ProdukHukum Produk hukum keuangan



MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

SALINAN

PERATURAN MENTERI KEUANGAN
NOM OR 105

/PMK02/2010

TENT ANG
PENYEDIAAN DANA PROGRAM PENYESUAIAN PENSIUN
EKS PEGA W AI NEGERI SIPIL DEP ARTEMEN PERHUBUNGAN
P ADA PT KERETA API (PERSERO)
DENGAN RAHMA T TUHAN YANG MAHA ESA
MENTER I KEUANGAN,'
Menimbang

a.


bahwa

untuk

melaksanakan

ketentuan

Pasal

19

Peraturan

Pemerintah Nomor 64 Tahun 2007 tentang Penyesuaian Pensiun
Eks Pegawai
Negeri Sipil Departemen
Perhubungan
Pada

PT Kereta Api Indonesia (Persero), telah ditetapkan Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 59/PMK02/2008
tentang Penyediaan
Dana Program Penyesuaian
Pensiun Eks Pegawai Negeri Sipil
Departemen
Perhubungan
Pada PT Kereta Api Indonesia
(Persero );

Mengingat

b.

bahwa untuk menyempurnakan
beberapa ketentuan mengenai
program
penyesuaian
pensiun
eks Pegawai

Negeri
Sipil
Departemen
Perhubungan
pada PT Kereta Api (Persero), perlu
mengganti Peraturan Menteri Keuangan Nomor 59/PMK02/2008
tentang Penyediaan
Dana Program Penyesuaian
Pensiun Eks
Pegawai
Negeri
Sipil
Departemen
Perhubungan
Pada
PT Kereta Api Indonesia (Persero);

c.

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam

huruf a dan huruf b, perlu menetapkan
Peraturan
Menteri
Keuangan
ten tang Penyediaan
Dana Program
Penyesuaian
Pensiun Eks Pegawai Negeri Sipil Departemen Perhubungan Pada
PT Kereta Api (Persero);

1.

Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun 2007 tentang Penyesuaian
Pensiun Eks Pegawai Negeri Sipil Departemen Perhubungan Pada
PT Kereta Api Indonesia (Persero) (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 142, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4783);

2.


Keputusan

3.

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 65/PMK02/2008
tentang
Tata
Cara
Perhitungan,
Penyediaan,
Pencairan
dan
Pertanggungjawaban
Dana APBN Yang Kegiatannya Dilaksanakan
Oleh PT Taspen (Persero);

Presiden Nomor 84/P Tahun 2009;

MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA


-2-

4.

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 71/PMK.02/2008
ten tang
Pengembalian
Nilai Tunai luran Pensiun Pegawai Negeri Sipil
Yang Diberhentikan Tanpa Hak Pensiun;
MEMUTUSKAN:

Menetapkan

PERATURAN
MENTERI KEUANGAN
TENTANG PENYEDIAAN
DANA
PROGRAM
PENYESUAIAN

PENSIUN
EKS PEGAWAI
NEGERI SIPIL DEPARTEMEN PERHUBUNGAN PADA PT KERETA
API (PERSERO).
Pasal 1
Dalam Peraturan

Menteri Keuangan ini, yang dimaksud

dengan:

1.

Pegawai
adalah
eks
Pegawai
Negeri
SipiI
Departemen

Perhubungan
yang bekerja di Perusahaan
Jawatan Kereta Api
(PJKA) dan telah diberhentikan
dengan hormat sebagai Pegawai
Negeri
Sipil yang
selanjutnya
diangkat
sebagai
pegawai
Perusahaan Umum (Perum) Kereta Api yang kini telah berubah
menjadi PT Kereta Api (Persero) serta terdaftar dalam Daftar
Nominatif yang dibuat Badan Kepegawaian Negara.

2.

Penghasilan Pegawai adalah penghasilan sebulan yang terdiri atas
gaji pokok yang telah disetarakan
dengan gaji pokok Pegawai

Negeri Sipil ditambah tunjangan keluarga dari pegawai yang
menjadi dasar potongan iuran pensiun.

3.

Pensiun Pokok adalah be saran nilai yang dipergunakan
dasar penghitungan pensiun.

4.

Manfaat Pensiun adalah sejumlah dana yang dibutuhkan
membayar pensiun selama 1 (satu) tahun anggaran.

5.

luran Pegawai adalah iuran bulanan sebesar 4,75% (empat kama
tujuh puluh lima persen) dari Penghasilan Pegawai.

6.


Seroice
Liability
Program
Penyesuaian
Pensiun
Eks Pegawai
Negeri Sipil Departemen
Perhubungan
pad a
PT Kereta Api (Persero), yang selanjutnya
disebut Past Seroice
Liability, adalah kewajiban masa Ialu untuk program
pensiun
Pegawai PT Kereta Api (Persero) yang dibayar oleh PT Kereta Api
(Persero) sehap tahun selama 20 (dua puluh) tahun terhitung mulai
tahun 2005.

7.

Akumulasi Dana Pensiun Pegawai PT Kereta Api (Persero) adalah

akumulasi
dana
yang
pada
saat ditetapkannya
Peraturan
Pemerintah
Nomor 64 Tahun 2007, dikelola oleh PT Asuransi
Jiwasraya (Persero).

sebagai
untuk

Past

MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

-3-

8.

Hasil lnvestasi adalah sejumlah dana yang diperoleh dari hasil
pengembangan Akumulasi Dana Pensiun Pegawai PT Kereta Api
(Persero).

9.

Pendanaan Bersama adalah bagian dari kebutuhan pembayaran
Manfaat Pensiun yang ditanggung bersama-sama oleh PT Kereta
Api (Persero) dan Pemerintah yang besarannya sarna dengan
besaran Manfaat Pensiun dikurangi luran Pegawai PT Kereta Api
(Persero), Past Service Liability danl atau Hasil lnvestasi.

10. Proporsi adalah prosentase kontribusi PT Kereta Api (Persero) dan
Pemerintah terhadap Pendanaan B~rsama.
11. Tahun Anggaran adalah tahun anggaran sebagaimana diatur
dalam
Undang-Undang
Nomor
1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara.
Pasal 2
(1) Berdasarkan Surat Keputusan Pensiun danl atau Surat Keputusan
Penyesuaian Pensiun yang diterbitkan oleh PT Kereta Api (Persero)
dan telah disetujui Badan Kepegawaian Negara, penerima pensiun
Pegawai berhak menerima Manfaat Pensiun berdasarkan Pensiun
Pokok Pegawai Negeri Sipil yang setara golongan dan masa
kerjanya.
(2)

Manfaat Pensiun Pegawai sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diberlakukan mulai tanggal1 Mei 2008.

(3) Penerima pensiun sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari:
a. Pegawai yang telah diberhentikan dengan hormat dengan hak
pensiun; dan
b. penerima pensiun jandal dudal anak lorang tua.
Pasal 3
Sumber pendanaan pembayaran pensiun Pegawai berasal dari:
a.

luran Pegawai;

b. PT Kereta Api (Persero) untuk kontribusi Pendanaan Bersama;
c.

Past Service Liability

yang dibayarkan oleh PT Kereta Api (Persero);

. d. Hasil lnvestasi dari Akumulasi Dana Pensiun Pegawai PT Kereta
Api (Persero); dan
e.

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

MENTERI

KEUANGAN

REPUBLIK

INDONESIA

- 4 -

Pasal 4
(1) Penyediaan dana kebutuhan pembayaran
Manfaat Pensiun
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) dipenuhi dari:
a. luran Pegawai; dan
b. Past Service Liability.

(2) Dalam hal terdapat
kekurangan
dana untuk kebutuhan
pembayaran Manfaat Pensiun sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), kekurangan dana dimaksud dipenuhi dengan Pendanaan
Bersama.
(3) Pemerintah memberikan kontribusi dalam Pendanaan Bersama
sebagaimana . dimaksud pad a ayat (2) sesuai dengan yang
ditetapkan dalam APBN.
(4) Hasil lnvestasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf d dapat
dipergunakan untuk memenuhi pembayaran Manfaat Pensiun
apabila hasil rekonsiliasi realisasi menunjukan kekuran~an
kontribusi APBN dalam Pendanaan Bersama.
(5) Dalam hal sumber pendanaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dan ayat (2) belum diterima oleh PT Taspen (Persero) atau belum
terpenuhi, PT Taspen (Persero) dapat menggunakan terlebih
dahulu Hasil lnvestasi untuk pembayaran Manfaat Pensiun pada
bulan bersangkutan.
Pasal 5
Direktur Jenderal Perbendaharaan ditetapkan sebagai Kuasa Pengguna
Anggaran untuk keperluan pembayaran kontribusi Pemerintah dalam
Pendanaan Bersama sebagaimana dimaksud dalam Pasal4 ayat (3).
Pasal 6
(1) Menteri Keuangan menetapkan besaran dan Proporsi Pendanaan
Bersama
setiap Tahun
Anggaran
dengan
memperhatikan
pendapatj saran dari Menteri Badan Usaha Milik Negara sebelum
Tahun Anggaran berjalan.
(2) Besaran dan Proporsi Pendanaan Bersama sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) ditetapkan berdasarkan perhitungan atas perkiraan
kebutuhan pembayaran Manfaat Pensiun dan penyediaan dananya
sebagaimana dimaksud dalam Pasal4 ayat (1).
(3) Perhitungan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dituangkan
dalam suatu berita acara yang ditandatangani oleh wakil-wakil dari
Kementerian Keuangan c.q. Direktorat Jenderal Anggaran dan
Direktorat Jenderal Perbendaharaan, PT Kereta Api (Persero), serta
PT Taspen (Persero).

MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

-5(4) Berita Acara sebagaimana
dimaksud
pada ayat (3) merupakan
dokumen pendukung penetapan besaran dan Proporsi Pendanaan
Bersama.
(5) Penetapan Menteri Keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
menjadi
acuan dalam penerbitan
dokumen
anggaran
untuk
Pend ana an Bersama yang menjadi kontribusi Pemerintah dan dasar
pembayaran kontribusi PT Kereta Api (Persero) dalam Pendanaan
Bersama.
Pasal 7
Pendapatj saran Menteri Badan Usaha Milik Negara sebagaimana
dimaksud dalam. Pasal 6 ayat (1) diterima oleh Menteri Keuangan
sebelum Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan
PT Kereta Api
(Persero) diajukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham.
Pasal 8
Berdasarkan
pertimbangan
kemampuan
keuangan negara, Menteri
Keuangan sewaktu-waktu
dapat menetapkan perubahan besaran dan
Proporsi atas Pendanaan Bersama sebagaimana dimaksud dalam Pasal
6 ayat (1) dengan memperhatikan
pendapatj saran dari Menteri Badan
Us aha Milik Negara.
Pasal9
(1) PT Kereta Api (Persero) menyetorkan luran Pegawai, Past Service
Liability, dan Pendanaan Bersama yang menjadi beban PT Kereta
Api (Persero) ke PT Taspen (Persero).
sebagaimana dimaskud pad a ayat (1) disetor
oleh PT Kereta Api (Persero) sampai dengan Tahun 2024 sebesar
Rp79.500.000.000,00 (tujuh puluh sembilan miliar lima ratus juta
rupiah) per tahun.

(2) Past service Liability

(3) Setoran luran Pegawai dan Pendanaan
Bersama yang menjadi
beban PT Kereta Api (Persero) dilakukan
paling lambat pada
tanggal10 (sepuluh) setiap bulan.
(4) Setoran Past Service Liability dilakukan
secara triwulanan
dan
disetor paling lambat pad a tanggal 10 (sepuluh) dalam bulan
pertama triwulanan berkenaan.
(5) Dalam hal tanggal 10 (sepuluh) jatuh pada hari libur, penyetoran
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan ayat (4) dilakukan pada
hari kerja berikutnya.

MENTERI

KEUANGAN

REPUBLIK

INDONESIA

- 6-

Pasal10
(1) Dalam hal terdapat kebijakan Pemerintah mengenai perubahan
besaran gaji pokok Pegawai Negeri Sipil, besaran luran Pegawai
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) harus disesuaikan
dengan gaji pokok Pegawai Negeri Sipil yang baru.
(2) PT Kereta Api (Persero) wajib memotong dan menyetorkan
kekurangan setoran luran Pegawai paling lambat 1 (satu) bulan
setelah penyesuaian gaji pokok Pegawai Negeri Sipil yang baru.
Pasal11
(1) PT Taspen (Persero) menyusun rencana kerja program penyesuaian
pensiun eks Pegawai Negeri Sipil Departemen Perhubungan pada
PT Kereta Api (Persero), yang merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari rencana kerja Program Pensiun Pegawai Negeri
Sipil.
(2) PT Taspen (Persero) bertanggungjawab atas penyelenggaraan
pembayaran pensiun Pegawai sesuai mekanisme dan ketentuan
peraturan
perundang-undangan
yang mengatur
tata cara
penyelenggaraan pembayaran pensiun Pegawai Negeri Sipil.
Pasal12
(1) Pelaksanaan program penyesuaian pensiun eks Pegawai Negeri
Sipil Departemen Perhubungan pada PT Kereta Api (Persero) oleh
PT Taspen (Persero) diaudit oleh auditor yang berwenang sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) Audit sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan bagian dari
audit terhadap PT Taspen (Persero) secara keseluruhan.
(3) Direksi PT Taspen (Persero) menyampaikan hasil laporan audit
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada Menteri Keuangan
dengan tembusan kepada Menteri Badan Usaha Milik Negara.
(4) Direksi
PT
Taspen
(Persero)
menyampaikan
laporan
penyelenggaraan
pembayaran Manfaat Pensiun Eks Pegawai
Negeri' Sipil Departemen Perhubungan pada PT Kereta Api
(Persero) kepada Menteri Keuangan c.q. Direktorat Jenderal
Anggaran dan Direktorat Jenderal Perbendaharaan, serta PT Kereta
Api (Persero).

MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

-7-

Pasal 13
(1) Akumulasi Dana Pensiun Pegawai PT Kereta Api (Persero) yang
telah diserahkan kepada PT Taspen (Persero) diinvestasikan oleh
PT Taspen (Persero) sesuai ketentuan yang berlaku dan dibukukan
denganakun te!~endi~i. ,
(2) Pengelolaan Akumulasi Darta Pensiun Pegawai PT Kereta Api
(Persero) dilakukan dengan mempertimbangkan tingkat risiko dan
tingkat hasil.
(3) Penempatan Akumulasi Dana Pensiun Pegawai PT Kereta Api
(Persero) dapat dilakukan dalam jeOnisinvestasi sebagai berikut:
a. deposito;
surat berharga yang diterbitkan oleh Pemerintah; dan/ atau
c. Sertifikat Bank Indonesia.
bo

(4) Pada saat Program Penyesuaian Pensiun Eks Pegawai Negeri Sipil
Departemen Perhubungan pada ?T Kereta Api (Persero) berakhir,
Akumulasi Dana Pensiun Pegawai PT Kereta Api (Persero)
disetorkan ke Kas Negara sebagai Penerimaan Negara Bukan Pajak.
Pasal14
(1) Hasil Investasi dari Akumulasi Dana Pensiun Pegawai PT Kereta
Api (Persero) diinvestasikan oleh PT Taspen (Persero) sesuai
ketentuan yang berlaku dan dibukukan dengan akun tersendiri.
(2) Pengelolaan Hasillnvestasi dari Akumulasi Dana Pensiun Pegawai
PT Kereta Api (Persero) dilakukan dengan mempertimbangkan
tingkat risiko, tingkat hasil, dan tingkat Iikuiditas.
(3) Penempatan Hasil Investasi dari Akumulasi Dana Pensiun Pegawai
PT Kereta Api (Persero) dapat dilakukan dalam jenis investasi
sebagai berikut:
a. deposito;
b. surat berharga yang diterbitkan oleh Pemerintah;
c. Sertifikat Bank Indonesia; danl atau
d. jenis investasi
Keuangan.

lain setelah mendapat

persetujuan

Menteri

Pasal 15
(1) Segala jenis dan besaran biaya yang diperlukan dalam rangka
penyelenggaraan pembayaran Manfaat Pensiun oleh PT Taspen
(Persero) meru pakan tanggungjawab dan menjadi beban PT Kereta
Api (Persero).
°

MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

- 8-

(2) Segala jenis dan besaran biaya sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dibayar dan disetor langsung oleh PI Kereta Api (Persero) ke
rekening PI Taspen (Persero).
Pasal 16
Tata cara penyediaan darta program penyesuaian pensiun eks Pegawai
Negeri Sipil Departemen Perhubungan pada PI Kereta Api (Persero)
yang berasal dari APBN dilakukan sesuai dengan Peraturan Menteri
Keuangan
yang mengatur
mengeDai
tata cara
perhitungan,
penyediaan, pencairan
dan pertanggungiawaban
dana APBN yang
kegiatannya dilaksanakan oleh PT Taspen (Persero).
Pasal17
(1) Pembayaran
sebagaimana

kontribusi
APBN dalam
Pendanaan
Bersama
dimaksud dalam Pasal16 dilakukan secara bulanan.

(2) Jumlah kontribusi APBN dalam Pendanaan Bersama yang dibayar
untuk setiap bulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebesar
1/12 (satu per dua bel as) dari total pagu alokasi.
Pasal18
(1) PI Kereta Api (Persero) dan PI Taspen (Persero) membuat perjanjian
kerjasama guna mengatur hal-hal teknis yang diperlukan dalam
rangka pelaksanaan program penyesuaian pensiun eks Pegawai
Negeri Sipil Departemen Perhubungan pada PI Kereta Api (Persero),
termasuk tetapi tidak terbatas pada jenis dan besaran biaya
sebagaimana dimaksud dalam Pasa115.
(2) Perjanjian
kerjasama
sebagaimana
dimaksud
pad a ayat (1)
disampaikan kepada Menteri Keuangan dan Menteri Badan Usaha
Milik Negara, untuk dilakukan penatausahaan.
Pasa119
(1) Direktorat Jenderal Perbendaharaan,
PI Taspen (Persero), dan
PI Kereta Api (Persero) melakukan
rekonsiliasi atas realisasi
. pembayaran Manfaat Pensiun selama 1 (satu) tahun pada triwulan
pertama Tahun Anggaran berikutnya.
(2) Hasil rekonsiliasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan
untuk menentukan
selisih lebih/ kurang pembiayaan
program
penyesuaian
pensiun
eks Pegawai
Negeri Sipil Departemen
Perhubungan pada PI Kereta Api (Persero).

MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK

INDONESIA

-9-

(3)

Dalam hal hasil rekonsiliasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
menunjukan selisih lebih kontribusi APBN dalam Pendanaan
Bersama, selisih lebih tersebut wajib disetor langsung secepatnya ke
Kas Negara.

(4)

Dalam hal hasil rekonsiliasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
menunjukan selisih lebih kontribusi PT Kereta Api (Persero) dalam
Pendanaan Bersama,selisih lebih tersebut akan dibukukan sebagai
setoran awal kontribusi PT Kereta Api (Persero) untuk Tahun
Anggaran berikutnya.

(5) Oalam hal hasil rekonsiliasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
menunjukan selisih kurang kontribusi APBN dalam Pendanaan
Bersama, selisih kurang tersebut dipenuhi dari Hasil Investasi.
(6) Dalam hal hasil rekonsiliasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
menunjukan selisih kurang kontribusi PT Kereta Api (Persero)
dalam Pendanaan Bersama, selisih kurang harus dipenuhi oleh
PT Kereta Api (Persero) paling lambat 1 (satu) bulan setelah hasil
akhir rekonsiliasi ditetapkan.
Pasal 20
(1)

Menteri Keuangan melakukan evaluasi atas program penyesuaian
pensiun eks Pegawai Negeri Sipil Departemen Perhubungan pad a
PT Kereta Api (Persero) setiap tahun ..

(2) Evaluasi sebagaimana· dimaksud pada ayat (1) dilakukan atas
pembiayaan yang berdampak pada:
a. Past Service Liability;
b. Pendanaan Bersama;
c. Akumulasi Dana Pensiun Pegawai PT Kereta Api (Persero); dan
d. Hasil Investasi.
Pasal 21
(1) Pegawai yang diberhentikan tanpa hak pensiun baik dengan
hormat
maupun
tidak
dengan
hormat
berhak
atas
pengembalian nilai tunai iuran pensiun.
(2) Pengembalian nilai tunai iuran pensiun sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dapat dilaksanakan setelah PT Kereta Api (Persero)
menerbitkan surat yang menyatakan bahwa iuran pensiun Pegawai
yang bersangkutan merupakan bagian dari Akumulasi Dana
Pensiun Pegawai PT Kereta Api (Persero).

MENTERI KEUANGAN
. REPUBLIK INDONESIA

-10 -

(3) Tata cara pengembalian nilai tunai iuran pensiun sebagaimana
dimaksud pad a ayat (1) dilakukan sesuai dengan Peraturan
Menteri Keuangan yang mengatur mengenai pengembalian nilai
tunai iuran pensiun Pegawai Negeri Sipil.
(4) Pembayaran nilai tunai iuran pensiun sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dibebankan· pada HasH Investasi dari Akumulasi Dana
Pensiun Pegawai PT Kereta Api (Persero).
Pasal 22
Pada saat Peraturan M~hteri Keuangan ini mulai berlaku, Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 59/PMK.02/2008 tentang Penyediaan Dana
Program Penyesuaian Pensiun Eks Pegawai Negeri Sipil Departemen
Perhubungan Pada PT Kereta Api Indonesia (Persero), dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 23
Peraturan Menteri
diundangkan.

Keuangan

ini mulai

berlaku

pada

tanggal

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Peraturan Menteri Keuangan ini dengan penempatannya dalam Berita
Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 19 Mei 2010
MENTERI KEUANGAN,
ttd.
Diundangkan di Jakarta
SRI MULYANI INDRA WATI·
pada tanggal 27 Mei 2010
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASIMANUSIA,
ttd.

PATRIALIS AKBAR
259