Pengertian Pariwisata

This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah
Export date: Sun Sep 3 5:39:40 2017 / +0000 GMT

Pengertian Pariwisata
LINK DOWNLOAD [31.85 KB]
Definisi Pariwisata
Pariwisata merupakan salah satu kebutuhan manusia. Dengan melakukan wisata, manusia dapat sejenak melepas penat, lelah dan
menghilangkan stress, serta sejenak melupakan masalah yang dialami baik di rumah maupun di kantor. Berdasarkan
Undang-Undang No. 9 Tahun 2009 pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan
yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan pemerintah daerah. Pengertian lain tentang pariwisata adalah salah
satu jenis industri baru yang mampu menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang cepat dalam menyediakan lapangan kerja,
peningkatan penghasilan, standar hidup serta menstimulasi sektor-sektor produktivitas lainnya (Wahab,1996). Selain itu sebagai
sektor yang kompleks dan meliputi industri-industri klasik yang sebenarnya, yaitu industri kerajinan dan cindera mata, penginapan,
dan transportasi secara ekonomis juga dipandang sebagai industri. Pengertian wisata itu sendiri adalah kegiatan perjalanan yang
dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi,
atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara.
Kebutuhan manusia semakin lama semakin berkembang. Semakin lama manusia akan menuntut sesuatu yang lenih dari apa yang
pernah mereka dapatkan, tidak terkecuali masalah wisata. Manusia akan merasa bosan bila terus menerus berwisata ditempat yang
sama tanpa ada perubahan ataupun sesuatu yang berbeda dari tempat wisata tersebut. Untuk itu perlu adanya perubahan dalam
pembentukan tempat wisata seperti penambahan sarana prasarana ataupun hanya sekedar membenahi sarana yang sudah ada supaya
menjadi lebih baik. hal tersebut perlu dilakukan untuk menarik wisatawan, dan supaya para wisatawan yang datang tidak merasa

bosan bila berwisata di tempat wisata tersebut.
Sebagai kebutuhan dasar manusia, pariwisata akan memenuhi kebutuhan manusia untuk berlibur dan berekreasi, kebutuhan
pendidikan dan penelitian, kebutuhan keagamaan, kebutuhan kesehatan jasmani dan rohani, minat terhadap kebudayaan dan
kesenian, kepentingan keamanan, kepentingan politik, dan hal-hal yang bersifat komersialisasi yang membantu kehidupan ekonomi
masyarakat. Pariwisata dilakukan baik secara individual, keluarga, maupun kelompok.
Hal-hal yang berhubungan dengan pariwisata antara lain wisata, wisatawan, dan kepariwisataan. Berdasarkan Undang-Undang No.
10 Tahun 2009 pengertian wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan
mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang
dikunjungi dalam jangka waktu sementara. Pengertian wisatawan adalah orang yang melakukan wisata, sedangkan kepariwisataan
adalah keseluruhan kegiatan yang terkait dengan pariwisata dan bersifat multidimensi serta multidisiplin yang muncul sebagai wujud
kebutuhan setiap orang dan Negara serta interaksi antara wisatawan, Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan pengusaha.
Penyelenggaraan kepariwisataan diarahkan untuk peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat melalui peningkatan devisa,
perluasan dan pemerataan kesempatan usaha dan lapangan kerja, mendorong pembangunan daerah, memperkaya kebudayaan
nasional dengan tetap melestarikan kepribadian bangsa dan terpeliharanya nilai-nilai agama, mempererat persahabatan antar bangsa,
memupuk rasa cinta tanah air, memperhatikan kelestarian fungsi dan mutu lingkungan serta mendorong pengembangan, pemasaran,
dan pemberdayaan produk nasional melalui pemanfaatan segala potensi sumber daya alam maupun sumber daya manusia.
Dari sisi ekonomi, pariwisata muncul dari empat unsur pokok yang saling terkait erat atau menjalin hubungan dalam suatu sistem,
yakni pemintaan atau kebutuhan, penawaran atau pemenuhan kebutuhan berwisata itu sendiri, pasar dan kelembagaan yang berperan
untuk memfasilitasi keduanya, serta pelaku atau aktor yang menggerakkan ketiga elemen tersebut. Keterkaitan antar keempat unsur
tersebut sebagai sistem pariwisata dapat dilihat pada gambar berikut (Damanik dan Weber, 2006:2):

Bentuk-Bentuk Pariwisata
Pariwisata dapat dipelajari tidak hanya dari segi motivasi dan tujuan perjalanannya saja, tetapi juga bisa dilihat dari kinerja lain
misalnya bentuk-bentuk perjalanan wisata yang dilakukan, lamanya perjalanan serta pengaruh-pengaruh ekonomi akibat adanya
perjalanan wisata tersebut. Bentuk pariwisata yang di terdapat dalam buku Ekonomi Pariwisata antara lain (Spillane, 1987):

- Pariwisata individu dan kolektif
Pariwisata ini baik dalam negeri ataupun luar negeri dibagi menjadi dua kategori yaitu:

Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com

| Page 1/3 |

This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah
Export date: Sun Sep 3 5:39:40 2017 / +0000 GMT

Individual tourism atau pariwisata perorangan
Meliputi seseorang atau kelompok orang (teman-teman atau keluarga) yang mengadakan perjalanan wisata dengan melakukan
sendiri pilihan daerah tujuan wisata maupun pembuatan programnya, sehingga bebas mengadakan perubahan waktu yang
dikehendaki.


Organized collective tourism, atau pariwisata kolektif yang diorganisasi secara baik
Meliputi sebuah biro perjalanan (travel agent atau tour operator) yang menjual suatu perjalanan menurut program dan jadwal waktu
yang telah ditentukan terlebih dahulu untuk keseluruhan anggota kelompok.

- Pariwisata jangka panjang, pariwisata pendek dan pariwisata ekskursi
Pariwisata jangka panjang dimaksudkan sebagai suatu perjalanan yang berlangsung beberapa minggu atau beberapa bulan bagi
wisatawan sendiri. Pariwisata jangka pendek atau short term touism mencakup perjalanan yang berlangsung antara satu minggu
sampai sepuluh hari, sedangkan pariwisata ekskursi atau excursionist tourism adalah suatu perjalanan wisata yang tidak lebih dari 24
jam dan tidak menggunakan fasilitas akomodasi.

- Pariwisata dengan alat angkutan
Menurut bentuk pariwisata ini, seseorang dalam melakukan pariwisata menggunakan berbagai alat angkutan seperti kereta api, kapal
laut, kapal terbang, bus, dan kendaraan umum lain.

- Pariwisata aktif dan pasif
Pariwisata aktif merupakan pariwisata yang mendatangkan devisa untuk suatu Negara, misalnya wistawan mancanegara datang ke
Negara lain untuk berlibur. Pengertian pariwisata pasif adalah pariwisata yang mempunyai pengaruh negatif terhadap neraca
pembayaran, misalnya penduduk suatu Negara pergi keluar negeri dan membawa uang ke luar negeri untuk berwisata dan berbelanja
disana.
Jenis-Jenis Pariwisata

Jenis pariwisata dapat di tentukan berdasarkan tujuan dalam berpariwisata. Jenis-jenis pariwisata tersebut antara lain (Spillane,
1987):

Pariwisata untuk menikmati perjalanan (Pleasure Tourism)
Bentuk pariwisata ini dilakukan oleh orang-orang yang meninggalkan tempat tinggalnya untuk berlibur, untuk mencari udara segar
yang baru, untuk memenuhi keingintahuannya, untuk mengendorkan ketagangan sarafnya, untuk melihat sesuatu yang baru, untuk
menikmati keindahan alam, untuk mengetahui hikayat rakyat setempat, untuk mendapatkan ketenangan dan kedamaian di daerah
luar kota, atau bahkan sebaliknya untuk menikmati hiburan di kota-kota besar ataupun untuk ikut serta dalam keramaian pusat-pusat
wisatawan.

Pariwisata untuk rekreasi (Recreation Tourism)

Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com

| Page 2/3 |

This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah
Export date: Sun Sep 3 5:39:40 2017 / +0000 GMT

Pariwisata ini dilakukan oleh orang-orang yang menghendaki pemanfaatan hari-hari liburnya untuk beristirahat, untuk memulihkan

kembali kesegaran jasmani dan rohaninya, yang ingin menyegarkan keletihan dan kelelahannya.

Pariwisata untuk kebudayaan (Cultural Tourism)
Jenis pariwisata ini ditandai oleh adanya rangkaian motivasi, seperti keinginan untuk belajar di pusat-pusat pengajaran dan riset,
untuk mempelajari adat-istiadat, kelembagaam, dan cara hidup rakyat Negara lain, untuk mengunjungi monument bersejarah
ataupun peninggalan peradaban masa lalu.

Pariwisata untuk olahraga (Sport Tourism)
Jenis pariwisata ini dibagi dalam dua kategori yaitu:

Big Sport Events, yaitu peristiwa-peristiwa olah raga besar seperti Olympiade Games, kejuaraan ski, piala dunia dan lain-lain yang
menari perhatian tidak hanya pada olah ragawannya sendiri, tetapi juga ribuan penonton atau penggemarnya.
Sporting Tourism of the Practitioners, yaitu pariwisata olah raga bagi mereka yang ingin berlatih dan mempraktekan sendiri, seperti
pendakian gunung, olah raga naik kuda, berburu, memancing, dan lain-lain.

Pariwisata untuk urusan usaha dagang (Business Tourism)
Menurut para ahli teori, perjalanan usaha ini adalah bentuk professional travel atau perjalanan kerena ada kaitannya dengan
pekerjaan atau jabatan yang tidak memberikan kepada pelakunya baik pilihan daerah tujuan maupun pilihan waktu perjalanan.

Pariwisata untuk berkonvensi (Convention Tourism)

Pariwisata ini merupakan suatu konvensi atau pertemuan yang dihadiri oleh ratusan bahkan ribuan peserta yang biasanya tingga
beberapa hari di kota atau Negara penyelenggara.
Dari berbagai penjelasan diatas tentang bentuk dan jenis pariwisata, maka dapat disimpulkan bahwa jenis-jenis pariwisata
bermacam-macam bukan hanya wisata untuk sekedar liburan tetapi jenis wisata dibedakan berdasarkan tujuannya seperti untuk
menikmati perjalanan, untuk rekreasi, kebudayaan olah raga, dagang maupun berkonvensi.
Baca Juga :
Pengertian Pariwisata]
Potensi dan Daya Tarik Pariwisata]
Teori Kepariwisataan Alam]
Pengembangan Pariwisata]
Pemasaran pariwisata]
Pengelolaan Pariwisata]
Peran Stakeholder dalam Pengelolaan Pariwisata]
Best Pactice Pengelolaan Pariwisata]

Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com

| Page 3/3 |