Surat Edaran Direktorat Jenderal Bina Keuangan Daerah - KEMENDAGRI

MENTERI DALAM NEGERI
REPUBL!K INDONESIA

5 fetnrnri

Yth. 1.

2.
3.

eot 7

Sdr. Gubernur
Sdr. Bupati
Sdr. Walikota

Se-lndonesia
SURAT EDARAN

NOMOR e7B/751/sr
TENTANG

PENINGKATAN PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN OLAHRAGA DI DAERAH
Menyikapi banyaknya pertanyaan terkait pemberian hibah yang bersumber dari APBD
kepada cabang olah raga dan dalam rangka meningkatkan pembinaan dan pengembangan
olahraga di daerah, bersama ini disampaikan hal-hal sebagai Uqfkyt,

1. Pasal 282 ayat (1) Undang-Undang Nomor 23 Tahun

2014 tentari$ Pemerintahan Daerah
menegaskan bahwa penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
daerah didanai dari dan atas beban APBD.

2.

Lampiran Pembagian Urusan Pemerintahan Konkuren Antara Pemerintah Pusat dan
Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
menegaskan bahwa urusan sub bidang keolahragaan yang menjadi kewenangan daerah
adalah:

a.
b.


c.
d.
e.

Pembinaan dan pengembangan olahraga pendidikan pada jenjang pendidikan yang
menjadi kewenangan daerah;
Penyelenggaraan kejuaraan olahraga tingkat daerah;
Pembinaan dan pengembangan olahraga prestasi tingkat daerah;
Pembinaan dan pengembangan organisasi olahraga tingkat daerah;
Pembinaan dan pengembangan olahraga rekreasi untuk daerah kabupaten/kota.

3.

Pasal 1 angka 15 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan
Nasional, didefinisikan bahwa cabang olahraga profesional adalah olahraga yang
dilakukan untuk memperoleh pendapatan dalam bentuk uang atau bentuk lain yang
didasarkan atas kemahiran berolahraga, selanjutnya dalam Pasal 29 ayal (2) UndangUndang Nomor 3 Tahun 2005 ditegaskan bahwa pembinaan dan pengembangan
olahraga profesional dilakukan oleh induk organisasi cabang olahraga dan/atau
organisasi olahraga profesional.


4.

Pasal 71 ayat (2) Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 menegaskan bahwa dana
keolahragaan yang dialokasikan dari pemerintah dan pemerintah daerah dapat diberikan
dalam bentuk hibah sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

5.

Kemudian, dalam Pasal 16 Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2007 tentang
Penyelenggaraan Keolahragaan menegaskan bahwa tanggung jawab pemerintah daerah
dalam mewujudkan tujuan penyelenggaraan keolahragaan meliputi:

a.
b.

Pelaksanaan kebijakan nasional keolahragaan;
Pelaksanaan standardisasi keolahragaan nasional;

c. Koordinasi


pembinaan dan pengembangan keolahragaan;

d. Penggunaan kewenangan yang diberikan sesuai dengan ketentuan

peraturan

perundang-undangan;

e. Penyediaan pelayanan kegiatan keolahragaan sesuai dengan standar pelayanan

f.

g.

minimum;
Pemberian kemudahan untuk terselenggaranya pada tiap kegiatan keolahragaan; dan
Penjaminan mutu untuk terselenggaranya kegiatan keolahragaan di daerah.

6. Lampiran V.20 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 31 Tahun 2016 tentang Pedoman


Penyusunan APBD Tahun Anggaran 2017 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 109 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 31 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyusunan APBD
Tahun Anggaran 2017 menyatakan bahwa pendanaan untuk organisasi cabang olahraga
profesional tidak dianggarkan dalam APBD karena menjadi tanggung jawab induk
organisasi cabang olahraga dan/atau organisasi olahraga profesional yang bersangkutan.
Hal ini sejalan dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 sebagaimana tersebut
pada angka 3.
7.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, dalam rangka meningkatkan pembinaan dan
pengembangan olahraga di daerah sebagaimana pada angka 2 dan angka 5, pemerintah

daerah dapat menyediakan anggaran dalam APBD yang dijabarkan dalam bentuk

program dan kegiatan pada Organisasi Perangkat Daerah yang secara fungsional terkait
dengan tugas dan fungsi pembinaan olahraga dan/atau dalam bentuk hibah kepada
badan/lembaga di bidang keolahragaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.
Demikian untuk menjadi perhatian dan dilaksanakan sebagaimana mestinya.


#
w"c

Tembusan:
1. Bapak Presiden Republik lndonesia;
2. Bapak Wakil Presiden Republik lndonesia;
3. Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan;
4. Menteri Sekretaris Negara;
5. Menteri Sekretaris Kabinet;
6. Menteri Pemuda dan Olahraga;
7. Kepala Staf Kepresidenan;
8. Ketua DPRD Provinsi; dan
9. Ketua DPRD Kabupaten/Kota.

DALAM NEGERI

KUMOLO