEBUMEN
Background: About 15 million people in the world suffer from stroke every year
and one third of them have functional disorder. There are 18 incidents of nonhemorrhagic stroke in the working area of Community Health Centre II of
Gombong in 2016. Joint mobilization with Range of Motion (ROM) exercise is
one of the early forms of rehabilitation of stroke patients.
Objective: To apply Range of Motion (ROM) for family suffering from stroke to
increase muscle strength.
Method: This study is an analytical descriptive with a case study approach. The
participants are 2 clients with stroke. The instrument is a measurement sheet of
joint motion and muscle strength.
Result: After having Range of Motion (ROM) exercise, the muscle strength of the
clients suffering from stroke was increasing.
Implementation: Applying ROM exercise in handling physical mobility disorder.
Evaluation: The diagnosis of physical mobility disorder and health behavior
tends to be at risk were partially resolved.
Keywords: Range of Motion, muscle strength, stroke, family

1. Student

2. Lecturer

viii

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................

i

HALAMAN ORISINALITAS ......................................................................

ii

HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................

iii

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................

iv


KATA PENGANTAR .................................................................................

v

MOTTO........................................................................................................

vi

ABSTRAK ................................................................................................... vii
DAFTAR ISI ............................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN .........................................................................

1

A. Latar Belakang .........................................................................

1

B. Rumusan Masalah .....................................................................


3

C. Tujuan Penulisan ......................................................................

3

D. Manfaat Penulisan .....................................................................

4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................

5

A. Landasan Teori .........................................................................

5

B. Kerangka Konsep .....................................................................

22

BAB III METODE STUDI KASUS..............................................................

23

A. Desain Studi Kasus ...................................................................

27

B. Subyek Studi Kasus ...................................................................

27

C. Fokus Studi Kasus .....................................................................

28

D. Definisi Operasional ..................................................................

28

E. Instrumen Studi Kasus ..............................................................

29

F. Teknik Pengumpulan Data ..........................................................

29

G. Analisa Data dan Penyajian Data ...............................................

30

H Etika Penelitian Studi Kasus .....................................................

31

BAB IV HASIL STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN .............................

33

A. Hasil Studi Kasus ......................................................................

33

B. Pembahasan ...............................................................................

42

C. Keterbatasan Studi Kasus ..........................................................

45

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................

46

ix

A. Kesimpulan ..............................................................................

46

B. Saran .........................................................................................

47

x

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Stroke merupakan penyakit yang tidak menular yang belakangan ini
menjadi kehawatiran banyak orang. Data menunjukkan setiap tahunnya stroke
menyerang sekitar 15 juta orang di seluruh dunia. Di Amerika Serikat, lebih
kurang 5 juta orang pernah mengalami stroke. Sementara di Inggris terdapat
250.000 orang hidup dengan kecacatan karena stroke. Di Asia khususnya di
Indonesia, setiap tahun diperkirakan 500.000 orang mengalami stroke.
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar ( Riskesdas ) Nasional tahun 2013,
prevalensi stroke di Indonesia berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan sebesar
tujuh per mil dan yang terdiagnosis oleh tenaga kesehatan (nakes) atau gejala
sebesar 12,1 per mil. Jadi, sebanyak 57,9 persen penyakit stroke telah
terdiagnosis oleh nakes. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah pada (2015)
jumlah kasus stroke di Jawa Tengah yaitu terdiri dari stroke hemoragik sebanyak
4.558 dan stroke non hemoragik sebanyak 12.795. Jumlah kasus stroke
hemoragik tahun 2015 tertinggi terdapat di Kota Kebumen sebesar 588 kasus.
Gangguan fungsional berat yang dialami pasien stroke karena sebagian
besar penderita stroke mengalami kelemahan otot atau kelumpuhan. Perbaikan
neurologis akan terjadi dalam satu sampai tiga bulan setelah terjadinya stroke.
Selanjutnya perbaikan motorik dan sensorik menyeluruh terjadi pada bulan
keenam sampai satu tahun kemudian (Wade, 2009). Wiwit (2010) mengatakan
bahwa rehabilitasi bagi penderita stroke memang akan sangat dibutuhkan untuk
mereka dalam masa penyembuhan. Rehabilitasi ini berupa latihan melemaskan
anggota tubuh yang sudah terbiasa kaku akibat terkena penyakit stroke yang
mengakibatkan kelumpuhan pada sebagian anggota tubuh si penderita yang
membuat anggota tubuh menjadi mati sebagian. Tujuan rehabilitasi bagi
penderita stroke adalah untuk membantu para penderita agar dapat mempelajari
kembali keterampilan dan keleluasaan yang hilang akibat dari stroke yang selama
ini dialami yang menyerang sebagian otak.
1

2

Rehabilitasi dini pada kasus stroke dapat memperbaiki dan mengembalikan
kemandirian dari pasien stroke seperti aktivitas fungsional, mental dan fungsi
emosional (Elizabeth, 2010). Salah satu rehabilitasi yang dilakukan adalah Range
Of Motion (ROM) yang dapat dilakukan setelah pasien dirawat dalam kurun
waktu 24 jam sampai 14 hari pasca serangan, dikarenakan pada masa ini tingkat
kerusakan yang terjadi belum parah (Bernhardt J et al, 2010). Range Of Motion
(ROM)

bertujuan agar kecacatan akibat serangan stroke dapat seminimal

mungkin dan fungsional yang masih tersisa pada penderita dilatih untuk
meningkatkan kualitas hidup pasien dan yang terbaik adalah dapat bekerja
kembali, dengan pola gerak yang mendekati normal.
Mobilisasi persendian dengan latihan Range Of Motion (ROM) merupakan
salah satu bentuk rehabilitasi awal pada penderita stroke. Range Of Motion
(ROM) adalah latihan yang dilakukan untuk mempertahankan atau memperbaiki
tingkat kesempurnaan kemampuan menggerakkan persendian secara normal dan
lengkap untuk meningkatkan massa otot dan tonus otot (Potter & Perry, 2010).
Melakukan

mobilisasi

persendian dengan latihan ROM dapat mencegah

berbagai komplikasi seperti infeksi saluran perkemihan, pneumonia aspirasi,
nyeri karena tekanan, kontraktur, tromboplebitis, dekubitas sehingga mobilisasi
dini penting dilakukan secara rutin dan kontinyu. Memberikan latihan ROM
secara dini dapat meningkatkan kekuatan otot karena dapat menstimulasi motor
unit sehingga semakin banyak motor unit yang terlibat maka akan terjadi
peningkatan kekuatan otot (Mansjoer, 2010).
Pengetahuan tentang latihan ROM secara dini dapat meningkatkan
kekuatan otot, diharapkan keluarga yang memiliki penderita penyakit stroke
dapat merawat salah satu anggota keluarganya yang mengalami stroke.
Penderita stroke membutuhkan penanganan yang komprehensif, termasuk
upaya pemulihan dan rehabilitasi dalam jangka lama, bahkan sepanjang sisa
hidup penderita. Keluarga sangat berperan dalam fase pemulihan ini sehingga
keluarga diharapkan terlibat dalam penanganan penderita sejak awal
perawatan (Mulyatsih, 2008).

3

Friedman (2008) menyatakan bahwa keluarga sangat mendukung masa
penyembuhan dan pemulihan. perawatan penderita stroke di rumah yang
dapat dilakukan keluarga antara lain: membantu aktivitas fisik setelah stroke,
membantu menangani kebersihan diri, membantu menangani masalah makan dan
minum, menangani masalah kepatuhan program pengobatan, mengatasi masalah
emosional dan kognitif di rumah, mengatasi masalah pencegahan cedera/ jatuh.
Penderita stroke cenderung dapat mempertahankan kemampuannya untuk
melaksanakan aktivitas kehidupan sehari-hari jika mereka menerima
pelayanan terapi dan perawatan di rumah. Terapi dan perawatan di rumah
dapat menurunkan risiko kematian atau kemunduran dalam kemampuan
melaksanakan aktivitas kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis merasa perlu untuk
melakukan penerapan Range Of Motion (ROM)

pada keluarga yang

mengalami stroke untuk meningkatkan kekuatan otot.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penulisan ini adalah “Bagaimana gambaran
penerapan Range Of Motion (ROM) pada keluarga yang mengalami stroke untuk
meningkatkan kekuatan otot ?

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Melakukan penerapan Range Of Motion (ROM) pada keluarga yang
mengalami stroke untuk meningkatkan kekuatan otot.
2. Tujuan Khusus
a. Memaparkan hasil pengkajian pada keluarga yang mengalami stroke
b. Memaparkan hasil analisa data dan keperawatan pada keluarga yang
mengalami stroke
c. Memaparkan hasil diagnosa keperawatan pada keluarga yang mengalami
stroke

4

d. Memaparkan

perencanaan keperawatan yang dilakukan pada keluarga

yang mengalami stroke
e. Memaparkan implementasi keperawatan yang dilakukan pada keluarga
yang mengalami stroke
f. Memaparkan evaluasi keperawatan yang dilakukan pada keluarga yang
mengalami stroke
g. Memaparkan hasil inovasi tindakan Range Of Motion (ROM)

pada

keluarga yang mengalami stroke untuk meningkatkan kekuatan otot.
h. Memaparkan hasil perubahan kekuatan otot sebelum dan sesudah
dilakukan Range Of Motion (ROM) pada keluarga yang mengalami stroke

D. Manfaat
1. Institusi Pendidikan Keperawatan
Institusi pendidikan keperawatan mendapatkan tambahan pengetahuan
ilmiah tentang stroke, Range Of Motion (ROM) pada kondisi stroke dan
kekuatan otot.
2. Penulis
Penulis dapat meningkatkan pemahaman tentang jenis-jenis stroke,
pengaruh pemberian Range Of Motion (ROM) pada kondisi stroke terhadap
dan kekuatan otot pasien stroke.
3. Institusi Kesehatan
Institusi pelayanan kesehatan dapat mewujudkan pelayanan yang
lebih baik bagi masyarakat terutama pada pasien stroke.
4. Masyarakat
Masyarakat mendapatkan informasi metode peningkatan kekuatan
otot pada pasien stroke.
5. Keluarga
Keluarga mendapatkan informasi perawatan stroke di rumah.

DAFTAR PUSTAKA

Auryn, Virzara. (2008). Mengenal dan Memahami Stroke. Jogjakarta: Katahati.
Baughman, D. C., Hackley, J. C., (2010). Keperawatan Medikal-Bedah Buku
Saku Dari Brunner & Suddarth (Terjemahan). Jakarta: EGC.
Bernhardt J (2010). Very early mobilization following acute stroke: controversies,
the unknown, and a way forward. Annals of Indian Academy of Neurology;
11:5, 88.
Dermawan, Deden. (2012). Buku Ajar Keperawatan Komunitas. Yogyakarta :
Gosyen Publishing.
Effendy. (2008). Dasar-dasar kesehatan masyarakat. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC
Elizabeth J. (2010). Buku Saku Patofisologi edisi 3. Jakarta: EGC.
Friedman, M.M. (2008). Keperawatan Keluarga: Teori dan Praktek Edisi 3.
Jakarta: EGC.
Ginsberg L., (2008). Lecture Notes Neurology. Jakarta: Erlangga
Hidayat. (2007). Metode Penelitian Keperawatan dan Tekhnik Analisa Data.
Jakarta: Salemba Medika
Junaidi, I. (2011). Stroke Waspadai Ancamannya. Penerbit Andi, Yogyakarta
Komang Ayu Henny. (2010). Aplikasi Praktis Asuhan Keperawatan. Keluarga
Cetakan I. Jakarta : Sagung Seto
Kurniadi, Anwar. (2013). Manajemen Keperawatan dan Prospektifnya: Teori dan
Aplikasi. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Mansjoer A, Soprohaita, Wardhani WI, Setowulan W. (2010). Stroke dalam
Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Aesculapius FKUI.
Mulyatsih E. Stroke. (2008). Petunjuk Praktis bagi Pengasuh dan Keluarga Klien
Pasca Stroke. Jakarta : FKUI.
Muttaqin, A. (2008). Asuhan keperawatan klien dengan gangguan sistem
persyarafan. Jakarta. Saleba Medika

Notoatmodjo. (2010). Metodologi penelitian Kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta
Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metode Penelitian Ilmu Keperawatan.
Jakarta: Salemba Medika
Palestin B. (2007). Prinsip-prinsip Etika Penelitian Ilmiah. Jakarta
Potter, & Perry, A. G. (2010). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep,
Proses, Dan Praktik, edisi 4, Volume.2. Jakarta: EGC
Price, S, A, (2010). Patofisiologi Konsep Klinis Proses Penyakit. Jakarta: EGC.
Salvari. (2013). Asuhan Keperawatan Keluarga. Cetakan Pertama. Jakarta :
Penerbit CV. Trans Info Media
Schoen F.J. The Heart.In: Kumar V., Abbas A. K., Fausto N. (2010). Robbins and
Cotran: Pathologic Basis Of Disease. Philadelphia: Elsevier Saunders
Inc.
Setiadi. (2008). Konsep & Proses Keperawatan Keluarga. Yogyakarta : Graha.
Ilmu.
Suarti, Ni Made. (2009). Panduan Praktik Keperawatan Lansia. Yogyakarta:
Penerbit PT Citra Aji Pratama
Suprajitno. (2012). Asuhan Keperawatan Keluarga Aplikasi dalam. Praktik.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
Suratun. (2008). Klien Gangguan sistem Muuskuloskeletal. Seri Asuhan
Keperawatan. Jakarta: EGC.
Wade D. T. (2009). The Hemiplegic Arm After Stroke: Measurement And
Recovery. J. Neurology. Psichiatry. 521-4
Wiwit S. (2010). Stroke & penanganannya: memahami, mencegah, &
mengobati stroke. Cetakan I. Jogjakarta: Katahati.

STANDAR OPERASIONAL PRESEDUR
ROM AKTIF
Pengertian : Mobilisasi aktif (Active ROM) adalah kemampuan klien dalam
melakukan pergerakan secara mandiri. Seperti :
1. Leher, spina, serfikal
a. Fleksi

: Menggerakan dagu menempel ke dada, rentang 45o

b. Ekstensi

: Mengembalikan kepala ke posisi tegak, rentang

45°
c. Hiperektensi

: Menekuk kepala ke belakang sejauh mungkin,

rentang 40-45°
d. Fleksi lateral

: Memiringkan kepala sejauh mungkin sejauh

mungkin kearah setiap bahu, rentang 40-45°
e. Rotasi

: Memutar kepala sejauh mungkin dalam gerakan

sirkuler, rentang 180°
Ulangi gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.
2. Bahu
a. Fleksi

: Menaikan lengan dari posisi di samping tubuh ke

depan ke posisi di atas kepala, rentang 180°
b. Ekstensi

: Mengembalikan lengan ke posisi di samping tubuh,

rentang 180°Hiperektensi

: Mengerkan lengan kebelakang tubuh,

siku tetap lurus, rentang 45-60°
c. Abduksi

: Menaikan lengan ke posisi samping di atas kepala

dengan telapak tangan jauh dari kepala, rentang 180°
d. Adduksi

: Menurunkan lengan ke samping dan menyilang

tubuh sejauh mungkin, rentang 320°
e. Rotasi dalam

: Dengan siku pleksi, memutar bahu dengan

menggerakan lengan sampai ibu jari menghadap ke dalam dan ke
belakang, rentang 90°

f. Rotasi luar

: Dengan siku fleksi, menggerakan lengan sampai ibu

jari ke atas dan samping kepala, rentang 90°
g. Sirkumduksi

: Menggerakan lengan dengan lingkaran penuh,

rentang 360° Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.
3. Siku
a. Fleksi

: Menggerakkan siku sehingga lengan bahu bergerak

ke depan sendi bahu dan tangan sejajar bahu, rentang 150°
b. Ektensi

: Meluruskan siku dengan menurunkan tangan,

rentang 150°
4. Lengan bawah
a. Supinasi

: Memutar lengan bawah dan tangan sehingga

telapak tangan menghadap ke atas, rentang 70-90°
b. Pronasi

: Memutar lengan bawah sehingga telapak tangan

menghadap ke bawah, rentang 70-90°
Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.
5. Pergelangan tangan
a. Fleksi

: Menggerakan telapak tangan ke sisi bagian dalam

lengan bawah, rentang 80-90°
b. Ekstensi

: Mengerakan jari-jari tangan sehingga jari-jari,

tangan, lengan bawah berada dalam arah yang sama, rentang 80-90°
c. Hiperekstensi

: Membawa permukaan tangan dorsal ke belakang

sejauh mungkin, rentang 89-90°
d. Abduksi

: Menekuk pergelangan tangan miring ke ibu jari,

rentang 30°
e. Adduksi

: Menekuk pergelangan tangan miring ke arah lima

jari, rentang 30-50°
Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.
6. Jari tangan
a. Fleksi

: Membuat genggaman, rentang 90°

b. Ekstensi

: Meluruskan jari-jari tangan, rentang 90°

c. Hiperekstensi

: Menggerakan jari-jari tangan ke belakang sejauh

mungkin, rentang 30-60°
d. Abduksi

: Mereggangkan jari-jari tangan yang satu dengan

yang lain, rentang 30°
e. Adduksi

: Merapatkan kembali jari-jari tangan, rentang 30°

Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.
7. Ibu jari
a. Fleksi

: Mengerakan ibu jari menyilang permukaan telapak

tangan, rentang 90°
b. Ekstensi

: menggerakan ibu jari lurus menjauh dari tangan,

rentang 90°
c. Abduksi

: Menjauhkan ibu jari ke samping, rentang 30°

d. Adduksi

: Mengerakan ibu jari ke depan tangan, rentang 30°

e. Oposisi

: Menyentuhkan ibu jari ke setiap jari-jari tangan

pada tangan yang sama
Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.
8. Pinggul
a. Fleksi

: Mengerakan tungkai ke depan dan atas, rentang

90-120°
b. Ekstensi

: Menggerakan kembali ke samping tungkai yang

lain, rentang 90-120°
c. Hiperekstensi

: Mengerakan tungkai ke belakang tubuh, rentang

30-50°
d. Abduksi

: Menggerakan tungkai ke samping menjauhi tubuh,

rentang 30-50°
e. Adduksi

: Mengerakan tungkai kembali ke posisi media dan

melebihi jika mungkin, rentang 30-50°
f. Rotasi dalam

: Memutar kaki dan tungkai ke arah tungkai lain,

rentang 90°
g. Rotasi luar
rentang 90°

: Memutar kaki dan tungkai menjauhi tungkai lain,

h. Sirkumduksi

: Menggerakan tungkai melingkar

Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.
9. Lutut
a. Fleksi

: Mengerakan tumit ke arah belakang paha, rentang

120-130°
b. Ekstensi

: Mengembalikan tungkai kelantai, rentang 120-130°

Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.
10. Mata kaki
a. Dorsifleksi

: Menggerakan kaki sehingga jari-jari kaki menekuk

ke atas, rentang 20-30°
b. Flantarfleksi

: Menggerakan kaki sehingga jari-jari kaki menekuk

ke bawah, rentang 45-50°
Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.
11. Kaki
a. Inversi

: Memutar telapak kaki ke samping dalam, rentang

10°
b. Eversi

: Memutar telapak kaki ke samping luar, rentang 10°

Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.
12. Jari-Jari Kaki
a. Fleksi

: Menekukkan jari-jari kaki ke bawah, rentang 30-

60°
b. Ekstensi
c. Abduksi

: Meluruskan jari-jari kaki, rentang 30-60°
: Menggerakan jari-jari kaki satu dengan yang lain,

rentang 15°
d. Adduksi

: Merapatkan kembali bersama-sama, rentang 15°

Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.

STROKE
DAN
GERAKAN
ROM
PENGERTIAN
STROKE
stroke
atau

merupakan
tidak

kurang

berfungsinya

sistem saraf yang terjadi
secara

mendadak

disebabkan

oleh

yang

gangguan

peredaran darah otak.

PENYEBAB STROKE
 Akibat kerusakan pada
arteri (pembuluh darah).
Kerusakan pembuluh darah
bisa terjadi pada orang

lanjut usia, tekanan darah
tinggi, kencing manis.
 Penyakit Jantung

TANDA &GEJALA
1.

Kelumpuhan

anggota

anggota badan
2.

Bicara pelo

3.

Gangguan penglihatan

4.

Lumpuh sesisi

5.

Gangguan berfikir

Cara merawat Penderita
Stroke
1. Lakukan alih baring setiap
2 jam dan latihan gerak kaki
dan tangan

a) Berbaring terlentang

b) Miring ke sisi yang sehat

c) Miring ke sisi yang
lumpuh



B. Lakukan

kontrol

tekanan

darah
C. Perhatikan

dan

penuhi

kebutuhan sehari-hari

dan

makan sesuai anjuran dari
tenaga kesehatan

D. Perhatikan
misalnya

pernafasan
sesak

karena

adanya lendir
E. Perhatikan

kandung/

tempat air seni, segera lapor
ketenaga medis/ pelayanan
kesehatan

jika

keluarga

tidak bisa buang air kecil
GERAKAN ROM
Gerakan menekuk dan
meluruskan sendi bahu.





Gerakan menekuk dan
meluruskan siku.

Gerakan memutar
pergelangan tangan



Gerakan menekuk dan
meluruskan pergelangan
tangan.





Gerakan memutar ibu jari.

Gerakan menekuk dan
meluruskan jari-jari tangan.







Latihan Pasif Anggota
Gerak Bawah.
Gerakan menekuk dan
meluruskan pangkal paha.

Gerakan menekuk dan
meluruskan lutut.



Gerakan untuk pangkal
paha.



Gerakan memutar
pergelangan kaki

Terima Kasih
Semoga Lekas
Sembuh

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
PERAWATAN PASIEN STROKE DI RUMAH

Identifikasi Masalah Kesehatan

Berdasarkan pengkajian yang dilaksanakan tanggal 07 juli 2017 ditemukan
masalah ketidakmampuan lansia dalam perawatan diri terhadap Stroke di
rumah
Diagnosa Edukatif
Kurang pengetahuan lansia dan keluarga tentang perawatan pada penderita Stroke
di rumah berhubungan dengan kurang terpapar oleh informasi

Prioritas Masalah
Penyuluhan kesehatan diprioritaskan pada penatalaksanaan/perawatan pada
penderita Stroke di rumah

Sasaran Pendidikan Kesehatan
Tn. M dan keluarga

Topik / Pokok Bahasan
Perawatan penderita Stroke di rumah

Tujuan Edukatif
Tujuan Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan kesehatan tentang perawatan penderita
Stroke di rumah, diharapkan Tn. K dan keluarga mampu memahami dan
menerapkan cara perawatan penderita Stroke dengan benar.

Tujuan Khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan kesehatan tentang perawatan penderita
Stroke di rumah selama 1x45 menit, diharapkan lansia dan keluarga mampu :


Menjelaskan pengertian Stroke dengan benar



Menyebutkan penyebab/faktor resiko Stroke dengan benar



Menyebutkan tanda dan gejala Stroke dengan benar



Menyebutkan pencegahan Stroke dengan benar



Menjelaskan penatalaksanaan/perawatan Stroke dengan benar.

Materi Belajar
Lingkup bahasan materi Perawatan penderita Stroke di rumah meliputi:
a. Pengertian Stroke
b. Penyebab/faktor resiko Stroke
c. Tanda dan gejala Stroke
d. Pencegahan Stroke
e. Penatalaksanaan/perawatan Stroke

Metode Belajar
Metode yang digunakan:
Ceramah
Diskusi (tanya jawab)

Strategi Belajar
Menyiapkan lingkungan belajar yang kondusif
Mempersiapkan diri dalam hal:


Penguasaan materi penyuluhan



Penguasaan cara-cara penyampaian pesan

c. Melaksanakan HE:
 Memulai kegiatan


Menyampaikan materi



Melakukan tanya jawab



Melaksanakan evaluasi



Menutup/mengakhiri kegiatan

Sarana
Meliputi:
a. Alat Bantu; leaflet
b. Fasilitas penunjang; Ruang beserta perlengkapan

Rencana Evaluasi
Evaluasi dilaksanakan pada akhir pembelajaran dengan melakukan tanya jawab
kepada audien tentang materi yang diberikan meliputi :
a. Jelaskan pengertian Stroke dengan benar?
b. Sebutkan penyebab/faktor resiko Stroke dengan benar?
c. Sebutkan tanda dan gejala Stroke dengan benar?
d. Sebutkan pencegahan Stroke dengan benar?
e. Jelaskan penatalaksanaan/perawatan penderita Stroke di rumah?
Jadwal Kegiatan Pendidikan Kesehatan
TOPIK

: Perawatan Stroke di rumah

SASARAN

: Tn. K dan keluarga
Petugas

Hari/Tanggal

Pukul

Jenis kegiatan

Sasaran

Tempat
pelaksana

Jum’at

13.00

Penyuluhan

Tn. K dan

WIB

kesehatan

keluarga

23
tentang
Desember

Yanuar Estu
Widodo

Rumah Tn. S

2005

Perawatan
pasien Stroke di
rumah

Materi Penyuluhan
a. Pengertian
Stroke

(CVA)

adalah

gangguan

pada

pembuluh

darah

pada

otak

(sumbatan/pecahnya pembuluh) yang disebabkan oleh rendahnya kualitas
pembuluh darah
b. Penyebab Stroke


Faktor resiko yang dapat dicegah/diobati
 Penyakit jantung
 Tekanan darah tinggi (hipertensi)
 Perokok
 kegemukan



Faktor resiko yang tidak dapat diubah
 Usia di atas 65 tahun
 Kencing manis (Diabetes Mellitus)
 Keturunan
 Riwayat Stroke sebelumnya

c. Tanda dan Gejala Stroke


Perubahan kesadaran



Perubahan (penurunan) kemampuan gerak tangan dan kaki



Keluhan kepala pusing, penurunan penglihatan



Muntah tanpa adanya rangsang (penyebab)



Penurunan kemampuan berbicara (pelo)



Kehilangan rasa ingin kencing dan buang air besar (ngebrok)

d. Pencegahan Stroke


Control tekanan darah secara teratur



Menghentikan merokok



Mengurangi konsumsi kolesterol



Mempertahankan kadar gula normal



Tidak minum alkohol



Latihan fisik (senam) secara teratur

e. Perawatan pada Penderita Stroke


Pertahankan komunikasi dengan penderita (bicara yang pelan dan jelas)



Jaga masukan nutrisi dan cairan yang baik, Bantu penderita saat makan,
modifikasi makanan yang halus dan mudah ditelan



Berikan latihan gerak pasif pada bagian yang lumpuh, untuk mencegah
kekakuan (kontraktur)



Ubah posisi tubuh penderita dengan kelumpuhan total/sebagian, untuk
mencegah adanya luka akibat tekanan (dekubitus)

DAFTAR PUSTAKA
Pedoman Praktis “STROKE Panduan Perawatan”, ARCAN
Pedoman Praktis “Pengkajian Gerontologi”, EGC

Dokumen yang terkait

KEEFEEKTIFAN RANGE OF MOTION (ROM) TERHADAP KEKUATAN OTOT EKSTREMITAS PADA PASIEN STROKE

2 4 7

EFEKTIFITAS FREKUENSI PEMBERIAN RANGE OF MOTION (ROM) TERHADAP KEKUATAN OTOT PADA PASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO - repository perpustakaan

0 0 15

PENERAPAN RANGE OF MOTION (ROM) TERHADAP PENINGKATAN STATUS HEMODINAMIK (SpO2, TEKANAN DARAH, MAP) DAN KEKUATAN OTOT PADA PASIEN STROKE DI RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA - repository perpustakaan

0 0 16

PENERAPAN TERAPI RANGE OF MOTION (ROM) UNTUK MENINGKATKAN PERGERAKAN SENDI PADA PASIEN STROKE DI DESA WONOSIGRO KELURAHAN GOMBONG

0 1 78

PENERAPAN SENAM HIPERTENSI UNTUK MENURUNKAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI PADA KELUARGA TN. S PADA NY.K DI DESA KLOPOGODO RT 01 RW 04 KEC.GOMBONG - Elib Repository

0 1 58

PENERAPAN GERAK SENDI RANGE OF MOTION(ROM) PADA PENDERITA POST STROKE UNTUK MENCEGAH KELEMAHAN OTOT DI KELUARGA Ny. M DESA KELOPOGODO - Elib Repository

0 1 53

PEMBERIAN LATIHAN ROM UNTUK MENINGKATKAN KEKUATAN OTOT PADA PASIEN STROKE DI RSUD Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN - Elib Repository

0 0 40

PENERAPAN SENAM HIPERTENSI PADA KELUARGA YANG MENDERITA HIPERTENSI UNTUK MENURUNKAN TEKANAN DARAH DI DESA KLOPOGODO RT 04 RW 01 KECAMATAN GOMBONG KABUPATEN KEBUMEN - Elib Repository

0 0 69

PENERAPAN PENKES DIIT HIPERTENSI UNTUK LANSIA PADA KELUARGA YANG MENDERITA HIPERTENSI UNTUK MENSTABILKAN TEKANAN DARAH DIDESA KLOPOGODO RT 04 RW 01 KECAMATAN GOMBONG KABUPATEN KEBUMEN

0 0 112

PENERAPAN LATIHAN SENAM DIABETES MELITUS UNTUK MENURUNKAN KADAR GULA DARAH PADA KELUARGA YANG MENGALAMI DM TIPE 2 DI DESA KLOPOGODO RT 05 RW 01 KECAMATAN GOMBONG KABUPATEN KEBUMEN - Elib Repository

0 0 104