10. KEPMEN KP NO. 09 TAHUN 2010

(1)

KEPUTUSAN

MENTERI KELAUTAN DAN PERI KANAN REPUBLI K I NDONESI A NOMOR KEP.09/ MEN/ SJ/ 2010

TENTANG

PROSEDUR OPERASI ONAL STANDAR DAN

SERVI CE LEVEL

ARRANGEMENT

UNTUK I MPOR KOMODI TAS I KAN DALAM KERANGKA

I NDONESI A

NATI ONAL SI NGLE WI NDOW

DI LI NGKUNGAN

KEMENTERI AN KELAUTAN DAN PERI KANAN

MENTERI KELAUTAN DAN PERI KANAN REPUBLI K I NDONESI A,

Menimbang : a. bahwa sebagai tindak lanjut Keputusan Menteri Kelautan

dan Perikanan Nomor KEP.76/ MEN/ 2008 tentang Pelaksanaan Sistem Elektronik Dalam Kerangka

I ndonesia National Single Window di Lingkungan

Departemen Kelautan dan Perikanan, dipandang perlu

menetapkan Prosedur Operasional Standar dan Service

Level Arrangement Untuk I mpor Komoditas I kan Dalam

Kerangka I ndonesia National Single Window di

Lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan;

b. bahwa untuk itu perlu ditetapkan dengan Keputusan

Menteri;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang

Karantina Hewan, I kan, dan Tumbuhan;

2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang

Perikanan, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2002 tentang

Karantina I kan;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2002 tentang

Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Departemen Kelautan dan Perikanan, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2006;

5. Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2005 tentang Unit

Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik I ndonesia, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 50 Tahun 2008;


(2)

6. Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2008 tentang Penggunaan Sistem Elektronik Dalam Kerangka

I ndonesia National Single Window;

7. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang

Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara;

8. Keputusan Presiden Nomor 84/ P Tahun 2009;

9. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor

PER.07/ MEN/ 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kelautan dan Perikanan, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.04/ MEN/ 2009;

10. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor

PER.21/ MEN/ 2006 tentang Tindakan Karantina I kan Dalam Hal Transit;

11. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor

PER.09/ MEN/ 2007 tentang Ketentuan Pemasukan Media Pembawa Berupa I kan Hidup Sebagai Barang Bawaan Ke Dalam Wilayah Negara Republik I ndonesia;

12. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor

PER.20/ MEN/ 2007 tentang Tindakan Karantina Untuk Pemasukan Media Pembawa Hama dan Penyakit I kan Karantina Dari Luar Negeri dan Dari Suatu Area Ke Area Lain Di Dalam Wilayah Negara Republik I ndonesia;

13. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor

PER.21/ MEN/ 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Karantina I kan;

14. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor

PER.28/ MEN/ 2008 tentang Jenis, Tata Cara Penerbitan, dan Format Dokumen Tindakan Karantina I kan;

15. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor

PER.29/ MEN/ 2008 tentang Persyaratan Pemasukan Media Pembawa Berupa I kan Hidup;

16. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor

KEP.24/ MEN/ 2002 tentang Tata Cara dan Teknik Penyusunan Peraturan Perundang-undangan di Lingkungan Departemen Kelautan dan Perikanan;

17. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor

KEP.16/ MEN/ 2006 tentang Penetapan Tempat-Tempat Pemasukan dan Pengeluaran Media Pembawa Hama dan Penyakit I kan Karantina;


(3)

18. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik I ndonesia Nomor KEP.76/ MEN/ 2008 tentang Pelaksanaan

Sistem Elektronik Dalam Kerangka I ndonesia National

Single Window Di Lingkungan Departemen Kelautan dan

Perikanan;

19. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor

KEP.03/ MEN/ 2010 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Penyakit I kan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERI KANAN TENTANG PROSEDUR OPERASI ONAL STANDAR DAN

SERVI CE LEVEL ARRANGEMENT

UNTUK I MPOR KOMODI TAS I KAN DALAM KERANGKA I NDONESI A

NATI ONAL SI NGLE WI NDOW

DI LI NGKUNGAN KEMENTERI AN KELAUTAN DAN PERI KANAN.

PERTAMA : Menetapkan prosedur operasional standar dan service level

arrangement untuk impor komoditas ikan dalam kerangka

I ndonesia National Single Window di Lingkungan Kementerian

Kelautan dan Perikanan yang selanjutnya disebut POS dan SLA I NSW KKP sebagaimana tersebut dalam Lampiran Keputusan Menteri ini.

KEDUA : POS dan SLA I NSW KKP sebagaimana dimaksud diktum

PERTAMA merupakan sistem pelayanan terhadap:

a. impor komoditas ikan untuk jalur merah; dan

b. impor komoditas ikan untuk jalur hijau.

KETI GA : POS dan SLA I NSW KKP sebagaimana dimaksud diktum

PERTAMA merupakan tindakan karantina ikan di kawasan

pabean dalam mendukung sistem Custom Clearance yang

berkaitan dengan impor ikan secara elektronik.

KEEMPAT : Dalam hal terjadi keadaan yang menyebabkan sistem

elektronik sebagaimana dimaksud diktum KETI GA menjadi tidak berfungsi, maka digunakan sistem manual.

KELI MA : Sistem pelayanan dalam kerangka I NSW sebagaimana

dimaksud diktum KEDUA dilaksanakan oleh Pusat Karantina I kan.


(4)

KEENAM : Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 02 Februari 2010

a.n. MENTERI KELAUTAN DAN PERI KANAN R.I . SEKRETARI S JENDERAL,

ttd.


(5)

LAMPI RAN : Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan R.I ,

Nomor KEP.09/ MEN/ SJ/ 2010

Tentang Prosedur Operasional Standar dan

Service Level Arrangement Untuk I mpor

Komoditas I kan Dalam Kerangka I ndonesia

National Single Window di Lingkungan

Kementerian Kelautan dan Perikanan

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Komitmen Negara Republik I ndonesia yang sangat tinggi dalam mendukung pelaksanaan perdagangan global di tingkat regional ASEAN ditunjukkan dengan penyusunan dan pemberlakuan sistem penanganan lalu lintas barang impor yang cepat, tepat, dan akurat. Dengan memberlakukan sistem tersebut diharapkan dapat mengatasi kondisi pelayanan yang ada saat ini yang masih banyak terjadi kekurangan seperti masalah waktu, birokrasi yang terlalu berbelit-belit, tingginya pembiayaan yang harus dikeluarkan dalam pengurusan surat, serta tidak akuratnya data yang diberikan oleh petugas.

Dengan adanya sistem penanganan lalu lintas barang impor yang cepat, tepat, dan akurat diharapkan masalah-masalah yang terkait dengan kepentingan nasional dapat terselesaikan, khususnya yang terkait dengan berbagai jenis kejahatan seperti kejahatan transnasional, penyelundupan

obat-obatan, illegal fishing, dan juga peredaran ikan secara melawan hukum.

Pembangunan sistem tersebut diselenggarakan dengan melaksanakan

prinsip-prinsip good governance melalui pembangunan otomasi sistem pelayanan yang

terintegrasi antarpemerintah dengan tujuan mampu meningkatkan efisiensi pelayanan keseluruhan proses ekspor-impor.

Kementerian Kelautan dan Perikanan sebagai instansi yang bertanggung jawab dalam bidang kelautan dan perikanan, dimana dalam pelaksanaan tugas sehari-hari juga berhubungan dengan kegiatan proses ekspor-impor ikan yang dalam hal ini pelaksanaan secara teknis sistem penanganan lalu lintas impor dilakukan oleh Pusat Karantina I kan.


(6)

Sebagai tindak lanjut Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor KEP.76/ MEN/ 2008 tentang Pelaksanaan Sistem Elektronik Dalam Kerangka

I ndonesia National Single Window di Lingkungan Departemen Kelautan dan

Perikanan, maka diperlukan suatu Prosedur Operasional Standar (POS) dan

Service Level Arrangement (SLA). Penyusunan POS dan SLA diperuntukkan

bagi impor komoditas ikan dalam kerangka I ndonesia National Single Window,

yang dalam implementasinya Kementerian Kelautan dan Perikanan membagi menjadi 2 (dua) jalur, yaitu Jalur Merah dan Jalur Hijau.

B. MAKSUD dan TUJUAN

Maksud disusunnya POS dan SLA sebagai acuan bagi petugas karantina ikan dalam memberikan pelayanan lalu lintas impor ikan. Sedangkan tujuan disusunnya POS dan SLA dalam rangka memberikan kepastian hukum bagi petugas karantina ikan dan kepastian usaha bagi pengguna jasa dan mendukung transparansi dan keterbukaan dalam sistem pelayanan publik khususnya pelayanan perizinan karantina ikan.

C. RUANG LI NGKUP

Ruang lingkup Keputusan Menteri ini terdiri dari:

1. I mpor Komoditas I kan untuk Jalur Merah;

2. I mpor Komoditas I kan untuk Jalur Hijau.

D. PENGERTI AN

1. Karantina ikan adalah tindakan sebagai upaya pencegahan masuk dan

tersebarnya hama dan penyakit ikan karantina dari luar negeri dan dari suatu area ke area lain di dalam negeri, atau keluarnya dari dalam wilayah Negara Republik I ndonesia.

2. Hama dan penyakit ikan karantina, yang selanjutnya disebut HPI K, adalah

semua hama dan penyakit ikan yang belum terdapat dan/ atau telah terdapat hanya di area tertentu di wilayah Negara Republik I ndonesia yang dalam waktu relatif cepat dapat mewabah dan merugikan sosio ekonomi atau yang dapat membahayakan kesehatan masyarakat.


(7)

3. Media pembawa hama dan penyakit ikan karantina, yang selanjutnya disebut media pembawa, adalah ikan dan/ atau benda lain yang dapat membawa HPI K.

4. Media pembawa beresiko tinggi adalah media pembawa dalam bentuk

hidup, dan/ atau media pembawa yang berasal dari negara yang sedang terjangkit (wabah) HPI K dan/ atau Media Pembawa dalam keadaan mati

yang berpotensi sebagai inang dan pembawa/carrier HPI K.

5. I kan adalah segala jenis organisme yang seluruh atau sebagian dari siklus

hidupnya berada di dalam lingkungan perairan.

6. Pemasukan adalah memasukkan media pembawa dari luar negeri ke dalam

wilayah Negara Republik I ndonesia atau dari suatu area ke area lain di dalam wilayah Negara Republik I ndonesia.

7. Pemeriksaan dokumen adalah tindakan untuk mengetahui kelengkapan dan

keabsahan dokumen persyaratan dan persyaratan lainnya.

8. Pemeriksaan klinis adalah tindakan untuk mengetahui jenis, jumlah dan

status kesehatan media pembawa yang dilalulintaskan.

9. Penahanan adalah tindakan menahan media pembawa yang akan

dimasukkan ke dalam negeri atau suatu area di dalam wilayah Negara Republik I ndonesia.

10. Penolakan adalah tindakan tidak diizinkannya media pembawa dimasukkan

atau dikeluarkan ke atau dari suatu area atau dalam wilayah Negara Republik I ndonesia.

11. Surat penahanan sementara (KI -D4) adalah dokumen resmi yang

ditandatangani oleh petugas karantina ikan di tempat pemasukan/ pengeluaran, yang menyatakan bahwa media pembawa yang tercantum di dalamnya dikenakan tindakan penahanan.

12. Surat penolakan (KI -D5) adalah dokumen resmi yang ditandatangani oleh

petugas karantina ikan di tempat pemasukan/ pengeluaran, yang menyatakan bahwa media pembawa yang tercantum di dalamnya dikenakan tindakan penolakan.

13. Surat pemusnahan (KI -D7) adalah dokumen resmi yang ditandatangani

oleh petugas karantina ikan di tempat pemasukan/ pengeluaran yang menyatakan tindakan pemusnahan terhadap media pembawa yang


(8)

dimasukkan atau akan dikeluarkan, baik karena tidak bebas atau tidak dapat dibebaskan dari HPI K, rusak, busuk, atau tidak memenuhi persyaratan karantina atau persyaratan lainnya.

14. Surat persetujuan pengeluaran media pembawa dari tempat pemasukan

(KI -D15) adalah dokumen resmi yang ditandatangani oleh petugas karantina ikan di tempat pemasukan atau kawasan pabean, yang menyatakan bahwa media pembawa yang tercantum di dalamnya disetujui dikeluarkan dari tempat pemasukan untuk pelaksanaan tindakan karantina ikan atau dilalulintasbebaskan.

15. Jalur merah adalah mekanisme pelayanan karantina ikan di bidang impor

terhadap suatu importasi yang dilakukan melalui penelitian dokumen dan pemeriksaan klinis media pembawa (jenis, jumlah dan status kesehatan) di kawasan pabean.

16. Jalur hijau adalah mekanisme pelayanan karantina ikan di bidang impor

terhadap suatu importasi yang dilakukan pemeriksaan dokumen di kawasan pabean.

17. Petugas karantina ikan adalah pegawai negeri tertentu yang diberi tugas

untuk melakukan tindakan karantina berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

18. Pemohon adalah importir baik perseorangan, kelompok, maupun badan

hukum yang melakukan kegiatan pemasukan media pembawa dari luar negeri ke dalam wilayah Negara Republik I ndonesia.


(9)

BAB I I PELAKSANAAN

A. Waktu Pelayanan

Layanan sistem dan prosedur pemasukan (impor) terhadap komoditi wajib periksa karantina ikan dilaksanakan setiap hari selama 24 jam.

B. Petugas Karantina I kan

UPT Karantina I kan dalam pelaksanaan penanganan dokumen kepabeanan dan perizinan yang berkaitan dengan impor ikan dilaksanakan oleh:

1. Petugas Penerima Dokumen/ Operator;

2. Petugas Verifikasi/ Koordinator Analis;

3. Petugas Pemeriksa Dokumen;

4. Petugas Pemeriksa klinis;

5. Petugas Pengawas.

C. Persyaratan Pemasukan

Dalam memasukan ikan, importir harus mengajukan permohonan

pemeriksaan karantina dengan persyaratan:

1. I mportir telah teregistrasi pada Pusat Karantina I kan atau UPT Karantina

I kan;

2. I mportir telah memiliki izin dan/ atau rekomendasi untuk importasi komoditi

perikanan yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya;

3. Media pembawa dilengkapi dengan sertifikat kesehatan (Health Certificate)

dari negara asal kecuali untuk media pembawa yang tergolong benda lain;

4. Pemasukan media pembawa melalui tempat-tempat yang telah ditetapkan;

5. Media pembawa dilaporkan ke petugas karantina ikan dan dalam kondisi


(10)

D.

Prosedur Operasional Standar ( POS) dan

Service Level Arrangement

( SLA)

1. Jalur Merah

Pelayanan sistem dan prosedur pemasukan (impor) terhadap komoditi wajib periksa karantina ikan untuk jalur merah dilakukan oleh UPT Karantina I kan di tempat pemasukan terhadap komoditas yang merupakan media pembawa beresiko tinggi atau komoditi yang dilarang dan dibatasi berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku.

a. POS

Prosedur pelayanan pemasukan (impor) terhadap komoditi ikan pada jalur merah dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1) Pemohon yang teregistrasi mengajukan permohonan Pelaporan

Pemeriksaan Karantina (PPK) untuk komoditi yang akan diimpor (on

line atau manual) pada hari dan jam kerja dengan ketentuan:

a) Permohonan PPK sudah diajukan 1 (satu) hari sebelum

pemasukan media pembawa (dalam bentuk segar/ beku/ kering) atau 2 (dua) hari sebelum pemasukan media pembawa (dalam bentuk hidup);

b) Media pembawa dalam kondisi siap dilakukan pemeriksaan fisik

oleh petugas karantina ikan; dan

c) Jenis barang yang akan diperiksa tidak lebih dari 3 (tiga) macam

dan 3 (tiga) bentuk, dalam kemasan standar 20 (dua puluh) inci di dalam 1 (satu) peti kemas dengan jumlah peti kemas dalam 1 (satu) frekuensi/ transaksi sebanyak-banyaknya 10 (sepuluh) peti kemas.

2) Permohonan PPK diterima oleh Petugas Penerima

Dokumen/ Operator, dan diteruskan ke Petugas Verifikasi/ Koordinator Analis.

3) Petugas Verifikasi/ Koordinator Analis menerima dan mendisposisi

permohonan PPK, dan diteruskan ke Petugas Penerima Dokumen/ Operator.


(11)

4) Petugas Penerima Dokumen/ Operator berdasarkan disposisi menerbitkan Surat Perintah Pemeriksaan Dokumen dan diteruskan kepada Petugas Pemeriksa Dokumen bersama data PPK.

5) Petugas Pemeriksa Dokumen melaksanakan pemeriksaan dokumen

dan hasil pemeriksaan dituangkan dalam bentuk Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) dokumen.

6) a) Dalam hal dokumen dianggap lengkap dan sesuai, maka LHP

diteruskan ke Petugas Verifikasi/ Koordinator Analis guna disampaikan kepada Petugas Penerima Dokumen/ Operator untuk menerbitkan Surat Perintah Pemeriksaan Klinis.

b) Apabila dokumen dianggap tidak lengkap dan tidak sesuai, maka LHP diteruskan ke Petugas Verifikasi/ Koordinator Analis guna disampaikan kepada Petugas Penerima Dokumen/ Operator.

7) Petugas Penerima Dokumen/ Operator menerbitkan Surat Penahanan

Sementara (KI -D4) sebagaimana tercantum dalam formulir 1 dan disampaikan ke pemohon. Pemohon diberi waktu 3 (tiga) hari untuk melengkapi dokumen.

a) Jika dalam jangka waktu 3 (tiga) hari, pemohon dapat

melengkapi dokumen permohonannya, maka LHP disampaikan Petugas Pemeriksa Dokumen kepada:

i) Petugas Verifikasi/ Koordinator Analis untuk diteruskan kepada

Petugas Penerima Dokumen/ Operator guna diterbitkan Surat Perintah Pemeriksaan Klinis;

ii) Petugas Penerima Dokumen/ Operator menyampaikan Surat

Perintah Pemeriksaan Klinis kepada Petugas Pemeriksa Klinis;

iii) Petugas Pemeriksa Klinis melakukan pemeriksaan terhadap

jenis, jumlah dan status kesehatan dan hasilnya dituangkan dalam LHP klinis;

iv) Jika hasil pemeriksaan klinis tidak sesuai, maka LHP klinis

disampaikan kepada Petugas Verifikasi/ Koordinator Analis untuk diteruskan kepada Petugas Penerima Dokumen/ Operator guna dikeluarkan Surat Penolakan (KI -D5)


(12)

sebagaimana tercantum dalam formulir 2 dan disampaikan kepada Pemohon;

v) Jika hasil pemeriksaan klinis sesuai, LHP diteruskan kepada

Petugas Verifikasi/ Kooridnator Analis untuk dilakukan verifikasi dan diterbitkan Surat Persetujuan Pengeluaran Media Pembawa dari Tempat Pemasukan (KI -D15) sebagaimana tercantum dalam formulir 3 dan disampaikan kepada pemohon.

b) Jika dalam jangka waktu 3 (tiga) hari, pemohon tidak dapat

melengkapi dokumennya, maka:

i) LHP Dokumen disampaikan oleh Petugas Pemeriksa Dokumen

kepada Petugas Verifikasi/ Koordinator Analis untuk diteruskan kepada Petugas Penerima Dokumen/ Operator guna dikeluarkan Surat Penolakan (KI -D5) dan disampaikan kepada pemohon.

ii) Apabila setelah 3 (tiga) hari pemohon tidak melakukan

Re-Ekspor, maka Petugas Penerima Dokumen/ Operator menerbitkan Surat Pemusnahan (KI -D7) sebagaimana tercantum dalam formulir 4 dan disampaikan kepada pemohon.


(13)

Gambar 1. Alur Prosedur Operasional Standar Pemasukan (I mpor) Media Pembawa Melalui Jalur Merah

PPK

PETUGAS PENGAWAS PETUGAS PEMERI KSA

KLI NI S PETUGAS PEMERI KSA

DOKUMEN PETUGAS VERI FI KASI /

KOORDI NATOR ANALI S PETUGAS PENERI MA

DOKUMEN / OPERATOR PEMOHON MULAI PPK PENGAJUAN DOKUMEN I MPOR PPK

MENERI MA & MENDI SPOSI SI

PPK

DI SPOSI SI

PEMERI KSAAN DOKUMEN Srt. PERI NTAH

PEMERI KSAAN DOKUMEN

PROSES PENGAWASAN

PENAHANAN MEDI A PEMBAWA KI -D4

SURAT PENAHANAN SEMENTARA

MENERI MA, VERI FI KASI & MENDI SPOSI SI

LHP

DI SPOSI SI

TI DAK YA KI -D4 A LHP DOKUMEN YA TI DAK DOKUMEN Lengkap dan Sah ?

Srt. PERI NTAH PENAHANAN

PPK

PPK Srt. PERI NTAH PEMERI KSAAN DOKUMEN LHP DOKUMEN Dokumen PENGAJUAN KELENGKAPAN DOKUMEN

Dokumen MENERI MA &

MENDI SPOSI SI

DI SPOSI SI

PEMERI KSAAN DOKUMEN DOKUMEN Lengkap dan Sah? Dokumen

Dlm waktu 3 hari (maksimum) untuk melengkapi


(14)

PETUGAS PENGAWAS PETUGAS PEMERI KSA

KLI NI S PETUGAS PEMERI KSA

DOKUMEN PETUGAS VERI FI KASI /

KOORDI NATOR ANALI S PETUGAS PENERI MA

DOKUMEN / OPERATOR PEMOHON

Srt. PERI NTAH PEMERI KSAAN

KLI NI S KI -D7: SURAT

PEMUSNAHAN

DI SPOSI SI KI -D5

SURAT PENOLAKAN

DI SPOSI SI MENERI MA, VERI FI KASI & MENDI SPOSI SI

SELESAI

PROSES PENGAWASAN PEMUSNAHAN MEDI A PEMBAWA

LHP DOKUMEN KI -D7: SURAT

PEMUSNAHAN KI -D5

PROSES PENGAWASAN

PENOLAKAN MEDI A PEMBAWA LHP DOKUMEN

MENERI MA, DAN MENDI SPOSI SI

A

LHP

Srt. PERI NTAH PENOLAKAN

Srt. PERI NTAH PEMUSNAHAN B KI -D15 SELESAI KI -D15 PROSES PENGAWASAN PENGELUARAN MEDI A PEMBAWA LHP KLI NI S

SESUAI ?

LHP KLI NI S

TI DAK

MENERI MA, VERI FI KASI & MENDI SPOSI SI

YA

PEMERI KSAAN KLI NI S Srt. PERI NTAH PEMERI KSAAN

KLI NI S

DI SPOSI SI LHP KLI NI S

LHP DOKUMEN


(15)

b. SLA

Petugas karantina ikan dalam memberikan pelayanan pemasukan (impor) terhadap media pembawa pada jalur merah dengan menggunakan standar waktu sebagai berikut:

No Uraian Waktu

1. Penerimaan Dokumen PPK dan Registrasi (P1) 15 menit

2. Dokumen PPK diterima, diverifikasi, dan didisposisi (P2) 30 menit

3. Penerbitan Surat Perintah Pemeriksaan Dokumen (P3.a)

dan penyampaian kepada Petugas Pemeriksa Dokumen (P3.b)

15 menit

4. Pelaksanaan Pemeriksaan Dokumen dan Penerbitan

Lembar Hasil Pemeriksaan (LHP) Dokumen (P4)

50 menit

5. LHP Dokumen diterima, diverifikasi, dan disposisi (P5) 30 menit

6. Penerbitan Surat Perintah Pemeriksaan Klinis (P6.a) dan

penyampaian kepada Petugas Pemeriksa Klinis (P6.b)

15 menit

7. Pelaksanaan Pemeriksaan Klinis dan Penerbitan LHP

Klinis (P7)

240 menit

8. LHP Klinis diterima, diverifikasi, dan disposisi (P8) 15 menit

9. Penerbitan KI -D15 (Surat Persetujuan Pengeluaran Dari

Tempat Pemasukan) (P9)

40 menit


(16)

Gambar 2. Service Level Arrangement Pemasukan (I mpor) Komoditi Perikanan Melalui Jalur Merah PEMOHON PETUGAS PENERI MA DOKUMEN/ OPERATOR PETUGAS VERI FI KASI / KOORDI NATOR ANALI S PETUGAS PEMERI KSA DOKUMEN PETUGAS PEMERI KSA KLI NI S

PETUGAS PENGAWAS MULAI MENGAJUKAN DOKUMEN PPK

P1 = 1 5 M ENI T

MENERI MA, VERI FI KASI , DI SPOSI SI P2 = 3 0 MENI T

DI SPOSI SI

PPK PPK

SURAT PERI NTAH PEMERI KSAAN DOKUMEN P3.a = 10 MENI T

SURAT PERI NTAH PEMERI KSAAN DOKUMEN P3. b = 5 MENI T

PEMERI KSAAN DOKUMEN P4 = 5 0 MENI T

LHP DOKUMEN MENERI MA,

VERI FI KASI , DI SPOSI SI P5 = 3 0 MENI T

DI SPOSI SI LHP DOKUMEN SURAT PERI NTAH

PEMERI KSAAN KLI NI S P6.a = 10 M ENI T

SURAT PERI NTAH PEMERI KSAAN KLI NI S

PEMERI KSAAN KLI NI S

P6. b = 5 MENI T

P7 = 2 40 MENI T

LHP KLI NI S

MENERI MA, VERI FI KASI , DI SPOSI SI P8 = 1 5 M ENI T

DI SPOSI SI

LHP KLI NI S KI -D15

(SURAT PERSETUJUAN PENGELUARAN DARI TEMPAT PEMASUKAN)

SELESAI

P9 = 4 0 MENI T

KI -D15

(SURAT PERSETUJUAN PENGELUARAN DARI

TEMPAT PEMASUKAN) PEN GAWASAN PROSES

PEN GELUARAN MEDI A PEMBAWA PENGA WALA N


(17)

2. Jalur Hijau

Pelayanan sistem dan prosedur pemasukan (impor) terhadap komoditi wajib periksa karantina ikan untuk jalur hijau dilakukan oleh UPT Karantina I kan di tempat pemasukan yang memiliki kegiatan impor.

a. POS

Prosedur pelayanan sistem prosedur pemasukan (impor) terhadap

komoditi ikan pada jalur hijau dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1) Pemohon yang teregistrasi mengajukan permohonan PPK untuk

komoditi yang akan diimpor (on line atau manual) pada hari dan jam

kerja dengan ketentuan:

a) Permohonan PPK sudah diajukan 1 (satu) hari sebelum

pemasukan media pembawa (dalam bentuk segar/ beku/ kering) atau 2 (dua) hari sebelum pemasukan media pembawa (dalam bentuk hidup);

b) Pada kondisi tertentu barang yang masuk dicurigai diduga

tertular HPI K, terjadi penurunan mutu, dan merupakan barang yang dilarang/ dibatasi, maka prosedur pemasukan dilakukan melalui jalur merah.

2) Permohonan PPK diterima oleh Petugas Penerima

Dokumen/ Operator, dan diteruskan ke Petugas Verifikasi/ Koordinator Analis.

3) Petugas Verifikasi/ Koordinator Analis menerima dan mendisposisi

permohonan PPK dan diteruskan kepada Petugas Penerima Dokumen/ Operator.

4) Petugas Penerima Dokumen/ Operator berdasarkan disposisi

menerbitkan Surat Perintah Pemeriksaan Dokumen dan meneruskan ke Petugas Pemeriksa Dokumen bersama data PPK.

5) Petugas Pemeriksa Dokumen melaksanakan pemeriksaan dokumen


(18)

6) a) Dalam hal dokumen dianggap lengkap dan sesuai, maka LHP diteruskan ke Petugas Verifikasi/ Koordinator Analis guna disampaikan kepada Petugas Penerima Dokumen/ Operator untuk menerbitkan Surat Persetujuan Pengeluaran Media Pembawa Dari Tempat Pemasukan (KI -D15).

b) Apabila dokumen dianggap tidak lengkap dan tidak sesuai, maka LHP diteruskan ke Petugas Verifikasi/ Koordinator Analis guna disampaikan kepada Petugas Penerima Dokumen/ Operator.

7) Petugas Penerima Dokumen/ Operator menerbitkan Surat Penahanan

Sementara (KI -D4) dan disampaikan ke pemohon. Pemohon diberi waktu 3 (tiga) hari untuk melengkapi dokumen.

a) Jika dalam jangka waktu 3 (tiga) hari, pemohon dapat

melengkapi dokumen pemohonannya, maka LHP disampaikan oleh Petugas Verifikasi/ Koordinator Analis kepada Petugas Pemeriksa Dokumen untuk diteruskan kepada Petugas Penerima Dokumen/ Operator guna diterbitkan Surat Persetujuan Pengeluaran Media Pembawa Dari Tempat Pemasukan (KI -D15) dan disampaikan kepada pemohon.

b) Jika dalam jangka waktu 3 (tiga) hari, pemohon tidak dapat

melengkapi dokumennya, maka LHP disampaikan oleh Petugas Pemeriksa Dokumen kepada Petugas Verifikasi/ Koordinator Analis untuk diterbitkan Surat Penolakan (KI -D5) oleh Petugas Penerima Dokumen/ Operator. Petugas Penerima Dokumen/ Operator membuatkan Surat Penolakan (KI -D5) dan disampaikan kepada pemohon.

c) Apabila setelah 3 (tiga) hari pemohon tidak melakukan

Re-Ekspor, maka Petugas Penerima Dokumen/ Operator menerbitkan Surat Pemusnahan (KI -D7) dan disampaikan ke pemohon.


(19)

Gambar 3. Alur Prosedur Operasional Standar Pemasukan (I mpor) Media Pembawa Melalui Jalur Hijau

PPK

PETUGAS PENGAWAS PETUGAS PEMERI KSA

KLI NI S PETUGAS PEMERI KSA

DOKUMEN PETUGAS VERI FI KASI /

KOORDI NATOR ANALI S PETUGAS PENERI MA

DOKUMEN / OPERATOR PEMOHON MULAI PPK PENGAJUAN DOKUMEN I MPOR PPK

MENERI MA & MENDI SPOSI SI

PPK

DI SPOSI SI

PEMERI KSAAN DOKUMEN Srt. PERI NTAH

PEMERI KSAAN DOKUMEN

PROSES PENGAWASAN

PENAHANAN MEDI A PEMBAWA

KI -D4

SURAT PENAHANAN SEMENTARA

MENERI MA, VERI FI KASI & MENDI SPOSI SI

LHP

DI SPOSI SI

TI DAK YA KI -D4 A LHP DOKUMEN YA TI DAK DOKUMEN Lengkap dan Sah ?

Srt. PERI NTAH PENAHANAN

PPK

PPK Srt. PERI NTAH PEMERI KSAAN DOKUMEN LHP DOKUMEN Dokumen PENGAJUAN KELENGKAPAN DOKUMEN

Dokumen MENERI MA &

MENDI SPOSI SI

DI SPOSI SI

PEMERI KSAAN DOKUMEN DOKUMEN Lengkap dan Sah? Dokumen

Dlm waktu 3 hari (maksimum) untuk melengkapi


(20)

b. SLA

Petugas karantina ikan dalam memberikan pelayanan pemasukan (impor) terhadap media pembawa pada jalur hijau dengan menggunakan standar waktu sebagai berikut:

No Uraian Waktu

1. Penerimaan Dokumen PPK dan Registrasi (P1) 15 menit

2. Dokumen PPK diterima, diverifikasi, dan didisposisi (P2) 30 menit

3. Penerbitan Surat Perintah Pemeriksaan Dokumen (P3.a) dan

disampaikan kepada Petugas Pemeriksa Dokumen (P3.b)

15 menit

4. Pelaksanaan Pemeriksaan Dokumen dan Penerbitan Lembar

Hasil Pemeriksaan (LHP) Dokumen (P4)

50 menit

5. LHP Dokumen diterima, diverifikasi, dan didisposisi (P5) 30 menit

6. Penerbitan KI -D15 (Surat Persetujuan Pengeluaran Dari


(21)

Gambar 4. Service Level Arrangement Pemasukan (I mpor) Media Pembawa Melalui Jalur Hijau

PEMOHON PETUGAS PENERI MA DOKUMEN/ OPERATOR PETUGAS VERI FI KASI / KOORDI NATOR ANALI S PETUGAS PEMERI KSA DOKUMEN PETUGAS PEMERI KSA

KLI NI S

PETUGAS PENGAWAS MULAI MENGAJUKAN DOKUM EN PPK

P1 = 1 5 M ENI T

MENERI MA, VERI FI KASI , DI SPOSI SI

P2 = 30 MENI T

DI SPOSI SI

PPK PPK

SURAT PERI NTA H PEMERI KSAA N DOKUM EN P3.a = 10 MENI T

SURAT PERI NTA H PEMERI KSAA N DOKUM EN P3. b = 5 M ENI T

PEMERI KSAAN DOKUMEN

P4 = 5 0 MENI T

LHP DOKUMEN

M ENERI MA, VERI FI KASI , DI SPOSI SI P5 = 3 0 MENI T

DI SPOSI SI

LHP DOKUMEN KI -D15

( SURAT PERSETUJUAN PEN GELUARAN DARI TEMPAT PEMASUKAN )

SELESAI

P6 = 4 0 MENI T

KI -D15 ( SURAT PERSETUJUAN PEN GELUARAN DARI TEMPAT PEMASUKAN ) PROSES PEN GAWASAN PEN GELUARAN MEDI A PEMBAWA

PENGA WALA N


(22)

E. Pembiayaan

Dalam rangka pelaksanaan kegiatan pemeriksaan impor media pembawa baik untuk jalur merah maupun lajur hijau dikenakan biaya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.


(23)

BAB I I I PENUTUP

POS dan SLA diterbitkan sebagai acuan bagi petugas karantina ikan dan pengguna jasa (importir) dalam pelaksanaan kegiatan lalu lintas impor ikan serta memberikan jaminan kepastian hukum dan transparansi dalam sistem pelayanan publik.

a.n. MENTERI KELAUTAN DAN PERI KANAN R.I . SEKRETARI S JENDERAL,

ttd.


(24)

DAFTAR FORMULI R

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERI KANAN NOMOR KEP.09/ MEN/ SJ/ 2010

TENTANG

PROSEDUR OPERASI ONAL STANDAR DAN

SERVI CE LEVEL

ARRANGEMENT

UNTUK I MPOR KOMODI TAS I KAN DALAM KERANGKA

I NDONESI A

NATI ONAL SI NGLE WI NDOW

DI LI NGKUNGAN

KEMENTERI AN KELAUTAN DAN PERI KANAN

NOMOR

FORMULI R I SI FORMULI R

1 Surat Penahanan Sementara (KI -D4)

2 Surat Penolakan (KI -D5)

3 Surat Persetujuan Pengeluaran Media Pembawa dari Tempat

Pemasukan (KI -D15)

4 Surat Pemusnahan (KI -D7)

a.n. MENTERI KELAUTAN DAN PERI KANAN R.I . SEKRETARI S JENDERAL,

ttd.


(25)

Formulir 1

……... ekor …… pce …... kgm …... grm …….. ltr ... mlt

REPUBL IK IND O NES IA

KEMENTERIA N K ELAUTA N DA N PERIKA NA N PUSAT KARANTINA IKA N

SURAT P ENA HA NA N SEMENTA RA

Nomor:………

Berdasarkan Undang-undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan, Undang-undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan serta Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2002 tentang Karantina Ikan, dari hasil pemeriksaan kelengkapan dan kebenaran isi dokumen terhadap media pembawa:

1. Jenis dan jumlah media pembawa*):

2. Tanggal kedatangan/keberangkatan**) : ... 3. Alat angkut : ... 4. Nama dan alamat pemilik/penerima : ... ... ... 5. Negara/area asal/tujuan**) : ... Ternyata media pembawa tersebut:

(Beri tanda cek ( ) pada pernyataan yang sesuai)

Tidak dilengkapi Sertifikat Kesehatan Ikan (Health Certificate) Tidak dapat memenuhi kewajiban tambahan yang ditetapkan Dokumen yang menyertai telah habis masa berlakunya/tidak berlaku Isi kemasan tidak sesuai dengan yg tertulis dalam dokumen Tidak dilengkapi persyaratan lainnya yang telah ditetapkan

Tidak diurus atau tidak diketahui pemiliknya

Merupakan jenis yang dilarang/dilindungi/diatur/dibatasi pemasukannya/pengeluarannya**)

Maka terhadap media pembawa tersebut dikenakan tindakan penahanan di Instalasi Karantina Ikan milik ... alamat ...

………, ……… Kepala/Penanggung jawab/ Stempel, Pejabat Fungsional**)

_____________________ NIP. ………. Catatan:

*) Lampiran, apabila diperlukan. **) Coret yang tidak perlu.

No Nama Latin JENIS KOMODITI Nama Umum

Total :

JUMLAH (ekor/pce/kgm/grm/ltr/mlt)


(26)

Formulir 2

……... ekor …… pce …... kgm …... grm …….. ltr ... mlt

REPUBL IK IND O NES IA

KEMENTERIA N K ELAUTA N DA N PERIKA NA N PUSAT KARANTINA IKA N

SURAT P ENOLAKA N

Nomor:………

Berdasarkan Undang-undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan, Undang-undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan serta Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2002 tentang Karantina Ikan, dari hasil pemeriksaan dan/atau tindakan karantina terhadap media pembawa:

1. Jenis dan jumlah media pembawa*):

2. Tanggal kedatangan/keberangkatan**) : ... 3. Alat angkut : ... 4. Nama dan alamat pemilik/penerima : ... ... ... 5. Negara/area asal/tujuan**) : ... Ternyata media pembawa tersebut:

(Beri tanda cek ( ) pada pernyataan yang sesuai)

Tidak dilengkapi dengan persyaratan lain yang telah ditetapkan

Merupakan jenis yang dilarang atau diatur/dibatasi pemasukan/pengeluarannya Tidak dapat memenuhi persyaratan negara tujuan

Tidak bebas dari Hama dan Penyakit Ikan Karantina golongan I/busuk/rusak **) Tidak dapat dibebaskan dari Hama dan Penyakit Ikan Karantina golongan II setelah diberi perlakuan

Tidak dapat memenuhi kewajiban tambahan yang ditetapkan Tidak diurus atau tidak diketahui pemiliknya

Tidak memenuhi persyaratan karantina

Maka terhadap media pembawa tersebut dilakukan penolakan

………, ………

Kepala/Penanggung jawab/ Stempel, Pejabat Fungsional**)

_____________________ NIP. ………. Catatan:

Apabila dalam waktu 3 (tiga) hari sejak diterbitkannya dokumen ini media pembawa tidak dikirim kembali, maka terhadap media pembawa tersebut dilakukan pemusnahan.

*) Lampiran, apabila diperlukan. **) Coret yang tidak perlu

No Nama Latin JENIS KOMODITI Nama Umum

Total :

JUMLAH (ekor/pce/kgm/grm/ltr/mlt)


(27)

Formulir 3

REPUBL IK IND O NES IA

KEMENT ERIA N K ELAUTA N DA N PERIKA NA N PUSAT KARANT INA IKA N

SURAT P ERS ETUJUA N PENG ELUARA N MED IA P EMBAWA DARI T EMPAT PEMASUKA N

Nomor:……… Kepada Yth.

……… ………

Berdasarkan Undang-undang No. 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan, Undang-undang No. 31 Tahun 2004 tentang Perikanan dan Peraturan Pemerintah No. 15 Tahun 2002 tentang Karantina Ikan serta menindaklanjuti Laporan Pemasukan/Transit*) media pembawa nomor : ………tanggal ………, bersama ini diberitahukan bahwa terhadap media pembawa tersebut dibawah ini:

1. Jenis dan jumlah media pembawa*):

Setuju untuk dikeluarkan dari tempat pemasukan, pelabuhan laut/udara ... dalam rangka pelaksanaan tindakan karantina di instalasi/tempat penimbunan sementara (TPS) karantina ikan. Nama Pemilik : ... Alamat Instalasi / TPS ... ...

atau dilalulintasbebaskan di area tujuan *).

Pengeluaran media pembawa tersebut diatas tetap memperhatikan dan mengikuti ketentuan kepabeanan yang berlaku. Demikian persetujuan ini disampaikan, untuk dapat dipergunakan seperlunya.

………, ……… Kepala/Penanggung jawab Wilker/ Stempel, Pejabat Fungsional**)

_____________________ NIP. ……….

Catatan :

*) Coret yang tidak perlu **) Lampiran, apa bila diperlukan

No Nama Latin JENIS KOMODITI Nama Umum

Total :

JUMLAH (hds/pce/kgm/grm/ltr/mlt)

- hds - pcs - kgm - grm - ltr - mlt 2. Nama/Alamat Pengirim : ...

...

3. Nama/Alamat Penerima : ...

...

4. Identitas Alat Angkut : ...

5. Tanggal Kedatangan / Pengiriman *) : ...

6. Negara / Area*) Asal : ...

7. Negara / Area*)Tujuan : ...

8. Bill of Lading/Airway Bill : ...

9. Jumlah Kemasan/kontainer *) : ...

10. Nomor Sertifikat Kesehatan Ikan / Surat Keterangan Lalu Lintas Ikan / Produk Perikanan

: ...


(28)

Formulir 4

……... ekor …… pce …... kgm …... grm …….. ltr ... mlt

REPUBL IK IND O NES IA

KEMENT ERIA N K ELAUTA N DA N PERIKA NA N PUSAT KARANT INA IKA N

SURAT P EMUS NA HA N

Nomor:………

Berdasarkan Undang-undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan, Undang-undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan serta Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2002 tentang Karantina Ikan, dari hasil tindakan karantina terhadap media pembawa:

1. Jenis dan jumlah media pembawa*):

2. Tanggal kedatangan/keberangkatan**) : ... 3. Alat angkut : ... 4. Nama dan alamat pemilik/penerima : ... ... ... 5. Negara/area asal/tujuan**) : ... Ternyata media pembawa tersebut:

(Beri tanda cek ( ) pada pernyataan yang sesuai) Tidak memenuhi persyaratan karantina ikan

Tidak dilengkapi dengan persyaratan lain yang telah ditetapkan

Tidak bebas dari Hama dan Penyakit Ikan Karantina golongan I/golongan II setelah diberi perlakuan**) Tidak diurus/busuk/rusak/tidak diketahui pemiliknya**)

Tidak dikirim kembali ke area/negara asal (Re-Ekspor) Tidak dapat memenuhi kewajiban tambahan yang ditetapkan

Merupakan jenis yang dilarang atau diatur/dibatasi pemasukan/pengeluarannya Maka terhadap media pembawa tersebut dilakukan tindakan pemusnahan.

………, ……… Kepala/Penanggung jawab/ Stempel, Pejabat Fungsional**)

_____________________ NIP. ………. Catatan:

*) Lampiran, apabila diperlukan. **) Coret yang tidak perlu.

No

JENIS KOMODITI

Nama Latin Nama Umum

Total :

JUMLAH (ekor/pce/kgm/grm/ltr/mlt)


(1)

BAB I I I

PENUTUP

POS dan SLA diterbitkan sebagai acuan bagi petugas karantina ikan dan

pengguna jasa (importir) dalam pelaksanaan kegiatan lalu lintas impor ikan serta

memberikan jaminan kepastian hukum dan transparansi dalam sistem pelayanan

publik.

a.n. MENTERI KELAUTAN DAN PERI KANAN R.I .

SEKRETARI S JENDERAL,

ttd.


(2)

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERI KANAN

NOMOR KEP.09/ MEN/ SJ/ 2010

TENTANG

PROSEDUR OPERASI ONAL STANDAR DAN

SERVI CE LEVEL

ARRANGEMENT

UNTUK I MPOR KOMODI TAS I KAN DALAM KERANGKA

I NDONESI A

NATI ONAL SI NGLE WI NDOW

DI LI NGKUNGAN

KEMENTERI AN KELAUTAN DAN PERI KANAN

NOMOR

FORMULI R

I SI FORMULI R

1

Surat Penahanan Sementara (KI -D4)

2

Surat Penolakan (KI -D5)

3

Surat Persetujuan Pengeluaran Media Pembawa dari Tempat

Pemasukan (KI -D15)

4 Surat

Pemusnahan

(KI -D7)

a.n. MENTERI KELAUTAN DAN PERI KANAN R.I .

SEKRETARI S JENDERAL,

ttd.


(3)

Formulir 1

……... ekor …… pce …... kgm …... grm …….. ltr ... mlt

REPUBL IK IND O NES IA

KEMENTERIA N K ELAUTA N DA N PERIKA NA N PUSAT KARANTINA IKA N

SURAT P ENA HA NA N SEMENTA RA

Nomor:………

Berdasarkan Undang-undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan, Undang-undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan serta Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2002 tentang Karantina Ikan, dari hasil pemeriksaan kelengkapan dan kebenaran isi dokumen terhadap media pembawa:

1. Jenis dan jumlah media pembawa*):

2. Tanggal kedatangan/keberangkatan**) : ... 3. Alat angkut : ... 4. Nama dan alamat pemilik/penerima : ... ... ... 5. Negara/area asal/tujuan**) : ... Ternyata media pembawa tersebut:

(Beri tanda cek ( ) pada pernyataan yang sesuai)

Tidak dilengkapi Sertifikat Kesehatan Ikan (Health Certificate)

Tidak dapat memenuhi kewajiban tambahan yang ditetapkan Dokumen yang menyertai telah habis masa berlakunya/tidak berlaku

Isi kemasan tidak sesuai dengan yg tertulis dalam dokumen

Tidak dilengkapi persyaratan lainnya yang telah ditetapkan Tidak diurus atau tidak diketahui pemiliknya

Merupakan jenis yang dilarang/dilindungi/diatur/dibatasi pemasukannya/pengeluarannya**)

Maka terhadap media pembawa tersebut dikenakan tindakan penahanan di Instalasi Karantina Ikan milik ... alamat ...

………, ……… Kepala/Penanggung jawab/ Stempel, Pejabat Fungsional**)

_____________________ NIP. ………. Catatan:

*) Lampiran, apabila diperlukan. **) Coret yang tidak perlu.

No Nama Latin JENIS KOMODITI Nama Umum

Total :

JUMLAH (ekor/pce/kgm/grm/ltr/mlt)


(4)

……... ekor …… pce …... kgm …... grm …….. ltr ... mlt

REPUBL IK IND O NES IA

KEMENTERIA N K ELAUTA N DA N PERIKA NA N PUSAT KARANTINA IKA N

SURAT P ENOLAKA N

Nomor:………

Berdasarkan Undang-undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan, Undang-undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan serta Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2002 tentang Karantina Ikan, dari hasil pemeriksaan dan/atau tindakan karantina terhadap media pembawa:

1. Jenis dan jumlah media pembawa*):

2. Tanggal kedatangan/keberangkatan**) : ... 3. Alat angkut : ... 4. Nama dan alamat pemilik/penerima : ... ... ... 5. Negara/area asal/tujuan**) : ... Ternyata media pembawa tersebut:

(Beri tanda cek ( ) pada pernyataan yang sesuai)

Tidak dilengkapi dengan persyaratan lain yang telah ditetapkan

Merupakan jenis yang dilarang atau diatur/dibatasi pemasukan/pengeluarannya Tidak dapat memenuhi persyaratan negara tujuan

Tidak bebas dari Hama dan Penyakit Ikan Karantina golongan I/busuk/rusak **) Tidak dapat dibebaskan dari Hama dan Penyakit Ikan Karantina golongan II setelah diberi perlakuan

Tidak dapat memenuhi kewajiban tambahan yang ditetapkan Tidak diurus atau tidak diketahui pemiliknya

Tidak memenuhi persyaratan karantina

Maka terhadap media pembawa tersebut dilakukan penolakan

………, ………

Kepala/Penanggung jawab/ Stempel, Pejabat Fungsional**)

_____________________ NIP. ………. Catatan:

Apabila dalam waktu 3 (tiga) hari sejak diterbitkannya dokumen ini media pembawa tidak dikirim kembali, maka terhadap media pembawa tersebut dilakukan pemusnahan.

*) Lampiran, apabila diperlukan. **) Coret yang tidak perlu

No Nama Latin JENIS KOMODITI Nama Umum

Total :

JUMLAH (ekor/pce/kgm/grm/ltr/mlt)


(5)

Formulir 3

REPUBL IK IND O NES IA

KEMENT ERIA N K ELAUTA N DA N PERIKA NA N PUSAT KARANT INA IKA N

SURAT P ERS ETUJUA N PENG ELUARA N MED IA P EMBAWA DARI T EMPAT PEMASUKA N

Nomor:……… Kepada Yth.

……… ………

Berdasarkan Undang-undang No. 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan, Undang-undang No. 31 Tahun 2004 tentang Perikanan dan Peraturan Pemerintah No. 15 Tahun 2002 tentang Karantina Ikan serta menindaklanjuti Laporan Pemasukan/Transit*) media pembawa nomor : ………tanggal ………, bersama ini diberitahukan bahwa terhadap media pembawa tersebut dibawah ini:

1. Jenis dan jumlah media pembawa*):

Setuju untuk dikeluarkan dari tempat pemasukan, pelabuhan laut/udara ... dalam rangka pelaksanaan tindakan karantina di instalasi/tempat penimbunan sementara (TPS) karantina ikan. Nama Pemilik : ... Alamat Instalasi / TPS ... ...

atau dilalulintasbebaskan di area tujuan *).

Pengeluaran media pembawa tersebut diatas tetap memperhatikan dan mengikuti ketentuan kepabeanan yang berlaku. Demikian persetujuan ini disampaikan, untuk dapat dipergunakan seperlunya.

………, ……… Kepala/Penanggung jawab Wilker/ Stempel, Pejabat Fungsional**)

_____________________ NIP. ……….

Catatan :

*) Coret yang tidak perlu **) Lampiran, apa bila diperlukan

No Nama Latin JENIS KOMODITI Nama Umum

Total :

JUMLAH (hds/pce/kgm/grm/ltr/mlt)

- hds - pcs - kgm - grm - ltr - mlt

2. Nama/Alamat Pengirim : ... ... 3. Nama/Alamat Penerima : ... ... 4. Identitas Alat Angkut : ... 5. Tanggal Kedatangan / Pengiriman *) : ... 6. Negara / Area*) Asal : ... 7. Negara / Area*)Tujuan : ... 8. Bill of Lading/Airway Bill : ... 9. Jumlah Kemasan/kontainer *) : ... 10. Nomor Sertifikat Kesehatan Ikan / Surat

Keterangan Lalu Lintas Ikan / Produk Perikanan

: ... 11. Dokumen Lain : ...


(6)

……... ekor …… pce …... kgm …... grm …….. ltr ... mlt

REPUBL IK IND O NES IA

KEMENT ERIA N K ELAUTA N DA N PERIKA NA N PUSAT KARANT INA IKA N

SURAT P EMUS NA HA N

Nomor:………

Berdasarkan Undang-undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan, Undang-undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan serta Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2002 tentang Karantina Ikan, dari hasil tindakan karantina terhadap media pembawa:

1. Jenis dan jumlah media pembawa*):

2. Tanggal kedatangan/keberangkatan**) : ... 3. Alat angkut : ... 4. Nama dan alamat pemilik/penerima : ... ... ... 5. Negara/area asal/tujuan**) : ... Ternyata media pembawa tersebut:

(Beri tanda cek ( ) pada pernyataan yang sesuai)

Tidak memenuhi persyaratan karantina ikan

Tidak dilengkapi dengan persyaratan lain yang telah ditetapkan

Tidak bebas dari Hama dan Penyakit Ikan Karantina golongan I/golongan II setelah diberi perlakuan**) Tidak diurus/busuk/rusak/tidak diketahui pemiliknya**)

Tidak dikirim kembali ke area/negara asal (Re-Ekspor) Tidak dapat memenuhi kewajiban tambahan yang ditetapkan

Merupakan jenis yang dilarang atau diatur/dibatasi pemasukan/pengeluarannya

Maka terhadap media pembawa tersebut dilakukan tindakan pemusnahan.

………, ……… Kepala/Penanggung jawab/ Stempel, Pejabat Fungsional**)

_____________________ NIP. ………. Catatan:

*) Lampiran, apabila diperlukan. **) Coret yang tidak perlu.

No

JENIS KOMODITI

Nama Latin Nama Umum

Total :

JUMLAH (ekor/pce/kgm/grm/ltr/mlt)