Dinatek April 2011 Esther edit 2
DINAMIKA TEKNOLOGI April 2012 Vol. 5; No. 1; Hal. 15-21
PEMANFAATAN GPS DAN ACCELEROMETER PADA MOBILE
DEVICE UNTUK TRACKING DAN PERHITUNGAN KALORI SAAT
BEROLAHRAGA
Esther Irawati Setiawan, S.Kom, M.Kom
e-mail: [email protected]
Fransiskus Verdian Sudjatmika, S.Kom
e-mail: [email protected]
ABSTRAK
Dewasa ini, mobile device telah dilengkapi dengan berbagai aplikasi yang dapat mendukung
penggunanya dalam aktivitas kesehariannya. Salah satu kategori aplikasi yang tersedia adalah
pendamping saat berolahraga. Namun aplikasi yang tersedia saat ini tidak dilengkapi dengan data-data
secara real time dari user sehingga user dapat mengetahui hasil dari olahraga yang dilakukannya. Karena
itu, dikembangkanlah aplikasi mobile device yang diberi nama Droid Sport Assistant pada Android.
Aplikasi ini dapat melakukan tracking berbagai aktivitas olah raga yang dilakukan oleh user sehingga
user bisa mendapatkan hasil aktivitas yang dilakukannya secara real time. Penggunaan accelerometer
cukup membantu dalam beberapa aktivitas seperti sit up contohnya, sehingga data-data dari user dapat
dikalkulasi dengan menggunakan metode MET yang memerlukan data dari accelerometer. Penghitungan
kalori dengan metode yang berbeda pada tiap aktivitas seperti Sit Up menggunakan MET dan running
dengan menggunakan perhitungan berdasarkan jarak dan kecepatan dapat membuat perhitungan lebih
akurat dibandingkan dengan menggunakan satu metode yang sama pada tiap aktivitas. Penghitungan
seperti penghitungan heart rate range membutuhkan data-data spesifik dari user berupa umur user,
sedangkan penghitungan kalori terbakar membutuhkan berat, tinggi, serta usia user sekarang beserta
pengkalkulasian data seperti kecepatan dan jarak yang ditempuh memerlukan pengambilan data melalui
satelit gps yang berada dekat dengan user. Sebagai fitur pelengkap, user juga bisa melihat contoh-contoh
jenis olahraga pada empat macam kategori seperti abs, arm, calf, dan chest. Aplikasi ini juga
menyediakan fitur untuk mengatur routine yang dapat dilakukan oleh user setiap harinya, dan fitur
reminder memudahkan user untuk mengingat waktu yang telah ditentukan oleh user untuk melakukan
aktivitas olahraga. Pada fitur personal score user dapat melakukan backup data-data dari aktivitas yang
telah dilakukan oleh user pada server aplikasi ini.
Kata kunci: mobile device programming, gps, accelerometer, android
ABSTRACT
Nowadays, a variety of applications for mobile devices are available to support users in their daily
activities. One category of applications available is sport. Out of so many available sports applications,
only a few applications that provide feature to give information in real time, and neither provides
outcome of the exercise done. The objective of the development of Droid Sport Assistant Application on
Android is to help users who are exercising by performing tracking of activities undertaken by the user so
the user can get the data feedback done in real time. The use of the accelerometer is quite helpful in some
activities such as sit ups, so that data from the user can be ca lculated by using the MET method that
requires data from the accelerometer. The calculation of calories which is done by different methods on
each activity such as Sit Up will be done by MET calculation and running by using a calculation based
on the distance and speed can improve the accuracy of calculation to be better than using a similar
method on each activity. Calculations like heart rate range and the number of calories burned calculation
require specific data from the user such as user age, height, and weight of present, and data estimation
such as speed and distance traveled requires loading data via GPS satellites that are close to the user.
Users can also look at the samples of exercise in four categories such as abs, arm, calf, and chest. The
application also provides features to manage activities routine that can be done by the user daily, and the
Dinamika Teknologi
15
DINAMIKA TEKNOLOGI April 2012 Vol. 5; No. 1; Hal. 1-7
reminder feature to facilitate user to remember the specified time by the user to perform sports activities.
In the personal score features, user can upload data from the activity that has been done by the user on
the server of this application.
Keywords: mobile device programming, android, gps, accelerometer.
PENDAHULUAN
Dewasa ini teknologi mobile device smart phone
berkembang pesat di kehidupan masyarakat.
Berbagai aplikasi tersedia pada mobile device, dari
aplikasi permainan hingga aplikasi dalam bidang
olahraga. Dari sekian banyak aplikasi olahraga
yang tersedia, hanya sedikit aplikasi yang
menyediakan fitur untuk memberikan informasi
secara real time. Kebanyakan fitur yang disediakan
adalah stopwatch yang hanya berguna untuk
memberikan data durasi waktu yang dipakai user
untuk melakukan latihan.
Oleh karena itu, dikembangkanlah suatu aplikasi
yang dapat memberikan berbagai macam informasi
olah raga secara real time kepada user. Informasi
yang diberikan antara lain mengenai banyak kalori
yang perlu terbakar dalam aktifitas olahraga, detak
jantung efektif dari user agar dapat berolahraga
dengan baik, jalur lari yang telah dilewati user,
contoh-contoh cara workout yang baik dan benar,
serta jumlah latihan yang telah dilakukan oleh user
dengan memanfaatkan hardware accelerometer dan
gps yang dimiliki Android. Adapun target dari
pengguna aplikasi ini adalah masyarakat remaja
ataupun dewasa, yang bisa menggunakan aplikasi
Android secara fasih dan menyukai aktifitas
olahraga.
Tujuan pembuatan aplikasi Droid Sport Assistant
pada Android ini adalah agar aplikasi ini dapat
membantu user yang sedang berolahraga dengan
memberikan data-data secara real time dari user,
seperti heart rate range, jumlah kalori yang
terbakar, kecepatan, jarak yang ditempuh, dan lainlain, sehingga user dapat melakukan kegiatan
olahraga secara efektif dan efisien.
TEORI PENUNJANG
Teori-teori yang akan dijelaskan pada bagian ini
adalah yaitu platform Android beserta dengan
accelerometer dan GPS, teori perhitungan kalori
serta perhitungan right heart zone yang
dimanfaatkan untuk pengembangan aplikasi ini.
16
Dinamika Teknologi
1. Android
Android merupakan platform untuk mobile device.
Platform yang dimaksud meliputi Operating
System, middleware, dan aplikasi-aplikasi utama.
Aplikasi
pada
Android
dibuat
dengan
menggunakan bahasa pemrograman berbasis Java
yang dijalankan oleh Dalvik (virtual machine
untuk Android). Platform Android bersifat open
source dan seluruh source code (termasuk jaringan
dan telepon) berada di bawah lisensi Apache.
Gambar 1. Arsitektur Android
Arsitektur Android dibagi menjadi 5 lapisan yaitu
Linux Kernel, Libraries, Android Runtime,
Application Framework, dan Applications.
2. GPS dan Google Maps API
Mobile device yang dilengkapi dengan GPS dapat
mendeteksi posisi pengguna saat ini dengan
memberikan output koordinat lintang dan bujur.
Pada Android, informasi posisi pengguna dapat
diperoleh dari satelit atau bts (cell tower).
Tracking aktivitas olah raga pada aplikasi ini
ditampilkan pada peta yang disediakan oleh
Google Maps API untuk Android. Google Maps
adalah sebuah layanan peta dunia online dan gratis
yang dikembangkan oleh Google. Google Maps
akan memberikan gambar peta dari lokasi yang
dicari yang dapat digeser untuk melihat gambar
daerah di sekeliling lokasi. Google Maps juga
dilengkapi dengan fitur satellite view yang akan
DINAMIKA TEKNOLOGI April 2012 Vol. 5; No. 1; Hal. 15-21
menampilkan gambar yang diperoleh dari satelit.
Selain itu, Google juga menyediakan service
berupa Google Maps API bagi para pengembang
aplikasi agar dapat menggunakan layanan Google
Maps pada aplikasi yang dibuat. Service yang
disediakan bersifat gratis, namun terdapat batasanbatasan untuk setiap service yang digunakan.
3. Accelerometer
Accelerometer, seperti namanya adalah hardware
yang digunakan untuk mengukur akselerasi
Android. Seringkali disebut juga sebagai sensor
gravitasi. Accelerator umumnya digunakan untuk
mengukur perubahan kecepatan gerakan dari
android dan juga arah dari android tersebut.
Pengukuran gerakan dari android itu sendiri terbagi
dalam tiga dimensi. Yaitu dimensi X-Axis, dimensi
Y-Axis, dan terakhir adalah dimensi Z-Axis.
Kalkulasi dilanjutkan dengan pembagian aktifitas
olahraga dalam seminggu (sedentary, light,
moderate, dan very active ). Dari pembagian itu,
kalkulaksi dilakukan dengan menyesuaikan BMR
dengan skala aktifitas yang dilakukan oleh user .
Sedentary (Tidak berolahraga): BMR = BMR *
1.2
Moderate (1-3 kali seminggu): BMR = BMR *
1.375
Active (lebih dari 3 kali seminggu): BMR =
BMR * 1.55
Setiap kali user mengalami penambahan atau
pengurangan berat maka kalori yang diperlukan
memerlukan penghitungan ulang.
Penghitungan kalori yang terbakar menggunakan
formula yang berbeda. Formula tersebut yaitu :
Jumlah Kalori terbakar = (MET Value ) *
(BMR/1440) * (Durasi aktifitas dalam menit)
MET adalah nilai metabolic ekuivalen yang
berbeda pada tiap aktifitas. Data dari MET ini
didapatkan dari buku karangan Stephen Hermann
yang berjudul “2011 Compendium of Physical
Activities Tracking Guide”
Tabel 1. MET Value
Gambar 2. Dimensi Gerakan dan Arah Accelerometer
4. Perhitungan Kalori
Perhitungan
kalori
dilakukan
dengan
mengkalkulasikan BMR yaitu Basal Metabolic
Rate. Ini adalah jumlah kalori yang dibutuhkan
untuk mempertahankan berat yang dimiliki
sekarang, tanpa memperhitungkan aktifitas fisik
yang dilakukan. Cara terbaik untuk melakukan
penghitungan BMR adalah dengan Harris-Benedict
Equation.
Formula yang dipakai berbeda untuk pria dan
wanita.
Pria: 66 + (6.23 x Berat) + (12.7 x Tinggi) - (6.8
x Usia)
Wanita: 65.5 + (4.35 x Berat ) + (4.7 x Tinggi) (4.7 x Usia)
Berat badan terhitung dalam skala pound, dan
tinggi badan terhitung dalam skala inci. Pada
aplikasi yang dikembangkan, user bisa memilih
skala satuan yang paling dikenal olehnya antara
lain kilogram / pound dalam berat, serta meter,
sentimeter, atau inci dalam hal tinggi, dan
kemudian pengkonversian skala satuan tersebut
akan diproses secara otomatis oleh aplikasi ini
sendiri.
Aktivitas
Push Up
Sit Up
MET Value
8
8
5. Perhitungan Right Heart Zone
Heart rate zone perlu dihitung agar pembakaran
kalori dapat dilakukan secara efektif dan
maksimal. Kalkulasi heart rate zone ini didasarkan
pada umur dan berat yang dimiliki user sekarang.
Kalkulasi ini dilakukan dengan formula:
Low Right Heart Rate Zone = (220 – usia) *
0.55
Max Right Heart Rate Zone = (220 – usia) *
0.9
Dengan catatan low right heart rate zone adalah
batas bawah detak jantung efisian yang dimiliki
oleh user sedangkan max heart rate zone adalah
batas atas detak jantung efisien yang dimiliki oleh
user .
DESKRIPSI SISTEM
Sistem yang dikembangkan terdiri dari dua bagian
yaitu server dan client. Server hanya digunakan
untuk penyimpanan informasi aktifitas pengguna,
sedangkan proses perhitungan kalori dan tracking
dilakukan di client. Selain itu, sistem juga
menggunakan web service dari Google untuk
menampilkan peta yaitu Google Map API. Client
Dinamika Teknologi
17
DINAMIKA TEKNOLOGI April 2012 Vol. 5; No. 1; Hal. 1-7
yang merupakan aplikasi Android mencakup enam
modul utama yaitu workout, routine, personal
score, log, reminder dan option. Tiap modul
mempunyai sub modul masing-masing kecuali
modul reminder dan modul option
sendiri pada
web
server
aplikasi ini.
Pengembangan
menggunakan
bahasa
pemrograman PHP dan MySQL.
Jenis aktifitas yang dihitung secara real time
adalah lari, push up, dan juga sit up. Perhitungan
kalori untuk aktivitas lainnya hanya perkiraan
kalori yang terbakar berdasarkan durasi dan jenis
aktivitas yang dilakukan oleh user.
Pada workout Abs, Arm, Cardio, Chest, Leg
Workout, selain aplikasi berperan sebagai assistant
counter, juga menunjukkan contoh gerakan AB
yang benar. Fitur ini juga akan menunjukkan 10
jenis latihan AB yang ada dan pengukuran waktu,
serta jumlah set-set latihan yang tersisa.
Dilengkapi
juga
dengan
gambar
yang
menunjukkan cara latihan yang benar.
Gambar 3. Menu Utama dan Menu Workout
Modul pertama adalah modul workout. Modul ini
terbagi menjadi dua sub modul yaitu info workout
dan tracking workout. Info workout merupakan
sub modul dari workout yang berfungsi untuk
menunjukkan detail suatu olah raga berdasarkan
atas empat jenis kategori yaitu Arm Workout, Abs
Workout, Calf Workout, serta Chest Workout.
Untuk setiap aktivitas olah raga akan ditunjukkan
pula kalori yang terbakar setelah aktivitas
dilakukan.
Kalkulasi pembakaran ataupun penambahan kalori
dari aktifitas yang dilakukan maupun kalori yang
tergantung pada makanan yang diinputkan oleh
user. Fitur ini terdapat di semua mode workout
yang ada di aplikasi ini. Penghitungan pada
aplikasi ini dibagi tiga. Pertama adalah kalkulasi
kalori yang terbakar pada aktifitas yang dijalankan
oleh user (push up, sit up, berlari, dan lain-lain),
perhitungan kalori yang diperlukan untuk terbakar
pada keseharian user (daily calory burned), serta
data-data kalori yang tergantung pada makanan
yang menggunakan database. Perhitungan kalori
kebanyakan dilakukan dengan menggunakan fitur
accelerometer
dan
penghitungan
dengan
menggunakan rumus matematika seperti yang
terdapat pada teori penunjang, kecuali pada kalori
makanan yang menggunakan database saja.
Perhitungan kalori ini memerlukan user untuk
menginputkan usia dan berat user sekarang. Tentu
saja data-data ini akan masuk ke dalam privacy dan
terserah pada user akan ditampilkan atau tidak
pada database website aplikasi ini. Data tersebut
diupload menggunakan web service yang dibuat
18
Dinamika Teknologi
Pada Sit Up Workout adalah fitur dimana aplikasi
berperan sebagai assistant counter, juga
menunjukkan contoh gerakan Sit Up yang benar.
Penghitungan jumlah Sit Up dapat dilakukan
menggunakan accelerometer. Dimana posisi
Android haruslah di saku pakaian bagian depan.
Accelerometer berperan sebagai counter jumlah
dari sit up yang telah dilakukan. Dilakukan dengan
pengukuran axis orientasi arah dari Android
terlebih dahulu. Umumnya dengan orientasi arah
y-axis -90 derajat dimana bagian atas dari android
mengarah ke atap. Baru kemudian jumlah sit up
yang dapat dilakukan diukur dengan menggunakan
sensor pergerakan accelerometer menggunakan
arah y-longitudinal dan z-vertical. Arah x-lateral
tidak dipakai. Jika y menghasilkan angka positif
berarti user sedang bergerak mengarah ke depan,
dan angka negatif berarti sedang bergerak ke arah
belakang. Jika angka negatif dan positif ditemui
barulah counter jumlah sit up bertambah. Selain itu
juga terdapat counter lain berupa jumlah kalori
yang terbakar selama latihan.
Sub modul kedua yaitu Tracking workout adalah
modul yang digunakan untuk mengaktifkan fungsi
tracking pada aplikasi ini.
DINAMIKA TEKNOLOGI April 2012 Vol. 5; No. 1; Hal. 15-21
Gambar 4. Tracking
Terdapat tiga fungsi tracking workout pada
aplikasi ini. Antara lain running, push up, dan
fungsi terakhir adalah sit up. Tracking pada tiap
aktivitas akan dicatat pada table log untuk
kemudian dapat dilihat dan dihitung kalori yang
terbakar pada waktu user melakukan aktivitas
tersebut.
Fitur run tracking digunakan untuk mentracking
jalur yang dilalui user dengan menggunakan
penggambaran peta. Pada fitur ini juga disediakan
distance dan juga reminder untuk memberitahukan
pada user jarak yang sudah dicapai maupun sisa
jarak yang ingin dicapai. Fitur ini menggunakan
GPS yang sudah terdapat di dalam Android,
dimana pada aplikasi ini terdapat service yang
berguna untuk mendeteksi satelit yang ada pada
sekitar pemakainya, dan mentracking kecepatan,
jarak yang telah dicapai user dan lain-lain. Jika
tiba-tiba koneksi terputus (umumnya karena
koneksi internet terganggu ataupun tidak
ditemukan satelit di sekitar pemakai) maka service
akan memberikan notifikasi kepada user bahwa
tidak ditemukan satellite.
Pada mode online, user akan diberi tampilan suatu
peta (dibuat dengan menggunakan fitur Google
Map, kemudian peta tersebut akan diberikan garis
jalur user berlari. Terdapat voice feedback setiap
500 meter, dan setiap 1 kilometer pada peta akan
diberikan marker dan data-data pada saat itu akan
dicatat. Pada akhir aktifitas, user akan diberikan
data hasil berupa jumlah kalori yang terbakar, ratarata kecepatan, waktu yang dibutuhkan ketika
mencapai jarak tertentu, dan lain-lain.
User
kemudian bisa mengupload hasilnya di server dan
bersaing dengan user lain yang terdaftar sebagai
temannya di website tersebut. Dengan fitur ini
diharapkan user dapat memiliki jiwa kompetitif
sehingga menarik user untuk menjadi lebih maju
dan semakin terpacu untuk berolahraga.
Jika user berlari sepanjang 5 mil dalam waktu 1
jam maka jumlah kalori yang terbakar adalah
577.5 kalori, terhitung sebagai berikut
Berat Badan = 70 kg = 70 * 2.2 = 154 lbs
(pound)
Total kalori terbakar per mil = 0.75 * 154 =
115.5
Total kalori terbakar 5 mil = 115.5 * 5 = 577.5
kalori
Data ini kemudian dimasukkan ke dalam database
dari runtracking dan user dapat melihat hasil dari
aktifitasnya sewaktu-waktu.
Modul kedua adalah modul routine, dimana pada
modul tersebut digunakan untuk melihat jadwaljadwal aktivitas yang dapat dilakukan oleh user.
Baik routine yang berasal dari database aplikasi
ini, maupun routine yang dibuat sendiri oleh user.
Modul ini terbagi menjadi tiga submodul, antara
lain list routine, detail routine, serta sub modul
terakhir adalah add new routine. List routine
adalah submodul yang berguna untuk memberikan
daftar routine yang ada, baik yang berasal dari
aplikasi ini maupun routine yang dibuat oleh user
sendiri. Submodul kedua detail routine adalah
module yang berfungsi untuk melihat detail jadwal
dari routine yang dipilih oleh user. Sub modul
terakhir yaitu add new routine adalah modul yang
digunakan agar user dapat memasukkan routine
mereka sendiri, sehingga routine tidak hanya
berasal dari database aplikasi ini saja.
Modul ketiga adalah modul personal score. Modul
ini menangani segala sesuatu yang berhubungan
dengan data personal score milik user. Modul ini
terbagi menjadi dua sub modul yaitu detail
personal score dan upload personal score. Pada
detail personal score, user dapat melihat data-data
dari personal score yang dimilikinya. Data-data
tersebut kemudian dapat diupload ke server dengan
menggunakan koneksi internet dan username yang
sudah terdaftar di server. Hal mengenai upload
ditangani oleh submodul kedua dari personal score
yaitu submodul upload personal score.
Pengukuran kalori yang terbakar pada saat lari
memiliki formula yang berbeda, formula yang
dipakai adalah:
Total kalori yang terbakar per mil = 0.75 *
Berat badan (pound)
Dinamika Teknologi
19
DINAMIKA TEKNOLOGI April 2012 Vol. 5; No. 1; Hal. 1-7
Gambar 5. Menu Log dan Personal Score
Kemudian modul selanjutnya adalah modul Log,
yaitu modul yang digunakan untuk pengaturan log
dari aktivitas tracking pada aplikasi ini. Modul ini
mempunyai tiga submodul, antara lain: log
aktivitas, set objective weight, dan submodul
terakhir adalah calorie counter. Submodul log
aktivitas adalah submodul yang menangani
pencatatatan data tracking pada aktivitas yang ada
pada aplikasi ini, antara lain running, push up,
serta sit up. Submodul ini juga digunakan ketika
menampilkan data log pada menu log. Submodul
kedua adalah set objective weight, yaitu submodul
yang menangani pencatatan berat yang ingin
dicapai user. Pencatatan berat ini digunakan untuk
aplikasi menghitung berapa kalori yang diperlukan
terbakar untuk mencapai berat tersebut. Submodul
ketiga dan terakhir dari log ini adalah calorie
counter. Yaitu submodul yang menangani
penghitungan kalori yang akan ditampilkan pada
menu log.
Pada modul pengaturan reminder, user dapat
mengatur waktu notifikasi alarm sesuai dengan
keinginan masing-masing user. Kemudian pada
jam yang ditentukan, aplikasi ini akan
mengeluarkan notifikasi alarm sesuai dengan
waktu pada modul reminder ini.
Modul terakhir adalah modul option yang
digunakan untuk mengatur konfigurasi dari
aplikasi ini, pengaturan datdl,abase serta suara
terdapat pada modul ini.
UJI COBA
Tahap ini dilakukan dengan tujuan untuk
menguji funsionalitas sistem dan kemampuan yang
dimiliki oleh sistem. Tahap ini lebih dikenal
dengan istilah testing. Tahapan testing ini akan
menemukan keterbatasan yang dimiliki oleh sistem
dan menguji sejauh mana sistem dapat berjalan
dengan baik. Testing merupakan tahap penting
untuk memberikan gambaran apakah sistem yang
dibuat telah sesuai dengan harapan.
Uji coba fungsionalitas bertujuan untuk
memastikan fungsi-fungsi yang telah dibuat
berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Selain itu,
dilakukan pula uji coba komunikasi dengan server
untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan.
Berdasarkan hasil uji coba, proses login lebih
sedikit memakan waktu karena jumlah data yang
20
Dinamika Teknologi
dikomunikasikan tidak sebanyak proses lainnya.
Lama proses ditentukan berdasarkan banyak data
yang akan dikomunikasikan serta kecepatan
koneksi internet yang ada. Semakin banyak data
yang dikomunikasikan, maka semakain banyak
waktu yang dibutuhkan dan semakin cepat koneksi
internet, maka semakin singkat waktu yang
dibutuhkan untuk proses pertukaran data.
Uji coba juga dilakukan dengan pembagian
kuesioner kepada beberapa responden yang terdiri
dari 20 orang yang berusia antara 18 – 25 tahun.
Kuesioner terdiri dari dua bagian utama. Bagian
pertama adalah latar belakang yang berisi tentang
alasan perlunya dibuat aplikasi ini. Dari hasil
kuesioner, ternyata sebagian besar user sering
berolahraga dan berkompetisi dengan rekannya,
namun tidak terlalu banyak user yang
memanfaatkan ponsel mereka untuk membantu
melihat proses aktivitas yang mereka lakukan.
Bagian kedua adalah bagian manfaat yang berisi
hasil uji coba yang dilakukan oleh responden
terhadap aplikasi ini. Hasil kuesioner menunjukkan
bahwa aplikasi Droid Sport Assistant ini
membantu pengguna dalam melakukan tracking
aktivitas olahraga, dengan cara penggunaan yang
cukup mudah dan bisa memberikan keterangan
mengenai contoh olahraga dan makanan nutrisi
dengan cukup jelas. Fitur routine dalam aplikasi ini
pun cukup membantu dalam mengatur jadwal
aktivitas olahraga dengan penambahan routine
cukup mudah untuk dilakukan.
.
KESIMPULAN
Berikut ini adalah kesimpulan-kesimpulan yang
didapat selama pengembangan aplikasi Droid
Sport Assistant pada mobile device berbasis
Android:
1. Penggunaan accelerometer cukup membantu
dalam beberapa aktivitas seperti sit up
contohnya, sehingga data-data dari user dapat
dikalkulasi dengan menggunakan metode MET
yang memerlukan data dari accelerometer.
2. Penghitungan kalori dengan metode yang
berbeda pada tiap aktivitas seperti Sit Up
menggunakan MET dan running dengan
menggunakan perhitungan berdasarkan jarak
dan kecepatan dapat membuat perhitungan
lebih
akurat
dibandingkan
dengan
menggunakan satu metode saja.
3. Penghitungan heart rate range dan jumlah kalori
terbakar membutuhkan data-data spesifik dari
DINAMIKA TEKNOLOGI April 2012 Vol. 5; No. 1; Hal. 15-21
user berupa umur, tinggi, dan berat badan user
sekarang.
4. Pengkalkulasian data seperti kecepatan dan
jarak yang ditempuh memerlukan pengambilan
data melalui satelit gps yang berada dekat
dengan user.
DAFTAR PUSTAKA
1. Conder, Shane; Darcey, Lauren. 2011.
Android™ Wireless Application Development.
2. Disabled World. 2006. How to Count and
Calculate Calories. http://www.disabledworld.com/artman/publish/calories.shtml,
diakses 24 April 2011.
3. Friel, Joe. 2009. Total Heart Rate Training :
Customize and Maximize Your Workout Using
a Heart Rate Monitor.
4. HeartMonitors.Com. 2011. Heart Rate Training
Zone Calculator.
http://www.heartmonitors.com/zone_calc.htm,
diakses 24 April 2011.
5. Hermann, Stephen. 2011. Compendium of
Physical Activities Tracking Guide.
6. IlmuKomputer.com. 2008. Java Web Service
menggunakan Apache Axis.
http://ikc.depsos.go.id/populer/adeanomaxis.php, diakses 20 April 2011.
7. Livestrong. 2010. Calculating BMR and RMR
http://www.caloriesperhour.com/tutorial_BMR.
php, diakses 24 April 2011.
Dinamika Teknologi
21
PEMANFAATAN GPS DAN ACCELEROMETER PADA MOBILE
DEVICE UNTUK TRACKING DAN PERHITUNGAN KALORI SAAT
BEROLAHRAGA
Esther Irawati Setiawan, S.Kom, M.Kom
e-mail: [email protected]
Fransiskus Verdian Sudjatmika, S.Kom
e-mail: [email protected]
ABSTRAK
Dewasa ini, mobile device telah dilengkapi dengan berbagai aplikasi yang dapat mendukung
penggunanya dalam aktivitas kesehariannya. Salah satu kategori aplikasi yang tersedia adalah
pendamping saat berolahraga. Namun aplikasi yang tersedia saat ini tidak dilengkapi dengan data-data
secara real time dari user sehingga user dapat mengetahui hasil dari olahraga yang dilakukannya. Karena
itu, dikembangkanlah aplikasi mobile device yang diberi nama Droid Sport Assistant pada Android.
Aplikasi ini dapat melakukan tracking berbagai aktivitas olah raga yang dilakukan oleh user sehingga
user bisa mendapatkan hasil aktivitas yang dilakukannya secara real time. Penggunaan accelerometer
cukup membantu dalam beberapa aktivitas seperti sit up contohnya, sehingga data-data dari user dapat
dikalkulasi dengan menggunakan metode MET yang memerlukan data dari accelerometer. Penghitungan
kalori dengan metode yang berbeda pada tiap aktivitas seperti Sit Up menggunakan MET dan running
dengan menggunakan perhitungan berdasarkan jarak dan kecepatan dapat membuat perhitungan lebih
akurat dibandingkan dengan menggunakan satu metode yang sama pada tiap aktivitas. Penghitungan
seperti penghitungan heart rate range membutuhkan data-data spesifik dari user berupa umur user,
sedangkan penghitungan kalori terbakar membutuhkan berat, tinggi, serta usia user sekarang beserta
pengkalkulasian data seperti kecepatan dan jarak yang ditempuh memerlukan pengambilan data melalui
satelit gps yang berada dekat dengan user. Sebagai fitur pelengkap, user juga bisa melihat contoh-contoh
jenis olahraga pada empat macam kategori seperti abs, arm, calf, dan chest. Aplikasi ini juga
menyediakan fitur untuk mengatur routine yang dapat dilakukan oleh user setiap harinya, dan fitur
reminder memudahkan user untuk mengingat waktu yang telah ditentukan oleh user untuk melakukan
aktivitas olahraga. Pada fitur personal score user dapat melakukan backup data-data dari aktivitas yang
telah dilakukan oleh user pada server aplikasi ini.
Kata kunci: mobile device programming, gps, accelerometer, android
ABSTRACT
Nowadays, a variety of applications for mobile devices are available to support users in their daily
activities. One category of applications available is sport. Out of so many available sports applications,
only a few applications that provide feature to give information in real time, and neither provides
outcome of the exercise done. The objective of the development of Droid Sport Assistant Application on
Android is to help users who are exercising by performing tracking of activities undertaken by the user so
the user can get the data feedback done in real time. The use of the accelerometer is quite helpful in some
activities such as sit ups, so that data from the user can be ca lculated by using the MET method that
requires data from the accelerometer. The calculation of calories which is done by different methods on
each activity such as Sit Up will be done by MET calculation and running by using a calculation based
on the distance and speed can improve the accuracy of calculation to be better than using a similar
method on each activity. Calculations like heart rate range and the number of calories burned calculation
require specific data from the user such as user age, height, and weight of present, and data estimation
such as speed and distance traveled requires loading data via GPS satellites that are close to the user.
Users can also look at the samples of exercise in four categories such as abs, arm, calf, and chest. The
application also provides features to manage activities routine that can be done by the user daily, and the
Dinamika Teknologi
15
DINAMIKA TEKNOLOGI April 2012 Vol. 5; No. 1; Hal. 1-7
reminder feature to facilitate user to remember the specified time by the user to perform sports activities.
In the personal score features, user can upload data from the activity that has been done by the user on
the server of this application.
Keywords: mobile device programming, android, gps, accelerometer.
PENDAHULUAN
Dewasa ini teknologi mobile device smart phone
berkembang pesat di kehidupan masyarakat.
Berbagai aplikasi tersedia pada mobile device, dari
aplikasi permainan hingga aplikasi dalam bidang
olahraga. Dari sekian banyak aplikasi olahraga
yang tersedia, hanya sedikit aplikasi yang
menyediakan fitur untuk memberikan informasi
secara real time. Kebanyakan fitur yang disediakan
adalah stopwatch yang hanya berguna untuk
memberikan data durasi waktu yang dipakai user
untuk melakukan latihan.
Oleh karena itu, dikembangkanlah suatu aplikasi
yang dapat memberikan berbagai macam informasi
olah raga secara real time kepada user. Informasi
yang diberikan antara lain mengenai banyak kalori
yang perlu terbakar dalam aktifitas olahraga, detak
jantung efektif dari user agar dapat berolahraga
dengan baik, jalur lari yang telah dilewati user,
contoh-contoh cara workout yang baik dan benar,
serta jumlah latihan yang telah dilakukan oleh user
dengan memanfaatkan hardware accelerometer dan
gps yang dimiliki Android. Adapun target dari
pengguna aplikasi ini adalah masyarakat remaja
ataupun dewasa, yang bisa menggunakan aplikasi
Android secara fasih dan menyukai aktifitas
olahraga.
Tujuan pembuatan aplikasi Droid Sport Assistant
pada Android ini adalah agar aplikasi ini dapat
membantu user yang sedang berolahraga dengan
memberikan data-data secara real time dari user,
seperti heart rate range, jumlah kalori yang
terbakar, kecepatan, jarak yang ditempuh, dan lainlain, sehingga user dapat melakukan kegiatan
olahraga secara efektif dan efisien.
TEORI PENUNJANG
Teori-teori yang akan dijelaskan pada bagian ini
adalah yaitu platform Android beserta dengan
accelerometer dan GPS, teori perhitungan kalori
serta perhitungan right heart zone yang
dimanfaatkan untuk pengembangan aplikasi ini.
16
Dinamika Teknologi
1. Android
Android merupakan platform untuk mobile device.
Platform yang dimaksud meliputi Operating
System, middleware, dan aplikasi-aplikasi utama.
Aplikasi
pada
Android
dibuat
dengan
menggunakan bahasa pemrograman berbasis Java
yang dijalankan oleh Dalvik (virtual machine
untuk Android). Platform Android bersifat open
source dan seluruh source code (termasuk jaringan
dan telepon) berada di bawah lisensi Apache.
Gambar 1. Arsitektur Android
Arsitektur Android dibagi menjadi 5 lapisan yaitu
Linux Kernel, Libraries, Android Runtime,
Application Framework, dan Applications.
2. GPS dan Google Maps API
Mobile device yang dilengkapi dengan GPS dapat
mendeteksi posisi pengguna saat ini dengan
memberikan output koordinat lintang dan bujur.
Pada Android, informasi posisi pengguna dapat
diperoleh dari satelit atau bts (cell tower).
Tracking aktivitas olah raga pada aplikasi ini
ditampilkan pada peta yang disediakan oleh
Google Maps API untuk Android. Google Maps
adalah sebuah layanan peta dunia online dan gratis
yang dikembangkan oleh Google. Google Maps
akan memberikan gambar peta dari lokasi yang
dicari yang dapat digeser untuk melihat gambar
daerah di sekeliling lokasi. Google Maps juga
dilengkapi dengan fitur satellite view yang akan
DINAMIKA TEKNOLOGI April 2012 Vol. 5; No. 1; Hal. 15-21
menampilkan gambar yang diperoleh dari satelit.
Selain itu, Google juga menyediakan service
berupa Google Maps API bagi para pengembang
aplikasi agar dapat menggunakan layanan Google
Maps pada aplikasi yang dibuat. Service yang
disediakan bersifat gratis, namun terdapat batasanbatasan untuk setiap service yang digunakan.
3. Accelerometer
Accelerometer, seperti namanya adalah hardware
yang digunakan untuk mengukur akselerasi
Android. Seringkali disebut juga sebagai sensor
gravitasi. Accelerator umumnya digunakan untuk
mengukur perubahan kecepatan gerakan dari
android dan juga arah dari android tersebut.
Pengukuran gerakan dari android itu sendiri terbagi
dalam tiga dimensi. Yaitu dimensi X-Axis, dimensi
Y-Axis, dan terakhir adalah dimensi Z-Axis.
Kalkulasi dilanjutkan dengan pembagian aktifitas
olahraga dalam seminggu (sedentary, light,
moderate, dan very active ). Dari pembagian itu,
kalkulaksi dilakukan dengan menyesuaikan BMR
dengan skala aktifitas yang dilakukan oleh user .
Sedentary (Tidak berolahraga): BMR = BMR *
1.2
Moderate (1-3 kali seminggu): BMR = BMR *
1.375
Active (lebih dari 3 kali seminggu): BMR =
BMR * 1.55
Setiap kali user mengalami penambahan atau
pengurangan berat maka kalori yang diperlukan
memerlukan penghitungan ulang.
Penghitungan kalori yang terbakar menggunakan
formula yang berbeda. Formula tersebut yaitu :
Jumlah Kalori terbakar = (MET Value ) *
(BMR/1440) * (Durasi aktifitas dalam menit)
MET adalah nilai metabolic ekuivalen yang
berbeda pada tiap aktifitas. Data dari MET ini
didapatkan dari buku karangan Stephen Hermann
yang berjudul “2011 Compendium of Physical
Activities Tracking Guide”
Tabel 1. MET Value
Gambar 2. Dimensi Gerakan dan Arah Accelerometer
4. Perhitungan Kalori
Perhitungan
kalori
dilakukan
dengan
mengkalkulasikan BMR yaitu Basal Metabolic
Rate. Ini adalah jumlah kalori yang dibutuhkan
untuk mempertahankan berat yang dimiliki
sekarang, tanpa memperhitungkan aktifitas fisik
yang dilakukan. Cara terbaik untuk melakukan
penghitungan BMR adalah dengan Harris-Benedict
Equation.
Formula yang dipakai berbeda untuk pria dan
wanita.
Pria: 66 + (6.23 x Berat) + (12.7 x Tinggi) - (6.8
x Usia)
Wanita: 65.5 + (4.35 x Berat ) + (4.7 x Tinggi) (4.7 x Usia)
Berat badan terhitung dalam skala pound, dan
tinggi badan terhitung dalam skala inci. Pada
aplikasi yang dikembangkan, user bisa memilih
skala satuan yang paling dikenal olehnya antara
lain kilogram / pound dalam berat, serta meter,
sentimeter, atau inci dalam hal tinggi, dan
kemudian pengkonversian skala satuan tersebut
akan diproses secara otomatis oleh aplikasi ini
sendiri.
Aktivitas
Push Up
Sit Up
MET Value
8
8
5. Perhitungan Right Heart Zone
Heart rate zone perlu dihitung agar pembakaran
kalori dapat dilakukan secara efektif dan
maksimal. Kalkulasi heart rate zone ini didasarkan
pada umur dan berat yang dimiliki user sekarang.
Kalkulasi ini dilakukan dengan formula:
Low Right Heart Rate Zone = (220 – usia) *
0.55
Max Right Heart Rate Zone = (220 – usia) *
0.9
Dengan catatan low right heart rate zone adalah
batas bawah detak jantung efisian yang dimiliki
oleh user sedangkan max heart rate zone adalah
batas atas detak jantung efisien yang dimiliki oleh
user .
DESKRIPSI SISTEM
Sistem yang dikembangkan terdiri dari dua bagian
yaitu server dan client. Server hanya digunakan
untuk penyimpanan informasi aktifitas pengguna,
sedangkan proses perhitungan kalori dan tracking
dilakukan di client. Selain itu, sistem juga
menggunakan web service dari Google untuk
menampilkan peta yaitu Google Map API. Client
Dinamika Teknologi
17
DINAMIKA TEKNOLOGI April 2012 Vol. 5; No. 1; Hal. 1-7
yang merupakan aplikasi Android mencakup enam
modul utama yaitu workout, routine, personal
score, log, reminder dan option. Tiap modul
mempunyai sub modul masing-masing kecuali
modul reminder dan modul option
sendiri pada
web
server
aplikasi ini.
Pengembangan
menggunakan
bahasa
pemrograman PHP dan MySQL.
Jenis aktifitas yang dihitung secara real time
adalah lari, push up, dan juga sit up. Perhitungan
kalori untuk aktivitas lainnya hanya perkiraan
kalori yang terbakar berdasarkan durasi dan jenis
aktivitas yang dilakukan oleh user.
Pada workout Abs, Arm, Cardio, Chest, Leg
Workout, selain aplikasi berperan sebagai assistant
counter, juga menunjukkan contoh gerakan AB
yang benar. Fitur ini juga akan menunjukkan 10
jenis latihan AB yang ada dan pengukuran waktu,
serta jumlah set-set latihan yang tersisa.
Dilengkapi
juga
dengan
gambar
yang
menunjukkan cara latihan yang benar.
Gambar 3. Menu Utama dan Menu Workout
Modul pertama adalah modul workout. Modul ini
terbagi menjadi dua sub modul yaitu info workout
dan tracking workout. Info workout merupakan
sub modul dari workout yang berfungsi untuk
menunjukkan detail suatu olah raga berdasarkan
atas empat jenis kategori yaitu Arm Workout, Abs
Workout, Calf Workout, serta Chest Workout.
Untuk setiap aktivitas olah raga akan ditunjukkan
pula kalori yang terbakar setelah aktivitas
dilakukan.
Kalkulasi pembakaran ataupun penambahan kalori
dari aktifitas yang dilakukan maupun kalori yang
tergantung pada makanan yang diinputkan oleh
user. Fitur ini terdapat di semua mode workout
yang ada di aplikasi ini. Penghitungan pada
aplikasi ini dibagi tiga. Pertama adalah kalkulasi
kalori yang terbakar pada aktifitas yang dijalankan
oleh user (push up, sit up, berlari, dan lain-lain),
perhitungan kalori yang diperlukan untuk terbakar
pada keseharian user (daily calory burned), serta
data-data kalori yang tergantung pada makanan
yang menggunakan database. Perhitungan kalori
kebanyakan dilakukan dengan menggunakan fitur
accelerometer
dan
penghitungan
dengan
menggunakan rumus matematika seperti yang
terdapat pada teori penunjang, kecuali pada kalori
makanan yang menggunakan database saja.
Perhitungan kalori ini memerlukan user untuk
menginputkan usia dan berat user sekarang. Tentu
saja data-data ini akan masuk ke dalam privacy dan
terserah pada user akan ditampilkan atau tidak
pada database website aplikasi ini. Data tersebut
diupload menggunakan web service yang dibuat
18
Dinamika Teknologi
Pada Sit Up Workout adalah fitur dimana aplikasi
berperan sebagai assistant counter, juga
menunjukkan contoh gerakan Sit Up yang benar.
Penghitungan jumlah Sit Up dapat dilakukan
menggunakan accelerometer. Dimana posisi
Android haruslah di saku pakaian bagian depan.
Accelerometer berperan sebagai counter jumlah
dari sit up yang telah dilakukan. Dilakukan dengan
pengukuran axis orientasi arah dari Android
terlebih dahulu. Umumnya dengan orientasi arah
y-axis -90 derajat dimana bagian atas dari android
mengarah ke atap. Baru kemudian jumlah sit up
yang dapat dilakukan diukur dengan menggunakan
sensor pergerakan accelerometer menggunakan
arah y-longitudinal dan z-vertical. Arah x-lateral
tidak dipakai. Jika y menghasilkan angka positif
berarti user sedang bergerak mengarah ke depan,
dan angka negatif berarti sedang bergerak ke arah
belakang. Jika angka negatif dan positif ditemui
barulah counter jumlah sit up bertambah. Selain itu
juga terdapat counter lain berupa jumlah kalori
yang terbakar selama latihan.
Sub modul kedua yaitu Tracking workout adalah
modul yang digunakan untuk mengaktifkan fungsi
tracking pada aplikasi ini.
DINAMIKA TEKNOLOGI April 2012 Vol. 5; No. 1; Hal. 15-21
Gambar 4. Tracking
Terdapat tiga fungsi tracking workout pada
aplikasi ini. Antara lain running, push up, dan
fungsi terakhir adalah sit up. Tracking pada tiap
aktivitas akan dicatat pada table log untuk
kemudian dapat dilihat dan dihitung kalori yang
terbakar pada waktu user melakukan aktivitas
tersebut.
Fitur run tracking digunakan untuk mentracking
jalur yang dilalui user dengan menggunakan
penggambaran peta. Pada fitur ini juga disediakan
distance dan juga reminder untuk memberitahukan
pada user jarak yang sudah dicapai maupun sisa
jarak yang ingin dicapai. Fitur ini menggunakan
GPS yang sudah terdapat di dalam Android,
dimana pada aplikasi ini terdapat service yang
berguna untuk mendeteksi satelit yang ada pada
sekitar pemakainya, dan mentracking kecepatan,
jarak yang telah dicapai user dan lain-lain. Jika
tiba-tiba koneksi terputus (umumnya karena
koneksi internet terganggu ataupun tidak
ditemukan satelit di sekitar pemakai) maka service
akan memberikan notifikasi kepada user bahwa
tidak ditemukan satellite.
Pada mode online, user akan diberi tampilan suatu
peta (dibuat dengan menggunakan fitur Google
Map, kemudian peta tersebut akan diberikan garis
jalur user berlari. Terdapat voice feedback setiap
500 meter, dan setiap 1 kilometer pada peta akan
diberikan marker dan data-data pada saat itu akan
dicatat. Pada akhir aktifitas, user akan diberikan
data hasil berupa jumlah kalori yang terbakar, ratarata kecepatan, waktu yang dibutuhkan ketika
mencapai jarak tertentu, dan lain-lain.
User
kemudian bisa mengupload hasilnya di server dan
bersaing dengan user lain yang terdaftar sebagai
temannya di website tersebut. Dengan fitur ini
diharapkan user dapat memiliki jiwa kompetitif
sehingga menarik user untuk menjadi lebih maju
dan semakin terpacu untuk berolahraga.
Jika user berlari sepanjang 5 mil dalam waktu 1
jam maka jumlah kalori yang terbakar adalah
577.5 kalori, terhitung sebagai berikut
Berat Badan = 70 kg = 70 * 2.2 = 154 lbs
(pound)
Total kalori terbakar per mil = 0.75 * 154 =
115.5
Total kalori terbakar 5 mil = 115.5 * 5 = 577.5
kalori
Data ini kemudian dimasukkan ke dalam database
dari runtracking dan user dapat melihat hasil dari
aktifitasnya sewaktu-waktu.
Modul kedua adalah modul routine, dimana pada
modul tersebut digunakan untuk melihat jadwaljadwal aktivitas yang dapat dilakukan oleh user.
Baik routine yang berasal dari database aplikasi
ini, maupun routine yang dibuat sendiri oleh user.
Modul ini terbagi menjadi tiga submodul, antara
lain list routine, detail routine, serta sub modul
terakhir adalah add new routine. List routine
adalah submodul yang berguna untuk memberikan
daftar routine yang ada, baik yang berasal dari
aplikasi ini maupun routine yang dibuat oleh user
sendiri. Submodul kedua detail routine adalah
module yang berfungsi untuk melihat detail jadwal
dari routine yang dipilih oleh user. Sub modul
terakhir yaitu add new routine adalah modul yang
digunakan agar user dapat memasukkan routine
mereka sendiri, sehingga routine tidak hanya
berasal dari database aplikasi ini saja.
Modul ketiga adalah modul personal score. Modul
ini menangani segala sesuatu yang berhubungan
dengan data personal score milik user. Modul ini
terbagi menjadi dua sub modul yaitu detail
personal score dan upload personal score. Pada
detail personal score, user dapat melihat data-data
dari personal score yang dimilikinya. Data-data
tersebut kemudian dapat diupload ke server dengan
menggunakan koneksi internet dan username yang
sudah terdaftar di server. Hal mengenai upload
ditangani oleh submodul kedua dari personal score
yaitu submodul upload personal score.
Pengukuran kalori yang terbakar pada saat lari
memiliki formula yang berbeda, formula yang
dipakai adalah:
Total kalori yang terbakar per mil = 0.75 *
Berat badan (pound)
Dinamika Teknologi
19
DINAMIKA TEKNOLOGI April 2012 Vol. 5; No. 1; Hal. 1-7
Gambar 5. Menu Log dan Personal Score
Kemudian modul selanjutnya adalah modul Log,
yaitu modul yang digunakan untuk pengaturan log
dari aktivitas tracking pada aplikasi ini. Modul ini
mempunyai tiga submodul, antara lain: log
aktivitas, set objective weight, dan submodul
terakhir adalah calorie counter. Submodul log
aktivitas adalah submodul yang menangani
pencatatatan data tracking pada aktivitas yang ada
pada aplikasi ini, antara lain running, push up,
serta sit up. Submodul ini juga digunakan ketika
menampilkan data log pada menu log. Submodul
kedua adalah set objective weight, yaitu submodul
yang menangani pencatatan berat yang ingin
dicapai user. Pencatatan berat ini digunakan untuk
aplikasi menghitung berapa kalori yang diperlukan
terbakar untuk mencapai berat tersebut. Submodul
ketiga dan terakhir dari log ini adalah calorie
counter. Yaitu submodul yang menangani
penghitungan kalori yang akan ditampilkan pada
menu log.
Pada modul pengaturan reminder, user dapat
mengatur waktu notifikasi alarm sesuai dengan
keinginan masing-masing user. Kemudian pada
jam yang ditentukan, aplikasi ini akan
mengeluarkan notifikasi alarm sesuai dengan
waktu pada modul reminder ini.
Modul terakhir adalah modul option yang
digunakan untuk mengatur konfigurasi dari
aplikasi ini, pengaturan datdl,abase serta suara
terdapat pada modul ini.
UJI COBA
Tahap ini dilakukan dengan tujuan untuk
menguji funsionalitas sistem dan kemampuan yang
dimiliki oleh sistem. Tahap ini lebih dikenal
dengan istilah testing. Tahapan testing ini akan
menemukan keterbatasan yang dimiliki oleh sistem
dan menguji sejauh mana sistem dapat berjalan
dengan baik. Testing merupakan tahap penting
untuk memberikan gambaran apakah sistem yang
dibuat telah sesuai dengan harapan.
Uji coba fungsionalitas bertujuan untuk
memastikan fungsi-fungsi yang telah dibuat
berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Selain itu,
dilakukan pula uji coba komunikasi dengan server
untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan.
Berdasarkan hasil uji coba, proses login lebih
sedikit memakan waktu karena jumlah data yang
20
Dinamika Teknologi
dikomunikasikan tidak sebanyak proses lainnya.
Lama proses ditentukan berdasarkan banyak data
yang akan dikomunikasikan serta kecepatan
koneksi internet yang ada. Semakin banyak data
yang dikomunikasikan, maka semakain banyak
waktu yang dibutuhkan dan semakin cepat koneksi
internet, maka semakin singkat waktu yang
dibutuhkan untuk proses pertukaran data.
Uji coba juga dilakukan dengan pembagian
kuesioner kepada beberapa responden yang terdiri
dari 20 orang yang berusia antara 18 – 25 tahun.
Kuesioner terdiri dari dua bagian utama. Bagian
pertama adalah latar belakang yang berisi tentang
alasan perlunya dibuat aplikasi ini. Dari hasil
kuesioner, ternyata sebagian besar user sering
berolahraga dan berkompetisi dengan rekannya,
namun tidak terlalu banyak user yang
memanfaatkan ponsel mereka untuk membantu
melihat proses aktivitas yang mereka lakukan.
Bagian kedua adalah bagian manfaat yang berisi
hasil uji coba yang dilakukan oleh responden
terhadap aplikasi ini. Hasil kuesioner menunjukkan
bahwa aplikasi Droid Sport Assistant ini
membantu pengguna dalam melakukan tracking
aktivitas olahraga, dengan cara penggunaan yang
cukup mudah dan bisa memberikan keterangan
mengenai contoh olahraga dan makanan nutrisi
dengan cukup jelas. Fitur routine dalam aplikasi ini
pun cukup membantu dalam mengatur jadwal
aktivitas olahraga dengan penambahan routine
cukup mudah untuk dilakukan.
.
KESIMPULAN
Berikut ini adalah kesimpulan-kesimpulan yang
didapat selama pengembangan aplikasi Droid
Sport Assistant pada mobile device berbasis
Android:
1. Penggunaan accelerometer cukup membantu
dalam beberapa aktivitas seperti sit up
contohnya, sehingga data-data dari user dapat
dikalkulasi dengan menggunakan metode MET
yang memerlukan data dari accelerometer.
2. Penghitungan kalori dengan metode yang
berbeda pada tiap aktivitas seperti Sit Up
menggunakan MET dan running dengan
menggunakan perhitungan berdasarkan jarak
dan kecepatan dapat membuat perhitungan
lebih
akurat
dibandingkan
dengan
menggunakan satu metode saja.
3. Penghitungan heart rate range dan jumlah kalori
terbakar membutuhkan data-data spesifik dari
DINAMIKA TEKNOLOGI April 2012 Vol. 5; No. 1; Hal. 15-21
user berupa umur, tinggi, dan berat badan user
sekarang.
4. Pengkalkulasian data seperti kecepatan dan
jarak yang ditempuh memerlukan pengambilan
data melalui satelit gps yang berada dekat
dengan user.
DAFTAR PUSTAKA
1. Conder, Shane; Darcey, Lauren. 2011.
Android™ Wireless Application Development.
2. Disabled World. 2006. How to Count and
Calculate Calories. http://www.disabledworld.com/artman/publish/calories.shtml,
diakses 24 April 2011.
3. Friel, Joe. 2009. Total Heart Rate Training :
Customize and Maximize Your Workout Using
a Heart Rate Monitor.
4. HeartMonitors.Com. 2011. Heart Rate Training
Zone Calculator.
http://www.heartmonitors.com/zone_calc.htm,
diakses 24 April 2011.
5. Hermann, Stephen. 2011. Compendium of
Physical Activities Tracking Guide.
6. IlmuKomputer.com. 2008. Java Web Service
menggunakan Apache Axis.
http://ikc.depsos.go.id/populer/adeanomaxis.php, diakses 20 April 2011.
7. Livestrong. 2010. Calculating BMR and RMR
http://www.caloriesperhour.com/tutorial_BMR.
php, diakses 24 April 2011.
Dinamika Teknologi
21