TINDAK PIDANA korups-jaksa masuk sekolah-BATAM

TINDAK PIDANA KORUPSI,
TINDAK PIDANA LAINNYA DAN
UPAYA PENCEGAHAN MELALUI
JAKSA MASUK SEKOLAH

PADA RAPAT KOORDINASI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI
KEPULAUAN RIAU TANGGAL 30 AGUSTUS 2016 DI BATAM

PENDAHULUAN

LIMA ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK

1. Azas Kejujuran (fairplay)
2. Azas Kecermatan (zorgvuldigheid)
3. Azas Kemurnian dalam tujuan
(zuiverheid van oogmerk)
4. Azas Keseimbangan
(evenwichtigbeid)
5. Azas Kepastian Hukum (recht
zekerheid)


PENTINGNYA NILAI DAN
NORMA

Tugas dan Wewenang Kejaksaan
RI di Bidang Ketertiban
dan
1)Peningkatan
kesadaran
hukum
msyarakat
Ketentraman Umum
2)Pengamanan kebijakan penegakan
hukum
3)Pengawasan
peredaran
barang
cetakan
4)Pengawasan
aliran
kepercayaan

yang
dapat
membahayakan
masyarakat dan negara
5)Pencegahan
penyalahgunaan
dan/atau penodaan agama
6)Penelitian
dam
pengembangan
hukum serta statistik kriminal
Psl 30 (3) UU NO. 16 TAHUN 2004 TENTANG
KEJAKSAAN RI

PEMBENTUKAN TIM JAKSA MASUK
SEKOLAH KEJAKSAAN REPUBLIK
INDONESIA
KEPJA
:KEP-184/A/JA/11/2015
TANGGAL

1.
NawaNOMOR
cita Presiden
RI dan Wakil Presiden
RI
18 NOVEMBER
tahun 2014-2015
butir 2015
kedelapan yang
menitikberatkan pada revolusi karakter
bangsa bidang pendidikan nasional perlu
didukung dan dilaksanakan melalui langkah
strategis dan efektif;
2. Salah satu langkah strategis dan efektif
dalam mendukung terwujudnya revolusi
karakter bangsa bidang pendidikan nasional
adalah melalui penerangan hukum dan
penyuluhan hukum sebagai bagian tugas dan
fungsi Kejaksan Republik Indonesia.


PEMBENTUKAN TIM JAKSA

BEBERAPA ASPEK PIDANA YANG PERLU DIPAHAMI OLEH
SISWA/MAHASISWA

1. Tindak Pidana Korupsi
2. Tentang Narkotika
3. Tentang lalu Lintas dan Angkutan
Jalan
4. Tentang Pornograf
5. Tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik

ALASAN KORUPTOR SULIT
DIBERANTAS

PENGERTIAN KORUPSI
Korupsi dalam bahasa Latin disebut Corruptio –
corruptus
- Korupsi dalam bahasa Belanda disebut corruptie

- Korupsi dalam Bahasa Inggris disebut corruption
- Korupsi dalam bahasa Sansekerta di dalam Naskah
Kuno Negara Kertagama tersebut corrupt
arti harfahnya menunjukkan kepada perbuatan
yang rusak, busuk, bejad, tidak jujur yang
disangkutpautkan dengan keuangan
-

Secara yuridis sebagaimana yang tercantum

PENGERTIAN PEGAWAI NEGERI
Menurut Pasal 1 angka 2 UU. No. 31 Tahun 1999
a.Pegawai negeri sebagaimana dimaksud dalam undangundang tentang Kepegawaian;
b.Pegawai negeri sebagaimana dimaksud dalam Kitab
Undang-Undang Hukum Pidana;
c.Orang yang menerima gaji atau upah dari keuangan
negara atau daerah;
d.Orang yang menerima gaji atau upah dari suatu
korporasi yang menerima bantuan dari keuangan
negara atau daerah;

e.Orang yang menerima gaji atau upah dari korporasi
lain yang mempergunakan modal atau fasilitas dari

PENGERTIAN KEUANGAN
NEGARA
Menurut penjelasan UU No. 31 Tahun 1999 KEUANGAN
NEGARA yang dimaksud adalah seluruh kekayaan negara dalam
bentuk apapun, yang dipisahkan atau yang tidak dipisahkan,
termasuk di dalamnya segala bagian kekayaan negara dan segala
hak dan kewajiban yang timbul karena :
(a)Berada

dalam
penguasaan
,
pengurusan,
dan
pertanggungjawaban pejabat lembaga negara, baik ditingkat pusat
maupun di daerah;
(b)Berada


dalam
penguasaan,
pengurusan
dan
pertanggungjawaban Badan Usaha Milik Negara/Badan Usaha Milik
Daerah, yayasan, badan hukum, dan perusahaan yang
menyertakan modal negara, atau perusahaan yang menyertakan
modal pihak ketiga berdasarkan perjanjian dengan negara.

PEREKONOMIAN
NEGARA
Perekonomian
negara

adalah
kehidupan perekonomian yang disusun
Perekonomian
negara berdasarkan
adalah kehidupan

sebagai
usaha bersama
asas
perekonomian yang disusun sebagai usaha
kekeluargaan ataupun usaha masyarakat
bersama berdasarkan asas kekeluargaan ataupun
secara
mandirisecara
yangmandiri
didasarkan
pada
usaha masyarakat
yang didasarkan
kebijakan
pemerintah,
baik
pada kebijakan
pemerintah,
baikdiditingkat
tingkat pusat

pusat
maupun di daerah
daerah sesuai
sesuai dengan
dengan ketentuan
ketentuan
maupun
peraturan perundang-undangan
yang berlaku yang
yang
peraturan
perundang-undangan
bertujuan memberikan manfaat, kemakmuran, dan
berlaku
yang
bertujuan
memberikan
kesejahteraan kepada seluruh kehidupan rakyat.
manfaat, kemakmuran, dan kesejahteraan
kepada seluruh kehidupan rakyat.


PENYEBAB TINDAK PIDANA KORUPSI
Prof. DR. Baharudin Lopa, SH merinci penyebab Korupsi yakni :

1.
2.
3.
4.
5.

Kerusakan moral ;
Kelemahan sistem ;
Kerawanan kondisi sosial ekonomi ;
Ketidaktegasan dalam penindakan hukum ;
Seringnya pejabat meminta sumbangan
kepada pengusaha-pengusaha ;
6. Pungli ;
7. Kekurangan pengertian tentang tindak
pidana korupsi ;
8. Penyelenggaraan pemerintah dan

pembangunan yang serba tertutup ;
9. Masih perlunya peningkatan mekanisme
kontrol oleh DPR ;
10.Masih lemahnya perundang-undangan
yang ada ;

1.
2.

Modus Operandi TPK
Penggelembungan nilai pekerjaan (Mark Up) (Pasal
Pengadaan
Barang
dan
2, Pasal 3).
Kekurangan volume /Jasa
kualitas pekerjaan barang /
jasa lebih rendah dari spesifikasi teknis yang
ditetapkan (Pasal 2, 3).

3. Pekerjaan fiktif atau pekerjaan ada tapi double
anggaran (Pasal 2,3).
4. Penyuapan (Pasal 5, Pasal 11, Pasal 12a, Pasal 12b,
Pasal 13)
5. Pemerasan (Pasal 12e)
6. Turut Serta dalam Pemborongan (Pasal 12i)
7. Pemalsuan (Pasal 9)
8. Kolusi

Kriminalisa
si

adalah
suatu
perbuatan
yang
sebelumnya
dinyatakan
bukan
sebagai tindak pidana
menjadi suatu tindak
pidana

Azas Legalitas
Pasal 1 ayat 1 Kitab Undang-Undang Hukum
Pidana (KUHP) yaitu tidak ada perbuatan yang
dapat dipidana tanpa perbuatan itu sebelumnya
ditetapkan sebagai tindak pidana dalam undangundang.

TIGA PILAR
HUKUM PIDANA
1. Tindak Pidana
2. Pertanggungjawaban pidana
3. Pidana (Hukuman)

Apakah kebijakan bisa
Suatu kebijakan tidak dapat
dipidana?
dikriminalisasi, namun terhadap
pembuat kebijakan (persoon) tersebut
dapat dikenakan pemidanaan, apabila
kebijakan tersebut tidak mencapai
sasaran atau tujuan yang telah
ditetapkan dan dibalik kebijakan
dimaksud terdapat unsur
penyalahgunaan wewenang atau
mendapat keuntungan untuk diri
sendirinya atau orang lain dan perbuatan
tersebut telah menimbulkan kerugian
negara.

Tiga Kunci 
Mengemban Tugas
Amanat Jaksa Agung 22 Juli 2016

1.Integritas
yakni sikap bathin yang jujur dan
terpuji
2. Profesionalisme
adalah sebuah bentuk
penguasaan dan pemahaman yang
menyeluruh dan komprehensif atas
bidang tugas yang harus dilaksanakan.
3. Disiplin diri
adalah bahwa seseorang akan setia
menepati janji terhadap apa yang telah
disanggupi.

JAKSA AGUNG RI/KAPOLRI
PENDAMPINGAN PROYEK
Inpres No.1 Tahun 2016
Poin Keenam Angka 8 :
Memberikan pendampingan/pertimbangan
hukum yang diperlukan dalam percepatan
pelaksanaan proyek strategis

Tim Pengawal dan Pengaman
Pemerintahan dan Pembangunan Daerah
(TP4D)
KEPJA NO 152 TAHUN
2015
LATAR BELAKANG

 Meningkatkan upaya pencegahan terjadinya

tindak pidana korupsi
 Meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan
menjaga kelancaran program pembangunan
 Mendukung
keberhasilan penyelenggaraan
pembangunan nasional di pusat maupun
daerah

1.

Mengawal, mengamankan dan mendukung keberhasilan jalannya 
pemerintahan dan pembangunan melalui upaya­upaya 
pencegahan/preventif dan persuasif

2.

Memberikan pendampingan hukum dalam setiap tahapan program 
pembangunan dari awal sampai akhir

3.

Melakukan koordinasi dengan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah 
(APIP) untuk mencegah terjadinya penyimpangan yang berpotensi 
menghambat, menggagalkan dan menimbulkan kerugian bagi negara

4.

Bersama­sama melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan 
pekerjaan dan program pembangunan

5.

Melaksanakan penegakan hukum represif ketika ditemukan bukti 
permulaan yang cukup setelah dilakukan koordinasi dengan APIP  

TTERIMA KASIH