150952 MQFM 2009 11 Editorial 15 Nopember 2009
Editorial MQ 92,3 FM Jogjakarta
Edisi Senin, 16 November 2009
Memutus Ancaman Krisis Listrik nasional
Sahabat MQ/ listrik sebagai kebutuhan pokok manusia/ menjadi begitu penting
peranannya// Hampir seluruh lini kehidupan saat ini/ memanfaatkan listrik sebagai
sumber energinya// Tak terbayangakan/ berapa sektor kehidupan publik yang akan
lumpuh/ apabila kebutuhan akan listrik/ ternyata tak dapat dipenuhi lagi secara
normal//
Di Indonesia/ masalah listrik masih sangat kompleks dan memerlukan waktu khusus
dalam penanganannya// Selain masalah kurangnya pasokan/ tarif yang mahal/
suplai listrik selama ini juga kerap mengalami gangguan// Tak ayal/ solusi
pemadaman pun/ menjadi hal yang lumrah saat ini/
Krisis listrik yang terjadi yang ditandai dengan pemadaman di beberapa wilayah
belakangan ini/ dinilai sudah sangat parah// Peristiwa ini/ kembali menyadarkan
kita/ akan realitas masalah krisis listrik yang belum juga terselesaikan// Ketua
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia -Tulus Abadi- mencatat/ krisis listrik tidak
hanya terjadi di Jawa bali/ namun juga telah menjangkau banyak wilayah di
Indonesia// Kesulitan bahan bakar gas atau batubara/ diakui PLN menjadi hambatan
utama PLN/ dalam menjamin pasokan listrik// Hal ini/ sangat merugikan
perekonomian masyarakat// Dan kini/ kerugian banyak menimpa kalangan industri
dan pengusaha//
Akumulasi kejengkelan/ memang terus dialamatkan pada satu-satunya perusahaan/
yang berwenang atas pengelolaan listrik negara ini// Sebab solusi pemadaman yang
dijalankan pun/ ternyata serigkali tidak sesuai/ dengan jadwal yang sebelumnya
telah PLN sosialisasikan// Langkah pemadaman yang dilakukan/ terjadang pula
tidak adil bagi dunia usaha// Sekretaris Jenderal Asosiasi Pertekstilan Indonesia Ernovian G Ismy menyebut/ pemadaman yang dilakukan pada siang hingga pukul
20 Waktu Indonesia barat/ membuat produksi menjadi tersendat// sebab
perusahaan/ harus beroperasi lagi pada pukul 22 Waktu Indonesia Barat/ tentu
dengan konsekuensi/ berhadapan dengan biaya daya maksimum//
Jubir Perusahaan Listrik Negara -Ario subidjoko menjelaskan/ Kenaikan tarif dasar
listrik menjadi wewenang pemerintah/ bukan PLN// menurut Ario Subijoko/ belum
ada kenaikan tarif dasar listrik sejak 1998// situasi ini/ menyulitkan PLN dalam
membangun infrastruktur dan distribusi listrik// Sementara PLN/ tidak diberi
kesempatan untuk mendapat margin/ atau nilai untuk dijual// Ario menegaskan/
bahwa kenaikan Tarif Dasar Listrik sejatinya bukan membuat PLN untung/ akan
tetapi hanya berakibat pada pengurangan beban APBN//
Sahabat MQ/ Pertumbuhan listrik yang meningkat/ ternyata tidak sesuai dengan
persediaan listrik yang seharusnya dijamin oleh PLN// Menimbang kondisi ini/
banyak kalangan mulai mengusulkan/ kemungkinan mempertimbangkan kembali
hak monopoli listri oleh PLN selama ini// Sebab Apa guna negara/ jika negara
melalui badan usahanya/ tidak mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat//
Pengelolaan energi sebagai hajat hidup orang banyak/ memang diserahkan kepada
negara// Namun tidakkah ia/ harus digunakan untuk sebesar-besarnya kepentingan
dan kemakmuran rakyat?//
Sudah saatnya/ PLN berani meninjau ulang kembali/ kontrak-kontrak yang ada//
Selain/ kearifan dari para pengguna dan konsumen listrik pun/ tentunya sangat
dibutuhkan// Konsumen diharapkan dapat menghemat penggunaan listrik/ dan
segera mengadukan ke PLN/ jika terdapat masalah atau keluhan etntang listrik//
Semoga dengan pembenahan infrastruktur dan jalur distribusi nasional/ perbaikan
sistem tariff listrik dan manajemen PLN/ penistribusian listrik ke konsumen di
seluruh wilayah di Indonesia/ dapat berjalan dengan lancar/// Walloohu alam
bishshowwaabb
Edisi Senin, 16 November 2009
Memutus Ancaman Krisis Listrik nasional
Sahabat MQ/ listrik sebagai kebutuhan pokok manusia/ menjadi begitu penting
peranannya// Hampir seluruh lini kehidupan saat ini/ memanfaatkan listrik sebagai
sumber energinya// Tak terbayangakan/ berapa sektor kehidupan publik yang akan
lumpuh/ apabila kebutuhan akan listrik/ ternyata tak dapat dipenuhi lagi secara
normal//
Di Indonesia/ masalah listrik masih sangat kompleks dan memerlukan waktu khusus
dalam penanganannya// Selain masalah kurangnya pasokan/ tarif yang mahal/
suplai listrik selama ini juga kerap mengalami gangguan// Tak ayal/ solusi
pemadaman pun/ menjadi hal yang lumrah saat ini/
Krisis listrik yang terjadi yang ditandai dengan pemadaman di beberapa wilayah
belakangan ini/ dinilai sudah sangat parah// Peristiwa ini/ kembali menyadarkan
kita/ akan realitas masalah krisis listrik yang belum juga terselesaikan// Ketua
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia -Tulus Abadi- mencatat/ krisis listrik tidak
hanya terjadi di Jawa bali/ namun juga telah menjangkau banyak wilayah di
Indonesia// Kesulitan bahan bakar gas atau batubara/ diakui PLN menjadi hambatan
utama PLN/ dalam menjamin pasokan listrik// Hal ini/ sangat merugikan
perekonomian masyarakat// Dan kini/ kerugian banyak menimpa kalangan industri
dan pengusaha//
Akumulasi kejengkelan/ memang terus dialamatkan pada satu-satunya perusahaan/
yang berwenang atas pengelolaan listrik negara ini// Sebab solusi pemadaman yang
dijalankan pun/ ternyata serigkali tidak sesuai/ dengan jadwal yang sebelumnya
telah PLN sosialisasikan// Langkah pemadaman yang dilakukan/ terjadang pula
tidak adil bagi dunia usaha// Sekretaris Jenderal Asosiasi Pertekstilan Indonesia Ernovian G Ismy menyebut/ pemadaman yang dilakukan pada siang hingga pukul
20 Waktu Indonesia barat/ membuat produksi menjadi tersendat// sebab
perusahaan/ harus beroperasi lagi pada pukul 22 Waktu Indonesia Barat/ tentu
dengan konsekuensi/ berhadapan dengan biaya daya maksimum//
Jubir Perusahaan Listrik Negara -Ario subidjoko menjelaskan/ Kenaikan tarif dasar
listrik menjadi wewenang pemerintah/ bukan PLN// menurut Ario Subijoko/ belum
ada kenaikan tarif dasar listrik sejak 1998// situasi ini/ menyulitkan PLN dalam
membangun infrastruktur dan distribusi listrik// Sementara PLN/ tidak diberi
kesempatan untuk mendapat margin/ atau nilai untuk dijual// Ario menegaskan/
bahwa kenaikan Tarif Dasar Listrik sejatinya bukan membuat PLN untung/ akan
tetapi hanya berakibat pada pengurangan beban APBN//
Sahabat MQ/ Pertumbuhan listrik yang meningkat/ ternyata tidak sesuai dengan
persediaan listrik yang seharusnya dijamin oleh PLN// Menimbang kondisi ini/
banyak kalangan mulai mengusulkan/ kemungkinan mempertimbangkan kembali
hak monopoli listri oleh PLN selama ini// Sebab Apa guna negara/ jika negara
melalui badan usahanya/ tidak mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat//
Pengelolaan energi sebagai hajat hidup orang banyak/ memang diserahkan kepada
negara// Namun tidakkah ia/ harus digunakan untuk sebesar-besarnya kepentingan
dan kemakmuran rakyat?//
Sudah saatnya/ PLN berani meninjau ulang kembali/ kontrak-kontrak yang ada//
Selain/ kearifan dari para pengguna dan konsumen listrik pun/ tentunya sangat
dibutuhkan// Konsumen diharapkan dapat menghemat penggunaan listrik/ dan
segera mengadukan ke PLN/ jika terdapat masalah atau keluhan etntang listrik//
Semoga dengan pembenahan infrastruktur dan jalur distribusi nasional/ perbaikan
sistem tariff listrik dan manajemen PLN/ penistribusian listrik ke konsumen di
seluruh wilayah di Indonesia/ dapat berjalan dengan lancar/// Walloohu alam
bishshowwaabb