Vicky Anggoro Daru Kartika BAB II

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Aktivitas Belajar a. Pengertian aktivitas belajar Menurut Djamarah ( 2002 : 38 ) aktivitas artinya kegiatan atau

  keaktivan. belajar bukanlah berproses dalam kehampaan. Tidak pula pernah sepi dari berbagai aktivitas. Tidak pernah terlihat orang yang belajar tanpa melibatkan aktivitas raganya. Dan aktivitas belajar itu sendiri selalu berhubungan dengan menulis, memandang, membaca, mengingat, berpikir, latihan atau praktek.

  Belajar aktif adalah proses aktif, karena pengetahuan terbentuk dari dalam subyek belajar. Untuk membantu perkembangan kognitif anak, kepada peserta didik perlu diciptakan suatu kondisi belajar yang memungkinkan anak belajar sendiri, misalnya melakukan percobaan, mengajukan pertanyaan dan mencari jawaban sendiri, membandingkan penemuan sendiri dengan penemuan temannya.

  Belajar bukanlah menghafal sejumlah fakta atau informasi. Belajar adalah berbuat memperoleh pengalaman tertentu sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Karena itu strategi pembelajaran harus dapat mendorong aktivitas peserta didik. Aktivitas tidak dimaksudkan terbatas pada aktivitas fisik. Akan tetapi juga meliputi aktivitas yang

  8 bersifat psikis seperti aktivitas mental. dalam hal ini adalah aktivitas yang terjadi pada peserta didik saat pembelajaran.

  Berdasarkan dari beberapa penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya aktivitas belajar peserta didik adalah kegiatan atau proses dari berbagai aktivitas yang selalu melibatkan aktivitas raganya, aktivitas belajar selalu berhubungan dengan kondisi belajar misalnya, melakukan percobaan, mencari jawaban sendiri, membandingkan penemuan sendiri dengan penemuan temannya.

  Karena aktivitas belajar bertujuan untuk memperoleh pengalaman tertentu bagi peserta didik dalam pembelajaran.

b. Jenis – jenis aktivitas

  Menurut Paul D. Dierich membagi kegiatan belajar menjadi 8 kelompok agar peserta didik menjadi aktif, beberapa jenis keaktifan belajar yang didefinisikan dalam buku Hamalik ( 2011 : 172 – 173 ) diantaranya sebagai berikut : 1)

  Kegiatan – kegiatan visual meliputi : membaca, melihat gambar, mengamati eksperimen, demonstrasi, pameran dan mengamati orang lain bekerja atau bermain. 2)

  Kegiatan – kegiatan lisan ( oral ) meliputi : mengemukakan suatu fakta atau pendapat, menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberikan saran, mengemukakan pendapat, wawancara, diskusi kelompok, mendengarkan suatu permainan, mendengarkan radio.

  3) Kegiatan – kegiatan mendengarkan meliputi : mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan percakapan, mendengarkan suatu permainan, mendengarkan radio.

  4) Kegiatan – kegiatan menulis meliputi : menulis cerita, menulis laporan, meringkas karangan, membuat rangkuman, bahan – bahan kopian, mengerjakan test dan mengisi angket.

  5) Kegiatan – kegiatan menggambar meliputi : menggambar grafik, chart, diagram peta, dan pola.

  6) Kegiatan – kegiatan matric meliputi : melakukan percobaan, menulis alat –alat, melaksanakan pameran, membuat model, menyelenggarakan permainan, menari dan berkebun.

  7) Kegiatan – kegiatan mental meliputi : mengingat, memecahkan masalah, menganalisis, factor – factor, melihat, hubungan – hubungan dan membuat keputusan.

  8) Kegiatan – kegiatan emosional meliputi : minat, membedakan, berani, tenang dan lain – lain.

  Menurut Soemanto ( 2006 : 107 – 113 ) macam – macam aktivitas belajar yang dapat dilakukan oleh peserta didik dalam beberapa situasi sebagai berikut : 1)

  Mendengarkan Dalam kehidupan sehari – hari kita bergaul dengan orang lain.dalam pergaulan itu terjadi komunikasi berupa percakapan dan pendengaran yang akan memberi manfaat bagi perkembangan pribadi seseorang.

  2) Memandang

  Dalam kehidupan sehari – hari banyak hal yang dapat kita pandang, contohnya objek – objek yang memberi kesempatan untuk belajar adalah adanya kegiatan – kegiatan kita di sekolah. 3)

  Membaca Belajar adalah aktif,membaca digunakan untuk keperluan hendaknya dilakukan di meja belajar daripada ditempat tidur karena dengan sambil tiduran itu perhatian dapat terbagi, dengan demikian belajar sambil tiduran menganggu kegiatan belajar.

  4) Mengingat

  Mengingat adalah kebutuhan serta kesadaran untuk mencapai tujuan belajar agar mencapai aktivitas belajar 5)

  Berpikir Berpikir adalah termasuk aktivitas belajar, dengan berpikir seseorang akan memperoleh penemuan baru, setidaknya seseorang menjadi tahu tentang hubungan antar sesuatu. 6)

  Latihan atau praktek Latihan atau praktek adalah termasuk aktivitas belajar. orang yang melaksanakan kegiatan berlatih tentunya sudah mempunyai dorongan untuk mencapai tujuan tertentu yang dapat mengembangkan sesuatu pada dirinya.

c. Nilai aktivitas dalam pengajaran

  Nilai aktivitas dalam pembelajaran terdiri atas beberapa asas, menurut Hamalik ( 2011 : 175 – 176 ) menyebutkan bahwa penggunaan asas aktivitas besar nilainya bagi pengajaran para peserta didik karena :

  1) Para peserta didik mencari pengalaman sendiri dan langsung mengalami sendiri.

  2) Berbuat sendiri akan mengembangkan seluruh aspek pribadi peserta didik secara integral.

  3) Memupuk kerjasama yang harmonis dikalangan peserta didik. 4) Para peserta didik bekerja menurut minat dan kemampuan sendiri. 5)

  Memupuk disiplin kelas secara wajar dan suasana belajar menjadi demokratis.

  6) Mempererat hubungan sekolah dan masyarakat dan hubungan antara orang tua dan guru.

  7) Pengajaran disekolah menjadi hidup sebagaimana aktivitas kehidupan dalam masyarakat

  .

2. Teori – Teori belajar

  Teori belajar sangat penting dan diperlukan oleh seseorang yang sedang belajar,oleh sebab itu teori belajar perlu diketahui agar prestasi belajar dapat tercapai secara maksimal. Dalam perkembangan ilmu psikologi,kita mengenal aliran psikologi yang berbeda – beda dan memiliki pandangan sendiri tentang teori belajar. Menurut Djamarah (2002 : 17 – 25) teori – teori belajar dikemukakan sebagai berikut : a.

  Teori belajar menurut ilmu jiwa gestalt Menurut teori ini,bahwa harus memiliki penyesuaian yaitu mendapatkan respons atau tanggapan yang tepat. Belajar yang terpenting bukan mengulangi hal–hal yang harus dipelajari akan tetapi mengerti apa yang baru saja dipelajari.dan juga belajar dengan pengertian lebih dipentingkan daripada hanya memasukkan sejumlah kesan.

  b.

  Teori tanggapan Menurut teori ini, tanggapan belajar adalah memasukkan tanggapan sebanyak banyaknya, berulang-ulang, dan sejelas-jelasnya. Banyak tanggapan berarti dikatakan pandai. Sedikit tanggapan berarti dikatakan kurang pandai. Maka orang pandai berarti orang yang banyak tanggapan yang tersimpan dalam otaknya. Tetapi sejumlah tanggapan diartikan sebagai sejumlah kesan, maka belajar adalah memasukkan kesan-kesan ke dalam otak dan menjadi orang yang pandai.

  c.

  Teori belajar dari R. Gagne Menurut teori ini, dalam masalah belajar Gagne mengemukakan dua definisi yaitu :

1. Belajar adalah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, ketrampilan, kebiasaan, dan tingkah laku.

2. Belajar adalah pengetahuan atau ketrampilan yang diperoleh dari instruksi.

  Oleh sebab itu, segala sesuatu yang dipelajari oleh manusia dapat dibagi menjadi lima kategori yaitu ketrampilan motoris (motor skill), informasi verbal (berbicara, menulis dan menggambar), kemampuan intelektual (belajar menggunakan simbol – simbol) serta sikap.

  Berdasarkan berbagai penjelasan teori belajar diatas menurut ahli dapat diambil kesimpulan bahwa belajar sangat penting dan diperlukan oleh kehidupan manusia sehari – hari. Belajar harus memiliki penyesuaian yaitu mendapatkan respon atau tanggapan yang tepat dengan banyaknya tanggapan atau pendapat pada saat pembelajaran berulang – ulang dan jelas maka dikatakan pandai karena belajar merupakan sejumlah kesan – kesan yang dimasukkan ke dalam otak dan menjadi orang pandai. Dan belajar merupakan suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan,ketrampilan, kebiasaan, dan tingkah laku selain itu belajar juga melatih ketrampilan dalam berbagi pendapat, berbicara, menulis serta sikap dalam belajar.

B. Pembelajaran Geografi

  Instruction atau pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar peserta didik, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar peserta didik yang bersifat internal ( Gagne dan Briggs, 1979 : 3 ). Pembelajaran berorientasi pada bagaimana peserta didik berperilaku, memberikan makna bahwa pembelajaran merupakan suatu kumpulan proses yang bersifat individual. Dan juga pembelajaran merupakan seperangkat peristiwa yang mempengaruhi peserta didik sedemikian rupa sehingga peserta didik itu memperoleh kemudahan dalam berinteraksi dengan lingkungan.

  Pembelajaran adalah usaha sadar guru untuk membantu peserta didik agar mereka dapat belajar sesuai dengan kebutuhan dan minatnya. Guru berfungsi sebagai fasilitator yaitu orang yang menyediakan fasilitas dan menciptakan situasi yang mendukung agar peserta didik dapat mewujudkan kemampuannya ( Sutadi dkk ).

  Menurut Mulyasa (2007 : 69) pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks dan melibatkan berbagai aspek yang saling berkaitan. Oleh karena itu untuk menciptakan pembelajaran yang kreatif, dan menyenangkan diperlukan berbagai keterampilan. Diantaranya adalah ketrampilan membelajarkan atau keterampilan mengajar.

  Menurut Mulyasa (2007 : 189) pembelajaran merupakan aktualisasi kurikulum yang menuntut aktifitas, kreaktivitas, dan kearipan guru dalam menciptakan dan menumbuhkan kegiatan peserta didik sesuai dengan rencana yang telah diprogramkan, secara efektif dan menyenangkan.

  Menjadi guru kreatif, profesional, dan menyenangkan di tuntut untuk memiliki kemampuan mengembangkan pendekatan dan memilih metode yang efektif. Hal ini penting untuk menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan. Cara guru melakukan suatu kegiatan pembelajaran memerlukan pendekatan dan metode yang berbeda dengan pembelajaran lainnya ( Mulyasa,2007 : 95 )

  Geografi adalah yang mempelajari tentang lokasi serta persamaan dan perbedaan (variasi) keruangan atas fenomena fisik dan manusia di atas permukaanyaitu gêo ("Bumi") dan graphein ("menulis", atau "menjelaskan").

  Dalam Geografi kita akan mempelajari segala sesuatu yang tampak di permukaan bumi, baik bentuk kehidupan, kenampakan permukaan bumi dengan segala gejala-gejalanya maupun faktor-faktor yang mempengaruhinya, seperti benda-benda di luar angkasa, keadaan dan benda-benda di dalam bumi maupun di permukaan bumi. Oleh karena itu,

  definisi geografi secara luas adalah ilmu yang mempelajari bumi bagian

  dalam, permukaan bumi, dan atas (luar angkasa) secara keseluruhan yang berinteraksi dengan alam lingkungannva.

C. Strategi The Power Of Two

  Hisyam Zaini dkk., (2008) bahwa aktivitas pembelajaran ini mempunyai arti yaitu bahwa berpikir dua lebih baik daripada berpikir sendiri atau hanya satu kepala. Langkah-langkahnya sebagai berikut: 1.

  Ajukan satu atau lebih pertanyaan yang menuntut perenungan dan pemikiran.

  2. Peserta didik diminta untuk menjawab pertanyaan – pertanyan tersebut secara individual.

  3. Setelah semua peserta didik menjawab dengan lengkap semua pertanyaan,mintalah mereka untuk berpasangan dan saling bertukar jawaban satu sama lain dan membahasnya.

  4. Mintalah pasangan-pasangan tersebut membuat jawaban baru untuk setiap pertanyaan sekaligus memperbaiki jawaban individual mereka.

  5. Ketika semua pasangan telah menulis semua jawaban baru bandingkan jawaban setiap pasangan di dalam kelas.

  a.

  Keuntungan dari strategi The Power Of two 1)

  Adanya kolaborasi keterlibatan peserta didik bukan hanya mental tetapi juga melibatkan fisik.

  2) Memberikan tekanan dan efek sosial dari belajar aktif dengan menggunakan dua kekuatan.

  3) Adanya motivasi peserta didik untuk berinteraksi sesama peserta didik secara langsung yang dapat membantu meningkatkan prestasi belajar.

  b.

  Kelemahan strategi The Power Of Two 1)

  Jumlah peserta didik yang besar dalam suatu kelas menjadikan guru kurang maksimal untuk mengamati kegiatan belajar 2)

  Guru dituntut untuk bekerja keras menyiapkan alat pembelajaran antara lain soal dan lembar jawab

  3) Memerlukan waktu dan biaya yang banyak dalam mempersiapkan maupun melaksanakan pembelajaran.

  D.

  

Aktivitas belajar peserta didik dalam strategi The Power Of Two dengan

hasil belajar

  Secara prinsip belajar adalah berbuat untuk mengubah tingkah laku, oleh sebab itu aktivitas merupakan prinsip atau asas yang sangat penting di dalam interaksi belajar – mengajar. ( Sardiman : 1986 : 95 – 96 ).

  Melalui berbagai aktivitas yang dilakukan, seorang peserta didik akan dapat mencapai hasil belajar yang baik. Tetapi sebaliknya jika aktivitas dalam belajar kurang mendapatkan perhatian, maka kemungkinan besar peserta didik akan mengalami kesulitan dan mengakibatkan kegagalan dalam belajar, sehingga selama proses belajar mengajar guru harus memberikan motivasi kepada peserta didik untuk memupuk semangat peserta didik untuk belajar.

  Belajar adalah aktivitas motorik, oleh karena itu pembelajaran yang dapat menimbulkan aktivitas motorik seperti menulis, menggambar, melakukan percobaan, mnegerjakan tugas latihan, akan menimbulkan kesan dan hasil belajar yang baik.(Ahmad dkk : 2010 : 201)

  Strategi The Power Of Two adalah salah satu strategi yang menekankan pada diskusi kelompok yang dilakukan oleh dua orang sehingga akan menimbulkan kerjasama yang baik dalam menyelesaikan tugas. Strategi ini juga memiliki manfaat yaitu bahwa berpikir dua lebih baik daripada berpikir sendiri atau hanya satu kepala, sehingga diharapkan aktivitas belajar peserta didik meningkat selama proses pembelajaran berlangsung.

E. Materi Atmosfer 1.

  Lapisan atmosfer Atmosfer adalah lapisan udara yang terdiri atas beberapa gas yang dipertahankan oleh gravitasi bumi dan digunakan untuk melindungi bumi dari serangan luar.lapisan yang mempelajari atmosfer yaitu lapisan udara yang menyelubungi bumi disebut meteorologi.lapisan-lapisan atmosfer terdiri dari lapisan Troposfer, Stratosfer, Mesosfer. Termosfer, Ionosfer, dan Eksosfer.

2. Cuaca dan Iklim

  Cuaca adalah keadaan rata-rata cuaca pada tempat yang sempit dan terjadi pada suatu saat. Iklim adalah keadaan rata-rata cuaca suatu tempat pada suatu wilayah yang luas dan dalam waktu yang lebih lama. Unsur- unsur cuaca dan iklim antara lain: Suhu udara, tekanan udara, angin, dan kelembaban udara, awan dan hujan Macam-macam jenis hujan yaitu :

  a) hujan zennital b) hujan musim c) hujan siklon d) hujan musim dingin e) hujan musim panas f) hujan pegunungan (hujan orografis)

3. Klasifikasi iklim

  Faktor-faktor yang mempengaruhi iklim antara lain letak garis lintang, letak tinggi tempat, pengaruh daratan yang luas, suhu dan awan, curah hujan, panjang pendeknya musim, topografi dan vegetasi. Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhinya, ada beberapa penggolongan iklim di dunia antara lain: a.

  Iklim Matahari, yaitu pembagian daerah iklim yang didasarkan pada letak lintang. Pembagian tersebut antara lain daerah iklim tropis, iklim sedang, dan iklim dingin.

  b.

  Iklim Koppen, yaitu pembagian iklim berdasarkan suhu, banyalnya curah hujan, dan penguapan. Pembagian tersebut antara lain iklim A (iklim khatulistiwa), iklim B ( iklim subtropik),iklim C (iklim sedang), iklim D (iklim dingin), dan iklim E (iklim es dan salju).

  c.

  Iklim Oldeman yaitu iklim yang penentuannya di dasarkan pada unsur curah hujan. Bulan basah dan bulan kering dikaitkan dengan kegiatan pertanian di daerah tertentu sehingga penggolongan iklimnya disebut juga zona agroklimat.

  d.

  Iklim Schmidt-Ferguson, yaitu pembagian iklim berdasarkan perbandingan antara bulan kering dan rata-rata bulan basah dikali 100%.

  e.

  Iklim Junghuhn, yaitu berdasarkan pada ketinggian tempat, suhu dan jenis tanaman. Pembagian iklim ini antara lain zona panas, zona sedang, zona sejuk dan zona dingin.

F. Hasil Penelitian yang relevan

  Murwartini (2010) dalam penelitiannya yang berjudul “ Upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran geografi dengan strategi The Power Of Two ”. Hasil dari penelitian ini di dapatkan hasil geografi siswa dari siklus 1 sampai siklus II mengalami peningkatan hal ini ditunjukkan dengan peningkatan nilai rata-rata kelas siswa sebesar 65,6 dan pada siklus II nilai rata-rata kelas siswa meningkat menjadi 74,87. Selain itu ketuntasan belajar siswa juga meningkat yaitu pada siklus I sebesar 61,5 % dan pada siklus II sebesar 79,5 %. Data tersebut menunjukkan bahwa strategi the power of two terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X

  2 SMA N 1 Sokaraja pada mata pelajaran Geografi.

  Erma wahyuningsih (2008) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe the power of two dan jigsaw terhadap prestasi belajar matematika ditinjau dari aktivitas siswa”.

  Hasil dari penelitian ini menunjukkan : (i) Ada pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe The Power of Two dan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw terhadap prestasi belajar matematika, dengan Fhit = 6,409, (ii) Ada pengaruh aktivitas belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika, dengan Fhit = 6,002, (iii) Tidak terdapat interaksi model pembelajaran dan aktivitas belajar terhadap prestasi belajar matematika dengan Fhit = 0,770. Lebih lanjut dikatakan bahwa prestasi belajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe The Power of Two lebih baik daripada prestasi belajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Demikian pula ditinjau dari aktivitas belajar siswa, bahwa aktivitas belajar yang lebih tinggi memberikan prestasi belajar lebih baik dari prestasi belajar tinggi, rendah maupun sedang.

G. Kerangka Pikir

  Berdasarkan kajian teori maka kerangka berpikir aktivitas belajar berhubungan antara guru dengan peserta didik serta peserta didik dengan peserta didik, dimana guru memberikan keterangan dan penjelasan materi sehingga peserta didik dapat memahami dalam menerima materi pelajaran Geografi.

  Penggunaan strategi pembelajaran yang kurang tepat mengakibatkan kurangnya aktivitas peserta didik yang rendah sehingga berakibat pada hasil belajar yang rendah. Agar aktivitas belajar peserta didik tercapai dengan baik maka perlu upaya untuk membuat peserta didik dapat merespon suatu pertanyaan dan dapat mengemukakan pendapat. Salah satu strategi yang dapat meningkatkan aktivitas belajar peserta didik pada pembelajaran geografi adalah menggunakan strategi The Power Of Two.

  Strategi The Power Of Two adalah strategi yang menekankan pada diskusi kelompok yang dilakukan oleh dua orang. Sehingga akan menimbulkan kerjasama yang baik dalam menyelesaikan tugas akan menjadikan suasana belajar yang menyenangkan. Dengan suasana belajar yang menyenangkan maka peserta didik akan lebih bersemangat dalam kegiatan belajar sehingga diharapkan melalui strategi The Power Of Two aktivitas belajar peserta didik dapat meningkat. Kerangka pikir dari penelitian ini adalah sebagai berikut : Siklus I Siklus II

Gambar 1.1. Kerangka pikir penelitian

  Kondisi awal Dalam proses pembelajaran guru menggunakan strategi “The Power Of

  Two”

  Aktivitas belajar Peserta didik rendah Tindakan

  Aktivitas belajar peserta didik meningkat Dalam Proses Pembelajaran peserta didik melaksanakan strategi “The Power Of Two”

  Dalam proses pembelajaran peserta didik menggunakan stategi “The Power Of Two”

H. Hipotesis Tindakan

  Berdasarkan kerangka berfikir di atas maka hipótesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah “ Meningkatkan aktivitas belajar peserta didik pada pembelajaran Geografi melalui strategi The Power Of Two dapat ditingkatkan dari 9,8% menjadi 78,80% dengan jumlah 32 peserta didik pada kompetensi dasar dinamika perubahan atmosfer dan dampaknya terhadap kehidupan di muka bumi.